4/22/2014

Masuk Islamnya Zunairah

Masuk Islamnya Zunairah
Zunairah, adalah seorang perempuan yang menjadi budak belian Abu Jahal. Setelah diketahui oleh tuannya bahwa ia telah mengikut seruan Nabi SAW dan masuk Islam, ia dianiaya dan disiksa oleh Abu Jahal dengan cara yang sangat kejam. Meskipun demikian dia sangat kuat pendiriannya dan kokoh tauhidnya kepada Allah. Dan Abu Jahal mendatangkan para pemuka Quraisy musyrikin, lalu Abu Jahal berkata kepada Zunairah : "Betulkah kamu sekarang telah mengikut seruan Muhammad yang celaka itu ?".
Ia menjawab dengan tegas : "Ya, saya betul-betul mengikut seruan Nabi Muhammad, saya percaya kepada seruannya dan saya benar-benar mengikut pimpinannya !".
Abu Jahal berkata kepada kawan-kawannya : "Hai kawan-kawan Quraisy ! Adakah engkau mengikut apa-apa yang didatangkan oleh Muhammad ?".
Mereka menyahut : "Tidak ! sekali-kali kami tidak akan mengikut Muhammad orang celaka itu !".
Abu Jahal berkata lagi : "Seandainya apa-apa yang didatangkan oleh Muhammad itu benar lagi baik, tentunya kita lebih dulu mengikut kepadanya daripada Zunairah itu, bukannya dia yang terlebih dulu mendapat petunjuk daripada kita ?".

Kemudian Zunairah dipukul lagi dengan sekeras-kerasnya, dan setiap hari ia selalu dipukuli, hingga matanya menjadi buta. Setelah matanya buta, Abu Jahal dan kawan-kawannya berkata kepadanya : "Kamu menjadi buta itu tidak lain karena kamu dimurkai oleh Al-Lata dan Al-'Uzza !".
Perkataan itu dijawab oleh Zunairah : "Mereka berdusta ! Al-Lata dan Al-'Uzza tidak akan bisa memberi madlarat dan tidak pula memberi manfaat kepada kita !".
Kemudian Abu Jahal berkata : "Zunairah ! Ingatlah kamu kepada Al-Lata dan Al-'Uzza ! Karena dialah berhala-berhala nenek moyangmu dahulu ! Tidakkah kamu takut kepadanya, kalau ia nanti murka kepadamu ? Engkau sekarang telah buta itu tidak lain karena engkau sudah sekian hari tidak pernah melihat dan memuja Al-Lata dan Al-'Uzza. Ingatlah hai Zunairah, jangan kamu terus menerus mengikut Muhammad !".
Zunairah menjawab : "Berhala-berhala Lata dan 'Uzza itulah yang lebih buta daripada saya. Apa gunanya kedua berhala itu engkau puja dan aku disuruh memujanya ? Aku sekarang menjadi buta ini ialah suatu perkara dari Tuhan-ku sendiri yang menjadikan aku dan kamu semua. Dan Tuhan-ku lebih kuasa menjadikan aku dapat melihat kembali dan awas lagi seperti semula, sebab Dialah yang menciptakan aku".
Kemudian pada malam harinya, Allah SWT menyembuhkan kebutaan Zunairah dan ia kembali dapat melihat seperti semula. Dan pada pagi harinya ketika Abu Jahal dan kawan-kawannya menengoknya, mereka terperanjat melihat Zunairah telah dapat melihat dan awas kembali. Kemudian mereka berkata : "Ini dari sihir Muhammad ! itulah sihir Muhammad !".
Dan Zunairah masih terus menerus dianiaya oleh Abu Jahal, sehingga ia dibeli oleh Abu Bakar, dan beberapa hari kemudian Abu Bakar memerdekakannya karena Allah semata.
Dan pada waktu itu Nabi SAW menerima wahyu dari Allah :
وَقَالَ الَّذِيـْنَ كَـفَرُوْا لِلَّذِيـْنَ امَنُوْا لَوْ كَانَ خَيْرًا مَّا سَبَقُوْنَـآ اِلَـيْهِ وَ اِذْ لَمْ يَـهْتَدُوْا بِه فَسَيَـقُوْلُـوْنَ هذَآ اِفْكٌ قَدِيـْمٌ. الاحقاف:11
Dan orang-orang kafir berkata kepada orang-orang yang beriman : "Kalau sekiranya Al-Qur'an suatu yang baik, tentulah mereka tiada mendahului kami (beriman) kepadanya". Dan karena mereka tidak mendapat petunjuk dengannya maka mereka berkata : "Ini adalah dusta yang lama" [Al-Ahqaaf : 11]
13. Masuk Islamnya Khabbab bin Al-Aratt.
Shahabat Khabbab bin Al-Aratt, ialah seorang tukang besi, dan ketika itu menjadi budak belian seorang perempuan bernama Ummu Anmar. Setelah diketahui bahwa ia telah menjadi pengikut seruan Nabi Muhammad SAW maka oleh Ummu Anmar dia dianiaya dengan cara yang kejam dan ganas. Badannya diikat pada tiang, dan disekeliling tubuhnya dinyalakan api. Dalam keadaan seperti itu lalu ditanya : "Maukah kamu kembali memeluk agamamu yang lama, agama yang telah diikut oleh nenek moyangmu dahulu ?".
Ia menjawab : "Saya tetap menjadi pengikut agama Muhammad".
Oleh sebab itu lalu dia disiksa dengan siksaan yang lebih berat lagi. Punggungnya diseterika dengan besi yang dibakar sampai pijar, dan besi yang seperti itu digosokkan pula di atas kepalanya. Namun sekalipun ia disiksa sekejam itu, ia tetap teguh beriman kepada seruan Nabi SAW.
Dan karena setiap hari ia terus menerus menderita siksaan yang seberat dan seganas itu, maka pada suatu hari ia datang kepada Nabi SAW untuk mengadukan halnya yang sangat menderita itu. Pada waktu itu beliau sedang berbaring di samping Ka'bah. Ia berkata : "Ya Rasulullah, mengapa tidak tuan do'akan kepada Allah untukku, karena aku sedang diperlakukan sedemikian rupa ?".
Nabi SAW seketika itu lalu duduk dan wajahnya kelihatan merah, lalu beliau bersabda :
لَقَدْ كَانَ مَنْ قَـبْلَكُمْ لَـيُمْشَطُ بِمَشَاطِ اْلحَدِيـْدِ مَا دُوْنَ عِظَامِهِ مِنْ لَحْمٍ اَوْ عَصَبٍ مَا يَصْرِفُهُ ذلِكَ عَنْ دِيـْـنِهِ. وَيــُوْضَعُ اْلمِنْشَارُ عَلَى مَفْرِقِ رَأْسِهِ فَيُشَقُّ بِاثْنَيـْنِ مَا يَصْرِفُهُ ذلِكَ عَنْ دِيــْنِهِ.
"Sesungguhnya orang yang sebelum kamu dahulu ada yang disisir dengan sisir besi diantara tulang-tulangnya dari daging atau uratnya, yang demikian itu tidaklah memalingkan dia dari agamanya; dan ada pula yang diletakkan gergaji pada ujung kepalanya, lalu ia dibelah menjadi dua, yang demikian itu tidaklah dapat memalingkan dia dari agamanya".
Kemudian pada waktu itu Nabi SAW menerima wahyu dari hadhirat Allah :
الـمّ. اَحَسِبَ النَّاسُ اَنْ يُتْرَكُوْآ اَنْ يـَّقُوْلُوْآ امَنَّا وَهُمْ لاَ يُـفْتَـنُوْنَ. وَلَـقَدْ فَـتَنَّا الَّذِيـْنَ مِنْ قَـبْلـِهِمْ فَلَـيَعْلَـمَـنَّ اللهُ الَّذِيـْنَ صَدَقُوْا وَلَـيَعْلَمَنَّ الْكذِبـِيـْنَ.العنكبوت:1-3
Alif laam mieem ! Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan mengatakan : "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi ?. Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelumnya, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang berdusta. [Al-Ankabut : 1-3]
14. Masuk Islamnya Abdullah bin Mas'ud RA.
Pada suatu hari para shahabat Nabi SAW mengadakan pertemuan untuk membicarakan, siapakah di antara mereka (pengikut Nabi SAW) yang sanggup membacakan ayat-ayat Al-Qur'an yang sudah diajarkan oleh Nabi SAW di masjid, untuk diperdengarkan kepada kaum Musyrikin Quraisy. Pada waktu itu Abdullah bin Mas'udlah yang dengan ikhlas hati sanggup mengerjakannya. Tetapi ada seorang shahabat yang tidak menyetujui kesanggupannya itu, karena ia adalah seorang yang tidak punya perlindungan dari seorang yang berpengaruh untuk menjamin dirinya, yaitu jika ia mengerjakan kesanggupannya itu lalu dianiaya oleh fihak musyrikin Quraisy, tidak ada orang yang akan melindunginya. Padahal fihak lawan itu, pasti akan merintangi siapasaja yang berani membaca ayat-ayat Al-Qur'an di masjid. Alasan ini dijawab oleh Abdullah bin Mas'ud : "Allah sendirilah yang melindungi diriku !".
Lalu diputuskanlah dengan suara bulat, bahwa Abdullah bin Mas'ud-lah yang akan membacakan beberapa ayat-ayat Al-Qur'an di masjid dengan suara nyaring, untuk diperdengarkan kepada kaum Musyrikin Quraisy.
Pada keesokan harinya Abdullah bin Mas'ud datang ke masjid dan duduk di Maqam Ibrahim (satu tempat di dekat Ka'bah), lalu dengan suara nyaring serta merdu ia membaca ayat-ayat Al-Qur'an. Pada waktu itu para pemuka dan pembesar Quraisy sedang berkumpul di balai pertemuan merundingkan bagaimana caranya merintangi gerakan Muhammad dan penerangan-penerangan yang selalu disiarkannya.
Ketika mereka mendengar suara Abdullah bin Mas'ud yang keras dan nyaring, seorang di antara mereka berkata kepada lainnya : "Itu adalah suara Ibnu Ummi 'Abdin !" Seorang lainnya berkata : "Apa yang ia suarakan itu ?".
Seketika itu juga pertemuan mereka menjadi gaduh, lalu dihentikan oleh pimpinan dan mereka lalu mendengarkan suara Abdullah bin Mas'ud itu.
Setelah jelas kepada mereka bahwa bacaan itu berisi apa-apa yang didatangkan oleh Nabi SAW, maka ketua pertemuan itu berkata : "Itu adalah suara Ibnu Ummi 'Abdin, sedang membaca sesuatu yang didatangkan oleh Muhammad. Sebaiknya pertemuan ini kita tutup saja dan marilah kita datang bersama-sama ke masjid, kalau nanti ternyata betul bahwa dia itu anak Ummi 'Abdin, lebih baik kita pukuli bersama-sama !".
Mereka serentak menyetujui usul dari ketua pertemuan itu. Lalu pertemuan itu dibubarkan, terus mereka bersama-sama ke masjid. Setelah diketahui bahwa yang bersuara itu ternyata Ibnu Ummi 'Abdin (Abdullah bin Mas'ud), dengan segera mereka mengeroyok dan memukulinya dengan sekeras-kerasnya !
Akhirnya Abdullah bin Mas'ud berlumuran darah dan nafasnya terengah-engah. Kemudian ia kembali ke rumahnya dengan kepala dan mukanya bengkak-bengkak dan berlumuran darah.
Setelah ia tiba di rumah, datanglah para shahabat Nabi SAW kepadanya, untuk mengetahui hasil kesanggupannya. Setelah mereka melihat keadaan dirinya begitu menyedihkan, maka di antara mereka ada yang berkata : "Inilah yang saya khawatirkan, dan itulah sebabnya maka saya kurang setuju dengan kesanggupanmu !".
Abdullah bin Mas'ud menjawab dengan tegas : "Seandainya kamu hari ini menetapkan lagi supaya saya besok pagi membacakan ayat-ayat Al-Qur'an di masjid, niscaya akan saya kerjakan lagi sebagaimana mestinya !". Para shahabat berkata, "Jangan wahai Ibnu Ummi 'Abdin ! Jangan ! Karena mereka sekarang telah mendengar ayat-ayat Al-Qur'an yang didatangkan oleh Nabi Muhammad SAW, yang menjadi seteru mereka !".
Demikianlah di antara riwayat Abdullah bin Mas'ud ketika dianiaya oleh orang musyrikin Quraisy.
15. Masuk Islamnya Sa'ad bin Abi Waqqash
Shahabat Sa'ad bin Abi Waqqash itu adalah anak laki-lakinya Abu Waqqash, dan ibunya bernama Hamnah binti Sufyan.
Pada waktu itu ia sedang remaja. Setelah ibunya mengetahui bahwa ia sudah menjadi pengikut Nabi SAW, maka ibunya mengancam demikian : "Hai Sa'ad ! Aku mendengar, sekarang kamu menjadi orang celaka. Demi Allah, demi Al-Lata dan Al-'Uzza ! Tidak diperkenankan bagi orang yang telah menjadi pengikut Muhammad berteduh di atas rumahku,meskipun diwaktu hujan maupun pada waktu panas. Dan sekarang kamu sudah mengikut Muhammad, maka haram kamu masuk rumahku ini, haram kamu memakan makananku, dan haram kamu meminum airku !".
Pendek kata pada waktu itu ia diasingkan dan tidak diakui lagi sebagai anggota keluarga oleh ibunya, famili dan para sanak saudaranya. Oleh sebab itu, ia lalu datang kepada Nabi SAW dan mengadukan hal yang sedang dialaminya itu.
Lalu turunlah wahyu dari hadhirat Allah kepada Nabi SAW :
وَوَصَّيْنَا اْلاِنْسَانَ بِوَالِدَيــْهِ حُسْنًا، وَ اِنْ جَاهَدكَ لِـتُشْرِكَ بِيْ مَا لَـيْسَ لَكَ بِه عِلْمٌ فَلاَ تُطِعْهُمَا، اِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنــَبِّئُكُمْ بِمَا كُـنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ. العنكبوت:8
Dan Kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada dua orang ibu-bapaknya. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya. Hanya kepada-KU-lah kembalimu, lalu Aku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. [Al Ankabut : 8]

Maka Sa'ad-pun berbuat baik kepada ibunya, tetapi ia sama sekali tidaklah mengikut apa yang menjadi kehendak atau keinginan ibunya, yaitu supaya ia kembali menjadi musyrik. Ia tetap menjadi seorang yang beriman kepada Allah dan Nabi SAW. Lantaran itu selanjutnya dia menumpang makan dan tidur dengan seadanya pada saudara-saudaranya kaum Muslimin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tentang kehidupan Dunia

  TENTANG DUNIA فعَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: لَوْ كَانَتِ الدُّنْيَا تَعْدِلُ عِنْدَ اللهِ جَنَاحَ بَعُوْضَةٍ ...