Tampilkan postingan dengan label DO'A. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label DO'A. Tampilkan semua postingan

4/24/2013

Istighfar

Istighfar
Firman Allah SWT :
وَ اسْتَغْفِرِ اللهَ، اِنَّ اللهَ كَانَ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا. النساء:106
dan mohonlah ampun kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [QS. An-Nisaa’ : 106]
وَ مَنْ يَّعْمَلْ سُوْءًا اَوْ يَظْلِمْ نَفْسَه ثُمَّ يَسْتَغْفِرِ اللهَ يَجِدِ اللهَ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا. النساء:110
Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [QS. An-Nisaa’ : 110]
... لِلَّذِيْنَ اتَّقَوْا عِنْدَ رَبّهِمْ جَنّتٌ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا اْلاَنْهَارُ خلِدِيْنَ فِيْهَا وَ اَزْوَاجٌ مُّطَهَّرَةٌ وَّ رِضْوَانٌ مّنَ اللهِ، وَ اللهُ بَصِيْرٌ بِاْلعِبَادِ.(15) الَّذِيْنَ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَآ اِنَّنَآ امَنَّا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوْبَنَا وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ.(16) اَلصّبِرِيْنَ وَ الصّدِقِيْنَ وَ اْلقنِتِيْنَ وَ اْلمُنْفِقِيْنَ وَ اْلمُسْتَغْفِرِيْنَ بِاْلاَسْحَارِ.(17) ال عمران: 15-17
.... Untuk orang-orang yang bertaqwa (kepada Allah), pada sisi Tuhan mereka ada surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Dan (ada pula) istri-istri yang disucikan serta keridlaan Allah, dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya”. (15)
(Yaitu) orang-orang yang berdoa, “Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah beriman, maka ampunilah segala dosa kami dan peliharalah kami dari siksa neraka”. (16)
(yaitu) orang-orang yang shabar, yang benar, yang tetap thaat, yang menafqahkan hartanya (di jalan Allah), dan yang memohon ampun di waktu sahur. (17)  [QS. Ali Imran : 15-17]
وَ مَا كَانَ اللهُ لِيُعَذّبَهُمْ وَ اَنْتَ فِيْهِمْ، وَ مَا كَانَ اللهُ مُعَذّبِهُمْ وَ هُمْ يَسْتَغْفِرُوْنَ. الانفال:33
Dan Allah sekali-kali tidak akan mengadzab mereka, sedang kamu berada diantara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengadzab mereka, sedang mereka meminta ampun. [QS. Al-Anfaal : 33]

2/08/2013

Mohon tetap bersyukur kepada Allah.

عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ رض اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص اَخَذَ بِيَدِهِ  وَ قَالَ: يَا مُعَاذُ، وَ اللهِ اِنّى َلاُحِبُّكَ. فَقَالَ: اُوْصِيْكَ يَا مُعَاذُ، لاَ تَدَعَنَّ فِى دُبُرِ كُلّ صَلاَةٍ تَقُوْلُ: اَللّهُمَّ اَعِنّى عَلَى ذِكْرِكَ وَ شُكْرِكَ وَ حُسْنِ عِبَادَتِكَ. ابو داود 2:86، نمرة:1522
Dari Mu’adz bin Jabal RA, bahwasanya Rasulullah SAW pernah memegang tangannya sambil berkata, “Ya Mu’adz, demi Allah aku senang padamu”, lalu beliau bersabda, “Aku berpesan kepadamu hai Mu’adz, janganlah kamu tinggalkan setiap habis shalat membaca Alloohumma a’innii ‘alaa dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibaadatik (Ya Allah, tolonglah aku untuk tetap berdzikir kepada-Mu, bersyukur kepada-Mu dan untuk memperbagus ibadahku kepada-Mu)”. [HR. Abu Dawud, juz 2 hal. 86, hadits no. 1522]
Mohon perlindungan dari dicabutnya nikmat Allah.
عَنِ ابْنِ عُمَرَ رض قَالَ: كَانَ مِنْ دُعَاءِ رَسُوْلِ اللهِ ص: اَللّهُمَّ اِنّى اَعُوْذُ بِكَ مِنْ زَوَالِ نِعْمَتِكَ وَ تَحْوِيْلِ عَافِيَتِكَ وَ فُجَاءَةِ نِقْمَتِكَ وَ جَمِيْعِ سَخَطِكَ. ابو داود 2:91، نمرة:1545
Dari Ibnu ‘Umar RA, ia berkata, “Adalah diantara doanya Rasulullah SAW yaitu Alloohumma innii a’uudzu bika min zawaali ni’matika wa tahwiili ‘aafiyatika wa fujaa-ati niqmatika wa jamii’i sakhotika (Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari hilangnya nikmat-Mu, dari berubahnya kesejahteraan dari-Mu, dari mendadaknya pembalasan siksa-Mu dan aku berlindung kepada-Mu dari berbagai macam murka-Mu)”. [HR. Abu Dawud juz 2 hal. 91 hadits no. 1545]
Mohon ketetapan hati.
رَبَّنَا لاَ تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ اِذْ هَدَيْتَنَا وَ هَبْ لَنَا مِنْ لَّدُنْكَ رَحْمَةً، اِنَّكَ اَنْتَ اْلوَهَّابُ. ال عمران:8
Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau, sesungguhnya Engkau lah Maha Pemberi (karunia). [QS. Ali Imran : 8]
عَنْ اَنَسٍ قَالَ: كَانَ رَسُوْلُ اللهِ ص يُكْثِرُ اَنْ يَقُوْلَ: يَا مُقَلّبَ اْلقُلُوْبِ ثَبّتْ قَلْبِى عَلى دِيْنِكَ. فَقُلْتُ: يَا نَبِي اللهِ، آمَنَّا بِكَ وَ بِمَا جِئْتَ بِهِ فَهَلْ تَخَافُ عَلَيْنَا؟ قَالَ: نَعَمْ. اِنَّ اْلقُلُوْبَ بَيْنَ اُصْبُعَيْنِ مِنْ اَصَابِعِ اللهِ يُقَلّبُهَا كَيْفَ شَاءَ. الترمذى، فى كتاب  القدر:7 باب ما جاء ان القلوب بين اصبعي الرحمن
Dari Anas, ia berkata : Adalah Rasulullah SAW banyak membaca doa Yaa muqollibal quluubi tsabbit qolbii ‘alaa diinik (Ya Allah yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku atas agama-Mu)”. Lalu aku (Anas) bertanya, “Wahai Nabi Allah, kami beriman kepadamu dan kepada apa yang engaku bawa, apakah engkau mengkhawatirkan atas kami ?”. Beliau SAW menjawab, “Ya, sesungguhnya hati itu diantara dua jari-jari Allah. Dia membolak-balikkannya sesuai yang dikehendaki-Nya”. [HR. Tirmidzi, di dalam kitab Al-Qadar, bab 7 apa yang datang bahwasanya hati itu diantara dua jari Ar-Rahman]
Mohon perlindungan dari ilmu yang tidak bermanfaat, hati yang tidak khusyu’, dll.
عَنْ زَيْدِ بْنِ اَرْقَمَ قَالَ: لاَ اَقُوْلُ لَكُمْ اِلاَّ كَمَا كَانَ رَسُوْلُ اللهِ ص يَقُوْلُ:كَانَ يَقُوْلُ: اَللّهُمَّ اِنّى اَعُوْذُ بِكَ مِنَ اْلعَجْزِ وَ اْلكَسَلِ وَ اْلجُبْنِ وَ اْلبُخْلِ وَ اْلهَرَمِ وَ عَذَابِ اْلقَبْرِ. اَللّهُمَّ آتِ نَفْسِى تَقْوَاهَا وَ زَكّهَا اَنْتَ خَيْرُ مَنْ زَكَّاهَا. اَنْتَ وَلِيُّهَا وَ مَوْلاَهَا. اَللّهُمَّ اِنّى اَعُوْذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لاَ يَنْفَعُ وَ مِنْ قَلْبٍ لاَ يَخْشَعُ وَ مِنْ نَفْسٍ لاَ تَشْبَعُ وَ مِنْ دَعْوَةٍ لاَ يُسْتَجَابُ لَهَا. مسلم 4:2088
Dari Zaid bin Arqam, dia berkata : Aku tidak mengatakan kepada kalian kecuali seperti apa yang pernah disabdakan Rasulullah SAW. Beliau SAW berdoa, “Alloohumma innii a’uudzu bika minal ‘ajzi wal kasali wal jubni wal bukhli wal haromi wa ‘adzaabal qobri. Alloohumma aati nafsii taqwaahaa wa zakkihaa, anta khoiru man zakkaahaa. Anta waliyyuhaa wa maulaahaa. Alloohumma innii a’uudzu bika min ‘ilmin laa yanfa’u wa min qolbin laa yakhsya’u wa min nafsin laa tasyba’u wa min da’watin laa yustajaabu lahaa. (Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan dan kemalasan, dari sifat pengecut, kikir, dari pikun dan siksa qubur. Ya Allah, berikanlah ketaqwaan pada jiwaku dan bersihkanlah. Engkau adalah sebaik-baik yang membersihkannya. Engkau adalah wali dan tuannya. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari hati yang tidak khusyu’, dari jiwa yang tidak pernah kenyang, dan dari doa yang tidak dikabulkan)”. [HR. Muslim juz 4 hal. 2088]
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رض قَالَ: كَانَ رَسُوْلُ اللهِ ص يَقُوْلُ: اللّهُمَّ اِنّى اَعُوْذُ بِكَ مِنَ اْلاَرْبَعِ: مِنْ عِلْمٍ لاَ يَنْفَعُ وَ مِنْ قَلْبٍ لاَ يَخْشَعُ وَ مِنْ نَفْسٍ لاَ تَشْبَعُ وَ مِنْ دُعَاءٍ لاَ يُسْمَعُ. ابو داود، فى كتاب الصلاة، باب الاستعاذة
Dari Abu Hurairah RA, ia berkata : Adalah Rasulullah SAW bersabda, “Alloohumma innii a’uudzu bika minal arba’. Min ‘ilmin laa yanfa’u wa min qolbin laa yakhsya’u wa min nafsin laa tasyba’u wa min du’aa-in laa yusma’u. (Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadamu dari empat perkara. Dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari hati yang tidak khusyu’ dari jiwa yang tidak pernah kenyang dan dari doa yang tidak dikabulkan)”. [HR. Abu Dawud, di dalam kitab Shalat, bab Isti’adzah]
Doa ketika khawatir terhadap suatu kaum.
عَنْ اَبِى بُرْدَةَ بْنِ عَبْدِ اللهِ اَنَّ اَبَاهُ حَدَّثَهُ اَنَّ النَّبِيَّ ص كَانَ اِذَا خَافَ قَوْمًا قَالَ: اللّهُمَّ اِنَّا نَجْعَلُكَ فِى نُحُوْرِهِمْ وَ نَعُوْذُ بِكَ مِنْ شُرُوْرِهِمْ. ابو داود فى كتاب الصلاة باب ما يقول اذا خاف قوما
Dari Abu Burdah bin ‘Abdullah, bahwa bapaknya menceritakan kepadanya, bahwasanya Nabi SAW apabila khawatir terhadap suatu kaum, beliau berdoa Alloohumma innaa naj’aluka fii nuhuurihim wa na’uudzu bika min syuruurihim (Ya Allah, sesungguhnya kami jadikan Engkau perisai terhadap mereka dan kami berlindung kepada-Mu dari kejahatan mereka). [HR. Abu Dawud, di dalam kitab Shalat, bab apa yang dibaca ketika takut pada suatu qaum]
Mendoakan orang yang bersin.
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رض عَنِ النَّبِيّ ص قَالَ: اِذَا عَطَسَ اَحَدُكُمْ فَلْيَقُلْ: اَلْحَمْدُ ِللهِ. وَ لْيَقُلْ لَهُ اَخُوْهُ اَوْ صَاحِبُهُ: يَرْحَمُكَ اللهُ. فَاِذَا قَالَ  لَهُ يَرْحَمُكَ اللهُ، فَلْيَقُلْ: يَهْدِيْكُمُ اللهُ وَ يُصْلِحُ بَالَكُمْ. البخارى 7:125
Dari Abu Hurairah RA, dari Nabi SAW, beliau bersabda, “Jika salah seorang diantara kamu bersin hendaklah membaca al-hamdu lillah (segala puji bagi Allah), dan hendaklah saudaranya atau temannya mendoakannya yarhamukallooh (semoga Allah merahmatimu). Apabila kawannya itu menyambutnya dengan yarhamukallooh, hendaklah ia balas dengan yahdiikumulloohu wa yushlihu baalakum (semoga Allah menunjukimu dan memperbaiki keadaanmu). [HR. Bukhari juz 7 hal. 125]
Doa bangkit dari majlis.
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَنْ جَلَسَ فِى مَجْلِسٍ فَكَثُرَ فِيْهِ لَغَطُهُ فَقَالَ قَبْلَ اَنْ يَقُوْمَ مِنْ مَجْلِسِهِ ذلِكَ: سُبْحَانَكَ اللّهُمَّ وَ بِحَمْدِكَ اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اَنْتَ اَسْتَغْفِرُكَ وَ اَتُوْبُ اِلَيْكَ، اِلاَّ غُفِرَ لَهُ مَا كَانَ فِى مَجْلِسِهِ ذلِكَ. الترمذى حديث حسن صحيح 5:156 نمرة:3494
Dari Abu Hurairah RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa duduk di suatu majlis dan banyak gaduh padanya, lalu sebelum bangkit dari majlisnya ia membaca Subhaanakalloohumma wa bi hamdika asyhadu allaa ilaaha illaa anta astaghfiruka wa atuubu ilaik (Maha Suci Engkau ya Allah dan dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau, aku mohon ampun kepada-Mu dan aku bertaubat kepada-Mu), niscaya diampuni baginya apa yang telah terjadi di majlisnya itu. [HR. Tirmidzi, hadits hasan shahih juz 5, hal. 156, no. 3494]
Doa masuk pasar.
عَنْ عُمَرَ بْنِ اْلخَطَّابِ رض اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: مَنْ دَخَلَ السُّوْقَ فَقَالَ: لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ اْلمُلْكُ وَ لَهُ اْلحَمْدُ يُحْيِى وَ يُمِيْتُ وَ هُوَ حَيٌّ لاَ يَمُوْتُ، بِيَدِهِ اْلخَيْرُ وَ هُوَ عَلَى كُلّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ. كَتَبَ اللهُ لَهُ اَلْفَ اَلْفِ حَسَنَةٍ وَ مَحَا عَنْهُ اَلْفَ اَلْفِ سَيّئَةٍ وَ رَفَعَ لَهُ اَلْفَ اَلْفِ دَرَجَةٍ. الترمذى 5:155، نمرة:3488
Dari ‘Umar bin Khaththab RA, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang akan masuk pasar lalu berdoa Laa ilaaha illalloohu wahdahu laa syariika lah, lahul mulku wa lahul hamdu yuhyii wa yumiitu wa huwa hayyun laa yamuutu, biyadihil khoiru wa huwa ‘alaa kulli syai-in qodiir (Tidak ada Tuhan kecuali Allah yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya segala kerajaan dan bagi-Nya segala puji, Dia yang menghidupkan dan yang mematikan, dan Dia Maha Hidup tidak mati, ditangan-Nya segala kebaikan dan Dia atas segala sesuatu berkuasa). Niscaya Allah mencatat untuknya sejuta kebaikan dan menghapus darinya sejuta kesalahan dan mengangkat baginya sejuta derajat. [HR. Tirmidzi, juz 5 hal. 155, no. 3488]
Doa ketika terjadi angin kencang.
عَنْ عَائِشَةَ رض قَالَتْ كَانَ النَّبِيُّ ص اِذَا رَاَى الرّيْحَ قَالَ: اللّهُمَّ اِنّى اَسْاَلُكَ مِنْ خَيْرِهَا وَ خَيْرِ مَا فِيْهَا وَ خَيْرِ مَا اُرْسِلَتْ بِهِ وَ اَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرّهَا وَ شَرّ مَا فِيْهَا وَ شَرّ مَا اُرْسِلَتْ بِهِ. الترمذى، و هذا حديث حسن ابواب الدعوات، نمرة:3513
Dari ‘Aisyah RA, ia berkata : Adalah Nabi SAW apabila melihat angin kencang beliau berdoa, “Alloohumma innii as-aluka min khoirihaa wa khoiri maa fiihaa, wa khoiri maa ursilat bihi. Wa a’uudzu bika min syarrihaa wa syarri maa fiihaa wa syarri maa ursilat bihi (Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dari kebaikannya dan kebaikan apa yang ada padanya dan kebaikan apasaja yang dibawanya. Dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukannya, dan dari keburukan apa yang ada padanya dan dari keburukan apasaja yang dibawanya). [HR. Tirmidzi, dan ini hadits hasan dalam bab Doa-doa no. 3513]
Doa ketika mendengar petir.
عَنْ سَالِمِ بْنِ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ عَنْ اَبِيْهِ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص كَانَ اِذَا سَمِعَ صَوْتَ الرَّعْدِ وَ الصَّوَاعِقِ قَالَ: اللّهُمَّ لاَ تَقْتُلْنَا بِغَضَبِكَ وَ لاَ تُهْلِكْنَا بِعَذَابِكَ وَ عَافِنَا قَبْلَ ذلِكَ. الترمذى، ابواب الدعوات، نمرة:3514
Dari Salim bin ‘Abdillah bin ‘Umar dari bapaknya bahwasanya Rasulullah SAW apabila mendengar suara petir dan halilintar, beliau berdoa Alloohumma laa taqtulnaa bighodlobika wa laa tuhliknaa bi’adzaabika wa ‘aafinaa qobla dzaalika. (Ya Allah, janganlah Engkau bunuh kami dengan kemurkaan-Mu dan janganlah Engkau binasakan kami dengan siksa-Mu, dan selamatkanlah kami sebelum itu). [HR. Tirmidzi, bab Doa-doa no. 3514]
Doa ketika sedang marah.
عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ صُرَدٍ قَالَ: اسْتَبَّ رَجُلاَنِ عِنْدَ النَّبِيّ ص فَجَعَلَ اَحَدُهُمَا يَغْضَبُ وَ يَحْمَرُّ وَجْهُهُ. فَنَظَرَ اِلَيْهِ النَّبِيُّ ص فقَالَ: اِنّى َلاَعْلَمُ كَلِمَةً لَوْ قَالَهَا لَذَهَبَ ذَا عَنْهُ: اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. فَقَامَ اِلَى الرَّجُلِ رَجُلٌ مِمَّنْ سَمِعَ النَّبِيَّ ص فَقَالَ: أَ تَدْرِى مَا قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص آنِفًا؟ قال: اِنّى َلاَعْلَمُ كَلِمَةً لَوْ قَالَهَا لَذَهَبَ ذَا عَنْهُ: اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. فَقَالَ لَهُ الرَّجُلُ: أَ مَجْنُوْنًا تَرَانِى؟. مسلم كتاب البر و الصلة و لادب، باب فضل من يملك نفسه عند الغضب
Dari Sulaiman bin Shurad ia berkata : Ada dua orang laki-laki yang saling mencaci di dekat Nabi SAW. Lalu salah seorang dari keduanya marah hingga memerah wajahnya. Lalu Nabi SAW melihat kepadanya dan beliau bersabda, “Sesungguhnya aku mengetahui suatu kalimat yang apabila dia mengucapkannya pasti hilanglah (kemarahan) yang ada padanya, yaitu A’uudzu billaahi minasy-syaithoonir rojiim (Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaithan yang terkutuk). Lalu ada diantara yang mendengar sabda Nabi tersebut mendatangi orang yang sedang marah tadi dan berkata, ”Tahukah kamu, apa yang disabdakan Rasulullah SAW tadi ?, yaitu [Sesungguhnya aku mengetahui suatu kalimat yang apabila dia mengucapkannya pasti hilanglah (kemarahan) yang ada padanya, yaitu A’uudzu billaahi minasy-syaithoonir rojiim]”. Orang yang marah tadi menjawab, “Apakah kamu kira aku ini gila ?. [HR. Muslim, di dala kitab Bir wash Shilah wal Adab, bab keutamaan menguasai diri ketika marah

Doa mohon kebaikan dunia akhirat.

عَنْ عَبْدِ اْلعَزِيْزِ (وَ هُوَ ابْنُ صُهَيْبٍ) قَالَ: سَأَلَ قَتَادَةُ اَنَسًا: أَيُّ دَعْوَةٍ كَانَ يَدْعُوْ بِهَا النَّبِيُّ ص اَكْثَرَ؟ قَالَ: كَانَ اَكْثَرُ دَعْوَةٍ يَدْعُوْ بِهَا يَقُوْلُ: اَللّهُمَّ آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ. قَالَ: وَ كَانَ اَنَسٌ اِذَا اَرَادَ اَنْ يَدْعُوَ بِدَعْوَةٍ دَعَا بِهَا، فَاِذَا اَرَادَ اَنْ يَدْعُوَ بِدُعَاءٍ دَعَا بِهَا فِيْهِ. مسلم 4:2070
Dari ‘Abdul ‘Aziz (yaitu Ibnu Shuhaib), ia berkata : Qatadah bertanya kepada Anas, “Doa apa yang paling banyak dipanjatkan Nabi SAW ?”. Anas menjawab, “Doa yang paling banyak dipanjatkan oleh Nabi SAW adalah Alloohumma aatinaa fid-dunyaa hasanah, wa fil-aakhiroti hasanah, wa qinaa ‘adzaaban-naar. (Ya Allah, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan jagalah kami dari siksa neraka)”. Rawi berkata : Dan adalah Anas apabila hendak berdoa selalu memulai dengan doa itu. Maka apabila ia hendak berdoa tentu doa itu tidak ketinggalan. [HR. Muslim juz 4 : 2070]
عَنْ اَنَسٍ قَالَ: كَانَ رَسُوْلُ اللهِ ص يَقُوْلُ: رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ. مسلم 4:2071
Dari Anas, ia berkata : Rasulullah SAW biasa berdoa, “Robbanaa aatinaa fid-dunyaa hasanah, wa fil-aakhiroti hasanah, wa qinaa ‘adzaaban-naar (Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan jagalah kami dari siksa neraka)”. [HR. Muslim juz 4 : 2071]
Mohon perlindungan dari buruknya amal.
عَنْ فَرْوَةَ بْنِ نَوْفَلٍ اْلاَشْجَعِيّ قَالَ: سَأَلْتُ عَائِشَةَ عَمَّا كَانَ رَسُوْلُ اللهِ ص يَدْعُوْ بِهِ اللهَ. قَالَتْ: كَانَ يَقُوْلُ: اَللّهُمَّ اِنّيْ اَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرّ مَا عَمِلْتُ وَ مِنْ شَرّ مَا لَمْ اَعْمَلْ. مسلم 4:2085
Dari Farwah bin Naufal Al-Asyja’iy, ia berkata : Aku pernah bertanya kepada ‘Aisyah tentang doa yang biasa dibaca oleh Rasulullah SAW dalam memohon kepada Allah. ‘Aisyah menjawab, “Beliau biasa berdoa Alloohumma innii a’uudzu bika min syarri maa ‘amiltu wa min syarri maa lam a’mal (Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari keburukan apasaja yang aku kerjakan dan dari keburukan apasaja yang tidak aku kerjakan)”. [HR. Muslim juz 4 : 2085]
عَنْ عَائِشَةَ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص كَانَ يَقُوْلُ فِى دُعَائِهِ: اَللّهُمَّ اِنّى اَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرّ مَا عَمِلْتُ وَ شَرّ مَا لَمْ اَعْمَلْ. مسلم 4:2085
Dari ‘Aisyah bahwasanya Rasulullah SAW mengucapkan dalam doanya, “Alloohumma innii a’uudzu bika min syarri maa ‘amiltu wa syarri maa lam a’mal (Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari keburukan apasaja yang aku kerjakan dan keburukan apasaja yang tidak aku kerjakan)”. [HR. Muslim juz 4 : 2085]
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص كَانَ يَقُوْلُ: اَللّهُمَّ لَكَ اَسْلَمْتُ وَ بِكَ آمَنْتُ وَ عَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَ اِلَيْكَ اَنَبْتُ وَ بِكَ خَاصَمْتُ. اَللّهُمَّ اِنّى اَعُوْذُ بِعِزَّتِكَ لاَ اِلهَ اِلاَّ اَنْتَ اَنْ تُضِلَّنِى، اَنْتَ اْلحَيُّ الَّذِى لاَ يَمُوْتُ وَ اْلجِنُّ وَ اْلاِنْسُ يَمُوْتُوْنَ. مسلم 4:2086
Dari Ibnu ‘Abbas, sesungguhnya Rasulullah SAW berdoa, “Alloohumma laka aslamtu, wa bika aamantu, wa ‘alaika tawakkaltu, wa ilaika anabtu, wa bika khooshomtu. Alloohumma innii a’uudzu bi’izzatika, laa ilaaha illaa anta an tudlillanii, antal hayyulladzii laa yamuutu, wal jinnu wal insu yamuutuun (Ya Allah, kepada-Mu lah aku berserah diri, kepada-Mu lah aku beriman, terhadap-Mu lah aku bertawakkal, ke pangkuan-Mu lah aku kembali, demi Engkau lah aku berperang. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung dengan kemuliaan-Mu, tidak ada Tuhan selain Engkau, agar Engkau tidak menyesatkan aku, Engkau Maha Hidup dan tidak akan mati, sedang jin dan manusia semuanya akan mati)”. [HR. Muslim juz 4 : 2086]
عَنْ اَبِى بُرْدَةَ بْنِ اَبِى مُوْسَى اْلاَشْعَرِيّ عَنْ اَبِيْهِ عَنِ النَّبِيّ ص اَنَّهُ كَانَ يَدْعُوْ بِهذَا الدُّعَاءِ. اَللّهُمَّ اغْفِرْلِى خَطِيْئَتِى وَ جَهْلِى وَ اِسْرَافِى فِى اَمْرِى. وَ مَا اَنْتَ اَعْلَمُ بِهِ مِنّى. اَللّهُمَّ اغْفِرْلِى جِدّى وَ هَزْلِى وَ خَطَئِى وَ عَمْدِى وَ كَلُّ ذلِكَ عِنْدِى. اَللّهُمَّ اغْفِرْلِى مَا قَدَّمْتُ وَ مَا اَخَّرْتُ وَ مَا اَسْرَرْتُ وَ مَا اَعْلَنْتُ وَ مَا اَنْتَ اَعْلَمُ بِهِ مِنّى وَ اَنْتَ اْلمُقَدّمُ وَ اَنْتَ اْلمُؤَخّرُ. وَ اَنْتَ عَلَى كُلّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ. مسلم 4:2087
Dari Abu Burdah bin Abu Musa Al-Asy’ariy dari ayahnya, dari Nabi SAW, sesungguhnya beliau biasa berdoa dengan doa ini, Alloohummaghfir lii khothii’atii wa jahlii wa isroofii fii amrii, wa maa anta a’lamu bihi minnii,  Alloohummaghfir lii jiddii wa hazlii wa khothoii wa ‘amdii wa kullu dzaalika ‘indii. Alloohummaghfir lii maa qoddamtu wa maa akhkhortu, wa maa asrortu wa maa a’lantu, wa maa anta a’lamu bihii minnii. Antal Muqoddimu wa antal Muakhkhiru wa anta ‘alaa kulli syai-in qodiir (Ya Allah, ampunilah kesalahan dan kebodohanku, dan juga sikapku yang berlebih-lebihan dalam segala urusanku dan apa yang Engkau lebih tahu dari pada aku. Ya Allah, ampunilah kesungguhanku dan kelakarku, juga kesalahanku dan kesengajaanku. Semua itu ada padaku. Ya Allah, ampunilah dosa yang telah aku kerjakan dan yang belum aku kerjakan, yang aku lakukan dengan rahasia maupun terang-terangan. Dan apa yang Engkau lebih tahu dari pada aku. Engkaulah Yang mendahulukan sekaligus yang mengakhirkan, dan Engkaulah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu)”. [HR. Muslim juz 4 : 2087]
Mohon kebaikan amal dan petunjuk.
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ: كَانَ رَسُوْلُ اللهِ ص يَقُوْلُ: اَللّهُمَّ اَصْلِحْ لِى دِيْنِى الَّذِى هُوَ عِصْمَةُ اَمْرِى، وَ اَصْلِحْ لِى دُنْيَايَ الَّتِى فِيْهَا مَعَاشِى، وَ اَصْلِحْ لِى آخِرَتِى الَّتِى فِيْهَا مَعَادِى، وَ اجْعَلِ اْلحَيَاةَ زِيَادَةً لِى فِى كُلّ خَيْرٍ وَ اجْعَلِ اْلمَوْتَ رَاحَةً لِى مِنْ كُلّ شَرّ. مسلم 4:2087
Dari Abu Hurairah, ia berkata : Adalah Rasulullah SAW berdoa, “Alloohumma ashlih lii diinil-ladzii huwa ‘ishmatu amrii, wa ashlih lii dunyaayal-latii fiihaa ma’aasyii, wa ashlih lii aakhirotiil-latii fiihaa ma’aadii, waj’alil hayaata ziyaadatan lii fii kulli khoirin, waj’alil mauta roohatan lii min kulli syarrin. (Ya Allah, baguskanlah agamaku untukku yang menjadi penjaga segala urusanku, baguskanlah duniaku untukku yang padanya kehidupanku, dan baguskanlah akhiratku yang menjadi tempat kembaliku. Jadikanlah hidup sebagai penambah segala kebaikan untukku, dan jadikanlah mati sebagai istirahat bagiku dari segala kejahatan)”. [HR. Muslim juz 4 : 2087]
عَنْ عَبْدِ اللهِ، عَنِ النَّبِيّ ص اَنَّهُ كَانَ يَقُوْلُ: اَللّهُمَّ اِنّى اَسْأَلُكَ اْلهُدَى وَ التُّقَى وَ اْلعَفَافَ وَ اْلغِنَى. مسلم 4:2087
Dari ‘Abdullah, dari Nabi SAW, bahwasanya beliau berdoa, “Alloohumma innii as-alukal hudaa wat-tuqoo wal ‘afaafa wal ghinaa. (Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu petunjuk, ketaqwaan, keperwiraan dan kekayaan jiwa)”. [HR. Muslim juz 4 : 2087]
عَنْ اَبِى مَالِكِ اْلاَشْجَعِيّ عَنْ اَبِيْهِ رض قَالَ: كَانَ الرَّجُلُ اِذَا اَسْلَمَ عَلَّمَهُ النَّبِيُّ ص الصَّلاَةَ ، ثُمَّ اَمَرَهُ اَنْ يَدْعُوَ بِهؤُلاَءِ اْلكَلِمَاتِ: اَللّهُمَّ اغْفِرْلِى وَ ارْحَمْنِى وَ اهْدِنِى وَ عَافِنِى وَ ارْزُقْنِى. مسلم 4:2073
Dari Abu Malik Al-Asyja’iy dari bapaknya RA, ia berkata : Dahulu jika ada seseorang baru masuk Islam, lalu Nabi SAW mengajarinya shalat dan menyuruh berdoa dengan kalimat ini, “Alloomummaghfirlii warhamnii wahdinii wa ‘aafinii warzuqnii. (Ya Allah, ampunilah aku, kasihanilah aku, tunjukilah aku, selamatkanlah aku dan berilah rizqi kepadaku)”. [HR. Muslim juz 4 : 2073]
Mohon perlindungan dari lemah dan malas dan pikun.
عَنْ اَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ: كَانَ رَسُوْلُ اللهِ ص يَقُوْلُ: اَللّهُمَّ اِنّى اَعُوْذُ بِكَ مِنَ اْلعَجْزِ وَ اْلكَسَلِ وَ اْلجُبْنِ وَ اْلهَرَمِ وَ اْلبُخْلِ، وَ اَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ اْلقَبْرِ وَ مِنْ فِتْنَةِ اْلمَحْيَا وَ اْلمَمَاتِ. مسلم 4:2079
Dari Anas bin Malik, ia berkata : Rasulullah SAW biasa berdoa, “Alloohumma innii a’uudzu bika minal ‘ajzi wal kasali, wal jubni, wal haromi, wal bukhli, wa a’uudzu bika min ‘adzaabil qobri wa min fitnatil mahyaa wal mamaat. (Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, kemalasan, sifat pengecut, pikun dan bakhil. Dan aku berlindung kepada-Mu dari siksa qubur, fitnah hidup dan mati)”. [HR. Muslim juz 4 : 2079]
عَنْ اَنَسِ قَالَ: كَانَ النَّبِيُّ ص يَدْعُوْ بِهؤُلاَءِ الدَّعَوَاتِ: اَللّهُمَّ اِنّى اَعُوْذُ بِكَ مِنَ اْلبُخْلِ وَ اْلكَسَلِ وَ اَرْذَلِ اْلعُمُرِ وَ عَذَابِ اْلقَبْرِ وَ فِتْنَةِ اْلمَحْيَا وَ اْلمَمَاتِ. مسلم 4:2080
Dari Anas, ia berkata : Adalah Nabi SAW berdoa dengan kalimat-kalimat ini, “Alloohumma innii a’uudzu bika minal bukhli wal kasali wa ardzalil ‘umuri wa ‘adzaabil qobri wa fitnatil mahyaa wal mamaat. (Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepda-Mu dari bakhil, kemalasan, pikun, siksa qubur, fitnah hidup dan mati)”. [HR. Muslim 4 : 2080]
Mohon perlindungan dari berbagai fitnah.
عَنْ عَائِشَةَ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص كَانَ يَدْعُوْ بِهؤُلاَءِ الدَّعَوَاتِ: اَللّهُمَّ فَاِنّى اَعُوْذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ النَّارِ وَ عَذَابِ النَّارِ وَ فِتْنَةِ اْلقَبْرِ وَ عَذَابِ اْلقَبْرِ وَ مِنْ شَرّ فِتْنَةِ اْلغِنَى وَ مِنْ شَرّ فِتْنَةِ اْلفَقْرِ. وَ اَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرّ فِتْنَةِ اْلمَسِيْحِ الدَّجَّالِ. اَللّهُمَّ اغْسِلْ خَطَايَايَ بِمَاءِ الثَّلْجِ وَ اْلبَرَدِ. وَ نَقّ قَلْبِى مِنَ اْلخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ اْلاَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ. وَ بَاعِدْ بَيْنِى وَ بَيْنَ خَطَايَايَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ اْلمَشْرِقِ وَ اْلمَغْرِبِ. اَللّهُمَّ فَاِنّى اَعُوْذُ بِكَ مِنَ اْلكَسَلِ وَ اْلهَرَمِ وَ اْلمَأْثَمِ وَ اْلمَغْرَمِ. مسلم 4:2079
Dari ‘Aisyah, bahwasanya Rasulullah SAW biasa berdoa dengan kalimat-kalimat ini, Alloohumma fainnii a’uudzu bika min fitnatin-naari wa 'adzaabin-naari wa fitnatil qobri wa ‘adzaabil qobri wa min syarri fitnatil ghinaa wa min syarri fitnatil faqri, wa a’uudzu bika min syarri fitnatil masiihid-dajjaal. Alloohummaghsil khothooyaaya bimaa-its-tsalji wal barodi, wa naqqi qolbii minal khothooyaa kamaa naqqoitats-tsaubal abyadlo minad-danas. Wa baa’id bainii wa baina khothooyaaya kamaa baa’adta bainal masyriqi wal maghrib. Alloohumma fainnii a’uudzu bika minal kasali wal haromi wal ma’tsami wal maghrom. (Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari fitnah neraka dan siksa neraka, dari fitnah qubur dan siksa qubur, dari kejahatan fitnah kaya dan dari kejahatan fitnah faqir. Dan aku berlindung kepada-Mu dari fitnah Al-Masih Ad-Dajjal. Ya Allah, cucilah dosa-dosaku dengan air salju dan dingin, bersihkanlah hatiku dari kesalahan-kesalahan sebagaimana Engkau bersihkan kain yang putih dari kotoran. Jauhkanlah antaraku dan antara kesalahan-kesalahanku sebagaimana Engkau jauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari malas dan pikun, dari dosa dan lilitan hutang”. [HR. Muslim juz 4 : 2079]
Doa ketika susah.
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ اَنَّ نَبِيَّ اللهِ ص كَانَ يَقُوْلُ عِنْدَ اْلكَرْبِ: لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ اْلعَظِيْمُ اْلحَلِيْمُ. لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ رَبُّ اْلعَرْشِ اْلعَظِيْمُ. لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ رَبُّ اْلسَمَاوَاتِ وَ رُبُّ اْلاَرْضِ وَ رُبُّ اْلعَرْشِ اْلكَرِيْمُ. مسلم 4:2093
Dari Ibnu ‘Abbas bahwasanya Nabi SAW ketika sedang susah selalu berdoa, “Laa ilaaha illalloohul ‘adhiimul haliim. Laa ilaaha illalloohu robbul ‘arsyil ‘adhiim. Laa ilaaha illalloohu robbus-samaawaati wa robbul ardli wa robbul ‘arsyil kariim. (Tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Agung lagi Maha Penyantun. Tidak ada Tuhan selain Allah, Tuhannya ‘Arsy yang Maha Agung. Tidak ada Tuhan selain Allah, Tuhannya langit, Tuhannya bumi, dan Tuhannya ‘Arsy yang Maha Mulia”. [HR. Muslim juz 4 : 2093]
عَنْ سَعْدِ بْنِ اَبِى وَقَّاصٍ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: دَعْوَةُ ذِى النُّوْنِ (نَبِيّ اللهِ يُوْنُسَ بْنِ مَتَى) اِذْ دَعَاهُ وَ هُوَ فِى بَطْنِ اْلحُوْتِ: لاَ اِلهَ اِلاَّ اَنْتَ سُبْحَانَكَ اِنّى كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِيْنَ. فَاِنَّهُ لَمْ يَدْعُ بِهَا رَجُلٌ مُسْلِمٌ فِى شَيْءٍ قَطُّ اِلاَّ اسْتَجَابَ اللهُ لَهُ. الترمذى و اللفظ له و النسائى و الحاكم و قال: صحيح الاسناد
Dari Sa’ad bin Abi Waqqash RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Doanya Dzun Nuun (Nabi Yunus bin Mata AS) ketika beliau berdoa di dalam perut ikan ialah Laa ilaaha illaa anta, subhaanaka innii kuntu minadh-dhoolimiin. (Tidak ada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau. Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang dhalim). Sesungguhnya tidaklah seorang muslim berdoa dengannya pada suatu apapun kecuali Allah pasti mengabulkannya”. [HR. Tirmidzi, Nasai dan lafadh itu baginya, dan Hakim, ia berkata : Shahih sanadnya]
Mohon dihindarkan dari kecelakaan.

Berdoa dengan hati yang mantap

عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرٍو رض اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: اَلْقُلُوْبُ اَوْعِيَةٌ، وَ بَعْضُهَا اَوْعَى مِنْ بَعْضٍ، فَاِذَا سَأَلْتُمُ اللهَ عَزَّ وَ جَلَّ يَااَيُّهَا النَّاسُ، فَاسْأَلُوْهُ وَ اَنْتُمْ مُوْقِنُوْنَ بِاْلاِجَابَةِ، فَاِنَّ اللهَ لاَ يَسْتَجِيْبُ لِعَبْدٍ دَعَاهُ عَنْ ظَهْرِ قَلْبٍ غَافِلٍ. احمد باسناد حسن
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr RA, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Hati itu adalah wadah, dan sebagiannya lebih bisa meyaqini daripada sebagian yang lain, maka apabila kalian memohon kepada Allah ‘Azza wa Jalla hai para manusia, mintalah kepada-Nya, sedangkan kalian yaqin akan dikabulkan, karena Allah tidak akan mengabulkan doanya hamba yang berdoa kepada-Nya dengan hati yang lalai lagi kosong. [HR. Ahmad dengan sanad hasan]
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رض عَنِ النَّبِيّ ص قَالَ: اُدْعُوا اللهَ وَ اَنْتُمْ مُوْقِنُوْنَ بِاْلاِجَابَةِ، وَ اعْلَمُوْا اَنَّ اللهَ لاَ يَسْتَجِيْبُ دُعَاءً مِنْ قَلْبٍ غَافِلٍ لاَهٍ. الترمذى و الحاكم
Dari Abu Hurairah RA, dari Nabi SAW, beliau bersabda, “Berdoalah kalian kepada Allah sedang kalian yaqin akan dikabulkan. Ketahuilah bahwasanya Allah tidak akan mengabulkan doa dari hati yang lalai lagi kosong. [HR. Tirmidzi dan Hakim]
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رض قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ ص: لاَ يَقُوْلَنَّ اَحَدُكُمْ: اَللّهُمَّ اغْفِرْلِى اِنْ شِئْتَ، اَللّهُمَّ ارْحَمْنِى اِنْ شِئْتَ، لِيَعْزِمْ فِى الدُّعَاءِ، فَاِنَّ اللهَ صَانِعٌ مَا شَاءَ لاَ مُكْرِهَ لَهُ. متفق عليه و اللفظ لمسلم 4:2063
Dari Abu Hurairah RA, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Janganlah seseorang diantara kalian berdoa, “Alloohummaghfirlii in syi’ta, Alloohummarhamnii in syi’ta, (Ya Allah, ampunilah aku jika Engkau kehendaki, ya Allah, kasihanilah aku jika Engkau kehendaki), tetapi hendaklah bersungguh-sungguh dalam berdoa, karena sesungguhnya Allah bisa berbuat apasaja yang Dia kehendaki, tidak ada yang mampu memaksa-Nya. [HR. Bukhari dan Muslim dan lafadh itu bagi Muslim juz 4 : 2063]
عَنْ اَنَسٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اِذَا دَعَا اَحَدُكُمْ فَلْيَعْزِمْ فِى الدُّعَاءِ، وَ لاَ يَقُلْ: اَللّهُمَّ اِنْ شِئْتَ فَاَعْطِنِى، فَاِنَّ اللهَ لاَ مُسْتَكْرِهَ لَهُ. متفق عليه و اللفظ لمسلم 4:2063
Dari Anas, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Apabila seseorang diantara kalian berdoa, maka hendaklah bersungguh-sungguh dalam berdoa, dan jangan sekali-kali mengucapkan, Alloohumma in syi’ta fa a’thinii (Ya Allah jika Engkau menghendaki, maka berilah aku), karena sesungguhnya Allah tidak ada yang memaksa-Nya. [HR. Bukhari dan Muslim, dan lafadh itu bagi Muslim juz 4 : 2063]
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: اِذَا دَعَا اَحَدُكُمْ فَلاَ يَقُلْ: اَللّهُمَّ اغْفِرْلِى اِنْ شِئْتَ، وَ لكِنْ لِيَعْزِمِ اْلمَسْأَلَةَ وَ لْيُعَظّمِ الرَّغْبَةَ. فَاِنَّ اللهَ لاَ يَتَعَاظَمُهُ شَيْءٌ اَعْطَاهُ. مسلم 4:2063
Dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, Apabila salah seorang diantara kalian berdoa, maka janganlah mengucapkan, “Alloohummaghfirlii in syi’ta (Ya Allah, ampunilh aku jika Engkau menghendaki). Akan tetapi hendaklah ia bersungguh-sungguh dalam meminta dan berharap, karena sesungguhnya Allah, tidak ada sesuatu yang memberatkan-Nya untuk memberinya. [HR. Muslim, juz 4 : 2063]
Mendoakan saudaranya dimana yang didoakan tidak di depannya.
عَنْ اَبِى الدَّرْدَاءِ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَا مِنْ عَبْدٍ مُسْلِمٍ يَدْعُوْ ِلاَخِيْهِ بِظَهْرِ اْلغَيْبِ اِلاَّ قَالَ اْلمَلَكُ: وَ لَكَ بِمِثْلٍ. مسلم 4 2094
Dari Abud Dardaia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah seorang muslim mendoakan kebaikan untuk saudaranya di waktu yang di doakan tidak ada di situ, kecuali malaikat berkata : Dan untukmu seperti itu pula”. [HR. Muslim juz 4 : 2094]
عَنْ اُمّ الدَّرْدَاءِ قَالَتْ: حَدَّثَنِى سَيّدِى اَنَّهُ سَمِعَ رَسُوْلَ اللهِ ص يَقُوْلُ: مَنْ دَعَا ِلاَخِيْهِ بِظَهْرِ اْلغَيْبِ، قَالَ اْلمَلَكُ اْلمُوَكَّلُ بِهِ: آمِيْنَ، وَ لَكَ بِمِثْلٍ. مسلم 4:2094
Dari Ummu Dardaia  berkata : Suamiku menceritakan kepadaku bahsawanya Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang mendoakan kebaikan untuk saudaranya, dimana yang didoakan tidak ada di situ, maka malaikat yang ditugasi mengucapkan, Aamiin, dan untukmu seperti itu pula.  [HR. Muslim 4 : 2094]
عَنْ صَفْوَانَ (وَ هُوَ ابْنُ عَبْدِ اللهِ بْنِ صَفْوَانَ)، وَ كَانَتْ تَحْتَهُ الدَّرْدَاءُ. قَالَ: قَدِمْتُ الشَّامَ، فَاَتَيْتُ اَبَا الدَّرْدَاءِ فِى مَنْزِلِهِ. فَلَمْ اَجِدْهُ، فَوَجَدْتُ اُمَّ الدَّرْدَاءِ. فَقَالَتْ: اَتُرِيْدُ اْلحَجَّ اْلعَامَ؟ فَقُلْتُ: نَعَمْ. قَالَتْ: فَادْعُ اللهَ، لَنَا بِخَيْرٍ. فَاِنَّ النَّبِيَّ ص كَانَ يَقُوْلُ: دَعْوَةُ اْلمَرْءِ اْلمُسْلِمِ ِلاَخِيْهِ بِظَهْرِ اْلغَيْبِ مُسْتَجَابَةٌ، عِنْدَ رَأْسِهِ مَلَكٌ مُوَكَّلٌ، كُلَّمَا دَعَا ِلاَخِيْهِ بِخَيْرٍ قَالَ اْلمَلَكُ اْلمُوَكَّلُ بِهِ: آمِيْنَ، وَ لَكَ بِمِثْلٍ. قَالَ: فَخَرَجْتُ اِلَى السُّوْقِ فَلَقِيْتُ اَبَا الدَّرْدَاءِ فَقَالَ لِى مِثْلَ ذلِكَ. يَرْوِيْهِ عَنِ النَّبِيّ ص. مسلم 4:2094
Dari Shafwan (yaitu anaknya ‘Abdullah bin Shafwan), suaminya Darda’, ia berkata : Saya datang ke Syam, lalu saya mencari Abud Dardadi rumahnya, tetapi aku tidak bertemu dengannya, namun aku ketemu dengan Ummud Darda’. Ummud Dardabertanya, “Apakah kamu akan berhajji tahun ini ?” Aku menjawab, “Ya”. Ummud Dardaberkata, “Mohonkanlah kebaikan kepada Allah untuk kami, karena sesungguhnya Nabi SAW pernah bersabda, “Doanya seorang Islam terhadap saudaranya dimana yang didoakan tidak ada di situ adalah ijabah. Di atas kepalanya ada malaikat yang ditugasi, setiap ia berdoa kebaikan untuk saudaranya. Maka malaikat yang ditugasi itu mengucap Aamiin, dan untukmu seperti itu juga”. Shafwan berkata, “Lalu aku pergi ke pasar dan aku bertemu dengan Abud Darda’. Lalu dia mengatakan seperti itu kepadaku, yaitu meriwayatkannya dari Nabi SAW”. [HR. Muslim juz 4 : 2094]
Larangan minta segera dikabulkan doanya
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رض اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: يُسْتَجَابُ ِلاَحَدِكُمْ مَا لَمْ يَعْجَلْ. يَقُوْلُ: دَعَوْتُ فَلَمْ يُسْتَجَبْ لِى. البخارى و مسلم و ابو داود و الترمذى و ابن ماجه
Dari Abu Hurairah RA bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Akan dikabulkan doa seseorang diantara kalian selama dia tidak tergesa-gesa”. Dia berkata, “Aku telah berdoa tetapi tidak dikabulkan. [HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi dan Ibnu Majah]
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِيّ ص اَنَّهُ قَالَ: لاَ يَزَالُ يُسْتَجَابُ لِلْعَبْدِ مَا لَمْ يَدْعُ بِاِثْمٍ، اَوْ قَطِيْعَةِ رَحِمٍ، مَا لَمْ يَسْتَعْجِلْ. قِيْلَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ مَا اْلاِسْتِعْجَالُ؟ قَالَ: يَقُوْلُ: قَدْ دَعَوْتُ، وَ قَدْ دَعَوْتُ فَلَمْ اَرَ يَسْتَجِيْبُ لِى فَيَسْتَحْسِرُ عِنْدَ ذلِكَ، وَ يَدَعُ الدُّعَاءَ. مسلم 4:2096
Dari Abu Hurairah, dari Nabi SAW bahwasanya beliau bersabda, “Selalulah akan dikabulkan doanya hamba selama dia tidak berdoa untuk perbuatan dosa atau memutus persaudaraan, dan selama dia tidak minta disegerakan”. (Rasulullah SAW) ditanya, “Ya Rasulullah, bagaimana yang dimaksud minta disegerakan itu ?”. Beliau menjawab, “Orang (yang berdoa) itu mengatakan, “Sungguh aku telah berdoa, sungguh aku telah berdoa, tetapi aku belum melihat Allah mengabulkan doaku”. Lalu ketika itu dia bosan, dan tidak mau lagi berdoa. [HR. Muslim juz 4 : 2096]
Larangan mendoakan buruk kepada dirinya, maupun kepada anaknya
عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: لاَ تَدْعُوْا عَلَى اَنْفُسِكُمْ وَ لاَ تَدْعُوْا عَلَى اَوْلاَدِكُمْ وَ لاَ تَدْعُوْا عَلَى خَدَمِكُمْ وَ لاَ تَدْعُوْا عَلَى اَمْوَالِكُمْ وَ لاَ تُوَافِقُوْا مِنَ اللهِ سَاعَةً يُسْأَلُ فِيْهَا عَطَاءً فَيَسْتَجِيْبُ لَكُمْ. مسلم و ابو داود و ابن خزيمة فى صحيحه
Dari Jabir bin ‘Abdullah RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Janganlah kalian mendoakan buruk kepada diri-diri kalian, janganlah mendoakan buruk kepada anak-anak kalian, janganlah mendoakan buruk kepada pelayan-pelayan kalian, janganlah mendoakan buruk kepada harta benda kalian, jangan sampai kalian (berdoa keburukan) bertepatan dengan saat ijabah dimana Allah apabila diminta sesuatu pada saat itu pasti Dia mengabulkan untuk kalian”. [HR. Muslim, Abu Dawud dan Ibnu Khuzaimah di dalam shahihnya]
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ لاَ شَكَّ فِى اِجَابَتِهِنَّ: دَعْوَةُ اْلمَظْلُوْمِ، وَ دَعْوَةُ اْلمُسَافِرِ، وَ دَعْوَةُ اْلوَالِدِ عَلَى وَلَدِهِ. الترمذى و حسنه
Dari Abu Hurairah RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Ada tiga doa yang tidak ragu-ragu lagi pasti dikabulkan, yaitu : 1. doanya orang yang teraniaya, 2. doanya musafir dan 3. doanya ayah yang mendoakan buruk kepada anaknya. [HR. Tirmidzi dan ia menghasankannya]
عَنْ اَنَسٍ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: لاَ يَتَمَنَّيَنَّ اَحَدُكُمُ اْلمَوْتَ لِضُرّ نَزَلَ بِهِ، فَاِنْ كَانَ لاَ بُدَّ مُتَمَنّيًا فَلْيَقُلْ: اَللّهُمَّ اَحْيِنِى مَا كَانَتِ اْلحَيَاةُ خَيْرًا لِى، وَ تَوَفَّنِى اِذَا كَانَتِ اْلوَفَاةُ خَيْرًا لِى. البخارى و مسلم و اللفظ له 4:2064
Dari Anas RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Janganlah seseorang diantara kalian menginginkan mati berkenaan dengan kesusahan yang menimpanya. Dan jika terpaksa dia harus menginginkan, maka hendaklah dia mengucapkan, “Ya Allah, berilah aku hidup selama hidup itu lebih baik bagiku, dan matikanlah aku apabila mati itu lebih baik bagiku. [HR. Bukhari dan Muslim dan lafadh ini bagi Muslim juz 4 : 2064]
قَالَ اَنَسٌ: لَوْلاَ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: لاَ يَتَمَنَّيَنَّ اَحَدُكُمُ اْلمَوْتَ لَتَمَنَّيْتُهُ. مسلم 4:2064
Anas berkata : Sekiranya Rasulullah SAW tidak bersabda, “Janganlah sekali-kali salah seorang diantara kalian menginginkan mati”, tentu aku menginginkan mati. [HR. Muslim juz 4 : 2064]
عَنْ قَيْسِ بْنِ اَبِى حَازِمٍ قَالَ: دَخَلْنَا عَلَى خَبَّابٍ وَ قَدِ اكْتَوَى سَبْعَ كَيَّاتٍ فِى بَطْنِهِ. فَقَالَ: لَوْ مَا اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص نَهَانَا اَنْ نَدْعُوَ بِاْلمَوْتِ لَدَعَوْتُ بِهِ. مسلم 4:2064
Dari Qais bin Abu Hazim, ia berkata : Kami datang kepada Khabbab dimana dia telah mengobati dengan besi yang dipanasi pada tujuh luka di perutnya. Lalu dia berkata, “Seandainya Rasulullah SAW tidak melarang kami untuk berdoa minta mati, tentu aku telah berdoa minta mati. [HR. Muslim juz 4 : 2064]
عَنْ هَمَّامِ بْنِ مُنَبّهٍ قَالَ: هذَا مَا حَدَّثَنَا اَبُوْ هُرَيْرَةَ عَنْ رَسُوْلِ اللهِ ص فَذَكَرَ اَحَادِيْثَ. مِنْهَا، وَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: لاَ يَتَمَنَّى اَحَدُكُمُ اْلمَوْتَ، وَ لاَ يَدْعُ بِهِ مِنْ قَبْلِ اَنْ يَأْتِيَهُ، اِنَّهُ اِذَا مَاتَ اَحَدُكُمُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ، وَ اِنَّهُ لاَ يَزِيْدُ اْلمُؤْمِنَ عُمْرُهُ اِلاَّ خَيْرًا. مسلم 4:2065
Dari Hammam bin Munabbih ia berkata : Ini adalah apa yang telah diceritakan oleh Abu Hurairah dari Rasulullah SAW kepada kami. Lalu ia menyebutkan beberapa hadits yang diantaranya Rasulullah SAW bersabda, “Seseorang diantara kalian tidak boleh menginginkan mati. Dan janganlah berdoa minta mati sebelum tiba waktunya. Karena apabila salah seorang diantara kalian mati, akan terputus semua amalnya, sedangkan orang mukmin itu tidaklah bertambah umurnya kecuali kebaikannya bertambah. [HR. Muslim juz 4 : 2065]
عَنْ اَنَسٍ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص عَادَ رَجُلاً مِنَ اْلمُسْلِمِيْنَ قَدْ خَفَتَ فَصَارَ مِثْلَ اْلفَرْخِ، فَقَالَ لَهُ رَسُوْلُ اللهِ ص: هَلْ كُنْتَ تَدْعُوْ بِشَيْءٍ اَوْ تَسْأَلُهُ اِيَّاهُ؟ قَالَ: نَعَمْ. كُنْتُ اَقُوْلُ: اَللّهُمَّ مَا كُنْتَ مُعَاقِبِى بِهِ فِى اْلآخِرَةِ فَعَجّلْهُ لِى فِى الدُّنْيَا. فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: سُبْحَانَ اللهِ، لاَ تُطِيْقُهُ اَوْ لاَ تَسْتَطِيْعُهُ. اَفَلاَ قُلْتَ: اَللّهُمَّ آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ؟ قَالَ: فَدَعَا اللهَ لَهُ فَشَفَاهُ. مسلم 4: 2069
Dari Anas bahwasanya Rasulullah SAW pernah menjenguk seorang laki-laki dari kaum muslimin yang sangat menderita hingga kurus dan lemah. Lalu Rasulullah SAW bertanya kepadanya, “Apakah kamu pernah berdoa sesuatu atau minta sesuatu kepada-Nya ?”. Ia menjawab, “Ya. Aku berdoa Ya Allah, apabila Engkau akan menyiksaku di akhirat maka segerakanlah siksaan itu untukku di dunia”. Maka Rasulullah SAW bersabda, “Subhaanallaah, kamu tidak akan mampu atau tidak sanggup menanggungnya. Kenapa kamu tidak berdoa saja, Ya Allah berikanlah kepada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan jauhkanlah kami dari siksa neraka ?”. (Anas) berkata, “Lalu orang itu berdoa kepada Allah dengan doa itu, maka Allah menyembuhkannya. [HR. Muslim juz 4 : 2068-2069]

Tentang kehidupan Dunia

  TENTANG DUNIA فعَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: لَوْ كَانَتِ الدُّنْيَا تَعْدِلُ عِنْدَ اللهِ جَنَاحَ بَعُوْضَةٍ ...