4/15/2019

Menepati janji

Menepati janji, Amanat dan Larangan Khianat


Firman Allah SWT :
يَا أَيُّهَا الَّذِيـْنَ ا?مَـنُوْآ اَوْفُوْا بِاْلعُقُوْدِ. المائدة:1
Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu. [QS. Al-Maaidah : 1]
وَاَوْفُوْا بِعَهْدِي أُوفِ بِعَهْدِكُمْ، وَاِيـَّايَ فَارْهَبُوْنِ. البقرة:40
Dan Penuhilah janjimu kepada-Ku, niscaya Aku penuhi janji-Ku kepadamu; dan hanya kepada-Ku-lah kamu harus takut (tunduk). [QS. Al-Baqarah : 40]
وَاَوْفُوْا بِعَهْدِ اللهِ اِذَا عَاهَدْتُّمْ وَلَا تَـنْقُضُوا اْلاَيــْمَانَ بَعْدَ تَـوْكِـيْدِهَا وَقَدْ جَعَلْـتُمُ اللهَ عَلَـيْكُمْ كَـفِيْلًا، اِنَّ اللهَ يَعْلَمُ مَا تَـفْعَلُـوْنَ. النحل:91
Dan tepatilah perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji dan janganlah kamu melanggar sumpah(mu) sesudah meneguhkannya, sedang kamu telah menjadikan Allah sebagai saksimu (terhadap sumpah-sumpah itu). Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu perbuat. [QS. An-Nahl : 91]
وَاَوْفُوْا بِاْلعَهْدِ، اِنَّ اْلعَهْدَ كَانَ مَسْئُوْلًا. الاسراء:34
Dan penuhilah janji; sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggungan jawabnya. [QS, Al-Israa' : 34]
وَمَا يُضِلُّ بِهِ اِلَّا اْلف?سِقِـيْنَ(26) اَلَّذِيـْنَ يَنْقُضُوْنَ عَهْدَ اللهِ مِنْ بَعْدِ مِيْثَـاقِه وَيَـقْطَعُوْنَ مَآ اَمَرَ اللهُ بِهِ اَنْ يُّوْصَلَ وَيُـفْسِدُوْنَ فِى اْلاَرْضِ، أُولَئِكَ هُمُ اْلخ?سِرُوْنَ(27) البقرة:26-27
Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasiq, (26)
(yaitu) orang-orang yang melanggar perjanjian Allah sesudah perjanjian itu teguh, dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah (kepada mereka) untuk menghubungkannya dan membuat kerusakan di muka bumi. Mereka itulah orang-orang yang rugi. (27) [QS. Al-Baqarah : 26 - 27]
اَفَمَنْ يَّعْلَمُ اَنَّـمَآ اُنـْزِلَ اِلَـيْكَ مِنْ رَّبـِّكَ اْلحَقُّ كَمَنْ هُوَ اَعْم?ى، اِنَّـمَا يَتَذَكَّرُ اُولُوا اْلاَلْـبَابِ(19) اَلَّذِيْنَ يُوْفُوْنَ بِعَهْدِ اللهِ وَلَا يَـنْقُضُوْنَ الْمِيْثَاقَ(20) وَالَّذِيـْنَ يَصِلُـوْنَ مَآ اَمَرَ اللهُ بِهِ اَنْ يُّوْصَلَ وَيَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ وَيَخَافُوْنَ سُوءَ اْلحِسَابِ(21) وَالَّذِيـْنَ صَبَرُوا ابْتِغَآءَ وَجْهِ رَبِّـهِمْ وَاَقَامُوا الصَّل?وةَ وَاَنْفَقُوْا مِمَّا رَزَقْـن?ـهُمْ سِرًّا وَّعَلَانِيَةً وَّيَدْرَءُوْنَ بِالْـحَسَنَةِ السَّيِّئَةَ أُولَئِكَ لَـهُمْ عُقْبَى الدَّارِ(22). الرعد:19-22
Apakah orang yang mengetahui bahwasanya apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu itu benar sama dengan orang yang buta ? Hanyalah orang-orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran, (19)
(yaitu) orang-orang yang memenuhi janji Allah dan tidak merusak perjanjian, (20)
dan orang-orang yang menghubungkan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan, dan mereka takut kepada Tuhannya dan takut kepada hisab yang buruk. (21)
Dan orang-orang yang shabar karena mencari keridlaan Tuhannya, mendirikan shalat, dan menafqahkan sebagian rezqi yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik) (22). [QS. Ar-Ra'du : 19-22]
وَمِنْهُمْ مَّنْ ع?هَدَ اللهَ لَـئِنْ ا?ت?ىـنَا مِنْ فَضْلِه لَـنَصَّدَّقَـنَّ وَلَـنَكُـوْنَـنَّ مِنَ الصّ?لِحِيْنَ(75) فَـلَمَّآ ا?ت?ىـهُمْ مِّنْ فَضْلـِه بَخِلُـوْا بِه وَتَـوَلَّـوْا وَّهُمْ مُّعْرِضُوْنَ(76) فَاَعْـقَبَهُمْ نـِفَاقًا فِيْ قُـلُوْبِـهِمْ اِل?ى يَـوْمِ يَـلْـقَوْنَه بـِمَآ اَخْلَـفُوا اللهَ مَا وَعَدُوْهُ وَبـِمَا كَانُـوْا يَكْذِبُـوْنَ(77). التوبة:75-77
Dan diantara mereka ada orang yang telah berikrar kepada Allah : "Sesungguhnya jika Allah memberikan sebahagian karunia-Nya kepada kami, pastilah kami akan bersedeqah dan pastilah kami termasuk orang-orang yang shaleh". (75)
Maka setelah Allah memberikan kepada mereka sebahagian dari karunia-Nya, mereka kikir dengan karunia itu, dan berpaling, dan mereka memanglah orang-orang yang selalu membelakangi (kebenaran). (76)
Maka Allah menimbulkan kemunafiqan pada hati mereka sampai kepada waktu mereka menemui Allah, karena mereka telah memungkiri terhadap Allah apa yang telah mereka ikrarkan kepada-Nya dan karena mereka selalu berdusta. (77)  [QS. At-Taubah : 75 - 77]
يَا أَيُّهَا الَّذِيـْنَ ا?مَنُوْا لَا تَخـُوْنُوا اللهَ وَالـرَّسُوْلَ وَتَخـُوْنُوْآ اَم?ن?ـتِكُمْ وَاَنــْتُمْ تَـعْلَمُوْنَ. الانفال:27
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul dan janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu sedang kamu mengetahui. [QS. Al-Anfaal : 27]
اِنَّ اللهَ يَـأْمُرُكُمْ اَنْ تُـؤَدُّوا اْلاَم?ن?ـتِ إِلَى أَهْلِهَا. النساء:58
Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya. [QS. An-Nisaa' : 58]
وَالَّذِيْنَ هُمْ لِاَم?ن?تِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُوْنَ(8) وَالَّذِيْنَ هُمْ عَل?ى صَلَو?تِـهِمْ يُحَافِظُوْنَ(9) أُولَئِكَ هُمُ اْلوَارِثُوْنَ(10) الَّذِيْنَ يَرِثُوْنَ اْلفِرْدَوْسَ، هُمْ فِيْهَا خ?لِدُوْنَ(11) المؤمنون:8-11
Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya, (8)
dan orang-orang yang memelihara shalatnya. (9)
Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi, (10)
(ya’ni) yang akan mewarisi surga Firdaus. Mereka kekal di dalamnya. (11) [QS. Al-Mukminuun : 8-11]
وَالَّذِيْنَ هُمْ لِاَم?ن?تِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُوْنَ(32) وَالَّذِيْنَ هُمْ بِشَه?د?تِـهِمْ قَآئِمُوْنَ(33) وَالَّذِيْنَ هُمْ عَل?ى صَلَاتِـهِمْ يُحَافِظُوْنَ(34) أُولَئِكَ فِي جَنّ?تٍ مُّكْرَمُوْنَ(35) المعارج:32-35
Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya. (32)
Dan orang-orang yang memberikan kesaksiannya. (33)
Dan orang-orang yang memelihara shalatnya. (34)
Mereka itu (kekal) di surga lagi dimuliakan. (35) [QS. Al-Ma’aarij : 32-35]
اِنــَّا عَرَضْنَا اْلاَمَانَةَ عَلَى السَّم?و?تِ وَاْلاَرْضِ وَاْلجـِبَالِ فَاَبـَيْنَ اَنْ يَّحْمِلْـنَهَا وَاَشْفَقْنَ مِنْهَا وَحَمَلَـهَا اْلاِنــْسَانُ، اِنــَّه كَانَ ظَلُـوْمًا جَهُوْلًا. الاحزاب: 72
Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikulnya dan mereka takut akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat dhalim dan amat bodoh. [QS. Al-Ahzaab : 72]
اِنَّ اللهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ خَوَّانٍ كَفُوْرٍ. الحج: 38
Sesungguhnya Allah tidak menyukai tiap-tiap orang yang berkhianat lagi mengingkari ni'mat. [QS. Al-Hajj : 38]
اِنَّ اللهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ خَوَّانًا اَثِيْمًا. النساء: 107
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang selalu berkhianat lagi bergelimang dosa,  [QS. An-Nisaa’ : 107]
Hadits-hadits Nabi SAW :
عَنْ عِمْرَانَ بْنَ حُصَيْنٍ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم: خَيْرُكُمْ قَرْنِيْ ثُمَّ الَّذِيْنَ يَلُوْنَهُمْ ثُمَّ الَّذِيْنَ يَلُوْنَهُمْ. قَالَ عِمْرَانُ: لَا اَدْرِي اَذَكَرَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم بَعْدُ قَرْنَيْنِ اَوْ ثَلَاثَةً. قَالَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم: اِنَّ بَعْدَكُمْ قَوْمًا يَخُوْنُوْنَ وَلَا يُؤْتَمَنُوْنَ، وَيَشْهَدُوْنَ وَلَا يُسْتَشْهَدُوْنَ، وَيَنْذِرُوْنَ وَلَا يَفُوْنَ، وَيَظْهَرُ فِيْهِمُ السِّمَنُ. البخارى 3: 151
Dari 'Imran bin Hushain RA, ia berkata : Nabi SAW bersabda, "Sebaik-baik kalian ialah orang-orang pada zamanku, kemudian orang-orang berikutnya, kemudian orang-orang berikutnya lagi. 'Imran berkata : Aku tidak tahu apakah Nabi SAW sesudah itu menyebutkan dua generasi atau tiga generasi. Nabi SAW bersabda, "Sesungguhnya sesudah kalian akan ada orang-orang yang mereka itu berkhianat dan tidak dapat dipercaya, mereka bersaksi padahal tidak diminta menjadi saksi, mereka bernadzar tetapi tidak melaksanakan (nadzarnya), dan tampaklah kegemukan di kalangan mereka (karena memakan harta tidak memperdulikan halal-haramnya). [HR. Bukhari juz 3, hal. 151
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: ا?يَةُ الْمُنَافِقِ ثَلَاثٌ. اِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَاِذَا وَعَدَ اَخْلَفَ وَاِذَا ائْتُمِنَ خَانَ. البخارى 1: 14
Dari Abu Hurairah dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Tanda orang munafiq itu ada tiga, yaitu : 1. Apabila berbicara ia berdusta, 2. Apabila berjanji menyelisihi dan 3. Apabila diberi amanat ia khianat”. [HR. Bukhari juz 1, hal. 14]
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرٍو اَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: اَرْبَعٌ مَنْ كُنَّ فِيْهِ كَانَ مُنَافِقًا خَالِصًا، وَمَنْ كَانَتْ فِيْهِ خَصْلَةٌ مِنْهُنَّ كَانَتْ فِيْهِ خَصْلَةٌ مِنَ النِّفَاقِ حَتَّى يَدَعَهَا. اِذَا ائْتُمِنَ خَانَ، وَاِذَا حَدَّثَ كَذَبَ، وَاِذَا عَاهَدَ غَدَرَ، وَاِذَا خَاصَمَ فَجَرَ. البخارى 1: 14
Dari Abdullah bin 'Amr, bahwasanya Nabi SAW bersabda, "Ada empat hal, barangsiapa yang empat hal itu ada padanya maka ia adalah orang munafiq yang sebenarnya. Dan barangsiapa ada padanya satu bagian dari yang empat hal itu berarti ada padanya satu bagian dari kemunafiqan sehingga ia meninggalkannya, yaitu : 1. Apabila diberi amanat ia  khianat, 2. Apabila berbicara ia berdusta, 3. Apabila berjanji menyelisihi dan 4. Apabila bertengkar ia curang. [HR. Bukhari juz 1, hal. 14]
عَنْ اَنــَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَـقُوْلُ: ثَلَاثٌ مَنْ كُنَّ فِـيْهِ فَهُوَ مُنَافِقٌ وَاِنْ صَامَ وَصَلَّى وَحَجَّ وَاعْتَمَرَ، وَقَالَ اِنِّى مُسْلِمٌ. اِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَاِذَا وَعَدَ اَخْلَفَ وَاِذَا ائْـتُمِنَ خَانَ. ابو يعلى 3: 396، رقم: 4084
Dari Anas bin Malik, ia berkata : Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda : "Ada tiga perkara yang apabila tiga perkara itu ada padanya maka ia adalah orang Munafiq, meskipun ia puasa, shalat, hajji, 'umrah dan mengatakan : "Sesungguhnya saya orang Islam", yaitu : 1. Apabila berbicara ia berdusta, 2. Apabila berjanji menyelisihi dan 3. Apabila diberi amanat ia khianat. [HR. Abu Ya'la juz 3, hal. 396, no. 4084, dla'if karena dalam sanadnya ada perawi bernama Yazid Ar-Raqaasyiy]
عَنْ اَبِيْ هُرَيْرَةَ قَالَ: بَيْنَمَا النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم فِيْ مَجْلِسٍ يُحَدِّثُ اْلقَوْمَ جَاءَهُ اَعْرَابِيٌّ فَقَالَ: مَتَى السَّاعَةُ؟ فَمَضَى رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم يُحَدِّثُ، فَقَالَ بَعْضُ الْقَوْمِ سَمِعَ مَا قَالَ فَكَرِهَ مَا قَالَ. وَقَالَ بَعْضُهُمْ بَلْ لَمْ يَسْمَعْ، حَتَّى اِذَا قَضَى حَدِيْثَهُ قَالَ: اَيْنَ اُرَاهُ السَّائِلُ عَنِ السَّاعَةِ؟ قَالَ: هَا اَنَا يَا رَسُوْلَ اللهِ. قَالَ: فَاِذَا ضُيِّعَتِ الْاَمَانَةُ فَانْتَظِرِ السَّاعَةَ. قَالَ: كَيْفَ اِضَاعَتُهَا؟ قَالَ: اِذَا وُسِّدَ الْاَمْرُ اِلَى غَيْرِ اَهْلِهِ فَانْتَظِرِ السَّاعَةَ. البخارى 1: 21
Dari Abu Hurairah, ia berkata : Pada suatu ketika Nabi SAW berada di majlis sedang berbicara dengan suatu kaum, tiba-tiba datang seorang 'Arab gunung, lalu bertanya, "Kapan terjadinya kehancuran ?". Rasulullah SAW terus saja berbicara dengan orang banyak. Sebagian orang ada yang berkata, "Beliau mendengar pertanyaan itu, tetapi beliau tidak suka dengan pertanyaan tersebut". Sebagian yang lain berkata : "Beliau tidak mendengar pertanyaan itu", sehingga setelah beliau menyelesaikan pembicaraannya dengan orang banyak, lalu beliau bertanya,  "Di mana orang yang bertanya tentang (hari) kehancuran tadi ?". (Orang 'Arab gunung yang bertanya tadi) menjawab, "Saya ya Rasulullah". Beliau SAW bersabda, "Apabila amanah disia-siakan, maka tunggulah kehancurannya". Orang itu bertanya, "Bagaimanakah menyia-nyiakan amanah itu ?". Nabi SAW menjawab, "Apabila urusan diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya, maka tunggulah kehancurannya". [HR. Bukhari juz 1, hal. 21]
عَنْ اَبِيْ هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: اِذَا ضُيِّعَتِ الْاَمَانَةُ فَانْتَظِرِ السَّاعَةَ. قَالَ: كَيْفَ اِضَاعَتُهَا يَا رَسُوْلَ اللهِ؟ قَالَ: اِذَا اُسْنِدَ الْاَمْرُ اِلَى غَيْرِ اَهْلِهِ فَانْتَظِرِ السَّاعَةَ. البخارى 7: 188
Dari Abu Hurairah RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Apabila amanah sudah disia-siakan, maka tunggulah kehancurannya". Shahabat bertanya, "Bagaimanakah menyia-nyiakan amanah itu ya Rasulullah ?". Rasulullah SAW bersabda, "Apabila suatu urusan diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya, maka tunggulah kehancurannya". [HR. Bukhari juz 7. Hal. 188]
عَنْ اَبِى ذَرٍّ قَالَ، قُلْتُ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، اَلَا تَسْتَعْمِلُنِىْ؟ قَالَ: فَضَرَبَ بِيَدِهِ عَلَى مَنْكِبِى ثُمَّ قَالَ: يَا اَبَا ذَرٍّ، اِنَّكَ ضَعِيْفٌ، وَاِنَّهَا اَمَانَةٌ، وَاِنَّهَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ خِزْىٌ وَنَدَامَةٌ، اِلَّا مَنْ اَخَذَهَا بِحَقِّهَا وَاَدَّى الَّذِى عَلَيْهِ فِيْهَا. مسلم 3: 1457
Dari Abu Dzarr, ia berkata : Saya berkata kepada Rasulullah SAW, "Ya Rasulullah, mengapa engkau tidak memberi jabatan kepadaku ?". Maka Rasulullah SAW menepuk punggungku dengan tangan beliau lalu bersabda, "Wahai Abu Dzarr, sesungguhnya kamu orang yang lemah, sesungguhnya jabatan itu adalah amanat, dan sesungguhnya pada hari qiyamat nanti akan menjadi kehinaan dan penyesalan, kecuali orang yang mengambilnya dengan haknya dan bisa menunaikan kewajibannya". [HR. Muslim juz 3, hal. 1457, no. 16]
عَنْ اَنَسٍ رضي الله عنه قَالَ: خَطَبَنَا رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم فَقَالَ: لَا اِيْمَانَ لِمَنْ لَا اَمَانَةَ لَهُ وَلَا دِيْنَ لِمَنْ لَا عَهْدَ لَهُ. البيهقى 9: 231
Dari Anas (bin Malik) RA, ia berkata : Rasulullah SAW pernah berkhutbah kepada kami dan beliau bersabda, "Tidak (sempurna) iman bagi orang yang tidak ada amanat baginya, dan tidak ada agama bagi orang yang janjinya tidak bisa dipercaya". [HR. Baihaqi juz 9, hal. 231]
عَنْ عُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِ اَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: اِضْمَنُوْا لىِ سِتًّا مِنْ اَنْفُسِكُمْ، اَضْمَنْ لَكُمُ اْلجَنَّةَ. اُصْدُقُوْا اِذَا حَدَّثْتُمْ، وَاَوْفُوْا اِذَا وَعَدْتُمْ، وَاَدُّوْا اِذَا ائْتُمِنْتُمْ، وَاحْفَظُوْا فُرُوْجَكُمْ، وَغُضُّوْا اَبْصَارَكُمْ، وَكُفُّوْا اَيْدِيَكُمْ. احمد 8: 412، رقم: 22821
Dari 'Ubaadah bin Shaamit, bahwasanya Nabi SAW bersabda, "Hendaklah kalian menjamin padaku enam perkara dari diri kalian, niscaya aku menjamin surga bagi kalian : 1. Jujurlah apabila kalian berbicara, 2. Sempurnakanlah (janji kalian) apabila kalian berjanji, 3. Tunaikanlah apabila kalian diberi amanat, 4. Jagalah kemaluan kalian, 5. Tundukkanlah pandangan kalian (dari ma'shiyat) dan 6. Tahanlah tangan kalian (dari hal yang tidak baik)". [HR. Ahmad juz 8, hal. 412, no. 22821, munqathi' karena Al-Muththalib tidak mendengar dari 'Ubaadah bin Ash-Shaamit]
عَنْ عُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ: اِضْمَنُوْا لِى سِتًّا، اَضْمَنْ لَكُمُ اْلجَنَّةَ. اُصْدُقُوْا اِذَا حَدَّثْتُمْ، وَاَوْفُوْا اِذَا وَعَدْتُمْ، وَاَدُّوْا اِذَا ائْتُمِنْتُمْ، وَاحْفَظُوْا فُرُوْجَكُمْ، وَغُضُّوْا اَبْصَارَكُمْ، وَكُفُّوْا اَيْدِيَكُمْ. ابن حبان 1: 506، رقم: 271
Dari 'Ubaadah bin Shaamit, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, "Hendaklah kalian menjamin padaku enam perkara, niscaya aku menjamin surga bagi kalian : 1. Jujurlah apabila kalian berbicara, 2. Sempurnakanlah (janji kalian) apabila kalian berjanji, 3. Tunaikanlah apabila kalian diberi amanat, 4. Jagalah kemaluan kalian, 5. Tundukkanlah pandangan kalian (dari ma'shiyat) dan 6. Tahanlah tangan kalian (dari hal yang tidak baik). [HR. Ibnu Hibban juz 1, hal. 506, no. 271, munqathi' karena Al-Muththalib tidak mendengar dari 'Ubaadah bin Ash-Shaamit]
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رضي الله عنه عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: قَالَ اللهُ: ثَلَاثَةٌ اَنَا خَصْمُهُمْ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ: رَجُلٌ اَعْطَى بِى ثُمَّ غَدَرَ، وَرَجُلٌ بَاعَ حُرًّا فَأَكَلَ ثَمَنَهُ، وَرَجُلٌ اِسْتَأْجَرَ اَجِيْرًا فَاسْتَوْفَى مِنْهُ وَلَـمْ يُعْطِهِ اَجْرَهُ. البخارى 3: 41
Dari Abu Hurairah RA, dari Nabi SAW, beliau bersabda : "Allah berfirman : Ada tiga golongan yang besuk pada hari qiyamat menjadi musuh-Ku; 1. Orang yang berjanji dengan nama-Ku, kemudian dia khianat, 2. Orang yang menjual orang merdeka, lalu ia makan harganya (hasil penjualan itu), dan 3.  orang yang mempekerjakan buruh (karyawan) dan karyawan itu telah bekerja dengan baik, tetapi orang tersebut tidak memberikan upahnya”. [HR. Bukhari juz 3, hal. 41]
عَنِ ابـْنِ عُمَرَ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: لَا اِيـْمَانَ لِـمَنْ لَا اَمَانَةَ لَهُ، وَلَا صَلَاةَ لـِمَنْ لَا طَهُوْرَ لَهُ، وَلَا دِيْنَ لِمَنْ لَا صَلَاةَ لَهُ، اِنَّمَا الصَّلَاةُ مِنَ الدِّيْنِ كَمَوْضِعِ الرَّأْسِ مِنَ الْجَسَدِ. الطبرانى فى الصغير ص: 338، رقم : 161
Dari Ibnu 'Umar, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : "Tidak beriman bagi orang yang tidak amanat, tidak sah shalat bagi orang yang tidak bersuci terlebih dulu, dan tidak ada agama bagi orang yang tidak shalat, sesungguhnya shalat itu bagi agama seperti kedudukan kepala pada badan". [HR. Thabarani, dalam Al-Mu'jamush Shaghiir hal. 338, no. 161]
عَنْ عَلِيٍّ قَالَ: كُنَّا جُلُوْسًا مَعَ رَسُوْلِ اللهِ صلى الله عليه وسلم، فَطَلَعَ عَلَيْنَا رَجُلٌ مِنْ اَهْلِ الْعَالِيَةِ، فَقَالَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، اَخْبِرْنِي بِاَشَدِّ شَيْءٍ فِي ه?ذَا الدِّيْنِ وَاَلْيَنِهِ. قَالَ: اَلْيَنُهُ شَهَادَةُ اَنْ لَا اِل?هَ اِلَّا اللهُ وَاَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، وَاَشَدُّهُ يَا اَخَا الْعَالِيَةِ، اَلْاَمَانَةُ، اِنَّهُ لَا دِيْنَ لِمَنْ لَا اَمَانَةَ لَهُ وَلَا صَلَاةَ لَهُ وَلَا زَكَاةَ لَهُ. البزار 3: 61، رقم: 819
Dari Ali RA, ia berkata : Dahulu kami sedang duduk bersama Rasulullah SAW, tiba-tiba datang seorang laki-laki dari penduduk 'Aliyah lalu bertanya : "Ya Rasulullah, beritahukanlah kepadaku tentang sesuatu yang paling berat di dalam agama ini maupun yang paling mudah". Kemudian Nabi SAW bersabda : "Yang paling mudah ialah mengucapkan syahadat bahwa sesungguhnya tiada Tuhan selain Allah, dan sesungguhnya Muhammad itu hamba-Nya dan utusan-Nya. Adapun yang paling berat wahai saudara dari 'Aliyah, ialah amanat. Sesungguhnya tidak ada agama bagi orang yang tidak amanat, tidak shalat dan tidak zakat". [HR. Al-Bazzar juz 3, hal. 61, no. 819, dla'if karena dalam sanadnya ada perawi bernama 'Abdur Rahman bin Manshur dan Abul Janub]
عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: اِذَا جَمَعَ اللهُ اْلاَوَّلــِيْنَ وَاْلآخِرِيـْنَ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ يُرْفَعُ لـِكُلِّ غَادِرٍ لـِوَاءٌ، فَـقِيْلَ: ه?ذِهِ غَدْرَةُ فُلَانِ بـْنِ فُلاَنٍ. مسلم 3: 1359
Dari Ibnu 'Umar, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Apabila Allah telah mengumpulkan orang-orang yang dahulu dan orang-orang yang akhir besuk pada hari qiyamat, maka setiap orang yang berkhianat (mengingkari janji) akan diberi bendera (sebagai tanda), lalu dikatakan : "Ini adalah khianatnya si fulan bin fulan". [HR. Muslim juz 3, hal. 1359, no. 9]
عَنْ سَالِـمٍ اَنَّ ابْنَ عُمَرَ كَانَ يَقُوْلُ لِلرَّجُلِ اِذَا اَرَادَ سَفَرًا اَنْ اُدْنُ مِنِّى اُوَدِّعْكَ كَمَا كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم يُوَدِّعُنَا، فَيَقُوْلُ: اَسْتَوْدِعُ اللهَ دِيْنَكَ وَاَمَانَتَكَ وَخَوَاتِيْمَ عَمَلِكَ. الترمذى 5: 163، رقم: 3506، هذا حديث حسن صحيح غريب
Dari Salim bahwasanya dahulu Ibnu ‘Umar berkata kepada seseorang apabila ia hendak bepergian, “Dekatlah kepadaku, aku akan melepas kamu sebagaimana dahulu Rasulullah SAW melepas kami”, lalu ia mengucapkan, “Astaudi’ullooha diinaka wa amaanataka wa khowaatiima ‘amalika” (Aku pasrahkan kepada Allah agamamu dan amanatmu dan akhir dari amalmu). [HR. Tirmidzi juz 5, hal. 163, no. 3506, ini hadits hasan shahih gharib]
عَنْ اَبِى هُرَيـْرَةَ قَالَ: كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُوْلُ: اَللّ?هُمَّ اِنِّى اَعُوْذُ بِكَ مِنَ اْلجُوْعِ فَاِنَّهُ بِئْسَ الضَّجـِيْعُ، وَاَعُوْذُ بِكَ مِنَ اْلخِيَانَةِ فَاِنَّهَا بِئْسَتِ الْبِطَانَةُ. ابن ماجه 2: 1113، رقم: 3354
Dari Abu Hurairah, ia berkata : Dahulu Rasulullah SAW berdo'a, "Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari lapar, karena sesungguhnya lapar itu adalah sejelek-jelek teman tidur, dan aku berlindung kepada-Mu dari sifat khianat, karena sesungguhnya khianat itu adalah seburuk-buruk perilaku. [HR. Ibnu Majah juz 2, hal. 1113, no. 3354, dla'if karena dalam sanadnya ada perawi bernama Laits bin Sulaim]
عَنْ ثَوْبَانَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: مَنْ مَاتَ وَهُوَ بَرِيءٌ مِنَ الْكِبْرِ وَالْغُلُوْلِ وَالدَّيْنِ دَخَلَ اْلجَنَّةَ. الترمذى 3: 67، رقم: 1620

Dari Tsauban ia berkata, "Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa meninggal dunia dalam keadaan terbebas dari : sombong, khianat dan hutang, maka ia masuk surga”. [HR. Tirmidzi juz 3, hal. 67, no. 1620]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tentang kehidupan Dunia

  TENTANG DUNIA فعَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: لَوْ كَانَتِ الدُّنْيَا تَعْدِلُ عِنْدَ اللهِ جَنَاحَ بَعُوْضَةٍ ...