2/03/2014

HARAM BERBUAT ZINA
Firman Allah :
وَ لاَ تَقْرَبُوا الزّنى اِنَّه كَانَ فَاحِشَةً، وَ سَآءَ سَبِيْلاً. الاسراء:32
Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji, dan suatu jalan yang buruk. [QS. Al-Israa’ : 32]
اَلزَّانِيَةُ وَ الزَّانِيْ فَاجْلِدُوْا كُلَّ  وَاحِدٍ مّنْهُمَا مِائَةَ جَلْدَةٍ، وَّ لاَ تَأْخُذْكُمْ بِهِمَا رَأْفَةٌ فِيْ دِيْنِ اللهِ اِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُوْنَ بِاللهِ وَ اْليَوْمِ اْلاخِرِ، وَ لْيَشْهَدْ عَذَابَهُمَا طَآئِفَةٌ مّنَ اْلمُؤْمِنِيْنَ. اَلزَّانِيْ لاَ يَنْكِحُ اِلاَّ زَانِيَةً اَوْ مُشْرِكَةً، وَ الزَّانِيَةُ لاَ يَنْكِحُهَآ اِلاَّ زَانٍ اَوْ مُشْرِكٌ، وَحُرّمَ ذلِكَ عَلَى اْلمُؤْمِنِيْنَ. النور:2-3
Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus kali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu (menjalankan) agama Allah jika kamu beriman kepada Allah dan hari kiamat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan dari orang-orang yang beriman. (2) Laki-laki yang berzina tidak mengawini melainkan perempuan yang berzina atau perempuan yang musyrik, dan perempuan yang berzina tidak dikawini melainkan oleh laki-laki yang berzina atau laki-laki yang musyrik, dan yang demikian itu diharamkan atas orang-orang yang mukmin. (3) [QS. An-Nuur : 2-3]
اِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَ اْلاِحْسَانِ وَ اِيْتَآئِ ذِى اْلقُرْبى وَ يَنْهى عَنِ اْلفَحْشَآءِ وَ اْلمُنْكَرِ وَ اْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. النحل:90
Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran. [QS. An-Nahl : 90]

Keutamaan Bekerja.

Keutamaan Bekerja.
Firman Allah SWT :
وَ اَحَلَّ اللهُ اْلبَيْعَ وَ حَرَّمَ الرّبوا. البقرة:275
Allah menghalalkan jual-beli dan mengharamkan riba. [QS. Al-Baqarah : 275]
ياَيُّهَا الَّذِيْنَ امَنُوْا لاَ تَأْكُلُوْآ اَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِاْلبَاطِلِ اِلآَّ اَنْ تَكُوْنَ تِجَارَةً عَنْ تَرَاضٍ مّنْكُمْ، وَ لاَ تَقْتُلُوْآ اَنْفُسَكُمْ، اِنَّ اللهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيْمًا. النساء:29
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang bathil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu, sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. [QS. An-Nisaa’ : 29]
فَاِذَا قُضِيَتِ الصَّلوةُ فَانْتَشِرُوْا فِى اْلاَرْضِ وَ ابْتَغُوْا مِنْ فَضْلِ اللهِ وَ اذْكُرُوا اللهَ كَثِيْرًا لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. الجمعة:10
Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di bumi, dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung. [QS. Al-Jum’ah : 10]
وَ هُوَ الَّذِيْ سَخَّرَ اْلبَحْرَ لِتَأْكُلُوْا مِنْهُ لَحْمًا طَرِيًّا وَّ تَسْتَخْرِجُوْا مِنْهُ حِلْيَةً تَلْتَبَسُوْنَهَا، وَ تَرَى اْلفُلْكَ مَوَاخِرَ فِيْهِ وَ لِتَبْتَغُوْا مِنْ فَضْلِه وَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ. النحل:14
Dan Dia-lah, Allah yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat memakan daripadanya daging yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai, dan kamu melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur. [QS. An-Nahl : 14]

Berbuat Baik Terhadap Kerabat dan Menyambung Shilaturrahim ( 2)

Berbuat Baik Terhadap Kerabat dan Menyambung Shilaturrahim (ke-2)
عَنْ جُبَيْرِ بْنِ مُطْعِمٍ رض اَنَّهُ سَمِعَ النَّبِيَّ ص يَقُوْلُ: لاَ يَدْخُلُ اْلجَنَّةَ قَاطِعٌ. البخارى و مسلم و الترمذى
Dari Jubair bin Muth'im RA, sesungguhnya ia mendengar Nabi SAW bersabda, "Tidak akan masuk surga orang yang memutuskan shilaturrahim". [HR. Bukhari Muslim dan Tirmidzi]
عَنْ اَبِى مُوْسَى رض اَنَّ النَّبِيَّ ص قَالَ: ثَلاَثَةٌ لاَ يَدْخُلُوْنَ اْلجَنَّةَ: مُدْمِنُ اْلخَمْرِ وَ قَاطِعُ الرَّحِمِ وَ مُصَدِّقٌ بِالسِّحْرِ. ابن حبان
Dari Abu Musa RA, ia berkata, Sesungguhnya Nabi SAW bersabda, "Ada tiga golongan yang tidak akan masuk surga : 1. peminum khamr, 2. orang yang memutuskan shilaturrahim, 3. orang yang membenarkan sihir. [HR. Ibnu Hibban]
عَنْ عَائِشَةَ رض قَالَتْ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اَسْرَعُ اْلخَيْرِ ثَوَابًا اَلْبِرُّ وَ صِلَةُ الرَّحِمِ، وَ اَسْرَعُ الشَّرِّ عُقُوْبَةَ اْلبَغْيُ وَ قَطِيْعَةُ الرَّحِمِ. ابن ماجه
Dari 'Aisyah RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Kebaikan yang disegerakan balasannya ialah berbhakti (kepada orang tua) dan menyambung shilatur-rahim, dan kejahatan yang akan disegerakan hukumannya ialah berbuat zina dan memutuskan shilaturrahim". [HR. Ibnu Majah]

Berbuat Baik Terhadap Kerabat dan Menyambung Shilaturrahim

Berbuat Baik Terhadap Kerabat dan Menyambung Shilaturrahim (1)
Kerabat (sanak saudara) ialah setiap orang yang ada hubungan kekeluargaan antara kamu dengan dia. Saudara laki-laki, saudara perempuan dan anak-anak mereka adalah termasuk kerabat. Paman dan bibi baik dari pihak ayah maupun dari pihak ibu termasuk kerabat pula.
Kasih sayang diantara manusia yang menghimpun orang-orang tercinta yang bertebaran, daripadanya terbentuklah satu ikatan, yaitu ikatan keluarga, dari keluarga terbentuklah ummat. Setiap saat keadaan keluarga saling kuat menguatkan, hatinya erat, bertenggang rasa dan manunggal dalam merasakan kebutuhan-kebutuhan mereka. Dan keadaan ummat pun demikian itu juga, saling bertalian, saling tolong menolong. Marilah kita perhatikan firman Allah dan sabda Rasulullah SAW di bawah ini :
ياَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا اللهَ رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مّنْ نَّفْسٍ وَّاحِدَةٍ وَّ خَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَ بَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَّ نِسَآءً، وَ اتَّقُوا اللهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِه وَ اْلاَرْحَامَ، اِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا. النساء:1
Hai sekalian manusia, bertaqwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan istrinya, dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertaqwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan kerabat. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu. [QS. An-Nisaa' : 1]

2/02/2014

Tentang Khamr (minuman keras)

Tentang Khamr (minuman keras)
1. Larangan Minum Khamr
Pada mulanya khamr adalah minuman keras yang terbuat dari kurma dan anggur. Tetapi karena dilarangnya itu sebab memabukkan, maka minuman yang terbuat dari bahan apasaja (walaupun bukan dari kurma atau anggur) asal itu memabukkan, maka hukumnya sama dengan khamr, yaitu haram diminum.
Larangan minum khamr, diturunkan secara berangsur-angsur. Sebab minum khamr itu bagi orang Arab sudah menjadi adat kebiasaan yang mendarah daging semenjak zaman jahiliyah. Mula-mula dikatakan bahwa dosanya lebih besar daripada manfaatnya, kemudian orang yang mabuk tidak boleh mengerjakan shalat, dan yang terakhir dikatakan bahwa minum khamr itu adalah keji dan termasuk perbuatan syetan. Oleh sebab itu hendaklah orang-orang yang beriman berhenti dari minum khamr.
Begitulah, akhirnya Allah mengharamkan minum khamr secara tegas. Adapun firman Allah yang pertama kali turun tentang khamr adalah :
يَسْئَلُوْنَكَ عَنِ اْلخَمْرِ وَ اْلمَيْسِرِ، قُلْ فِيْهِمَا اِثْمٌ كَبِيْرٌ وَّ مَنَافِعُ لِلنَّاسِ، وَ اِثْمُهُمَآ اَكْبَرُ مِنْ نَّفْعِهِمَا، وَ يَسْأَلُوْنَكَ مَاذَا يُنْفِقُوْنَ، قُلِ اْلعَفْوَ، كَذلِكَ يُـبَـيّنُ اللهُ لَكُمُ اْلايتِ لَعَلَّكُمْ تَتَفَكَّرُوْنَ. البقرة:219
Mereka bertanya kepadamu tentang khamr dan judi. Katakanlah, "Pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya". Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafqahkan. Katakanlah, "Yang lebih dari keperluan". Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu berfikir. [QS. Al-Baqarah : 219]
Di dalam hadits riwayat Ahmad dari Abu Hurairah diterangkan sebab turunnya ayat tersebut sebagai berikut : Ketika Rasulullah SAW datang ke Madinah, didapatinya orang-orang minum khamr dan berjudi (sebab hal itu sudah menjadi kebiasaan mereka sejak dari nenek moyang mereka). Lalu para shahabat bertanya kepada Rasulullah SAW tentang hukumnya, maka turunlah ayat tersebut. Mereka memahami dari ayat tersebut bahwa minum khamr dan berjudi itu tidak diharamkan, tetapi hanya dikatakan bahwa pada keduanya terdapat dosa yang besar, sehingga mereka masih terus minum khamr. Ketika waktu shalat Maghrib, tampillah seorang Muhajirin menjadi imam, lalu dalam shalat tersebut bacaannya banyak yang salah, karena sedang mabuk setelah minum khamr. Maka turunlah firman Allah yang lebih keras dari sebelumnya, yaitu :
ياَيُّهَا الَّذِيْنَ امَنُوْا لاَ تَقْرَبُوا الصَّلوةَ وَ اَنْتُمْ سُكرى حَتّى تَعْلَمُوْا مَا تَقُوْلُوْنَ. النساء:43
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendekati shalat padahal kamu sedang mabuk sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan. [An-Nisaa' : 43]

Berkata yang baik atau diam

Berkata yang baik atau diam
Firman Allah SWT :
وَ مَنْ اَحْسَنُ قَوْلاً مّمَّنْ دَعَآ اِلىَ اللهِ وَ عَمِلَ صَالِحًا وَ قَالَ اِنَّنِيْ مِنَ اْلمُسْلِمِيْنَ. فصلت:33
Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang shaleh dan berkata, “Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri ?”. [QS. Al-Qalam : 10-13]
وَ قُلْ لّعِبَادِيْ يَقُوْلُوا الَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُ، اِنَّ الشَّيْطنَ يَنْزَغُ بَيْنَهُمْ، اِنَّ الشَّيْطنَ كَانَ لِـْلإِنْسَانِ عَدُوًّا مُّبِيْنًا. الاسراء:53
Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku, hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik. Sesungguhnya syaithan itu (suka) menimbulkan perselisihan diantara mereka. Sesungguhnya syaithan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia. [QS. Al-Israa’ : 53]

Menjauhkan diri dari Ghibah (Menggunjing)

Menjauhkan diri dari Ghibah (Menggunjing)
Firman Allah SWT :
ياَيُّهَا الَّذِيْنَ امَنُوْا لاَ يَسْخَرْ قَوْمٌ مّنْ قَوْمٍ عَسى اَنْ يَّكُوْنُوْا خَيْرًا مّنْهُمْ، وَ لاَ نِسَآءٌ مّنْ نّسَآءٍ عَسى اَنْ يَّكُنَّ خَيْرًا مّنْهُنَّ، وَ لاَ تَلْمِزُوْآ اَنْفُسَكُمْ وَ لاَ تَنَابَزُوْا بِاْلاَلْقَابِ، بِئْسَ اْلاِسْمُ اْلفُسُوْقُ بَعْدَ اْلاِيْمَانِ. وَ مَنْ لَّمْ يَتُبْ فَاُولئِكَ هُمُ الظّلِمُوْنَ. ياَيُّهَا الَّذِيْنَ امَنُوا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مّنَ الظَّنّ، اِنَّ بَعْضَ الظَّنّ اِثْمٌ وَّ لاَ تَجَسَّسُوْا وَ لاَ يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا، اَيُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ اَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُ، وَ اتَّقُوا اللهَ، اِنَّ اللهَ تَوَّابٌ رَّحِيْمٌ. الحجرات:11-12
Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olok) wanita-wanita lain, (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olok) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olok) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil-memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang dhalim. (11)
Hai orang-orang yang beriman, jauhkanlah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang diantara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati ? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. (12) [QS. Al-Hujuraat : 11-12]

Hadits-hadits Nabi SAW :
عَنْ اَبِى بَكْرٍ رض اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ فِى حَجَّةِ اْلوَدَاعِ: اِنَّ دِمَاءَكُمْ وَ اَمْوَالَكُمْ وَ اَعْرَاضَكُمْ حَرَامٌ عَلَيْكُمْ كَحُرْمَةِ يَوْمِكُمْ هذَا فِى شَهْرِكُمْ هذَا فِى بَلَدِكُمْ هذَا، اَلاَ هَلْ بَلَّغْتُ؟. البخارى و مسلم و غيرهما
Dari Abu Bakar RA, sesungguhnya Rasulullah SAW dalam khutbahnya pada hajji wada’ beliau bersabda, “Sesungguhnya darah kalian, harta benda dan kehormatan kalian adalah haram atas kalian seperti hari kalian ini di dalam bulan kalian ini dan di dalam negeri kalian ini. Ketahuilah, bukankah aku sudah menyampaikan ?”. [HR. Bukhari, Muslim dan lainnya]

PEMURAH DAN DERMAWAN

PEMURAH DAN DERMAWAN
Firman Allah SWT :
ياَيُّهَا الَّذِيْنَ امَنُوْا اَنْفِقُوْا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا كَسَبْتُمْ وَمِمَّا اَخْرَجْنَا لَكُمْ مّنَ اْلاَرْضِ وَلاَ تَيَمَّمُوا اْلخَبِيْثَ مِنْهُ تُنْفِقُوْنَ وَ لَسْتُمْ بِآخِذِيْهِ اِلاَّ اَنْ تُغْمِضُوْا فِيْهِ، وَ اعْلَمُوْا اَنَّ اللهَ غَنِيٌّ حَمِيْدٌ(267) الشَّيْطَانُ يَعِدُكُمُ اْلفَقْرَ وَ يَأْمُرُكُمْ بِالْفَحْشَاءِ، وَ اللهُ يَعِدُكُمْ مَّغْفِرَةً مَنْهُ وَ فَضْلاً، وَ اللهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ(268) البقرة
Hai orang-orang yang beriman, nafqahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu nafqahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji. (267) Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui. [QS. Al-Baqarah : 267-268]
وَ مَا تُنْفِقُوْنَ اِلاَّ ابْتِغَآءَ وَجْهِ اللهِ، وَ مَا تُنْفِقُوْا مِنْ خَيْرٍ يُّوَفَّ اِلَيْكُمْ وَ اَنْتُمْ لاَ تُظْلَمُوْنَ. البقرة:272
Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafqahkan, niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan cukup sedang kamu sedikitpun tidak akan dianiaya (dirugikan). [QS.Al-Baqarah : 272]
لَنْ تَنَالُوا الْبِرَّ حَتّى تُنْفِقُوْا مِمَّا تُحِبُّوْنَ، وَ مَا تُنْفِقُوْا مِنْ شَيْءٍ فَاِنَّ اللهَ بِه عَلِيْمٌ. ال عمران:92
Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafqahkan sebahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafqahkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya. [QS. Ali Imran : 92]

Menjauhkan Diri Dari Dengki

Menjauhkan Diri Dari Dengki
Firman Allah SWT :
وَدَّ كَـثِـيْرٌ مِّنْ اَهْلِ اْلكِـتبِ لَـوْ يَرُدُّوْنَكُمْ مِّنْ بَعْدِ اِيـْمَانِكُمْ كُـفَّارًا حَسَدًا مِّنْ عِنْدِ اَنــْفُسِهِمْ مِّنْ بَعْدِ مَا تَـبَـيَّنَ لَـهُمُ اْلحَقُّ، فَاعْفُوْا وَ اصْفَحُوْا حَتّى يَـأْتــِيَ اللهُ بِأَمْرِه، اِنَّ اللهَ عَلى كُلِّ شَيْءٍ قَـدِيـْرٌ. البقرة:109
Sebahagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran. Maka maafkanlah dan biarkanlah mereka, sampai Allah mendatangkan perintah-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. [Al-Baqarah : 109]
اَمْ يَحْسُدُوْنَ النـَّاسَ عَلى مَآ اـتـهُمُ اللهُ مِنْ فَضْلـِه، فَـقَدْ اتَـيْنَآ الَ اِبـْرَاهِيْمَ اْلكِـتبَ وَ اْلحِكْمَةَ وَ اتَـيْنـهُمْ مَّلَكًا عَظـِيْمًا. فَمِنْـهُمْ مَّنْ امَنَ بِه وَ مِنْهُمْ مَّنْ صَدَّ عَنْهُ وَ كَـفى بِجَهَـنَّمَ سَعِيْرًا. النساء:54-55
Ataukah mereka dengki kepada manusia lantaran karunia yang Allah telah berikan kepadanya ? Sesungguhnya Kami telah memberikan Kitab dan Hikmah kepada keluarga Ibrahim, dan Kami telah memberikan kepadanya kerajaan yang besar. Maka diantara mereka, ada orang-orang yang beriman kepadanya, dan diantara mereka ada orang-orang yang menghalangi (manusia) beriman kepadanya. Dan cukuplah (bagi mereka) Jahannam yang menyala-nyala apinya. [An-Nisa' : 54 - 55]
اِنْ تَمْسَسْكُمْ حَسَنَةٌ تَـسُؤْهُمْ وَ اِنْ تُصِبْكُمْ سَيِّئَةٌ يَّـفْرَحُوْا بِـهَا، وَ اِنْ تَصْبِرُوْا وَ تَـتَّـقُوْا لاَ يَضُرُّكُمْ كَـيْدُهُمْ شَيْئًا، اِنَّ اللهَ بِمَا يَـعْمَلُـوْنَ مُحِيْطٌ. ال عمران:120
Jika kamu memperoleh kebaikan, niscaya mereka bersedih hati, tetapi jika kamu mendapat bencana, mereka bergembira karenanya. Jika kamu bershabar dan bertaqwa, niscaya tipu daya mereka sedikitpun tidak mendatangkan kemudharatan kepadamu. Sesungguhnya Allah mengetahui segala apa yang mereka kerjakan. [Ali 'Imran : 120]

Tentang kehidupan Dunia

  TENTANG DUNIA فعَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: لَوْ كَانَتِ الدُّنْيَا تَعْدِلُ عِنْدَ اللهِ جَنَاحَ بَعُوْضَةٍ ...