3/25/2014

Perang Hunain

Perang Hunain
Asal mula terjadinya perang Hunain
Setelah Nabi SAW dan kaum muslimin selesai membuka Makkah dengan kemenangan yang sangat memuaskan, lalu beliau bersama kaum muslimin berdiam di Makkah selama lima belas hari (dalam riwayat lain sembilan belas hari). Kemudian datang berita yang mengejutkan bahwa beberapa kabilah bangsa 'Arab di sekitar kota Makkah, yaitu : kabilah banu Hawazin, banu Tsaqif, banu Nashr, banu Jusyam, banu Bakr dan sebagian banu Hilal secara sembunyi-sembunyi telah mengadakan persiapan akan memerangi kaum muslimin. Mereka itu belum mau tunduk kepada kaum muslimin, karena merasa masih mempunyai kekuatan yang cukup dan benteng-benteng yang kokoh kuat di Thaif. Adapun yang diangkat sebagai pemimpin mereka adalah Malik bin Auf An-Nashriy dari kaum Hawazin, dan Duraid bin Ash-Shimmah dari banu Jusyam.

Perintah Menyebar-luaskan Ilmu dan Ancaman Bagi yang Me-nyembunyikannya.

Perintah Menyebar-luaskan Ilmu dan Ancaman Bagi yang Me-nyembunyikannya.
Firman Allah SWT :
وَ اَنــْزَلْـنَا اِلَيـْكَ الذِّكْرَ لِـتُـبَـيِّنَ لِلنَّاسِ مَا نُزِّلَ اِلَـيْهِمْ وَ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُوْنَ. النحل:44
Dan Kami turunkan kepadamu Al-Qur'an, agar kamu menerangkan kepada ummat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkannya. [An-Nahl : 44]
يـاَيـُّهَا الرَّسُوْلُ بَـلِّـغْ مَا اُنــْزِلَ اِلَيْكَ مِنْ رَّبـِّكَ، وَ اِنْ لَّمْ تَـفْعَلْ فَمَا بَلَّغْتَ رِسلَـتَه، وَ اللهُ يَعْصِمُكَ مِنَ النَّـاسِ، اِنَّ اللهَ لاَ يـَهْدِى اْلـقَوْمَ اْلكـفِرِيـْنَ. المائدة:67
Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamutidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir. [Al-Maidah : 67]
اُدْعُ اِلىَ سَبِيْلِ رَبـِّكَ بِاْلحِكْمَةِ وَ اْلمَوْعِظَةِ اْلحَسَنَةِ وَ جَادِلْهُمْ بِالَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُ، اِنَّ رَبـَّكَ هُوَ اَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيْلــِه وَهُوَ اَعْلَمُ بِاْلمُهْتَدِيـْنَ. النحل:125
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhan-mu Dia-lah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia-lah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. [An-Nahl : 125]

BELUMKAH SAATNYA UMMAT ISLAM TUNDUK PADA AL-QUR’AN DAN AS-SUNNAH

BELUMKAH SAATNYA UMMAT ISLAM TUNDUK PADA AL-QUR’AN DAN AS-SUNNAH
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
اَلْحَمْدُ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَ نَسْتَعِيْنُهُ وَ نَسْتَغْفِرُهُ وَ نَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ اَنْفُسِنَا وَ مِنْ سَيّئَاتِ اَعْمَالِنَا. مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَ مَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَ اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ. اَمَّا بَعْدُ:
اَ لَمْ يَأْنِ لِلَّذِيْنَ امَنُوْآ اَنْ تَخْشَعَ قُلُوْبُهُمْ لِذِكْرِ اللهِ وَ مَا نَزَلَ مِنَ الْحَقّ وَ لاَ يَكُوْنُوْا كَالَّذِيْنَ اُوْتُوا اْلكِتبَ مِنْ قَبْلُ فَطَالَ عَلَيْهِمُ اْلاَمَدُ فَقَسَتْ قُلُوْبُهُمْ وَ كَثِيْرٌ مّنْهُمْ فسِقُوْنَ. الحديد:16
Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun kepada mereka (Al-Qur’an), supaya mereka jangan seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al-Kitab kepada mereka, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan diantara mereka adalah orang-orang fasiq. [QS. Al-Hadiid : 16]
Kaum muslimin dan muslimat rahimakumullah, marilah kita perhatikan firman Allah tersebut. Dan secara pribadi maupun sebagai suatu bangsa yang merasa beriman bagaimana kita menjawab pertanyaan Allah itu, “Belum saatnya kah hidup kita ini mau dipimpin oleh Al-Qur’an ?. Atau sudah keraskah hati kita, sehingga menjadi orang fasiq ?”.
Kita sebagai bangsa yang mayoritas beragama Islam terpuruk jatuh dan berantakan ini, kalau kita cermati sebab pokoknya adalah krisis akhlaq. Sebagaimana dikatakan seorang pujangga Islam yang terkenal Asy-Syauki :
              وَ اِنَّمَا اْلاُمَمُ اْلاَخْلاَقُ مَا بَقِيَتْ
                     فَاِنْ هُمُوْ ذَهَبَتْ اَخْلاَقُهُمْ ذَهَبُوْا
            Sesungguhnya bangsa itu tergantung akhlaqnya,
                        bila rusak akhlaqnya maka rusaklah bangsa itu.
Rasulullah SAW bersabda :
اِنَّ اْلفَحْشَ وَ التَّفَحُّشَ لَيْسَا مِنَ اْلاِسْلاَمِ فِى شَيْءٍ وَ اِنَّ اَحْسَنَ النَّاسِ اِسْلاَمًا اَحْسَنُهُمْ خُلُقًا. الترمذى
Kejahatan dan perbuatan jahat keduanya sama sekali bukan ajaran Islam. Bahwasanya orang yang paling baik Islamnya ialah yang paling baik akhlaqnya. [HR. Tirmidzi]

HANCURNYA SUATU NEGERI AKIBAT....

HANCURNYA suatu negeri akibat DARI orang-orang yang hidup mewah dan para pembesar negeri
itu durhaka kepada allah
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَ رَحْمَةُ اللهِ وَ بَرَكَاتُهُ
َاْلحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ اَنْعَمَنَا بِاْلاِيْمَانِ وَ هَدَانَا ِلْلاِسْلاَمِ، وَ جَعَلَنَا اْلمُسْلِمِيْنَ، وَ اَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِاْلهُدَى وَ الدّيْنِ اْلحَقّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدّيْنِ كُلّهِ وَ لَوْكَرِهَ اْلكَافِرُوْنَ، اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَ اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ. اَمَّا بَعْدُ: قَالَ اللهُ تَعَالَى فِى اْلقُرْانِ اْلعَظِيْمِ:
وَ اِذَا اَرَدْنَا اَنْ نُّهْلِكَ قَرْيَةً اَمَرْنَا مُتْرَفِيْهَا فَفَسَقُوْا فِيْهَا فَحَقَّ عَلَيْهَا اْلقَوْلُ فَدَمَّرْنَاهَا تَدْمِيْرًا. الاسراء:16
Dan jika Kami (Allah) hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang “mutraf” (yang hidup mewah) di negeri itu supaya menthaati Kami (Allah), tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadap mereka ketentuan Kami, kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya. [QS. Al-Israa’ : 16]
Kaum muslimin dan muslimat rahimakumullah, kita kumandangkan takbir dan kalimat tahmid mengagungkan Asma Allah SWT sebagai rasa syukur kita atas rahmat yang telah dilimpahkan kepada kita semua, khususnya ummat Islam, bahwa pada hari ini kita telah dapat menyelesaikan salah satu dari rukun Islam, yakni puasa Ramadlan satu bulan penuh. Semoga puasa kita dapat mencapai tujuan yang diperintahkan Allah SWT, menjadi orang yang bertaqwa kepada-Nya.
Kita merasa bergembira dapat menyelesaikan ibadah puasa Ramadlan, selanjutnya kita berbahagia dapat berhari raya dengan keluarga dan sanak saudara, handai taulan, menjalankan shalat ‘Iedul Fithri bersama-sama pada pagi hari ini. Namun di tengah-tengah kegembiraan ini, hati kita terasa tersayat sedih, karena sebagian dari kita kaum muslimin di Poso, di Ambon, di Maluku Utara dan di tempat lain tidak dapat merasakan kebahagiaan sebagaimana yang kita rasakan. Mereka masih di tempat pengungsian yang sangat menyedihkan, bahkan di beberapa tempat masih dilanda kerusuhan.
Apalagi saudara-saudara kita yang di Afghanistan dan Palestina, sangat menderita akibat gempuran Amerika, sekutu-sekutunya dan Israil yang biadab itu. Semoga Allah melimpahkan keshabaran kepada saudara-saudara kita, tetap tidak tergoyahkan iman mereka dan hanya kepada Allah mereka bertawakkal serta mengharapkan pertolongan, sehingga pada gilirannya Allah memberikan pertolongan dan dapat menghancurkan musuh-musuh Islam yang sombong dan amoral itu.

JANGAN MEMILIH PEMIMPIN YANG TOLOL

JANGAN MEMILIH PEMIMPIN YANG TOLOL
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَ رَحْمَةُ اللهِ وَ بَرَكَاتُهُ
اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبّ اْلعَالَمِيْنَ. وَ بِهِ نَسْتَعِيْنُهُ عَلَى اُمُوْرِ الدُّنْيَا وَ الدّيْنِ، اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَ اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ، وَ الصَّلاَةُ وَ السَّلاَمُ عَلَى اَشْرَفِ اْلاَنْبِيَاءِ وَ اْلمُرْسَمِلْيْنَ وَ عَلَى الِهِ وَ اَصْحَابِهِ اَجْمَعِيْنَ. اَمَّا بَعْدُ: اِنَّمَا اْلمُؤْمِنُوْنَ الَّذِيْنَ امَنُوْا بِاللهِ وَ رَسُوْلِه ثُمَّ لَمْ يَرْتَابُوْا وَ جَاهَدُوْا بِاَمْوَالِهِمْ وَ اَنْفُسِهِمْ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ، اُولئِكَ هُمُ الصّدِقُوْنَ. الخجرات:15
اَللهُ اَكْبَرُ اَللهُ اَكْبَرُ، لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَ اللهُ اَكْبَرُ، اَللهُ اَكْبَرُ وَ ِللهِ اْلحَمْدُ
Kaum muslimin dan muslimat yang berbahagia, pada hari ini ummat Islam dari berbagai penjuru dunia berkumpul di tanah suci Makkah Al-Mukarramah untuk melaksanakan ibadah hajji, salah satu dari rukun Islam.
Berjuta-juta manusia berkumpul menjadi satu tanpa membedakan suku bangsa, warna kulit, pangkat/jabatan, kaya-miskin memakai pakaian yang sama, dengan tujuan yang sama pula, mengharap ridla Allah SWT.
Hal itu menunjukkan kesamaan derajat manusia di hadapan Allah tanpa merasa lebih satu dengan yang lain. Orang yang mulia di sisi Allah itu hanya karena taqwanya kepada Allah, bukan karena keturunan dan bukan pula karena kebangsaan. Allah SWT berfirman :
... اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللهِ اَتْقيكُمْ،. الحجرات: 13
.... Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa diantara kamu. [QS. Al-Hujuraat : 13]

3/14/2014

Masuk Islamnya Zunairah

Masuk Islamnya Zunairah
Zunairah, adalah seorang perempuan yang menjadi budak belian Abu Jahal. Setelah diketahui oleh tuannya bahwa ia telah mengikut seruan Nabi SAW dan masuk Islam, ia dianiaya dan disiksa oleh Abu Jahal dengan cara yang sangat kejam. Meskipun demikian dia sangat kuat pendiriannya dan kokoh tauhidnya kepada Allah. Dan Abu Jahal mendatangkan para pemuka Quraisy musyrikin, lalu Abu Jahal berkata kepada Zunairah : "Betulkah kamu sekarang telah mengikut seruan Muhammad yang celaka itu ?".
Ia menjawab dengan tegas : "Ya, saya betul-betul mengikut seruan Nabi Muhammad, saya percaya kepada seruannya dan saya benar-benar mengikut pimpinannya !".
Abu Jahal berkata kepada kawan-kawannya : "Hai kawan-kawan Quraisy ! Adakah engkau mengikut apa-apa yang didatangkan oleh Muhammad ?".
Mereka menyahut : "Tidak ! sekali-kali kami tidak akan mengikut Muhammad orang celaka itu !".
Abu Jahal berkata lagi : "Seandainya apa-apa yang didatangkan oleh Muhammad itu benar lagi baik, tentunya kita lebih dulu mengikut kepadanya daripada Zunairah itu, bukannya dia yang terlebih dulu mendapat petunjuk daripada kita ?".
Kemudian Zunairah dipukul lagi dengan sekeras-kerasnya, dan setiap hari ia selalu dipukuli, hingga matanya menjadi buta. Setelah matanya buta, Abu Jahal dan kawan-kawannya berkata kepadanya : "Kamu menjadi buta itu tidak lain karena kamu dimurkai oleh Al-Lata dan Al-'Uzza !".
Perkataan itu dijawab oleh Zunairah : "Mereka berdusta ! Al-Lata dan Al-'Uzza tidak akan bisa memberi madlarat dan tidak pula memberi manfaat kepada kita !".

Wanita Pergi Ke Masjid

Wanita Pergi Ke Masjid
عَنْ سَالِمِ بْـنِ عَبْدِ اللهِ  عَنْ اَبِيْهِ عَنْ النَّبِيِّ ص اِذَا اسْتَأْذَنــَتِ امْرَأَةُ  اَحَدِكُمْ فَلاَ يَمْنَعْهَا. البخارى.
Dari Salim bin Abdullah dari ayahnya dari Nabi SAW, beliu bersabda : "Apabila isteri salah seorang diantara kalian  minta idzin (untuk pergi ke masjid), janganlah ia mencegahnya". [HR. Bukhari]
عَنِ ابْنِ عُمَرَ رض عَنِ النَّبِيِّ ص  قَالَ: اِذَا اسْتَأْذَنــَكُمْ  نـِسَاؤُكُمْ بِاللَّيْلِ اِلَى اْلمَسْجِدِ فَأْذَنــُوْا لَـهُنُّ.
Dari Ibnu Umar RA. dari Nabi SAW, beliau bersabda : "Apabila isteri-isterimu minta idzin ke masjid di malam hari maka berilah idzin mereka itu".
عَنْ هِنْدٌ بِنْتِ اْلحَارِثِ اَنَّ اُمَّ سَلَمَةَ زَوْجَ  النَّبِيِّ ص اَخْبَرَتْهَا اَنَّ النِّسَاءَ فِى عَهْدِ رَسُوْلِ اللهِ ص كُنَّ اِذَا اَسْلَمْنَ مِنَ اْلمَكْـتُوْبـَةِ قُمْنَ وَثَبَ رَسُوْلُ اللهِ ص. وَمَنْ صَلَّى مِنَ الرِّجَالِ مَا شَآءَ اللهُ فَاِذَا قَامَ رَسُوْلُ اللهِ ص قَامَ الرِّجَالُ.
Dari Hindun binti Harits bahwasanya Ummu Salamah istri Nabi SAW memberitahukan kepadanya, bahwasanya wanita-wanita di masa Rasulullah SAW setelah mereka selesai shalat, mereka segera pulang. Sedangkan Rasulullah SAW masih tinggal bersama kaum laki-laki. Setelah Rasulullah SAW berdiri, barulah orang laki-laki itu berdiri pula".
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ: اِنْ كَانَ رَسُوْلُ اللهِ ص لَيُصَلِّى الصُّبْحَ فَيَنْصَرِفُ النِّسَاءُ مُتَـلَـفِّعَاتٍ بِمُرُوْطِهِـنَّ مَا يُعْرَفْنَ مِنَ اْلغَـلَسِ.
Dari Aisyah RA, ia berkata : Setelah Rasulullah SAW menyelesaikan shalat Shubuh, wanita-wanita sama pulang dengan mengenakan kerudung-kerudung mereka, dan mereka tidak dikenal karena dari gelapnya". [HR. Bukhari]

LARANGAN MELAMPAUI BATAS DALAM BERAGAMA

LARANGAN MELAMPAUI BATAS DALAM BERAGAMA
Apabila kita perhatikan di dalam dasar-dasar tasyri' yang tersebut di dalam Al-Qur'an, kita akan mengerti bahwa agama Islam itu satu-satunya agama yang diturunkan Allah kepada ummat manusia dengan membawa dasar "tidak berat dan tidak sukar" dikerjakan. Bahkan meniadakan yang berat. Dan sesuatu yang dipimpin oleh agama Islam itu pasti ringan dan mudah dikerjakan oleh ummat manusia, sebagaimana sabda Rasulullah SAW  yang diriwayatkan dari Abu 'Urwah :
عَنْ اَبِى عُرْوَةَ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص : اَيُّهَا النَّاسُ. اِنَّ الدّيْنَ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ فِى يُسْرٍ. ثَلاَثًا يَقُوْلُهَا. احمد.
Dari Abu 'Urwah RA ia berkata : Rasulullah SAW pernah bersabda : "Wahai manusia, sesungguhnya agama Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Tinggi itu di dalam kemudahan. Beliau SAW bersabda demikian itu tiga kali" [HR. Ahmad] 
Jadi Islam itu adalah agama yang mudah untuk diamalkan. Maka kewajiban kita adalah mengamalkan apa-apa yang telah diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya (Al-Qur'an dan Hadits) dan menjauhi apa-apa yang dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya. Dan apabila telah jelas suatu perintah atau larangan, maka kita tinggal melaksanakannya, tidak usah mempersulit diri dengan banyak pertanyaan. Perhatikanlah sabda-sabda Rasulullah SAW berikut ini :
عَنْ اَبِى ثَعْلَبَةَ اْلحُشَنِيّ رض قَالَ: قَالَ

IKHLASH DALAM BERAMAL

IKHLASH DALAM BERAMAL
Firman Allah SWT :
قُلْ اِنّيْۤ اُمِرْتُ اَنْ اَعْبُدَ اللهَ مُخْلِصًا لَّهُ الدّيْنَ. وَ اُمِرْتُ ِلاَنْ اَكُوْنَ اَوَّلَ الْمُسْلِمِيْنَ. الزمر: 11-12
Katakanlah, "Sesungguhnya aku diperintahkan supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama. Dan aku diperintahkan supaya menjadi orang yang pertama-tama berserah diri". [QS. Az-Zumar : 11-12]
وَ مَآ اُمِرُوْآ اِلاَّ لِيَعْبُدُوا اللهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدّيْنَ حُنَفَآءَ وَ يُقِيْمُوْا الصَّلوٰةَ وَ يُؤْتُوا الزَّكوٰةَ وَ ذٰلِكَ دِيْنُ الْقَيّمَةِ. البينة: 5
Padahal mereka tidak disuruh melainkan supaya mereka menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus. [QS. Al-Bayyinah : 5]

3/05/2014

Siksa qubur / ni’mat qubur.

Siksa qubur / nimat qubur.
Menurut hadits-hadits bahwa orang yang mati itu akan mendapat siksa qubur atau nimat qubur.
عَنْ عَائِشَةَ اَنَّ يَهُوْدِيَّةً دَخَلَتْ عَلَيْهَا فَذَكَرَتْ عَذَابَ اْلقَبْرِ، فَقَالَتْ لَهَا: اَعَاذَكِ اللهُ مِنْ عَذَابِ اْلقَبْرِ. فَسَأَلَتْ عَائِشَةُ رَسُوْلَ اللهِ ص عَنْ عَذَابِ اْلقَبْرِ. فَقَالَ: نَعَمْ، عَذَابُ اْلقَبْرِ حَقٌّ. قَالَتْ عَائِشَةُ: فَمَا رَأَيْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص يُصَلّى صَلاَةً بَعْدُ اِلاَّ تَعَوَّذَ مِنْ عَذَابِ اْلقَبْرِ. احمد 9: 532، رقم: 25474
Dari Aisyah, bahwasanya ada seorang wanita Yahudi datang kepadanya, lalu ia menyebutkan tentang siksa qubur. Lalu  wanita itu berkata, Semoga Allah melindungimu dari siksa qubur: Kemudian  Aisyah bertanya kepada Rasulullah SAW tentang siksa qubur, maka beliau menjawab, Ya benar,  adzab qubur itu benar (ada). Aisyah berkata, Sesudah itu aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW melakukan shalat melainkan beliau memohon perlindungan dari siksa qubur. [HR. Ahmad juz 9, hal. 532, no. 25474]
قَالَ النَّبِيُّ ص: يُسَلَّطُ عَلَى اْلكَافِرِ فِى قَبْرِهِ تِسْعَةٌ وَ تِسْعُوْنَ تِنّيْنًا تَلْدَغُهُ حَتَّى تَقُوْمَ السَّاعَةُ. احمد و ابو يعلى
Nabi SAW bersabda, Dilepaskan atas siksa kafir di dalam quburnya, sembilan puluh sembilan ular mematuk (menggigit) dia hingga hari qiyamat. [HR. Ahmad dan Abu Yala]
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رض عَنِ النَّبِيّ ص اَنَّهُ مَرَّ بِقَبْرَيْنِ يُعَذَّبَانِ فَقَالَ: اِنَّهُمَا لَيُعَذَّبَانِ وَ مَا يُعَذَّبَانِ فِى كَبِيْرٍ. اَمَّا اَحَدُهُمَا فَكَانَ لاَ يَسْتَتِرُ مِنَ اْلبَوْلِ، وَ اَمَّا اْلآخَرُ فَكَانَ يَمْشِى بِالنَّمِيْمَةِ. ثُمَّ اَخَذَ جَرِيْدَةً رَطْبَةً فَشَقَّهَا بِنِصْفَيْنِ، ثُمَّ غَرَزَ فِى كُلّ قَبْرٍ وَاحِدَةً. فَقَالُوْا: يَا رَسُوْلَ اللهِ، لِمَ صَنَعْتَ هذَا؟ فَقَالَ: لَعَلَّهُ اَنْ يُخَفَّفَ عَنْهُمَا مَا لَمْ يَيْبَسَا. البخارى 2: 98
Dari Ibnu Abbas RA, dari Nabi SAW : Bahwasanya Nabi SAW melewati dua qubur, lalu bersabda, Sesungguhnya kedua-duanya sedang disiksa, dan keduanya tidak disiksa dalam urusan yang (dianggap) besar. Adapun salah seorang dari keduanya, ia tidak membersihkan diri dari kencingnya. Sedangkan yang lain, ia suka mengadu adu. Kemudian beliau mengambil pelepah kurma yang masih basah, lalu beliau membelahnya menjadi dua bagian, kemudian menancapkan tiap bagian pada setiap qubur. Para shahabat lalu bertanya, Untuk apakah engkau melakukan itu ya Rasulullah ?. Beliau bersabda, Mudah-mudahan akan diringankan siksa kedua orang ini selama pelepah kurma itu belum kering. [HR. Bukhari juz 2, hal. 98]

Urusan dalam qubur.

Urusan dalam qubur.
Menurut hadits-hadits, bahwa orang yang sudah mati itu akan mengalami hal-hal diantaranya sebagai berikut :
1. himpitan qubur,
2. pertanyaan qubur.
3. siksa qubur atau ni’mat qubur
4. diperlihatkan tempat duduknya (surga atau neraka)
5. tempat ketetapan ruh.
6. dibangkitkan (yaumul ba’ts)

1. himpitan qubur.
عَنْ عَائِشَةَ عَنِ النَّبِيّ ص قَالَ: اِنَّ لِلْقَبْرِ ضَغْطَةً وَ لَوْكَانَ اَحَدٌ نَاجِيًا مِنْهَا نَجَا مِنْهَا سَعْدُ بْنُ مُعَاذٍ. احمد 9: 316، رقم: 24337
Dari ‘Aisyah, dari Nabi SAW, beliau bersabda, “Sesungguhnya qubur itu mempunyai himpitan. Seandainya ada orang yang dapat terlepas dari padanya, niscaya terlepaslah Sa’ad bin Mu’adz dari padanya”. [HR. Ahmad juz 9, hal. 316, no. 24337]
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رض اَنَّ النَّبِيَّ ص يَوْمَ دُفِنَ سَعْدُ بْنُ مُعَاذٍ وَ هُوَ قَاعِدٌ عَلَى قَبْرِهِ قَالَ: لَوْ نَجَا اَحَدٌ مِنْ فِتْنَةِ اْلقَبْرِ لَنَجَا سَعْدُ بْنُ مُعَاذٍ، وَ لَقَدْ ضُمَّ ضَمَّةً ثُمَّ رُخّيَ عَنْهُ. الطبرانى فى الكبير 10: 334، رقم: 10827
Dari Ibnu ‘Abbas RA, bahwasanya Nabi SAW pada hari dimana Sa’ad bin Mu’adz diqubur, dan ketika itu beliau duduk di atas quburnya (Mu’adz), beliau bersabda, “Seandainya ada orang yang dapat terbebas dari fitnah qubur, pasti terbebaslah Sa’d bin Mu’adz. Sungguh ia (mengalami) dihimpit dengan suatu himpitan yang kemudian dilonggarkan”. [HR. Thabrani dalam Al-Kabir juz 10, hal. 334, no. 10827]
عَنْ عَائِشَةَ اَنَّهَا قَالَتْ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اِنَّ لِلْقَبْرِ ضَغْطَةً، لَوْ كَانَ اَحَدٌ نَاجِيًا فِيْهَا، نَجَا سَعْدُ بْنُ مُعَاذٍ. احمد 9: 392، رقم: 24717
Dari ‘Aisyah bahwasanya ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya qubur itu mempunyai himpitan, sekiranya ada orang yang dapat terbebas dari padanya, terbebaslah Sa’ad bin Mu’adz (dari padanya)”. [HR. Ahmad juz 9, hal. 392, no. 24717]
عَنْ اَبِى اَيُّوْبَ رض اَنَّ صَبِيًّا دُفِنَ، فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: لَوْ اُفْلِتَ اَحَدٌ مِنْ ضَمَّةِ اْلقَبْرِ َلاُفْلِتَ هذَا الصَّبِيُّ. الطبرانى فى الكبير 4: 121، رقم: 3858
Dari Abu Ayyub RA, bahwasanya ada mayyit anak kecil diquburkan, lalu Rasulullah SAW bersabda, “Seandainya ada seseorang yang bisa terlepas dari pada himpitan qubur, niscaya terlepaslah anak (kecil) ini”. [HR. Thabrani dalam Al-Kabir juz 4, hal. 121, hal. 3858]

Tentang kehidupan Dunia

  TENTANG DUNIA فعَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: لَوْ كَانَتِ الدُّنْيَا تَعْدِلُ عِنْدَ اللهِ جَنَاحَ بَعُوْضَةٍ ...