3/22/2015

QAIDAH HUKUM DALAM ISLAM .... lanjutan

LANJUTAN

QAIDAH  HUKUM DALAM ISLAM

3.  Mengharamkan yang Halal dan Menghalalkan yang Haram adalah Berdosa Besar
Islam mencela orang-orang yang suka mengharamkan sesuatu yang halal dan menghalalkan sesuatu yang haram. Dan hal ini merupakan suatu pengungkungan dan penyempitan bagi manusia yang sebenarnya oleh Allah diberikan keleluasaan.
Nabi Muhammad SAW sendiri telah berusaha untuk memberantas perasaan yang keterlaluan ini. Diantaranya ialah dengan mencela dan melaknat orang-orang yang suka berlebih-lebihan tersebut, sebagaimana sabdanya :
اَلاَ هَلَكَ اْلمُتَنَطِّعُوْنَ. اَلاَ هَلَكَ اْلمُتَنَطِّعُوْنَ. اَلاَ هَلَكَ اْلمُتَنَطِّعُوْنَ. مسلم و احمد و ابو داود
Ingatlah, mudah-mudahan binasalah orang-orang yang berlebih-lebihan. Ingatlah, mudah-mudahan binasalah orang-orang yang berlebih-lebihan. Ingatlah, mudah-mudahan binasalah orang-orang yang berlebih-lebihan. [HR. Muslim, Ahmad dan Abu Dawud]
Dan beliau bersabda tentang sifat risalah beliau:
بُعِثْتُ بِاْلحَنِيْفِيَّةِ السَّمْحَةِ. احمد
Saya diutus dengan membawa suatu agama yang lurus dan longgar. [Ahmad]

QAIDAH HUKUM DALAM ISLAM

QAIDAH  HUKUM DALAM ISLAM

1.    Asal tiap-tiap sesuatu adalah mubah
Islam menetapkan bahwa asal sesuatu yang diciptakan Allah adalah halal dan mubah. Tidak ada satupun yang haram, kecuali karena ada nash yang sah dan tegas dari syari (yang berwenang membuat hukum), yaitu Allah dan Rasul-Nya yang engharamkan. Kaidah ushul mengatakan :
اَْلاَصْلُ فِى اْلاَشْيَاءِ اْلاِبَاحَةُ. اصول الفقه
Asal tiap-tiap sesuatu adalah mubah. [Ushul Fiqh]
Kalau tidak ada nash yang sah atau tegas (sharih) yang menunjukkan haram, maka hal tersebut tetap sebagaimana asalnya, yaitu mubah.
Ulama-ulama Islam mendasari ketetapan tersebut dengan dalil ayat-ayat Al-Quran, yang antara lain :
هُوَ الَّذِيْ خَلَقَ لَكُمْ مَّا فِى اْلاَرْضِ جَمِيْعًا. البقرة: 29
Dia lah yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu. [QS. Al-Baqarah : 29]
Dan Dia telah menundukkan untukmu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya. [QS. Al-Jaatsiyah : 13]
اَ لَمْ تَرَوْا اَنَّ اللهَ سَخَّرَ لَكُمْ مَّا فِى السَّموتِ وَ مَا فِى اْلاَرْضِ وَ اَسْبَغَ عَلَيْكُمْ نِعَمَه ظَاهِرَةً وَّ بَاطِنَةً. لقمان: 20
Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk (kepentingan)mu apa yang di langit dan apa yang di bumi dan menyempurnakan untukmu nimat-Nya lahir dan bathin. [QS. Luqman : 20]

3/19/2015

Berjabat tangan.

Berjabat tangan.

عَنْ اَبِى ذَرٍّ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: لاَ تَحْقِرَنَّ مِنَ اْلمَعْرُوْفِ شَيْئًا. وَ لَوْ اَنْ تَلْقَى اَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلِيْقٍ. مسلم
Dari Abu Dzarr RA ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Janganlah kamu meremehkan sesuatu kebaikan meskipun berupa kamu bertemu dengan saudaramu dengan wajah yang berseri-seri". [HR. Muslim]
عَنِ اْلحَسَنِ رض عَنِ النَّبِيِّ ص قَالَ: مِنَ الصَّدَقَةِ اَنْ تُسَلِّمَ عَلَى النَّاسِ وَ اَنْتَ طَلِيْقُ اْلوَجْهِ. ابن ابى الدنيا
Dari Hasan RA dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Termasuk sedeqah yaitu kamu mengucapkan salam kepada orang lain dengan wajah yang berseri-seri". [HR. Ibnu Abid Dunya]

3/18/2015

Menjauhkan diri dari perbuatan Namimah (adu-adu)

Menjauhkan diri dari perbuatan Namimah (adu-adu)

Firman Allah SWT :
وَ لاَ تُطِعْ كُلَّ حَلاَّفٍ مَّهِيْنٍ. هَمَّازٍ مَّشَآءٍ بِنَمِيْمٍ. مَنَّاعٍ لِلْخَيْرِ مُعْتَدٍ اَثِيْمٍ. عُتُلّ بَعْدَ ذلِكَ زَنِيْمٍ. القلم:10-13
Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina, yang banyak mencela, yang kian-kemari menghamcur fitnah, yang banyak menghalangi perbuatan baik, yang melampaui batas lagi banyak dosa, yang kaku kasar, selain dari itu yang terkenal kejahatannya. [QS. Al-Qalam : 10-13]

وَيْلٌ لّكُلّ هُمَزَةٍ لُّمَزَةٍ. الهمزة:1

Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela. [QS. Al-Humazah:1]
وَ مَنْ يَّكْسِبْ خَطِيْئَةً اَوْ اِثْمًا ثُمَّ يَرْمِ بِه بَرِيْئًا فَقَدِ احْتَمَلَ بُهْتَانًا وَّ اِثْمًا مُّبِيْنًا. النساء:112
Dan barangsiapa yang mengerjakan kesalahan atau dosa, kemudian dituduhkannya kepada orang yang tidak bersalah, maka sesungguhnya ia telah berbuat suatu kebohongan dan dosa yang nyata. [QS. An-Nisaa’ :112]
لاَ خَيْرَ فِيْ كَثِيْرٍ مّنْ نَّجْويهُمْ اِلاَّ مَنْ اَمَرَ بِصَدَقَةٍ اَوْ مَعْرُوْفٍ اَوْ اِصْلاَحٍ بَيْنَ النَّاسِ، وَ مَنْ يَّفْعَلْ ذلِكَ ابْتِغَآءَ مَرْضَاتِ اللهِ فَسَوْفَ نُؤْتِيْهِ اَجْرًا عَظِيْمًا. النساء:114
Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedeqah atau berbuat ma’ruf, atau mengadakan perdamaian diantara manusia. Dan barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari keridlaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar. [QS. An-Nisaa’ : 114]

Menjauhkan diri dari Ghibah (Menggunjing)

Menjauhkan diri dari Ghibah (Menggunjing)

Firman Allah SWT :
ياَيُّهَا الَّذِيْنَ امَنُوْا لاَ يَسْخَرْ قَوْمٌ مّنْ قَوْمٍ عَسى اَنْ يَّكُوْنُوْا خَيْرًا مّنْهُمْ، وَ لاَ نِسَآءٌ مّنْ نّسَآءٍ عَسى اَنْ يَّكُنَّ خَيْرًا مّنْهُنَّ، وَ لاَ تَلْمِزُوْآ اَنْفُسَكُمْ وَ لاَ تَنَابَزُوْا بِاْلاَلْقَابِ، بِئْسَ اْلاِسْمُ اْلفُسُوْقُ بَعْدَ اْلاِيْمَانِ. وَ مَنْ لَّمْ يَتُبْ فَاُولئِكَ هُمُ الظّلِمُوْنَ. ياَيُّهَا الَّذِيْنَ امَنُوا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مّنَ الظَّنّ، اِنَّ بَعْضَ الظَّنّ اِثْمٌ وَّ لاَ تَجَسَّسُوْا وَ لاَ يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا، اَيُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ اَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُ، وَ اتَّقُوا اللهَ، اِنَّ اللهَ تَوَّابٌ رَّحِيْمٌ. الحجرات:11-12
Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olok) wanita-wanita lain, (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olok) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olok) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil-memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang dhalim. (11)
Hai orang-orang yang beriman, jauhkanlah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang diantara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati ? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. (12) [QS. Al-Hujuraat : 11-12]

Hadits-hadits Nabi SAW :
عَنْ اَبِى بَكْرٍ رض اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ فِى حَجَّةِ اْلوَدَاعِ: اِنَّ دِمَاءَكُمْ وَ اَمْوَالَكُمْ وَ اَعْرَاضَكُمْ حَرَامٌ عَلَيْكُمْ كَحُرْمَةِ يَوْمِكُمْ هذَا فِى شَهْرِكُمْ هذَا فِى بَلَدِكُمْ هذَا، اَلاَ هَلْ بَلَّغْتُ؟. البخارى و مسلم و غيرهما
Dari Abu Bakar RA, sesungguhnya Rasulullah SAW dalam khutbahnya pada hajji wada’ beliau bersabda, “Sesungguhnya darah kalian, harta benda dan kehormatan kalian adalah haram atas kalian seperti hari kalian ini di dalam bulan kalian ini dan di dalam negeri kalian ini. Ketahuilah, bukankah aku sudah menyampaikan ?”. [HR. Bukhari, Muslim dan lainnya]

Menolong Sesama Muslim

Menolong Sesama Muslim


هَلْ جَزَآءُ اْلاِحْسَانِ اِلاَّ اْلاِحْسَانُ. الرحمن:60
Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula). [QS. Ar-Rahman : 60]
اِنَّمَا اْلمُؤْمِنُوْنَ اِخْوَةٌ فَاَصْلِحُوْا بَيْنَ اَخَوَيْكُمْ وَ اتَّقُوا اللهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ. الحجرات:10
Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat. [QS. Al-Hujurat : 10]
وَ تَعَاوَنُوْا عَلَى اْلبِرّ وَ التَّقْوى وَ لاَ تَعَاوَنُوْا عَلَى اْلاِثْمِ وَ اْلعُدْوَانِ. المائدة:2
Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa, dn jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. [QS. Al-Maaidah : 2]
مُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ وَ الَّذِيْنَ مَعَه اَشِدَّآءُ عَلَى اْلكُفَّارِ رُحَمَآءُ بَيْنَهُمْ تَرَاهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَبْتَغُوْنَ فَضْلاً مّنَ اللهِ وَ رِضْوَانًا، سِيْمَاهُمْ فِيْ وُجُوْهِهِمْ مّنْ اَثَرِ السُّجُوْدِ، ذلِكَ مَثَلُهُمْ فِى التَّوْرَاةِ وَ مَثَلُهُمْ فِى اْلاِنْجِيْلِ، كَزَرْعٍ اَخْرَجَ شَطْأَه فَآزَرَه فَاسْتَغْلَظَ فَاسْتَوى عَلى سُوْقِه يُعْجِبُ الزُّرَّاعَ لِيَغِيْظَ بِهِمُ اْلكُفَّارَ، وَعَدَ اللهُ الَّذِيْنَ امَنُوْا وَ عَمِلُوا الصّلِحتِ مِنْهُمْ مَّغْفِرَةً وَّ اَجْرًا عَظِيْمًا. الفتح:29
Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka, kamu lihat mereka ruku’ dan sujud mencari karunia Allah dan keridlaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya. Tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mu’min). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang shaleh diantara mereka ampunan dan pahala yang besar. [QS. Al-Fath : 29]

PEMURAH DAN DERMAWAN

PEMURAH DAN DERMAWAN

Firman Allah SWT :
ياَيُّهَا الَّذِيْنَ امَنُوْا اَنْفِقُوْا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا كَسَبْتُمْ وَمِمَّا اَخْرَجْنَا لَكُمْ مّنَ اْلاَرْضِ وَلاَ تَيَمَّمُوا اْلخَبِيْثَ مِنْهُ تُنْفِقُوْنَ وَ لَسْتُمْ بِآخِذِيْهِ اِلاَّ اَنْ تُغْمِضُوْا فِيْهِ، وَ اعْلَمُوْا اَنَّ اللهَ غَنِيٌّ حَمِيْدٌ(267) الشَّيْطَانُ يَعِدُكُمُ اْلفَقْرَ وَ يَأْمُرُكُمْ بِالْفَحْشَاءِ، وَ اللهُ يَعِدُكُمْ مَّغْفِرَةً مَنْهُ وَ فَضْلاً، وَ اللهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ(268) البقرة
Hai orang-orang yang beriman, nafqahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu nafqahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji. (267) Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui. [QS. Al-Baqarah : 267-268]
وَ مَا تُنْفِقُوْنَ اِلاَّ ابْتِغَآءَ وَجْهِ اللهِ، وَ مَا تُنْفِقُوْا مِنْ خَيْرٍ يُّوَفَّ اِلَيْكُمْ وَ اَنْتُمْ لاَ تُظْلَمُوْنَ. البقرة:272
Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafqahkan, niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan cukup sedang kamu sedikitpun tidak akan dianiaya (dirugikan). [QS.Al-Baqarah : 272]

Bai’at ‘Aqabah yang pertama

Bai’at ‘Aqabah yang pertama

Setelah keenam orang yang telah masuk Islam tersebut (As’ad, Rafi’, ‘Auf, Quthbah dan Jabir) kembali ke Yatsrib (Madinah), mereka lalu menyiarkan Islam kepada penduduk di sana, di tengah-tengah masyarakat mereka, dan menceritakan adanya Nabi dan Rasul Allah yang dibangkitkan di kota Makkah. Oleh sebab itu maka di kota atsirb (Madinah) nama pribadi Nabi SAW menjadi terkenal dan berangsur-angsur terdengar oleh semua orang di sana. Sedang Nabi SAW sendiri pada waktu itu belum pernah datang ke sana.
Kemudian pada musim hajji tahun ke-12 dari kenabian, sebagimana yang telah mereka janjikan sendiri 5 dari 6 orang tadi datang lagi ke Makkah bersama dengan kawan-kawan mereka dari Yatsrib sebanyak tujuh orang, sehingga mereka berjumlah dua belas orang.
Dari dua belas orang itu, dua orang dari golongan Aus dan sepuluh orang dari golongan Khazraj. Adapun nama-nama mereka adalah sebagai berikut :
  1.  As’ad bin Zurarah, dari banu Najjar, Khazraj.
  2.  Rafi’ bin Malik, dari banu Zuraiq, Khazraj.
  3.  ‘Auf bin Harits, dari banu Najjar, Khazraj.
  4.  Quthbah bin ‘Aamir, dari banu Salamah, Khazraj.
  5.  ‘Uqbah bin ‘Aamir, dari Hiram, Khazraj.
       [Kelima orang ini telah tersebut di atas, ketika pertemuan mereka yang pertama dengan Nabi SAW di bukit ‘Aqabah]
  6.  Mu’adz bin Harits, dari banu Najjar, Khazraj.
  7.  Dzakwan bin ‘Abdu Qais, Khazraj.
  8.  Yazid bin Tsa’labah, Khazraj.
  9.  ‘Ubadah bin Ash-Shamit, Khazraj.
10.  ‘Abbas bin ‘Ubadah, Khazraj.
11.  Abul Haitsam bin At-Tayihan, Aus.
12.  ‘Uwaim bin Sa’idah, Aus.
Setelah mereka berada di bawah bukit ‘Aqabah, kepada mereka dibacakan ayat-ayat Al-Qur’an, dan sesudah itu mereka lalu menyatakan kepercayaan mereka kepadaseruan Nabi SAW, kemudian masing-masing dibai’at oleh beliau. Dan bai’at inilah yang tekenal di dalam kitab-kitab tarikh dengan sebutan Bai’atul ‘Aqabah uulaa (Bai’at ‘Aqabah yang pertama). Dan disebut juga Ba’iatun Nisaa’ (Bai’at wanita) karena isi bai’at tersebut belum ada kewajiban perang. Dan ada pula yang menyatakan bahwa bai’at tersebut dinamakan Bai’atun nisaa’ karena di dalam bai’at tersebut ikut berbai’at pula seorang wanita bernama ‘Afraa’ binti ‘Abid bin Tsa’labah.

PEMAAF DAN KASIH SAYANG

PEMAAF DAN KASIH SAYANG

Firman Allah SWT :
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللهِ لِنْتَ لَهُمْ وَ لَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لاَنْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ، فَاعْفُ عَنْهُمْ وَ اسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَ شَاوِرْهُمْ فِى اْلاَمْرِ، فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللهِ، اِنَّ اللهَ يُحِبُّ اْلمُتَوَكِّلِيْنَ. ال عمران:159
Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah-lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma’afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya. [QS. Ali Imran : 159]
وَ سَارِعُوْآ اِلى مَغْفِرَةٍ مّنْ رَّبِّكُمْ وَ جَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّموَاتُ وَ اْلاَرْضُ اُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِيْنَ.(133) الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ فِى السَّرَّآءِ وَ الضَّرَّأءِ وَ اْلكَاظِمِيْنَ اْلغَيْظَ وَ اْلعَافِيْنَ عَنِ النَّاسِ، وَ اللهُ يُحِبُّ اْلمُحْسِنِيْنَ(134) ال عمران: 133-134
Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (133) (yaitu) orang-orang yang menafqahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema’afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. (134) [QS. Ali Imran : 133-134]

3/11/2015

Menyingkirkan Gangguan di Jalan

Menyingkirkan Gangguan di Jalan
12 Maret 2015

عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: َاْلاِيْمَانُ بِضْعٌ وَ سِتُّوْنَ اَوْ سَبْعُوْنَ شُعْبَةً، اَدْنَاهَا اِمَاطَةُ اْلاَذَى عَنِ الطَّرِيْقِ، وَ اَرْفَعُهَا قَوْلُ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ. البخارى و مسلم و ابو داود و الترمذى و النسائى و ابن ماجه
Dari Abu Hurairah RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Iman itu ada enam puluh cabang lebih atau tujuh puluh cabang lebih. Yang paling rendah adalah menyingkirkan gangguan dari jalan, dan yang paling tinggi ialah ucapan ~Laa ilaaha illallooh~ (Tidak ada Tuhan selain Allah)". [HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, Nasai dan Ibnu Majah]

Keutamaan Menghormati Tamu dan Saling Mengunjungi

Keutamaan Menghormati Tamu dan Saling Mengunjungi
12 Maret  2015

عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رض عَنِ النَّبِيِّ ص قَالَ: مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَ اْليَوْمِ اْلآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ، وَ مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَ اْليَوْمِ اْلآخِرِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ، وَ مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَ اْليَوْمِ اْلآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا اَوْ لِيَصْمُتْ. البخارى و مسلم
Dari Abu Hurairah RA, dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah memulyakan tamunya. Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah menyambung kerabatnya. Dan barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah berkata yang baik atau diam. [HR. Bukhari dan Muslim]

3/04/2015

Segala Yang Memabukkan Hukumnya Haram


Segala Yang Memabukkan Hukumnya Haram

عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِيِّ ص قَالَ: َاْلخَمْرُ مِنْ هَاتَيْنِ الشَّجَرَتَيْنِ: النَّخْلَةِ وَ اْلعِنَبَةِ. الجماعة الا الترمذى
Dari Abu Hurairah, dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Khamr itu (dibuat) dari dua pohon ini : kurma dan anggur". [HR. Jama'ah, kecuali Tirmidzi]
عَنْ اَنَسٍ قَالَ: اِنَّ اْلخَمْرَ حُرِّمَتْ وَ اْلخَمْرُ يَوْمَئِذٍ اْلبُسْرُ وَ التَّمْرُ. احمد و البخارى و مسلم
Dari Anas, ia berkata, "Sesungguhnya khamr itu (telah) diharamkan, dan pada saat itu khamr (dibuat dari) kurma segar dan kurma kering". [HR. Ahmad, Bukhari dan Muslim]

Berbuat Baik Terhadap Tetangga

Berbuat Baik Terhadap Tetangga

Kita wajib berbuat baik terhadap tetangga, baik tetangga yang muslim maupun yang non muslim.
Berbuat baik terhadap tetangga meliputi : tolong-menolong dalam hal kebaikan, saling menjaga keamanannya, tidak mengganggu maupun berbuat jahat kepada mereka. Untuk lebih jelasnya marilah kita perhatikan firman Allah SWT dan sabda Rasulullah SAW berikut ini :
وَ اعْبُدُوا اللهَ وَ لاَ تُشْرِكُوْا بِه شَيْئًا وَّ بِاْلوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا وَّ بِذِى اْلقُرْبى وَ اْليَتمى وَ اْلمَسكِيْنِ وَ اْلجَارِ ذِى اْلقُرْبى وَ اْلجَارِ اْلجُنُبِ وَ الصَّاحِبِ بِاْلجَنْبِ وَ ابْنِ السَّبِيْلِ وَ مَا مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْ، اِنَّ اللهَ لاَ يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالاً فَخُوْرًا. النساء:36
Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu-pun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu bapak, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri [QS. An-Nisaa' : 36]
وَ تَعَاوَنُوْا عَلَى اْلبِرّ وَ التَّقْوى وَ لاَ تَعَاوَنُوْا عَلَى اْلاِثْمِ وَ اْلعُدْوَانِ، وَ اتَّقُوا اللهَ، اِنَّ اللهَ شَدِيْدُ اْلعِقَابِ. المائدة:2
Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya. [QS. Al-Maidah : 2]

Tentang kehidupan Dunia

  TENTANG DUNIA فعَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: لَوْ كَانَتِ الدُّنْيَا تَعْدِلُ عِنْدَ اللهِ جَنَاحَ بَعُوْضَةٍ ...