3/10/2013

Cara Melakukan Hukum-hukum Al-Qur'an.

Hukum-hukum yang tersebut di dalam Al-Qur'an itu berlakunya bagi manusia ada yang dengan jalan "THALAB (tuntutan)" dan ada yang  "TAKHYIR (boleh memilih)".
Adapun yang dimaksud dengan "THALAB" (tuntutan) itu ada dua macam : Tuntutan mengerjakan dan tuntutan meninggalkan.
Di dalam Al-Qur'an ada terdapat tuntutan supaya dikerjakan dengan berbagai jalan atau cara. Sebagai contoh adalah sebagai berikut :
1.    Menyuruh dengan berterus terang seperti :
اِنَّ الله يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ وَاِيْتَائِ ذِى الْقُرْبى. النحل:90
Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat. [An-Nahl : 90]
اِنَّ الله يَأْمُرُكُمْ اَنْ تُؤَدُّوْا اْلاَمنتِ اِلَى اَهْلِهَا، وَاِذَا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ اَنْ تَحْكُمُوْا بِالْعَدْلِ. النساء:58
Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. [An-Nisa' : 58]
2.    Memberitahukan perbuatan itu diwajibkan atas orang yang diseru seperti :
كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِصَاصُ فِى الْقَتْلَى. البقرة:178
Diwajibkan atas kamu qishash berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh. [Al-Baqarah : 178]
كُتِبَ عَلَيْكُمُ اِذَا حَضَرَ اَحَدَكُمُ الْمَوْتُ اِنْ تَرَكَ خَيْرًا الْوَصِيَّةُ. البقرة:180
Diwajibkan atas kamu, apabila seorang di antara kamu kedatangan (tanda-tanda) maut, jika ia meninggalkan harta yang banyak, berwashiatlah. [Al-Baqarah : 180]
كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ. البقرة:183
Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu". [Al-Baqarah : 183]
اِنَّ الصَّلوةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ كِتبًا مَوْقُوْتا. النساء:103
Sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman". [An-Nisa' : 103]
3.    Memberitahukan bahwa perbuatan itu diwajibkan atas ummat manusia atau segolongan ummat manusia, seperti :
وَللهِ عِلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ اِلَيْهِ سَبِيْلاً. ال عمران:97
Mengerjakan hajji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. [Ali 'Imron : 97]
4.    Menanggungkan perbuatan yang ditentukan itu atas orang yang dituntut mengerjakannya, seperti :
وَالْمُطَلَّقتُ يَتَرَبَّصْنَ بِاَنْفُسِهِنَّ ثَلثَةَ قُرُوْءٍ. البقرة:228
Wanita-wanita yang dithalaq hendaklah menahan diri (menunggu) tiga kali quru'. [Al-Baqarah : 228]
وَالَّذِيْنَ يُتَوَفَّوْنَ مِنْكُمْ وَيَذَرُوْنَ اَزْوَاجًا يَتَرَبَّصْنَ بِاَنْفُسِهِنَّ اَرْبَعَةَ اَشْهُرٍ وَّعَشْرًا. البقرة:234
Orang-orang yang meninggal dunia di antaramu dengan meninggalkan isteri-isteri (hendaklah para isteri itu) menangguhkan dirinya (ber'iddah) empat bulan sepuluh hari. [Al-Baqarah : 234]
Cara seperti ini kadang-kadang diikuti dengan tuntutan agak keras dan kadang-kadang dengan tuntutan yang menunjukkan tidak keras, seperti :
وَالْوَالِدتُ يُرْضِعْنَ اَوْلاَدَهُنَّ حَوْلَيْنِ كَامِلَيْنِ لِمَنْ اَرَادَ اَنْ يُتِمَّ رَضَاعَةً. وَ عَلَى الْمَوْلُوْدِ لَه رِزْقُهُنَّ وَقِسْوَتُهُنَّ بِاْلمَعْرُوْفِ. البقرة:233
Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para itu dengan cara yang ma'ruf. [Al-Baqarah : 233]
5.    Tuntutan itu disebutkan dengan kalimah fi'il amr atau fi'il mudhari' yang disertai huruf lam amr, seperti :
حَافِظُوْا عَلَى الصَّلَوَاتِ وَالصَّلوةِ الْوُسْطى وَقُوْمُوْا للهِ قنِتِيْنَ. البقرة:238
Peliharalah segala shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa. Berdirilah karena Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu'. [Al-Baqarah : 238]
ثُمَّ لْيَقْضُوْا تَفَثَهُمْ وَلْيُوْفُوْا نُذُوْرَهُمْ وَلْيَطَّوَّفُوْا بِاْلبَيْتِ الْعَتِيْقِ. الحج:29
Kemudian, hendaklah mereka menghilangkan kotoran yang ada pada badan mereka dan hendaklah mereka menyempurnakan nadzar-nadzar mereka melakukan thawaf sekeliling rumah yang tua itu (Baitullah). [Al-Hajj : 29]
6.    Menyebutkan dengan tegas dengan perkataan fardlu, seperti :
قَدْ عَلِمْنَا مَا فَرَضْنَا عَلَيْهِمْ فِى اَزْوَاجِهِمْ وَمَا مَلَكَتْ اَيْمَانِهِمْ. الاحزاب:50
Sesungguhnya Kami telah mengetahui apa yang Kami wajibkan kepada mereka tentang isteri-isteri mereka dan hamba sahaya yang mereka miliki. [Al-Ahzab : 50]
7.    Perbuatan itu disebutkan sebagai jawaban syarat, seperti :
فَاِنْ اُحْصِرْتُمْ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدْيِ وَلاَ تَحْلِقُوْا رُءُ وْسَكُمْ حَتّى يَبْلُغَ الْهَدْيُ مَحِلَّه. فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَّرِيْضًا اَوْ بِه اَذًى مّنْ رَّأْسِه فَفِدْيَةٌ مّنْ صِيَامٍ اَوْ صَدَقَةٍ اَوْ نُسُكٍ. البقرة:196
Jika kamu terkepung (terhalang oleh musuh atau karena sakit), maka (sembelihlah) qurban yang mudah didapat, dan jangan kamu mencukur kepalamu sebelum qurban sampai di tempat penyembelihannya. Jika ada diantaramu yang sakit atau ada gangguan di kepalanya, (lalu ia bercukur), maka wajiblah atasnya berfidyah, yaitu berpuasa atau bersedeqah atau berqurban. [Al-Baqarah : 196]
وَاِنْ كَانَ ذُوْ عُسْرَةٍ فَنَظِرَةٌ اِلى مَيْسَرَةٍ. البقرة:280
Dan jika (orang berhutang itu) dalam kesukaran, maka berilah tangguh sampai dia berkelapangan. [Al-Baqarah : 280]
8.    Perbuatan itu disertai dengan kata kebaikan, seperti :
وَيَسْأَلُوْنَكَ عَنِ الْيَتمى قُلْ اِصْلاَحُ لَّهُمْ خَيْرٌ. البقرة:220
Dan mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim, katakanlah, "Mengurus urusan mereka secara patut adalah baik. [Al Baqarah : 220]
9.    Perbuatan itu disertai dengan perjanjian seperti :
مَنْ ذَا الَّذِى يُقْرِضُ الله قَرْضًا حَسَنًا فَيُضعِفَه لَه اَضْعَافًا كَثِيْرَةً. البقرة:245
Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. [Al-Baqarah : 245]
10.  Perbuatan itu diikuti dengan sifat birr atau yang berhubungan dengan birr yang berarti kebajikan, seperti :
وَلكِنَ الْبِرَّ مَنْ امَنَ بِاللهِ وَالْيَوْمِ اْلاخِرِ.... البقرة:177
Akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian...... [Al-Baqarah 177]
وَلكِنَّ الْبِرَّ مَنِ اتَّقى. البقرة:189
Akan tetapi kebaktian itu ialah kebaktian orang yang bertaqwa. [Al-Baqarah:189]
لَنْ تَنَالُوْا الْبِرَّ حَتّى تُنْفِقُوْا مِمَّا تُحِبُّوْنَ. ال عمران:92
Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebaktian (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai. [Ali 'Imron : 92]
Demikianlah cara-cara tuntutan (perintah) Allah untuk perbuatan yang baik bagi ummat manusia.
Adapun tuntutan Allah untuk menjauhi (larangan) inipun dengan berbagai cara. Sebagai contah, adalah sebagai berikut :
1. Dengan berterus terang melarang perbuatan itu, seperti :
 وَيَنْهى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ. النحل:90
Dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. [An-Nahl : 90]
2. Dengan menegaskan bahwa perbuatan itu haram, seperti :
قُلْ اِنَّمَا حَرَّمَ رَبّيَ الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ وَاْلاِثْمَ وَالْبَغْيَ بِغَيْرِ اْلحَقّ. الاعراف:33
Katakanlah: "Tuhanku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang nampak ataupun yang tersembunyi, dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia tanpa alasan yang benar". [Al-A'raf : 33]
قُلْ تَعَالَوْا اَتْلُ مَا حَرَّمَ رَبُّكُمْ عَلَيْكُمْ .... الانعام:151
Katakanlah: "Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu ..........". [Al-An'aam : 151]
3. Dengan jalan bahwa perbuatan itu tidak halal, seperti :
لاَ يَحِلُّ لَكُمْ اَنْ تَرِثُوا النّسَاءَ كَرْهًا. النساء:19
Tidak halal bagi kamu mempusakai wanita dengan jalan paksa. [An-Nisaa': 19]
وَلاَ يَحِلُّ لَهُنَّ اَنْ يَكْتُمْنَ مَا خَلَقَ الله فِى اَرْحَامِهِنَّ. القرة:228
Tidak boleh mereka menyembunyikan apa yang diciptakan Allah dalam rahimnya. [Al-Baqarah : 228]
4. Dengan jalan perkataan larangan (janganlah), yaitu fi'il mudhari' yang didahului dengan "Laa Nahy atau fi'il amr" yang menunjukkan atas tuntutan nahy (cegah), dan demikian juga dengan perkataan da' dan dzar, yang berarti "biarkanlah" atau "tinggalkanlah", seperti :
وَلاَ تَقْرَبُوْا مَالَ الْيَتِيْمِ اِلاَّ بِالَّتِى هِيَ اَحْسَنُ. الانعام:152
Dan janganlah kamu dekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih bermanfaat. [Al-An'am : 152]
وَدَعْ اَذ ـهُمْ وَتَوَكَّلْ عَلَى اللهِ. الاحزاب:48
Biarkanlah gangguan mereka dan bertawakkallah kepada Allah. [Al-Ahzab : 48]
وَذَرُوْا ظَاهِرَ اْلاِثْمِ وَبَاطِنَه. الانعام:120
Dan tinggalkanlah dosa yang nampak dan yang tersembunyi. [Al-An'am : 120]
5. Dengan jalan menyatakan bahwa dalam perbuatan itu tidak ada kebajikan, seperti:
لَيْسَ الْبِرَّ اَنْ تُوَلُّوْا قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ. البقرة:177
Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan". [Al-Baqarah : 177]
وَلَيْسَ الْبِرُّ بِاَنْ تَأْتُوا اْلبُيُوْتَ مِنْ ظُهُوْرِهَا. البقرة:189
Dan bukanlah kebaktian memasuki rumah-rumah dari belakangnya. [Al-Baqarah : 189]
6. Dengan jalan menyebutkan bahwa perbuatan itu ditiadakan, seperti :
فَاِنِ انْتَهَوْا فَلاَ عُدْوَانَ اِلاَّ عَلَى الظّلِمِيْنَ. البقرة:193
Jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-orang yang dzalim. [Al-Baqarah : 193]
فَمَنْ فَرَضَ فِيْهِنَّ اْلحَجَّ فَلاَ رَفَثَ وَلاَ فُسُوْقَ وَلاَ جِدَالاً فِى اْلحَجّ. البقرة:197
Barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan hajji, maka tidak boleh rafats, berbuat fasiq dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan hajji. [Al-Baqarah : 197]
7. Dengan jalan menyebutkan perbuatan itu disertai menerima dosa bagi yang mengerjakannya, seperti :
فَمَنْ بَدَّلَه بَعْدَ مَا سَمِعَه فَاِنَّمَا اِثْمُه عَلَى الَّذِيْنَ يُبَدّلُوْنَه. البقرة:181
Maka barangsiapa yang mengubah washiat itu, setelah ia mendengarnya, maka sesungguhnya dosa adalah bagi orang-orang yang mengubahnya.  [Al-Baqarah : 181]
8. Dengan menyebutkan perbuatan itu disertai dengan janji siksa (ancaman) atas orang yang mengerjakannya, seperti :
وَالَّذِيْنَ يَكْنِزُوْنَ الذَّهَبَ وَالْفِضَّةَ وَلاَ يُنْفِقُوْنَهَا فِى سَبِيْلِ اللهِ فَبَشّرْهُمْ بِعَذَابٍ اَلِيْمٍ. التوبة:34
Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih. [At-Taubah : 34]
9. Dengan jalan menyebutkan perbuatan itu disifatkan dengan kata "syarr" yang berati jelek/jahat, seperti :
وَلاَ يَحْسَبَنَّ الَّذِيْنَ يَبْخَلُوْنَ بِمَا اتــهُمُ الله مِنْ فَضْلِه هُوَ خَيْرًا لَّهُمْ بَلْ هُوَ شَرٌّ لَّهُمْ. ال عمران:180
Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. [Ali Imran : 180].
Contoh-contoh tersebut itu menunjukkan cara-cara Allah melarang perbuatan-perbuatan atau pekerjaan-pekerjaan tersebut.
Kemudian di bawah ini beberapa contoh cara-cara Allah memberi takhyir (boleh memilih) bagi manusia untuk dikerjakan atau tidaknya. Yakni : Jika orang mau mengerjakan, boleh mengerjakan; dan jika orang mau meninggalkan, boleh meninggalkan.
l.. Dengan jalan menyebutkan kata halal, seperti :
اُحِلَّتْ لَكُمْ بَهِيْمَةَ اْلاَنْعَامِ. المائدة:1
Dihalalkan bagimu binatang ternak. [Al-Maidah : 1]
2. Dengan jalan disebutkan bahwa perbuatan itu tidak ada dosanya, seperti :
فَمَنِ اضْطُرَّ غَيْرَ بَاغٍ وَّلاَ عَادٍ  فَلاَ اِثْمَ عَلَيْهِ. البقرة:173
Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang ia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. [Al-Baqarah : 173]
فَمَنْ تَعَجَّلَ فِى يَوْمَيْنِ فَلاَ اِثْمَ عَلَيْهِ وَمَنْ تَأَخَّرَ فَلاَ اِثْمَ عَلَيْهِ لِمَنِ اتَّقى. البقرة:203
Barangsiapa yang ingin cepat berangkat (dari Mina) sesudah dua hari, maka tiada dosa baginya. Dan barangsiapa yang ingin menangguhkan (keberangkatannya dari dua hari), maka tidak ada dosa pula baginya bagi orang yang bertaqwa. [Al-Baqarah : 203]
3. Dengan jalan menyatakan tidak ada dosa, seperti :
لَيْسَ عَلَيْكُمْ وَلاَ عَلَيْهِمْ جُنَاحٌ بَعْدَ هُنَّ. النور:58
Tidak ada dosa atasmu dan tidak (pula) atas mereka selain dari (tiga waktu) itu. [An-Nuur : 58]
Demikianlah contoh-contoh tentang cara-cara Allah menjelaskan hukum-hukum-Nya yang tersebut di dalam Al-Qur'an, yaitu dengan cara tuntutan dan pilihan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tentang kehidupan Dunia

  TENTANG DUNIA فعَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: لَوْ كَانَتِ الدُّنْيَا تَعْدِلُ عِنْدَ اللهِ جَنَاحَ بَعُوْضَةٍ ...