1/01/2016

Muhasabah

Muhasabah


Muhasabah berasal dari akar kata hasiba yahsabu hisab, yang artinya secara etimologis adalah melakukan perhitungan. Dalam terminologi syari, makna definisi pengertian muhasabah adalah sebuah upaya evaluasi diri terhadap kebaikan dan keburukan dalam semua aspeknya


Kaum muslimin dan muslimat rahimakumullah, dengan datangnya tahun baru ini membuat umur kita menjadi bertambah, tetapi pada hakikatnya kesempatan hidup kita di dunia ini semakin berkurang, yang berarti pula kita semakin dekat dengan qubur.
Allah SWT senantiasa mencurahkan ni'mat-Nya kepada kita dengan bermacam-macam ni'mat yang banyak sekali, yang sungguh kita tidak mungkin bisa menghitungnya. Allah SWT berfirman :
وَ اِنْ تَعُدُّوْا نِعْمَتَ اللهِ لاَ تُحْصُوْهَا. ابرهيم: 34
Dan jika kamu menghitung-hitung ni'mat Allah, niscaya kamu tidak dapat menghitungnya. [QS. Ibrahim : 34]

Diantara sekian banyak ni'mat Allah yang dicurahkan kepada kita ialah kita hidup di dunia ini. Dunia memang indah, sangat menarik, akan tetapi jangan sampai keindahan dunia ini membuat kita lupa kepada Allah, Tuhan yang telah menciptakan segalanya. Allah SWT berfirman :
اِعْلَمُوْآ اَنَّمَا الْحَي?وةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَّلَهْوٌ وَّزِيْنَةٌ وَّتَفَاخُرٌ بَيْنَكُمْ وَ تَكَاثُرٌ فِي اْلاَمْوَالِ وَ اْلاَوْلاَدِ، كَمَثَلِ غَيْثٍ اَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُه ثُمَّ يَهِيْجُ فَتَر?ىهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُوْنُ حُطَامًا، وَفِي اْلا?خِرَةِ عَذَابٌ شَدِيْدٌ وَّ مَغْفِرَةٌ مّنَ اللهِ وَ رِضْوَانٌ، وَمَا الْحَي?وةُ الدُّنْيَآ اِلاَّ مَتَاعُ الْغُرُوْرِ. الحديد: 20
Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-bangga tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada adzab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridlaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu. [QS. Al-hadiid : 20]
وَ اضْرِبْ لَهُمْ مَّثَلَ الْحَي?وةِ الدُّنْيَا كَمَآءٍ اَنْزَلْن?هُ مِنَ السَّمَآءِ فَاخْتَلَطَ بِه نَبَاتُ اْلاَرْضِ فَاَصْبَحَ هَشِيْمًا تَذْرُوْهُ الرّي?حُ، وَ كَانَ اللهُ عَل?ى كُلّ شَيْءٍ مُقْتَدِرًا. الكهف: 45
Dan berilah perumpamaan kepada mereka (manusia), kehidupan dunia adalah sebagai air hujan yang Kami turunkan dari langit, maka menjadi subur karenanya tumbuh-tumbuhan di muka bumi, kemudian tumbuh-tumbuhan itu menjadi kering yang diterbangkan oleh angin. Dan adalah Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. [QS. Al-Kahfi : 45]
زُيّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَو?تِ مِنَ النّسَآءِ وَ الْبَنِيْنَ وَ الْقَنَاطِيْرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَ الْفِضَّةِ وَ الْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَ اْلاَنْعَامِ وَ الْحَرْثِ، ذ?لِكَ مَتَاعُ الْحَي?وةِ الدُّنْيَا، وَ اللهُ عِنْدَه حُسْنُ الْمَا?بِ(14) قُلْ اَؤُنَبّئُكُمْ بِخَيْرٍ مّنْ ذ?لِكُمْ لِلَّذِيْنَ اتَّقَوْا عِنْدَ رَبّهِمْ جَنّ?تٌ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا اْلاَنْهَارُ خلِدِيْنَ فِيْهَا وَ اَزْوَاجٌ مُّطَهَّرَةٌ وَّ رِضْوَانٌ مّنَ اللهِ، وَ اللهُ بَصِيْرٌ بِالْعِبَادِ(15) ال عمران: 14-15
Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga). (14)
Katakanlah, "Inginkah aku khabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu?" Untuk orang-orang yang bertaqwa (kepada Allah), pada sisi Tuhan mereka ada surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya. Dan (mereka dikaruniai) istri-istri yang disucikan serta keridlaan Allah: Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya. [QS. Ali 'Imran : 14-15]
Dalam hadits disebutkan sebagai berikut :
عَنْ اَبِى سَعِيْدٍ الْخُدْرِىّ عَنِ النَّبِىّ ص قَالَ: اِنَّ الدُّنْيَا حُلْوَةٌ خَضِرَةٌ، وَ اِنَّ اللهَ مُسْتَخْلِفُكُمْ فِيْهَا، فَيَنْظُرُ كَيْفَ تَعْمَلُوْنَ، فَاتَّقُوا الدُّنْيَا وَ اتَّقُوا النّسَاءَ، فَاِنَّ اَوَّلَ فِتْنَةِ بَنِيْ اِسْرَائِيْلَ كَانَتْ فِى النّسَاءِ. مسلم 4: 2098
Dari Abu Sa'id Al-Khudriy, dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Sesungguhnya dunia itu manis dan indah, dan sesungguhnya Allah menjadikan kalian untuk mengelolanya, maka Allah akan melihat bagaimana yang kalian perbuat (berbuat tha'at kepada Allah atau berbuat ma'shiyat). Maka hati-hatilah kalian terhadap dunia, dan hati-hatilah terhadap wanita, karena pertama-tama fitnah yang terjadi di kalangan Bani Israil adalah karena wanita". [HR. Muslim juz 4, hal. 2098]
Dunia memang indah dan sangat menarik, tetapi sifatnya hanya sementara, hanya seperti permainan yang tidak lama kemudian akan selesai, dan yang ada tinggal lelahnya. Atau seperti senda gurau yang membuat orang menjadi lupa kepada kewajibannya. Maka banyak orang yang terpedaya dengan keindahan dunia, sehingga membanggakan keturunannya, banyaknya harta dan anak, banyak pendukung dan anak buah, tingginya pangkat dan jabatan, dan lain sebagainya, padahal semuanya itu akan sirna, tak ubahnya seperti tanaman yang subur yang menyenangkan orang yang melihatnya, tetapi tidak lama kemudian tanaman itu akan kering, menjadi kuning dan akhirnya akan hancur.
Itulah gambaran kesenangan hidup di dunia yang indah ini, maka jangan sampai kita terlena hanya mengutamakan kesenangan dunia, sehingga melupakan akhirat, karena kesenangan di dunia ini hanya kesenangan yang sedikit apabila dibandingkan dengan kesenangan di akhirat. Allah SWT berfirman :
لاَ يَغُرَّنَّكَ تَقَلُّبُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا فِي الْبِلاَدِ(196) مَتَاعٌ قَلِيْلٌ، ثُمَّ مَأْو?ىهُمْ جَهَنَّمُ، وَبِئْسَ الْمِهَادُ(197) لكِنِ الَّذِيْنَ اتَّقَوْا رَبَّهُمْ لَهُمْ جَنّ?تٌ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا اْلاَنْهَارُ خَالِدِيْنَ فِيْهَا نُزُلاً مّنْ عِنْدِ اللهِ وَمَا عِنْدَ اللهِ خَيْرٌ لّـلْاَبْرَارِ(198) ال عمران: 196-198
Janganlah sekali-kali kamu terperdaya oleh kebebasan orang-orang kafir bergerak di dalam negeri. (196)
Itu hanyalah kesenangan sementara, kemudian tempat tinggal mereka ialah Jahannam; dan Jahannam itu adalah tempat yang seburuk-buruknya. (197)
Akan tetapi orang-orang yang bertaqwa kepada Tuhan-nya bagi mereka surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya, sedang mereka kekal di dalamnya sebagai tempat tinggal (anugerah) dari sisi Allah. Dan apa yang di sisi Allah adalah lebih baik bagi orang-orang yang berbakti. (198) [QS. Ali 'Imraan : 196-198]
Di dalam hadits juga disebutkan :
عَنْ قَيْسٍ قَالَ: سَمِعْتُ مُسْتَوْرِدًا اَخَا بَنِى فِهْرٍ يَقُوْلُ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: وَ اللهِ، مَا الدُّنْيَا فِى اْلآخِرَةِ اِلاَّ مِثْلُ مَا يَجْعَلُ اَحَدُكُمْ اِصْبَعَهُ ه?ذِهِ. (وَ اَشَارَ يَحْيَى بِالسَّبَّابَةِ) فِى الْيَمّ فَلْيَنْظُرْ بِمَ يَرْجِعُ. مسلم 4: 2193
Dari Qais, ia berkata : Aku mendengar Mustaurid saudara dari Bani Fihr berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Demi Allah, tidaklah kehidupan dunia ini jika dibandingkan dengan kehidupan akhirat, kecuali seperti salah seorang diantara kalian memasukkan jarinya ini ke dalam laut. (Yahya (perawi) sambil menunjukkan jari telunjuknya), maka lihatlah seberapa air yang menetes kembali". [HR. Muslim juz 4, hal. 2193]
عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: لَوْ كَانَتِ الدُّنْيَا تَعْدِلُ عِنْدَ اللهِ جَنَاحَ بَعُوْضَةٍ مَا سَقَى كَافِرًا مِنْهَا شَرْبَةَ مَاءٍ. الترمذى 3: 383، رقم: 2422
Dari Sahl bin Sa'd, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Seandainya dunia ini di sisi Allah ada nilainya sesayap nyamuk, niscaya Allah tidak akan memberi minum kepada orang kafir walaupun seteguk air". [HR. Tirmidzi juz 3, ha. 383, no. 2422]
Hidup di dunia ini tidak lama, waktunya terbatas, dan semua manusia akan mati, baik dengan sebab sakit, atau sebab-sebab lainnya. Dan apabila telah tiba saatnya, mati pasti akan menemui kita. Allah SWT berfiman :
قُلْ اِنَّ الْمَوْتَ الَّذِيْ تَفِرُّوْنَ مِنْهُ فَاِنَّه مُل?قِيْكُمْ ثُمَّ تُرَدُّوْنَ اِل?ى عَالِمِ الْغَيْبِ وَ الشَّهَادَةِ فَيُنَبّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ. الجمعة: 8
Katakanlah, "Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan". [QS. Al-Jum'ah : 8]
اَيْنَ مَا تَكُوْنُوْا يُدْرِكْكُّمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِيْ بُرُوْجٍ مُّشَيَّدَةٍ، النساء: 78
Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendati pun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, [QS. An-Nisaa' : 78]
كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ الْمَوْتِ، وَ اِنَّمَا تُوَفَّوْنَ اُجُوْرَكُمْ يَوْمَ الْقِي?مَةِ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَ اُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ، وَ مَا الْحَي?وةُ الدُّنْيَآ اِلاَّ مَتَاعُ الْغُرُوْرِ. ال عمران: 185
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari qiyamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. [QS. Ali 'Imraan : 185]
وَ لِكُلّ اُمَّةٍ اَجَلٌ، فَاِذَا جَآءَ اَجَلُهُمْ لاَ يَسْتَأْخِرُوْنَ سَاعَةً وَّلاَ يَسْتَقْدِمُوْنَ. الاعراف: 34
Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak dapat (pula) memajukannya. [QS. Al-A'raaf : 34]
Dan apabila manusia meninggal dunia, akan diantar oleh 3 hal, yang dua akan kembali, sedangkan yang satu akan terus menemaninya. Di dalam hadits disebutkan :
عَنْ اَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: يَتْبَعُ الْمَيّتَ ثَلاَثَةٌ، فَيَرْجِعُ اثْنَانِ وَ يَبْقَى وَاحِدٌ. يَتْبَعُهُ اَهْلُهُ وَ مَالُهُ وَ عَمَلُهُ، فَيَرْجِعُ اَهْلُهُ وَ مَالُهُ، وَ يَبْقَى عَمَلُهُ. مسلم 4: 2273
Dari Anas bin Malik, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Ada tiga hal yang mengikuti mayyit, yang dua akan kembali, sedangkan yang satu tetap menemaninya. Yang mengikutinya adalah keluarganya, hartanya dan amalnya. Lalu keluarganya dan hartanya akan kembali, sedangkan amalnya akan tetap menemaninya". [HR. Muslim juz 4, hal. 2273]
Oleh sebab itu marilah sisa umur dan kesempatan yang masih diberikan oleh Allah, kita gunakan sebaik-baiknya untuk bertaubat kepada Allah dan menambah amal kebaikan untuk bekal hidup kita di ahirat kelak. Rasulullah SAW ketika menasehati seseorang, beliau bersabda :
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص لِرَجُلٍ وَ هُوَ يَعِظُهُ: اِغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ: شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ، وَ صِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ، وَ غِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ، وَ فَرَاغَكَ قَبْلَ شُغْلِكَ، وَ حَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ. البيهقى فى شعب الايمان 7: 263، رقم: 10248
Dari Ibnu Abbas, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda kepada seorang laki-laki, pada waktu itu beliau menasehatinya, “Gunakanlah lima (kesempatan) sebelum datangnya lima (kesempitan)
1. Gunakan masa mudamu sebelum datang masa tuamu,
2. Gunakan masa sehatmu sebelum datang masa sakitmu,
3. Gunaan masa kayamu sebelum datang masa faqir (miskin)mu,
4. Gunakan masa longgarmu sebelum datang masa sibukmu,
5. Gunakan masa hidupmu sebelum datang kematianmu”.
[HR. Baihaqiy dalam Syu'abul iimaan juz 7, hal.263, no. 10248]
Dan sebaik-baik orang adalah yang panjang umjurnya dan baik amalnya, sedangkan seburuk-buruk orang adalah yang panjang umurnya, tetapi jelek perbuatannya. Di dalam hadits disebutkan :
عَنْ عَبْدِ الرَّحْم?نِ بْنِ اَبِي بَكْرَةَ عَنْ اَبِيْهِ، اَنَّ رَجُلاً قَالَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، اَيُّ النَّاسِ خَيْرٌ؟، قَالَ: مَنْ طَالَ عُمُرُهُ وَ حَسُنَ عَمَلُهُ، قَالَ: فَاَيُّ النَّاسِ شَرٌّ؟ قَالَ: مَنْ طَالَ عُمُرُهُ وَ سَاءَ عَمَلُهُ. الترمذى 3: 387، رقم: 2432، هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ.
Dari 'Abdur Rahman bin Abu Bakrah, dari ayahnya, bahwasanya ada seorang laki-laki bertanya, "Ya Rasulullah, bagaimana orang yang paling baik itu ?". Beliau bersabda, "Orang yang panjang umurnya dan baik amalnya". Lalu orang tersebut bertanya lagi, "Lalu bagaimana orang yang paling buruk itu ?". Beliau bersabda, "Orang yang panjang umurnya, tetapi jelek amalnya". [HR. Tirmidzi juz 3, hal. 387, no. 2432, dan ia berkata : Ini hadits hasan shahih]
Keni'matan yang diberikan oleh Allah kepada kita di dunia ini, di akhirat nanti akan dimintai pertanggungjawabannya oleh Allah. Allah SWT berfirman :
وَلاَ تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِه عِلْمٌ، اِنَّ السَّمْعَ وَ الْبَصَرَ وَ الْفُؤَادَ كُلُّ اُول??ئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُوْلاً. الاسراء: 36
Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya. [QS. Al-Israa' : 36]
ثُمَّ لَتُسْئَلُنَّ يَوْمَئِذٍ عَنِ النَّعِيْمِ. التكاثر: 8
kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu). [QS. At-Takaatsur : 8]
Di dalam hadits disebutkan :
عَنْ اَبِى بَرْزَةَ اْلاَسْلَمِيّ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: لاَ تَزُوْلُ قَدَمَا عَبْدٍ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ عُمْرِهِ فِيْمَا اَفْنَاهُ، وَ عَنْ عِلْمِهِ فِيْمَا فَعَلَ، وَ عَنْ مَالِهِ مِنْ اَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَ فِيْمَا اَنْفَقَهُ، وَ عَنْ جِسْمِهِ فِيْمَا اَبْلاَهُ. الترمذى 4: 36، رقم: 2532، و قال: هذا حديث حسن صحيح
Dari Abu Barzah Al-Aslamiy, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah bergerak kedua tapak kaki seorang hamba (pada hari qiyamat), sehingga ia ditanya tentang umurnya untuk apa ia habiskan, tentang ilmunya untuk apa ia gunakan, tentang hartanya dari mana ia mendapatkannya dan untuk apa ia belanjakan, dan tentang badannya untuk apa ia gunakan”. [HR. Tirmidzi juz 4, hal. 36, no. 2532, ia berkata : Ini hadits hasan shahih]
Oleh karena itu marilah dengan datangnya tahun baru ini, kita gunakan untuk mengoreksi diri kita masing-masing untuk bermuhaasabah.
حَاسِبُوْا اَنْفُسَكُمْ قَبْلَ اَنْ تُحَاسَبُوْا وَزِنُوْا اَنْفُسَكُمْ قَبْلَ اَنْ تُوْزَنُوْا.
Hitung-hitunglah diri kalian sebelum (amal) kalian dihitung (oleh Allah), dan timbang-timbanglah (amal kalian) sebelum (amal) kalian ditimbang (oleh Allah).
Diriwayatkan bahwa 'Umar bin Khaththab pernah berpidato, dan diantara isi pidatonya itu beliau menganjurkan kepada yang hadir saat itu agar bermuhaasabah.
عَنْ عُمَرَ ابْنِ الْخَطَّابِ اَنَّهُ قَالَ فِى خُطْبَتِهِ: حَاسِبُوْا اَنْفُسَكُمْ قَبْلَ اَنْ تُحَاسَبُوْا، وَزِنُوْا اَنْفُسَكُمْ قَبْلَ اَنْ تُوْزَنُوْا، وَ تَزَيَّنُوْا لِلْعَرَضِ اْلاَكْبَرِ يَوْمَ تُعْرَضُوْنَ لاَ يَخْفَى مِنْكُمْ خَافِيَةٌ. ابن ابى شيبة 7: 115، رقم: 34448
Dari 'Umar bin Khaththab, bahwasanya ia berkata di dalam pidatonya, "Hitung-hitunglah diri kalian sebelum (amal) kalian dihitung (oleh Allah), timbang-timbanglah (amal) kalian sebelum (amal) kalian ditimbang (oleh Allah). Dan berhiaslah kalian untuk menyambut pertemuan agung pada hari kamu sekalian dihadapkan (kepada Allah) dan tidak ada sesuatupun dari kalian yang tersembunyi". [HR. ibnu Abi Syaibah juz 7, hal. 115, no. 34448]
Apabila kita enggan untuk mengoreksi diri dan bermuhaasabah, bukan tidak mungkin kita termasuk orang yang paling rugi, sebagaimana firman Allah :
قُلْ هَلْ نُنَبّئُكُمْ بِاْلاَخْسَرِيْنَ اَعْمَالاً(103) الَّذِيْنَ ضَلَّ سَعْيُهُمْ فِي الْحَي?وةِ الدُّنْيَا وَهُمْ يَحْسَبُوْنَ اَنَّهُمْ يُحْسِنُوْنَ صُنْعًا(104) الكهف: 103-104
Katakanlah, "Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?" (103)
Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya. (104) [QS. Al-Kahfi : 103-104]
Atau bahkan kita termasuk orang yang pailit, sebagaimana disebutkan dalam hadits :
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: اَتَدْرُوْنَ مَا الْمُفْلِسُ؟ قَالُوْا: اَلْمُفْلِسُ فِيْنَا مَنْ لاَ دِرْهَمَ لَهُ وَ لاَ مَتَاعَ. فَقَالَ: اِنَّ الْمُفْلِسَ مِنْ اُمَّتِى يَأْتِى يَوْمَ اْلقِيَامَةِ بِصَلاَةٍ وَ صِيَامٍ وَ زَكَاةٍ وَ يَأْتِى قَدْ شَتَمَ ه?ذَا، وَ قَذَفَ ه?ذَا، وَ اَكَلَ مَالَ ه?ذَا. وَ سَفَكَ دَمَ ه?ذَا، وَ ضَرَبَ ه?ذَا؛ فَيُعْطَى ه?ذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ، وَ ه?ذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ، فَاِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ اَنْ يُقْضَى مَا عَلَيْهِ اُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ ثُمَّ طُرِحَ فِى النَّارِ. مسلم 4: 1997
Dari Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, "Tahukah kalian siapakah orang yang disebut pailit itu ?" Jawab para shahabat, "Orang yang pailit diantara kami ialah orang yang tidak punya dirham dan tidak punya barang-barang". Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya orang yang pailit dari ummatku ialah orang yang datang pada hari qiyamat lengkap dengan membawa (pahala) shalatnya, puasanya dan zakatnya. Tetapi di samping itu ia telah mencaci ini, dan menuduh ini, memakan hartanya ini, dan menumpahkan darahnya ini, dan memukul ini, maka diberikan kepada orang yang dianiaya itu dari (pahala) kebaikan amalnya, dan kepada orang yang lainnya lagi (dari pahala) kebaikan amalnya. Maka apabila telah habis (pahala) kebaikannya itu dan belum terbayar semua tuntutan orang-orang yang pernah dianiaya tersebut, maka diambilkan dari dosa-dosa orang yang telah dianiaya itu dan ditanggungkan kepadanya, lalu ia dilemparkan ke neraka". [HR. Muslim juz 4, hal 1997]
Hidup di dunia ini hanya sebentar, dan hidup yang haqiqi adalah hidup di akhirat kelak. Allah SWT berfirman :
وَمَا ه?ذِهِ الْحَي?وةُ الدُّنْيَآ اِلاَّ لَهْوٌ وَّلَعِبٌ، وَ اِنَّ الدَّارَ اْلا?خِرَةَ لَهِيَ الْحَيَوَانُ. لَوْ كَانُوْا يَعْلَمُوْنَ. العنكبوت: 64
Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui. [QS. Al-'Ankabuut : 64]
Dan ada diriwayatkan, barangsiapa yang sudah berumur 40 tahun, kebaikannya belum bisa mengalahkan keburukannya, maka bersiap-siaplah masuk neraka.
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَنْ اَتَى عَلَيْهِ اَرْبَعُوْنَ سَنَةً فَلَمْ يَغْلِبْ خَيْرُهُ شَرَّهُ فَلْيَتَجَهَّزْ اِلَى النَّارِ. الموضوعات 1: 178
Dari Ibnu 'Abbas, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang sudah mencapai umur 40 tahun, kebaikannya belum bisa mengalahkan keburukannya, maka hendaklah ia bersiap-siap masuk neraka". [Al-Maudluu'aat oleh Imam Abul Faraj Abdur Rahman bin 'Aliy bin Al-Jauziy Al-Qurasyiy juz 1, hal. 178, hadits ini sangat dla'if, karena dalam sanadnya ada beberapa perawi yang dla'if, yaitu Robaah bin Ahmad; ia sangat dlaif. Adapun Jarir : para 'ulama hadits meninggalkan haditsnya. Dan Dlohhaak, ia tidak bertemu dengan Ibnu 'Abbas]
Dan Rasulullah SAW berpesan kepada kita supaya bertaqwa kepada Allah di mana saja kita berada.
عَنْ اَبِي ذَرّ قَالَ: قَالَ لِي رَسُوْلُ اللهِ ص: اتَّقِ اللهَ حَيْثُمَا كُنْتَ، وَ اَتْبِعِ السَّيّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا، وَ خَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ. الترمذى 3: 239، رقم: 2053
Dari Abu Dzarr, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda kepadaku, "Bertaqwalah kamu kepada Allah dimana saja kamu berada, dan ikutilah perbuatan buruk dengan perbuatan yang baik, niscaya perbuatan yang baik itu akan menghapusnya. Dan bergaullah dengan manusia dengan akhlaq yang baik". [HR. Tirmidzi juz 3, hal. 239, no. 2053]
Oleh karena itu marilah sisa umur yang masih diberikan oleh Allah SWT kepada kita ini, kita gunakan untuk meningkatkan iman dan taqwa kita kepada Alllah, karena hanya dengan iman dan taqwa itulah Allah menjauhkan manusia dari neraka dan memasukkan ke surga. Kita tingkatkan persatuan dan kerukunan sesama muslim, karena sesama muslim adalah bersaudara, dan kita jauhi berbantah, perselisihan, pertengkaran dan perpecahan, karena perpecahan itu akan melemahkan kekuatan kita. Allah SWT berfirman :
وَ اَطِيْعُوا اللهَ وَ رَسُوْلَه وَلاَ تَنَازَعُوْا فَتَفْشَلُوْا وَ تَذْهَبَ رِيْحُكُمْ وَاصْبِرُوْا، اِنَّ اللهَ مَعَ الصّ?بِرِيْنَ. الانفال: 46
Dan tha'atlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bershabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang shabar. [QS. AL-Anfaal : 46]

Demikianlah semoga Allah menuntun kita ke jalan yang benar, dan semoga Allah mengampuni kita. Aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tentang kehidupan Dunia

  TENTANG DUNIA فعَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: لَوْ كَانَتِ الدُّنْيَا تَعْدِلُ عِنْدَ اللهِ جَنَاحَ بَعُوْضَةٍ ...