2/01/2019

Menjaga Persatuan

Menjaga Persatuan


Kaum muslimin dan muslimat rahimakumullah, sesungguhnya kita sesama muslim, sesama mu'min adalah bersaudara. Persaudaraan yang diikat bukan dengan nasab keturunan, tetapi persaudaraan yang diikat oleh iman dan Islam. Walaupun berbeda nasab, suku bangsa, bahasa maupun berbeda warna kulit, tetapi asalkan orang tersebut orang Islam atau orang yang beriman, maka orang tersebut adalah saudara kita. Allah SWT berfirman :
اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ اِخْوَةٌ فَاَصْلِحُوْا بَيْنَ اَخَوَيْكُمْ وَ اتَّقُوا اللهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ. الحجرات: 10
Sesungguhnya orang-orang mu'min adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat. [QS. Al-Hujuraat : 10]

Suku Aus dan Khazraj di Madinah yang telah bertahun-tahun saling bermusuhan dan berperang, setelah mereka memeluk Islam, maka mereka menjadi hidup bersaudara, hidup rukun dan damai. Allah SWT berfirman :
وَاعْتَصِمُوْا بِحَبْلِ اللهِ جَمِيْعًا وَّلَا تَفَرَّقُوْا وَاذْكُرُوْا نِعْمَتَ اللهِ عَلَيْكُمْ اِذْ كُنْتُمْ اَعْدَآءً فَاَلَّفَ بَيْنَ قُلُوْبِكُمْ فَاَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهۤ اِخْوَانًا، وَ كُنْتُمْ عَلٰى شَفَا حُفْرَةٍ مّنَ النَّارِ فَاَنْقَذَكُمْ مّنْهَا، كَذٰلِكَ يُبَيّنُ اللهُ لَكُمْ اٰيٰتِه لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُوْنَ. ال عمران: 103
Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan ni'mat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena ni'mat Allah orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu daripadanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk. [QS. Ali 'Imraan : 103]
Di dalam hadits juga disebutkan :
عَنْ اَبِى مُوْسَى قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اَلْمُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِ كَاْلبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا. مسلم 4: 1999
Dari Abu Musa, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Orang mu'min dengan mu'min lainnya adalah seperti satu bangunan yang sebagiannya dengan bagian yang lain saling menguatkan" [HR. Muslim juz 4, hal. 1999]
Begitulah kaum muslimin apabila mau berpegang teguh kepada tali agama Allah kembali kepada tuntunan Allah dan Rasul-Nya. Senang apabila saudaranya mendapat ni'mat, dan turut merasa susah apabila saudaranya mendapat mushibah, lalu berusaha untuk menolongnya.
عَنِ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيْرٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَثَلُ الْمُؤْمِنِيْنَ فِىْ تَوَادّهِمْ وَ تَرَاحُمِهِمْ وَ تَعَاطُفِهِمْ مَثَلُ اْلجَسَدِ، اِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ اْلجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَ اْلحُمَّى. مسلم 4: 1999
Dari Nu'man bin Basyir, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Perumpamaan orang-orang mukmin dalam berkasih sayang, cinta-mencintai, serta memadu kasih ibarat satu tubuh, apabila ada anggota badan yang sakit maka seluruh tubuh akan ikut merasa sakit, dengan tidak bisa tidur dan demam". [HR. Muslim juz 4, hal. 1999]
عَنْ اَنَسٍ عَنِ النَّبِيّ ص قَالَ: لَا يُؤْمِنُ اَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لِاَخِيْهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ. البخارى 1: 9
Dari Anas, dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Tidak beriman seseorang diantara kalian, sehingga dia cinta untuk saudaranya sebagaimana dia cinta untuk dirinya sendiri". [HR. Bukhari juz 1, hal. 9]
Untuk mewujudkan yang demikian itu Rasulullah SAW menuntunkan kita untuk saling menebarkan salam dan betul-betul mengharapkan keselamatan kita.
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: لَا تَدْخُلُوْنَ الْجَنَّةَ حَتَّى تُؤْمِنُوْا وَلَا تُؤْمِنُوْا حَتَّى تَحَابُّوا. اَوَلَا اَدُلُّكُمْ عَلَى شَىْءٍ اِذَا فَعَلْتُمُوْهُ تَحَابَبْتُمْ؟ اَفْشُوا السَّلَامَ بَيْنَكُمْ. مسلم 1: 74
Dari Abu Hurairah, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Kamu sekalian tidak akan masuk surga sehingga kalian beriman, dan kalian tidak akan beriman sehingga berkasih sayang. Maukah aku tunjukkan kepada kalian suatu perbuatan, apabila kalian melakukannya niscaya kalian saling berkasih sayang ? Tebarkanlah salam diantara kalian". [HR. Muslim juz 1, hal. 74]
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: وَ الَّذِى نَفْسِى بِيَدِهِ لَا تَدْخُلُوا اْلجَنَّةَ حَتَّى تُؤْمِنُوْا وَ لَا تُؤْمِنُوْا حَتَّى تَحَابُّوْا، اَلَا اَدُلُّكُمْ عَلَى اَمْرٍ اِذَا اَنْتُمْ فَعَلْتُمُوْهُ تَحَابَبْتُمْ؟ اَفْشُوا السَّلَامَ بَيْنَكُمْ. الترمذى 4: 156، رقم: 2829، هذا حديث حسن صحيح
Dari Abu Hurairah, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Demi Tuhan yang diriku berada di tangan-Nya, kalian tidak akan masuk surga sehingga kalian beriman, dan kalian tidak beriman sehingga kalian saling berkasih-sayang. Maukah aku tunjukkan kepada kalian pada suatu perkara apabila kalian mengamalkannya kalian akan saling berkasih sayang ? Tebarkanlah salam diantara kalian !". [HR. Tirmidzi juz 4, hal. 156, no. 2829, hadits ini hasan shahih]
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اُعْبُدُوا الرَّحْمٰنَ وَ اَطْعِمُوا الطَّعَامَ وَ اَفْشُوا السَّلَامَ تَدْخُلُوا اْلجَنَّةَ بِسَلَامٍ. الترمذى 3: 188، رقم: 1916، و قال هذا حديث حسن صحيح
Dari Abdullah bin 'Amr, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Sembahlah Allah yang Maha Rahman, berikanlah makan, dan tebarkanlah salam, niscaya kalian masuk surga dengan selamat". [HR. Tirmidzi juz 3, hal. 188, no. 1916, dan ia berkata : Ini hadits hasan shahih]
عَنْ اَبِى شُرَيْحٍ رض اَنَّهُ قَالَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، اَخْبِرْنِى بِشَيْءٍ يُوْجِبُ لِى اْلجَنَّةَ. قَالَ: طِيْبُ اْلكَلَامِ وَ بَذْلُ السَّلَامِ وَ اِطْعَامُ الطَّعَامِ. ابن حبان فى صحيحه 2: 257، رقم: 504
Dari Abu Syuraih RA, ia berkata, "Ya Rasulullah, beritahukanlah kepadaku sesuatu yang menyebabkan aku masuk surga". Beliau SAW bersabda, "(Yang menyebabkan kamu masuk surga yaitu) ucapan yang baik, menebarkan salam, dan memberi makan". [HR. Ibnu Hibban di dalam shahihnya juz 2, hal. 257, no. 504]
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: حَقُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ سِتٌّ. قِيْلَ: مَا هُنَّ يَا رَسُوْلَ اللهِ؟ قَالَ: اِذَا لَقِيْتَهُ فَسَلّمْ عَلَيْهِ، وَ اِذَا دَعَاكَ فَاَجِبْهُ، وَ اِذَا اسْتَنْصَحَكَ فَانْصَحْ لَهُ، وَ اِذَا عَطِسَ فَحَمِدَ اللهَ فَسَمّتْهُ، وَ اِذَا مَرِضَ فَعُدْهُ، وَ اِذَا مَاتَ فَاتَّبِعْهُ. مسلم 4: 1705
Dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, "Haqnya orang Islam atas orang Islam yang lain itu ada enam. Lalu (beliau) ditanya, "Apasaja enam itu ya Rasulullah ?". Beliau menjawab, "1. Apabila kamu bertemu dengannya ucapkanlah salam kepadanya, 2. Apabila dia mengundangmu maka datangilah, 3. Apabila dia minta nasehat kepadamu maka berilah nasehat, 4. Apabila dia bersin dan memuji Allah maka doakanlah dia, 5. Apabila dia sakit maka jenguklah, dan 6. Apabila dia meninggal maka antarkanlah jenazahnya". [HR. Muslim juz 4, hal. 1705]
عَنْ اَبِى اَيُّوْبَ اْلاَنْصَارِيّ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: لَا يَحِلُّ لِمُسْلِمٍ اَنْ يَهْجُرَ اَخَاهُ فَوْقَ ثَلَاثِ لَيَالٍ. يَلْتَقِيَانِ فَيُعْرِضُ هٰذَا وَ يُعْرِضُ هٰذَا. وَ خَيْرُهُمَا الَّذِيْ يَبْدَأُ بِالسَّلَامِ. مسلم 4: 1984
Dari Abu Ayyub Al-Anshariy, ia berkata : Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda, "Tidak halal bagi seorang muslim mendiamkan saudaranya lebih dari tiga hari. (Apabila) keduanya bertemu, yang ini berpaling dan yang itu berpaling. Dan sebaik-baik dari keduanya itu ialah orang yang memulai mengucapkan salam". [HR. Muslim juz 4, hal. 1984]
Begitulah, untuk mewujudkan persatuan ini kita supaya saling mendo'akan, jangan bercerai-berai, jangan bertengkar, dan saling menjatuhkan sesama muslim. Allah SWT berfirman :
وَ اَطِيْعُوا اللهَ وَ رَسُوْلَه وَلَا تَنَازَعُوْا فَتَفْشَلُوْا وَ تَذْهَبَ رِيْحُكُمْ وَ اصْبِرُوْا، اِنَّ اللهَ مَعَ الصّابِرِيْنَ. الانفال: 46
Dan tha’atlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bershabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang shabar. [QS. Al-Anfaal : 46]
Dan sesama muslim adalah haram darahnya, hartanya dan kehormatannya :
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: لَا تَحَاسَدُوْا وَ لَا تَنَاجَشُوْا وَ لَا تَبَاغَضُوْا وَ لَا تَدَابَرُوْا وَ لَا يَبِعْ بَعْضُكُمْ عَلَى بَيْعِ بَعْضٍ. وَ كُوْنُوْا عِبَادَ اللهِ اِخْوَانًا. اَلْمُسْلِمُ اَخُو الْمُسْلِمِ لَا يَظْلِمُهُ وَ لَا يَخْذُلُهُ، وَ لَا يَحْقِرُهُ ، اَلتَّقْوَى هٰهُنَا. وَ يُشِيْرُ اِلَى صَدْرِهِ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ، بِحَسْبِ امْرِئٍ مِنَ الشَّرّ اَنْ يَحْقِرَ اَخَاهُ الْمُسْلِمَ. كُلُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ حَرَامٌ دَمُهُ وَ مَالُهُ وَ عِرْضُهُ. مسلم 4: 1986
Dari Abu Hurairah, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Janganlah kalian saling mendengki, janganlah saling bersaing yang tidak sehat, janganlah saling membenci, janganlah saling membelakangi, janganlah seseorang diantara kalian menawar tawaran orang lain, dan jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara. Orang Islam itu saudaranya orang Islam yang lain. Tidak boleh berlaku dhalim kepadanya, tidak boleh membiarkannya (dengan tidak mau menolongnya), dan tidak boleh menghinakannya. Taqwa itu di sini". Beliau sambil mengisyaratkan ke dadanya, tiga kali. "Cukuplah seseorang itu berbuat jahat apabila ia merendahkan saudaranya orang Islam. Setiap orang Islam terhadap orang Islam yang lain adalah haram darahnya, harta bendanya dan kehormatannya. [HR. Muslim juz 4, hal. 1986]
عَنْ سَالِمٍ عَنْ اَبِيْهِ، اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: اَلْمُسْلِمُ اَخُو الْمُسْلِمِ، لَا يَظْلِمُهُ وَلَا يُسْلِمُهُ. مَنْ كَانَ فِى حَاجَةِ اَخِيْهِ كَانَ اللهُ فِى حَاجَتِهِ. وَ مَنْ فَرَّجَ عَنْ مُسْلِمٍ كُرْبَةً فَرَّجَ اللهُ عَنْهُ بِهَا كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ اْلقِيَامَةِ، وَ مَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللهُ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ. مسلم 4: 1996
Dari Salim dari ayahnya, ia berkata : Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda, "Orang Islam itu saudaranya orang Islam yang lain, maka tidak boleh ia menganiayanya dan tidak boleh membiarkannya (dengan tidak mau menolongnya). Barangsiapa yang menolong kebutuhan saudaranya, maka Allah akan menolong kebutuhannya. Dan barangsiapa yang meringankan satu kesusahan orang muslim, Allah akan meringankan satu kesusahan dari kesusahan-kesusahannya pada hari qiyamat. Dan barangsiapa yang menutup aib (cela) orang Islam, maka Allah akan menutup aib (cela)nya besok pada hari qiyamat”. [HR. Muslim juz 4, hal. 1996]
Cukuplah seseorang berbuat jahat apabila ia merendahkan saudaranya sesama muslim. Oleh karena itu Allah SWT melarang kita saling mengolok-olok, saling mencela, saling menggunjing dan lain sebagainya. Allah SWT berfirman :
يٰۤاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مّنْ قَوْمٍ عَسٰۤى اَنْ يَّكُوْنُوْا خَيْرًا مّنْهُمْ وَلَا نِسَآءٌ مّنْ نّسَآءٍ عَسٰۤى اَنْ يَّكُنَّ خَيْرًا مّنْهُنَّ، وَ لَا تَلْمِزُوْآ اَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوْا بِاْلاَلْقَابِ، بِئْسَ الاِسْمُ اْلفُسُوْقُ بَعْدَ اْلاِيْمَانِ، وَ مَنْ لَّمْ يَتُبْ فَاُولـٰۤئِكَ هُمُ الظّٰلِمُوْنَ. الحجرات:11
Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum memperolok-olokkan kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang dipero­lok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang memperolok-olokkan) dan jangan pula wanita-wanita (memperolok-olokkan) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang memperolok-olokkan) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil-memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) fasik (kepada orang-orang yang) sudah beriman dan barangsiapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang dhalim. [QS. Al-Hujuraat : 11]
يٰۤاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مّنَ الظَّنّ، اِنَّ بَعْضَ الظَّنّ اِثْمٌ وَّلَا تَجَسَّسُوْا وَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ بَعْضًا، اَيُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَّأْكُلَ لَحْمَ اَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُ، وَ اتَّقُوا اللهَ، اِنَّ اللهَ تَوَّابٌ رَّحِيْمٌ. الحجرات:12
Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebahagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu mempergunjingkan sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang diantara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati ? Maka tentulah kamu merasa jijik terhadapnya. Dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penya­yang. [QS. Al-Hujuraat : 12]
Dan dalam hadits disebutkan :
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: اَ تَدْرُوْنَ مَا اْلغِيْبَةُ؟ قَالُوْا: اَللهُ وَ رَسُوْلُهُ اَعْلَمُ. قَالَ: ذِكْرُكَ اَخَاكَ بِمَا يَكْرَهُ. قِيْلَ: اَفَرَأَيْتَ اِنْ كَانَ فِى اَخِى مَا اَقُوْلُ؟ قَالَ: اِنْ كَانَ فِيْهِ مَا تَقُوْلُ فَقَدِ اغْتَبْتَهُ، وَ اِنْ لَمْ يَكُنْ فِيْهِ فَقَدْ بَهَتَّهُ. مسلم 4: 2001
Dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah SAW bersabda (kepada para shahabatnya), “Tahukah kalian apakah ghibah itu ?”. Para shahabat menjawab, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui”. Beliau bersabda, “(Ghibah) ialah kamu menyebut tentang saudaramu dengan apa-apa yang dia tidak suka”. Ada yang bertanya kepada beliau, “Bagaimana pendapat engkau jika keadaan saudaraku itu memang betul-betul seperti apa yang aku katakan ?”. Rasulullah SAW bersabda, “Jika keadaan saudaramu itu betul seperti apa yang kamu katakan, maka sungguh kamu telah berbuat ghibah kepadanya. Dan jika (apa yang kamu katakan itu) tidak ada padanya, maka berarti kamu telah berbuat buhtan (kebohongan) kepadanya”. [HR. Muslim juz 4, hal. 2001]
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: اِيَّاكُمْ وَ الظَّنَّ فَاِنَّ الظَّنَّ اَكْذَبُ اْلحَدِيْثِ. وَ لَا تَحَسَّسُوْا وَلَا تَجَسَّسُوْا وَلَا تَنَافَسُوْا وَلَا تَحَاسَدُوْا وَلَا تَبَاغَضُوْا وَ لَا تَدَابَرُوْا، وَ كُوْنُوْا عِبَادَ اللهِ اِخْوَانًا. مسلم 4: 1985
Dari Abu Hurairah, ia berkata : Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda, “Jauhkanlah diri kalian dari berprasangka (buruk), karena prasangka (buruk) itu adalah sedusta-dusta perkataan (hati), janganlah kalian mendengar-dengarkan (pembicaraan orang lain) dan janganlah kalian mencari-cari kesalahan orang lain, janganlah kalian bersaing yang tidak sehat, janganlah kalian saling mendengki, janganlah saling membenci dan janganlah saling membelakangi. Dan jadilah kamu sekalian hamba-hamba Allah yang bersaudara”. [HR. Muslim juz 4, hal. 1985]
عَنِ ابْنِ عُمَرَ اَنَّهُ سَمِعَ النَّبِيَّ ص يَقُوْلُ: لَا تَرْجِعُوْا بَعْدِى كُفَّارًا يَضْرِبُ بَعْضُكُمْ رِقَابَ بَعْضٍ. البخارى 8: 91
Dari Ibnu ‘Umar, bahwasanya ia mendengar Nabi SAW bersabda, “Janganlah sepeninggalku nanti kalian kembali kepada kekafiran, (yakni) sebagian kalian memenggal leher sebagian yang lain”. [HR. Bukhari juz 8, hal. 91]
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ رض اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: مَنْ حَمَلَ عَلَيْنَا السّلَاحَ فَلَيْسَ مِنَّا. البخارى 8: 90
Dari ‘Abdullah bin ‘Umar RA, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang mengangkat senjata untuk memerangi kami, maka ia tidak termasuk golongan kami”. [HR. Bukhari juz 8, hal. 90]
عَنْ اَبِى بَكْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اِذَا اْلتَقَى الْمُسْلِمَانِ بِسَيْفَيْهِمَا فَاْلقَاتِلُ وَ الْمَقْتُوْلُ فِى النَّارِ. مسلم 4: 2214
Dari Abu Bakrah, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Apabila dua orang muslim saling berhadapan dengan menghunus pedang masing-masing, maka orang yang membunuh dan yang di bunuh di neraka”. [HR. Muslim juz 4, hal. 2214]
قَالَ عَبْدُ اللهِ قَالَ النَّبِيُّ ص: سِبَابُ الْمُسْلِمِ فُسُوْقٌ وَ قِتَالُهُ كُفْرٌ. البخارى 8: 91
‘Abdullah (bin Mas’ud) berkata : Nabi SAW bersabda, “Mencaci orang Islam itu merupakan kefasiqan, dan membunuhnya merupakan kekafiran”. [HR. Bukhari juz 8, hal. 91]
Maka kita sesama kaum muslimin tidak boleh saling membenci dan saling menjatuhkan, tetapi seharusnya kita saling bantu-membantu dan tolong-menolong. Di dalam hadits disebutkan :
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرٍو عَنِ النَّبِيّ ص قَالَ: اَلْمُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُوْنَ مِنْ لِسَانِهِ وَ يَدِهِ وَ الْمُهَاجِرُ مَنْ هَجَرَ مَا نَهَى اللهُ عَنْهُ. البخارى 1: 8
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr dari Nabi SAW, beliau bersabda, “Orang muslim itu adalah orang yang orang muslim lainnya selamat dari lisan dan tangannya. Dan orang yang berhijrah itu ialah orang yang berhijrah dari apa yang Allah melarang dari padanya”. [HR. Bukhari juz 1, hal. 8]
Kaum muslimin dan muslimat rahimakumullah, namun demikian syaithan selalu ingin menjerumuskan kita kepada kecelakaan dengan mengadu domba, menyebarkan berita-berita bohong, memfitnah, menimbulkan permusuhan dan peperangan.
عَنْ جَابِرٍ قَالَ: سَمِعْتُ النَّبِىَّ ص يَقُولُ: اِنَّ الشَّيْطَانَ قَدْ يَئِسَ اَنْ يَعْبُدَهُ الْمُصَلُّوْنَ فِى جَزِيرَةِ الْعَرَبِ، وَلٰكِنْ فِى التَّحْرِيْشِ بَيْنَهُمْ. مسلم 4: 2166
Dari Jabir, ia berkata : Saya mendengar Nabi SAW bersabda, "Sesungguhnya syaithan telah berputus-asa untuk disembah oleh orang-orang yang shalat di Jazirah 'Arab ini, tetapi syaithan berusaha mengadu domba dan menebarkan permusuhan diantara mereka (kaum muslimin)". [HR. Muslim juz 4, hal. 2166]
Maka Allah SWT melarang kita mengikuti langkah-langkah syaithan. Allah SWT berfirman :
يٰۤاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِ، وَ مَنْ يَّتَّبِعْ خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِ فَاِنَّه يَأْمُرُ بِالْفَحْشَآءِ وَ الْمُنْكَرِ، وَ لَوْلَا فَضْلُ اللهِ عَلَيْكُمْ وَ رَحْمَتُه مَا زَكىٰ مِنْكُمْ مّنْ اَحَدٍ اَبَدًا وَّلٰكِنَّ اللهَ يُزَكّيْ مَنْ يَّشَآءُ، وَ اللهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ. النور: 21
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaithan. Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah syaithan, maka sesungguhnya syaithan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang mungkar. Sekiranya tidaklah karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu sekalian, niscaya tidak seorang pun dari kamu bersih (dari perbuatan-perbuatan keji dan munkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. [QS. An-Nuur : 21]
Apabila kita saling menjaga persatuan dan saling tolong-menolong serta menghormati sesama kaum muslimin, niscaya Allah akan mencurahkan rahmat-Nya kepada kita :
Allah SWT berfirman di dalam surat At-Taubah : 71-72 sebagai berikut.
وَالْمُؤْمِنُوْنَ وَالْمُؤْمِنٰتُ بَعْضُهُمْ اَوْلِيَآءُ بَعْضٍ، يَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُقِيْمُوْنَ الصَّلوٰةَ وَيُؤْتُوْنَ الزَّكوٰةَ وَيُطِيْعُوْنَ اللهَ وَرَسُوْلَه، اُولـٰۤئِكَ سَيَرْحَمُهُمُ اللهُ، اِنَّ اللهَ عَزِيْزٌ حَكِيْمٌ(71) وَعَدَ اللهُ الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنٰتِ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا اْلاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَا وَمَسٰكِنَ طَيّبَةً فِيْ جَنّٰتِ عَدْنٍ، وَرِضْوَانٌ مّنَ اللهِ اَكْبَرُ، ذٰلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيْمُ. التوبة : 71-72
Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan mereka tha'at kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (71)
Allah menjanjikan kepada orang-orang yang mu'min lelaki dan perempuan, (akan mendapat) surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai, kekal mereka di dalamnya, dan (mendapat) tempat-tempat yang bagus di surga 'Adn. Dan keridlaan Allah adalah lebih besar; itu adalah keberuntungan yang besar. (72) [Q.S. At-Taubah: 71-72]
Demikianlah, semoga Allah SWT menyatukan hati kita kaum muslimin, dan semoga Allah mengampuni kita, "Aamiin".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tentang kehidupan Dunia

  TENTANG DUNIA فعَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: لَوْ كَانَتِ الدُّنْيَا تَعْدِلُ عِنْدَ اللهِ جَنَاحَ بَعُوْضَةٍ ...