12/03/2018

LARANGAN MELAMPAUI BATAS DALAM BERAGAMA

Apabila kita perhatikan di dalam dasar-dasar tasyri' yang tersebut di dalam Al-Qur'an, kita akan mengerti bahwa agama Islam itu satu-satunya agama yang diturunkan Allah kepada ummat manusia dengan membawa dasar "tidak berat dan tidak sukar" dikerjakan. Bahkan meniadakan yang berat. Dan sesuatu yang dipimpin oleh agama Islam itu pasti ringan dan mudah dikerjakan oleh ummat manusia, sebagaimana sabda Rasulullah SAW  yang diriwayatkan dari Abu 'Urwah :
عَنْ اَبِى عُرْوَةَ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص : اَيُّهَا النَّاسُ. اِنَّ الدّيْنَ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ فِى يُسْرٍ. ثَلاَثًا يَقُوْلُهَا. احمد.
Dari Abu 'Urwah RA ia berkata : Rasulullah SAW pernah bersabda : "Wahai manusia, sesungguhnya agama Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Tinggi itu di dalam kemudahan. Beliau SAW bersabda demikian itu tiga kali" [HR. Ahmad] 

Sebab-sebab Timbulnya Perbedaan Pendapat Para Imam Mujtahidin.

Sebab-sebab Timbulnya Perbedaan Pendapat Para Imam Mujtahidin.

Timbulnya perselisihan pendapat masalah furu' diantara para imam itu disebabkan :
a.  Adakalanya seorang Imam tidak mendapatkan sesuatu hadits tentang sesuatu masalah, maka beliau menggunakan qiyas atau fikiran, sedang hadits itu didapatkan oleh Imam yang lain.
b.  Adakalanya seorang Imam mengeluarkan fahamnya dari suatu hadits atau riwayat yang dianggapnya shahih, padahal bagi yang lain hadits tersebut dianggap tidak shahih.
c.  Ada juga para Imam itu tidak mendapatkan sesuatu hadits untuk sesuatu masalah, sehingga masing-masing mempergunakan qiyas atau fikiran pada saat itu, sedang di belakang beliau (sesudah zaman beliau) orang mendapatkan hadits itu.
d.  Begitu pula karena fikiran beliau dalam menimbang berlainan, maka keputusannya pun juga berbeda.

Pesan-pesan Imam Madzhab kepada Ummat Islam :

Pesan-pesan Imam Madzhab kepada Ummat Islam :

Imam Abu Hanifah berkata :
اُتــْرُكُوْا قَوْلــِى لِقَوْلِ اللهِ وَ رَسُوْلــِهِ وَ الصَّحَابَةِ.
Tinggalkanlah perkataan (pendapatku) yang berlawanan dengan firman Allah dan Sabda Rasul-Nya dan perkataan shahabat.
لاَ يَحِلُّ ِلاَحَدٍ اَنْ يَقُوْلَ بِقَوْلـــِنَا حَتَّى يَعْلَمَ مِنْ اَيــْنَ قُلْنَاهُ.
Tidak halal bagi seseorang yang berkata dengan perkataan kami hingga mengetahui dari mana kami mengatakannya.

Tidak Boleh Sombong dan Supaya Tawadlu'

Tidak Boleh Sombong dan Supaya Tawadlu'


وَ لاَ تَـمْشِ فِى اْلاَرْضِ مَرَحًا، اِنــَّكَ لَـنْ تَخـْرِقَ اْلاَرْضَ وَ لَنْ تَـبْلُـغَ اْلجـِبَالَ طُوْلاً. الاسراء:37
Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung. [Al-Isra' : 37]

11/20/2018

Kaum Musyrikin Mer4intangi Dakwah Islam ( 3 )

Kaum Musyrikin Meritintangi Dakwah Islam ( 3 )

6. Para Pemuka Musyrikin Quraisy menemui Nabi SAW
Pada suatu hari semua penganjur dan pemuka Quraisy melaksanakan keputusan mereka, yaitu hendak bertemu dengan Nabi SAW. Pada waktu itu Nabi SAW sedang duduk seorang diri di Masjid. Adapun yang datang lebih dahulu ialah Abu Jahal bin Hisyam, Walid bin Mughirah, Ubay bin Khalaf, Utbah bin Rabi'ah, kemudian datang yang lain-lainnya lagi. Setelah mereka semua berada dihadapan Nabi SAW, beliau lalu membacakan beberapa ayat Al-Qur'an, dengan maksud berda'wah kepada mereka..

Kaum Musyrikin menrintangi Dakwah Islam ( 2 )

Kaum Musyrikin menrintangi  Dakwah Islam  ( 2 )

2.  Hasil Pertemuan 'Utbah bin Rabi'ah dengan Nabi SAW
Setelah 'Utbah kembali dari menemui Nabi SAW, beberapa hari ia hanya tinggal di rumah saja dan tidak berani keluar untuk menunjukkan mukanya kepada orang-orang yang mengutusnya. Karena malu menam-pakkan kegagalannya kepada mereka yang telah percaya kepadanya dan mengutusnya.
Oleh sebab itu para pemuka musyrikin Quraisy lalu datang ke rumahnya, untuk menanyakan tentang hasil yang diperolehnya sebagai seorang utusan yang terhormat. Pada waktu itu 'Utbah sangat berdebar hatinya, sangat pucat mukanya, karena dari ketakutannya kepada mereka. Sekalipun begitu, namun terpaksa ia melaporkan apa yang telah dikerjakannya sebagai seorang utusan yang amat dipercaya, mengutarakan hasilnya ketika bertemu dengan Nabi SAW, dan menerangkan jalannya percakapan antara dia dengan Nabi SAW, serta ucapan Nabi SAW sebagai jawaban atas pembicaraannya.
KAUM MUSYRIKIN MERINTANGANI DAKWAH ISLAM

1.  Kaum Musyrikin Mengadakan Musyawarah lagi untuk Merintangi Dakwah Nabi SAW
Setelah bermacam-macam rintangan, gangguan, siksaan, hinaan, cacian, ejekan dan berbagai tipu daya untuk merintangi Nabi SAW dan seruannya serta kepada para pengikutnya tidak dapat menghasilkan apa yang dimaksudkan, maka mereka (kaum musyrikin Quraisy) lalu mengadakan pertemuan untuk menunjuk seorang utusan diantara penganjur dan pemuka-pemuka bangsa Quraisy, untuk datang menghadap Nabi SAW dengan maksud akan memperdayakan beliau supaya beliau mau menghentikan seruannya yang berkobar-kobar itu. Hal itu dimusyawarahkan dengan matang, siapa orang yang hendak ditunjuk untuk menjadi utusan mereka itu. Karena mereka tahu bahwa Nabi Muhammad SAW itu bukanlah seorang yang mudah diperdayakan.

MasukIslamnya beberapa Shahabat

 MasukIslamnya beberapa Shahabat


4.  Masuk Islamnya Zubair bin 'Awwam.
Setelah Zubair bin 'Awwam diketahui oleh pamannya bahwa beliau sudah mengikut seruan Nabi SAW (memeluk Islam), beliaupun lalu dipanggil oleh pamannya. Setelah beliau menghadap, beliau ditanya : "Apakah kamu sekarang sudah mengikut agama Muhammad ? Sudah tidak maukah kamu kepada agama nenek moyangmu dahulu ? Apa kamu sudah menjadi orang yang hina ?".
Lalu beliau menjawab dengan tegas : "Saya mengikut agama Allah ! Saya mengikut agama Allah !".
Oleh sebab itu beliau lalu diikat dan diberi asap panas oleh pamannya. Selama dianiaya begitu beliau selalu ditanya oleh paman beliau : "Maukah kamu mendustakan Muhammad dan kembali ikut agamamu dahulu ? Selama kamu belum mau mengikut dan memeluk agamamu yang lama, selama itu pula kamu tidak akan kulepaskan dari ikatan dan penganiayaan ini".

MASUK ISLAMNYA BEBERAPA SHAHABAT


MASUK ISLAMNYA BEBERAPA SHAHABAT
1. Masuk Islamnya Abu Bakar Ash-Shiddiq RA.
Abu Bakar RA. adalah seorang lelaki merdeka dan hartawan besar yang pertama kali beriman kepada Nabi Muhammad SAW dan seruannya. Dan Nabi SAW sendiri pernah bersabda :
مَا دَعَوْتُ اَحَدًا اِلىَ اْلاِسْلاَمِ اِلاَّ كَانَتْ لَهُ كَبْوَةٌ غَيْرَ اَبِى بَكْرٍ.
"Tidaklah saya mengajak seseorang kepada Islam melainkan ada padanya maju-mundurnya, kecuali Abu Bakar"
Maksudnya : Nabi SAW. ketika mengajak seseorang untuk mengikut Islam, mesti orang itu ada keraguan, kecuali Abu Bakar RA. Beliau ketika mengikut Islam adalah sudah dengan keinsyafan dan keyakinan sendiri, tidak ada rasa bimbang atau ragu sedikitpun.

6/24/2018

Penaklukan selat Hindia (perang Dzaatus Salaasil)

Ketika Khalid berangkat dari Yamamah menuju 'Iraq, Khalid membagi pasukannya menjadi 3 (tiga) bagian, dan mereka tidak melewati satu jalan, salah satu pasukannya yang dipimpin oleh Mutsanna dengan penunjuk jalannya Dhofar, mereka datang dua hari sebelum kedatangan Khalid. Sedangkan pasukan yang dipimpin 'Adiy bin Hatim dan 'Ashim bin 'Amr dengan penunjuk jalannya Malik bin 'Abbad dan Salim bin Nashr, kedatangan mereka pun tidak berama, yaitu selisih satu hari. Sedangkan pasukan Khalid dengan penunjuk jalannya Raafi', berangkatnya paling akhir. Dan mereka semua itu telah sepakat untuk bertemu di Al-Hafir, baru kemudian memerangi musuh.
Di dalam kitab Tarikh Al-Bidaayah wan Nihaayah disebutkan sebagai berikut :
وَ كَانَ فَرْجُ الْهِنْدِ اَعْظَمَ فُرُوْجِ فَارِسَ بَأْسًا وَ اَشَدَّهَا شَوْكَةً، وَ كَانَ صَاحِبُهُ يُحَارِبُ فِي الْبَرّ وَ الْهِنْدِ فِي الْبَحْرِ وَ هُوَ هُرْمُزٌ. فَكَتَبَ اِلَيْهِ خَالِدٌ. فَبَعَثَ هُرْمُزٌ بِكِتَابِ خَالِدٍ اِلىَ شِيْرَي بْنِ كِسْرَى وَ اَرْدِشِيْرَ بْنِ شِيْرَي، وَ جَمَعَ هُرْمُزٌ وَ هُوَ نَائِبُ كِسْرَى جُمُوْعًا كَثِيْرَةً، وَ سَارَ بِهِمْ اِلىَ كَاظِمَةَ، وَ عَلَى مُجَنَّبَتَيْهِ قُبَاذُ وَ اَنُوْشَجَانَ وَ هُمَا مِنْ بَيْتِ الْمَلِكِ، وَقَدْ تَفَرَّقَ الْجَيْشُ فِي السَّلاَسِلِ لِئَلاَّ يَفِرُّوْا. وَ كَانَ هُرْمُزُ هذَا مِنْ اَخْبَثِ النَّاسِ طَوِيَّةً وَ اَشَدّهِمْ كُفْرًا، وَ كَانَ شَرِيْفًا فِي الْفُرْسِ. وَ كَانَ الرَّجُلُ كُلَّمَا ازْدَادَ شَرَفًا زَادَ فِي حِلْيَتِهِ، فَكَانَتْ قَلَنْسُوَةُ هُرْمُزٍ بِمِائَةِ اَلْفٍ.
Selat Hindia ini merupakan pertahanan bangsa Persia yang paling kuat. Raja Persia yang terkenal dengan raja Hurmuz selalu memerangi penduduk ('Arab) di daratan dan memerangi penduduk Hindia di lautan. Maka Khalid menulis surat kepadanya (menerangkan maksud kedatangannya). Setelah membaca surat Khalid tersebut, kemudian Hurmuz langsung mengirim surat Khalid tersebut kepada Syira bin Kisra dan Ardisyir bin Syira. Kemudian Hurmuz (sebagai wakilnya Kisra) mengumpulkan pasukan sebanyak-banyaknya, lalu bergerak menuju kota Kadhimah.
Kemenangan kaum muslimin 
dan kekalahan kaum murtad di Bahrain.

Kemudian datanglah pasukan kaum muslimin di bawah pimpinan Al-'Alaa' bin Hadlramiy yang dikirim oleh Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiiq untuk membebaskan kota Juwaatsaa dari kepungan orang-orang murtad. Ketika mendekati Bahrain pasukan Al-'Alaa' telah diperkuat dengan pasukan Tsumamah bin Utsaal.
Di dalam kitab Al-Bidaayah wan Nihaayah disebutkan sebagai berikut :
لَمَّا اقْتَرَبَ مِنْ جُيُوْشِ الْمُرْتَدَّةِ وَقَدْ حَشَدُوْا وَجَمَعُوْا خَلْقًا عَظِيْمًا نَزَلَ وَنَزَلُوْا، وَبَاتُوْا مُتَجَاوِرِيْنَ فِي الْمَنَازِلِ. فَبَيْنَمَا الْمُسْلِمُوْنَ فِي اللَّيْلِ اِذْ سَمِعَ الْعَلاَءُ اَصْوَاتًا عَالِيَةً فِي جَيْشِ الْمُرْتَدّيْنَ، فَقَالَ: مَنْ رَجُلٌ يَكْشِفُ لَنَا خَبَرَ هؤُلاَءِِ؟ فَقَامَ عَبْدُ اللهِ بْنُ حَذْفٍ فَدَخَلَ فِيْهِمْ.
Ketika Al-'Alaa' bin Hadlramiy mendekati pasukan orang-orang yang murtad, sedangkan mereka telah mengumpulkan personil yang banyak sekali, lalu Al-'Alaa' memberhentikan pasukannya. Padahal musuh juga berhenti di dekatnya. Mereka bermalam di tempat yang saling berdekatan. Pada suatu malam Al-'Alaa' mendengar suara hiruk pikuk dari pasukan kaum murtad, maka ia berkata, "Siapa diantara kalian yang siap untuk mencari informasi tentang mereka ?". Maka bangkitlah 'Abdullah bin Hadzaf, lalu dia berjalan memasuki sarang musuh.
فَوَجَدَهُمْ سُكَارَى لاَ يَعْقِلُوْنَ مِنَ الشَّرَابِ. فَرَجَعَ اِلَيْهِ فَاَخْبَرَهُ. فَرَكِبَ الْعَلاَءُ مِنْ فَوْرِهِ وَ الْجَيْشُ مَعَهُ فَكَبَسُوْا اُولئِكَ فَقَتَلُوْهُم قَتْلاً عَظِيْمًا، وَقَلَّ مَنْ هَرَبَ مِنْهُمْ، وَاسْتَوْلَى عَلَى جَمِيْعِ اَمْوَالِهِمْ وَحَوَاصِلِهِمْ وَ اَثْقَالِهِمْ، فَكَانَتْ غَنِيْمَةً عَظِيْمَةً جَسِيْمَةً.
Setelah 'Abdullah bin Hadzaf matuk kepada mereka, ternyata ia mendapati musuh dalam keadaan mabuk, mereka tidak sadar karena pengaruh minuman keras. Kemudian 'Abdullah segera kembali dan memberitahukan hal itu kepada Al-'Alaa'. Maka Al-'Alaa' segera menaiki kudanya beserta pasukannya maju menyerang musuh. Maka pada malam itu juga mereka banyak membunuh musuh, dan sedikit sekali yang bisa melarikan diri dari mereka. Dan pasukan Islam berhasil menguasai semua harta musuh, hasil bumi maupun perbekalan mereka. Dan itu merupakan harta rampasan perang yang banyak sekali.

6/21/2018

Hadits-hadits tentang fadlilah amalan di bulan Rajab

Hadits-hadits tentang fadlilah amalan di bulan Rajab
Banyak diantara kaum muslimin yang mengamalkan amalan-amalan bulan  Rajab. Dan setelah kita pelajari, dalil-dalil amalan bulan Rajab tersebut  ternyata hadits-haditsnya dla'if, bahkan palsu. Oleh karena itu di berikut ini kami ketengahkan diantara hadits-hadits tersebut, agar kita terhindar dari amalan-amalan yang tidak dilandasi dengan dalil-dalil yang kuat.
Puasa di bulan Rajab
عَنْ عَلِىِّ بْنِ اَبِى طَالِبٍ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اِنَّ شَهْرَ رَجَبَ شَهْرٌ عَظِيْمٌ، مَنْ صَامَ مِنْهُ يَوْمًا كَتَبَ اللهُ لَهُ صَوْمَ اَلْفِ سَنَةٍ، وَ مَنْ صَامَ يَوْمَيْنِ كَتَبَ اللهُ لَهُ صِيَامَ اَلْفَيْ سَنَةٍ، وَ مَنْ صَامَ ثَلَاثَةَ اَيَّامٍ كَتَبَ اللهُ لَهُ صِيَامَ ثَلَاثَةِ اَلْفِ سَنَةٍ، وَ مَنْ صَامَ مِنْ رَجَبَ سَبْعَةَ اَيَّامٍ اُغْلِقَتْ عَنْهُ اَبْوَابُ جَهَنَّمَ، وَ مَنْ صَامَ مِنْهُ ثَمَانِيَةَ اَيَّامٍ فُتِحَتْ لَهُ اَبْوَابُ الْجَنَّةِ الثَّمَانِيَةُ يَدْخُلُ مِنْ اَيّهَا شَاءَ، وَ مَنْ صَامَ مِنْهُ خَمْسَ عَشْرَةَ يَوْمًا بُدِّلَتْ سَيِّئَاتُهُ حَسَنَاتٍ وَ نَادَى مُنَادٍ مِنَ السَّمَاءِ: قَدْ غَفَرَ اللهُ لَكَ فَاسْتَأْنِفِ الْعَمَلَ، وَ مَنْ زَادَ زَادَهُ اللهُ عَزَّ وَ جَلَّ.
Dari 'Ali bin Abu Thalib RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya bulan Rajab adalah bulan yang agung. Barangsiapa berpuasa satu hari di bulan Rajab, maka Allah akan mencatat untuknya berpuasa 1000 tahun. Barangsiapa berpuasa dua hari pada bulan Rajab, maka Allah akan mencatatnya berpuasa 2000 tahun. Barangsiapa berpuasa tiga hari di bulan Rajab, maka Allah mencatatnya berpuasa 3000 tahun. Barangsiapa berpuasa tujuh hari di bulan Rajab, maka ditutuplah pintu-pintu Jahannam darinya. Dan barangsiapa berpuasa delapan hari di bulan Rajab, maka dibukalah pintu-pintu surga yang delapan untuknya, yang dia boleh masuk dari pintu manasaja yang ia sukai. Barangsiapa berpuasa lima belas hari di bulan Rajab, maka keburukan-keburukannya akan diganti dengan kebaikan-kebaikan, dan akan ada seorang penyeru dari langit yang mengatakan, "Sesungguhnya Allah telah mengampuni kamu, maka mulailah lagi beramal". Dan barangsiapa menambah (puasa itu) maka Allah 'Azza wa Jalla akan menambah pula kebaikan-kebaikan kepadanya". [Al-Maudluu'aat oleh Abul Faraj, Abdur Rahman bin 'Aliy bin Al-Jauziy, juz 2, hal. 206]
Keterangan :
Hadits ini tidak sah dari Rasulullah SAW. Karena dalam sanadnya ada perawi bernama Harun bin 'Antaroh.Abu Hatim Ibnu Hibban berkata, "Tidak boleh berhujjah dengan Harun, karena dia banyak meriwayatkan hadits-hadits munkar.

Hadits-hadits tentang fadlilah amalan nishfu Sya'ban

Hadits-hadits tentang fadlilah amalan nishfu Sya'ban

Banyak diantara kaum muslmin yang mengamalkan amalan-amalan tertentu pada malam nishfu  Sya'ban, misalnya : berkumpul di masjid-masjid sesudah shalat Maghrib, lalu berdo'a dengan do'a-do'a tertentu, mohon dipanjangkan umurnya, banyak rezqinya, mohon ditetapkan iman, serta mati dalam husnul khotimah. Ada lagi yang melakukan shalat-shalat tertentu pada malam nishfu Sya'ban. Namun setelah kita pelajari, dalil-dalil amalan pada malam nishfu Sya'ban tersebut  ternyata hadits-haditsnya dla'if, bahkan palsu. Oleh karena itu berikut ini kami ketengahkan diantara hadits-hadits tersebut, agar kita terhindar dari amalan-amalan yang tidak dilandasi dengan dalil-dalil yang kuat.
عَنْ عَلِيِّ بْنِ اَبِي طَالِبٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَقُوْمُوْا لَيْلَهَا وَ صُوْمُوْا نَهَارَهَا. فَاِنَّ اللهَ يَنْزِلُ فِيْهَا لِغُرُوْبِ الشَّمْسِ اِلَى سَمَاءِ الدُّنْيَا. فَيَقُوْلُ: اَلَا مِنْ مُسْتَغْفِرٍ لِي فَاَغْفِرَ لَهُ، اَلَا مُسْتَرْزِقٌ فَاَرْزُقَهُ، اَلَا مُبْتَلًى فَاُعَافِيَهُ اَلَا كَذَا اَلَا كَذَا حَتَّى يَطْلَعَ الْفَجْرُ. ابن ماجه 1: 444، رقم: 13888
Dari 'Ali bin Abu Thalib, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Apabila datang malam nishfu Sya'ban, shalatlah kalian pada malamnya, dan puasalah kalian pada siang harinya, karena Allah turun ke langit dunia pada malam nishfu Sya'ban sejak matahari terbenam. Allah berfirman, "Adakah orang yang memohon ampun kepada-Ku, maka Aku akan mengampuninya. Adakah orang yang memohon rezqi kepada-Ku, maka Aku akan memberinya rezqi. Adakah orang yang sakit yang memohon kesembuhan kepada-Ku, maka Aku akan menyembuhkannya. Adakah orang yang demikian…., Adakah orang yang demikian…". Hingga terbit fajar". [HR. Ibnu Majah juz 1, hal. 444, no. 1388]
Keterangan :
Hadits tersebut dla'if, bahkan palsu, karena dalam sanadnya ada perawi bernama Ibnu Abi Sabrah, yang nama aslinya adalah Abu Bakar bin 'Abdullah bin Muhammad bin Abu Sabrah. Imam Ahmad bin Hanbal dan Ibnu Ma'in berkata, "yadlo'ul hadits" (ia memalsu hadits).

6/10/2018

SHALAT 'IED

SHALAT 'IED

Adab Mengerjakan Shalat 'Ied dan Sunnah-sunnahnya.
1. Mandi Dahulu
قَالَ النَّبِيُّ ص يَا مَعْشَرَ اْلمُسْلِمِيْنَ اِنَّ هذَا [يَوُمَ اْلجُمُعَةِ] يَوْمٌ جَعَلَهُ اللهُ تَعَالىَ عِيْدًا فَاغْسِلُوْا. مالك.
Bersabda Nabi SAW : "Hai kaum muslimin, hari (Jum'ah) ini  adalah satu hari yang Allah jadikan hari raya. Karena itu hendaklah kamu mandi". [HR. Malik].
Keterangan :
Menurut hadits itu, haru Jum'ah dipandang sebagai hari raya dan kita disuruh mandi padanya. Dengan demikian dapat difaham, bahwa mandi pada hari raya adalah lebih utama.
SHALAT 'IED

Adab mengerjakan shalat 'Ied dan sunnah-sunnahnya
1. Mandi dahulu
عَنِ ابْنِ السَّبَّاقِ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: يَا مَعْشَرَ الْمُسْلِمِيْنَ، اِنَّ ه?ذَا (يَوْمَ اْلجُمُعَةِ) يَوْمٌ جَعَلَهُ اللهُ عِيْدًا فَاغْسِلُوْا. مالك فى الموطأ 1: 65، رقم: 113
Dari Ibnus Sabbaaq, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, "Hai kaum Muslimin, hari (Jum'ah) ini adalah satu hari yang Allah jadikan hari raya. Karena itu hendaklah kalian mandi". [HR. Malik, dalam Al-Muwaththa’ juz 1, hal. 65, no. 113]
Keterangan :
Menurut hadits tersebut, hari Jum'ah dipandang sebagai hari raya dan kita disuruh mandi padanya. Dengan demikian dapat difaham, bahwa mandi pada hari raya adalah lebih utama.

5/28/2018

SEKITAR RAMADLAN

SEKITAR RAMADLAN


Hadits-hadits Sekitar Puasa Ramadlan.
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رض عَنِ النَّبِيِّ ص قَالَ: مَنْ صَامَ رَمَضَانَ اِيْمَانًا وَ احْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ. البخارى 2: 228 و مسلم 1: 524
Dari Abu Hurairah RA, ia berkata, Nabi SAW bersabda, “Barangsiapa berpuasa Ramadlan karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”. [HR. Bukhari juz 2, hal 228, dan Muslim juz 1, hal. 524]
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رض اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: مَنْ قَامَ رَمَضَانَ اِيْمَانًا وَ احْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ. البخارى 2: 251
Dari Abu Hurairah RA, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa bangun (shalat malam) pada bulan Ramadlan karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”. [HR. Bukhari 2 : 251]

Kebahagiaan orang yang mengajak dan mengikuti sunnah Rasul

Kebahagiaan orang yang mengajak dan mengikuti sunnah Rasul


وَ مَنْ يُّطِعِ اللهَ وَ رَسُوْلَه وَ يَخْشَ اللهَ وَ يَتَّقْهِ فَاُولئِكَ هُمُ الْفَآئِزُوْنَ. النور: 52
Dan barangsiapa yang tha'at kepada Allah dan rasul-Nya dan takut kepada Allah dan bertaqwa kepada-Nya, maka mereka adalah orang-orang yang mendapat kemenangan. [QS. An-Nuur : 52]
وَ مَنْ يُّطِعِ اللهَ وَ رَسُوْلَه فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا. الاحزاب: 71
Dan barangsiapa mentha'ati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar. [QS. Al-Ahzaab : 71]

5/27/2018

TERORISME DALAM PANDANGAN AGAMA ISLAM


Sebelum kita membahas tentang terorisme  menurut pandangan agama Islam, terlebih dahulu marilah kita pahami tentang pengertian terorisme
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, artinya :
Terorisme     :  Penggunaan kekerasan untuk menimbulkan ketakutan, dalam usaha mencapai suatu tujuan (terutama tujuan politik).
Teroris          :  adalah orang yang menggunakan kekerasan untuk menimbulkan rasa takut (biasanya untuk tujuan politik).
Teror             :  perbuatan sewenang-wenang, kejam, bengis, dalam usaha menciptakan ketakutan, kengerian oleh seseorang atau golongan.

5/16/2018

Larangan mempersulit/berlebihan dalam beragama.

Larangan mempersulit/berlebihan dalam beragama.


Hadits-hadits Nabi SAW :
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِيِّ ص قَالَ: اِنَّ الدِّيْنَ يُسْرٌ وَلَنْ يُشَادَّ هذَا الدِّيْنَ اَحَدٌ اِلَّا غَلَبَهُ فَسَدِّدُوْا وَ قَارِبُوْا وَ اَبْشِرُوْا وَ اسْتَعِيْنُوْا بِالْغُدْوَةِ وَ الرَّوْحَةِ وَ شَيْءٍ مِنَ الدُّلْجَةِ. البخارى 1: 15
Dari Abu Hurairah, dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Sesungguhnya agama (Isam) itu mudah, dan tidaklah seseorang memberat-beratkan agama ini melainkan ia pasti dikalahkannya, Maka berlaku luruslah kalian, berlaku wajarlah (dalam beribadah), bergembiralah, dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) diwaktu pagi dan sore, dan sedikit di waktu malam". [HR. Bukhari juz 1, hal. 15]

عَنْ عَبْدِ اللهِ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: هَلَكَ الْمُتَنَطّعُوْنَ. قَالَهَا ثَلاَثًا. مسلم 4: 2055
Dari ‘Abdullah (bin Mas’ud), ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Binasalah orang-orang yang berlebih-lebihan”. Beliau bersabda demikian tiga kali. [HR. Muslim juz 4, hal. 2055]
عَنْ عِكْرِمَةَ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: قِيْلَ لِرَسُوْلِ اللهِ ص: اَيُّ الْاَدْيَانِ اَحَبُّ اِلَى اللهِ؟ قَالَ: الْحَنِيْفِيَّةُ السَّمْحَةُ. احمد 1: 508، رقم: 210?
Dari 'Ikrimah, dari Ibnu 'Abbas, ia berkata : Ada seseorang bertanya kepada Rasulullah SAW, "Agama yang bagaimana yang paling dicintai oleh Allah ?". Rasulullah SAW menjawab, "Yang cenderung kepada kebenaran lagi mudah". [HR. Ahmad, juz 1, hal. 508, no. 2107, dla'if karena di dalam sanadnya ada perawi bernama Dawud bin Al-Hushain, ia munkarul hadits]

4/10/2018

Memberi Nafqah Kepada Keluarga

Memberi Nafqah Kepada Keluarga

Seorang ayah bertanggungjawab memberikan nafqah bagi anak-anak dan keluarganya, sedang ibu bertanggungjawab mengasuh anak-anak dan mengatur rumah tangga sebagai wakil dari suaminya. Tentang berapa besarnya nafqah untuk anak dan keluarganya ini Islam tidak menentukan secara khusus, hal ini terserah pada kemampuan masing-masing.
Firman Allah SWT :
اَلرّجَالُ قَوَّامُوْنَ عَلَى النّسَآءِ بِمَا فَضَّلَ اللهُ بَعْضَهُمْ عَلى? بَعْضٍ وَّ بِمَآ اَنْفَقُوْا مِنْ اَمْوَالِهِمْ. النساء : 34
Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (wanita), dan karena laki-laki telah menafqahkan sebagian dari harta mereka ...... . [QS. An-Nisaa' : 34]
وَ عَلَى الْمَوْلُوْدِ لَه رِزْقُهُنَّ وَ كِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوْفِ. البقرة : 233
Dan bagi ayah berkewajiban memberi nafqah dan memberi pakaian kepada ibu (dan anaknya) dengan cara yang ma'ruf. [QS. Al-Baqarah : 233]
لِيُنْفِقْ ذُوْ سَعَةٍ مّنْ سَعَتِه، وَ مَنْ قُدِرَ عَلَيْهِ رِزْقُه فَلْيُنْفِقْ مِمَّآ ا?تهُ اللهُ، لَا يُكَلّفُ اللهُ نَفْسًا اِلَّا مَآ ا?ت?ىهَا ، سَيَجْعَلُ اللهُ بَعْدَ عُسْرٍ يُّسْرًا. الطلاق : 7
Hendaklah orang yang mampu memberi nafqah menurut kemampuannya. Dan orang yang disempitkan rezqinya hendaklah memberi nafqah dari harta yang Allah berikan kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan (sekedar) apa yang Allah berikan kepadanya. Allah akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan. [QS. Ath-Thalaaq : 7]
Hadits-hadits Nabi SAW :
عَنْ اَبِيْ هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: دِيْنَارٌ اَنْفَقْتَهُ فِي سَبِيْلِ اللهِ وَدِيْنَارٌ اَنْفَقْتَهُ فِي رَقَبَةٍ وَدِيْنَارٌ تَصَدَّقْتَ بِهِ عَلَى مِسْكِيْنٍ وَ دِيْنَارٌ اَنْفَقْتَهُ عَلَى اَهْلِكَ. اَعْظَمُهَا اَجْرًا الَّذِيْ اَنْفَقْتَهُ عَلَى اَهْلِكَ. مسلم 2: 692
Dari Abu Hurairah, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Satu dinar kamu infaqkan fii sabilillah, satu dinar kamu pergunakan untuk memerdekakan budak, satu dinar kamu sedekahkan kepada orang miskin, dan satu dinar yang kamu belanjakan untuk keluargamu, maka yang paling besar pahalanya ialah yang kamu belanjakan untuk keluargamu". [HR. Muslim juz 2, hal. 692]
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص. كَفَى بِالْمَرْءِ اِثْمًا اَنْ يُّضِيْعَ مَنْ يَّقُوْتُ. ابو داود 2: 132، رقم: 1692
Dari Abdullah bin 'Amr (bin Al-'Ash), ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Cukuplah seseorang berbuat dosa, apabila dia mengabaikan orang yang makan dan minumnya menjadi tanggungannya". [HR. Abu Dawud juz 2, hal. 132, no. 1692]
عَنْ خَيْثَمَةَ قَالَ: كُنَّا جُلُوْسًا مَعَ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرٍو اِذْ جَاءَهُ  قَهْرَمَانٌ لَهُ فَدَخَلَ. فَقَالَ: اَعْطَيْتَ الرَّقِيْقَ قُوْتَهُمْ؟ قَالَ: لَا. قَالَ: فَانْطَلِقْ فَاَعْطِهِمْ. قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: كَفَى بِالْمَرْءِ اِثْمًا اَنْ يَحْبِسَ عَمَّنْ يَمْلِكُ قُوْتَهُ. مسلم 2: 692
Dari Khaitsamah, ia berkata : Dahulu ketika kami sedang duduk bersama 'Abdullah bin 'Amr, tiba-tiba datang kepadanya seorang pembantu 'Abdullah bin 'Amr yang mengurusi kebutuhan-kebutuhan ummat, lalu 'Abdullah bin 'Amr bertanya, "Apakah para budak sudah kamu beri kebutuhan makan mereka ?". Pembantunya tersebut menjawab, "Belum". 'Abdullah bin 'Amr berkata, "Berangkatlah, berilah mereka makan". 'Abdullah bin 'Amr berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Cukuplah seseorang itu berbuat dosa apabila ia menahan memberi makan orang yang menjadi tanggungannya".  [HR. Muslim juz 2, hal. 692]
عَنْ اَبِى مَسْعُوْدٍ عَنِ النَّبِيّ ص قَالَ: اِذَا اَنْفَقَ الرَّجُلُ عَلَى اَهْلِهِ يَحْتَسِبُهَا فَهُوَ لَهُ صَدَقَةٌ. البخارى 1: 20
Dari Abu Mas'ud, dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Apabila seorang laki-laki memberi belanja kepada keluarganya dengan mengharap pahala dari Allah, maka yang demikian itu tercatat sebagai shadaqah". [HR. Bukhari juz 1, hal. 20]
عَنْ اَبِى مَسْعُوْدٍ الْبَدْرِىّ عَنِ النَّبِىّ ص قَالَ: اِنَّ الْمُسْلِمَ اِذَا اَنْفَقَ عَلَى اَهْلِهِ نَفَقَةً وَهُوَ يَحْتَسِبُهَا كَانَتْ لَهُ صَدَقَةً. مسلم 2: 695
Dari Abu Mas'ud Al-Badriy, dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Sesungguhnya orang muslim itu apabila membelanjakan hartanya untuk keluarganya dan ia mengharapkan pahala dari Allah, maka ia akan mendapatkan pahala sebagaimana bershadaqah". [HR. Muslim juz 2, hal. 695].

Menjaga persatuan dan menjauhi perpecahan

Menjaga persatuan dan menjauhi perpecahan


Firman Allah SWT :
وَاعْتَصِمُوْا بِحَبْلِ اللهِ جَمِيْعًا وَّ لَا تَفَرَّقُوْا وَاذْكُرُوْا نِعْمَتَ اللهِ عَلَيْكُمْ اِذْ كُنْتُمْ اَعْدَآءً فَاَلَّفَ بَيْنَ قُلُوْبِكُمْ فَاَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِه اِخْوَانًا، وَ كُنْتُمْ عَلى? شَفَا حُفْرَةٍ مّنَ النَّارِ فَاَنْقَذَكُمْ مّنْهَا، كَذ?لِكَ يُبَيّنُ اللهُ لَكُمْ ا?ي?تِه لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُوْنَ. ال عمران: 103
Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah akan ni'mat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena ni'mat Allah orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk. [QS. Ali 'Imran : 103]

3/26/2018

Kedatangan utusan dari kabilah Hawazin.

Kedatangan utusan dari kabilah Hawazin.

Setelah Nabi SAW dan pasukan muslimin mundur dari Thaif, orang-orang Hawazin yang ikut bani Tsaqif di dalam benteng Thaif merasa gelisah, karena mereka ingat akan keluarganya (istri dan anak-anaknya), yang berjumlah kurang lebih enam ribu orang berada dalam tawanan kaum muslimin. Maka kaum Hawazin tidak tahan lebih lama lagi mengikuti kaum Tsaqif bertahan di dalam benteng Thaif, sehingga mereka mengirimkan beberapa orang Hawazin keluar dari benteng Thaif untuk bertemu Nabi SAW, yang dikepalai oleh Zuhair Abu Shurad. Mereka berangkat untuk menemui Nabi SAW dan akan mengemukakan beberapa permintaan.
Ketika itu Nabi SAW dan pasukannya sedang berada di Ji'ranah (suatu tempat antara Thaif dan Makkah tetapi lebih dekat ke Makkah), dan barusaja menyelesaikan urusan harta rampasan dan para tawanan yang didapat di Hunain, tiba-tba datanglah serombongan orang-orang Hawazin kepada Nabi SAW dan kedatangan mereka itu untuk menyerahkan diri, mengikut Islam.
Setelah kedatangan dan keislaman mereka diterima oleh Nabi SAW, lalu mereka berkata :
يَا رَسُوْلَ اللهِ، اِنَّا اَصْلٌ وَ عَشِيْرَةٌ وَ قَدْ اَصَابَنَا مِنَ اْلبَلاَءِ مَا لَمْ يَخْفَ عَلَيْكَ فَامْنُنْ عَلَيْنَا مَنَّ اللهُ عَلَيْكَ. ابن هشام 5: 163
Ya Rasulullah, sesungguhnya kami ini satu asal dan satu golongan, dan kami sedang tertimpa bahaya yang tidak tersembunyi lagi bagi engkau, maka berilah kemurahan atas kami, dan semoga Allah memberi kemurahan atas engkau. [Ibnu Hisyam juz 5, hal. 163]

3/25/2018

Tentara Islam menghancurkan berhala Fuls

Tentara Islam menghancurkan berhala Fuls



Pada bulan Rabiul awwal tahun ke-9 Hijriyah Nabi SAW mengerahkan satu pasukan tentara yang berjumlah 150 orang yang semuanya terdiri dari kaum Anshar yang dikepalai oleh ‘Ali bin Abu Thalib ke kota Thayyi’ untuk menghancurkan berhala Fuls, sebuah berhala kaum Thayyi yang terkenal sakti.
Pasukan Islam berangkat dari Madinah, yang seratus orang berkendaraan unta dan yang lima puluh orang berkendaran kuda. Setelah mereka tiba di Thayyi’, kebetulan pada waktu Shubuh, lalu mereka segera bergerak, membakar dan menghancurkan berhala tersebut.
Setelah penduduk Thayyi’ mengetahui bahwa berhalanya yang dianggap sakti dan disembah-sembah itu dibakar dan dihancurkan oleh tentara Islam, timbullah kemarahan mereka hingga terjadi pertempuran antara kedua pasukan. Pimpinan mereka yaitu ‘Adi bin Hatim Ath-Thaiy (ketika itu beragama Nashrani), setelah melihat bendera Islam berkibar, dengan cepat ia melarikan diri bersama keluarganya menuju ke Syam untuk mencari perlindungan.
Perang Thaif


Walaupun perang Hunain telah selesai, dan sebagian tentara musyrikin sudah menyerah, tetapi pengejaran terhadap mereka yang belum menyerah tetap dilakukan pula, karena pimpinan mereka yang tertinggi belum menyerah, bahkan melarikan diri ke Thaif, yaitu Malik bin 'Auf An-Nashriy.
Setelah Nabi SAW mengetahui bahwa Malik bin 'Auf melarikan diri bersama pengikutnya qabilah Tsaqif ke Thaif, dan mereka berlindung di sana, maka beliau memerintahkan kepada tentara muslimin untuk mengejar mereka ke Thaif.

Perang Hunain (lanjutan)

Perang Hunain
(lanjutan)

Setelah 'Abbas menyeru para shahabat yang pernah ikut Baiatur Ridwan dan menyeru pula kepada shahabat-shahabat Anshar, maka para shahabat tersebut pun menyambut baik seruan beliau. Dan setelah Rasulullah SAW melemparkan batu-batu kerikil ke arah orang-orang kafir, maka musuh pun melemah. Dan Allah pun memasukkan rasa takut ke dalam hati orang-orang kafir, sehingga akhirnya mereka terkalahkan dan lari tunggang-langgang meninggalkan medan pertempuran. Kaum muslimin lalu terus mengejar mereka sambil membunuh dan menangkap sebagian dari mereka sebagai tawanan.
Bukhari meriwayatkan :
عَنْ اَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رض قَالَ: لَمَّا كَانَ يَوْمُ حُنَيْنٍ اَقْبَلَتْ هَوَازِنُ وَ غَطَفَانُ وَ غَيْرُهُمْ بِنَعَمِهِمْ وَ ذَرَارِيْهِمْ وَ مَعَ النَّبِيّ ص عَشَرَةُ آلاَفٍ وَ مِنَ الطُّلَقَاءِ فَاَدْبَرُوْا عَنْهُ حَتَّى بَقِيَ وَحْدَهُ فَنَادَى يَوْمَئِذٍ نِدَاءَيْنِ لَمْ يَخْلِطْ بَيْنَهُمَا اِلْتَفَتَ عَنْ يَمِيْنِهِ فَقَالَ: يَا مَعْشَرَ اْلاَنْصَارِ، قَالُوْا: لَبَّيْكَ يَا رَسُوْلَ اللهِ، اَبْشِرْ نَحْنُ مَعَكَ، ثُمَّ اْلتَفَتَ عَنْ يَسَارِهِ فَقَالَ: يَا مَعْشَرَ اْلاَنْصَارِ. قَالُوْا: لَبَّيْكَ يَا رَسُوْلَ للهِ، اَبْشِرْ نَحْنُ مَعَكَ. وَ هُوَ عَلَى بَغْلَةٍ بَيْضَاءَ فَنَزَلَ فَقَالَ: اَنَا عَبْدُ اللهِ وَ رَسُوْلُهُ. فَانْهَزَمَ اْلمُشْرِكُوْنَ فَاَصَابَ يَوْمَئِذٍ غَنَائِمَ كَثِيْرَةً. البخارى 5: 106
Dari Anas bin Malik, ia berkata : Ketika terjadi perang Hunain, maka qabilah Hawazin, Ghathafan dan yang lainnya menghadapi musuh dengan membawa hewan ternak mereka dan anak cucu mereka, sedang Nabi SAW bersama sepuluh ribu tentara dan beberapa tawanan yang telah dilepaskan. Lalu mereka (pasukan muslimin)  mundur dari beliau, sehingga beliau tertinggal sendirian. Lalu beliau berseru dua kali dengan tidak membaurkan diantara kedua seruan itu. Beliau menoleh ke kanan, lalu bersabda, "Wahai kaum Anshar". Mereka lalu menjawab, "Kami sambut panggilanmu, ya Rasulullah, bergembiralah, kami bersamamu". Kemudian beliau menoleh kekiri, lalu bersabda, "Wahai kaum Anshar". Mereka menjawab, "Kami sambut panggilanmu, ya Rasulullah, bergembiralah, kami bersamamu". Dan beliau diatas baghalnya yang berwarna putih, lalu turun dan bersabda, "Aku adalah hamba Allah dan utusan-Nya". Lalu orang-orang musyrik terkalahkan, maka pada hari itu beliau memperoleh rampasan yang banyak. [HR. Bukhari juz 5, hal. 106]

Tentang kehidupan Dunia

  TENTANG DUNIA فعَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: لَوْ كَانَتِ الدُّنْيَا تَعْدِلُ عِنْدَ اللهِ جَنَاحَ بَعُوْضَةٍ ...