4/10/2018

Memberi Nafqah Kepada Keluarga

Memberi Nafqah Kepada Keluarga

Seorang ayah bertanggungjawab memberikan nafqah bagi anak-anak dan keluarganya, sedang ibu bertanggungjawab mengasuh anak-anak dan mengatur rumah tangga sebagai wakil dari suaminya. Tentang berapa besarnya nafqah untuk anak dan keluarganya ini Islam tidak menentukan secara khusus, hal ini terserah pada kemampuan masing-masing.
Firman Allah SWT :
اَلرّجَالُ قَوَّامُوْنَ عَلَى النّسَآءِ بِمَا فَضَّلَ اللهُ بَعْضَهُمْ عَلى? بَعْضٍ وَّ بِمَآ اَنْفَقُوْا مِنْ اَمْوَالِهِمْ. النساء : 34
Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (wanita), dan karena laki-laki telah menafqahkan sebagian dari harta mereka ...... . [QS. An-Nisaa' : 34]
وَ عَلَى الْمَوْلُوْدِ لَه رِزْقُهُنَّ وَ كِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوْفِ. البقرة : 233
Dan bagi ayah berkewajiban memberi nafqah dan memberi pakaian kepada ibu (dan anaknya) dengan cara yang ma'ruf. [QS. Al-Baqarah : 233]
لِيُنْفِقْ ذُوْ سَعَةٍ مّنْ سَعَتِه، وَ مَنْ قُدِرَ عَلَيْهِ رِزْقُه فَلْيُنْفِقْ مِمَّآ ا?تهُ اللهُ، لَا يُكَلّفُ اللهُ نَفْسًا اِلَّا مَآ ا?ت?ىهَا ، سَيَجْعَلُ اللهُ بَعْدَ عُسْرٍ يُّسْرًا. الطلاق : 7
Hendaklah orang yang mampu memberi nafqah menurut kemampuannya. Dan orang yang disempitkan rezqinya hendaklah memberi nafqah dari harta yang Allah berikan kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan (sekedar) apa yang Allah berikan kepadanya. Allah akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan. [QS. Ath-Thalaaq : 7]
Hadits-hadits Nabi SAW :
عَنْ اَبِيْ هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: دِيْنَارٌ اَنْفَقْتَهُ فِي سَبِيْلِ اللهِ وَدِيْنَارٌ اَنْفَقْتَهُ فِي رَقَبَةٍ وَدِيْنَارٌ تَصَدَّقْتَ بِهِ عَلَى مِسْكِيْنٍ وَ دِيْنَارٌ اَنْفَقْتَهُ عَلَى اَهْلِكَ. اَعْظَمُهَا اَجْرًا الَّذِيْ اَنْفَقْتَهُ عَلَى اَهْلِكَ. مسلم 2: 692
Dari Abu Hurairah, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Satu dinar kamu infaqkan fii sabilillah, satu dinar kamu pergunakan untuk memerdekakan budak, satu dinar kamu sedekahkan kepada orang miskin, dan satu dinar yang kamu belanjakan untuk keluargamu, maka yang paling besar pahalanya ialah yang kamu belanjakan untuk keluargamu". [HR. Muslim juz 2, hal. 692]
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص. كَفَى بِالْمَرْءِ اِثْمًا اَنْ يُّضِيْعَ مَنْ يَّقُوْتُ. ابو داود 2: 132، رقم: 1692
Dari Abdullah bin 'Amr (bin Al-'Ash), ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Cukuplah seseorang berbuat dosa, apabila dia mengabaikan orang yang makan dan minumnya menjadi tanggungannya". [HR. Abu Dawud juz 2, hal. 132, no. 1692]
عَنْ خَيْثَمَةَ قَالَ: كُنَّا جُلُوْسًا مَعَ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرٍو اِذْ جَاءَهُ  قَهْرَمَانٌ لَهُ فَدَخَلَ. فَقَالَ: اَعْطَيْتَ الرَّقِيْقَ قُوْتَهُمْ؟ قَالَ: لَا. قَالَ: فَانْطَلِقْ فَاَعْطِهِمْ. قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: كَفَى بِالْمَرْءِ اِثْمًا اَنْ يَحْبِسَ عَمَّنْ يَمْلِكُ قُوْتَهُ. مسلم 2: 692
Dari Khaitsamah, ia berkata : Dahulu ketika kami sedang duduk bersama 'Abdullah bin 'Amr, tiba-tiba datang kepadanya seorang pembantu 'Abdullah bin 'Amr yang mengurusi kebutuhan-kebutuhan ummat, lalu 'Abdullah bin 'Amr bertanya, "Apakah para budak sudah kamu beri kebutuhan makan mereka ?". Pembantunya tersebut menjawab, "Belum". 'Abdullah bin 'Amr berkata, "Berangkatlah, berilah mereka makan". 'Abdullah bin 'Amr berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Cukuplah seseorang itu berbuat dosa apabila ia menahan memberi makan orang yang menjadi tanggungannya".  [HR. Muslim juz 2, hal. 692]
عَنْ اَبِى مَسْعُوْدٍ عَنِ النَّبِيّ ص قَالَ: اِذَا اَنْفَقَ الرَّجُلُ عَلَى اَهْلِهِ يَحْتَسِبُهَا فَهُوَ لَهُ صَدَقَةٌ. البخارى 1: 20
Dari Abu Mas'ud, dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Apabila seorang laki-laki memberi belanja kepada keluarganya dengan mengharap pahala dari Allah, maka yang demikian itu tercatat sebagai shadaqah". [HR. Bukhari juz 1, hal. 20]
عَنْ اَبِى مَسْعُوْدٍ الْبَدْرِىّ عَنِ النَّبِىّ ص قَالَ: اِنَّ الْمُسْلِمَ اِذَا اَنْفَقَ عَلَى اَهْلِهِ نَفَقَةً وَهُوَ يَحْتَسِبُهَا كَانَتْ لَهُ صَدَقَةً. مسلم 2: 695
Dari Abu Mas'ud Al-Badriy, dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Sesungguhnya orang muslim itu apabila membelanjakan hartanya untuk keluarganya dan ia mengharapkan pahala dari Allah, maka ia akan mendapatkan pahala sebagaimana bershadaqah". [HR. Muslim juz 2, hal. 695].

Menjaga persatuan dan menjauhi perpecahan

Menjaga persatuan dan menjauhi perpecahan


Firman Allah SWT :
وَاعْتَصِمُوْا بِحَبْلِ اللهِ جَمِيْعًا وَّ لَا تَفَرَّقُوْا وَاذْكُرُوْا نِعْمَتَ اللهِ عَلَيْكُمْ اِذْ كُنْتُمْ اَعْدَآءً فَاَلَّفَ بَيْنَ قُلُوْبِكُمْ فَاَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِه اِخْوَانًا، وَ كُنْتُمْ عَلى? شَفَا حُفْرَةٍ مّنَ النَّارِ فَاَنْقَذَكُمْ مّنْهَا، كَذ?لِكَ يُبَيّنُ اللهُ لَكُمْ ا?ي?تِه لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُوْنَ. ال عمران: 103
Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah akan ni'mat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena ni'mat Allah orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk. [QS. Ali 'Imran : 103]

Tentang kehidupan Dunia

  TENTANG DUNIA فعَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: لَوْ كَانَتِ الدُّنْيَا تَعْدِلُ عِنْدَ اللهِ جَنَاحَ بَعُوْضَةٍ ...