5/28/2013

Khitan

Khitan
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَ رَحْمَةُ اللهِ وَ بَرَكَاتُهُ
اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبّ اْلعَالَمِيْنَ الَّذِى اَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِاْلهُدَى وَ الدّيْنِ اْلحَقّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدّيْنِ كُلّهِ وَ لَوْ كَرِهَ اْلمُشْرِكُوْنَ. اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَ اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ. اَمَّا بَعْدُ:
Sesungguhnya Ibrahim seorang imam yang jadi teladan, patuh kepada Allah dan hanif (yakni selalu berpegang kepada kebenaran dan tidak pernah meninggalkannya).
Dan sekali-kali bukanlah dia termasuk orang-orang yang memper-sekutukan Allah (musyrik).
Kaum muslimin dan muslimat rahimakumullah, Khitan (sunnat) sudah menjadi kepercayaan kaum muslimin untuk melaksanakannya terhadap anak-anak mereka. Malah di beberapa daerah pelaksanaan khitan diadakan dengan upacara besar-besaran dan menyelenggarakan keramaian dengan meriah.
Adapun sebenarnya apakah khitan itu ?
Khitan itu berasal dari bahasa ‘Arab, yang menurut ilmu bahasa berarti memotong sesuatu.
Adapun pengertian menurut istilah syar’iyah ialah memotong/ membuang kulup kemaluan atau zakar anak laki-laki, sehingga kepala zakar itu terbuka sama sekali.
Menurut riwayat, soal khitan adalah termasuk upacara keagamaan yang disyariatkan semenjak Nabi Ibrahim AS, dan beliau berkhitan sudah berumur 80 tahun sebagaimana sabda Rasulullah SAW :
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ اَنَّ النَّبِيَّ ص قَالَ: اِخْتَتَنَ اِبْرهِيْمُ خَلِيْلُ الرَّحْمنِ بَعْدَ مَا اَتَتْ عَلَيْهِ ثَمَانُوْنَ سَنَةً وَ اخْتَتَنَ بِاْلقُدُوْمِ. متفق عليه
Dari Abu Hurairah bahwa Nabi SAW bersabda, “Ibrahim Khalilur Rahman berkhitan sesudah mencapai usia 80 tahun dan berkhitan dengan “qudum” (alat pertukangan kayu)”. [HR. Bukhari dan Muslim]

5/27/2013

Hari qiyamat

Hari qiyamat
اَلْحَاقَّةُ(1) مَا اْلحَاقَّةُ(2) وَ مَا اَدْريكَ مَا اْلحَاقَّةُ(3) الحاقة:1-3
Hari kiamat, (1) apakah hari kiamat itu ? (2) Dan tahukah kamu apakah hari kiamat itu ? (3) [QS. Al-Haqqah : 1-3]
فَاِذَا نُفِخَ فِى الصُّوْرِ نَفْخَةٌ وَّاحِدَةٌ(13) وَ حُمِلَتِ اْلاَرْضُ وَ اْلجِبَالُ فَدُكَّتَا دَكَّةً وَّاحِدَةً(14) فَيَوْمَئِذٍ وَّقَعَتِ اْلوَاقِعَةُ(15) وَ انْشَقَّتِ السَّمَآءُ فَهِيَ يَوْمَئِذٍ وَّاهِيَةٌ(16) وَ اْلمَلَكُ عَلى اَرْجَائِهَا، وَ يَحْمِلُ عَرْشَ رَبّكَ فَوْقَهُمْ يَوْمَئِذٍ ثَمَانِيَةٌ(17) يَوْمَئِذٍ تُعْرَضُوْنَ لاَ تَخْفى مِنْكُمْ خَافِيَةٌ(18) الحاقة:13-18
Maka apabila sangkakala ditiup sekali tiup, (13)
dan diangkatlah bumi dan gunung-gunung, lalu dibenturkan keduanya sekali bentur. (14)
Maka pada hari itu terjadilah hari qiyamat, (15)
dan terbelahlah langit, karena pada hari itu langit menjadi lemah. (16)
Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit. Dan pada hari itu delapan orang malaikat menjunjung ‘Arsy Tuhanmu di atas (kepala) mereka. (17)
Pada hari itu kamu dihadapkan (kepada Tuhanmu), tiada sesuatupun dari keadaanmu yang tersembunyi (bagi Allah). (18) [QS. Al-Haqqah : 13-18]
اَلْقَارِعَةُ(1) مَا اْلقَارِعَةُ(2) وَ مَا اَدْريكَ مَا اْلقَارِعَةُ(3) يَوْمَ يَكُوْنُ النَّاسُ كَاْلفَرَاشِ اْلمَبْثُوْثِ(4) وَ تَكُوْنُ اْلجِبَالُ كَالْعِهْنِ اْلمَنْفُوْشِ(5) القارعة:1-5
Hari qiyamat, (1) apakah hari qiyamat itu ? (2) Tahukah kamu apakah hari qiyamat itu ? (3) Pada hari itu manusia seperti anai-anai yang bertebaran, (4) dan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan. (5)  [QS. Al-Qari’ah : 1-5]
ياَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمْ، اِنَّ زَلْزَلَةَ السَّاعَةِ شَيْءٌ عَظِيْمٌ(1) يَوْمَ تَرَوْنَهَا تَذْهَلُ كُلُّ مُرْضِعَةٍ عَمَّا اَرْضَعَتْ وَ تَضَعُ كُلُّ ذَاتِ حَمْلٍ حَمْلَهَا وَ تَرَى النَّاسَ سُكَارى وَ مَا هُمْ بِسُكَارى وَ لكِنَّ عَذَابَ اللهِ شَدِيْدٌ(2) الحج:1-2
Hai manusia, bertaqwalah kepada Tuhanmu; sesungguhnya kegoncangan hari qiyamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat). (1)
(Ingatlah) pada hari (ketika) kamu melihat kegoncangan itu, lalailah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya dan gugurlah kandungan segala wanita yang hamil, dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi adzab Allah itu sangat keras. (2) [QS. Al-Hajj : 1-2]
اِذَا زُلْزِلَتِ اْلاَرْضُ زِلْزَالَهَا(1) وَ اَخْرَجَتِ اْلاَرْضُ اَثْقَالَهَا(2) وَ قَالَ اْلاِنْسَانُ مَا لَهَا(3) يَوْمَئِذٍ تُحَدّثُ اَخْبَارَهَا(4) بِاَنَّ رَبَّكَ اَوْحى لَهَا(5) يَوْمَئِذٍ يَّصْدُرُ النَّاسُ اَشْتَاتًا لّيُرَوْا اَعْمَالَهُمْ(6) الزلزلة:1-6
Apabila bumi digoncangkan dengan goncangannya (yang dahsyat), (1)
dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya, (2)
dan manusia bertanya, “Mengapa bumi (jadi begini) ?”, (3)
pada hari itu bumi menceritakan beritanya, (4)
karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya. (5)
Pada hari itu manusia keluar dari quburnya dalam keadaan yang bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjan mereka (6) [QS. Al-Zalzalah : 1-6]

...Alam Qubur

Alam qubur ... lanjutan
Rasulullah SAW bersabda :
اِنَّ لِلْقَبْرِ ضَغْطَةً لَوْ كَانَ اَحَدٌ مِنْهَا نَاجِيًا لَنَجَا مِنْهَا سَعْدُ بْنُ مُعَاذٍ. احمد و ابن جرير
Sesungguhnya qubur itu mempunyai himpitan. Seandainya ada orang yang terlepas dari padanya, niscaya terlepaslah Sa'ad bin Mu’dz dari padanya. [HR. Ahmad dan Ibnu Jarir]
لَوْ نَجَا مِنْ ضَمَّةِ اْلقَبْرِ اَحَدٌ لَنَجَا سَعْدُ بْنُ مُعَاذٍ وَ لَقَدْ ضُمَّ ضَمَّةً ثُمَّ اُرْخِيَ عَنْهُ. الترمذى و الطبرانى و البيهقى
Seandainya ada seorang yang bisa terselamat dari pada himpitan qubur, niscaya terselamatlah Sa'ad bin Mu’adz. Sesungguhnya ia telah dihimpit dengan satu himpitan, kemudian dikendorkan dari padanya. [HR. Tirmidzi, Thabrani dan Baihaqi]
وَ اِنَّ ضَغْطَةَ اْلقَبْرِ عَلَى اْلمُؤْمِنِ كَاْلاُمّ الشَّفِيْقَةِ يَشْكُوْ اِلَيْهَا ابْنُهَا الصُّدَاعَ فَتَغْمَزُ رَأْسَهُ غَمْزًا رَفِيْقًا وَ لكِنْ يَـا عَائِشَةُ وَيْلٌ لِلشَّاكّيْنَ فِى اللهِ كَيْفَ يُضْغَطُوْنَ فِى قُبُوْرِهِمْ كَضَغْطَةِ الصَّخْرَةِ عَلَى اْلبَيْضَةِ. البيهقى و الديلمى
Sesungguhnya himpitan qubur atas mukmin itu, seperti ibu yang sayang, yang anaknya mengadu sakit kepala kepadanya, lalu dipijit olehnya dengan pijitan yang lembut, tetapi, ya 'Aisyah ! Celaka orang-orang yang syak tentang Allah ! Dengan amat dahsyat akan dihimpit mereka itu di qubur-qubur mereka, sebagaimana himpitan batu gunung yang besar atas sebutir telur. [HR Baihaqi dan Dailami]

Alam Qubur (Barzah)

Alam Qubur (Barzah)
Setiap manusia akan mengalami mati, kemudian berada pada alam qubur atau alam barzah, yaitu masa setelah manusia mati sampai hari qiyamat.
Firman Allah SWT :
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ اْلمَوْتِ، وَ نَبْلُوْكُمْ بِالشَّرّ وَ اْلخَيْرِ فِتْنَةً، وَ اِلَيْنَا تُرْجَعُوْنَ. الانبياء:35
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan. [QS. Al-Anbiyaa’ : 35]
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ اْلمَوْتِ، ثُمَّ اِلَيْنَا تُرْجَعُوْنَ. العنكبوت:57
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanya kepada Kami lah kamu dikembalikan. [QS. Al-’Ankabuut : 57]
قُلْ اِنَّ اْلمَوْتَ الَّذِيْ تَفِرُّوْنَ مِنْهُ فَاِنَّه مُلقِيْكُمْ ثُمَّ تُرَدُّوْنَ اِلى عَالِمِ اْلغَيْبِ وَ الشَّهَادَةِ فَيُنَبّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ. الجمعة:8
Katakanlah, “Sesungguhnya kematian yang kamu lari dari padanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan”. [QS. Al-Jum’ah : 8]
اَيْنَ مَا تَكُوْنُوْا يُدْرِكْكُّمُ اْلمَوْتُ وَ لَوْ كُنْتُمْ فِيْ بُرُوْجٍ مُّشَيَّدَةٍ. النساء:78
Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh,  [QS. An-Nisaa’ : 78]

Tentang Ibadah qurban

1. Pengertian dan Sejarah Qurban
Asal kata Qurban itu dari bahasa Arab :
قَرُبَ - يَقْرُبُ - قُرْبًا وَ قُرْبَانًا وَ قِرْبَانًا. المنجد
Yang artinya : "Mendekat/pendekatan".
Sedang pengertian Qurban, menurut agama sesuai dengan asal katanya, yaitu, "Usaha pendekatan diri dari seorang hamba kepada Penciptanya dengan jalan menyembelih binatang ternak dan dilaksanakan dengan tuntunan, dalam rangka mencari ridla-Nya".
Firman Allah SWT :
لَنْ يَنَالَ اللهَ لُحُوْمُهَا وَلاَ دِمَآءُهَا وَلكِنْ يَّنَالُهُ التَّقْوى مِنْكُمْ، كَذلِكَ سَخَّرَهَا لَكُمْ لِتُكَبّرُوا اللهَ عَلى مَا هَديكُمْ، وَ بَشّرِ اْلمُحْسِنِيْنَ. الحج:37
Daging-daging unta itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridlaan) Allah dan tidak (pula) darahnya, tetapi taqwa dari pada kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah atas hidayah-Nya kepada kamu, dan berilah khabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik. [QS. Al-Hajj : 37]
2. Hukum dan Keutamaan Qurban
Menyembelih qurban pada hari raya 'Iedul Adha dan hari Tasyriq (tanggal 10, 11, 12 dan 13 Dzulhijjah) ini, hukumnya adalah Sunnah Muakkad.
Namun bila melihat hikmat dan atsar/bekas yang dapat dicerap dari ibadah qurban ini terhadap jiwa seseorang, maka bagi orang yang faham agama tentu tidak akan berhenti pada formal hukum begitu saja dan melewatkan kesempatan yang demikian besar nilainya di sisi Allah SWT. Nabi SAW bersabda :
مَا عَمِلَ ابْنُ ادَمَ يَوْمَ النَّحْرِ عَمَلاً اَحَبَّ اِلَى اللهِ مِنْ هِرَاقَةِ دَمٍ وَ اِنَّهُ لَتَأْتِى يَوْمَ اْلقِيَامَةِ بِقُرُوْنِهَا وَ اَظْلاَفِهَا وَ اَشْعَارِهَا وَ اِنَّ الدَّمَ لَيَقَعُ مِنَ اللهِ بِمَكَانٍ قَبْلَ اَنْ يَقَعَ عَلَى اْلاَرْضِ فَطِيْبُوْا بِهَا نَفْسًا. الترمذى و ابن ماجه
Tak ada amaliyah anak Adam pada hari Nahr ('Iedul Adha) yang paling disukai Allah selain daripada menyembelih qurban, qurban itu akan datang kepada orang-orang yang melakukannya pada hari qiyamat seperti semula, yaitu lengkap dengan anggotanya, tanduk, kuku dan bulunya. Darah qurban itu lebih dahulu jatuh ke suatu tempat yang disediakan Tuhan sebelum jatuh ke atas tanah. Oleh sebab itu, berqurbanlah dengan senang hati. [HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah]

5/26/2013

DO'A-DO'A

Mohon tetap bersyukur kepada Allah.
عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ رض اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص اَخَذَ بِيَدِهِ  وَ قَالَ: يَا مُعَاذُ، وَ اللهِ اِنّى َلاُحِبُّكَ. فَقَالَ: اُوْصِيْكَ يَا مُعَاذُ، لاَ تَدَعَنَّ فِى دُبُرِ كُلّ صَلاَةٍ تَقُوْلُ: اَللّهُمَّ اَعِنّى عَلَى ذِكْرِكَ وَ شُكْرِكَ وَ حُسْنِ عِبَادَتِكَ. ابو داود 2:86، نمرة:1522
Dari Mu’adz bin Jabal RA, bahwasanya Rasulullah SAW pernah memegang tangannya sambil berkata, “Ya Mu’adz, demi Allah aku senang padamu”, lalu beliau bersabda, “Aku berpesan kepadamu hai Mu’adz, janganlah kamu tinggalkan setiap habis shalat membaca Alloohumma a’innii ‘alaa dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibaadatik (Ya Allah, tolonglah aku untuk tetap berdzikir kepada-Mu, bersyukur kepada-Mu dan untuk memperbagus ibadahku kepada-Mu)”. [HR. Abu Dawud, juz 2 hal. 86, hadits no. 1522]

TENTANG KEWAJIBAN ORANG TUA TERHADAP ANAK

TENTANG KEWAJIBAN ORANG TUA TERHADAP ANAK
Firman Allah SWT :
يايُّهَا الَّذِيْنَ امَنُوْا قُوْآ اَنْفُسَكُمْ وَ اَهْلِيْكُمْ نَارًا وَّقُوْدُهَا النَّاسُ وَ اْلحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلئِكَةٌ غِلاَظٌ شِدَادٌ لاَّ يَعْصُوْنَ اللهَ مَآ اَمَرَهُمْ وَ يَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ. التحريم:6
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, tidak mendurhakai (perintah) Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. [At-Tahrim : 6]
Sabda Rasulullah SAW :
كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ. اَلاِمَامُ رَاعٍ وَمَسْئُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ. وَالرَّجُلُ رَاعٍ فيِ اَهْلِهِ وَمَسْئُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ. وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ فيِ بَيْتِ زَوْجِهَا وَمَسْئُوْلَةٌ عَنْ رَعِيَّتِهَا وَالْخَادِمُ رَاعٍ فِى مَالِ سَيِّدِهِ وَمَسْئُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ. وَكُلُّكُمْ رَاعٍ وَمَسْئُوْلُ عَنْ رَعِيَّتِهِ . متفق عليه
Kamu sekalian adalah pemimpin dan kamu akan ditanya tentang kepemimpinanmu. Imam adalah pemimpin dan akan ditanya tentang kepemimpinannya. Orang laki-laki (suami) adalah pemimpin dalam keluarganya dan akan ditanya tentang kepemimpinannya. Isteri adalah pemimpin dalam rumah tangga suaminya dan akan ditanya tentang kepemimpinannya. Pelayan adalah pemimpin dalam menjaga harta tuannya dan akan ditanya tentang kepemimpinannya. Dan masing-masing dari kamu sekalian adalah pemimpin dan akan ditanya tentang kepemimpinannya. [HR Bukhari dan Muslim]

5/22/2013

Larangan durhaka kepada kedua orangtua

Larangan durhaka kepada kedua orangtua
Yang dimaksud dengan durhaka kepada kedua orang tua ialah tidak mau menthaati perintahnya yang baik-baik, melakukan hal-hal yang dibencinya, membuat sakit hatinya meskipun hanya dengan kata-kata "hus, cis, ah, dsb", menghina dan merendahkannya.
Firman Allah SWT :
وَ قَضى رَبُّكَ اَلاَّ تَعْبُدُوْآ اِلاَّ اِيَّاهُ وَ بِاْلوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا، اِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ اْلكِبَرَ اَحَدُهُمَا اَوْ كِلهُمَا فَلاَ تَقُلْ لَّهُمَآ اُفّ وَّ لاَ تَنْهَرْ هُمَا وَ قُلْ لَّهُمَا قَوْلاً كَرِيْمًا. الاسراء:23
Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang diantara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. [Al-Israa' : 23]

Ridla Allah tergantung ridla kedua orang tua.

Ridla Allah tergantung ridla kedua orang tua.
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرٍو رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: رِضَا اللهِ فِى رِضَا اْلوَالِدِ وَ سُخْطُ اللهِ فِى سُخْطِ اْلوَالِدِ. الترمذى و ابن حبان و الحاكم
Dari 'Abdullah bin 'Amr RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Ridla Allah itu tergantung ridlanya ayah dan kemarahan Allah itu tergantung kemarahan ayah". [HR. Tirmidzi, Ibnu Hibban dan Hakim]
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرٍو بْنِ اْلعَاصِ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: رِضَا الرَّبِّ تَبَارَكَ وَ تَعَالَى فِى رِضَا اْلوَالِدَيْنِ وَ سُخْطُ اللهِ تَبَارَكَ وَ تَعَالَى فِى سُخْطِ اْلوَالِدَيْنِ. البزار
Dari 'Abdullah bin 'Amr bin Al-'Ash, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Ridla Tuhan Tabaaraka wa Ta'aalaa itu tergantung ridla kedua orang tua dan kemarahan Tuhan Tabaaraka wa Ta'aalaa itu tergantunng kemarahan kedua orang tua". [HR. Al-Bazzar]

5/21/2013

Tentang kewajiban anak kepada orang tua

Tentang kewajiban anak kepada orang tua
Allah SWT mewajibkan kepada kita untuk berbhakti kepada kedua orang tua, setelah Allah SWT memerintahkan kepada kita supaya menyembah kepada-Nya serta tidak mensekutukan-Nya dengan sesuatu apapun.
Firman Allah SWT :
وَ اعْبُدُوا اللهَ وَ لاَ تُشْرِكُوْا بِه شَيْئًا، وَّ بِاْلوالِدَيْنِ اِحْسَانًا. النساء:36
Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu bapak. [QS. An-Nisaa' : 36]
وَ قَضى رَبُّكَ اَلاَّ تَعْبُدُوْآ اِلاَّ اِيَّاهُ وَ بِاْلوالِدَيْنِ اِحْسَانًا، اِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ اْلكِبَرَ اَحَدُهُمَا اَوْ كِلاَهُمَا فَلاَ تَقُلْ لَّهُمَا اُفّ وَّ لاَ تَنْهَرْ هُمَا وَ قُلْ لَّهُمَا قَوْلاً كَرِيْمًا. وَ اخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَ قُلْ رَّبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِيْ صَغِيْرًا. الاسراء:23-24
Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang diantara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah : "Wahai Tuhanku, kasihanilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil". [QS. Al-Israa' : 23-24]
وَ وَصَّيْنَا اْلاِنْسَانَ بِوالِدَيْهِ حُسْنًا، وَ اِنْ جَاهَدَاكَ لِتُشْرِكَ بِيْ مَا لَيْسَ لَكَ بِه عِلْمٌ فَلاَ تُطِعْهُمَآ، اِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَاُنَبّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ. العنكبوت:8
Dan Kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada dua orang ibu-bapaknya. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya. Hanya kepada-Ku lah kembalimu, lalu Aku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. [QS. Al-Ankabuut : 8]
وَ وَصَّيْنَا اْلاِنْسَانَ بِوالِدَيْهِ اِحْسَانًا، حَمَلَتْهُ اُمُّه كُرْهًا وَّ وَضَعَتْهُ كُرْهًا، وَّ حَمْلُه وَ فِصَالُه ثَلثُوْنَ شَهْرًا. الاحقاف:15
Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan. [QS. Al-Ahqaaf : 15]

TENTANG KEWAJIBAN ORANG TUA TERHADAP ANAK

TENTANG KEWAJIBAN ORANG TUA TERHADAP ANAK
Firman Allah SWT :
يايُّهَا الَّذِيْنَ امَنُوْا قُوْآ اَنْفُسَكُمْ وَ اَهْلِيْكُمْ نَارًا وَّقُوْدُهَا النَّاسُ وَ اْلحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلئِكَةٌ غِلاَظٌ شِدَادٌ لاَّ يَعْصُوْنَ اللهَ مَآ اَمَرَهُمْ وَ يَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ. التحريم:6
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, tidak mendurhakai (perintah) Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. [At-Tahrim : 6]
Sabda Rasulullah SAW :
كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ. اَلاِمَامُ رَاعٍ وَمَسْئُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ. وَالرَّجُلُ رَاعٍ فيِ اَهْلِهِ وَمَسْئُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ. وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ فيِ بَيْتِ زَوْجِهَا وَمَسْئُوْلَةٌ عَنْ رَعِيَّتِهَا وَالْخَادِمُ رَاعٍ فِى مَالِ سَيِّدِهِ وَمَسْئُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ. وَكُلُّكُمْ رَاعٍ وَمَسْئُوْلُ عَنْ رَعِيَّتِهِ . متفق عليه
Kamu sekalian adalah pemimpin dan kamu akan ditanya tentang kepemimpinanmu. Imam adalah pemimpin dan akan ditanya tentang kepemimpinannya. Orang laki-laki (suami) adalah pemimpin dalam keluarganya dan akan ditanya tentang kepemimpinannya. Isteri adalah pemimpin dalam rumah tangga suaminya dan akan ditanya tentang kepemimpinannya. Pelayan adalah pemimpin dalam menjaga harta tuannya dan akan ditanya tentang kepemimpinannya. Dan masing-masing dari kamu sekalian adalah pemimpin dan akan ditanya tentang kepemimpinannya. [HR Bukhari dan Muslim]

5/19/2013

Keutamaan Bekerja.

Keutamaan Bekerja.
Firman Allah SWT :
وَ اَحَلَّ اللهُ اْلبَيْعَ وَ حَرَّمَ الرّبوا. البقرة:275
Allah menghalalkan jual-beli dan mengharamkan riba. [QS. Al-Baqarah : 275]
ياَيُّهَا الَّذِيْنَ امَنُوْا لاَ تَأْكُلُوْآ اَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِاْلبَاطِلِ اِلآَّ اَنْ تَكُوْنَ تِجَارَةً عَنْ تَرَاضٍ مّنْكُمْ، وَ لاَ تَقْتُلُوْآ اَنْفُسَكُمْ، اِنَّ اللهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيْمًا. النساء:29
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang bathil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu, sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. [QS. An-Nisaa’ : 29]
فَاِذَا قُضِيَتِ الصَّلوةُ فَانْتَشِرُوْا فِى اْلاَرْضِ وَ ابْتَغُوْا مِنْ فَضْلِ اللهِ وَ اذْكُرُوا اللهَ كَثِيْرًا لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. الجمعة:10
Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di bumi, dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung. [QS. Al-Jum’ah : 10]
وَ هُوَ الَّذِيْ سَخَّرَ اْلبَحْرَ لِتَأْكُلُوْا مِنْهُ لَحْمًا طَرِيًّا وَّ تَسْتَخْرِجُوْا مِنْهُ حِلْيَةً تَلْتَبَسُوْنَهَا، وَ تَرَى اْلفُلْكَ مَوَاخِرَ فِيْهِ وَ لِتَبْتَغُوْا مِنْ فَضْلِه وَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ. النحل:14
Dan Dia-lah, Allah yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat memakan daripadanya daging yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai, dan kamu melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur. [QS. An-Nahl : 14]
وَ مَا يَسْتَوِى اْلبَحْرَانِ، هذَا عَذْبٌ فُرَاتٌ صَائِغٌ شَرَابُه وَ هذَا مِلْحٌ اُجَاجٌ، وَ مِنْ كُلّ تَأْكُلُوْنَ لَحْمًا طَرِيًّا وَّ تَسْتَخْرِجُوْنَ حِلْيَةً تَلْبَسُوْنَهَا وَ تَرَى اْلفُلْكَ فِيْهِ مَوَاخِرَ لِتَبْتَغُوْا مِنْ فَضْلِه وَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ. الفاطر:12
Dan tidaklah sama (antara) dua laut, yang ini tawar, segar, sedap diminum dan yang lain asin lagi pahit. Dan dari masing-masing laut itu kamu dapat memakan daging yang segar dan kamu dapat mengeluarkan perhiasan yang dapat kamu memakainya, dan pada masing-masingnya kamu lihat kapal-kapal laut berlayar membelah laut supaya kamu dapat mencari karunia-Nya dan supaya kamu bersyukur. [QS. Fathir : 12]
ياَيُّهَا الَّذِيْنَ امَنُوْآ اَنْفِقُوْا مِنْ طَيّبتِ مَا كَسَبْتُمْ وَ مِمَّآ اَخْرَجْنَا لَكُمْ مّنَ اْلاَرْضِ. البقرة:267
Hai orang-orang yang beriman, nafqahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. [QS. Al-Baqarah : 267]
Hadits Nabi SAW :
عَنِ اْلمِقْدَامِ بْنِ مَعْدِيْكَرِبَ رض عَنِ النَّبِيِّ ص قَالَ: مَا اَكَلَ اَحَدٌ طَعَامًا قَطُّ خَيْرًا مِنْ اَنْ يَأْكُلَ مِنْ عَمَلِ يَدِهِ. وَ اِنَّ نَبِيَ اللهِ دَاودَ عَلَيْهِ الصَّلاَةُ وَ السَّلاَمُ كَانَ يَأْكُلُ مِنْ عَمَلِ يَدِهِِ. البخارى و غيره و ابن ماجه و لفظه قَالَ: مَا كَسَبَ الرَّجُلُ كَسْبًا اَطْيَبُ مِنْ عَمَلِ يَدِهِ وَ مَا اَنْفَقَ الرَّجُلُ عَلَى نَفْسِهِ وَ اَهْلِهِ وَ وَلَدِهِ فَهُوَ صَدَقَةٌ
Dari Miqdam bin Ma’dikarib RA dari Nabi SAW, beliau bersabda, “Tidaklah seseorang memakan makanan yang lebih baik dari pada ia makan dari hasil kerjanya sendiri. Dan sesungguhnya Nabiyullah Dawud AS dahulu makan dari hasil kerjanya sendiri. [HR. Bukhari dan yang lain, dan Ibnu Majah]. Dan lafadh Ibnu Majah, “Tidaklah seseorang bekerja suatu pekerjaan yang lebih baik dari pada bekerja dengan tangannya sendiri. Dan apasaja yang seseorang belanjakan untuk keperluan dirinya, keluarganya, anaknya dan pembantunya maka itu merupakan sedeqah”.

Larangan Membuat Takut/Susah Sesama Muslim

Larangan Membuat Takut/Susah Sesama Muslim
وَ الَّذِيْنَ يُؤْذُوْنَ اْلمُؤْمِنِيْنَ وَ اْلمُؤْمِنتِ بِغَيْرِ مَا اكْتَسَبُوْا فَقَدِ احْتَمَلُوْا بُهْتَانًا وَّ اِثْمًا مُّبِيْنًا. الاحزاب:58
Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang mukmin dan mukminat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata. [QS. Al-Ahzab : 58]
عَنْ اَنَسٍ عَنِ النَّبِيَّ ص قَالَ: لاَ يُؤْمِنُ اَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ ِلاَخِيْهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ. البخارى
Dari Anas, dari Nabi SAW beliau bersabda, “Tidak beriman seseorang diantara kalian sehingga dia mencintai untuk saudaranya sebagaimana dia cinta untuk dirinya sendiri”. [HR. Bukhari]
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرٍو عَنِ النَّبِيِّ ص قَالَ: اَلْمُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ اْلمُسْلِمُوْنَ مِنْ لِسَانِهِ وَ يَدِهِ. وَ اْلمُهَاجِرُ مَنْ هَجَرَ مَا نَهَى اللهُ عَنْهُ. البخارى
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr, dari Nabi SAW, beliau bersabda, “Orang Islam adalah orang yangmana orang Islam lainnya selamat dari lisan dan tangannya. Dan orang yang berhijrah itu adalah orang yang hijrah dari apa yang dilarang Allah”. [HR Bukhari]

5/14/2013

Menjauhkan diri dari Ghibah (Menggunjing)

Menjauhkan diri dari Ghibah (Menggunjing)
Firman Allah SWT :
ياَيُّهَا الَّذِيْنَ امَنُوْا لاَ يَسْخَرْ قَوْمٌ مّنْ قَوْمٍ عَسى اَنْ يَّكُوْنُوْا خَيْرًا مّنْهُمْ، وَ لاَ نِسَآءٌ مّنْ نّسَآءٍ عَسى اَنْ يَّكُنَّ خَيْرًا مّنْهُنَّ، وَ لاَ تَلْمِزُوْآ اَنْفُسَكُمْ وَ لاَ تَنَابَزُوْا بِاْلاَلْقَابِ، بِئْسَ اْلاِسْمُ اْلفُسُوْقُ بَعْدَ اْلاِيْمَانِ. وَ مَنْ لَّمْ يَتُبْ فَاُولئِكَ هُمُ الظّلِمُوْنَ. ياَيُّهَا الَّذِيْنَ امَنُوا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مّنَ الظَّنّ، اِنَّ بَعْضَ الظَّنّ اِثْمٌ وَّ لاَ تَجَسَّسُوْا وَ لاَ يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا، اَيُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ اَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُ، وَ اتَّقُوا اللهَ، اِنَّ اللهَ تَوَّابٌ رَّحِيْمٌ. الحجرات:11-12
Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olok) wanita-wanita lain, (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olok) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olok) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil-memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang dhalim. (11)
Hai orang-orang yang beriman, jauhkanlah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang diantara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati ? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. (12) [QS. Al-Hujuraat : 11-12]

Hadits-hadits Nabi SAW :
عَنْ اَبِى بَكْرٍ رض اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ فِى حَجَّةِ اْلوَدَاعِ: اِنَّ دِمَاءَكُمْ وَ اَمْوَالَكُمْ وَ اَعْرَاضَكُمْ حَرَامٌ عَلَيْكُمْ كَحُرْمَةِ يَوْمِكُمْ هذَا فِى شَهْرِكُمْ هذَا فِى بَلَدِكُمْ هذَا، اَلاَ هَلْ بَلَّغْتُ؟. البخارى و مسلم و غيرهما
Dari Abu Bakar RA, sesungguhnya Rasulullah SAW dalam khutbahnya pada hajji wada’ beliau bersabda, “Sesungguhnya darah kalian, harta benda dan kehormatan kalian adalah haram atas kalian seperti hari kalian ini di dalam bulan kalian ini dan di dalam negeri kalian ini. Ketahuilah, bukankah aku sudah menyampaikan ?”. [HR. Bukhari, Muslim dan lainnya]
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رض اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: كُلُّ اْلمُسْلِمِ عَلَى اْلمُسْلِمِ حَرَامٌ دَمُهُ وَ عِرْضُهُ وَ مَالُهُ. مسلم و الترمذى
Dari Abu Hurairah RA, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda, “Setiap orang Islam atas orang Islam yang lain adalah haram darahnya, kehormatannya dan harta bendanya”. [HR. Muslim dan Tirmidzi]
عَنِ اْلبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: الرّبَا اِثْنَانِ وَ سَبْعُوْنَ بَابًا. اَدْنَاهَا مِثْلُ اِتْيَانِ الرَّجُلِ اُمَّهُ. وَ اِنَّ اَرْبَى الرّبَا اِسْتِطَالَةُ الرَّجُلِ فِى عِرْضِ اَخِيْهِ. الطبرانى فى الاوسط
Dari Al-Barra’ bin ‘Azib, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Riba itu ada tujuh puluh dua pintu, yang paling kecil (dosanya) seperti (dosanya) seorang laki-laki yang menyetubuhi ibunya, dan sesungguhnya sebesar-besar riba ialah seseorang yang terus-menerus (menjatuhkan) kehormatan saudaranya”. [HR. Thabrani di dalam Al-Ausath]

PEMURAH DAN DERMAWAN

PEMURAH DAN DERMAWAN
Firman Allah SWT :
ياَيُّهَا الَّذِيْنَ امَنُوْا اَنْفِقُوْا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا كَسَبْتُمْ وَمِمَّا اَخْرَجْنَا لَكُمْ مّنَ اْلاَرْضِ وَلاَ تَيَمَّمُوا اْلخَبِيْثَ مِنْهُ تُنْفِقُوْنَ وَ لَسْتُمْ بِآخِذِيْهِ اِلاَّ اَنْ تُغْمِضُوْا فِيْهِ، وَ اعْلَمُوْا اَنَّ اللهَ غَنِيٌّ حَمِيْدٌ(267) الشَّيْطَانُ يَعِدُكُمُ اْلفَقْرَ وَ يَأْمُرُكُمْ بِالْفَحْشَاءِ، وَ اللهُ يَعِدُكُمْ مَّغْفِرَةً مَنْهُ وَ فَضْلاً، وَ اللهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ(268) البقرة
Hai orang-orang yang beriman, nafqahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu nafqahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji. (267) Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui. [QS. Al-Baqarah : 267-268]
وَ مَا تُنْفِقُوْنَ اِلاَّ ابْتِغَآءَ وَجْهِ اللهِ، وَ مَا تُنْفِقُوْا مِنْ خَيْرٍ يُّوَفَّ اِلَيْكُمْ وَ اَنْتُمْ لاَ تُظْلَمُوْنَ. البقرة:272
Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafqahkan, niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan cukup sedang kamu sedikitpun tidak akan dianiaya (dirugikan). [QS.Al-Baqarah : 272]
لَنْ تَنَالُوا الْبِرَّ حَتّى تُنْفِقُوْا مِمَّا تُحِبُّوْنَ، وَ مَا تُنْفِقُوْا مِنْ شَيْءٍ فَاِنَّ اللهَ بِه عَلِيْمٌ. ال عمران:92
Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafqahkan sebahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafqahkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya. [QS. Ali Imran : 92]

PEMAAF DAN KASIH SAYANG

PEMAAF DAN KASIH SAYANG
Firman Allah SWT :
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللهِ لِنْتَ لَهُمْ وَ لَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لاَنْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ، فَاعْفُ عَنْهُمْ وَ اسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَ شَاوِرْهُمْ فِى اْلاَمْرِ، فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللهِ، اِنَّ اللهَ يُحِبُّ اْلمُتَوَكِّلِيْنَ. ال عمران:159
Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah-lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma’afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya. [QS. Ali Imran : 159]
وَ سَارِعُوْآ اِلى مَغْفِرَةٍ مّنْ رَّبِّكُمْ وَ جَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّموَاتُ وَ اْلاَرْضُ اُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِيْنَ.(133) الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ فِى السَّرَّآءِ وَ الضَّرَّأءِ وَ اْلكَاظِمِيْنَ اْلغَيْظَ وَ اْلعَافِيْنَ عَنِ النَّاسِ، وَ اللهُ يُحِبُّ اْلمُحْسِنِيْنَ(134) ال عمران: 133-134
Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (133) (yaitu) orang-orang yang menafqahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema’afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. (134) [QS. Ali Imran : 133-134]

Malu dan Keutamaannya

Malu dan Keutamaannya
Firman Allah SWT :
يـاَيــُّهَا الَّذِيـْنَ امَنُوْا لاَ تَدْخُلُوْا بُـيُوْتَ النَّبِيِّ اِلاَّ اَنْ يُـؤْذَنَ لَكُمْ اِلى طَعَامٍ غَيْرَ نظِرِيْنَ اِنهُ  وَ لكِنْ اِذَا دُعِيْتُمْ فَادْخُلُوْا فَاِذَا طَعِمْتُمْ فَانْـتَشِرُوْا وَ لاَ مُسْتَـأْنـِسِيْنَ لـِحَدِيْثٍ، اِنَّ ذلِكُمْ كَانَ يُـؤْذِى النَّبِيَّ فَيَسْتَحْي مِنْكُمْ، وَ اللهُ لاَ يَسْتَحْي مِنَ اْلحَقِّ، وَ اِذَا سَأَلـْتُمُوْهُنَّ مَتَاعًا فَسْئَلَوْهُنَّ مِنْ وَّرَآءِ حِجَابٍ، ذلِكُمْ اَطْهَرُ لـِقُـلُـوْبِكُمْ وَ قُـلُـوْبِـهِنَّ، وَ مَا كَانَ لَكُمْ اَنْ تُـؤْذُوْا رَسُوْلَ اللهِ وَ لآ اَنْ تَـنْكِحُوْآ اَزْوَاجَه مِنْ بَعْدِه اَبَدًا، اِنَّ ذلِكُمْ كَانَ عِنْدَ اللهِ عَظِـيْمًا. الاحزاب:53
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah-rumah Nabi kecuali bila kamu diizinkan untuk makan dengan tidak menunggu-nunggu waktu masak (makanannya), tetapi jika kamu diundang maka masuklah dan bila kamu selesai makan, keluarlah tanpa asyik memperpanjangkan percakapan. Sesungguhnya yang demikian itu akan mengganggu Nabi lalu Nabi malu kepadamu (untuk menyuruh kamu ke luar), dan Allah tidak malu (menerangkan) yang benar. Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada istri-istri Nabi, maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka. Dan tidak boleh kamu menyakiti (hati) Rasulullah dan tidak (pula) mengawini isteri-isterinya sesudah ia wafat untuk selama-lamanya. Sesungguhnya perbuatan itu amat besar (dosanya) disisi Allah. [Al-Ahzab : 53]
Hadits-hadits Nabi SAW :
عَنْ اَبِى سَعِيْدٍ اْلخُدْرِيِّ رض قَالَ: كَانَ رَسُوْلُ اللهِ ص اَشَدَّ حَيَاءً مِنَ اْلعَذْرَاءِ فِى خِدْرِهَا. فَاِذَا رَأَى شَـيْئًا يَكْرَهُهُ عَرَفْـنَاهُ فِى وَجْهِهِ. متفق عليه
Dari Abu Sa'id Al-Khudri RA, ia berkata : "Adalah Rasulullah SAW itu lebih pemalu dari pada gadis dalam pingitan. Dan apabila beliau melihat sesuatu yang tidak disukainya, kami dapat mengetahuinya dari wajah beliau". [HR Bukhari dan Muslim]

Tentang kehidupan Dunia

  TENTANG DUNIA فعَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: لَوْ كَانَتِ الدُّنْيَا تَعْدِلُ عِنْدَ اللهِ جَنَاحَ بَعُوْضَةٍ ...