7/22/2014

PUASA SUNNAH 2
Puasa sunnah menurut tuntunan Rasulullah SAW (2)
6. Puasa tiga hari pada tiap bulan (Qamariah)
عَنْ مُعَاذَةَ اْلعَدَوِيَّةِ اَنَّهَا سَأَلَتْ عَائِشَةَ زَوْجَ النَّبِيّ ص: اَ كَانَ رَسُوْلُ اللهِ ص يَصُوْمُ مِنْ كُلّ شَهْرٍ ثَلاَثَةَ اَيَّامٍ؟ قَالَتْ: نَعَمْ. فَقُلْتُ لَهَا: مِنْ اَيّ اَيَّامِ الشَّهْرِ كَانَ يَصُوْمُ؟ قَالَتْ: لَمْ يَكُنْ يُبَالِى مِنْ أَيّ اَيَّامِ الشَّهْرِ يَصُوْمُ. مسلم 2: 818
Dari Muadzah Al-Adawiyah bahwasanya ia bertanya kepada Aisyah istri Nabi SAW, Apakah Rasulullah SAW berpuasa tiga hari pada setiap bulan ?. Aisyah menjawab, Ya. Lalu aku bertanya lagi kepadanya, Pada tanggal berapa beliau berpuasa ?. Aisyah menjawab, Beliau tidak peduli tanggal berapa saja berpuasa pada bulan tersebut. [HR. Muslim juz 2, hal. 818]
PUASA SUNNAH 1
Puasa sunnah menurut tuntunan Rasulullah SAW (1)
1. Puasa enam hari di bulan Syawwal
عَنْ اَبِى اَيُّوْبَ اْلاَنْصَارِيّ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: مَنْ صَامَ رَمَضَانَ  ثُمَّ  اَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ، كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ. مسلم 2: 822
Dari Abu Ayyub Al-Anshariy, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa puasa Ramadlan lalu ia iringi dengan puasa enam hari dari Syawwal, adalah (pahalanya) itu seperti puasa setahun". [HR. Muslim juz 2, hal. 822]
عَنْ ثَوْبَانَ مَوْلَى رَسُوْلِ اللهِ ص عَنْ رَسُوْلِ اللهِ ص اَنَّهُ قَالَ: مَنْ صَامَ سِتَّةَ اَيَّامٍ بَعْدَ اْلفِطْرِ كَانَ تَمَامَ السَّنَةِ مَنْ جَاءَ بِاْلحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ اَمْثَالِهَا. ابن ماجه 1: 547
Dari Tsauban bekas budak Rasulullah SAW dari Rasulullah SAW, beliau bersabda, "Barangsiapa puasa enam hari sesudah Hari Raya 'Iedul Fithri, adalah (serupa) sempurna setahun, (karena) barangsiapa mengerjakan kebaikan, maka ia mendapat pahala sepuluh kali ganda". [HR. Ibnu Majah juz 1, hal. 547]

SHALAT 'IED

Adab mengerjakan shalat 'Ied dan sunnah-sunnahnya
1. Mandi dahulu
عَنِ ابْنِ السَّبَّاقِ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: يَا مَعْشَرَ اْلمُسْلِمِيْنَ، اِنَّ هذَا (يَوْمَ اْلجُمُعَةِ) يَوْمٌ جَعَلَهُ اللهُ عِيْدًا فَاغْسِلُوْا. مالك فى الموطأ 1: 65، رقم: 113
Dari Ibnus Sabbaaq, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, "Hai kaum Muslimin, hari (Jum'ah) ini adalah satu hari yang Allah jadikan hari raya. Karena itu hendaklah kalian mandi". [HR. Malik, dalam Al-Muwaththa  juz 1, hal. 65, no. 113]
Keterangan :
Menurut hadits tersebut, hari Jum'ah dipandang sebagai hari raya dan kita disuruh mandi padanya. Dengan demikian dapat difaham, bahwa mandi pada hari raya adalah lebih utama.
ZAKAT FITHRAH

Pengertian Zakat Fithrah
Zakat Fithrah ialah : Zakat berupa makanan pokok dalam suatu daerah, yang dikeluarkan sebelum shalat 'Idul Fithri.
Yang Wajib Mengeluarkan
Zakat Fithrah diwajibkan kepada orang Islam, baik tua maupun muda, laki-laki atau perempuan, merdeka, budak bahkan kanak-kanak sekalipun, yang mempunyai kelebihan makanan pada malam hari raya serta siang harinya.
Ukuran/Kadarnya
Tiap-tiap jiwa sebanyak satu Sha' (+ 2,5 kg atau 3 liter), dari makanan pokok yang biasa dimakan oleh orang di dalam daerah tersebut.
Waktu Pengeluaran
Dari terbenam matahari pada akhir Ramadlan/malam hari raya 'Idul Fithri sampai sebelum mulai shalat 'Id.
عَنِ ابْنِ عُمَرَ رض قَالَ: فَرَضَ رَسُوْلُ اللهِ ص زَكَاةَ اْلفِطْرِ صَاعًا مِنْ تَمْرٍ اَوْ صَاعًا مِنْ شَعِيْرٍ عَلَى اْلعَبْدِ وَ اْلحُرّ وَ الذَّكَرِ وَ اْلاُنْثَى وَ الصَّغِيْرِ وَ اْلكَبِيْرِ مِنَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ اَمَرَ بِهَا اَنْ تُؤَدَّى قَبْلَ خُرُوْجِ النَّاسِ اِلىَ الصَّلاَةِ. البخارى 2: 138
Dari Ibnu Umar RA, ia berkata, Rasulullah SAW mewajibkan zakat Fithrah satu Sha' (+ 2,5 kg atau 3 liter) dari korma atau satu sha' dari  gandum atas budak maupun orang merdeka, laki-laki, perempuan, kecil dan dewasa dari orang-orang Islam, dan beliau menyuruh supaya dikeluarkan zakat fithrah itu sebelum orang-orang keluar pergi shalat ('Idul Fithri)". [HR. Bukhari juz 2, hal. 138].

7/13/2014

Cinta dan Benci Karena Allah
Firman Allah SWT :
وَ اعْتَصِمُوْا بِحَبْلِ اللهِ جَمِيْعًا وَّ لاَ تَـفَرَّقُوْا وَ اذْكُـرُوْا نِعْمَتَ اللهِ عَلَـيْكُمْ اِذْ كُـنْتُمْ اَعْدَآءً فَاَلـَّفَ بَـيْنَ قُـلُـوْبِكُمْ فَـاَصْبَحْتُمْ بِـنِـعْمَـتِه اِخْوَانــًا، وَ كُـنْـتُمْ عَلى شَفَا حُفْرَةٍ مِّنَ النـَّارِ فَـاَنــْقَذَكُمْ مِنْـهَا، كَذلِكَ يُـبَـيِّنُ اللهُ لَكُمْ ايـتِه لَعَلَّكُمْ تَـهْـتَدُوْنَ. ال عمران:103
Dan berpeganglah kamu semua kepada tali (agama) Allah dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (di masa jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara. Dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu daripadanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk. [QS. Ali Imran : 103]
لَـقَدْ جَآءَكُمْ رَسُوْلٌ مِّنْ اَنــْفُسِكُمْ عَـزِيـْزٌ عَلَـيْهِ مَا عَنِـتُّمْ حَرِيـْصٌ عَلَـيْكُمْ بِاْلمُؤْمـِنِـيْنَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ. التوبة:128
Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin. [QS. At-Taubah : 128]
مُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ وَ الَّذِيـْنَ مَعَه اَشِدَّآءُ عَلَى اْلكُـفَّارِ رُحَمَآءُ بَـيْنَـهُمْ. الفتح:29
Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. [Al-Fath : 29]
Keadaan Nabi SAW Selama Diboikot

Menurut riwayat, pemboikotan itu berlangsung selama kurang lebih tiga tahun. Selama itu Nabi SAW dan kaum keluarganya serta kaum Muslimin yang tidak ikut berhijrah ke negeri Habsyi, begitu pula segenap keluarga kaum bani Hasyim dan bani Muththalib, menanggung bermacam-macam kesulitan dan kesengsaraan dalam hidupnya. Dalam masa selama itu putuslah hubungan mereka dengan segenap qabilah-qabilah Arab umumnya dan dengan kaum Quraisy penduduk Makkah khususnya. Mereka tidak dapat lagi bertemu dan berhubungan dengan siapapun, selain di dalam bulan-bulan Haram (Muharram, Rajab, Dzulqo'dah, Dzulhijjah), bulan-bulan yang dihormati, dimuliakan dan disucikan oleh segenap bangsa Arab, karena dalam bulan-bulan tersebut segala permusuhan dan rasa dendam peperangan dan balas dendam harus dilupakan dan diberhentikan. Di masa pemboikotan itu semua orang yang tinggal di dalam Syi'ib yang letaknya di sebuah celah bukit di luar kota Makkah, sampai makan daun-daun dan kulit-kulit pohon yang tipis, karena tidak mendapatkan bahan makanan dari luar.
Namun demikian, masih ada sebagian diantara orang-orang Quraisy yang masih ada hubungan famili atau kerabat dengan orang-orang yang diboikot tersebut yang masih punya perikemanusiaan. Mereka itu tidak tega melihat penderitaan orang-orang yang diboikot tersebut.

 Islamnya Raja Habsyi ( Najasyi )

Percakapan antara Raja Habsyi (Najasyi) dengan kaum Muslimin
Raja Habsyi mengemukakan beberapa pertanyaan kepada kaum Muslimin, tanyanya : "Mengapa kamu sekalian tidak bersujud kepada raja ?"
Shahabat Ja'far selaku kepala rombongan menjawab : "Sesungguhnya kami tidak bersujud melainkan kepada Allah yang Maha Mulia dan Maha Tinggi".
Amr bin Ash (utusan Quraisy) berkata kepada raja : "Wahai tuanku raja : Tidakkah tuanku melihat bahwa mereka itu begitu sombong, dan mereka tidak mau menghormat kepada tuanku raja dengan penghormatan cara tuanku !".
Raja Najasyi lalu bertanya kepada kaum Muslimin : "Apa yang menghalangi kalian untuk bersujud kepadaku dan memberi penghormatan kepadaku dengan penghormatan yang telah biasa dilakukan orang kepadaku ?".
Ja'far bin Abu Thalib menjawab dengan tegas : "Demi Allah sesungguhnya kami tidak bersujud melainkan kepada Allah Yang Maha Mulia dan Maha Tinggi"
Usul, Permintaan dan Pernyataan Ketua-ketua Musyrikin Quraisy kepada Nabi SAW.
Di bawah ini kami ketengahkan beberapa riwayat tentang bagaimana Nabi kita Muhammad SAW dalam menghadapi pihak lawan, diwaktu beliau diejek, ditertawakan serta dipermainkan oleh kaum Musyrikin Quraisy untuk melengkapi riwayat-riwayat yang telah kami ketengahkan terdahulu.
1.  Pada suatu waktu berkumpullah ketua-ketua dan pemuka-pemuka musyrikin Quraisy dihalaman Ka'bah, di antara mereka itu ialah Abu Jahal bin Hisyam, 'Utbah bin Rabi'ah, Syaibah bin Rabi'ah, Nadlar bin Harits, Abu Sufyan bin Harb, Abul-Bukhturi bin Hisyam, Aswad bin 'Abdul Muththalib, Zam'ah bin Al-Aswad, Walid bin Mughirah, 'Abdullah bin Abi Umayyah, Al-'Ash bin Wa'il, Umayyah bin Khalaf, Nabih bin Al Hajjaj, Munabbih bin Al-Hajjaj dan beberapa orang lagi dari mereka.
Setelah mereka berkumpul, lalu seorang dari mereka itu usul kepada yang lain, katanya : "Sebaiknya kita menyuruh seorang untuk datang kepada Muhammad dan memanggilnya agar ia segera datang kemari, nanti kita ajak bicara-bicara dan kita bantah dia, sehingga ia tidak dapat lagi mengalahkan kita !"

Tentang kehidupan Dunia

  TENTANG DUNIA فعَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: لَوْ كَانَتِ الدُّنْيَا تَعْدِلُ عِنْدَ اللهِ جَنَاحَ بَعُوْضَةٍ ...