9/30/2021

 

SIKAP HIDUP MUSLIM  DIMASA PANDEMI COVID19

 

1.     Tetap beraktivitas mencari ridha Alloh

2.     Tatap Waspada adanya Pandemi

3.     Jangan takut covid berlebihan

4.     Jangan susah gelisah  aapun keadaan

5.     Tetap semangat bersungguh-sungguh dijalan Allah

 

1)      Tetap beraktivitas mencari ridha AllohSWT,

walaupun Ada Virus covid-19  jangan  menjadikan takut untuk beraktivitas termasuk kegiatan pengajian, belajar kelompok dan kegiatan perjuangan yang lain,

وَقُلِ اعْمَلُوا فَسَيَرَى اللَّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُ وَالْمُؤْمِنُونَ وَسَتُرَدُّونَ إِلَى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ

Dan katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan". ( Qs.Taubag 105)

يَا أَيُّهَا الإنْسَانُ إِنَّكَ كَادِحٌ إِلَى رَبِّكَ كَدْحًا فَمُلاقِيهِ

Hai manusia, sesungguhnya kamu telah bekerja dengan sungguh-sungguh menuju Tuhanmu, maka pasti kamu akan menemui-Nya.( QS 84/ Insyiqaq 6 )

 

2.      Tatap Waspada /BERHATI-HATI  adanya Pandemi,

Pentingnya kita berhati-hati  jangan sampai ada dibenak kita mengabaikan/ menyepelekan Protokol kesehatan,

وَإِنَّا لَجَمِيعٌ حَاذِرُونَ

dan sesungguhnya kita benar-benar golongan yang selalu berjaga-jaga (waspada)".

(  QS. Asy Syu’ara

وَأَنِ احْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ وَلا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَهُمْ وَاحْذَرْهُمْ أَنْ يَفْتِنُوكَ عَنْ بَعْضِ مَا أَنْزَلَ اللَّهُ إِلَيْكَ فَإِنْ تَوَلَّوْا فَاعْلَمْ أَنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ أَنْ يُصِيبَهُمْ بِبَعْضِ ذُنُوبِهِمْ وَإِنَّ كَثِيرًا مِنَ النَّاسِ لَفَاسِقُونَ

dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah (waspadalah)kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan musibah kepada mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik. Qs.Maidah 49)

 

1.            Jangan takut Virus covid berlebihan,

sebagai orang beriman jangan samapai takut  yang berlebihah, sebab  akan memperburuk keadaan,  kita mesti hanyalah Allah SWT.

أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِينَ خَرَجُوا مِنْ دِيَارِهِمْ وَهُمْ أُلُوفٌ حَذَرَ الْمَوْتِ فَقَالَ لَهُمُ اللَّهُ مُوتُوا ثُمَّ أَحْيَاهُمْ إِنَّ اللَّهَ لَذُو فَضْلٍ عَلَى النَّاسِ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لا يَشْكُرُونَ

Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang keluar dari kampung halaman mereka, sedang mereka beribu-ribu (jumlahnya) karena takut mati; maka Allah berfirman kepada mereka: "Matilah kamu", kemudian Allah menghidupkan mereka. Sesungguhnya Allah mempunyai karunia terhadap manusia tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur.( Qs. Baqarah 243)

إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَاجِدَ اللَّهِ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَأَقَامَ الصَّلاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلا اللَّهَ فَعَسَى أُولَئِكَ أَنْ يَكُونُوا مِنَ الْمُهْتَدِينَ

Hanyalah yang memakmurkan mesjid-mesjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan salat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapa pun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk ==Qs Taubah 18

 

4.  Jangan terlalu susah gelisah, Saat terkonfirmasi positif Virus, yang penting kita  banyaklah berdoa, berserah diri dan  mengingat Allah, agar hati tetap tenteram

مَا أَصَابَ مِن مُّصِيبَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ وَمَن يُؤْمِن بِاللَّهِ يَهْدِ قَلْبَهُ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ

Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan ijin Allah; dan barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.[ Qs. Thaghabun  11]

وَمَا نُرْسِلُ الْمُرْسَلِينَ إِلا مُبَشِّرِينَ وَمُنْذِرِينَ فَمَنْ آمَنَ وَأَصْلَحَ فَلا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلا هُمْ يَحْزَنُونَ

Dan tidaklah Kami mengutus para rasul itu melainkan untuk memberi kabar gembira dan memberi peringatan. Barang siapa yang beriman dan mengadakan perbaikan, maka tak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.( Qs AL An’am 48)

عَنْ مُصْعَبِ بْنِ سَعْدٍ عَنْ اَبِيْهِ رض قَالَ: قُلْتُ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، أَيُّ النَّاسِ اَشَدُّ بَلاَءً؟ قَالَ: َاْلاَنْبِيَاءُ، ثُمَّ اْلاَمْثَلُ فَاْلاَمْثَلُ. يُبْتَلَى الرَّجُلُ عَلَى حَسَبِ دِيْنِهِ، فَاِنْ كَانَ دِيْنُهُ صُلْبًا اِشْتَدَّ بَلاَءُهُ، وَ اِنْ كَانَ فِى دِيْنِهِ رِقَّةٌ ابْتَلاَهُ اللهُ عَلَى حَسَبِ دِيْنِهِ. فَمَا يَبْرَحُ بَلاَءُ بِاْلعَبْدِ حَتَّى يَمْشِيَ عَلَى اْلاَرْضِ وَ مَا عَلَيْهِ خَطِيْئَةٌ. ابن ماجه و ابن ابى الدنيا و الترمذى و قال حديث حسن صحيح

Dari Mush’ab bin Sa’ad dari ayahnya RA, ia berkata : Aku pernah bertanya, “Ya Rasulullah, siapakah manusia yang paling berat cobaannya ?”. Beliau bersabda, “Para Nabi, kemudian orang yang di bawahnya, lalu yang di bawahnya lagi. Seseorang akan diberi cobaan menurut kadar agamanya. Apabila agamanya kuat, akan mendapat cobaan yang berat. Dan jika agamanya tipis (lemah) Allah akan memberinya cobaan menurut agamanya. Maka terus menerus cobaan menimpa pada hamba sehingga ia berjalan di bumi dengan tidak punya dosa atasnya”. [HR. Ibnu Majah, Ibnu Abid-Dunya dan Tirmidzi, ia berkata Hadits Hasan shahih]      B.20-08-00

الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram,Qs Ar Ra’ad 28

 

 

5.       Tetap semangat bersungguh-sungguh dijalan Allah untuk memperoleh kemenangan

إِنَّ اللَّهَ اشْتَرَى مِنَ الْمُؤْمِنِينَ أَنْفُسَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ بِأَنَّ لَهُمُ الْجَنَّةَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَيَقْتُلُونَ وَيُقْتَلُونَ وَعْدًا عَلَيْهِ حَقًّا فِي التَّوْرَاةِ وَالإنْجِيلِ وَالْقُرْآنِ وَمَنْ أَوْفَى بِعَهْدِهِ مِنَ اللَّهِ فَاسْتَبْشِرُوا بِبَيْعِكُمُ الَّذِي بَايَعْتُمْ بِهِ وَذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ

Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah, lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil, dan Al-Qur’an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kalian lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar.(Qs. Taubah 111)

 

      Allah Swt. memberitahukan bahwa Dia membeli dari hamba-hamba-Nya yang beriman, diri dan harta benda mereka yang telah mereka korbankan di jalan Allah dengan surga. Hal ini termasuk karunia dan kemurahan serta kebajikan-Nya kepada mereka. Karena sesungguhnya Allah telah menerima apa yang telah dikorbankan oleh hamba-hamba-Nya yang taat kepada-Nya, lalu menukarnya dengan pahala yang ada di sisi-Nya dari karunia-Nya. Al-Hasan Al-Basri dan Qatadah mengatakan, "Mereka yang berjihad di jalan Allah, demi Allah, telah berjual beli kepada Allah, lalu Allah memahalkan harganya."

{يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَيَقْتُلُونَ وَيُقْتَلُونَ}

Mereka berperang pada jalan Allah, lalu mereka membunuh atau terbunuh. (At-Taubah: 111)

 

      Maksudnya, baik mereka terbunuh atau membunuh, atau keduanya mereka alami, maka sudah menjadi ketetapan bagi mereka beroleh Balasan surga

وَعْدًا عَلَيْهِ حَقًّا فِي التَّوْرَاةِ وَالإنْجِيلِ وَالْقُرْآنِ}

Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam kitab Taurat, Injil, dan Al-Qur'an.

(At-Taubah: 111)

Hal ini merupakan pengukuhan dari janji tersebut, dan sebagai berita bahwa Allah telah mencatat janji yang telah Dia ikrarkan kepada diri­Nya ini, lalu Dia menurunkannya kepada rasul-rasul-Nya melalui kitab-kitab-Nya yang besar, yaitu Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa, Injil yang diturunkan kepada Nabi Isa, dan Al-Qur'an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw.

وَمَنْ أَوْفَى بِعَهْدِهِ مِنَ اللَّهِ

Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? (At-Taubah: 111)

 

      Karena sesungguhnya Dia tidak pernah mengingkari janji.

فَاسْتَبْشِرُوا بِبَيْعِكُمُ الَّذِي بَايَعْتُمْ بِهِ وَذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ

Maka bergembiralah dengan jual beli yang lelah kalian lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar. (At-Taubah: 111)

 

      Maksudnya, bergembiralah orang yang menjalani transaksi ini dan menunaikan janji ini, karena dia akan mendapat keberuntungan yang besar dan nikmat yang kekal

 

]

 

 

Penutup :

Dalam menghadapi  situasi  apapun  kita sebagai orang yg mengaku beriman, sangat berharap mudah2an  dengan segala ikhtiar, baik ikhtiar insanyah  maupun ikhtiar Ilahiyah, ketetapan hati untuk  tetap :

 

Tetap beraktivitas mencari ridha Alloh

Tatap Waspada /hati2 adanya Pandemi

Tidak takut terhadap cobaan covid secara  berlebihan

Terjauhkan dari  kesusahan, kegelisahan,  kita harus yakin bahwa semua ini cobaan hidup yang mesti diterima dengan kesabaran

Tetap semangat bersungguh-sungguh meniti hidup dijalan Allah

 

Kesebaran

عَنْ مَحْمُوْدِ بْنِ لَبِيْدٍ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: اِذَا اَحَبَّ اللهُ قَوْمًا ابْتَلاَهُمْ، فَمَنْ صَبَرَ فَلَهُ الصَّبْرُ. وَ مَنْ جَزَعَ فَلَهُ اْلجَزَعُ. احمد

Dari Mahmud bin Labid, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Apabila Allah mencintai pada suatu kaum, maka Allah memberi cobaan kepada mereka. Maka barangsiapa bershabar, dia mendapatkan (pahala) keshabaaran itu. Dan barangsiapa berkeluh kesah, ia mendapatkan keluh kesah itu”. [HR. Ahmad

 

Tentang kehidupan Dunia

  TENTANG DUNIA فعَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: لَوْ كَانَتِ الدُّنْيَا تَعْدِلُ عِنْدَ اللهِ جَنَاحَ بَعُوْضَةٍ ...