12/22/2015

Menjauhkan diri dari perbuatan Namimah (adu-adu)

Menjauhkan diri dari perbuatan Namimah (adu-adu)

Firman Allah SWT :
وَ لاَ تُطِعْ كُلَّ حَلاَّفٍ مَّهِيْنٍ. هَمَّازٍ مَّشَآءٍ بِنَمِيْمٍ. مَنَّاعٍ لِلْخَيْرِ مُعْتَدٍ اَثِيْمٍ. عُتُلّ بَعْدَ ذلِكَ زَنِيْمٍ. القلم:10-13
Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina, yang banyak mencela, yang kian-kemari menghamcur fitnah, yang banyak menghalangi perbuatan baik, yang melampaui batas lagi banyak dosa, yang kaku kasar, selain dari itu yang terkenal kejahatannya. [QS. Al-Qalam : 10-13]

Berlaku mudah dalam jual beli dan hutang piutang

Berlaku mudah dalam jual beli dan hutang piutang


وَ اَحْسِنُوْا، اِنَّ اللهَ يُحِبُّ اْلمُحْسِنِيْنَ. البقرة:195
Dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik. [QS. Al-Baqarah : 195]
وَ اِنْ كَانَ ذُوْ عُسْرَةٍ فَنَظِرَةٌ اِلى مَيْسِرَةٍ، وَ اَنْ تَصَدَّقُوْا خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ. البقرة:280
Dan jika (orang yang berhutang itu) dalam kesukaran, maka berilah tangguh sampai dia berkelapangan. Dan menyedeqahkan (sebagian atau semua hutang), itu lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui. [QS. Al-Baqarah : 280]

12/13/2015

Berpegang kepada Al-Qur'an dan Sunnah di masa kerusakan ummat.

Firman Allah SWT :
ي??اَيُّهَا الَّذِيْنَ ا?مَنُوْا عَلَيْكُمْ اَنْفُسَكُمْ لَا يَضُرُّكُمْ مَّنْ ضَلَّ اِذَا اهْتَدَيْتُمْ، اِلَى اللهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيْعًا فَيُنَبّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ. المائدة: 105
Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu; tiadalah orang yang sesat itu akan memberi mudarat kepadamu apabila kamu telah mendapat petunjuk. Hanya kepada Allah kamu kembali semuanya, maka Dia akan menerangkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. [QS. Al-Maaidah : 105]

Akan terjadi masa kerusakan ummat

Akan terjadi masa kerusakan ummat



عَنْ حُذَيْفَةَ بْنِ الْيَمَانِ قَالَ: كَانَ النَّاسُ يَسْأَلُوْنَ رَسُوْلَ اللهِ ص عَنِ الْخَيْرِ وَ كُنْتُ اَسْأَلُهُ عَنْ الشَّرّ مَخَافَةَ اَنْ يُدْرِكَنِيْ، فَقُلْتُ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، اِنَّا كُنَّا فِيْ جَاهِلِيَّةٍ وَ شَرّ فَجَاءَنَا اللهُ بِ?هذَا اْلخَيْرِ. فَهَلْ بَعْدَ ه?ذَا اْلخَيْرِ مِنْ شَرّ؟ قَالَ: نَعَمْ. قُلْتُ: وَ هَلْ بَعْدَ ذ?لِكَ الشَّرّ مِنْ خَيْرٍ؟ قَالَ: نَعَمْ، وَ فِيْهِ دَخَنٌ. قُلْتُ: وَ مَا دَخَنُهُ؟ قَالَ: قَوْمٌ يَهْدُوْنَ بِغَيْرِ هَدْيِيْ، تَعْرِفُ مِنْهُمْ وَ تُنْكِرُ. قُلْتُ: فَهَلْ بَعْدَ ذ?لِكَ اْلخَيْرِ مِنْ شَرّ؟ قَالَ: نَعَمْ، دُعَاةٌ اِلَى اَبْوَابِ جَهَنَّمَ. مَنْ اَجَابَهُمْ اِلَيْهَا قَذَفُوْهُ فِيْهَا. قُلْتُ: يَا رَسُوْلَ اللهِ صِفْهُمْ لَنَا. قَالَ: هُمْ مِنْ جِلْدَتِنَا وَ يَتَكَلَّمُوْنَ بِاَلْسِنَتِنَا. قُلْتُ: فَمَا تَأْمُرُنِيْ اِنْ اَدْرَكَنِيْ ذ?لِكَ؟ قَالَ: تَلْزَمُ جَمَاعَةَ الْمُسْلِمِيْنَ وَ اِمَامَهُمْ. قُلْتُ: فَاِنْ لَمْ يَكُنْ لَهُمْ جَمَاعَةٌ وَ لَا اِمَامٌ؟ قَالَ: فَاعْتَزِلْ تِلْكَ الْفِرَقَ كُلَّهَا وَ لَوْ اَنْ تَعَضَّ بِاَصْلِ شَجَرَةٍ حَتَّى يُدْرِكَكَ الْمَوْتُ وَ اَنْتَ عَلَى ذ?لِكَ. البخارى 4: 1?8
Dari Hudzaifah bin Yaman, ia berkata : Dahulu orang-orang bertanya kepada Rasulullah SAW tentang kebaikan, sedangkan saya bertanya kepada beliau tentang keburukan, karena khawatir kalau keburukan itu akan menimpa saya. Saya bertanya, Ya Rasulullah, sesungguhnya kami dahulu berada di masa jahiliyah dan dalam keburukan, lalu Allah mendatangkan kebaikan ini kepada kami, maka apakah setelah kebaikan ini akan ada lagi keburukan ?. Nabi SAW menjawab, Ya. Saya bertanya lagi, Dan apakah setelah keburukan itu akan ada lagi kebaikan ?. Nabi SAW menjawab, Ya. Dan padanya ada asap kelabu (percampuran yang baik dan yang buruk). Saya bertanya, Apa itu yang dimaksud asap ?. Nabi SAW menjawab, Ada suatu kaum yang memakai petunjuk bukan dengan petunjukku, kamu mengenal mereka dan mengingkarinya. Saya bertanya, Apakah setelah kebaikan itu ada lagi keburukan ?. Nabi SAW menjawab, Ya, yaitu orang-orang yang menyeru ke pintu-pintu Jahannam. Barangsiapa yang menyambut seruan mereka (mengikutinya), maka mereka akan melemparkannya ke Jahannam. Saya bertanya lagi, Ya Rasulullah, terangkanlah sifat-sifat mereka kepada kami. Nabi SAW bersabda, Mereka adalah orang-orang dari daging kulit kita sendiri, dan mereka berbicara dengan lisan kita. Saya bertanya lagi. Lalu apa yang engkau perintahkan kepada saya jika saya mendapati yang demikian itu ?. Beliau bersabda, Tetaplah kamu menetapi jamaah muslimin dan imam mereka. Saya bertanya lagi, Jika tidak ada jamaah muslimin dan imam (lalu bagaimana) ?. Beliau bersabda, Tinggalkanlah firqah-firqah itu semuanya, meskipun kamu harus menggigit akar-akar pohon sehingga mati menjemputmu, sedang-kan kamu dalam keadaan demikian itu. [HR. Bukhari juz 4, hal. 178]

12/09/2015

Larangan mempersulit/berlebihan dalam beragama.

Larangan mempersulit/berlebihan dalam beragama.

Hadits-hadits Nabi SAW :
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِيِّ ص قَالَ: اِنَّ الدِّيْنَ يُسْرٌ وَلَنْ يُشَادَّ ه?ذَا الدِّيْنَ اَحَدٌ اِلَّا غَلَبَهُ فَسَدِّدُوْا وَ قَارِبُوْا وَ اَبْشِرُوْا وَ اسْتَعِيْنُوْا بِالْغُدْوَةِ وَ الرَّوْحَةِ وَ شَيْءٍ مِنَ الدُّلْجَةِ. البخارى 1: 15
Dari Abu Hurairah, dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Sesungguhnya agama (Isam) itu mudah, dan tidaklah seseorang memberat-beratkan agama ini melainkan ia pasti dikalahkannya, Maka berlaku luruslah kalian, berlaku wajarlah (dalam beribadah), bergembiralah, dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) diwaktu pagi dan sore, dan sedikit di waktu malam". [HR. Bukhari juz 1, hal. 15]

Kebahagiaan orang yang mengajak dan mengikuti sunnah Rasul

Kebahagiaan orang yang mengajak dan mengikuti sunnah Rasul

وَ مَنْ يُّطِعِ اللهَ وَ رَسُوْلَه وَ يَخْشَ اللهَ وَ يَتَّقْهِ فَاُول??ئِكَ هُمُ الْفَآئِزُوْنَ. النور: 52
Dan barangsiapa yang tha'at kepada Allah dan rasul-Nya dan takut kepada Allah dan bertaqwa kepada-Nya, maka mereka adalah orang-orang yang mendapat kemenangan. [QS. An-Nuur : 52]

Anjuran bershadaqah

Anjuran bershadaqah

قُلْ اِنَّ رَبّيْ يَبْسُطُ الرّزْقَ لِمَنْ يَّشَآءُ مِنْ عِبَادِه وَيَقْدِرُ لَهُ، وَ مَآ اَنْفَقْتُمْ مّنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُه، وَ هُوَ خَيْرُ الرّزِقِيْنَ. سبأ:39
Katakanlah, "Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezqi bagi siapa yang dikehendaki-Nya diantara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya)". Dan barang apasaja yang kamu nafqahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia lah Pemberi rezqi yang sebaik-baiknya. [QS. Saba’ : 39]
مَثَلُ الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ اَمْوَالَهُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ اَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِيْ كُلّ سُنْبُلَةٍ مّائَةُ حَبَّةٍ، وَ اللهُ يُض?عِفُ لِمَنْ يَّشَآءُ، وَ اللهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ. البقرة:261
Perumpamaan (nafqah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafqahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (kurnia-Nya) lagi Maha Mengetahui. [QS. Al-Baqarah 261]

12/07/2015

Berpegang kepada Al-Qur'an dan Sunnah

Berpegang kepada Al-Qur'an dan Sunnah
 di masa kerusakan ummat.


ي??اَيُّهَا الَّذِيْنَ ا?مَنُوْا عَلَيْكُمْ اَنْفُسَكُمْ لَا يَضُرُّكُمْ مَّنْ ضَلَّ اِذَا اهْتَدَيْتُمْ، اِلَى اللهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيْعًا فَيُنَبّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ. المائدة: 105
Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu; tiadalah orang yang sesat itu akan memberi mudarat kepadamu apabila kamu telah mendapat petunjuk. Hanya kepada Allah kamu kembali semuanya, maka Dia akan menerangkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. [QS. Al-Maaidah : 105]

12/06/2015

Memberi Nafqah Kepada Keluarga

Memberi Nafqah Kepada Keluarga
Seorang ayah bertanggungjawab memberikan nafqah bagi anak-anak dan keluarganya, sedang ibu bertanggungjawab mengasuh anak-anak dan mengatur rumah tangga sebagai wakil dari suaminya. Tentang berapa besarnya nafqah untuk anak dan keluarganya ini Islam tidak menentukan secara khusus, hal ini terserah pada kemampuan masing-masing.
Firman Allah SWT :
اَلرّجَالُ قَوَّامُوْنَ عَلَى النّسَآءِ بِمَا فَضَّلَ اللهُ بَعْضَهُمْ عَلى? بَعْضٍ وَّ بِمَآ اَنْفَقُوْا مِنْ اَمْوَالِهِمْ. النساء : 34
Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (wanita), dan karena laki-laki telah menafqahkan sebagian dari harta mereka ...... . [QS. An-Nisaa' : 34]

12/04/2015

Akan terjadi masa kerusakan ummat

Akan terjadi masa kerusakan ummat


عَنْ حُذَيْفَةَ بْنِ الْيَمَانِ قَالَ: كَانَ النَّاسُ يَسْأَلُوْنَ رَسُوْلَ اللهِ ص عَنِ الْخَيْرِ وَ كُنْتُ اَسْأَلُهُ عَنْ الشَّرّ مَخَافَةَ اَنْ يُدْرِكَنِيْ، فَقُلْتُ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، اِنَّا كُنَّا فِيْ جَاهِلِيَّةٍ وَ شَرّ فَجَاءَنَا اللهُ بِ?هذَا اْلخَيْرِ. فَهَلْ بَعْدَ ه?ذَا اْلخَيْرِ مِنْ شَرّ؟ قَالَ: نَعَمْ. قُلْتُ: وَ هَلْ بَعْدَ ذ?لِكَ الشَّرّ مِنْ خَيْرٍ؟ قَالَ: نَعَمْ، وَ فِيْهِ دَخَنٌ. قُلْتُ: وَ مَا دَخَنُهُ؟ قَالَ: قَوْمٌ يَهْدُوْنَ بِغَيْرِ هَدْيِيْ، تَعْرِفُ مِنْهُمْ وَ تُنْكِرُ. قُلْتُ: فَهَلْ بَعْدَ ذ?لِكَ اْلخَيْرِ مِنْ شَرّ؟ قَالَ: نَعَمْ، دُعَاةٌ اِلَى اَبْوَابِ جَهَنَّمَ. مَنْ اَجَابَهُمْ اِلَيْهَا قَذَفُوْهُ فِيْهَا. قُلْتُ: يَا رَسُوْلَ اللهِ صِفْهُمْ لَنَا. قَالَ: هُمْ مِنْ جِلْدَتِنَا وَ يَتَكَلَّمُوْنَ بِاَلْسِنَتِنَا. قُلْتُ: فَمَا تَأْمُرُنِيْ اِنْ اَدْرَكَنِيْ ذ?لِكَ؟ قَالَ: تَلْزَمُ جَمَاعَةَ الْمُسْلِمِيْنَ وَ اِمَامَهُمْ. قُلْتُ: فَاِنْ لَمْ يَكُنْ لَهُمْ جَمَاعَةٌ وَ لَا اِمَامٌ؟ قَالَ: فَاعْتَزِلْ تِلْكَ الْفِرَقَ كُلَّهَا وَ لَوْ اَنْ تَعَضَّ بِاَصْلِ شَجَرَةٍ حَتَّى يُدْرِكَكَ الْمَوْتُ وَ اَنْتَ عَلَى ذ?لِكَ. البخارى 4: 1?8
Dari Hudzaifah bin Yaman, ia berkata : Dahulu orang-orang bertanya kepada Rasulullah SAW tentang kebaikan, sedangkan saya bertanya kepada beliau tentang keburukan, karena khawatir kalau keburukan itu akan menimpa saya. Saya bertanya, Ya Rasulullah, sesungguhnya kami dahulu berada di masa jahiliyah dan dalam keburukan, lalu Allah mendatangkan kebaikan ini kepada kami, maka apakah setelah kebaikan ini akan ada lagi keburukan ?. Nabi SAW menjawab, Ya. Saya bertanya lagi, Dan apakah setelah keburukan itu akan ada lagi kebaikan ?. Nabi SAW menjawab, Ya. Dan padanya ada asap kelabu (percampuran yang baik dan yang buruk). Saya bertanya, Apa itu yang dimaksud asap ?. Nabi SAW menjawab, Ada suatu kaum yang memakai petunjuk bukan dengan petunjukku, kamu mengenal mereka dan mengingkarinya. Saya bertanya, Apakah setelah kebaikan itu ada lagi keburukan ?. Nabi SAW menjawab, Ya, yaitu orang-orang yang menyeru ke pintu-pintu Jahannam. Barangsiapa yang menyambut seruan mereka (mengikutinya), maka mereka akan melemparkannya ke Jahannam. Saya bertanya lagi, Ya Rasulullah, terangkanlah sifat-sifat mereka kepada kami. Nabi SAW bersabda, Mereka adalah orang-orang dari daging kulit kita sendiri, dan mereka berbicara dengan lisan kita. Saya bertanya lagi. Lalu apa yang engkau perintahkan kepada saya jika saya mendapati yang demikian itu ?. Beliau bersabda, Tetaplah kamu menetapi jamaah muslimin dan imam mereka. Saya bertanya lagi, Jika tidak ada jamaah muslimin dan imam (lalu bagaimana) ?. Beliau bersabda, Tinggalkanlah firqah-firqah itu semuanya, meskipun kamu harus menggigit akar-akar pohon sehingga mati menjemputmu, sedang-kan kamu dalam keadaan demikian itu. [HR. Bukhari juz 4, hal. 178]

12/03/2015

Tha'at kepada Rasulullah SAW berarti tha'at kepada Allah

عَنْ اَبِي هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِيّ ص قَالَ: دَعُوْنِي مَا تَرَكْتُكُمْ، اِنَّمَا هَلَكَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ بِسُؤَالِهِمْ وَاخْتِلَافِهِمْ عَلَى اَنْبِيَائِهِمْ، فَاِذَا نَهَيْتُكُمْ عَنْ شَيْءٍ فَاجْتَنِبُوْهُ، وَ اِذَا اَمَرْتُكُمْ بِأَمْرٍ فَأْتُوْا مِنْهُ مَا اسْتَطَعْتُمْ. البخارى 8: 142
Dari Abu Hurairah, dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Biarkanlah aku dengan apa yang aku tinggalkan kepada kalian. Sesungguhnya telah binasa orang-orang sebelum kalian disebabkan dengan pertanyaan mereka, lalu mereka menyelisihi nabi-nabi mereka. Maka apabila aku melarang kalian dari sesuatu, tinggalkanlah ia, dan apabila aku perintahkan kalian dengan sesuatu, laksanakanlah semaksimal kalian". [HR. Bukhari juz 8 : 142]
كَانَ اَبُوْ هُرَيْرَةَ يُحَدِّثُ اَنَّهُ سَمِعَ رَسُوْلَ اللهِ ص يَقُوْلُ: مَا نَهَيْتُكُمْ عَنْهُ فَاجْتَنِبُوْهُ وَمَا اَمَرْتُكُمْ بِهِ فَافْعَلُوْا مِنْهُ مَا اسْتَطَعْتُمْ، فَاِنَّمَا اَهْلَكَ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ كَثْرَةُ مَسَائِلِهِمْ وَاخْتِلَافُهُمْ عَلَى اَنْبِيَائِهِمْ. مسلم 4: 1830
Dahulu Abu Hurairah menceritakan bahwa dia mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Apa-apa yang aku melarang kalian melakukannya, maka jauhilah hal itu. Dan apa-apa yang aku perintahkan kepada kalian melakukannya, maka laksanakanlah semaksimal kalian. Karena yang membinasakan orang-orang sebelum kalian adalah banyaknya pertanyaan mereka, lalu mereka menyelisihi nabi-nabi mereka". [HR. Muslim juz 4, hal.1830]

Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq

Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq 

 Perang Yarmuk (lanjutan)
Dalam kitab tarikh Al-Bidaayah wan Nihaayah disebutkan sebagai berikut :
ثُمَّ تَقَدَّمَ خَالِدٌ اِلَى عِكْرِمَةَ بْنِ اَبِي جَهْلٍ وَ الْقَعْقَاعِ بْنِ عَمْرٍو وَ هُمَا عَلَى مُجَنّبَتَيِ الْقَلْبِ اَنْ يَنْشَئَا الْقِتَالَ. فَبَدَرَا يَرْتَجِزَانِ وَ دَعَوَا اِلَى الْبِرَازِ، وَ تَنَازَلَ اْلاَبْطَالُ وَ تَجَاوَلُوْا وَحَمَى الْحَرْبُ وَ قَامَتْ عَلَى سَاقٍ. هذَا خَالِدٌ مَعَ كُرْدُوْسٍ مِنَ الْحُمَاةِ الشُّجْعَانِ اْلاَبْطَالِ بَيْنَ يَدَيِ الصُّفُوْفِ. وَ اْلاَبْطَالُ يَتَصَاوَلُوْن مِنَ الْفَرِيْقَيْنِ بَيْنَ يَدَيْهِ، وَ هُوَ يَنْظُرُ وَ يَبْعَثُ اِلَى كُلّ قَوْمٍ مِنْ اَصْحَابِهِ بِمَا يَعْتَمِدُوْنَهُ مِنَ اْلاَفَاعِيْلِ، وَ يُدَبّرُ اَمْرَ الْحَرْبِ اَتَمَّ تَدْبِيْرٍ. البداية و النهاية 7: 13
Kemudian Khalid bin Walid maju menemui 'Ikrimah bin Abu Jahl dan Al-Qa'qaa' bin 'Amr yang berada di kiri-kanan jantung pasukan. Khalid memerintahkan supaya memulai peperangan. Kemudian keduanya segera bersyair dan mengajak musuh untuk perang tanding, para pahlawan turun silih berganti dan berkeliling sehingga memanas dan perangpun terjadi. Inilah Khalid bersama satu regu sebanyak 1.000 orang para jagoan yang pemberani telah siap siaga di depan barisan. Para jagoan dari dua kubu saling melompat di depan Khalid, sedangkan beliau memperhatikan dan memerintahkan kepada masing-masing kaum dari shahabatnya agar tetap berdisiplin berpegang teguh pada tugas-tugas yang harus dilakukan. Dan Khalid bin Walid betul-betul mempersiapkan peperangan dengan tertib. [Al-Bidaayah wan Nihaayah juz 7, hal. 13]

11/25/2015

Pentingnya Tabayyun


Pentingnya Tabayyun

Kaum muslimin dan muslimat rahimakumullah, agama Islam adalah agama yang haq, agama yang cinta damai, cinta kepada kerukunan dan benci kepada kekufuran, perselisihan, pertengkaran, dan perpecahan. Suku Aus dan Khazraj yang bertahun-tahun saling bermusuhan dan berperang, setelah memeluk Islam mereka menjadi bersaudara, hidup rukun dan damai. Allah SWT berfirman :
وَاعْتَصِمُوْا بِحَبْلِ اللهِ جَمِيْعًا وَّ لَا تَفَرَّقُوْا وَ اذْكُرُوْا نِعْمَتَ اللهِ عَلَيْكُمْ اِذْ كُنْتُمْ اَعْدَآءً فَاَلَّفَ بَيْنَ قُلُوْبِكُمْ فَاَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِه? اِخْوَانًا، وَ كُنْتُمْ عَل?ى شَفَا حُفْرَةٍ مّنَ النَّارِ فَاَنْقَذَكُمْ مّنْهَا، كَذ?لِكَ يُبَيّنُ اللهُ لَكُمْ ا?ي?تِه لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُوْنَ. ال عمران: 103
Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah akan ni'mat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena ni'mat Allah orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk. [QS. Ali 'Imran : 103]

Tha'at kepada Rasulullah SAW

Tha'at kepada Rasulullah SAW

Allah SWT berfirman :
قُلْ اِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّوْنَ اللهَ فَاتَّبِعُوْنِيْ يُحْبِبْكُمُ اللهُ وَ يَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ، وَ اللهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ(31) قُلْ اَطِيْعُوا اللهَ وَ  الرَّسُوْلَ، فَاِنْ تَوَلَّوْا فَاِنَّ اللهَ لَا يُحِبُّ الْك?فِرِيْنَ(32). ال عمران: 31-32
Katakanlah, "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu". Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (31)
Katakanlah, "Tha'atilah Allah dan Rasul-Nya; jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir". (32). [QS. Ali 'Imraan : 31-32]
مَنْ يُّطِعِ الرَّسُوْلَ فَقَدْ اَطَاعَ اللهَ، وَمَنْ تَوَلّ?ى فَمَآ اَرْسَلْن?كَ عَلَيْهِمْ حَفِيْظًا. النساء: 80
Barangsiapa yang mentha'ati Rasul itu, sesungguhnya ia telah mentha'ati Allah. Dan barangsiapa yang berpaling (dari ketha'atan itu), maka Kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka. [QS. An-Nisaa' : 80]

10/21/2015

Putra-putri Rasulullah SAW

Putra-putri Rasulullah SAW

Dari pernikahan beliau dengan Khadijah, beliau mendapatkan 6 anak :
1.  Al-Qasim
2.  Zainab
3.  Ruqayyah
4.  Ummu Kultsum
5.  Fathimah
6.  Abdullah (yang disebut juga Ath-Thayyib dan Ath-Thahir)
Itulah putra-putri beliau yang lahir dari Khadijah. Adapun dari pernikahan beliau dengan istri-istri yang lain, beliau tidak mendapatkan putra. Namun dari Mariyah Al-Qibthiyah beliau mendapatkan seorang putra yang bernama Ibrahim. Jadi putra-putri Nabi SAW semuanya berjumlah 7 orang.
Perlu diketahui bahwa putra Rasulullah SAW yang laki-laki semuanya meninggal ketika masih kecil. Adapun putra beliau yang perempuan, meninggalnya setelah dewasa dan sudah bersuami. Ketika Rasulullah SAW wafat, beliau hanya meninggalkan seorang anak perempuan, yaitu Fathimah, istri Ali bin Abu Thalib.

9/01/2015

Meninggalnya Khadijah istri Nabi SAW

Meninggalnya Khadijah istri Nabi SAW

Siti Khadijah wafat dalam usia kurang lebih 65 tahun. Adapun lamanya beliau bersuami dengan Nabi SAW kurang lebih selama 25 tahun. Dari perkawinan Nabi Muhammad SAW dengan Siti Khadijah, dapatlah kedua fihak merasakan kenikmatan dan kebahagiaan hidup dari perkawinan itu. Siti Khadijah telah melahirkan enam orang anak, dua laki-laki dan empat perempuan, yaitu sebagai berikut :
1.  Al-Qasim. Inilah putra yang sulung. Sebab itu maka Nabi SAW digelari "Abul Qasim" (Bapaknya Qasim). Gelar atau panggilan yang demikian itu adalah adat kebiasaan bangsa Arab, yakni putra yang sulung itulah yang dipergunakan untuk gelar bagi si ayah. Al-Qasim Meninggal baru berumur kurang lebih dua tahun.
2.  Zainab. Ia setelah dewasa diambil isteri oleh Abul-'Ash bin Ar-Rabi', dan ia meninggal dunia di Madinah pada tahun ke-8 Hijrah.
3.  Abdullah. Putera inilah yang oleh ayahnya (Nabi SAW, diberi gelaran dengan Ath-Thayyib dan Ath-Thahir, dan meninggal dunia waktu masih kecil.
4.  Ruqayyah. Ia setelah dewasa diambil isteri oleh 'Utbah bin Abu Lahab, lalu diceraikan. Kemudian diambil isteri oleh shahabat 'Utsman bin Affan, dan meninggal dunia pada tahun ke-2 Hijrah.
5.  Ummu Kultsum. Ia setelah dewasa diambil isteri oleh 'Utaibah bin Abu Lahab, lalu diceraikan. Kemudian setelah Ruqayyah meninggal dunia, lalu Ummu Kultsum diambil isteri oleh shahabat 'Utsman bin Affan. Ia meninggal dunia di Madinah pada tahun ke-9 Hijrah.
6.  Fathimah. Ia setelah dewasa diambil isteri oleh shahabat 'Ali bin Abu Thalib, seorang pemuda dari anak paman Nabi SAW sendiri pada tahun ke-2 Hijrah; dan wafat pada tahun ke-11 Hijrah, beberapa bulan sesudah wafatnya Nabi SAW.

Shabar Dalam Menderita Sakit

Shabar Dalam Menderita Sakit

عَنْ صُهَـيْبٍ الرُّوْمـِيِّ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: عَجَبًا ِلاَمْرِ اْلمُؤْمـِنِ، اِنَّ اَمْرَهُ لَهُ كُـلَّهُ خَيْرٌ. وَ لَـيْسَ ذلِكَ ِلاَحَدٍ اِلاَّ لِلْمُؤْمـِنِ. اِذَا اَصَابَـتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ. وَ اِنْ اَصَابَـتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ، فَكَانَ خَيْرًا لَهُ. مسلم
Dari Shuhaib Ar-Ruumi RA, ia berkata : Rasulullah SAW pernah bersabda : "Mengagumkan sekali urusannya orang mukmin itu. Sesungguhnya urusannya, semuanya menjadi kebaikan baginya. Dan tidak ada yang mendapatkan demikian itu seseorangpun kecuali orang mukmin. Apabila dia mendapatkan kesenangan, bersyukur. Maka yang demikian itu adalah menjadi kebaikan baginya. Dan apabila ditimpa suatu mushibah, bershabar. Maka yang demikian itu menjadi kebaikan pula baginya". [HR. Muslim]

Tidak Boleh Sombong dan Supaya Tawadlu'

Tidak Boleh Sombong dan Supaya Tawadlu'

Firman Allah SWT :
وَ لاَ تَـمْشِ فِى اْلاَرْضِ مَرَحًا، اِنــَّكَ لَـنْ تَخـْرِقَ اْلاَرْضَ وَ لَنْ تَـبْلُـغَ اْلجـِبَالَ طُوْلاً. الاسراء:37
Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung. [Al-Isra' : 37]
وَلاَ تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنـَّاسِ وَ لاَ تَـمْشِ فِى اْلاَرْضِ مَرَحًا، اِنَّ اللهَ لاَ يُحِبُّ كُلَّ مُخـْتَالٍ فَخـُوْرٍ. وَ اقْصِدْ فِيْ مَشْيِكَ وَ اغْضُضْ مِنْ صَوْتـِكَ، اِنَّ اَنـْكَـرَ اْلاَصْوَاتِ لَصَوْتُ اْلحَمِـيْرِ. لـقمن:18-19
Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai. [Luqman : 18 - 19]

Percakapan antara Raja Habsyi (Najasyi) dengan kaum Muslimin

 Percakapan antara Raja Habsyi (Najasyi) dengan kaum Muslimin

Raja Habsyi mengemukakan beberapa pertanyaan kepada kaum Muslimin, tanyanya : "Mengapa kamu sekalian tidak bersujud kepada raja ?"
Shahabat Ja'far selaku kepala rombongan menjawab : "Sesungguhnya kami tidak bersujud melainkan kepada Allah yang Maha Mulia dan Maha Tinggi".
Amr bin Ash (utusan Quraisy) berkata kepada raja : "Wahai tuanku raja : Tidakkah tuanku melihat bahwa mereka itu begitu sombong, dan mereka tidak mau menghormat kepada tuanku raja dengan penghormatan cara tuanku !".
Raja Najasyi lalu bertanya kepada kaum Muslimin : "Apa yang menghalangi kalian untuk bersujud kepadaku dan memberi penghormatan kepadaku dengan penghormatan yang telah biasa dilakukan orang kepadaku ?".
Ja'far bin Abu Thalib menjawab dengan tegas : "Demi Allah sesungguhnya kami tidak bersujud melainkan kepada Allah Yang Maha Mulia dan Maha Tinggi".
Kemudian utusan Quraisy berkata lagi kepada raja Habsyi dengan hasutan : "Wahai tuanku raja, sesungguhnya mereka itu akan mengganggu keamanan negeri tuanku, karena mereka itu adalah orang-orang yang bodoh-bodoh. Mereka di kota Makkah selalu menimbulkan perselisihan, pertengkaran dan permusuhan di antara golongan dan bangsa sendiri. Karena mereka tidak mau mengikut agama nenek moyang mereka, mereka mengikut agama baru yang didatangkan oleh seorang pemuda, pendusta lagi papa sengsara, yang mengaku menjadi Nabi dan Rasul Allah. Agama itu sama sekali belum pernah diketahui dan dipeluk oleh nenek moyang mereka. Di kota Makkah tidak ada orang yang mengikut agama baru itu melainkan orang-orang yang tidak mempunyai fikiran, orang-orang bodoh dan tolol, orang-orang yang papa sengsara dan budak belian. Hamba berdua diutus oleh pembesar-pembesar dan kepala-kepala mereka, supaya menghadap kepada tuanku raja, untuk memohon kepada tuanku, supaya mereka segera dikembalikan ke Makkah atau lekas-lekas diusir dari wilayah negeri tuanku yang aman dan sejahtera ini. Pembesar-pembesar dan kepala-kepala mereka ingin supaya negeri tuanku senantiasa dalam keadaan aman dan sejahtera, sebagaimana yang sudah-sudah, dan jangan sampai timbul keonaran dan kerusuhan yang disebabkan oleh perbuatan-perbuatan mereka. Ya tuanku raja, pembesar-pembesar dan kepala-kepala mereka itu lebih mengetahui tentang kejahatan mereka masing-masing !".

PERINGATAN UNTUK ORANG YANG BERTAQWA

PERINGATAN UNTUK ORANG YANG BERTAQWA

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
اَلْحَمْدُ للهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ اَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيّئَاتِ اَعْمَالِنَا. مَنْ يَهْدِ الله فَهُوَ اْلمُهْتَدِ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى مَنْ لاَ نَبِيَّ بَعْدَهُ وَعَلَى آلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَمَنْ وَالاَهُ. اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ الله وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ. وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَمَّا بَعْدُ:
Kaum Muslimin dan Muslimat yang berbahagia, marilah kita panjatkan puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan banyak kenikmatan kepada kita, sehingga bangsa Indonesia telah dapat menyelesaikan pesta demokrasi (Pemilihan Umum) dengan aman, tertib dan lancar serta telah dapat memilih wakil-wakil rakyat yang diharapkan dapat melanjutkan pembangunan manusia seutuhnya untuk mensejahterakan bangsa lahiriyah maupun bathiniyah.
Rasa syukur kita kepada Allah tidak cukup hanya dengan ucapan "hamdalah" maupun sujud syukur, akan tetapi lebih dari itu semua, kita tingkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT dalam arti yang sebenar-benarnya, yakni kita laksanakan perintah Allah dan kita jauhi larangan-larangan-Nya tanpa pilih-pilih.
Dengan taqwa tersebut insya Allah kita dapat memperoleh berbagai keberhasilan dalam hidup kita, terutama mendapatkan kebahagiaan yang hakiki, bukan kebahagiaan yang semu, yakni kebahagiaan yang kekal di akhirat kelak, karena taqwa memang merupakan  kunci bagi keberhasilan semacam itu, sebagaimana firman Allah dalam surat Ali 'Imron 133 :
وَسَارِعُوْا اِلى مَغْفِرَةٍ مّنْ رَّبّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّموتُ وَاْلاَرْضُ اُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِيْنَ.
Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa. [Ali Imran : 133]
Kaum Muslimin dan Muslimat yang berbahagia, taqwa, disamping bisa  membuahkan  kebahagiaan di akhirat, juga bisa membuahkan keberhasilan di dunia ini, yaitu dimudahkanNya semua urusan kita, diberi jalan keluar dari kesulitan, dan diberi rizki yang tidak disangka-sangka, sebagaimana firman-Nya

8/21/2015

Mencari Rezqi yang Halal.

Mencari Rezqi yang Halal.

Firman Allah SWT :
ياَيُّهَا الَّذِيْنَ امَنُوْا لاَ تَأْكُلُوْآ اَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِاْلبَاطِلِ اِلآَّ اَنْ تَكُوْنَ تِجَارَةً عَنْ تَرَاضٍ مّنْكُمْ، وَ لاَ تَقْتُلُوْآ اَنْفُسَكُمْ، اِنَّ اللهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيْمًا. وَ مَنْ يَّفْعَلْ ذلِكَ عُدْوَانًا وَّ ظُلْمًا فَسَوْفَ نُصْلِيْهِ نَارًا، وَ كَانَ ذلِكَ عَلَى اللهِ يَسِيْرًا. اِنْ تَجْتَنِبُوْا كَبئِرَ مَا تُنْهَوْنَ عَنْهُ نُكَفّرْ عَنْكُمْ سَيّاتِكُمْ وَ نُدْخِلْكُمْ مُدْخَلاً كَرِيْمًا. النساء:29-31
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang bathil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu, sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. (29) Dan barangsiapa berbuat demikian dengan melanggar hak dan aniaya, maka Kami kelak akan memasukkannya ke dalam neraka. Yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (30) Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar diantara dosa-dosa yang dilarang kamu mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu (dosa-dosa yang kecil) dan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia (surga). (31) [QS. An-Nisaa’ : 29-31]

Fithrah manusia beragama tauhid

Fithrah manusia beragama tauhid


وَ اِذْ اَخَذَ رَبُّكَ مِنْ بَنِيْ ادَمَ مِنْ ظُهُوْرِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَ اَشْهَدَهُمْ عَلى اَنْفُسِهِمْ اَلَسْتُ بِرَبّكُمْ، قَالُوْا بَلى شَهِدْنَا، اَنْ تَقُوْلُوْا يَوْمَ اْلقِيمَةِ اِنَّا كُنَّا عَنْ هذَا غَافِلِيْنَ. اَوْ تَقُوْلُوْآ اِنَّمَآ اَشْرَكَ ابَآؤُنَا مِنْ قَبْلُ وَكُنَّا ذُرّيَّةً مّنْ بَعْدِهِمْ، اَفَتُهْلِكُنَا بِمَا فَعَلَ اْلمُبْطِلُوْنَ. وَ كَذلِكَ نُفَصّلُ الايتِ وَ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ. الاعراف: 172-174
Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman), "Bukankah Aku ini Tuhanmu ?". Mereka menjawab, "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan, "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)", (172)
atau agar kamu tidak mengatakan, "Sesungguhnya orang-orang tua kami telah mempersekutukan Tuhan sejak dahulu, sedang kami ini adalah anak-anak keturunan yang (datang) sesudah mereka. Maka apakah Engkau akan membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang sesat dahulu ?". (173)
Dan demikianlah Kami menjelaskan ayat-ayat itu, agar mereka kembali (kepada kebenaran). (174) [QS. Al-Araaf : 172-174]

Keutamaan Bekerja.



Keutamaan Bekerja

Firman Allah SWT :
وَ اَحَلَّ اللهُ اْلبَيْعَ وَ حَرَّمَ الرّبوا. البقرة:275
Allah menghalalkan jual-beli dan mengharamkan riba. [QS. Al-Baqarah : 275]
ياَيُّهَا الَّذِيْنَ امَنُوْا لاَ تَأْكُلُوْآ اَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِاْلبَاطِلِ اِلآَّ اَنْ تَكُوْنَ تِجَارَةً عَنْ تَرَاضٍ مّنْكُمْ، وَ لاَ تَقْتُلُوْآ اَنْفُسَكُمْ، اِنَّ اللهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيْمًا. النساء:29
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang bathil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu, sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. [QS. An-Nisaa : 29]

Tentang kehidupan Dunia

  TENTANG DUNIA فعَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: لَوْ كَانَتِ الدُّنْيَا تَعْدِلُ عِنْدَ اللهِ جَنَاحَ بَعُوْضَةٍ ...