6/17/2013

Penyesalan manusia di akhirat

Penyesalan manusia di akhirat
وَ يَوْمَ تَشَقَّقُ السَّمَآءُ بِاْلغَمَامِ وَ نُزّلَ اْلمَلئِكَةُ تَنْزِيْلاً(25) َاْلمُلْكُ يَوْمَئِذِ اْلحَقُّ لِلرَّحْمنِ، وَ كَانَ يَوْمًا عَلَى اْلكفِرِيْنَ عَسِيْرًا(26) وَ يَوْمَ يَعَضُّ الظَّالِمُ عَلى يَدَيْهِ يَقُوْلُ يلَيْتَنِى اتَّخَذْتُ مَعَ الرَّسُوْلِ سَبِيْلاً(27) يوَيْلَتى لَيْتَنِيْ لَمْ اَتَّخِذْ فُلاَنًا خَلِيْلاً(28) لَقَدْ اَضَلَّنِيْ عَنِ الذّكْرِ بَعْدَ اِذْ جَآءَنِيْ، وَ كَانَ الشَّيْطَانُ لِـْلاِنْسَانِ خَذُوْلاً(29) الفرقان:25-29
Dan (ingatlah) hari (ketika) langit pecah belah mengeluarkan kabut putih dan diturunkanlah malaikat bergelombang-gelombang. (25)
Kerajaan yang haq pada hari itu adalah kepunyaan Tuhan Yang Maha Pemurah. Dan adalah (hari itu), satu hari yang penuh kesukaran bagi orang-orang kafir. (26)
Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang dhalim menggigit dua tangannya, seraya berkata, “Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama Rasul. (27)
Kecelakaan besarlah bagiku, kiranya aku (dulu) tidak menjadikan si fulan itu teman akrab(ku). (28)
Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al-Qur'an ketika Al-Qur'an itu telah datang kepadaku. Dan adalah syaithan itu tidak mau menolong manusia”. (29) [QS. Al-Furqaan : 25-29]

Tentang menepati janji, amanat dan larangan khianat

Tentang menepati janji, amanat dan larangan khianat
Firman Allah SWT :
ياَيُّهَا الَّذِيْنَ امَنُوْا اَوْفُوْا بِاْلعُقُوْدِ. المائدة:1
Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu. [QS. Al-Maidah : 1]
وَ اَوْفُوْا بِعَهْدِيْ اُوْفِ بِعَهْدِكُمْ، وَ اِيَّايَ فَارْهَبُوْنِ. البقرة:40
Dan Penuhilah janjimu kepada-Ku, niscaya Aku penuhi janji-Ku kepadamu; dan hanya kepada-Ku-lah kamu harus takut (tunduk). [QS. Al-Baqarah : 40]
وَ اَوْفُوْا بِعَهْدِ اللهِ اِذَا عَاهَدْتُّمْ وَ لاَ تَنْقُضُوا اْلاَيْمَانَ بَعْدَ تَوْكِيْدِهَا وَ قَدْ جَعَلْتُمُ اللهَ عَلَيْكُمْ كَفِيْلاً، اِنَّ اللهَ يَعْلَمُ مَا تَفْعَلُوْنَ. النحل:91
Dan tepatilah perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji dan janganlah kamu melanggar sumpah(mu) sesudah meneguhkannya, sedang kamu telah menjadikan Allah sebagai saksimu (terhadap sumpah-sumpah itu). Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu perbuat. [QS. An-Nahl : 91]

GAMBARAN SURA DAN NERAKA

Gambaran surga dan neraka (1)
وَ بَشّرِ الَّذِيْنَ امَنُوْا وَ عَمِلُوا الصّلِحتِ اَنَّ لَهُمْ جَنّتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا اْلاَنْهَارُ، كُلَّمَا رُزِقُوْا مِنْهَا مِنْ ثَمَرَةٍ رّزْقًا قَالُوْا هذَا الَّذِيْ رُزِقْنَا مِنْ قَبْلُ وَ اُتُوْا بِه مُتَشَابِهًا، وَ لَهُمْ فِيْهَا اَزْوَاجٌ مُّطَهَّرَةٌ وَّ هُمْ فِيْهَا خَالِدُوْنَ. البقرة:25
Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezqi buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan, “Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu”. Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada istri-istri yang suci dan mereka kekal di dalamnya. [QS. Al-Baqarah : 25]

Turunnya ayat yang melarang minuman keras.

Turunnya ayat yang melarang minuman keras.
Larangan minum khamr (minuman keras), diturunkan secara berangsur-angsur. Sebab minum khamr itu bagi orang Arab sudah menjadi adat kebiasaan yang mendarah daging semenjak zaman jahiliyah. Mula-mula dikatakan bahwa dosanya lebih besar daripada manfaatnya, kemudian orang yang mabuk tidak boleh mengerjakan shalat, dan yang terakhir dikatakan bahwa minum khamr itu adalah keji dan termasuk perbuatan syaithan. Oleh sebab itu hendaklah orang-orang yang beriman berhenti dari minum khamr.
Begitulah, akhirnya Allah mengharamkan minum khamr secara tegas. Adapun firman Allah yang pertama kali turun tentang khamr adalah :
يَسْئَلُوْنَكَ عَنِ اْلخَمْرِ وَ اْلمَيْسِرِ، قُلْ فِيْهِمَا اِثْمٌ كَبِيْرٌ وَّ مَنَافِعُ لِلنَّاسِ، وَ اِثْمُهُمَآ اَكْبَرُ مِنْ نَّفْعِهِمَا، وَ يَسْأَلُوْنَكَ مَاذَا يُنْفِقُوْنَ، قُلِ اْلعَفْوَ، كَذلِكَ يُبَيّنُ اللهُ لَكُمُ اْلايتِ لَعَلَّكُمْ تَتَفَكَّرُوْنَ. البقرة:219
Mereka bertanya kepadamu tentang khamr dan judi. Katakanlah, "Pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya". Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafqahkan. Katakanlah, "Yang lebih dari keperluan". Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu berfikir. [QS. Al-Baqarah : 219]

6/09/2013

Manusia akan mengalami hisab dan timbangan amal

Manusia akan mengalami hisab dan timbangan amal
وَ نَضَعُ اْلمَوَازِيْنَ اْلقِسْطَ لِيَوْمِ اْلقِيَامَةِ فَلاَ تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْئًا، وَ اِنْ كَانَ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مّنْ خَرْدَلٍ اَتَيْنَا بِهَا وَ كَفى بِنَا حَاسِبِيْنَ. الانبياء:47
Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari qiyamat, maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawipun pasti Kami mendatangkan (pahala)nya. Dan cukuplah Kami sebagai Pembuat perhitungan. [QS. Al-Anbiyaa’ : 47]
اِنَّ اِلَيْنَا اِيَابَهُمْ(25) ثُمَّ اِنَّ عَلَيْنَا حِسَابَهُمْ(26) الغاشية:25-26
Sesungguhnya kepada Kami-lah kembali mereka, (25)
kemudian sesungguhnya kewajiban Kami-lah menghisab mereka. (26) [QS. Al-Ghaasyiyah : 25-26]

Sambutan Muqauqis terhadap surat Nabi SAW

Sambutan Muqauqis terhadap surat Nabi SAW
Muqauqis, Gubernur Mesir, ketika menerima kedatangan utusan Nabi SAW, Hathib bin Abu Baltha’ah dengan membawa surat beliau, menyambutnya dengan ramah dan penuh perhatian. Setelah Muqauqis membaca surat dakwah dari Nabi SAW itu lalu ia bertanya kepada Hathib :
مَا مَنَعَهُ اِنْ كَانَ نَبِيًّا اَنْ يَدْعُوَ عَلَى مَنْ خَالَفَهُ وَ اَخْرَجَهُ مِنْ بَلَدِهِ؟ نور اليقين: 179
“Jika dia (Muhammad) itu seorang Nabi, kenapa tidak mendoakan buruk kepada orang yang menentang seruannya itu dan yang telah mengusirnya keluar dari negerinya ?”. [Nurul Yaqin : 179]

Sambutan Hiraklius terhadap surat Nabi Muhammad SAW

Sambutan Hiraklius terhadap surat Nabi Muhammad SAW
Ketika Dihyah Al-Kalbiy menyampaikan surat dakwah Nabi SAW kepada Hiraklius (Kaisar Romawi), Raja Hiraklius pada waktu itu baru saja mendapat kemenangan atas kerajaan Persia. Sebelum terjadi peperangan antara dua kerajaan besar itu, Hiraklius telah bernadzar, jika dia menang atas negeri Persia tersebut, ia akan berjalan kaki dari istananya di Himsha ke Darus-Salam (Baitul Maqdis) di Palestina.
Ketika Dihyah Al-Kalbiy tiba di Himsha, raja Hiraklius telah berangkat ke Baitul Maqdis, namun akhirnya Dihyah berhasil menghadap Hiraklius dengan membawa surat dakwah dari Nabi SAW. Dalam ruangan persidangan yang besar dan dihadiri oleh segenap pembesar negara yang ada di bawah perintah Hiraklius dan para kepala agama Nashrani, Dihyah menyerahkan surat itu kepada Hiraklius, dan oleh Hirakllius surat itu diterima dan dibukanya, lalu ia memerintahkan juru bahasa untuk membacakannya. Segenap yang hadlir dalam persidangan itu ikut pula mendengarkan isi surat Nabi SAW tersebut. Raja mendengarkan dengan tenang dan penuh khidmat, tetapi sebagian besar hadlirin mendengarkannya dengan cara yang kurang sopan, bahkan ada pula diantara mereka itu yang mencerca terhadap surat dakwah itu.

6/04/2013

Anjuran mengadakan walimah

Anjuran mengadakan walimah
عَنْ اَنَسِ بْنِ مَالِكٍ اَنَّ النَّبِيَّ ص رَأَى عَلَى عَبْدِ الرَّحْمنِ بْنِ عَوْفٍ اَثَرَ صُفْرَةٍ فَقَالَ: مَا هذَا؟ قَالَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ اِنّى تَزَوَّجْتُ امْرَأَةً عَلَى وَزْنِ نَوَاةٍ مِنْ ذَهَبٍ. قَالَ: فَبَارَكَ اللهُ لَكَ. اَوْلِمْ وَ لَوْ بِشَاةٍ. مسلم
Dari Anas bin Malik, bahwasanya Nabi SAW melihat ada bekas kuning-kuning pada 'Abdur Rahman bin 'Auf. Maka beliau bertanya, "Apa ini ?". Ia menjawab, "Ya Rasulullah, saya baru saja menikahi wanita dengan mahar seberat biji dari emas". Maka beliau bersabda, "Semoga Allah memberkahimu. Selenggarakan walimah meskipun (hanya) dengan (menyembelih) seekor kambing". [HR. Muslim]

Menjenguk Orang Sakit dan Mendoakannya

Menjenguk Orang Sakit dan Mendoakannya
1. Menjenguk orang yang sakit
عَنْ اَبِيْ هُرَيْرَةَ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: حَقُّ اْلمُسْلِمِ عَلَى اْلمُسْلِمِ خَمْسٌ رَدُّ السَّلاَمِ وَ عِيَادَةُ اْلمَرِيْضِ وَ اِتِّبَاعُ اْلجَنَائِزِ وَ اِجَابَةُ الدَّعْوَةِ وَ تَشْمِيْتُ اْلعَاطِسِ. متفق عليه
Dari Abu Hurairah, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda, "Hak muslim atas muslim yang lain itu ada lima : 1. menjawab salam, 2. menjenguk orang sakit, 3. mengantarkan janazah, 4. memenuhi undangan, dan 5. mendo'akan orang yang bersin". [HR. Muttafaq 'Alaih]

6/03/2013

Tentang Nikah

Tentang Nikah
1. Anjuran menikah dan larangan membujang
Firman Allah SWT :
ياَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ منْ نَّفْسٍ وَّاحِدَةٍ وَّ خَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَ بَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَّ نِسَاءً، وَ اتَّقُوا اللهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِه وَ اْلاَرْحَامَ، اِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا. النساء:1
Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan isterinya; dan daripada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu. [QS. An-Nisaa’ : 1]

TENTANG SUMPAH


1. Sumpah dan kaffaratnya
وَ لاَ تَجْعَلُوا اللهَ عُرْضَةً ِلأَيْمَانِكُمْ اَنْ تَبَرُّوْا وَ تَتَّقُوْا وَ تُصْلِحُوْا بَيْنَ النَّاسِ وَ اللهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ. لاَ يُؤَاخِذُكُمُ اللهُ بِاللَّغْوِ فِيْ اَيْمَانِكُمْ وَ لكِنْ يُؤَاخِذُكُمْ بِمَا كَسَبَتْ قُلُوبُكُمْ وَ اللهُ غَفُوْرٌ حَلِيْمٌ. البقرة:224-225
Janganlah kamu jadikan (nama) Allah dalam sumpahmu sebagai penghalang untuk berbuat kebajikan, bertakwa dan mengadakan ishlah di antara manusia. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi Allah menghukum kamu disebabkan (sumpahmu) yang disengaja (untuk bersumpah) oleh hatimu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun. [QS. Al-Baqarah : 224-225]

Menetapkan qishash dengan dua orang saksi

Menetapkan qishash dengan dua orang saksi
عَنْ رَافِعِ بْنِ خَدِيْجٍ قَالَ: اَصْبَحَ رَجُلٌ مِنَ اْلاَنْصَارِ بِخَيْبَرَ مَقْتُوْلاً، فَانْطَلَقَ اَوْلِيَاءُهُ اِلَى النَّبِيّ ص. فَذَكَرُوْا ذلِكَ لَهُ فَقَالَ: لَكُمْ شَاهِدَانِ يَشْهَدَانِ عَلَى قَتْلِ صَاحِبِكُمْ؟ فَقَالُوْا: يَا رَسُوْلَ اللهِ، لَمْ يَكُنْ ثَمَّ اَحَدٌ مِنَ اْلمُسْلِمِيْنَ، وَ اِنَّمَا هُمْ يَهُوْدُ، قَدْ يَجْتَرِئُوْنَ عَلَى اَعْظَمَ مِنْ هذَا، قَالَ: فَاخْتَارُوْا مِنْهُمْ خَمْسِيْنَ فَاسْتَحْلِفُوْهُمْ. فَوَدَاهُ النَّبِيُّ ص مِنْ عِنْدِهِ.
Dari Rafi’ bin Khadij, ia berkata : Ada seorang laki-laki dari Anshar terbunuh di Khaibar, maka para walinya pergi menghadap Nabi SAW lalu mereka menyampaikan hal itu kepada beliau. Lalu Nabi SAW bersabda, “Apakah mamu bisa membawa dua orang saksi yang menyaksikan terbunuhnya saudaramu itu ?”. Mereka menjawab, “Ya Rasulullah, disana tidak ada seorang pun dari kaum muslimin, mereka adalah orang-orang Yahudi yang kadang-kadang mereka berani (berbuat) yang lebih besar dari ini”. Nabi SAW bersabda, “Pilihlah lima puluh orang diantara mereka lalu sumpahlah mereka itu”. Kemudian Nabi SAW membayar dendanya dari diri beliau sendiri”. [HR. Abu Dawud]

Tentang kehidupan Dunia

  TENTANG DUNIA فعَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: لَوْ كَانَتِ الدُّنْيَا تَعْدِلُ عِنْدَ اللهِ جَنَاحَ بَعُوْضَةٍ ...