Hadits-hadits tentang
fadlilah amalan nishfu Sya'ban
Banyak diantara kaum
muslmin yang mengamalkan amalan-amalan tertentu pada malam nishfu Sya'ban, misalnya : berkumpul di
masjid-masjid sesudah shalat Maghrib, lalu berdo'a dengan do'a-do'a tertentu,
mohon dipanjangkan umurnya, banyak rezqinya, mohon ditetapkan iman, serta mati
dalam husnul khotimah. Ada lagi yang melakukan shalat-shalat tertentu pada malam
nishfu Sya'ban. Namun setelah kita pelajari, dalil-dalil amalan pada malam
nishfu Sya'ban tersebut ternyata
hadits-haditsnya dla'if, bahkan palsu. Oleh karena itu berikut ini kami
ketengahkan diantara hadits-hadits tersebut, agar kita terhindar dari
amalan-amalan yang tidak dilandasi dengan dalil-dalil yang
kuat.
عَنْ عَلِيِّ بْنِ اَبِي طَالِبٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اِذَا
كَانَتْ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَقُوْمُوْا لَيْلَهَا وَ صُوْمُوْا
نَهَارَهَا. فَاِنَّ اللهَ يَنْزِلُ فِيْهَا لِغُرُوْبِ الشَّمْسِ اِلَى سَمَاءِ
الدُّنْيَا. فَيَقُوْلُ: اَلَا مِنْ مُسْتَغْفِرٍ لِي فَاَغْفِرَ لَهُ، اَلَا
مُسْتَرْزِقٌ فَاَرْزُقَهُ، اَلَا مُبْتَلًى فَاُعَافِيَهُ اَلَا كَذَا اَلَا كَذَا
حَتَّى يَطْلَعَ الْفَجْرُ. ابن ماجه 1: 444، رقم: 13888
Dari 'Ali
bin Abu Thalib, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Apabila datang malam
nishfu Sya'ban, shalatlah kalian pada malamnya, dan puasalah kalian pada siang
harinya, karena Allah turun ke langit dunia pada malam nishfu Sya'ban sejak
matahari terbenam. Allah berfirman, "Adakah orang yang memohon ampun kepada-Ku,
maka Aku akan mengampuninya. Adakah orang yang memohon rezqi kepada-Ku, maka Aku
akan memberinya rezqi. Adakah orang yang sakit yang memohon kesembuhan
kepada-Ku, maka Aku akan menyembuhkannya. Adakah orang yang demikian…., Adakah
orang yang demikian…". Hingga terbit fajar". [HR. Ibnu
Majah juz 1, hal. 444, no. 1388]
Keterangan
:
Hadits
tersebut dla'if, bahkan palsu, karena dalam sanadnya ada perawi bernama Ibnu Abi
Sabrah, yang nama aslinya adalah Abu Bakar bin 'Abdullah bin Muhammad bin Abu
Sabrah. Imam Ahmad bin Hanbal dan Ibnu Ma'in berkata, "yadlo'ul hadits" (ia
memalsu hadits).
عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ مَرْوَانَ عَنِ ابْنِ عُمَرَ مَرْفُوْعًا: مَنْ
قَرَأَ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ اَلْفَ مَرَّةٍ قُلْ هُوَ اللهُ اَحَدٌ
فِي مِائَةِ رَكْعَةٍ، لَمْ يَخْرُجْ مِنَ الدُّنْيَا حَتَّى يَبْعَثَ اللهُ
اِلَيْهِ فِي مَنَامِهِ مِائَةَ مَلَكٍ ثَلَاثُوْنَ يُبَشِّرُوْنَهُ بِالْجَنَّةِ
وَ ثَلَاثُوْنَ يُؤْمِنُوْنَهُ مِنَ النَّارِ وَ ثَلَاثُوْنَ يَعْصِمُوْنَهُ مِنْ
اَنْ يُخْطِئَ وَ عَشْرٌ يَكِيْدُوْنَ مَنْ عَادَاهُ. اللّآلِئ المصنوعة
2: 50
Dari
Muhammad bin Marwan, dari Ibnu 'Umar, (ia mengatakannya dari Nabi SAW),
"Barangsiapa pada malam nishfu Sya'ban membaca "Qul huwalloohu ahad"
1.000 X, dalam shalat 100 rekaat, maka ia tidak keluar dari dunia sehingga Allah
mengutus dalam tidurnya 100 malaikat, 30 malaikat memberikan khabar gembira
kepadanya bahwa ia akan masuk surga, 30 malaikat memberikan khabar kepadanya
bahwa dia aman dari neraka, yang 30 malaikat menjaganya dari berbuat dosa
kesalahan, dan yang 10 malaikat menjaganya dari orang yang
memusuhinya.
[Al-La-aaliul Mashnuu'ah oleh Imam Jalaaluddin
'Abdur Rahman As-Suyuthiy juz 2, hal. 50]
Keterangan
:
Hadits ini
maudlu' (palsu), kebanyakan para perawinya orang-orang majhul (tidak
dikenal).
عَنْ مُجَاهِدٍ عَنْ عَلِىِّ بْنِ اَبِى طَالِبٍ عَنِ النَّبِيِّ ص
قَالَ: يَا عَلِيُّ، مَنْ صَلَّى مِائَةَ رَكَعَةٍ فِي
لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ يَقْرَأُ فِي كُلِّ رَكْعَةٍ بِفَاتِحَةِ
الْكِتَابِ وَ قُلْ هُوَ اللهُ اَحَدٌ عَشْرَ مَرَّاتٍ، قَالَ النَّبِيُّ ص: يَا
عَلِىُّ، مَا مِنْ عَبْدٍ يُصَلِّى ه?ذِهِ الصَّلَوَاتِ اِلَّا قَضَى اللهُ عَزَّ
وَجَلَّ لَهُ كُلَّ حَاجَةٍ طَلَبَهَا تِلْكَ اللَّيْلَةَ. قِيْلَ: يَا رَسُوْلَ
اللهِ، وَ اِنْ كَانَ اللهُ تَعَالَى جَعَلَهُ شَقِيًّا اَيَجْعَلُهُ سَعِيْدًا؟
قَالَ: وَ الَّذِىْ بَعَثَنِى بِالْحَقِّ يَا عَلِىُّ، اِنَّهُ مَكْتُوْبٌ فِي
اللَّوْحِ اَنَّ فُلَانَ بْنَ فُلَانٍ خُلِقَ شَقِيًّا، وَ يَمْحُوْهُ اللهُ، وَ
يَجْعَلُهُ سَعِيْدًا، وَ يَبْعَثُ اللهُ اِلَيْهِ سَبْعِيْنَ اَلْفَ مَلَكٍ
يَكْتُبُوْنَ لَهُ الْحَسَنَاتِ وَ يَمْحُوْنَ عَنْهُ السَّيِّئَاتِ وَ
يَرْفَعُوْنَ لَهُ الدَّرَجَاتِ اِلَى رَأْسِ السَّنَةِ، وَ يَبْعَثُ اللهُ فِي
جَنَّاتِ عَدْنٍ سَبْعِيْنَ اَلْفَ مَلَكٍ اَوْ سَبْعَمِائَةِ اَلْفِ مَلَكٍ،
يَبْنُوْنَ لَهُ الْمَدَائِنَ وَالْقُصُوْرَ وَ يَغْرِسُوْنَ لَهُ الْاَشْجَارَ مَا
لَا عَيْنٌ رَأَتْ وَلَا اُذُنٌ سَمِعَتْ وَلَا خَطَرَ عَلَى قَلْبِ
الْمَخْلُوْقِيْنَ مِثْلُ ه?ذِهِ الْجِنَانِ، فِي كُلِّ جَنَّةٍ عَلَى مَا وَصَفْتُ
لَكُمْ مِنَ الْمَدَائِنِ وَ الْقُصُوْرِ وَ الْاَشْجَارِ، فَاِنْ مَاتَ مِنْ
لَيْلَتِهِ قَبْلَ اَنْ يَحُوْلَ الْحَوْلُ مَاتَ شَهِيْدًا، وَ يُعْطِيْهِ اللهُ
تَعَالَى بِكُلِّ حَرْفٍ مِنْ قُلْ هُوَ اللهُ اَحَدٌ فِي لَيْلَتِهِ مِنْ ذ?لِكَ
سَبْعِيْنَ اَلْفَ حَوْرَاءَ؟ لِكُلِّ حَوْرَاءَ وَصِيْفٌ وَ وَصِيْفَةٌ وَ
سَبْعُوْنَ اَلْفَ غِلْمَانٍ وَ سَبْعُوْنَ اَلْفَ وِلْدَانٍ وَ سَبْعُوْنَ اَلْفًا
قَهَارَمَةً وَ سَبْعُوْنَ اَلْفًا حُجَّابًا. وَ كُلُّ مَنْ قَرَأَ قُلْ هُوَ
اللهُ اَحَدٌ فِي تِلْكَ اللَّيْلَةِ يُكْتَبُ لَهُ اَجْرُ سَبْعِيْنَ شَهِيْدًا،
وَ تُقْبَلُ صَلَاتُهُ الَّتِى صَلَّاهَا قَبْلَ ذ?لِكَ، وَ تُقْبَلُ مَا يُصَلِّى
بَعْدَهَا. وَ اِنْ كَانَ وَالِدَاهُ فِي النَّارِ دَعَا لَهُمَا اَخْرَجَهُمَا
اللهُ مِنَ النَّارِ بَعْدُ اِنْ لَمْ يُشْرِكَا بِاللهِ شَيْئًا يَدْخُلَانِ
الْجَنَّةَ، يَشْفَعُ كُلُّ وَاحِدٍ مِنْهُمَا فِي سَبْعِيْنَ اَلْفًا اِلَى آخِرٍ
ثَلَاثَ مَرَّاتٍ. قَالَ النَّبِيُّ ص: وَ الَّذِى بَعَثَنِى بِالْحَقِّ اِنَّهُ
لَا يَخْرُجُ مِنَ الدُّنْيَا حَتَّى يَرَى مَنْزِلَهُ فِي الْجَنَّةِ كَمَا
خَلَقَهُ اللهُ اَوْ يُرَى لَهُ، وَ الَّذِىْ بَعَثَنِى بِالْحَقِّ اِنَّ اللهَ
عَزَّ وَ جَلَّ يَبْعَثُ فِي كُلِّ سَاعَةٍ مِنْ سَاعَاتِ اللَّيْلِ وَ النَّهَارِ
وَهِىَ اَرْبَعٌ وَ عِشْرُوْنَ سَاعَةً سَبْعِيْنَ اَلْفَ مَلَكٍ يُسَلِّمُوْنَ
عَلَيْهِ وَ يُصَافِحُوْنَهُ وَ يَدْعُوْنَ لَهُ اِلَى اَنْ يُنْفَخَ فِي
الصُّوْرِ، وَ يُحْشَرُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَعَ الْكِرَامِ الْبَرَرَةِ وَ
يَأْمُرُ الْكَاتِبِيْنَ اَنْ لَا تَكْتُبُوْا عَلَى عَبْدِى سَيَّئَةً وَ
اكْتُبُوْا لَهُ الْحَسَنَاتِ اِلَى اَنْ يَحُوْلَ عَلَيْهِ الْحَوْلُ، وَ قَالَ
النَّبِيُّ ص: مَنْ صَلَّى ه?ذِهِ الصَّلَاةَ وَ هُوَ يُرِيْدُ الصَّلَاةَ
وَالدَّارَ اْلآخِرَةَ يَجْعَلُ اللهُ لَهُ نَصِيْبًا مِنْ عِنْدِهِ تِلْكَ
اللَّيْلَةَ. اللّآلِئ المصنوعة 2: 49
Dari Mujahid, dari 'Ali
bin Abu Thalib, dari Nabi SAW, bahwasanya beliau bersabda, "Hai 'Ali,
barangsiapa shalat 100 reka'at pada malam nishfu Sya'ban, pada setiap reka'at
membaca Al-Fatihah dan Qul huwalloohu ahad 10 X", Nabi SAW
bersabda, "Hai 'Ali, tidaklah seorang hamba yang melaksanakan shalat-shalat ini,
melainkan Allah 'Azza wa Jalla akan mengabulkan segala keperluannya yang ia
minta pada malam itu". Lalu ada shahabat yang bertanya, "Ya Rasulullah, jika
Allah Ta'aalaa telah menetapkannya orang itu celaka, apakah Allah akan
menjadikannya bahagia ?". Nabi SAW menjawab, "Demi Tuhan yang mengutusku dengan
haq, hai 'Ali, meskipun orang itu telah tertulis di Lauh Mahfudh bahwasanya si
Fulan bin Fulan diciptakan sebagai orang yang celaka, maka Allah akan
menghapusnya, lalu menjadikannya orang yang bahagia, dan Allah akan mengirim
kepadanya 70.000 malaikat yang akan mencatat kebaikan-kebaikan untuknya,
menghapus keburukan-keburukan darinya dan mengangkat derajat-derajatnya hingga
awwal tahun. Dan Allah akan mengutus 70.000 malaikat atau 700.000 malaikat di
surga 'Adn untuk membuatkan kota-kota, istana-istana dan menanam pohon-pohon
untuknya, yang mata belum pernah melihat, telinga belum pernah mendengar, dan
belum pernah terlintas di hati para makhluq keindahannya seperti taman-taman
surga ini. Pada setiap surga seperti yang aku terangkan pada kalian, ada
kota-kota, istana-istana dan pohon-pohon. Dan apabila ia meninggal dunia pada
malamnya sebelum lewat setahun, maka ia mati syahid. Dan Allah Ta'aalaa akan
memberi kepadanya pada setiap huruf dari Qul huwallohu ahad yang dibaca
pada malam nishfu Sya'ban dari yang demikian itu dengan 70.000 bidadari, setiap
bidadari diikuti oleh pelayan laki-laki dan perempuan, 70.000 pelayan-pelayan
muda, 70.000 anak-anak muda, 70.000 penjaga rumah, dan 70.000 penjaga pintu. Dan
setiap orang yang membaca Qul huwalloohu ahad pada malam (nishfu Sya'ban)
itu, Allah mencatat untuknya pahala 70 orang yang mati syahid, dan akan diterima
shalatnya yang ia lakukan sebelum itu dan akan diterima pula shalatnya yang akan
ia lakukan sesudahnya. Dan jika kedua orang tuanya itu berada di neraka, kalau
ia mendo'akannya, maka Allah akan mengeluarkan kedua orang tuanya itu dari
neraka, selama kedua orang tuanya itu tidak mensekutukan Allah dengan sesuatu,
sehingga keduanya akan masuk surga. Setiap orang dari keduanya itu akan memberi
syafa'at 70.000 orang hingga akhir". Rasulullah SAW mengatakan demikian tiga
kali. Nabi SAW bersabda, "Demi Tuhan yang mengutusku dengan benar, sesungguhnya
orang itu tidak akan keluar dari dunia sehingga melihat tempatnya yang telah
Allah ciptakan untuknya di surga, atau akan diperlihatkan kepadanya. Demi Tuhan
yang mengutusku dengan benar, sesungguhnya pada setiap saat dari saat malam
maupun siang, yaitu 24 saat, Allah 'Azza wa Jalla mengutus 70.000 malaikat yang
akan mengucapkan salam kepadanya, berjabat tangan dan mendo'akannya hingga
ditiupnya terompet pada hari qiyamat. Dan pada hari qiyamat Allah akan
mengumpulkannya bersama dengan Al-Kiroomul Baroroh (orang yang mulia lagi
berbhakti), dan Allah akan memerintahkan kepada para malaikat pencatat, "Jangan
kalian catat keburukan-keburukan pada hamba-Ku ini, dan catatlah
kebaikan-kebaikan untuknya hingga setahun". Nabi SAW bersabda, "Barangsiapa yang
melaksanakan shalat (nishfu Sya'ban) ini dengan mengharapkan kehidupan akhirat,
maka Allah akan menjadikan untuknya bagian di sisi-Nya pada malam
itu".
[Al-La-aaliul Mashnuu'ah juz 2, hal. 49]
Keterangan
:
Hadits ini maudlu'
(palsu), kebanyakan para perawinya orang-orang majhul (tidak dikenal).
عَنْ اِبْرَاهِيْمَ قَالَ: قَالَ عَلِىُّ بْنُ اَبِى طَالِبٍ رض:
رَأَيْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ قَامَ فَصَلَّى
اَرْبَعَ عَشْرَةَ رَكْعَةً ثُمَّ جَلَسَ بَعْدَ الْفَرَاغِ فَقَرَأَ بِاُمِّ
الْقُرْآنِ اَرْبَعَ عَشْرَةَ مَرَّةً وَ قُلْ هُوَ اللهُ اَحَدٌ اَرْبَعَ عَشْرَةَ
مَرَّةً وَ قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ اَرْبَعَ عَشْرَةَ مَرَّةً وَ قُلْ
اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِ اَرْبَعَ عَشْرَةَ مَرَّةً وَ آيَةَ الْكُرْسِيِّ
مَرَّةً وَ لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُوْلٌ... اْلآيَةَ، فَلَمَّا فَرَغَ مِنْ صَلَاتِهِ
سَأَلْتُ عَمَّا رَأَيْتُ مِنْ صَنِيْعِهِ، فَقَالَ: مَنْ صَنَعَ مِثْلَ الَّذِى
رَأَيْتَ كَانَ لَهُ كَعِشْرِيْنَ حِجَّةً مَبْرُوْرَةً وَ كَصِيَامِ عِشْرِيْنَ
سَنَةً مَقْبُوْلَةً، فَاِنْ اَصْبَحَ فِي ذلِكَ الْيَوْمِ صَائِمًا كَانَ
كَصِيَامِ سَنَتَيْنِ سَنَةً مَاضِيَةً وَ سَنَةً مُسْتَقْبَلَةً. الموضوعات 2: 130
Dari
Ibrahim,ia berkata : 'Ali bin Abu Thalib berkata : Aku melihat Rasulullah SAW
pada malam nishfu Sya'ban beliau berdiri shalat 14 rekaat, setelah selesai
kemudian duduk, lalu membaca Al-Fatihah 14 X, Qul huwalloohu ahad
14 X, Qul a'uudzu birobbil falaq 14 X, Qul a'uudzu birobbinnaas 14
X, ayat kursi 1 X, dan Laqod jaa-akum rosuulum min anfusikum 'aziizun 'alaihi
maa 'anittum, hariishun 'alaikum bil mu'miniina rouufur rohiim. (Sungguh
telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaum kalian, berat terasa olehnya
penderitaan kalian, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagi kalian,
amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mu'min. QS. At-Taubah :
128). Setelah beliau selesai dari shalatnya, aku bertanya tentang apa yang aku
lihat dari apa yang telah beliau lakukan. Maka beliau bersabda, "Barangsiapa
yang melakukan seperti apa yang kamu lihat ini, maka dia mendapatkan pahala
seperti 20 hajji mabrur dan seperti pahala shalat yang diterima selama 20 tahun,
lalu jika di pagi harinya ia berpuasa, maka ia seperti puasa selama 2 tahun,
setahun yang lalu dan setahun yang akan datang".
[Al-Maudluu'aat oleh Abul Faraaj, 'Abdur Rahman bin 'Aliy bin Al-Jauziy juz 2,
hal. 130]
Keterangan
:
Ini hadits
palsu, pada sanadnya ada perawi bernama Muhammad bin Muhaajir. Ibnu Hanbal
berkata "Yadlo'ul hadits". (ia memalsu hadits).
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رض اَنَّهُ قَالَ: قَالَ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَ
السَّلَامُ: اَتَانِى جِبْرِيْلُ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ وَ قَالَ: يَا
مُحَمَّدُـ ه?ذِهِ لَيْلَةٌ تُفْتَحُ فِيْهَا اَبْوَابُ السَّمَاءِ وَ اَبْوَابُ
الرَّحْمَةِ. فَقُمْ وَ صَلِّ وَ ارْفَعْ رَأْسَكَ وَ يَدَيْكَ اِلَى السَّمَاءِ.
فَقُلْتُ: يَا جِبْرَائِيْلُ، مَا ه?ذِهِ اللَّيْلَةُ؟ فَقَالَ: ه?ذِهِ لَيْلَةٌ يُفْتَحُ فِيْهَا ثَلَاثُمِائَةِ بَابٍ مِنَ الرَّحْمَةِ،
فَيَغْفِرُ اللهُ تَعَالَى لِجَمِيْعِ مَنْ لَا يُشْرِكُ بِاللهِ شَيْئًا اِلَّا
مَنْ كَانَ سَاحِرًا اَوْ كَاهِنًا اَوْ مُشَاحِنًا اَوْ مُدْمِنَ خَمْرٍ اَوْ
مُصِرًّا عَلَى الزِّنَا اَوْ آكِلَ الرِّبَا اَوْ عَاقَّ الْوَالِدَيْنِ اَوِ
النَّمَّامَ اَوْ قَاطِعَ الرَّحِمِ، فَاِنَّ ه??ؤُلَآءِ لَا يُغْفَرُ لَهُمْ حَتَّى يَتُوْبُوْا وَ
يَتْرُكُوْا. فَخَرَجَ النَّبِيُّ عَلَيْهِ الصَّلَاُة وَ السَّلَامُ فَصَلَّى وَ
بَكَى فِى سُجُوْدِهِ وَ هُوَ يَقُوْلُ: اَللّ?هُمَّ اِنِّى اَعُوْذُ بِكَ مِنْ عِقَابِكَ وَ سَخَتِكَ وَلَا اُحْصِى
ثَنَاءً عَلَيْكَ اَنْتَ كَمَا اَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ فَلَكَ الْحَمْدُ حَتَّى
تَرْضَى. (زبدة الواعظين) درة الناصحين: 20?
Dari Abu
Hurairah RA, ia berkata : Nabi SAW bersabda, "Telah datang kepadaku malaikat
Jibril pada malam nishfu Sya'ban, lalu berkata, "Ya Muhammad, pada malam ini
pintu-pintu langit dan pintu-pintu rahmat dibuka. Maka berdirilah dan
kerjakanlah shalat, kemudian angkatlah kepalamu serta dua tapak tanganmu ke
langit". Saya menjawab, "Hai Jibril, apa arti malam ini ?". Jibril menjawab,
"Pada malam ini telah dibuka tiga ratus pintu rahmat. Maka Allah Ta'aalaa
mengampuni semua orang yang tidak mensekutukan-Nya dengan sesuatupun, kecuali
tukang sihir, dhukun, orang yang suka bermusuhan, peminum khamr, orang yang
selalu berzina, pemakan harta riba, orang yang durhaka kepada kedua orang tua,
orang yang suka mengadu domba dan orang yang memutuskan tali persaudaraan, maka
sesungguhnya mereka itu tidak akan diampuni sehingga mereka itu mau bertaubat
dan mau meninggalkan perbuatannya. Maka Nabi SAW keluar, kemudian shalat, dan
beliau menangis di dalam sujudnya, sambil berdo'a (yang artinya), "Ya Allah,
sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siksa-Mu dan kemurkaan-Mu, aku tidak
bisa menyanjung dan memuji-Mu sebagaimana Engkau menyanjung dan memuji diri-Mu,
maka bagi-Mu segala puji sehingga Engkau ridla". [Durratun
Naasihiin oleh 'Utsman bin Hasan bin Ahmad Asy-Syaakir Al-Khaubawiy hal.
207]
Keterangan :
Hadits ini juga maudlu' (palsu), karena tidak didapati
sanadnya.
Demikianlah diantara hadits-hadits tentang nishfu Sya'ban, yang ternyata
hadits-haditsnya dla'if, bahkan palsu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar