عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرٍو رض اَنَّ
رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: اَلْقُلُوْبُ اَوْعِيَةٌ، وَ
بَعْضُهَا اَوْعَى مِنْ بَعْضٍ، فَاِذَا سَأَلْتُمُ اللهَ عَزَّ وَ جَلَّ يَااَيُّهَا النَّاسُ، فَاسْأَلُوْهُ وَ اَنْتُمْ مُوْقِنُوْنَ
بِاْلاِجَابَةِ، فَاِنَّ اللهَ لاَ يَسْتَجِيْبُ
لِعَبْدٍ دَعَاهُ عَنْ ظَهْرِ قَلْبٍ غَافِلٍ. احمد باسناد حسن
Dari
‘Abdullah bin ‘Amr RA, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Hati itu adalah wadah, dan sebagiannya lebih bisa meyaqini daripada sebagian yang lain, maka apabila kalian memohon kepada Allah ‘Azza wa
Jalla hai para manusia, mintalah kepada-Nya, sedangkan kalian yaqin akan dikabulkan, karena Allah tidak akan mengabulkan doanya hamba yang berdoa kepada-Nya dengan hati yang lalai lagi kosong”.
[HR. Ahmad dengan sanad
hasan]
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رض عَنِ النَّبِيّ ص
قَالَ: اُدْعُوا اللهَ وَ اَنْتُمْ مُوْقِنُوْنَ بِاْلاِجَابَةِ، وَ اعْلَمُوْا اَنَّ اللهَ لاَ يَسْتَجِيْبُ دُعَاءً مِنْ قَلْبٍ غَافِلٍ
لاَهٍ. الترمذى و الحاكم
Dari
Abu Hurairah RA, dari Nabi SAW, beliau bersabda, “Berdoalah kalian kepada Allah sedang kalian yaqin akan dikabulkan. Ketahuilah bahwasanya Allah tidak akan mengabulkan doa dari hati yang lalai lagi kosong”.
[HR. Tirmidzi dan
Hakim]
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رض قَالَ: قَالَ
النَّبِيُّ ص: لاَ يَقُوْلَنَّ اَحَدُكُمْ: اَللّهُمَّ
اغْفِرْلِى اِنْ شِئْتَ،
اَللّهُمَّ ارْحَمْنِى اِنْ
شِئْتَ، لِيَعْزِمْ فِى الدُّعَاءِ، فَاِنَّ اللهَ
صَانِعٌ مَا شَاءَ لاَ مُكْرِهَ لَهُ. متفق عليه و اللفظ لمسلم 4:2063
Dari
Abu Hurairah RA, bahwasanya
Rasulullah SAW bersabda,
“Janganlah seseorang diantara kalian berdoa, “Alloohummaghfirlii in syi’ta,
Alloohummarhamnii in syi’ta,
(Ya Allah, ampunilah aku jika Engkau kehendaki, ya Allah, kasihanilah aku jika Engkau kehendaki), tetapi hendaklah bersungguh-sungguh dalam berdoa, karena sesungguhnya Allah bisa berbuat apasaja yang Dia kehendaki, tidak ada yang mampu memaksa-Nya”.
[HR. Bukhari dan Muslim
dan lafadh itu bagi Muslim juz 4 : 2063]
عَنْ اَنَسٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اِذَا دَعَا اَحَدُكُمْ
فَلْيَعْزِمْ فِى الدُّعَاءِ، وَ لاَ يَقُلْ: اَللّهُمَّ
اِنْ شِئْتَ فَاَعْطِنِى،
فَاِنَّ اللهَ لاَ مُسْتَكْرِهَ لَهُ. متفق عليه و اللفظ لمسلم 4:2063
Dari
Anas, ia berkata :
Rasulullah SAW bersabda,
“Apabila seseorang diantara kalian berdoa, maka hendaklah bersungguh-sungguh dalam berdoa, dan jangan sekali-kali mengucapkan, Alloohumma in syi’ta fa a’thinii (Ya Allah jika Engkau menghendaki, maka berilah aku), karena sesungguhnya Allah tidak ada yang memaksa-Nya”.
[HR. Bukhari dan Muslim,
dan lafadh itu bagi Muslim juz 4 : 2063]
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: اِذَا دَعَا اَحَدُكُمْ فَلاَ
يَقُلْ: اَللّهُمَّ اغْفِرْلِى اِنْ شِئْتَ، وَ لكِنْ لِيَعْزِمِ اْلمَسْأَلَةَ وَ لْيُعَظّمِ
الرَّغْبَةَ. فَاِنَّ اللهَ لاَ يَتَعَاظَمُهُ شَيْءٌ
اَعْطَاهُ. مسلم 4:2063
Dari
Abu Hurairah bahwasanya
Rasulullah SAW bersabda,
Apabila salah seorang diantara kalian berdoa, maka janganlah mengucapkan, “Alloohummaghfirlii in syi’ta
(Ya Allah, ampunilh aku jika Engkau menghendaki).
Akan tetapi hendaklah ia bersungguh-sungguh dalam meminta dan berharap, karena sesungguhnya Allah, tidak ada sesuatu yang memberatkan-Nya untuk memberinya.
[HR. Muslim, juz 4 :
2063]
Mendoakan
saudaranya dimana yang didoakan tidak di depannya.
عَنْ اَبِى الدَّرْدَاءِ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَا مِنْ عَبْدٍ
مُسْلِمٍ يَدْعُوْ ِلاَخِيْهِ بِظَهْرِ اْلغَيْبِ اِلاَّ قَالَ اْلمَلَكُ: وَ لَكَ بِمِثْلٍ. مسلم 4 2094
Dari
Abud Darda’ ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah seorang muslim mendoakan kebaikan untuk saudaranya di waktu yang di doakan tidak ada di situ, kecuali malaikat berkata : Dan untukmu seperti itu pula”.
[HR. Muslim juz 4 :
2094]
عَنْ اُمّ الدَّرْدَاءِ قَالَتْ: حَدَّثَنِى
سَيّدِى اَنَّهُ سَمِعَ رَسُوْلَ اللهِ ص يَقُوْلُ: مَنْ
دَعَا ِلاَخِيْهِ بِظَهْرِ اْلغَيْبِ، قَالَ اْلمَلَكُ
اْلمُوَكَّلُ بِهِ: آمِيْنَ، وَ لَكَ بِمِثْلٍ. مسلم 4:2094
Dari
Ummu Darda’ ia berkata :
Suamiku menceritakan kepadaku bahsawanya Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang mendoakan kebaikan untuk saudaranya, dimana yang didoakan tidak ada di situ, maka malaikat yang ditugasi mengucapkan,
Aamiin,
dan untukmu seperti itu pula”. [HR. Muslim 4 :
2094]
عَنْ صَفْوَانَ (وَ هُوَ ابْنُ عَبْدِ اللهِ بْنِ صَفْوَانَ)، وَ
كَانَتْ تَحْتَهُ الدَّرْدَاءُ. قَالَ: قَدِمْتُ
الشَّامَ، فَاَتَيْتُ اَبَا
الدَّرْدَاءِ فِى مَنْزِلِهِ.
فَلَمْ اَجِدْهُ، فَوَجَدْتُ اُمَّ الدَّرْدَاءِ. فَقَالَتْ:
اَتُرِيْدُ اْلحَجَّ اْلعَامَ؟ فَقُلْتُ: نَعَمْ.
قَالَتْ: فَادْعُ اللهَ، لَنَا بِخَيْرٍ. فَاِنَّ النَّبِيَّ ص كَانَ يَقُوْلُ:
دَعْوَةُ اْلمَرْءِ اْلمُسْلِمِ ِلاَخِيْهِ بِظَهْرِ
اْلغَيْبِ مُسْتَجَابَةٌ، عِنْدَ رَأْسِهِ مَلَكٌ مُوَكَّلٌ، كُلَّمَا دَعَا ِلاَخِيْهِ بِخَيْرٍ قَالَ اْلمَلَكُ اْلمُوَكَّلُ بِهِ:
آمِيْنَ، وَ لَكَ بِمِثْلٍ. قَالَ: فَخَرَجْتُ اِلَى
السُّوْقِ فَلَقِيْتُ اَبَا الدَّرْدَاءِ فَقَالَ لِى مِثْلَ
ذلِكَ. يَرْوِيْهِ عَنِ النَّبِيّ ص. مسلم 4:2094
Dari
Shafwan (yaitu anaknya ‘Abdullah bin Shafwan),
suaminya Darda’, ia berkata : Saya datang ke Syam, lalu saya mencari Abud Darda’ di rumahnya, tetapi aku tidak bertemu dengannya, namun aku ketemu dengan Ummud Darda’. Ummud Darda’ bertanya, “Apakah kamu akan berhajji tahun ini ?”
Aku menjawab, “Ya”. Ummud Darda’ berkata, “Mohonkanlah kebaikan kepada Allah untuk kami, karena sesungguhnya Nabi SAW pernah bersabda, “Doanya seorang Islam terhadap saudaranya dimana yang didoakan tidak ada di situ adalah ijabah. Di atas kepalanya ada malaikat yang ditugasi, setiap ia berdoa
kebaikan untuk saudaranya. Maka malaikat yang ditugasi itu mengucap Aamiin, dan untukmu seperti itu juga”. Shafwan berkata, “Lalu aku pergi ke pasar dan aku bertemu dengan Abud Darda’. Lalu dia mengatakan seperti itu kepadaku, yaitu meriwayatkannya dari Nabi SAW”.
[HR. Muslim juz 4 :
2094]
Larangan
minta segera dikabulkan doanya
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رض اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: يُسْتَجَابُ ِلاَحَدِكُمْ مَا لَمْ يَعْجَلْ. يَقُوْلُ: دَعَوْتُ فَلَمْ
يُسْتَجَبْ لِى. البخارى و مسلم و ابو داود و الترمذى و ابن ماجه
Dari
Abu Hurairah RA bahwasanya
Rasulullah SAW bersabda,
“Akan dikabulkan doa seseorang diantara kalian selama dia tidak tergesa-gesa”. Dia berkata, “Aku telah berdoa tetapi tidak dikabulkan”.
[HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi dan Ibnu Majah]
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِيّ ص
اَنَّهُ قَالَ: لاَ يَزَالُ يُسْتَجَابُ لِلْعَبْدِ مَا لَمْ يَدْعُ بِاِثْمٍ، اَوْ قَطِيْعَةِ رَحِمٍ،
مَا لَمْ يَسْتَعْجِلْ. قِيْلَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ مَا اْلاِسْتِعْجَالُ؟ قَالَ:
يَقُوْلُ: قَدْ دَعَوْتُ، وَ قَدْ دَعَوْتُ فَلَمْ اَرَ
يَسْتَجِيْبُ لِى فَيَسْتَحْسِرُ عِنْدَ ذلِكَ، وَ يَدَعُ
الدُّعَاءَ. مسلم 4:2096
Dari
Abu Hurairah, dari Nabi SAW bahwasanya beliau bersabda, “Selalulah akan dikabulkan doanya hamba selama dia tidak berdoa untuk perbuatan dosa atau memutus persaudaraan, dan selama dia tidak minta disegerakan”. (Rasulullah SAW)
ditanya, “Ya Rasulullah, bagaimana yang dimaksud minta disegerakan itu ?”. Beliau menjawab, “Orang (yang berdoa) itu mengatakan, “Sungguh aku telah berdoa, sungguh aku telah berdoa, tetapi aku belum melihat Allah mengabulkan doaku”. Lalu ketika itu dia bosan, dan tidak mau lagi berdoa”.
[HR. Muslim juz 4 :
2096]
Larangan
mendoakan buruk kepada dirinya, maupun kepada anaknya
عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: لاَ
تَدْعُوْا عَلَى اَنْفُسِكُمْ وَ لاَ تَدْعُوْا عَلَى
اَوْلاَدِكُمْ وَ لاَ تَدْعُوْا عَلَى خَدَمِكُمْ وَ لاَ
تَدْعُوْا عَلَى اَمْوَالِكُمْ وَ لاَ تُوَافِقُوْا مِنَ
اللهِ سَاعَةً يُسْأَلُ فِيْهَا عَطَاءً فَيَسْتَجِيْبُ لَكُمْ. مسلم و ابو داود و ابن خزيمة فى صحيحه
Dari
Jabir bin ‘Abdullah RA, ia
berkata : Rasulullah SAW
bersabda, “Janganlah kalian
mendoakan buruk kepada diri-diri kalian, janganlah mendoakan buruk kepada anak-anak kalian, janganlah mendoakan buruk kepada pelayan-pelayan kalian,
janganlah mendoakan buruk kepada harta benda kalian, jangan sampai kalian (berdoa keburukan) bertepatan dengan saat ijabah dimana Allah apabila diminta sesuatu pada saat itu pasti Dia mengabulkan untuk kalian”.
[HR. Muslim, Abu Dawud dan
Ibnu Khuzaimah di dalam shahihnya]
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رض قَالَ: قَالَ
رَسُوْلُ اللهِ ص: ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ لاَ شَكَّ فِى
اِجَابَتِهِنَّ: دَعْوَةُ اْلمَظْلُوْمِ، وَ دَعْوَةُ
اْلمُسَافِرِ، وَ دَعْوَةُ اْلوَالِدِ عَلَى وَلَدِهِ. الترمذى و حسنه
Dari
Abu Hurairah RA, ia berkata :
Rasulullah SAW bersabda,
“Ada
tiga doa yang tidak ragu-ragu lagi pasti dikabulkan, yaitu : 1. doanya orang yang teraniaya, 2. doanya musafir dan 3. doanya ayah yang mendoakan buruk kepada anaknya”.
[HR. Tirmidzi dan ia menghasankannya]
عَنْ اَنَسٍ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: لاَ يَتَمَنَّيَنَّ
اَحَدُكُمُ اْلمَوْتَ لِضُرّ نَزَلَ بِهِ، فَاِنْ كَانَ
لاَ بُدَّ مُتَمَنّيًا فَلْيَقُلْ: اَللّهُمَّ اَحْيِنِى
مَا كَانَتِ اْلحَيَاةُ خَيْرًا لِى، وَ تَوَفَّنِى اِذَا كَانَتِ
اْلوَفَاةُ خَيْرًا لِى. البخارى و مسلم و اللفظ له 4:2064
Dari
Anas RA, ia berkata :
Rasulullah SAW bersabda,
“Janganlah seseorang diantara kalian menginginkan mati berkenaan dengan kesusahan yang menimpanya. Dan jika terpaksa dia harus menginginkan, maka hendaklah dia mengucapkan, “Ya Allah, berilah aku hidup selama hidup itu lebih baik bagiku, dan matikanlah aku apabila mati itu lebih baik bagiku”.
[HR. Bukhari dan Muslim
dan lafadh ini bagi Muslim juz 4 : 2064]
قَالَ اَنَسٌ: لَوْلاَ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ
ص قَالَ: لاَ يَتَمَنَّيَنَّ اَحَدُكُمُ اْلمَوْتَ
لَتَمَنَّيْتُهُ. مسلم 4:2064
Anas
berkata
: Sekiranya Rasulullah SAW tidak bersabda, “Janganlah sekali-kali salah seorang diantara kalian menginginkan mati”, tentu aku menginginkan mati.
[HR. Muslim juz 4 :
2064]
عَنْ قَيْسِ بْنِ اَبِى حَازِمٍ قَالَ:
دَخَلْنَا عَلَى خَبَّابٍ وَ قَدِ اكْتَوَى سَبْعَ كَيَّاتٍ فِى بَطْنِهِ. فَقَالَ:
لَوْ مَا اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص نَهَانَا اَنْ نَدْعُوَ بِاْلمَوْتِ لَدَعَوْتُ بِهِ. مسلم 4:2064
Dari
Qais bin Abu Hazim, ia berkata : Kami datang kepada Khabbab dimana dia telah mengobati dengan besi yang dipanasi pada tujuh luka di perutnya. Lalu dia berkata, “Seandainya Rasulullah SAW tidak melarang kami untuk berdoa minta mati, tentu aku telah berdoa minta mati”.
[HR. Muslim juz 4 :
2064]
عَنْ هَمَّامِ بْنِ مُنَبّهٍ قَالَ: هذَا مَا حَدَّثَنَا اَبُوْ هُرَيْرَةَ عَنْ رَسُوْلِ اللهِ ص فَذَكَرَ اَحَادِيْثَ. مِنْهَا، وَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: لاَ
يَتَمَنَّى اَحَدُكُمُ اْلمَوْتَ، وَ لاَ يَدْعُ بِهِ
مِنْ قَبْلِ اَنْ يَأْتِيَهُ، اِنَّهُ اِذَا مَاتَ اَحَدُكُمُ انْقَطَعَ
عَمَلُهُ، وَ اِنَّهُ لاَ يَزِيْدُ اْلمُؤْمِنَ عُمْرُهُ اِلاَّ خَيْرًا. مسلم 4:2065
Dari
Hammam bin Munabbih ia berkata : Ini adalah apa yang telah diceritakan oleh Abu Hurairah dari Rasulullah SAW kepada kami. Lalu ia menyebutkan beberapa hadits yang diantaranya Rasulullah SAW bersabda, “Seseorang diantara kalian tidak boleh menginginkan mati. Dan janganlah berdoa minta mati sebelum tiba waktunya. Karena apabila salah seorang diantara kalian mati, akan terputus semua amalnya, sedangkan orang mukmin itu tidaklah bertambah umurnya kecuali kebaikannya bertambah”.
[HR. Muslim juz 4 :
2065]
عَنْ اَنَسٍ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص عَادَ
رَجُلاً مِنَ اْلمُسْلِمِيْنَ قَدْ خَفَتَ فَصَارَ مِثْلَ اْلفَرْخِ، فَقَالَ لَهُ
رَسُوْلُ اللهِ ص: هَلْ كُنْتَ تَدْعُوْ بِشَيْءٍ اَوْ
تَسْأَلُهُ اِيَّاهُ؟ قَالَ: نَعَمْ. كُنْتُ اَقُوْلُ: اَللّهُمَّ مَا كُنْتَ مُعَاقِبِى بِهِ فِى اْلآخِرَةِ
فَعَجّلْهُ لِى فِى
الدُّنْيَا. فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: سُبْحَانَ اللهِ، لاَ تُطِيْقُهُ اَوْ لاَ تَسْتَطِيْعُهُ. اَفَلاَ
قُلْتَ: اَللّهُمَّ آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِى
اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ؟ قَالَ: فَدَعَا اللهَ لَهُ
فَشَفَاهُ. مسلم 4: 2069
Dari
Anas bahwasanya Rasulullah SAW pernah menjenguk seorang laki-laki dari kaum muslimin yang sangat menderita hingga kurus dan lemah.
Lalu Rasulullah SAW bertanya kepadanya, “Apakah kamu pernah berdoa sesuatu atau minta sesuatu kepada-Nya
?”. Ia menjawab, “Ya. Aku berdoa Ya Allah, apabila Engkau akan menyiksaku di akhirat maka segerakanlah siksaan itu untukku di dunia”. Maka Rasulullah SAW bersabda, “Subhaanallaah, kamu tidak akan mampu atau tidak sanggup menanggungnya. Kenapa kamu tidak berdoa saja, Ya Allah berikanlah kepada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan jauhkanlah kami dari siksa neraka ?”.
(Anas) berkata, “Lalu orang itu berdoa kepada Allah dengan doa itu, maka Allah menyembuhkannya”.
[HR. Muslim juz 4 :
2068-2069]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar