Tidak ada hijrah sesudah Fathu
Makkah
Bukhari meriwayatkan sebagai berikut :
عَنْ اَبِى عُثْمَانَ حَدَّثَنِى مُجَاشِعٌ، قَالَ: اَتَيْتُ النَّبِيَّ
ص بِاَخِى بَعْدَ اْلفَتْحِ، قُلْتُ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، جِئْتُكَ بِاَخِى
لِتُبَايِعَهُ عَلَى اْلهِجْرَةِ. قَالَ: ذَهَبَ اَهْلُ اْلهِجْرَةِ بِمَا فِيْهَا.
فَقُلْتُ: عَلَى اَيّ شَيْءٍ تُبَايِعُهُ؟ قَالَ: اُبَايِعُهُ عَلَى اْلاِسْلاَمِ
وَاْلاِيْمَانِ وَاْلجِهَادِ. فَلَقِيْتُ اَبَا مَعْبَدٍ بَعْدُ: وَ كَانَ
اَكْبَرُهُمَا فَسَاَلْتُهُ فَقَالَ: صَدَقَ مُجَاشِعٌ. البخارى
5: 97
Dari Abu 'Utsman, ia berkata : Telah
menceritakan kepadaku Mujasyi', ia berkata : Saya datang kepada Nabi SAW dengan
saudara laki-laki saya setelah Fathu Makkah, lalu saya berkata, "Ya Rasulullah,
saya datang kepada engkau dengan saudara laki-laki saya agar engkau membai'atnya
atas hijrah". Beliau bersabda, "Orang-orang yang hijrah telah pergi dengan apa
yang ada di dalamnya". Lalu saya bertanya, "Atas sesuatu apa engkau membai'atnya
?". Beliau bersabda, "Aku akan membai'atnya atas Islam, iman dan jihad". Lalu
sesudah itu saya (Abu 'Utsman) bertemu Ma'bad, ia adalah yang lebih tua diantara
keduanya. Saya bertanya kepadanya, lalu ia menjawab, "Mujasyi'
benar". [HR. Bukhari juz 5, hal. 97]
عَنْ اِبِى عُثْمَانَ النَّهْدِيّ عَنْ مُجَاشِعٍ بْنِ مَسْعُوْدٍ
اِنْطَلَقْتُ بِاَبِى مَعْبَدٍ اِلىَ النَّبِيّ ص لِيُبَايِعَهُ عَلَى اْلهِجْرَةِ.
قَالَ: مَضَتِ اْلهِجْرَةُ ِلاَهْلِهَا، اُبَايِعُهُ عَلَى اْلاِسْلاَمِ وَ
اْلجِهَادِ. فَلَقِيْتُ اَبَا مَعْبَدٍ فَسَأَلْتُهُ فَقَالَ: صَدَقَ
مُجَاشِعٌ. البخارى 5: 97
Dari Abu 'Utsman An-Nahdiy, dari Mujasyi' bin
Mas'ud, ia berkata : Saya pergi dengan Abu Ma'bad kepada Nabi SAW agar beliau
membai'atnya atas hijrah. Beliau bersabda, "Hijrah telah berlalu bagi
orang-orang yang (mengikuti)nya, tetapi aku akan membai'atnya atas Islam dan
jihad". Lalu saya (Abu 'Utsman) bertemu Abu Ma'bad, saya bertanya kepadanya,
lalu ia menjawab, "Mujasyi' benar". [HR. Bukhari juz 5,
hal. 97]
عَنْ عَطَاءِ بْنِ اَبِى رَبَاحٍ قَالَ: زُرْتُ عَائِشَةَ مَعَ عُبَيْدِ
بْنِ عُمَيْرٍ فَسَأَلَهَا عَنِ اْلهِجْرَةِ. فَقَالَتْ: لاَ هِجْرَةَ اْليَوْمَ،
كَانَ اْلمُؤْمِنُ يَفِرُّ اَحَدُهُمْ بِدِيْنِهِ اِلىَ اللهِ وَ اِلىَ رَسُوْلِهِ
ص مَخَافَةَ اَنْ يُفْتَنَ عَلَيْهِ. فَاَمَّا اْليَوْمَ فَقَدْ اَظْهَرَ اللهُ
اْلاِسْلاَمَ. فَاْلمُؤْمِنُ يَعْبُدُ رَبَّهُ حَيْثُ شَاءَ، وَ ل?كِنْ جِهَادٌ وَ
نِيَّةٌ. البخارى 5: 98
Dari 'Atha' bin Abu Rabah, ia berkata : Saya
berkunjung kepada 'Aisyah bersama 'Ubaid bin 'Umair. Ia bertanya kepada 'Aisyah
tentang hijrah, lalu dia menjawab, "Sekarang ini tidak ada lagi hijrah. Dahulu
seorang mukmin lari dengan membawa agamanya kepada Allah dan Rasul-Nya, karena
takut mendapat fitnah (gangguan). Adapun saat ini, Allah telah memberi
kemenangan kepada agama Islam. Seorang mukmin dapat menyembah Tuhannya dimana
pun ia kehendaki, tetapi (sekarang ini yang ada) adalah jihad dan
niat". [HR. Bukhari juz 5, hal. 98]
Penghancuran
behala-berhala
Sesudah kota Makkah jatuh ke tangan kekuasaan Nabi
SAW, dan segenap penduduknya telah tunduk di bawah pemerintahan Islam, maka
sebelum Nabi SAW dan kaum muslimin kembali ke Madinah, beliau mengerahkan tiga
pasukan muslimin ke tempat-tempat penyembahan berhala atau sumber-sumber
kemusyrikan yang ada di sekeliling kota Makkah, untuk menghancurkan
patung-patung berhala yang terbesar dan yang dipandang paling sakti di sekitar
kota Makkah tersebut. Tiga pasukan itu dipimpin oleh Khalid bin Walid, 'Amr bin
'Ash dan Sa'ad bin Zaid.
Pasukan yang dipimpin oleh Khalid bin
Walid
Pasukan ini terdiri dari tiga puluh orang tentara
berkuda, dikerahkan ke dusun Nakhlah untuk menghancurkan patung berhala 'Uzza.
Berhala 'Uzza ini adalah sebuah berhala yang dipuja dan dimuliakan oleh
orang-orang 'Arab terutama oleh suku Quraisy Kinanah dan Mudlar. Berhala 'Uzza
tersebut dibuatkan sebuah rumah dan ada penjaga dan juru kuncinya dari kaum banu
Syaiban dari banu Sulaim.
Shahabat Khalid bin Walid bersama tiga puluh orang
tentara muslimin setelah sampai di dusun tersebut lalu bergerak meruntuhkan
rumah berhala 'Uzza yang terkenal itu. Setelah selesai meruntuhkan berhala itu
lalu mereka kembali ke Makkah. Setiba di Makkah mereka segera melaporkan kepada
Nabi SAW bahwa patung berhala 'Uzza telah dihancurkan. Setelah mendengar laporan
Khalid bin Walid itu lalu Nabi SAW bertanya : مَا رَأَيْتَ؟ "Apakah yang kamu
lihat (ketika kamu meruntuhkannya) ?". Khalid menjawab : لَمْ أَرَ شَيْئًا "Aku tidak melihat sesuatupun". Maka
Rasulullah SAW menyuruhnya supaya kembali.
Kemudian Khalid segera kembali bersama tentaranya,
dan sesampai di tempat berhala 'Uzza tadi lalu segera menghancurkannya. Ketika
pasukan Khalid menghancurkan berhala 'Uzza tersebut, tiba-tiba dari dalam rumah
berhala itu keluar perempuan hitam, telanjang bulat dan rambutnya kusut dan
berdebu.
Kemudian dengan cepat Khalid bin Walid membunuhnya
dengan pedang, sehingga binasalah ia. Kemudian Khalid mengucapkan :
يَا عُزَّى كُفْرَانَكِ لاَ سُبْحَانَكِ، اِنّى رَأَيْتُ اللهَ قَدْ
اَهَانَكِ
Hai 'Uzza, aku tidak percaya kepadamu serta
tidak mensucikan kamu ! Sesungguhnya aku mengetahui bahwa Allah telah
menghinakan kamu. [Al-Bidayah wan Nihayah juz 4, hal.
712]
Pasukan yang dipimpin oleh 'Amr bin
Al-'Ash
Pasukan ini dikerahkan oleh Nabi SAW ke sebuah
dusun yang benama Ruhath, yang jauhnya kira-kira lima kilometer dari Makkah,
untuk menghancurkan berhala Suwa'. Menurut riwayat, berhala Suwa' ini adalah
berhala yang dipuja dan disembah oleh kaum nabi Nuh, lalu dibawa ke tanah 'Arab
dan disembah oleh bangsa 'Arab, terutama oleh kaum banu Hudzail. Dan Suwa'
itulah sebesar-besar berhala yang dipuja oleh kaum banu Hudzail di masa
itu.
'Amr bin Al-'Ash bersama pasukan muslimin setelah
sampai ke tempat yang dituju lalu mendekati behala yang dianggap sakti oleh
kebanyakan kaum musyrikin itu, lalu menghancurkannya. Dengan demikian berhala
Suwa' yang dianggap sakti dan keramat itu telah hancur, dan juru kuncinya
seketika itu masuk Islam.
Pasukan yang dimpimpin Sa'ad bin
Zaid
Pasukan ini terdiri dari dua puluh orang tentara
berkuda dikerahkan oleh Nabi SAW untuk berangkat menuju ke dusun Musyallal untuk
menghancurkan berhala yang disebut Manaat. Berhala Manaat ini adalah sebuah
berhala yang dipuja dan disembah di masa jahiliyah oleh kaum Aus dan Khazraj,
dan lain-lain suku bangsa 'Arab yang beragama seperti mereka.
Setelah pasukan ini tiba di tempat yang dituju,
pasukan Sa'ad bin Zaid segera mendekati berhala Manaat yang tekenal sakti dan
keramat itu kemudian menghancurkannya. Setelah menyelesaikan tugasnya itu Sa'ad
bin Zaid beserta pasukannya segera kembali ke Makkah dengan selamat.
Tentara Islam dikirim ke banu
Jadzimah
Sekembali shahabat Khalid bin Walid dari
menyelesaikan tugas menghancurkan patung berhala 'Uzza sebagaimana tersebut di
atas, lalu Nabi SAW memerintahkan supaya berangkat memimpin satu pasukan tentara
Islam sebanyak 350 orang yang terdiri dari kaum Muhajirin dan Anshar serta kaum
banu Sulaim, menuju ke tempat kaum banu Jadzimah. Nabi SAW memerintahkan kepada
Khalid bin Walid supaya menyerukan Islam kepada mereka.
Khalid bin Walid bersama tentaranya sebanyak 350
orang berangkat dari Makkah dan terus menuju ke kabilah banu Jadzimah. Setelah
banu Jadzimah mengetahui bahwa Khalid bin Walid bersama pasukannya dan banu
Sulaim menuju ke kabilah mereka, lalu mereka bersiap-siap dengan senjata lengkap
untuk melawan Khalid bin Walid dan pasukannya.
Setelah pasukan Khalid bin Walid tiba di kabilah
mereka, lalu Khalid berkata :
ضَعُوا السّلاَحَ فَاِنَّ النَّاسَ قَدْ اَسْلَمُوْا. البداية
و النهاية 4: 708
Letakkanlah senjata kalian, sungguh orang-orang
sudah masuk Islam. [Al-Bidayah wan Nihayah juz 4, hal.
708]
Mereka masing-masing lalu meletakkan senjata
mereka. Dan ketika itu ada seorang dari banu Jadzimah yang bernama Jahdam
berkata kepada kawannya :
وَيْلَكُمْ يَا بَنِى جَذِيْمَةَ، اِنَّهُ خَالِدٌ، وَ اللهِ مَا بَعْدَ
وَضْعِ السّلاَحِ اِلاَّ اْلاَسَارَ وَ مَا بَعْدَ اْلاَسَارِ اِلاَّ ضَرْبَ
اْلاَعْنَاقِ، وَ اللهِ لاَ اَضَعُ سِلاَحِى اَبَدًا. البداية
و النهاية 4: 708
Celaka kalian hai banu Jadzimah, sesungguhnya
dia adalah Khalid. Demi Allah, tidaklah setelah kalian meletakkan senjata
kecuali pasti kalian ditawan. Dan tidaklah setelah ditawan, kecuali pasti akan
dipenggal leher kalian. Demi Allah, aku tidak akan meletakkan senjataku
selamanya. [Al-Bidayah wan Nihayah juz 4, hal.
708]
Setelah mendengar perkataan Jahdam itu, lalu
orang-orang banu Jadzimah menangkapnya dan berkata :
يَا جَحْدَمُ، اَ تُرِيْدُ اَنْ تَسْفِكَ دِمَاءَنَا؟ اِنَّ النَّاسَ
قَدْ اَسْلَمُوْا وَ وُضِعَتِ اْلحَرْبُ وَ ا?مَنَ النَّاسُ. البداية
و النهاية 4: 708
Hai Jahdam, apakah kamu akan menumpahkan darah
kami, padahal orang-orang telah masuk Islam, dan peperangan telah dihentikan dan
orang-orang telah beriman ?". [Al-Bidayah wan Nihayah
juz 4, hal. 708]
Kemudian mereka melucuti senjata Jahdam. Dengan
singkat banu Jadzimah telah meletakkan senjata mereka karena thaat pada
perkataan Khalid, tetapi setelah itu Khalid bin Walid memerintahkan tentaranya
supaya menawan mereka, yang akhirya mereka semua ditawan.
Kemudian Khalid bin Walid memerintahkan kepada
segenap pasukannya, bahwa barangsiapa yang mempunyai tawanan hendaklah tawanan
itu dibunuh. Dan perintah itupun dilaksanakna juga oleh sebagian pasukannya.
Tetapi tidak semuanya mengikuti perintah itu, dan sebagian lagi tidak mau
menthaati perintah Khalid tersebut, mereka masing-masing melepas tawanan yang di
tangan mereka.
Kemudian diantara mereka itu ada yang melarikan
diri, datang kepada Rasulullah SAW melaporkan peristiwa tersebut. Setelah
Rasulullah SAW mengetahui hal tersebut, lalu seketika itu beliau mengangkat
kedua tangannya dan menengadahkan ke langit berdoa kepada Allah :
اَللّهُمَّ اِنّى اَبْرَأَ اِلَيْكَ مِمَّا صَنَعَ خَالِدُ بْنُ
اْلوَلِيْدِ
Ya Allah, sesungguhnya aku serahkan kepada
Engkau dari apa yang telah diperbuat Khalid bin Walid.
[Al-Bidayah wan Nihayah juz 4, hal. 709]
Bukhari meriwayatkan sebagai berikut :
عَنْ سَالِمٍ عَنْ اَبِيْهِ قَالَ: بَعَثَ النَّبِيُّ ص خَالِدَ بْنَ
اْلوَلِيْدِ اِلىَ بَنِى جَذِيْمَةَ فَدَعَا هُمْ اِلىَ اْلاِسْلاَمِ فَلَمْ
يُحْسِنُوْا اَنْ يَقُوْلُوْا اَسْلَمْنَا فَجَعَلُوْا يَقُوْلُوْنَ: صَبَأْنَا
صَبَأْنَا. فَجَعَلَ خَالِدٌ يَقْتُلُ مِنْهُمْ وَ يَأْسِرُ وَ دَفَعَ اِلىَ كُلّ
رَجُلٍ مِنَّا أَسِيْرَهُ حَتَّى اِذَا كَانَ يَوْمٌ اَمَرَ خَالِدٌ اَنْ يَقْتُلَ
كُلُّ رَجُلٍ مِنَّا أَسِيْرَهُ فَقُلْتُ: وَ اللهِ لاَ اَقْتُلُ أَسِيْرِى، وَ لاَ
يَقْتُلُ رَجُلٌ مِنْ اَصْحَابِى اَسِيْرَهُ حَتَّى قَدِمْنَا عَلَى النَّبِيّ ص
فَذَكَرْنَاهُ لَهُ فَرَفَعَ النَّبِيُّ ص يَدَهُ فَقَالَ: اَللّهُمَّ اِنّى
اَبْرَأَ اِلَيْكَ مِمَّا صَنَعَ خَالِدٌ مَرَّتَيْنِ. البخارى
5: 107
Dari Salim dari bapaknya, ia berkata : Nabi SAW
mengutus Khalid bin Walid ke banu Jadzimah. Ia mengajak mereka masuk Islam, lalu
mereka tidak mengatakan, "Kami masuk Islam", tetapi mereka berkata, "Kami
berganti agama, kami berganti agama" (maksud mereka : Kami mau menerima Islam).
Lalu Khalid membunuh sebagian diantara mereka dan menawannya, dan ia menyerahkan
tawanan kepada setiap orang diantara kami. Sehingga pada suatu hari Khalid
menyuruh setiap orang diantara kami untuk membunuh tawanannya. Maka saya
berkata, "Demi Allah, saya tidak akan membunuh tawananku, dan tidak ada
seorangpun diantara teman-temanku yang membunuh tawanannya, sehingga kami datang
kepada Nabi SAW. Lalu kami menceritakan hal itu kepada beliau. Kemudian beliau
mengangkat kedua tangannya dan berdoa, "Ya Allah, sesungguhnya aku berlepas diri
kepada-Mu dari apa yang telah diperbuat Khalid". Beliau berdoa demikian dua
kali. [HR. Bukhari juz 5, hal. 107]
Kemudian Nabi SAW memerintah 'Ali bin Abu Thalib
supaya ke tempat peristiwa itu, supaya menyelidiki segala sesuatu yang telah
dilakukan Khalid. 'Ali lalu berangkat ke kabilah banu Jadzimah, dan setiba di
sana lalu menyelidiki apa yang telah diperbuat Khalid.
Setelah mendapat beberapa keterangan yang jelas
dan bukti yang nyata, lalu ia menebus atau mengganti dengan harta kepada
orang-orang yang keluarganya atau saudaranya telah dibunuh dan harta benda atau
haq milik mereka yang telah dirusakkan oleh sebagian pasukan tersebut. Setelah
semuanya dilunasi satu-persatu lalu 'Ali menanyakan, "Apakah masih ada darah
atau harta benda yang belum kami ganti ?".
Setelah mendapat jawaban, "Tidak ada", maka 'Ali
pun lalu memberikan sisa harta yang dibawanya dari Nabi SAW kepada segenap kaum
banu Jadzimah. Yang demikian itu sekedar untuk menjaga kalau masih ada diantara
mereka yang terlewat belum diganti atau diberi tebusan yang tidak mereka
ketahui.
Selanjutnya 'Ali RA kembali ke Makkah, dan setiba
di Makkah segera melaporkan segala sesuatu yang telah terjadi tersebut. Setelah
menerima laporan dari 'Ali RA itu, Nabi SAW bersabda :
اَصَبْتَ وَ اَحْسَنْتَ
Kamu telah berbuat benar, dan kamu telah
berbuat baik. [Al-Bidayah wan Nihayah juz 4, hal.
709]
Kemudian Rasulullah SAW berdiri menghadap qiblat
mengangkat kedua tangannya, sehingga terlihat ketiaknya, beliau berdoa
:
اَللّهُمَّ اِنّى اَبْرَأَ اِلَيْكَ مِمَّا صَنَعَ خَالِدُ بْنُ
اْلوَلِيْدِ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ
"Ya Allah, sesungguhnya aku serahkan kepada
Engkau dari apa yang telah diperbuat Khalid bin Walid". Beliau berdoa demikian
tiga kali. [Al-Bidayah wan Nihayah juz 4, hal.
709]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar