Pawai Kaum Muslimin Yang Pertama
Kali
Keesokan harinya, di waktu
pagi Umar bin Khaththab datang ke rumah shahabat Al-Arqam, disitu ia menanti-nanti kedatangan kaum Muslimin di rumah itu. Karena kaum Muslimin biasa setiap pagi datang di rumah Al-Arqam
untuk menerima pelajaran dari Nabi SAW.
Pada hari itu, setelah kaum
Muslimin datang ke rumah Al-Arqam, lalu dikumpulkan dan disuruh berbaris oleh
Umar bin Khaththab. Kemudian setelah Nabi SAW hadir di tempat itu, dan kaum
Muslimin sudah berbaris, maka Umar bin Khaththab meminta Nabi SAW supaya
berjalan di muka barisan, dan di belakang beliau adalah Umar bin Khaththab
bersama Hamzah bin Abdul Muththalib. Memang kedua shahabat inilah yang
mengepalai pawai kaum Muslimin tersebut, dan kedua shahabat itu berjalan dengan
menyelempangkan panahnya sambil membawa pedang terhunus, dan dalam pawai itu,
kedua-duanya membaca :
Juga kaum Muslimin di
belakangnya membacanya bersama-sama. Dan Umar berkata dengan
suara keras :
"Barangsiapa yang berani
mengganggu salah seorang yang ada di belakangku, maka tentu pedangku ini akan
memotong lehernya".
Demikianlah selama berjalan
itu Umar senantiasa berkata semacam itu.
Pawai (arak-arakan) ini
dimulai dari rumah shahabat Al-Arqam, dan berjalan melalui rumah Umar sendiri,
kemudian melewati rumah Nabi SAW dan terus berjalan mengelilingi kampung-kampung
yang berdekatan dengan Masjid Al-Haram, lantas masuk ke dalam masjid dan
berthawaf (mengelilingi) Ka'bah bersama-sama sampai siang hari; kemudian mengerjakan shalat di samping Ka'bah
dan membaca ayat-ayat Al-Qur'an dengan suara yang keras, diperdengarkan kepada
kaum Musyrikin. Sesudah shalat akhirnya pawai itu diakhiri
dengan selamat.
Pada waktu itu, kaum
Musyrikin tercengang melihat adanya pawai yang diadakan oleh kaum Muslimin yang
dipimpin oleh Umar bin Khaththab itu, dan mereka kecewa dan menyesalkan Umar bin
Khaththab.
Meskipun demikian, tak
seorangpun dari mereka yang berani mengganggu; jangankan sampai mengganggu,
mendekat saja tidak berani.
Demikianlah riwayat
Islamnya Umar bin Khaththab. Dan dengan masuk Islamnya Umar bin Khaththab,
seketika itu juga garis perjuangan kaum Muslimin dalam menghadapi kaum Musyrikin
berubah sedemikian rupa. Dan juga karena sebelum masuk Islamnya Umar bin
Khaththab, telah masuk Islam pula seorang shahabat Nabi yang gagah berani yaitu
Hamzah bin Abdul Muththalib.
Dengan ini benarlah apabila
Nabi SAW pernah bersabda :
"Sesungguhnya Allah telah
menjadikan kebenaran itu atas lisan Umar dan hatinya". [HR. Tirmidzi, dari Ibnu
Umar, V : 280 ].
"Sesungguhnya aku (Nabi)
sungguh melihat bahwa syethan-syetan jin dan syetan-syetan manusia melarikan
diri dari Umar".[HR. Tirmidzi dari Aisyah, V :
284]
"Sesungguhnya diantara
orang-orang sebelummu dahulu dari kaum Bani Israil, ada orang-orang laki-laki
yang diajak bicara oleh Allah, padahal mereka itu bukan Nabi-nabi; maka jika ada
diantara ummatku orang seperti orang-orang itu, maka
Umar-lah". [HR. Bukhari dari Abu
Hurairah, IV : 200]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar