SIKAP
HIDUP MUSLIM DIMASA PANDEMI COVID19
1.
Tetap beraktivitas mencari ridha Alloh
2.
Tatap Waspada adanya Pandemi
3.
Jangan takut covid berlebihan
4.
Jangan susah gelisah aapun keadaan
5.
Tetap semangat bersungguh-sungguh dijalan
Allah
1) Tetap beraktivitas mencari ridha
AllohSWT,
walaupun Ada Virus covid-19 jangan menjadikan
takut untuk beraktivitas termasuk kegiatan pengajian, belajar kelompok dan
kegiatan perjuangan yang lain,
وَقُلِ اعْمَلُوا فَسَيَرَى اللَّهُ
عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُ وَالْمُؤْمِنُونَ وَسَتُرَدُّونَ إِلَى عَالِمِ الْغَيْبِ
وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
Dan katakanlah:
"Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan
melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang
Mengetahui akan yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa
yang telah kamu kerjakan". ( Qs.Taubag
105)
يَا أَيُّهَا الإنْسَانُ إِنَّكَ كَادِحٌ
إِلَى رَبِّكَ كَدْحًا فَمُلاقِيهِ
Hai manusia, sesungguhnya kamu telah bekerja
dengan sungguh-sungguh menuju Tuhanmu, maka pasti kamu akan menemui-Nya.( QS
84/ Insyiqaq 6 )
2. Tatap Waspada /BERHATI-HATI adanya Pandemi,
Pentingnya kita
berhati-hati jangan sampai ada dibenak
kita mengabaikan/ menyepelekan Protokol kesehatan,
وَإِنَّا لَجَمِيعٌ حَاذِرُونَ
dan sesungguhnya kita benar-benar golongan
yang selalu berjaga-jaga (waspada)".
( QS. Asy Syu’ara
وَأَنِ احْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ وَلا
تَتَّبِعْ أَهْوَاءَهُمْ وَاحْذَرْهُمْ أَنْ يَفْتِنُوكَ عَنْ بَعْضِ مَا أَنْزَلَ
اللَّهُ إِلَيْكَ فَإِنْ تَوَلَّوْا فَاعْلَمْ أَنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ أَنْ
يُصِيبَهُمْ بِبَعْضِ ذُنُوبِهِمْ وَإِنَّ كَثِيرًا مِنَ النَّاسِ لَفَاسِقُونَ
dan hendaklah
kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan
janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah
(waspadalah)kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari
sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling
(dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya
Allah menghendaki akan menimpakan musibah kepada mereka disebabkan sebahagian
dosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang
fasik. Qs.Maidah 49)
1.
Jangan takut Virus covid berlebihan,
sebagai orang beriman jangan samapai
takut yang berlebihah, sebab akan memperburuk keadaan, kita mesti hanyalah Allah SWT.
أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِينَ خَرَجُوا مِنْ
دِيَارِهِمْ وَهُمْ أُلُوفٌ حَذَرَ الْمَوْتِ فَقَالَ لَهُمُ اللَّهُ مُوتُوا
ثُمَّ أَحْيَاهُمْ إِنَّ اللَّهَ لَذُو فَضْلٍ عَلَى النَّاسِ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ
النَّاسِ لا يَشْكُرُونَ
Apakah kamu
tidak memperhatikan orang-orang yang keluar dari kampung halaman mereka, sedang
mereka beribu-ribu (jumlahnya) karena takut mati; maka Allah berfirman kepada
mereka: "Matilah kamu", kemudian Allah menghidupkan mereka.
Sesungguhnya Allah mempunyai karunia terhadap manusia tetapi kebanyakan manusia
tidak bersyukur.( Qs. Baqarah 243)
إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَاجِدَ اللَّهِ مَنْ
آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَأَقَامَ الصَّلاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ
وَلَمْ يَخْشَ إِلا اللَّهَ فَعَسَى أُولَئِكَ أَنْ يَكُونُوا مِنَ الْمُهْتَدِينَ
Hanyalah yang
memakmurkan mesjid-mesjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan
hari kemudian, serta tetap mendirikan salat, menunaikan zakat dan tidak takut
(kepada siapa pun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang
diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk ==Qs Taubah 18
4. Jangan terlalu
susah gelisah, Saat
terkonfirmasi positif Virus, yang penting kita
banyaklah berdoa, berserah diri dan
mengingat Allah, agar hati tetap tenteram
مَا أَصَابَ مِن مُّصِيبَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ
اللَّهِ وَمَن يُؤْمِن بِاللَّهِ يَهْدِ قَلْبَهُ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ
عَلِيمٌ
Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa
seseorang kecuali dengan ijin Allah; dan barangsiapa yang beriman kepada Allah
niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui
segala sesuatu.[ Qs. Thaghabun 11]
وَمَا نُرْسِلُ الْمُرْسَلِينَ إِلا
مُبَشِّرِينَ وَمُنْذِرِينَ فَمَنْ آمَنَ وَأَصْلَحَ فَلا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلا
هُمْ يَحْزَنُونَ
Dan tidaklah Kami mengutus para rasul itu
melainkan untuk memberi kabar gembira dan memberi peringatan. Barang siapa yang
beriman dan mengadakan perbaikan, maka tak ada kekhawatiran terhadap mereka dan
tidak (pula) mereka bersedih hati.( Qs AL An’am
48)
عَنْ
مُصْعَبِ بْنِ سَعْدٍ عَنْ اَبِيْهِ رض قَالَ: قُلْتُ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، أَيُّ
النَّاسِ اَشَدُّ بَلاَءً؟ قَالَ: َاْلاَنْبِيَاءُ، ثُمَّ اْلاَمْثَلُ
فَاْلاَمْثَلُ. يُبْتَلَى الرَّجُلُ عَلَى حَسَبِ دِيْنِهِ، فَاِنْ كَانَ دِيْنُهُ
صُلْبًا اِشْتَدَّ بَلاَءُهُ، وَ اِنْ كَانَ فِى دِيْنِهِ رِقَّةٌ ابْتَلاَهُ
اللهُ عَلَى حَسَبِ دِيْنِهِ. فَمَا يَبْرَحُ بَلاَءُ بِاْلعَبْدِ حَتَّى يَمْشِيَ
عَلَى اْلاَرْضِ وَ مَا عَلَيْهِ خَطِيْئَةٌ. ابن ماجه و ابن ابى الدنيا و الترمذى
و قال حديث حسن صحيح
Dari Mush’ab bin Sa’ad dari ayahnya RA, ia berkata : Aku pernah
bertanya, “Ya Rasulullah, siapakah manusia yang paling berat cobaannya ?”.
Beliau bersabda, “Para Nabi, kemudian orang yang di bawahnya, lalu yang di
bawahnya lagi. Seseorang akan diberi cobaan menurut kadar agamanya. Apabila
agamanya kuat, akan mendapat cobaan yang berat. Dan jika agamanya tipis (lemah)
Allah akan memberinya cobaan menurut agamanya. Maka terus menerus cobaan
menimpa pada hamba sehingga ia berjalan di bumi dengan tidak punya dosa
atasnya”. [HR. Ibnu
Majah, Ibnu Abid-Dunya dan Tirmidzi, ia berkata Hadits Hasan shahih] B.20-08-00
الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ
قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
yaitu) orang-orang yang beriman dan hati
mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan
mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram,Qs Ar Ra’ad 28
5. Tetap semangat
bersungguh-sungguh dijalan Allah untuk memperoleh kemenangan
إِنَّ اللَّهَ
اشْتَرَى مِنَ الْمُؤْمِنِينَ أَنْفُسَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ بِأَنَّ لَهُمُ
الْجَنَّةَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَيَقْتُلُونَ وَيُقْتَلُونَ وَعْدًا
عَلَيْهِ حَقًّا فِي التَّوْرَاةِ وَالإنْجِيلِ وَالْقُرْآنِ وَمَنْ أَوْفَى
بِعَهْدِهِ مِنَ اللَّهِ فَاسْتَبْشِرُوا بِبَيْعِكُمُ الَّذِي بَايَعْتُمْ بِهِ
وَذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
Sesungguhnya
Allah telah membeli dari orang-orang mukmin, diri dan harta mereka dengan
memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah, lalu mereka
membunuh atau terbunuh. (Itu telah
menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil, dan Al-Qur’an.
Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka
bergembiralah dengan jual beli yang telah kalian lakukan itu, dan itulah
kemenangan yang besar.(Qs. Taubah 111)
• Allah Swt. memberitahukan bahwa Dia
membeli dari hamba-hamba-Nya yang beriman, diri dan harta benda mereka yang
telah mereka korbankan di jalan Allah dengan surga. Hal ini termasuk karunia
dan kemurahan serta kebajikan-Nya kepada mereka. Karena sesungguhnya Allah
telah menerima apa yang telah dikorbankan oleh hamba-hamba-Nya yang taat
kepada-Nya, lalu menukarnya dengan pahala yang ada di sisi-Nya dari
karunia-Nya. Al-Hasan Al-Basri dan Qatadah mengatakan, "Mereka yang
berjihad di jalan Allah, demi Allah, telah berjual beli kepada Allah, lalu
Allah memahalkan harganya."
{يُقَاتِلُونَ
فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَيَقْتُلُونَ وَيُقْتَلُونَ}
Mereka
berperang pada jalan Allah, lalu mereka membunuh atau terbunuh. (At-Taubah: 111)
• Maksudnya, baik mereka terbunuh atau
membunuh, atau keduanya mereka alami, maka sudah menjadi ketetapan bagi mereka
beroleh Balasan surga
وَعْدًا
عَلَيْهِ حَقًّا فِي التَّوْرَاةِ وَالإنْجِيلِ وَالْقُرْآنِ}
Itu telah menjadi) janji yang benar
dari Allah di dalam kitab Taurat, Injil, dan Al-Qur'an.
(At-Taubah: 111)
Hal ini
merupakan pengukuhan dari janji tersebut, dan sebagai berita bahwa Allah telah
mencatat janji yang telah Dia ikrarkan kepada diriNya ini, lalu Dia
menurunkannya kepada rasul-rasul-Nya melalui kitab-kitab-Nya yang besar, yaitu
Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa, Injil yang diturunkan kepada Nabi Isa,
dan Al-Qur'an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw.
وَمَنْ
أَوْفَى بِعَهْدِهِ مِنَ اللَّهِ
Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? (At-Taubah:
111)
• Karena sesungguhnya Dia tidak pernah
mengingkari janji.
فَاسْتَبْشِرُوا
بِبَيْعِكُمُ الَّذِي بَايَعْتُمْ بِهِ وَذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
Maka
bergembiralah dengan jual beli yang lelah kalian lakukan itu, dan itulah
kemenangan yang besar. (At-Taubah:
111)
• Maksudnya, bergembiralah orang yang
menjalani transaksi ini dan menunaikan janji ini, karena dia akan mendapat
keberuntungan yang besar dan nikmat yang kekal
]
Penutup :
Dalam
menghadapi situasi apapun
kita sebagai orang yg mengaku beriman, sangat berharap mudah2an dengan segala ikhtiar, baik ikhtiar
insanyah maupun ikhtiar Ilahiyah,
ketetapan hati untuk tetap :
Tetap
beraktivitas mencari ridha Alloh
Tatap Waspada /hati2
adanya Pandemi
Tidak takut terhadap
cobaan covid secara berlebihan
Terjauhkan dari
kesusahan, kegelisahan, kita harus yakin bahwa semua ini cobaan hidup yang mesti
diterima dengan kesabaran
Tetap semangat
bersungguh-sungguh meniti hidup dijalan Allah
Kesebaran
عَنْ مَحْمُوْدِ بْنِ لَبِيْدٍ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: اِذَا
اَحَبَّ اللهُ قَوْمًا ابْتَلاَهُمْ، فَمَنْ صَبَرَ فَلَهُ الصَّبْرُ. وَ مَنْ
جَزَعَ فَلَهُ اْلجَزَعُ. احمد
Dari Mahmud bin Labid, bahwasanya
Rasulullah SAW bersabda, “Apabila Allah mencintai pada suatu kaum, maka Allah
memberi cobaan kepada mereka. Maka barangsiapa bershabar, dia mendapatkan
(pahala) keshabaaran itu. Dan barangsiapa berkeluh kesah, ia mendapatkan keluh
kesah itu”. [HR. Ahmad