Perang
Badar Kubra
1.
Asal mula kejadian perang Badr
Diriwayatkan,
bahwa setelah terjadinya perampasan oleh 'Abdullah bin Jahsy dan kawan-kawan
sebagaimana riwayat terdahulu, maka kaum musyrikin Quraisy ketika itu sangat
marah terhadap kaum muslimin. Oleh sebab itu pada saat mereka akan mengadakan
angkatan perdagangan ke negeri Syam, mereka berjaga-jaga, sebab perjalanan
perdagangan mereka pergi dan pulangnya melalui kota Madinah, padahal waktu itu
kota Madinah sudah menjadi kotanya kaum muslimin.
Pada
suatu hari Nabi SAW mendapat khabar, bahwa kafilah kaum Quraisy dengan muatan
dagangan dari Makkah sedang berangkat menuju ke negeri Syam sebagaimana biasa.
Angkatan tersebut diikuti 30 orang Quraisy dan dikepalai oleh Abu Sufyan bin
Harb. Adapun banyaknya unta yang membawa dagangan ada 1.000 ekor dan dagangan
yang dimuat seharga 50.000 dinar.
Setelah
menerima khabar yang demikian itu Nabi SAW lalu berangkat keluar dari Madinah
dengan diiringkan sebagian dari shahabat-shahabatnya untuk mencegat mereka.
Tetapi pada waktu itu kafilah tersebut telah berjalan melalui kota Madinah,
sehingga tidak bertemu dengan Nabi SAW. Oleh sebab itu mereka lalu
ditunggu-tunggu kembalinya dari kota Syam oleh Nabi SAW dan kaum
muslimin.
Kemudian
pada sautu hari Nabi SAW menerima khabar bahwa kafilah mereka tengah kembali
dari negeri Syam, dan akan pulang ke Makkah, dan sudah tentu tidak lama lagi
akan melalui daerah kota Madinah. Nabi SAW lalu memerintahkan kepada kaum
muslimin supaya mengawasi angkatan kaum Quraisy yang sedang kembali dari Syam
tersebut. Oleh sebagian kaum muslimin, perintah Nabi SAW itu ada yang
menyambutnya dengan segera, dan oleh sebagian lagi perintah Nabi SAW itu tidak
dihiraukan, karena disangka oleh mereka, bahwa Nabi SAW tidak akan berperang,
tetapi hanya akan menakut-nakuti kafilah kaum Quraisy
tersebut.
Kemudian
pada tanggal 3 bulan Ramadlan tahun ke 2 H, sesudah Nabi SAW menyerahkan
pimpinan kota Madinah kepada shahabat 'Abdullah bin Ummi Maktum,
berangkatlah Nabi SAW bersama tentara Islam sebanyak 313 orang yang terdiri dari
82 orang Muhajirin dan 231 orang Anshar dengan bersenjata lengkap. Pasukan kaum
muslimin tersebut mengendarai 70 unta, sehingga satu ekor unta ada yang dinaiki
dua, tiga atau empat orang bergantian. Bendera Islam ketika itu warnanya putih
dan dibawa oleh shahabat Mush'ab bin 'Umair. Dan ada lagi yang di muka kendaraan
Nabi dua bendera yang lebih kecil dan berwarna hitam dibawa oleh 'Ali bin Abu
Thalib dan Sa'ad bin Mu'adz.