Tampilkan postingan dengan label IBADA HAJJI. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label IBADA HAJJI. Tampilkan semua postingan

11/11/2013

Nabi SAW menunaikan ibadah hajji (lanjutan)

Nabi SAW menunaikan ibadah hajji (lanjutan)

Muslim meriwayatkan : Kemudian datanglah ‘Ali RA dari Yaman dengan membawa unta Nabi SAW. Lalu ‘Ali mendapati Fathimah (istrinya) termasuk orang-orang yang sudah bertahallul, dan ia mengenakan pakaian yang longgar dan memakai celak. Melihat hal itu ‘Ali RA tidak berkenan, (sehingga ia merasa kecewa). Kemudian Fathimah berkata, “Sesungguhnya ayahku memerintahkan kepadaku yang demikian ini”. (Jabir bin ‘Abdullah) berkata : Dahulu ‘Ali bercerita ketika di Iraq : Lalu aku menemui Rasulullah SAW untuk mengadukan perbuatan Fathimah itu sambil meminta fatwa kepada Rasulullah SAW tentang hal itu. Dan aku katakan kepada beliau bahwa aku mengingkari apa yang diperbuat Fathimah itu. Beliau bersabda kepada ‘Ali, “Sesungguhnya istrimu telah melakukan sesuatu yang benar. Ia melakukan sesuatu yang benar. Lalu apa yang kamu ucapkan ketika akan berhajji ?”. ‘Ali menjawab, ”Saya mengucapkan : Alloohumma inii uhillu bimaa ahalla bihi rasuuluka (Ya Allah, sesungguhnya aku berihram sebagaimana Rasul-Mu berihram)”. Kemudian Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya aku mempunyai hewan sembelihan, maka kamu tidak perlu bertahallul”.

Membaca talbiyah setelah memakai pakaian ihram

Membaca talbiyah setelah memakai pakaian ihram.
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ رض اَنَّ تَلْبِيَةَ رَسُوْلِ اللهِ ص: لَبَّيْكَ اَللّهُمَّ لَبَّيْكَ، لَبَّيْكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ لَبَّيْكَ، اِنَّ الْحَمْدَ وَ النّعْمَةَ لَكَ وَ الْمُلْكَ، لاَ شَرِيْكَ لَكَ. مسلم 2: 841
Dari Abdullah bin Umar bahwasanya talbiyah Rasulullah SAW adalah, labbaik alloohumma labbaik, labbaik laa syariika laka labbaik, innal hamda wannimata laka wal mulk, laa syariika lak. (Kusambut panggilanMu ya Allah kusambut panggilanMu, kusambut panggilanMu tiada sekutu bagiMu kusambut panggilanMu. Sesungguhnya segala puji dan nikmat adalah milikMu dan begitu pula kerajaan, tiada sekutu bagiMu). [HR. Muslim juz 2, hal. 841].
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ رض اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص كَانَ اِذَا اسْتَوَتْ بِهِ رَاحِلَتُهُ قَائِمَةً عِنْدَ مَسْجِدِ ذِى اْلحُلَيْفَةِ اَهَلَّ فَقَالَ: لَبَّيْكَ اللّهُمَّ لَبَّيْكَ، لَبَّيْكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ لَبَّيْكَ، اِنَّ اْلحَمْدَ وَ النّعْمَةَ لَكَ وَ اْلمُلْكَ، لاَ شَرِيْكَ لَكَ. مسلم 2: 842
Dari ‘Abdullah bin ‘Umar RA bahwasanya Rasulullah SAW ketika telah berada di atas punggung untanya di sisi masjid Dzul Hulaifah, beliau membaca talbiyah, labbaik alloohumma labbaik, labbaik laa syariika laka labbaik, innal hamda wannimata laka wal mulk, laa syariika lak (Kusambut panggilanMu ya Allah kusambut panggilanMu, kusambut panggilanMu tiada sekutu bagiMu kusambut panggilanMu. Sesungguhnya segala puji dan nikmat adalah milikMu dan begitu pula kerajaan, tiada sekutu bagiMu). [HR. Muslim juz 2, hal. 842]

Tahallul ‘umrah setelah sa’i bagi yang berhajji tamathu’

Tahallul umrah setelah sai bagi yang berhajji tamathu
عَنْ جَابِرٍ رض قَالَ: خَرَجْنَا مَعَ رَسُوْلِ اللهِ ص مُهِلّيْنَ بِاْلحَجّ مَعَنَا النّسَاءُ وَ اْلوِلْدَانُ، فَلَمَّا قَدِمْنَا مَكَّةَ طُفْنَا بِاْلبَيْتِ وَ بِالصَّفَا وَ المَرْوَةِ فَقَالَ لَنَا رَسُوْلُ اللهِ ص: مَنْ لَمْ يَكُنْ مَعَهُ هَدْيٌ فَلْيَحْلِلْ. قَالَ: قُلْنَا: اَيُّ اْلحِلّ؟ قَالَ: اْلحِلُّ كُلُّهُ. قَالَ: فَاَتَيْنَا النّسَاءَ وَ لَبِسْنَا الثّيَابَ وَ مَسِسْنَا الطّيْبَ. فَلَمَّا كَانَ يَوْمُ التَّرْوِيَةِ اَهْلَلْنَا بِاْلحَجّ وَ كَفَانَا الطَّوَافُ اْلاَوَّلُ بَيْنَ الصَّفَا وَ اْلمَرْوَةِ، فَاَمَرَنَا رَسُوْلُ اللهِ ص اَنْ نَشْتَرِكَ فِي اْلاِبِلِ وَ اْلبَقَرِ كُلُّ سَبْعَةٍ مِنَّا فِي بَدَنَةٍ. مسلم 2: 882
Dari Jabir RA, ia berkata : Kami pergi bersama Rasulullah SAW berihram hajji, ikut bersama kami para wanita dan anak-anak. Setelah kami tiba di Makkah, kami lalu melakukan thawaf di Kabah, dan sai antara Shafa dan Marwah. Kemudian Rasulullah SAW bersabda, Barangsiapa yang tidak membawa hadyu (binatang sembelihan), hendaklah bertahallul. Jabir berkata : Kami bertanya, Apa sajakah yang dihalalkan ?. Rasulullah SAW menjawab, Halal semuanya. Jabir berkata : Lalu kami menggauli istri, memakai pakaian biasa, dan memakai minyak wangi. Ketika hari Tarwiyah (tanggal 8 Dzulhijjah), kami melakukan ihram hajji. Dan mencukupi pada kami thawaf yang pertama antara Shafa dan Marwah (bagi yang berhajji qiraan). Kemudian Rasulullah SAW menyuruh kami supaya gabungan menyembelih seekor unta atau lembu untuk tujuh orang. [HR. Muslim juz 2, hal. 882]

KEUTAMAAN IBADAH HAJI

Keutamaan Hajji
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رض قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ ص: مَنْ حَجَّ هذَا اْلبَيْتَ فَلَمْ يَرْفُثْ وَ لَمْ يَفْسُقْ رَجَعَ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ اُمُّهُ. البخارى 2: 209
Dari Abu Hurairah RA, ia berkata : Nabi SAW bersabda, Barangsiapa yang berhajji ke Baitullah ini dan ia tidak berbuat rafats, tidak pula berbuat fasiq, maka ia pulang sebagaimana keadaan ketika diahirkan oleh ibunya. [HR. Bukhari juz 2, hal. 209]
عَنْ اَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اْلحَجَّةُ اْلمَبْرُوْرَةُ لَيْسَ لَهَا جَزَاءٌ اِلاَّ اْلجَنَّةُ وَ اْلعُمْرَةُ اِلَى اْلعُمْرَةِ كَفَّارَةٌ لِمَا بَيْنَهُمَا. النسائى 5: 112
Dari Abu Hurairah, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, Hajji yang mabrur, tiada balasannya melainkan surga, dan antara umrah yang satu dan umrah yang berikutnya menghapuskan dosa-dosa yang terjadi antara keduanya. [HR. Nasaaiy juz 5, hal. 112]

NABI SAW. MENUNAIKAN IBADA HAJJI

Nabi SAW menunaikan ibadah hajji.
Sebagaimana telah diketahui bahwa pada tahun ke-9 Hijriyah Nabi SAW telah memerintahkan Abu Bakar supaya memimpin jama’ah hajji kaum muslimin dari Madinah ke Makkah. Kemudian Nabi SAW memerintahkan pula kepada ‘Ali bin Abu Thalib supaya menyusul Abu Bakar yang telah berangkat lebih dahulu dengan membawa pengumuman penting yang baru diterima dari Allah dan supaya diumumkan kepada segenap jama’ah hajji, yang ketika itu masih terdiri dari jama’ah hajji kaum muslimin dan kaum musyrikin.
Setelah Ali bin Abu Thalib membacakan pengumuman dari Nabi SAW kepada jamaah hajji yang sedang berkumpul di Mina pada hari nahar tahun itu, maka sadarlah orang-orang musyrik Arab, dan yaqinlah mereka bahwa orang-orang yang masih tetap memeluk agama berhala tidak akan dapat mempertahankan diri lebih lama lagi, karena Nabi Muhammad SAW sudah terang-terangan memperlihatkan kekuatannya yang luar biasa, dengan dikeluarkannya larangan keras bahwa sesudah tahun itu orang-orang musyrikin tidak boleh mendekati Masjidil Haram. Pengumuman itu sebagaimana diriwayatkan Tirmidzi sebagai berikut :
عَنْ اَبِى اِسْحَاقَ عَنْ زَيْدِ بْنِ اُثَيْعٍ قَالَ: سَأَلْتُ عَلِيًّا بِاَيّ شَيْءٍ بُعِثْتَ؟ قَالَ: بِاَرْبَعٍ: لاَ يَدْخُلُ اْلجَنَّةَ اِلاَّ نَفْسٌ مُسْلِمَةٌ، وَ لاَ يَطُوْفُ بِاْلبَيْتِ عُرْيَانٌ، وَ لاَ يَجْتَمِعُ اْلمُسْلِمُوْنَ وَ اْلمُشْرِكُوْنَ بَعْدَ عَامِهِمْ هذَا. وَ مَنْ كَانَ بَيْنَهُ وَ بَيْنَ النَّبِيّ ص عَهْدٌ فَعَهْدُهُ اِلىَ مُدَّتِهِ. وَ مَنْ لاَ مُدَّةَ لَهُ فَاَرْبَعَةُ اَشْهُرٍ. الترمذى 2: 179
Dari Abu Ishaq, dari Zaid bin Utsai, ia berkata : Saya bertanya kepada Ali, Dengan apa kamu diutus ?. Ali menjawab, Aku diutus dengan empat hal. 1. Tidak akan masuk surga kecuali jiwa yang muslim, 2. Seseorang tidak boleh thawaf di Baitullah dengan telanjang. 3. Tidak boleh berkumpul kaum muslimin bersama kaum musyrikin (menunaikan ibadah hajji) sesudah tahun ini. 4. Barangsiapa yang mempunyai janji antara dia dengan Nabi SAW, maka janjinya tetap berlaku sampai batas waktunya. Dan bagi yang tidak disebutkan batas waktunya, maka waktunya empat bulan. [HR. Tirmidzi juz 2, hal. 179]

Tentang kehidupan Dunia

  TENTANG DUNIA فعَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: لَوْ كَانَتِ الدُّنْيَا تَعْدِلُ عِنْدَ اللهِ جَنَاحَ بَعُوْضَةٍ ...