Petunjuk Rasulullah untuk
berpegang kepada Al-Qur'an dan Sunnah
وَ هذَا كِتبٌ اَنْزَلْنهُ مُبرَكٌ فَاتَّبِعُوْهُ وَ اتَّقُوْا
لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ. الانعام: 115
Dan Al-Qur'an ini adalah kitab yang Kami turunkan yang diberkati,
maka ikutilah dia dan bertaqwalah agar kamu diberi rahmat. [QS. Al-An'aam :
155]
اِنَّ هذَا اْلقُرْانَ يَهْدِيْ لِلَّتِيْ هِيَ اَقْوَمُ وَ يُبَشّرُ
اْلمُؤْمِنِيْنَ الَّذِيْنَ يَعْمَلُوْنَ الصّلِحتِ اَنَّ لَهُمْ اَجْرًا
كَبِيْرًا. الاسراء:9
Sesungguhnya Al-Qur'an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih
lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang Mukmin yang mengerjakan amal
shaleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar. [QS. Al-Israa' : 9]
الر، كِتبٌ اَنْزَلْنهُ اِلَيْكَ لِتُخْرِجَ النَّاسَ مِنَ الظُّلُمتِ
اِلىَ النُّوْرِ بِاِذْنِ رَبّهِمْ اِلى صِرَاطِ اْلعَزِيْزِ
اْلحَمِيْدِ. ابرهيم: 1
Alif Laam Raa, (ini adalah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan
manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan idzin Tuhan
mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji. [QS.
Ibraahiim : 1]
وَ اعْتَصِمُوْا بِحَبْلِ اللهِ جَمِيْعًا وَّ لاَ تَفَرَّقُوْا وَ
اذْكُرُوْا نِعْمَتَ اللهِ عَلَيْكُمْ اِذْ كُنْتُمْ اَعْدَآءً فَاَلَّفَ بَيْنَ
قُلُوْبِكُمْ فَاَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِه اِخْوَانًا، وَ كُنْتُمْ عَلى شَفَا
حُفْرَةٍ مّنَ النَّارِ فَاَنْقَذَكُمْ مّنْهَا، كَذلِكَ يُبَيّنُ اللهُ لَكُمْ
ايتِه لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُوْنَ. ال عمران: 103
Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan
janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah akan ni’mat
Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyyah) bermusuh-musuhan, maka Allah
mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena ni’mat
Allah orang-orang yang bersaudara, Dan kamu telah berada di tepi jurang neraka,
lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan
ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk. [QS. Ali ‘Imraan
: 103]
وَ مَنْ يَّعْتَصِمْ بِاللهِ فَقَدْ هُدِيَ اِلى صِرَاطٍ
مُّسْتَقِيْمٍ. ال عمران: 101
Barangsiapa yang berpegang teguh kepada (agama) Allah, maka
sesungguhnya ia telah diberi petunjuk kepada jalan yang lurus. [QS. Ali
‘Imraan
: 101]
اَلَمْ يَأْنِ لِلَّذِيْنَ امَنُوْآ اَنْ تَخْشَعَ قُلُوْبُهُمْ
لِذِكْرِ اللهِ وَ مَا نَزَلَ مِنَ اْلحَقّ، وَ لاَ يَكُوْنُوْا كَالَّذِيْنَ
اُوْتُوا اْلكِتبَ مِنْ قَبْلُ فَطَالَ عَلَيْهِمُ اْلاَمَدُ فَقَسَتْ
قُلُوْبُهُمْ، وَ كَثِيْرٌ مّنْهُمْ فسِقُوْنَ. الحديد: 16
Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman untuk
tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada
mereka), dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah
diturunkan Al-Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas
mereka, lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan diantara mereka adalah
orang-orang yang fasiq. [QS. Al-Hadiid : 16]
ياَ يُّهَا الَّذِيْنَ امَنُوْآ اَطِيْعُوا اللهَ وَ اَطِيْعُوا
الرَّسُوْلَ وَ اُولِى اْلاَمْرِ مِنْكُمْ، فَاِنْ تَنَازَعْتُمْ فِيْ شَيْءٍ
فَرُدُّوْهُ اِلىَ اللهِ وَ الرَّسُوْلِ اِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُوْنَ بِاللهِ وَ
اْليَوْمِ الاخِرِ، ذلِكَ خَيْرٌ وَّ اَحْسَنُ تَأْوِيْلاً. النساء:59
Hai orang-orang yang beriman, tha'atilah Allah dan tha'atilah
Rasul (Nya), dan ulil amri diantara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat
tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul
(Sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang
demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. [QS. An-Nisaa' :
59]
وَ مَآ اَرْسَلْنَا مِنْ رَّسُوْلٍ اِلاَّ لِيُطَاعَ بِاِذْنِ
اللهِ. النساء:64
Dan Kami tidak mengutus seseorang Rasul, melainkan untuk
ditha'ati dengan seidzin Allah. [QS. An-Nisaa' : 64]
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لّمَنْ
كَانَ يَرْجُوا اللهَ وَ الْيَوْمَ اْلاخِرَ وَ ذَكَرَ اللهَ كَثِيْرًا. الاحزاب:21
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri
teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari qiyamat dan dia banyak menyebut Allah. [QS. Al-Ahzaab :
21]
قُلْ اِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّوْنَ اللهَ فَاتَّبِعُوْنِيْ يُحْبِبْكُمُ
اللهُ وَ يَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَ اللهُ غَفُوْرٌ رَّحَيْمٌ. قُلْ
اَطِيْعُوا اللهَ وَ الرَّسُوْلَ، فَاِنْ تَوَلَّوْا فَاِنَّ اللهَ لاَ يُحِبُّ
اْلكَافِرِيْنَ. ال عمران:31-32
Katakanlah, "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah,
ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang". Katakanlah, "Tha'atilah Allah dan Rasul-Nya;
jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang
kafir". [QS. Ali 'Imraan : 31-32]
وَمَآ اتيكُمُ الرَّسُوْلُ فَخُذُوْهُ وَمَا نَهيكُمْ عَنْهُ
فَانْتَهُوْا وَ اتَّقُوا اللهَ، اِنَّ اللهَ شَدِيْدُ اْلعِقَابِ. الحشر:7
Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia. Dan apa
yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah; dan bertaqwalah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah sangat keras hukuman-Nya. [QS. Al-Hasyr : 7]
وَ مَنْ يُّطِعِ اللهَ وَ الرَّسُوْلَ فَاُولئِكَ مَعَ الَّذِيْنَ
اَنْعَمَ اللهُ عَلَيْهِمْ مّنَ النَّبِيّنَ وَ الصّدّيْقِيْنَ وَ الشُّهَدَآءِ وَ
الصّلِحِيْنَ وَ حَسُنَ اُولئِكَ رَفِيْقًا. النساء:69-70
Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul(Nya) mereka itu
akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi ni'mat oleh Allah, yaitu :
Nabi-nabi, para Shiddiqiin. orang-orang yang mati syahid dan orang-orang shaleh.
Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya. [QS. An-Nisaa' : 69]
Hadits-hadits Nabi SAW :
اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: تَرَكْتُ فِيْكُمْ اَمْرَيْنِ لَنْ
تَضِلُّوْا مَا مَسَكْتُمْ بِهِمَا: كِتَابَ اللهِ وَ سُنَّةَ نَبِيّهِ. مالك، فى الموطأ 2: 899
Sesungguhnya Rasulullah SAW pernah bersabda, "Aku telah
meninggalkan pada kamu sekalian dua perkara yang kamu tidak akan sesat selama
kamu berpegang teguh kepada keduaya, yaitu : Kitab Allah dan sunnah
Nabi-Nya". [HR. Malik dalam Al-Muwaththa’
juz 2, hal. 899]
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اِنّى قَدْ
خَلَفْتُ فِيْكُمْ اِثْنَتَيْنِ لَنْ تَضِلُّوْا بَعْدَهُمَا، كِتَابَ اللهِ وَ
سُنَّتِى. ابن عبد البر فى الاستذكار، 26: 98
Dari Abu Hurairah, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda,
"Sesungguhnya aku meninggalkan pada kalian dua perkara yang kamu tidak akan
sesat selama kamu berpegang teguh kepada keduanya, yaitu : Kitab Allah
dan Sunnahku". [HR. Ibnu Abdil Barr, dalam Al-Istidzkar juz 26, hal.
98]
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص خَطَبَ النَّـاسَ فِى
حَجَّةِ اْلوَدَاعِ، فَقَالَ: قَدْ يَئِسَ الشَّيْطَانُ اَنْ يُعْبَدَ بِاَرْضِكُمْ
وَ لكِنَّهُ رَضِيَ اَنْ يُطَاعَ فِيْمَا سِوَى ذلِكَ مِمَّا تَحَاقَرُوْنَ مِنْ
اَعْمَالِكُمْ فَاحْذَرُوْا يَا اَيُّهَا النَّاسُ، اِنّى قَدْ تَرَكْتُ فِيْكُمْ
مَا اِنِ اعْتَصَمْتُمْ بِهِ فَلَنْ تَضِلُّوْا اَبَدًا. كِتَابَ اللهِ وَ سُنَّةَ
نَبِيّهِ. اِنَّ كُلَّ مُسْلِمٍ اَخُو اْلمُسْلِمِ، اَْلمُسْلِمُوْنَ اِخْوَةٌ، وَ
لاَ يَحِلُّ ِلامْرِئٍ مِنْ مَالِ اَخِيْهِ اِلاَّ مَا اَعْطَاهُ عَنْ طِيْبِ
نَفْسٍ، وَ لاَ تَظْلِمُوْا، وَ لاَ تَرْجِعُوْا مِنْ بَعْدِى كُفَّارًا يَضْرِبُ
بَعْضُكُمْ رِقَابَ بَعْضٍ. الحاكم، فى المستدرك 1: 171
Dari Ibnu Abbas bahwasanya Rasulullah SAW pernah berkhutbah
kepada orang banyak dikala hajji wada', beliau bersabda, "Sesungguhnya syaithan
telah berputus asa bahwa ia akan disembah di tanahmu ini, tetapi ia puas
ditha'ati pada selain demikian yaitu dari apa-apa yang kalian anggap remeh dari
amal perbuatan kalian. Maka hati-hatilah kalian hai para manusia. Sesungguhnya
aku telah meninggalkan untuk kamu sekalian apa-apa yang jika kamu sekalian
berpegang teguh kepadanya, niscaya kalian tidak akan sesat selama-lamanya, yaitu
: Kitab Allah dan Sunnah Nabi-Nya. Sesungguhnya setiap orang Islam
adalah saudaranya orang Islam. Orang-orang Islam itu adalah saudara, tidak halal
seseorang mengambil harta saudaranya, kecuali apa yang ia berikan dengan senang
hati, dan janganlah kalian berlaku dhalim. Dan sepeninggalku nanti janganlah
kalian kembali menjadi kafir, sebagian kalian memenggal leher sebagian yang
lain”. [HR. Al-Hakim, dalam Al-Mustadrak juz 1, hal.
171]
دُوْرُوْا مَعَ كِتَابِ اللهِ حَيْثُمَا دَارَ. الحاكم فى الجامع الصغير 1: 651
"Hendaklah kamu sekalian beredar bersama kitab Allah
(Al-Qur'an) kemana
saja ia beredar". [HR. Al-Hakim, dalam Jaami’ush
Shaghiir juz 1, hal. 651]
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِيّ ص قَالَ: دَعُوْنِى مَا
تَرَكْتُكُمْ، اِنَّمَا هَلَكَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ بِسُؤَالِهِمْ وَ
اخْتِلاَفِهِمْ عَلَى اَنْبِيَائِهِمْ. فَاِذَا نَهَيْتُكُمْ عَنْ شَيْءٍ
فَاجْتَنِبُوْهُ، وَ اِذَا اَمَرْتُكُمْ بِاَمْرٍ فَأْتُوْا مِنْهُ مَا
اسْتَطَعْتُمْ. البخارى 8: 142
Dari Abu Hurairah RA, dari Nabi SAW beliau bersabda :
"Biarkanlah saya memberikan apa-apa yang kutinggalkan kepada kalian.
Sesungguhnya telah binasa orang-orang sebelum kalian disebabkan tuntutan mereka
dan penentangannya kepada Nabi-nabi mereka. Karena itu apabila aku melarang
kalian dari sesuatu, maka jauhilah dia, dan apabila aku memerintahkan sesuatu
perkara kepada kalian, maka laksanakanlah perintah itu dengan semaksimalmu.
[HR. Bukhari juz 8, hal. 142]
عَنْ اَبِى مُوْسَى عَنِ النَّبِيّ ص قَالَ: اِنَّمَا مَثَلِى وَ مَثَلُ
مَا بَعَثَنِيَ اللهُ بِهِ كَمَثَلِ رَجُلٍ اَتَى قَوْمًا فَقَالَ: يَا قَوْمِ
اِنّى رَأَيْتُ اْلجَيْشَ بِعَيْنَيَّ وَ اِنّى اَنَا النَّذِيْرُ اْلعُرْيَانُ
فَالنَّجَاءَ فَأَطَاعَهُ طَائِفَةٌ مِنْ قَوْمِهِ فَاَدْلَجُوْا فَانْطَلَقُوْا
عَلَى مَهْلِهِمْ فَنَجَوْا. وَ كَذَّبَتْ طَائِفَةٌ مِنْهُمْ فَاَصْبَحُوْا
مَكَانَهُمْ فَصَبَّحَهُمُ اْلجَيْشُ فَاَهْلَكَهُمْ وَ اجْتَاحَهُمْ. فَذلِكَ
مَثَلُ مَنْ اَطَاعَنِى فَاتَّبَعَ مَا جِئْتُ بِهِ وَ مَثَلُ مَنْ عَصَانِيْ وَ
كَذَّبَ بِمَا جِئْتُ بِهِ مِنَ اْلحَقّ. البخارى 8: 140
Dari Abu Musa, dari Nabi SAW beliau bersabda, "Sesungguhnya
perumpamaanku dan perumpamaan apa yang aku diutus oleh Allah dengannya adalah
seperti seorang laki-laki yang datang kepada suatu kaum. Lalu laki-laki itu
berkata, "Hai kaumku, sesungguhnya aku telah melihat dengan kedua mataku bahwa
ada pasukan (musuh yang akan menghancurkan kita). Dan aku betul-betul memberikan
peringatan kepadamu, maka mengungsilah kalian agar selamat". Maka segolongan
kaum itu ada yang tha'at, lalu di malam hari itu mereka pergi mengungsi dengan
hati-hati, maka mereka selamat. Dan ada pula segolongan dari kaum itu yang tidak
percaya, mereka tetap ditempatnya, maka diwaktu pagi tentara musuh itu datang
menyerbu mereka, menghancurkan dan memporak-porandakan mereka. Demikianlah
perumpamaan orang yang tha'at kepadaku lalu mau mengikuti apa yang aku datang
dengannya dan perumpamaan orang yang bermakshiyat kepadaku dan mendustakan apa
yang aku datang dengannya berupa Al-Haqq (kebenaran). [HR. Bukhari juz 8,
hal. 140]
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: كُلُّ اُمَّتِى
يَدْخُلُوْنَ اْلجَنَّةَ اِلاَّ مَنْ اَبَى. قَالُوْا يَا رَسُوْلَ اللهِ وَ مَنْ
يَأْبَى؟ قَالَ: مَنْ اَطَاعَنِى دَخَلَ اْلجَنَّةَ وَ مَنْ عَصَانِى فَقَدْ
اَبَى. البخارى 8: 139
Dari Abu Hurairah, ia berkata : Sesungguhnya Rasulullah SAW
bersabda, "Semua ummatku kelak akan masuk surga, kecuali orang yang tidak mau".
Para shahabat bertanya, "Ya Rasulullah siapa orang yang tidak mau (masuk surga)
itu ?". Beliau SAW bersabda, "Barangsiapa yang tha'at kepadaku, niscaya ia masuk
surga dan barangsiapa yang bermakshiyat kepadaku, sungguh ia telah menolak untuk
masuk surga". [HR. Bukhari juz 8, hal. 139]
عَنِ اْلعِرْبَاضِ بْنِ سَارِيَةَ قَالَ: صَلَّى لَنَا رَسُوْلُ اللهِ ص
صَلاَةَ الصُّبْحِ، ثُمَّ اَقْبَلَ عَلَيْنَا فَوَعَظَنَا مَوْعِظَةً وَجِلَتْ
مِنْهَا اْلقُلُوْبُ، وَ ذَرَفَتْ مِنْهَا اْلعُيُوْنُ، فَقُلْنَا: يَا رَسُوْلَ
اللهِ، كَأَنَّهَا مَوْعِظَةُ مُوَدّعٍ فَاَوْصِنَا، قَالَ: اُوْصِيْكُمْ بِتَقْوَى
اللهِ، وَ السَّمْعِ وَ الطَّاعَةِ، وَ اِنْ اُمّرَ عَلَيْكُمْ عَبْدٌ حَبَشِيٌّ،
فَاِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ فَسَيَرَى اِخْتِلاَفًا كَثِيْرًا، فَعَلَيْكُمْ
بِسُنَّتِى وَ سُنَّةِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ اْلمَهْدِيّيْنَ، عَضُّوْا
عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ، وَ اِيَّاكُمْ وَ مُحْدَثَاتِ اْلاُمُوْرِ، فَاِنَّ
كُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ. الحاكم، فى المستدرك 1: 174
Dari Al-‘Irbadl
bin Sariyah, ia berkata : Rasulullah SAW pernah shalat Shubuh bersama kami,
kemudian beliau menghadap kepada kami, lalu beliau menasehati kami dengan
nasehat yang menggetarkan hati dan meneteskan air mata. Maka kami berkata,
“Ya
Rasulullah, ini seolah-olah nasehat perpisahan, maka berpesanlah kepada
kami”.
Beliau bersabda, “Aku
washiyatkan kepada kalian agar bertaqwa kepada Allah, mendengar dan thaat,
sekalipun yang terangkat menjadi pemimpin kalian adalah seorang budak dari
Habasyah. Sesungguhnya barangsiapa yang masih hidup diantara kalian, maka akan melihat
perselisihan yang banyak. Maka wajib atas kalian berpegang teguh kepada sunnahku
dan sunnah para khulafaaur raasyidiin al-mahdiyyiin, gigitlah dengan gigi
geraham. Jauhilah perkara-perkara (ibadah) yang baru, karena setiap
bid’ah
itu sesat. [HR. Hakim, dalam Al-Mustadrak juz 1, hal. 174]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar