Muhasabah
Muhasabah berasal dari akar kata hasiba yahsabu hisab, yang
artinya secara etimologis adalah melakukan perhitungan. Dalam terminologi
syari, makna definisi pengertian muhasabah adalah sebuah upaya evaluasi
diri terhadap kebaikan dan keburukan dalam semua aspeknya.
Kaum muslimin
dan muslimat rahimakumullah, dengan datangnya tahun baru ini membuat umur kita
menjadi bertambah, tetapi pada hakikatnya kesempatan hidup kita di dunia ini
semakin berkurang, yang berarti pula kita semakin dekat dengan
qubur.
Allah SWT
senantiasa mencurahkan ni'mat-Nya kepada kita dengan bermacam-macam ni'mat yang
banyak sekali, yang sungguh kita tidak mungkin bisa menghitungnya. Allah SWT
berfirman :
وَ
اِنْ تَعُدُّوْا نِعْمَتَ اللهِ لاَ تُحْصُوْهَا.
ابرهيم: 34
Dan jika kamu
menghitung-hitung ni'mat Allah, niscaya kamu tidak dapat
menghitungnya. [QS. Ibrahim :
34]
Diantara sekian
banyak ni'mat Allah yang dicurahkan kepada kita ialah kita hidup di dunia ini.
Dunia memang indah, sangat menarik, akan tetapi jangan sampai keindahan dunia
ini membuat kita lupa kepada Allah, Tuhan yang telah menciptakan segalanya.
Allah SWT berfirman :
اِعْلَمُوْآ اَنَّمَا الْحَي?وةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَّلَهْوٌ
وَّزِيْنَةٌ وَّتَفَاخُرٌ بَيْنَكُمْ وَ تَكَاثُرٌ فِي اْلاَمْوَالِ وَ
اْلاَوْلاَدِ، كَمَثَلِ غَيْثٍ اَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُه ثُمَّ يَهِيْجُ
فَتَر?ىهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُوْنُ حُطَامًا، وَفِي اْلا?خِرَةِ عَذَابٌ شَدِيْدٌ
وَّ مَغْفِرَةٌ مّنَ اللهِ وَ رِضْوَانٌ، وَمَا الْحَي?وةُ الدُّنْيَآ اِلاَّ
مَتَاعُ الْغُرُوْرِ. الحديد: 20
Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah
permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu
serta berbangga-bangga tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang
tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering
dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti)
ada adzab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridlaan-Nya. Dan kehidupan
dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu. [QS. Al-hadiid
: 20]
وَ
اضْرِبْ لَهُمْ مَّثَلَ الْحَي?وةِ الدُّنْيَا كَمَآءٍ اَنْزَلْن?هُ مِنَ
السَّمَآءِ فَاخْتَلَطَ بِه نَبَاتُ اْلاَرْضِ فَاَصْبَحَ هَشِيْمًا تَذْرُوْهُ
الرّي?حُ، وَ كَانَ اللهُ عَل?ى كُلّ شَيْءٍ مُقْتَدِرًا. الكهف: 45
Dan berilah perumpamaan kepada mereka (manusia), kehidupan
dunia adalah sebagai air hujan yang Kami turunkan dari langit, maka menjadi
subur karenanya tumbuh-tumbuhan di muka bumi, kemudian tumbuh-tumbuhan itu
menjadi kering yang diterbangkan oleh angin. Dan adalah Allah Maha Kuasa atas
segala sesuatu. [QS. Al-Kahfi :
45]
زُيّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَو?تِ مِنَ النّسَآءِ وَ الْبَنِيْنَ وَ
الْقَنَاطِيْرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَ الْفِضَّةِ وَ الْخَيْلِ
الْمُسَوَّمَةِ وَ اْلاَنْعَامِ وَ الْحَرْثِ، ذ?لِكَ مَتَاعُ الْحَي?وةِ
الدُّنْيَا، وَ اللهُ عِنْدَه حُسْنُ الْمَا?بِ(14) قُلْ اَؤُنَبّئُكُمْ بِخَيْرٍ
مّنْ ذ?لِكُمْ لِلَّذِيْنَ اتَّقَوْا عِنْدَ رَبّهِمْ جَنّ?تٌ تَجْرِيْ مِنْ
تَحْتِهَا اْلاَنْهَارُ خلِدِيْنَ فِيْهَا وَ اَزْوَاجٌ مُّطَهَّرَةٌ وَّ رِضْوَانٌ
مّنَ اللهِ، وَ اللهُ بَصِيْرٌ بِالْعِبَادِ(15) ال عمران: 14-15
Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada
apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari
jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang.
Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik
(surga).
(14)
Katakanlah, "Inginkah aku khabarkan kepadamu apa yang lebih
baik dari yang demikian itu?" Untuk orang-orang yang bertaqwa (kepada Allah),
pada sisi Tuhan mereka ada surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka
kekal di dalamnya. Dan (mereka dikaruniai) istri-istri yang disucikan serta
keridlaan Allah: Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya. [QS. Ali 'Imran
: 14-15]
Dalam hadits
disebutkan sebagai berikut :
عَنْ اَبِى سَعِيْدٍ الْخُدْرِىّ عَنِ النَّبِىّ ص قَالَ: اِنَّ
الدُّنْيَا حُلْوَةٌ خَضِرَةٌ، وَ اِنَّ اللهَ مُسْتَخْلِفُكُمْ فِيْهَا،
فَيَنْظُرُ كَيْفَ تَعْمَلُوْنَ، فَاتَّقُوا الدُّنْيَا وَ اتَّقُوا النّسَاءَ،
فَاِنَّ اَوَّلَ فِتْنَةِ بَنِيْ اِسْرَائِيْلَ كَانَتْ فِى النّسَاءِ. مسلم 4: 2098
Dari Abu Sa'id
Al-Khudriy, dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Sesungguhnya dunia itu manis dan
indah, dan sesungguhnya Allah menjadikan kalian untuk mengelolanya, maka Allah
akan melihat bagaimana yang kalian perbuat (berbuat tha'at kepada Allah atau
berbuat ma'shiyat). Maka hati-hatilah kalian terhadap dunia, dan hati-hatilah
terhadap wanita, karena pertama-tama fitnah yang terjadi di kalangan Bani Israil
adalah karena wanita". [HR. Muslim
juz 4, hal. 2098]
Dunia memang
indah dan sangat menarik, tetapi sifatnya hanya sementara, hanya seperti
permainan yang tidak lama kemudian akan selesai, dan yang ada tinggal lelahnya.
Atau seperti senda gurau yang membuat orang menjadi lupa kepada kewajibannya.
Maka banyak orang yang terpedaya dengan keindahan dunia, sehingga membanggakan
keturunannya, banyaknya harta dan anak, banyak pendukung dan anak buah,
tingginya pangkat dan jabatan, dan lain sebagainya, padahal semuanya itu
akan sirna, tak ubahnya seperti tanaman yang subur yang menyenangkan orang yang
melihatnya, tetapi tidak lama kemudian tanaman itu akan kering, menjadi kuning
dan akhirnya akan hancur.
Itulah gambaran
kesenangan hidup di dunia yang indah ini, maka jangan sampai kita terlena hanya
mengutamakan kesenangan dunia, sehingga melupakan akhirat, karena kesenangan di
dunia ini hanya kesenangan yang sedikit apabila dibandingkan dengan kesenangan
di akhirat. Allah SWT berfirman :
لاَ يَغُرَّنَّكَ تَقَلُّبُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا فِي الْبِلاَدِ(196)
مَتَاعٌ قَلِيْلٌ، ثُمَّ مَأْو?ىهُمْ جَهَنَّمُ، وَبِئْسَ الْمِهَادُ(197) لكِنِ
الَّذِيْنَ اتَّقَوْا رَبَّهُمْ لَهُمْ جَنّ?تٌ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا
اْلاَنْهَارُ خَالِدِيْنَ فِيْهَا نُزُلاً مّنْ عِنْدِ اللهِ وَمَا عِنْدَ اللهِ
خَيْرٌ لّـلْاَبْرَارِ(198) ال عمران: 196-198
Janganlah
sekali-kali kamu terperdaya oleh kebebasan orang-orang kafir bergerak di dalam
negeri.
(196)
Itu hanyalah
kesenangan sementara, kemudian tempat tinggal mereka ialah Jahannam; dan
Jahannam itu adalah tempat yang seburuk-buruknya.
(197)
Akan tetapi
orang-orang yang bertaqwa kepada Tuhan-nya bagi mereka surga yang mengalir
sungai-sungai di dalamnya, sedang mereka kekal di dalamnya sebagai tempat
tinggal (anugerah) dari sisi Allah. Dan apa yang di sisi Allah adalah lebih baik
bagi orang-orang yang berbakti.
(198) [QS. Ali
'Imraan : 196-198]
Di dalam hadits
juga disebutkan :
عَنْ قَيْسٍ قَالَ: سَمِعْتُ مُسْتَوْرِدًا اَخَا بَنِى فِهْرٍ
يَقُوْلُ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: وَ اللهِ، مَا الدُّنْيَا فِى اْلآخِرَةِ اِلاَّ
مِثْلُ مَا يَجْعَلُ اَحَدُكُمْ اِصْبَعَهُ ه?ذِهِ. (وَ اَشَارَ يَحْيَى
بِالسَّبَّابَةِ) فِى الْيَمّ فَلْيَنْظُرْ بِمَ يَرْجِعُ. مسلم 4:
2193
Dari Qais, ia
berkata : Aku mendengar Mustaurid saudara dari Bani Fihr berkata : Rasulullah
SAW bersabda, "Demi Allah, tidaklah kehidupan dunia ini jika dibandingkan dengan
kehidupan akhirat, kecuali seperti salah seorang diantara kalian memasukkan
jarinya ini ke dalam laut. (Yahya (perawi) sambil menunjukkan jari telunjuknya),
maka lihatlah seberapa air yang menetes kembali". [HR. Muslim juz
4, hal. 2193]
عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: لَوْ كَانَتِ
الدُّنْيَا تَعْدِلُ عِنْدَ اللهِ جَنَاحَ بَعُوْضَةٍ مَا سَقَى كَافِرًا مِنْهَا
شَرْبَةَ مَاءٍ.
الترمذى 3: 383، رقم: 2422
Dari Sahl bin
Sa'd, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Seandainya dunia ini di sisi Allah
ada nilainya sesayap nyamuk, niscaya Allah tidak akan memberi minum kepada orang
kafir walaupun seteguk air". [HR. Tirmidzi
juz 3, ha. 383, no. 2422]
Hidup di dunia
ini tidak lama, waktunya terbatas, dan semua manusia akan mati, baik dengan
sebab sakit, atau sebab-sebab lainnya. Dan apabila telah tiba saatnya, mati
pasti akan menemui kita. Allah SWT berfiman :
قُلْ اِنَّ الْمَوْتَ الَّذِيْ تَفِرُّوْنَ مِنْهُ فَاِنَّه
مُل?قِيْكُمْ ثُمَّ تُرَدُّوْنَ اِل?ى عَالِمِ الْغَيْبِ وَ الشَّهَادَةِ
فَيُنَبّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ.
الجمعة: 8
Katakanlah, "Sesungguhnya kematian yang kamu lari
daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu
akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata,
lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan". [QS. Al-Jum'ah
: 8]
اَيْنَ مَا تَكُوْنُوْا يُدْرِكْكُّمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِيْ
بُرُوْجٍ مُّشَيَّدَةٍ، النساء: 78
Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu,
kendati pun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, [QS. An-Nisaa' :
78]
كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ الْمَوْتِ، وَ اِنَّمَا تُوَفَّوْنَ
اُجُوْرَكُمْ يَوْمَ الْقِي?مَةِ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَ اُدْخِلَ
الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ، وَ مَا الْحَي?وةُ الدُّنْيَآ اِلاَّ مَتَاعُ
الْغُرُوْرِ. ال عمران: 185
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya
pada hari qiyamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari
neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan
dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. [QS. Ali
'Imraan : 185]
وَ
لِكُلّ اُمَّةٍ اَجَلٌ، فَاِذَا جَآءَ اَجَلُهُمْ لاَ يَسْتَأْخِرُوْنَ سَاعَةً
وَّلاَ يَسْتَقْدِمُوْنَ. الاعراف: 34
Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah
datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak
dapat (pula) memajukannya. [QS. Al-A'raaf
: 34]
Dan apabila
manusia meninggal dunia, akan diantar oleh 3 hal, yang dua akan kembali,
sedangkan yang satu akan terus menemaninya. Di dalam hadits disebutkan
:
عَنْ اَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: يَتْبَعُ
الْمَيّتَ ثَلاَثَةٌ، فَيَرْجِعُ اثْنَانِ وَ يَبْقَى وَاحِدٌ. يَتْبَعُهُ اَهْلُهُ
وَ مَالُهُ وَ عَمَلُهُ، فَيَرْجِعُ اَهْلُهُ وَ مَالُهُ، وَ يَبْقَى
عَمَلُهُ.
مسلم 4: 2273
Dari Anas bin
Malik, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Ada tiga hal yang mengikuti
mayyit, yang dua akan kembali, sedangkan yang satu tetap menemaninya. Yang
mengikutinya adalah keluarganya, hartanya dan amalnya. Lalu keluarganya dan
hartanya akan kembali, sedangkan amalnya akan tetap
menemaninya". [HR. Muslim juz
4, hal. 2273]
Oleh sebab itu
marilah sisa umur dan kesempatan yang masih diberikan oleh Allah, kita gunakan
sebaik-baiknya untuk bertaubat kepada Allah dan menambah amal kebaikan untuk
bekal hidup kita di ahirat kelak. Rasulullah SAW ketika menasehati seseorang,
beliau bersabda :
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص لِرَجُلٍ وَ هُوَ
يَعِظُهُ: اِغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ: شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ، وَ
صِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ، وَ غِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ، وَ فَرَاغَكَ قَبْلَ
شُغْلِكَ، وَ حَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ. البيهقى فى شعب الايمان 7: 263، رقم: 10248
Dari
Ibnu Abbas, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda kepada seorang laki-laki, pada
waktu itu beliau menasehatinya, “Gunakanlah lima (kesempatan) sebelum datangnya
lima (kesempitan)
1.
Gunakan masa mudamu sebelum datang masa tuamu,
2.
Gunakan masa sehatmu sebelum datang masa sakitmu,
3.
Gunaan masa kayamu sebelum datang masa faqir
(miskin)mu,
4.
Gunakan masa longgarmu sebelum datang masa sibukmu,
5.
Gunakan masa hidupmu sebelum datang kematianmu”.
[HR.
Baihaqiy dalam Syu'abul iimaan juz 7, hal.263, no. 10248]
Dan
sebaik-baik orang adalah yang panjang umjurnya dan baik amalnya, sedangkan
seburuk-buruk orang adalah yang panjang umurnya, tetapi jelek perbuatannya. Di
dalam hadits disebutkan :
عَنْ عَبْدِ الرَّحْم?نِ بْنِ اَبِي بَكْرَةَ عَنْ اَبِيْهِ، اَنَّ
رَجُلاً قَالَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، اَيُّ النَّاسِ خَيْرٌ؟، قَالَ: مَنْ طَالَ
عُمُرُهُ وَ حَسُنَ عَمَلُهُ، قَالَ: فَاَيُّ النَّاسِ شَرٌّ؟ قَالَ: مَنْ طَالَ
عُمُرُهُ وَ سَاءَ عَمَلُهُ. الترمذى 3: 387، رقم: 2432، هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ
صَحِيحٌ.
Dari 'Abdur
Rahman bin Abu Bakrah, dari ayahnya, bahwasanya ada seorang laki-laki bertanya,
"Ya Rasulullah, bagaimana orang yang paling baik itu ?". Beliau bersabda, "Orang
yang panjang umurnya dan baik amalnya". Lalu orang tersebut bertanya lagi, "Lalu
bagaimana orang yang paling buruk itu ?". Beliau bersabda, "Orang yang panjang
umurnya, tetapi jelek amalnya". [HR. Tirmidzi
juz 3, hal. 387, no. 2432, dan ia berkata : Ini hadits hasan
shahih]
Keni'matan yang
diberikan oleh Allah kepada kita di dunia ini, di akhirat nanti akan dimintai
pertanggungjawabannya oleh Allah. Allah SWT berfirman :
وَلاَ تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِه عِلْمٌ، اِنَّ السَّمْعَ وَ الْبَصَرَ
وَ الْفُؤَادَ كُلُّ اُول??ئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُوْلاً.
الاسراء: 36
Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai
pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya
itu akan diminta pertanggungan jawabnya.
[QS. Al-Israa' :
36]
ثُمَّ لَتُسْئَلُنَّ يَوْمَئِذٍ عَنِ النَّعِيْمِ.
التكاثر: 8
kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang
kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu). [QS.
At-Takaatsur : 8]
Di dalam hadits
disebutkan :
عَنْ اَبِى بَرْزَةَ اْلاَسْلَمِيّ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: لاَ
تَزُوْلُ قَدَمَا عَبْدٍ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ عُمْرِهِ فِيْمَا اَفْنَاهُ، وَ عَنْ
عِلْمِهِ فِيْمَا فَعَلَ، وَ عَنْ مَالِهِ مِنْ اَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَ فِيْمَا
اَنْفَقَهُ، وَ عَنْ جِسْمِهِ فِيْمَا اَبْلاَهُ. الترمذى 4: 36، رقم: 2532، و قال: هذا حديث حسن صحيح
Dari
Abu Barzah Al-Aslamiy, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah bergerak
kedua tapak kaki seorang hamba (pada hari qiyamat), sehingga ia ditanya tentang
umurnya untuk apa ia habiskan, tentang ilmunya untuk apa ia gunakan, tentang
hartanya dari mana ia mendapatkannya dan untuk apa ia belanjakan, dan tentang
badannya untuk apa ia gunakan”.
[HR. Tirmidzi juz 4, hal. 36, no. 2532, ia berkata : Ini hadits hasan
shahih]
Oleh karena itu
marilah dengan datangnya tahun baru ini, kita gunakan untuk mengoreksi diri kita
masing-masing untuk bermuhaasabah.
حَاسِبُوْا اَنْفُسَكُمْ قَبْلَ اَنْ تُحَاسَبُوْا وَزِنُوْا
اَنْفُسَكُمْ قَبْلَ اَنْ تُوْزَنُوْا.
Hitung-hitunglah
diri kalian sebelum (amal) kalian dihitung (oleh Allah), dan timbang-timbanglah
(amal kalian) sebelum (amal) kalian ditimbang (oleh Allah).
Diriwayatkan
bahwa 'Umar bin Khaththab pernah berpidato, dan diantara isi pidatonya itu
beliau menganjurkan kepada yang hadir saat itu agar
bermuhaasabah.
عَنْ عُمَرَ ابْنِ الْخَطَّابِ اَنَّهُ قَالَ فِى خُطْبَتِهِ:
حَاسِبُوْا اَنْفُسَكُمْ قَبْلَ اَنْ تُحَاسَبُوْا، وَزِنُوْا اَنْفُسَكُمْ قَبْلَ
اَنْ تُوْزَنُوْا، وَ تَزَيَّنُوْا لِلْعَرَضِ اْلاَكْبَرِ يَوْمَ تُعْرَضُوْنَ لاَ
يَخْفَى مِنْكُمْ خَافِيَةٌ.
ابن ابى شيبة 7: 115، رقم: 34448
Dari 'Umar bin
Khaththab, bahwasanya ia berkata di dalam pidatonya, "Hitung-hitunglah diri
kalian sebelum (amal) kalian dihitung (oleh Allah), timbang-timbanglah (amal)
kalian sebelum (amal) kalian ditimbang (oleh Allah). Dan berhiaslah kalian untuk
menyambut pertemuan agung pada hari kamu sekalian dihadapkan (kepada Allah) dan
tidak ada sesuatupun dari kalian yang tersembunyi". [HR. ibnu Abi
Syaibah juz 7, hal. 115, no. 34448]
Apabila kita
enggan untuk mengoreksi diri dan bermuhaasabah, bukan tidak mungkin kita
termasuk orang yang paling rugi, sebagaimana firman Allah
:
قُلْ هَلْ نُنَبّئُكُمْ بِاْلاَخْسَرِيْنَ اَعْمَالاً(103) الَّذِيْنَ
ضَلَّ سَعْيُهُمْ فِي الْحَي?وةِ الدُّنْيَا وَهُمْ يَحْسَبُوْنَ اَنَّهُمْ
يُحْسِنُوْنَ صُنْعًا(104)
الكهف: 103-104
Katakanlah, "Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang
orang-orang yang paling merugi perbuatannya?"
(103)
Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam
kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat
sebaik-baiknya. (104)
[QS. Al-Kahfi :
103-104]
Atau bahkan kita
termasuk orang yang pailit, sebagaimana disebutkan dalam hadits
:
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: اَتَدْرُوْنَ مَا
الْمُفْلِسُ؟ قَالُوْا: اَلْمُفْلِسُ فِيْنَا مَنْ لاَ دِرْهَمَ لَهُ وَ لاَ
مَتَاعَ. فَقَالَ: اِنَّ الْمُفْلِسَ مِنْ اُمَّتِى يَأْتِى يَوْمَ اْلقِيَامَةِ
بِصَلاَةٍ وَ صِيَامٍ وَ زَكَاةٍ وَ يَأْتِى قَدْ شَتَمَ ه?ذَا، وَ قَذَفَ ه?ذَا، وَ اَكَلَ مَالَ ه?ذَا. وَ سَفَكَ دَمَ ه?ذَا، وَ ضَرَبَ ه?ذَا؛ فَيُعْطَى ه?ذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ، وَ ه?ذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ، فَاِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ اَنْ يُقْضَى
مَا عَلَيْهِ اُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ ثُمَّ طُرِحَ فِى
النَّارِ. مسلم 4: 1997
Dari
Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, "Tahukah kalian siapakah orang
yang disebut pailit itu ?" Jawab para shahabat, "Orang yang pailit diantara kami
ialah orang yang tidak punya dirham dan tidak punya barang-barang". Rasulullah
SAW bersabda, "Sesungguhnya orang yang pailit dari ummatku ialah orang yang
datang pada hari qiyamat lengkap dengan membawa (pahala) shalatnya, puasanya dan
zakatnya. Tetapi di samping itu ia telah mencaci ini, dan menuduh ini, memakan
hartanya ini, dan menumpahkan darahnya ini, dan memukul ini, maka diberikan
kepada orang yang dianiaya itu dari (pahala) kebaikan amalnya, dan kepada orang
yang lainnya lagi (dari pahala) kebaikan amalnya. Maka apabila telah habis
(pahala) kebaikannya itu dan belum terbayar semua tuntutan orang-orang yang
pernah dianiaya tersebut, maka diambilkan dari dosa-dosa orang yang telah
dianiaya itu dan ditanggungkan kepadanya, lalu ia dilemparkan ke
neraka".
[HR. Muslim juz 4, hal 1997]
Hidup
di dunia ini hanya sebentar, dan hidup yang haqiqi adalah hidup di akhirat
kelak. Allah SWT berfirman :
وَمَا ه?ذِهِ الْحَي?وةُ الدُّنْيَآ اِلاَّ لَهْوٌ وَّلَعِبٌ، وَ اِنَّ
الدَّارَ اْلا?خِرَةَ لَهِيَ الْحَيَوَانُ. لَوْ كَانُوْا يَعْلَمُوْنَ. العنكبوت: 64
Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan
senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya
kehidupan, kalau mereka mengetahui. [QS. Al-'Ankabuut : 64]
Dan
ada diriwayatkan, barangsiapa yang sudah berumur 40 tahun, kebaikannya belum
bisa mengalahkan keburukannya, maka bersiap-siaplah masuk
neraka.
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَنْ اَتَى
عَلَيْهِ اَرْبَعُوْنَ سَنَةً فَلَمْ يَغْلِبْ خَيْرُهُ شَرَّهُ فَلْيَتَجَهَّزْ
اِلَى النَّارِ. الموضوعات 1: 178
Dari
Ibnu 'Abbas, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang sudah
mencapai umur 40 tahun, kebaikannya belum bisa mengalahkan keburukannya, maka
hendaklah ia bersiap-siap masuk neraka".
[Al-Maudluu'aat oleh Imam Abul Faraj Abdur Rahman bin 'Aliy bin Al-Jauziy
Al-Qurasyiy juz 1, hal. 178, hadits ini sangat dla'if, karena dalam sanadnya ada
beberapa perawi yang dla'if, yaitu Robaah bin Ahmad; ia sangat dlaif. Adapun
Jarir : para 'ulama hadits meninggalkan haditsnya. Dan Dlohhaak, ia tidak
bertemu dengan Ibnu 'Abbas]
Dan
Rasulullah SAW berpesan kepada kita supaya bertaqwa kepada Allah di mana saja
kita berada.
عَنْ اَبِي ذَرّ قَالَ: قَالَ لِي رَسُوْلُ اللهِ ص: اتَّقِ اللهَ
حَيْثُمَا كُنْتَ، وَ اَتْبِعِ السَّيّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا، وَ خَالِقِ
النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ. الترمذى 3: 239، رقم: 2053
Dari
Abu Dzarr, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda kepadaku, "Bertaqwalah kamu
kepada Allah dimana saja kamu berada, dan ikutilah perbuatan buruk dengan
perbuatan yang baik, niscaya perbuatan yang baik itu akan menghapusnya. Dan
bergaullah dengan manusia dengan akhlaq yang baik".
[HR. Tirmidzi juz 3, hal. 239, no. 2053]
Oleh
karena itu marilah sisa umur yang masih diberikan oleh Allah SWT kepada kita
ini, kita gunakan untuk meningkatkan iman dan taqwa kita kepada Alllah, karena
hanya dengan iman dan taqwa itulah Allah menjauhkan manusia dari neraka dan
memasukkan ke surga. Kita tingkatkan persatuan dan kerukunan sesama muslim,
karena sesama muslim adalah bersaudara, dan kita jauhi berbantah, perselisihan,
pertengkaran dan perpecahan, karena perpecahan itu akan melemahkan kekuatan
kita. Allah SWT berfirman :
وَ
اَطِيْعُوا اللهَ وَ رَسُوْلَه وَلاَ تَنَازَعُوْا فَتَفْشَلُوْا وَ تَذْهَبَ
رِيْحُكُمْ وَاصْبِرُوْا، اِنَّ اللهَ مَعَ الصّ?بِرِيْنَ. الانفال: 46
Dan tha'atlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu
berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu
dan bershabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang shabar.
[QS. AL-Anfaal : 46]
Demikianlah
semoga Allah menuntun kita ke jalan yang benar, dan semoga Allah mengampuni
kita. Aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar