Allah Maha
Penerima Taubat (1)
وَقُلْنَا
يادَمُ اسْكُنْ اَنْتَ وَ زَوْجُكَ الْجَنَّةَ وَكُلاَ مِنْهَا رَغَدًا حَيْثُ
شِئْتُمَا وَلاَ تَقْرَبَا هذِهِ الشَّجَرَةَ فَتَكُوْنَا مِنَ
الظّلِمِيْنَ(35) فَاَزَلَّهُمَا الشَّيْطنُ عَنْهَا فَاَخْرَجَهُمَا مِمَّا كَانَا
فِيْهِ، وَقُلْنَا اهْبِطُوْا بَعْضُكُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ، وَ لَكُمْ فِى
اْلاَرْضِ مُسْتَقَرٌّ وَّمَتَاعٌ اِلى حِيْنٍ(36) فَتَلَقّى ادَمُ مِنْ رَّبّه
كَلِمتٍ فَتَابَ عَلَيْهِ، اِنَّه هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ(37) البقرة:
35-37
Dan Kami
berfirman: "Hai Adam diamilah oleh kamu dan istrimu surga ini, dan makanlah
makanan-makanannya yang banyak lagi baik di mana saja yang kamu sukai, dan
janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang
dhalim. (35)
Lalu
keduanya digelincirkan oleh syaithan dari surga itu dan dikeluarkan dari keadaan
semula, dan Kami berfirman: "Turunlah kamu! sebagian kamu menjadi musuh bagi
yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup
sampai waktu yang ditentukan".
(36)
Kemudian
Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, maka Allah menerima taubatnya.
Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. (37) [QS.
Al-Baqarah : 35-37]
وَلَقَدْ
عَهِدْنَآ اِلى ادَمَ مِنْ قَبْلُ فَنَسِيَ وَلَمْ نَجِدْ لَه عَزْمًا(115) وَ اِذْ
قُلْنَا لِلْمَلئِكَةِ اسْجُدُوْا لادَمَ فَسَجَدُوْآ اِلآَّ اِبْلِيْسَ اَبى(116)
فَقُلْنَا يادَمُ اِنَّ هذَا عَدُوٌّ لَّكَ وَ لِزَوْجِكَ فَلاَ يُخْرِجَنَّكُمَا
مِنَ الْجَنَّةِ فَتَشْقى(117) اِنَّ لَكَ اَلاَّ تَجُوْعَ فِيْهَا وَلاَ
تَعْرى(118) وَ اَنَّكَ لاَ تَظْمَؤُا فِيْهَا وَلاَ تَضْحى(119) فَوَسْوَسَ
اِلَيْهِ الشَّيْطنُ قَالَ يادَمُ هَلْ اَدُلُّكَ عَلَى شَجَرَةِ الْخُلْدِ وَ
مُلْكٍ لاَّ يَبْلى(120) فَاَكَلاَ مِنْهَا فَبَدَتْ لَهُمَا سَوْاتُهُمَا
وَطَفِقَا يَخْصِفنِ عَلَيْهِمَا مِنْ وَّرَقِ الْجَنَّةِ، وَ عَصى ادَمُ رَبَّه
فَغَوى(121) ثُمَّ اجْتَبهُ رَبُّه فَتَابَ عَلَيْهِ وَهَدى(122) طه:
115-122
Dan
sesungguhnya telah Kami perintahkan kepada Adam dahulu, maka ia lupa (akan
perintah itu), dan tidak Kami dapati padanya kemauan yang kuat. (115)
Dan
(ingatlah) ketika Kami berkata kepada malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam",
maka mereka sujud kecuali iblis. Ia membangkang. (116)
Maka kami
berkata: "Hai Adam, sesungguhnya ini (iblis) adalah musuh bagimu dan bagi
istrimu, maka sekali-kali janganlah sampai ia mengeluarkan kamu berdua dari
surga, yang menyebabkan kamu menjadi celaka. (117)
Sesungguhnya kamu tidak akan kelaparan di dalamnya dan tidak
akan telanjang.
(118)
dan
sesungguhnya kamu tidak akan merasa dahaga dan tidak (pula) akan ditimpa panas
matahari di dalamnya".
(119)
Kemudian
syaithan membisikkan pikiran jahat kepadanya, dengan berkata: "Hai Adam, maukah
saya tunjukkan kepada kamu pohon khuldi dan kerajaan yang tidak akan
binasa?" (120)
Maka
keduanya memakan dari buah pohon itu, lalu nampaklah bagi keduanya
aurat-auratnya dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun (yang ada di)
surga, dan durhakalah Adam kepada Tuhan dan sesatlah ia. (121)
Kemudian
Tuhannya memilihnya maka Dia menerima taubatnya dan memberinya
petunjuk. (122) [QS. Thaahaa : 115-122]
وَ اِذْ
قَالَ مُوْسى لِقَوْمِه يقَوْمِ اِنَّكُمْ ظَلَمْتُمْ اَنْفُسَكُمْ بِاتّخَاذِكُمُ
الْعِجْلَ فَتُوْبُوْآ اِلى بَارِئِكُمْ فَاقْتُلُوْآ اَنْفُسَكُمْ، ذلِكُمْ خَيْرٌ
لَّكُمْ عِنْدَ بَارِئِكُمْ، فَتَابَ عَلَيْكُمْ، اِنَّه هُوَ التَّوَّابُ
الرَّحِيْمُ. البقرة: 54
Dan
(ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya: "Hai kaumku, sesungguhnya kamu
telah menganiaya dirimu sendiri karena kamu telah menjadikan anak lembu
(sembahanmu), maka bertaubatlah kepada Tuhan yang menjadikan kamu dan bunuhlah
dirimu. Hal itu adalah lebih baik bagimu pada sisi Tuhan yang menjadikan kamu;
maka Allah akan menerima taubatmu. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Penerima taubat
lagi Maha Penyayang”. [QS. Al-Baqarah :
54]
لَقَدْ
اَخَذْنَا مِيْثَاقَ بَنِيْ اِسْرَآئِيْلَ وَ اَرْسَلْنَآ اِلَيْهِمْ رُسُلاً،
كُلَّمَا جَآءَهُمْ رَسُوْلٌ بِمَا لاَ تَهْوى اَنْفُسُهُمْ فَرِيْقًا كَذَّبُوْا
وَ فَرِيْقًا يَّقْتُلُوْنَ(70) وَ
حَسِبُوْا اَلاَّ تَكُوْنَ فِتْنَةٌ فَعَمُوْا وَ صَمُّوْا ثُمَّ تَابَ اللهُ
عَلَيْهِمْ ثُمَّ عَمُوْا وَ صَمُّوْا كَثِيْرٌ مّنْهُمْ، وَ اللهُ بَصِيْرٌ بِمَا
يَعْمَلُوْنَ(71) المائدة:
70-71
Sesungguhnya Kami telah mengambil perjanjian dari Bani
Israil, dan telah Kami utus kepada mereka rasul-rasul. Tetapi setiap datang
seorang rasul kepada mereka dengan membawa apa yang tidak diingini oleh hawa
nafsu mereka, (maka) sebagian dari rasul-rasul itu mereka dustakan dan sebagian
yang lain mereka bunuh.
(70)
Dan mereka
mengira bahwa tidak akan terjadi suatu bencana pun (terhadap mereka dengan
membunuh nabi-nabi itu), maka (karena itu) mereka menjadi buta dan pekak,
kemudian Allah menerima taubat mereka, kemudian kebanyakan dari mereka buta dan
tuli (lagi). Dan Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan. (71) [QS.
Al-Maaidah : 70-71]
اَمْ
يَقُوْلُوْنَ افْتَرى عَلَى اللهِ كَذِبًا، فَاِنْ يَّشَأِ اللهُ يَخْتِمْ عَلى
قَلْبِكَ وَ يَمْحُ اللهُ الْبَاطِلَ وَ يُحِقُّ الْحَقَّ بِكَلِمتِه، اِنَّه
عَلِيْمٌ بِذَاتِ الصُّدُوْرِ(24) وَ هُوَ
الَّذِيْ يَقْبَلُ التَّوْبَةَ عَنْ عِبَادِه وَ يَعْفُوْ عَنِ السَّيّاتِ وَ
يَعْلَمُ مَا تَفْعَلُوْنَ(25) وَ يَسْتَجِيْبُ الَّذِيْنَ امَنُوْا وَ عَمِلُوا
الصّلِحتِ وَ يَزِيْدُهُمْ مّنْ فَضْلِه، وَ الْكفِرُوْنَ لَهُمْ عَذَابٌ
شَدِيْدٌ(26) الشورى:
24-26
Bahkan
mereka mengatakan, "Dia (Muhammad) telah mengada-adakan dusta terhadap Allah".
Maka jika Allah menghendaki niscaya Dia mengunci mati hatimu, dan Allah
menghapuskan yang bathil dan membenarkan yang haq dengan kalimat-kalimat-Nya
(Al-Qur'an). Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui segala isi hati. (24)
Dan Dialah
yang menerima taubat dari hamba-hamba-Nya dan memaafkan kesalahan-kesalahan dan
mengetahui apa yang kamu kerjakan,
(25)
dan Dia
memperkenankan (doa) orang-orang yang beriman serta mengerjakan amal yang shalih
dan menambah (pahala) kepada mereka dari karunia-Nya. Dan orang-orang yang kafir
bagi mereka adzab yang sangat keras.
(26) [QS. Asy-Syuuraa :
24-26]
وَ الّتِيْ
يَاْتِيْنَ الْفَاحِشَةَ مِنْ نّسَآئِكُمْ فَاسْتَشْهِدُوْا عَلَيْهِنَّ اَرْبَعَةً
مّنْكُمْ، فَاِنْ شَهِدُوْا فَاَمْسِكُوْهُنَّ فِى الْبُيُوْتِ حَتّى يَتَوَفّهُنَّ
الْمَوْتُ اَوْ يَجْعَلَ اللهُ لَهُنَّ سَبِيْلاً(15) وَ
الَّذَانِ يَأْتِينِهَا مِنْكُمْ فَاذُوْهُمَا، فَاِنْ تَابَا وَ اَصْلَحَا
فَاَعْرِضُوْا عَنْهُمَا، اِنَّ اللهَ
كَانَ تَوَّابًا رَّحِيْمًا(16) النساء:
15-16
Dan
(terhadap) para wanita yang mengerjakan perbuatan keji, hendaklah ada empat
orang saksi di antara kamu (yang menyaksikannya). Kemudian apabila mereka telah
memberi persaksian, maka kurunglah mereka (wanita-wanita itu) dalam rumah sampai
mereka menemui ajalnya, atau sampai Allah memberi jalan yang lain
kepadanya. (15)
Dan
terhadap dua orang yang melakukan perbuatan keji di antara kamu, maka berilah
hukuman kepada keduanya, kemudian jika keduanya bertaubat dan memperbaiki diri,
maka biarkanlah mereka. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha
Penyayang. (16) [QS. An-Nisaa’ : 15-16]
اِنَّمَا التَّوْبَةُ عَلَى اللهِ لِلَّذِيْنَ يَعْمَلُوْنَ السُّوْءَ
بِجَهَالَةٍ ثُمَّ يَتُوْبُوْنَ مِنْ قَرِيْبٍ فَاُولئِكَ يَتُوْبُ اللهُ
عَلَيْهِمْ، وَ كَانَ اللهُ عَلِيْمًا حَكِيْمًا(17) وَ
لَيْسَتِ التَّوْبَةُ لِلَّذِيْنَ يَعْمَلُوْنَ السَّيّئَاتِ حَتّى اِذَا حَضَرَ
اَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ اِنّيْ تُبْتُ اْلئنَ وَلاَ الَّذِيْنَ يَمُوْتُوْنَ
وَهُمْ كُفَّارٌ، اُولئِكَ اَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَابًا اَلِيْمًا(18) النساء:
17-18
Sesungguhnya taubat di sisi Allah hanyalah taubat bagi
orang-orang yang mengerjakan kejahatan lantaran kejahilan, yang kemudian mereka
bertaubat dengan segera, maka mereka itulah yang diterima Allah taubatnya; dan
Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (17)
Dan
tidaklah taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan
(yang) hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, (barulah)
ia mengatakan: "Sesungguhnya saya bertaubat sekarang" Dan tidak (pula diterima
taubat) orang-orang yang mati sedang mereka di dalam kekafiran. Bagi orang-orang
itu telah Kami sediakan siksa yang pedih.
(18) [QS. An-Nisaa’ :
17-18]
وَالسَّارِقُ وَالسَّارِقَةُ فَاقْطَعُوْآ اَيْدِيَهُمَا جَزَآءً بِمَا
كَسَبَا نَكَالاً مّنَ اللهِ، وَ اللهُ عَزِيْزٌ حَكِيْمٌ(38) فَمَنْ
تَابَ مِنْ بَعْدِ ظُلْمِه وَ اَصْلَحَ فَاِنَّ اللهَ يَتُوْبُ عَلَيْهِ، اِنَّ
اللهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ(39) المائدة:
38-39
Laki-laki
yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya (sebagai)
pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah. Dan
Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
(38)
Maka
barang siapa bertaubat (di antara pencuri-pencuri itu) sesudah melakukan
kejahatan itu dan memperbaiki diri, maka sesungguhnya Allah menerima taubatnya.
Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (39) [QS.
Al-Maaidah : 38-39]
وَمَنْ
لَّمْ يَسْتَطِعْ مِنْكُمْ طَوْلاَ اَنْ يَّنْكِحَ الْمُحْصَنتِ الْمُؤْمِنتِ
فَمِنْ مَّا مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْ مّنْ فَتَيتِكُمُ الْمُؤْمِنتِ، وَ اللهُ
اَعْلَمُ بِاِِيْمَانِكُمْ، بَعْضُكُمْ مّنْ بَعْضٍ، فَانْكِحُوْهُنَّ بِاِذْنِ
اَهْلِهِنَّ وَ اتُوْهُنَّ اُجُوْرَهُنَّ بِالْمَعْرُوْفِ مُحْصَنتٍ غَيْرَ
مُسفِحتٍ وَّلاَ مُتَّخِذتِ اَخْدَانٍ، فَاِذَآ اُحْصِنَّ فَاِنْ اَتَيْنَ
بِفَاحِشَةٍ فَعَلَيْهِنَّ نِصْفُ مَا عَلَى الْمُحْصَنتِ مِنَ الْعَذَابِ، ذلِكَ
لِمَنْ خَشِيَ الْعَنَتَ مِنْكُمْ، وَ اَنْ تَصْبِرُوْا خَيْرٌ لَّكُمْ، وَ اللهُ
غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ(25) يُرِيْدُ
اللهُ لِيُبَيّنَ لَكُمْ وَ يَهْدِيَكُمْ سُنَنَ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ وَ
يَتُوْبَ عَلَيْكُمْ، وَ اللهُ عَلِيْمٌ حَكِيْمٌ(26) النساء:
25-26
Dan barang
siapa di antara kamu (orang merdeka) yang tidak cukup perbelanjaannya untuk
mengawini wanita merdeka lagi beriman, ia boleh mengawini wanita yang beriman,
dari budak-budak yang kamu miliki. Allah mengetahui keimananmu; sebahagian kamu
adalah dari sebahagian yang lain, karena itu kawinilah mereka dengan seizin tuan
mereka dan berilah maskawin mereka menurut yang patut, sedang mereka pun
wanita-wanita yang memelihara diri, bukan pezina dan bukan (pula) wanita yang
mengambil laki-laki lain sebagai piaraannya; dan apabila mereka telah menjaga
diri dengan kawin, kemudian mereka mengerjakan perbuatan yang keji (zina), maka
atas mereka separo hukuman dari hukuman wanita-wanita merdeka. (Kebolehan
mengawini budak) itu, adalah bagi orang-orang yang takut kepada kesulitan
menjaga diri (dari perbuatan zina) di antaramu, dan kesabaran itu lebih baik
bagimu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (25)
Allah
hendak menerangkan (hukum syari’at-Nya) kepadamu, dan menunjukimu kepada
jalan-jalan orang yang sebelum kamu (para nabi dan salihin) dan (hendak)
menerima taubatmu. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (26) [QS.
An-Nisaa’ : 25-26]
وَالسَّابِقُوْنَ اْلاَوَّلُوْنَ مِنَ الْمُهجِرِيْنَ وَ اْلانْصَارِ
وَالَّذِيْنَ اتَّبَعُوْهُمْ بِاِحْسَانٍ، رَضِيَ اللهُ عَنْهُمْ وَ رَضُوْا عَنْهُ
وَ اَعَدَّ لَهُمْ جَنّتٍ تَجْرِيْ تَحْتَهَا اْلاَنْهرُ خلِدِيْنَ فِيْهَآ
اَبَدًا، ذلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيْمُ(100) وَ
مِمَّنْ حَوْلَكُمْ مّنَ اْلاَعْرَابِ مُنفِقُوْنَ، وَ مِنْ اَهْلِ الْمَدِيْنَةِ
مَرَدُوْا عَلَى النّفَاقِ، لاَ تَعْلَمُهُمْ، نَحْنُ نَعْلَمُهُمْ سَنُعَذّبُهُمْ
مَرَّتَيْنِ ثُمَّ يُرَدُّوْنَ اِلى عَذَابٍ عَظِيْمٍ(101) وَ اخَرُوْنَ
اعْتَرَفُوْا بِذُنُوْبِهِمْ خَلَطُوْا عَمَلاً صَالِحًا وَّ اخَرَ سَيّئًا، عَسَى
اللهُ اَنْ يَّتُوْبَ عَلَيْهِمْ، اِنَّ اللهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ(102)
التوبة: 100-102
Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk
Islam) di antara orang-orang muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti
mereka dengan baik, Allah ridla kepada mereka dan mereka pun ridla kepada Allah
dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di
dalamnya; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang
besar. (100)
Di antara
orang-orang Arab Badui yang di sekelilingmu itu, ada orang-orang munafik; dan
(juga) di antara penduduk Madinah. Mereka keterlaluan dalam kemunafikannya. Kamu
(Muhammad) tidak mengetahui mereka, (tetapi) Kami-lah yang mengetahui mereka.
Nanti mereka akan Kami siksa dua kali kemudian mereka akan dikembalikan kepada
adzab yang besar.
(101)
Dan (ada
pula) orang-orang lain yang mengakui dosa-dosa mereka, mereka mencampur baurkan
pekerjaan yang baik dengan pekerjaan lain yang buruk. Mudah-mudahan Allah
menerima taubat mereka. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang. (102) [QS. At-Taubah : 100-102]
َكَيْفَ
اِذَآ اَصَابَتْهُمْ مُّصِيْبَةٌ بِمَا قَدَّمَتْ اَيْدِيْهِمْ ثُمَّ جَآءُوْكَ
يَحْلِفُوْنَ بِاللهِ، اِنْ اَرَدْنَا اِلاَّ اِحْسَانًا وَّ تَوْفِيْقًا(62)
اُولئِكَ الَّذِيْنَ يَعْلَمُ اللهُ مَا فِيْ قُلُوْبِهِمْ فَاَعْرِضْ عَنْهُمْ
وَعِظْهُمْ وَ قُلْ لَّهُمْ فِيْ اَنْفُسِهِمْ قَوْلاً بَلِيْغًا(63) وَ مَآ
اَرْسَلْنَا مِنْ رَّسُوْلٍ اِلاَّ لِيُطَاعَ بِاِذْنِ اللهِ، وَ لَوْ اَنَّهُمْ
اِذْ ظَلَمُوْآ اَنْفُسَهُمْ جَآءُوْكَ فَاسْتَغْفَرُوا اللهَ وَ اسْتَغْفَرَ
لَهُمُ الرَّسُوْلُ لَوَجَدُوْا اللهَ تَوَّابًا رَّحِيْمًا(64) النساء:
62-64
Maka
bagaimanakah halnya apabila mereka (orang-orang munafik) ditimpa sesuatu musibah
disebabkan perbuatan tangan mereka sendiri, kemudian mereka datang kepadamu
sambil bersumpah: "Demi Allah, kami sekali-kali tidak menghendaki selain
penyelesaian yang baik dan perdamaian yang sempurna". (62)
Mereka itu
adalah orang-orang yang Allah mengetahui apa yang di dalam hati mereka. Karena
itu berpalinglah kamu dari mereka, dan berilah mereka pelajaran, dan katakanlah
kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. (63)
Dan kami
tidak mengutus seseorang rasul, melainkan untuk ditha’ati dengan seizin Allah.
Sesungguhnya jika mereka ketika menganiaya dirinya datang kepadamu, lalu memohon
ampun kepada Allah, dan Rasul pun memohonkan ampun untuk mereka, tentulah mereka
mendapati Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. (64) [QS.
An-Nisaa’ : 62-64]
وَ لَمَّا
رَأَى الْمُؤْمِنُوْنَ اْلاَحْزَابَ قَالُوْا هذَا مَا وَعَدَنَا اللهُ وَ
رَسُوْلُه و َصَدَقَ اللهُ وَ رَسُوْلُه، وَ مَا زَادَهُمْ اِلاَّ اِِيْمَانًا وَّ
تَسْلِيْمًا(22) مِنَ
الْمُؤْمِنِيْنَ رِجَالٌ صَدَقُوْا مَا عَاهَدُوا اللهَ عَلَيْهِ فَمِنْهُمْ مَّنْ
قَضى نَحْبَه وَ مِنْهُمْ مَّنْ يَّنْتَظِرُ، وَ مَا بَدّلُوْا تَبْدِيْلاً(23)
لِيَجْزِيَ اللهُ الصّدِقِيْنَ بِصِدْقِهِمْ وَ يُعَذّبَ الْمُنَافِقِيْنَ اِنْ
شَآءَ اَوْ يَتُوْبَ عَلَيْهِمْ، اِنَّ اللهَ كَانَ غَفُوْرًا
رَّحِيْمًا(24) الاحزاب:
22-24
Dan
tatkala orang-orang mukmin melihat golongan-golongan yang bersekutu itu, mereka
berkata: "Inilah yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya kepada kita". Dan benarlah
Allah dan Rasul-Nya. Dan yang demikian itu tidaklah menambah kepada mereka
kecuali iman dan ketundukan. (22)
Di antara
orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka
janjikan kepada Allah; maka di antara mereka ada yang gugur. Dan di antara
mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu dan mereka sedikit pun tidak merubah
(janjinya), (23)
supaya
Allah memberikan balasan kepada orang-orang yang benar itu karena kebenarannya,
dan menyiksa orang munafik jika dikehendaki-Nya, atau menerima taubat mereka.
Sesungguhnya Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (24) [QS.
Al-Ahzaab : 22-24]
اِنَّا
عَرَضْنَا اْلامَانَةَ عَلَى السَّموتِ وَاْلاَرْض وَ الْجِبَالِ فَاَبَيْنَ اَنْ
يَّحْمِلْنَهَا وَ اَشْفَقْنَ مِنْهَا وَحَمَلَهَا اْلاِنْسَانُ، اِنَّه كَانَ
ظَلُوْمًا جَهُوْلاً(72) لِيُعَذّبَ
اللهُ الْمُنَافِقِيْنَ وَ الْمُنَافِقتِ وَ الْمُشْرِكِيْنَ وَ الْمُشْرِكتِ وَ
يَتُوْبَ اللهُ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ وَ الْمُؤْمِنتِ وَ كَانَ اللهُ غَفُوْرًا
رَّحِيْمًا(73) الاحزاب:
72-73
Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit,
bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka
khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia.
Sesungguhnya manusia itu amat dhalim dan amat bodoh, (72)
sehingga
Allah mengadzab orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang
musyrikin laki-laki dan perempuan; dan sehingga Allah menerima taubat
orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang. (73) [QS. Al-Ahzaab : 72-73]
حم(1) تَنْزِيْلُ
الْكِتبِ مِنَ اللهِ الْعَزِيْزِ الْعَلِيْمِ(2) غَافِرِ الذّّنْبِ وَ قَابِلِ
التَّوْبِ شَدِيْدِ الْعِقَابِ ذِيْ الطَّوْلِ لآَ اِلهَ اِلاَّ هُوَ، اِلَيْهِ
الْمَصِيْرُ(3) المؤمن:
1-3
Haamiim (1)
Diturunkan
Kitab ini (Al Qur'an) dari Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha
Mengetahui, (2)
Yang
Mengampuni dosa dan Menerima taubat lagi keras hukuman-Nya; Yang mempunyai
karunia. Tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Hanya kepada-Nya lah
kembali (semua makhluk).
(3) [QS. Al-Mu’min :
1-3]
اِنَّ
الَّذِيْنَ يَكْتُمُوْنَ مَآ اَنْزَلْنَا مِنَ الْبَيّنتِ وَ الْهُدى مِنْ بَعْدِ
مَا بَيّنّهُ لِلنَّاسِ فِي الْكِتبِ اُولئِكَ يَلْعَنُهُمُ اللهُ وَ يَلْعَنُهُمُ
اللّعِنُوْنَ(159) اِلاَّ
الَّذِيْنَ تَابُوْا وَ اَصْلَحُوْا وَبَيَّنُوْا فَاُولئِكَ اَتُوْبُ عَلَيْهِمْ،
وَ اَنَا التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ(160) البقرة:
159-160
Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah
Kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah
Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al Kitab, mereka itu dila’nati Allah
dan dila’nati (pula) oleh semua (makhluk) yang dapat mela’nati, (159)
kecuali
mereka yang telah taubat dan mengadakan perbaikan dan menerangkan (kebenaran),
maka terhadap mereka itu Aku menerima taubatnya dan Akulah Yang Maha Penerima
taubat lagi Maha Penyayang.
(160) [QS. Al-Baqarah :
159-160]
لَقَدْ
تَّابَ اللهُ عَلَى النَّبِيّ وَ الْمُهجِرِيْنَ وَ اْلاَنْصَارِ الَّذِيْنَ
اتَّبَعُوْهُ فِيْ سَاعَةِ الْعُسْرَةِ مِنْ بَعْدِ مَا كَادَ يَزِيْغُ قُلُوْبُ
فَرِيْقٍ مّنْهُمْ ثُمَّ تَابَ عَلَيْهِمْ، اِنَّه بِهِمْ رَءُوْفٌ
رَّحِيْمٌ(117) وَ عَلَى
الثَّلثَةِ الَّذِيْنَ خُلّفُوْا، حَتّى اِذَا ضَاقَتْ عَلَيْهِمُ اْلاَرْضُ بِمَا
رَحُبَتْ وَ ضَاقَتْ عَلَيْهِمْ اَنْفُسُهُمْ وَظَنُّوْآ اَنْ لاَّ مَلْجَاَ مِنَ
اللهِ اِلآَّ اِلَيْهِ، ثُمَّ تَابَ عَلَيْهِمْ لِيَتُوْبُوْا، اِنَّ اللهَ هُوَ
التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ(118) التوبة:
117-118
Sesungguhnya Allah telah menerima taubat Nabi, orang-orang
muhajirin dan orang-orang Anshar, yang mengikuti Nabi dalam masa kesulitan,
setelah hati segolongan dari mereka hampir berpaling, kemudian Allah menerima
taubat mereka itu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada
mereka, (117)
dan
terhadap tiga orang yang ditangguhkan (penerimaan taubat) mereka, hingga apabila
bumi telah menjadi sempit bagi mereka, padahal bumi itu luas dan jiwa mereka pun
telah sempit (pula terasa) oleh mereka, serta mereka telah mengetahui bahwa
tidak ada tempat lari dari (siksa) Allah, melainkan kepada-Nya saja. Kemudian
Allah menerima taubat mereka agar mereka tetap dalam taubatnya. Sesungguhnya
Allah-lah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. (118) [QS.
At-Taubah : 117-118]
اِذَا
جَآءَ نَصْرُ اللهِ وَ الْفَتْحُ(1) وَ
رَأَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُوْنَ فِيْ دِيْنِ اللهِ اَفْوَاجًا(2) فَسَبّحْ بِحَمْدِ
رَبّكَ وَ اسْتَغْفِرْهُ، اِنّه كَانَ تَوَّابًا(3)
النصر: 1-3
Apabila
telah datang pertolongan Allah dan kemenangan. (1)
Dan kamu
lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong, (2)
maka
bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya
Dia adalah Maha Penerima taubat.
(3) [QS. An-Nashr :
1-3]
خُذْ مِنْ
اَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهّرُهُمْ وَ تُزَكّيْهِمْ بِهَا وَصَلّ عَلَيْهِمْ
اِنّّ صَلوتَكَ سَكَنٌ لَّهُمْ، وَ اللهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ(103) اَلَمْ
يَعْلَمُوْآ اَنَّ اللهَ هُوَ يَقْبَلُ التَّوْبَةَ عَنْ عِبَادِه وَ يَأْخُذُ
الصَّدَقتِ وَ اَنَّ اللهَ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ(104) التوبة:
103-104
Ambillah
zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan
mensucikan mereka, dan berdo’alah untuk mereka. Sesungguhnya do’a kamu itu
(menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui. (103)
Tidakkah
mereka mengetahui, bahwasanya Allah menerima taubat dari hamba-hamba-Nya dan
menerima zakat, dan bahwasanya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha
Penyayang? (104) [QS. At-Taubah : 103-104]
وَ قُلِ
اعْمَلُوْا فَسَيَرَى اللهُ عَمَلَكُمْ وَ رَسُوْلُه وَ الْمُؤْمِنُوْنَ، وَ
سَتُرَدُّوْنَ اِلى عَالِمِ الْغَيْبِ وَ الشَّهَادَةِ فَيُنَبّئُكُمْ بِمَا
كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ(105) وَ
اخَرُوْنَ مُرْجَوْنَ لاَمْرِ اللهِ اِمَّا يُعَذّبُهُمْ وَ اِمَّا يَتُوْبُ
عَلَيْهِمْ، وَ اللهُ عَلِيْمٌ حَكِيْمٌ(106) التوبة:
105-106
Dan
katakanlah, "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mu’min
akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang
Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa
yang telah kamu kerjakan".
(105)
Dan ada
(pula) orang-orang lain yang ditangguhkan sampai ada keputusan Allah; adakalanya
Allah akan mengadzab mereka dan adakalanya Allah akan menerima taubat mereka.
Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (106) [QS.
At-Taubah : 105-106]
ياَيُّهَا
الَّذِيْنَ امَنُوْا لاَ يَسْخَرْ قَومٌ مّنْ قَوْمٍ عَسى اَنْ يَّكُوْنُوْا
خَيْرًا مّنْهُمْ وَلاَ نِسَآءٌ مّنْ نِسَآءٍ عَسى اَنْ يَّكُنَّ خَيْرًا
مّنْهُنَّ، وَلاَ تَلْمِزُوْآ اَنْفُسَكُمْ وَلاَ تَنَابَزُوْا بِاْلاَلْقَابِ،
بِئْسَ الاِسْمُ الْفُسُوْقُ بَعْدَ اْلاِيْمَانِ، وَ مَنْ لَّمْ يَتُبْ فَاُولئِكَ
هُمُ الظّلِمُوْنَ(11) ياَيُّهَا
الَّذِيْنَ امَنُوا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مّنَ الظَّنّ اِنّّ بَعْضَ الظَّنّ
اِثْمٌ وَّلاَ تَجَسَّسُوْا وَلاَ يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ بَعْضًا، اَيُحِبُّ
اَحَدُكُمْ اَنْ يَّأْكُلَ لَحْمَ اَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُ، وَ اتَّقُوا
اللهَ، اِنَّ اللهَ تَوَّابٌ رَّحِيْمٌ(12) الحجرات:
11-12
Hai
orang-orang yang beriman janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain
(karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang
mengolok-olok) dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olok) wanita-wanita lain
(karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari
wanita (yang mengolok-olok) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan
janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk
panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak
bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang dhalim. (11)
Hai
orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya
sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan
orang lain dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain.
Sukakah salah seorang diantara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati ?
Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertaqwalah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. (12) [QS,
Al-Hujuraat : 11-12]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar