LARANGAN 
MELAMPAUI BATAS DALAM BERAGAMA
Apabila 
kita perhatikan di dalam dasar-dasar tasyri' yang tersebut di dalam Al-Qur'an, 
kita akan mengerti bahwa agama Islam itu satu-satunya agama yang diturunkan 
Allah kepada ummat manusia dengan membawa dasar "tidak berat dan tidak 
sukar" dikerjakan. Bahkan meniadakan yang berat. Dan sesuatu yang dipimpin 
oleh agama Islam itu pasti ringan dan mudah dikerjakan oleh ummat manusia, 
sebagaimana sabda Rasulullah SAW  yang 
diriwayatkan dari Abu 'Urwah :
عَنْ 
اَبِى عُرْوَةَ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص : اَيُّهَا النَّاسُ. اِنَّ 
الدّيْنَ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ فِى يُسْرٍ. ثَلاَثًا يَقُوْلُهَا. احمد.
Dari 
Abu 'Urwah RA ia berkata : Rasulullah SAW pernah bersabda : "Wahai manusia, 
sesungguhnya agama Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Tinggi itu di dalam 
kemudahan. Beliau SAW bersabda demikian itu tiga kali" 
[HR. Ahmad]  
Jadi 
Islam itu adalah agama yang mudah untuk diamalkan. Maka kewajiban kita adalah 
mengamalkan apa-apa yang telah diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya (Al-Qur'an 
dan Hadits) dan menjauhi apa-apa yang dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya. Dan 
apabila telah jelas suatu perintah atau larangan, maka kita tinggal 
melaksanakannya, tidak usah mempersulit diri dengan banyak pertanyaan. 
Perhatikanlah sabda-sabda Rasulullah SAW berikut ini :
عَنْ 
اَبِى ثَعْلَبَةَ اْلحُشَنِيّ رض قَالَ: قَالَ
 رَسُوْلُ اللهِ ص: اِنَّ اللهَ 
تَعَالىَ فَرَضَ فَرَائِضَ فَلاَ تُضَيّعُوْهَا. وَحَدَّ حُدُوْدًا فَلاَ 
تَعْتَدُوْهَا. وَحَرَّمَ اَشْيَاءَ فَلاَ تَنْتَهِكُوْهَا. وَسَكَتَ عَنْ 
اَشْيَاءَ رَحْمَةً  لَكُمْ غَيْرَ 
نِسْيَانٍ فَلاَ تَبْحَثُوْا عَنْهَا. الدارقطنى.
Dari 
Abu Tsa'labah Al-Husyani RA  , ia berkata 
: Rasulullah SAW  pernah bersabda : 
"Sesungguhnya Allah Ta'ala telah memfardlukan beberapa kefardluan (kewajiban), 
maka janganlah kamu menyia-nyiakannya, dan Allah telah membatasi beberapa batas 
(hukum) maka janganlah kamu melanggarnya. Dan Allah telah mengharamkan beberapa 
perkara, maka janganlah kamu mengubahnya, dan Allah telah mendiamkan beberapa 
perkara karena kasih sayang kepadamu, bukan karena lupa, maka janganlah kamu 
memperbincangkannya". 
[HR. Daruquthni]
عَنِ 
اْلمُطَّلِبِ بْنِ حَنْطَبٍ رض قَالَ: اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: مَا تَرَكْتُ 
شَيْئًا مِمَّا اَمَرَكُمُ اللهُ بِهِ اِلاَّ وَقَدْ اَمَرْتُكُمْ بِهِ. وَلاَ 
تَرَكْتُ شَيْئًا مِمَّا نَهَاكُمُ اللهُ عَنْهُ اِلاَّ وَقَدْ نَهَيْتُكُمْ 
عَنْهُ. ابن عبد البر.
Dari 
Muththolib bin  Hanthab RA, ia berkata : 
Sesungguhnya Rasulullah SAW  pernah 
bersabda : "Tidaklah aku meninggalkan sesuatupun dari apa-apa yang telah 
diperintahkan Allah kepadamu sekalian dengannya, melainkan sungguh telah aku 
perintahkan kepadamu dengannya, dan tidaklah aku meninggalkan sesuatu dari 
apa-apa yang telah dilarang oleh Allah kepadamu sekalian dengannya, melainkan 
pasti telah aku larang kamu sekalian darinya". 
[HR. Ibnu Abdil Barr]
عَنِ 
ابْنِ مَسْعُوْدٍ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اَيُّهَا النَّاسُ لَيْسَ مِنْ 
شَيْءٍ يُقَرّبُكُمْ اِلىَ اْلجَنَّةِ وَ يُبَاعِدُكُمْ عَنِ النَّارِ اِلاَّ 
وَقَدْ اَمَرْتُكُمْ بِهِ وَ لَيْسَ مِنْ شَيْءٍ يُقَرّبُكُمْ اِلىَ النَّارِ وَ 
يُبَاعِدُكُمْ عَنِ اْلجَنَّةِ اِلاَّ وَ قَدْ نَهَيْتُكُمْ عَنْهُ. 
البغوى.
Dari 
Ibnu Mas'ud RA, ia berkata : Rasulullah SAW  
pernah bersabda : "Hai sekalian manusia, tidak ada dari sesuatu yang 
mendekatkan kamu sekalian ke surga dan menjauhkan kamu sekalian dari neraka, 
melainkan telah aku perintahkan kepadamu sekalian dengannya, dan tidak ada dari 
sesuatu yang mendekatkan kamu sekalian ke neraka dan menjauhkan kamu sekalian 
dari surga, melainkan pasti telah aku larang kamu sekalian 
darinya". 
[HR. Al-Baghawi]
عَنْ 
اَبِى هُرَيْرَةَ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ  
ص ذَرُوْنِى مَا تَرَكْتُكُمْ فَاِنَّمَا هَلَكَ  مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ  بِكَثْرَةِ  
سُؤَالِهِمْ وَ اخْتِلاَفِهِمْ عَلَى اَنْبِيَائِهِمْ فَإِذَا اَمَرْتُكُمْ 
بِشَيْءٍ فَأْتُوْا مِنْهُ مَا اسْتَطَعْتُمْ. وَ اِذَا نَهَيْتُكُمْ عَنْ شَيْءٍ 
فَدَعُوْهُ. وفى رواية. فَإِذَا نَهَيْتُكُمْ عَنْ شَيْءٍ فَاجْتَنِبُوْهُ. وَ 
اِذَا اَمَرْتُكُمْ بِأَمْرٍ فَأْتُوْا مِنْهُ مَا اسْتَطَعْتُمْ. البخارى و 
مسلم.
Dari 
Abu Hurairah RA, ia berkata : Rasulullah SAW  
pernah bersabda : "Biarkanlah aku mengatakan apa-apa yang kutinggalkan 
untukmu, karena sesungguhnya kebinasaan orang-orang sebelummu dahulu itu 
disebabkan banyaknya pertanyaan mereka dan mereka menyelisihi Nabi-nabi mereka. 
Maka dari itu apabila aku perintahkan  
kepadamu sekalian dengan sesuatu, kerjakanlah semaksimalmu, dan apabila 
aku telah melarang kamu sekalian dari sesuatu, maka tinggalkanlah dia. Dan  dalam satu riwayat: Maka apabila aku melarang 
kamu sekalian dari sesuatu, jauhilah ia. Dan apabila aku perintahkan kepadamu 
sekalian dengan suatu perintah maka kerjakanlah darinya semaksimalnya". 
[HR. 
Bukhari dan Muslim]
Menurut 
riwayat, tatkala turun ayat :
وَِللهِ 
عَلَى النَّاسِ حِجُّ اْلبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ اِلَيْهِ سَبِيْلاً.ال 
عمران:97
Mengerjakan 
hajji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup 
mengadakan perjalanan ke Baitullah. 
[QS. Ali 'Imron : 97]
Maka 
sebagian shahabat bertanya kepada Nabi SAW : "Ya Rasulullah, apakah pada 
setiap tahun ?". Rasulullah SAW ketika itu diam. Kemudian mereka bertanya 
lagi : "Apakah pada setiap tahun ?" Jawab Rasulullah : "Tidak. 
Tetapi jika aku berkata "ya", tentu menjadi wajib. Dan jika menjadi 
wajib, tentu kamu tidak bisa mengerjakannya". Kemudian ketika itu turunlah 
ayat :
ياَيُّهَا 
الَّذِيْنَ امَنُوْا لاَ تَسْأَلُوْا عَنْ اَشْيَآءَ اِنْ تُبْدَ لَكُمْ تَسُؤْكُمْ 
وَ اِنْ تَسْأَلُوْا عَنْهَا حِيْنَ يُنَزَّلُ اْلقُرْانُ تُبْدَ لَكُمْ، عَفَا 
اللهُ عَنْهَا، وَ اللهُ غَفُوْرٌ حَلِيْمٌ. المائدة:101
Hai 
orang-orang yang beriman, janganlah kamu menanyakan (kepada Nabi-mu) hal-hal 
yang jika diterangkan kepadamu, niscaya menyusahkan kamu dan jika kamu 
menanyakan di waktu Al-Qur'an itu sedang diturunkan, niscaya akan diterangkan 
kepadamu. Allah memaafkan (kamu) tentang hal-hal itu. Allah Maha Pengampun lagi 
Maha Penyantun. 
[QS. Al-Maidah : 101]
Kemudian 
pada kelanjutan ayat tersebut, firman Allah :
قَدْ 
سَأَلَهَا قَوْمٌ مِنْ قَبْلِكُمْ ثُمَّ اَصْبَحُوْا بِهَاكفِرِيْنَ. 
المائدة:102
Sesungguhnya 
telah ada segolongan manusia sebelum kamu menanyakan hal-hal yang serupa itu 
(kepada Nabi mereka), kemudian mereka tidak percaya kepadanya. 
[QS. Al-Maidah : 102]
Jadi 
jelaslah bagi kita, bahwa segala sesuatu yang diperintahkan Allah dan yang 
dicegah-Nya, telah disampaikan oleh Nabi SAW kepada kita, tidak ada yang 
terlewatkan satu pun juga. Atau dengan kata lain : Segala sesuatu guna 
mengabdikan diri kita kepada Allah, telah ditunjukkan dan dicontohkan oleh Nabi 
SAW.
Di 
lain riwayat Nabi SAW  pernah bersabda 
:
مَا 
تَرَكْتُ شَيْئًايُقَرّبُكُمْ اِلىَ اللهِ تَعَالىَ اِلاَّ وَ قَدْ اَمَرْتُكُمْ 
بِهِ. وَ مَا تَرَكْتُ شَيْئًا يُبْعِدُكُمْ عَنِ اللهِ تَعَالىَ اِلاَّ وَ قَدْ 
نَهَيْتُكُمْ عَنْهُ. الطبرانى.
"Aku 
tidak meninggalkan sesuatu yang ~dapat~ mendekatkan kamu kepada Allah, melainkan 
sungguh telah aku perintahkan kepadamu; dan aku tidak meninggalkan sesuatu yang 
dapat menjauhkan kamu dari Allah, melainkan sungguh telah aku cegah kamu 
daripadanya". [HR. 
Ath-Thabarani]
Dan 
tepatlah apabila Allah telah menurunkan firman-Nya ~dikala Nabi SAW hampir 
wafat~ yang menyatakan :
اَلْيَوْمَ 
اَكْمَلْتُ لَكُمْ دِيْنَكُمْ وَاَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِى وَرَضِيْتُ لَكُمُ 
اْلاِسْلاَمَ دِيْنًا. المائدة:3
Pada 
hari ini telah kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku cukupkan kepadamu 
ni'mat Ku, dan telah Ku ridloi Islam itu jadi agama bagimu. 
[QS. Al Maidah : 3]
Sekedar 
untuk menambah keterangan yang telah kami sebutkan diatas, maka di bawah ini 
kami kutipkan riwayat lain yang pernah terjadi di zaman Nabi 
SAW.
Pada 
suatu hari Rasulullah SAW sedang duduk memberi pengajaran kepada orang banyak, 
setelah itu beliau berdiri di dalam pengajaran itu lalu beliau peringatkan 
kepada orang ramai tentang ancaman Allah terhadap orang-orang yang durhaka 
kepada-Nya, dan lain sebagainya, sehingga banyaklah dari mereka yang mendengar 
pengajaran beliau itu yang menangis. Kemudian berhimpunlah di antara mereka 
sepuluh orang dirumah shahabat Utsman bin Madh'un, di antara sepuluh orang itu, 
adalah Ali dan 'Utsman bin Madh'un sendiri. Mereka berkata: "Apakah jadinya kita 
ini, jika kita tidak punya suatu amalan ('ibadat) ? Orang-orang Nashrani telah 
mengharamkan kepada diri mereka sendiri dari perbuatan-perbuatan dalam 
mengabdikan diri mereka kepada Allah, maka dari itu sebaiknya kita pun 
mengharamnkan pula bagi diri kita dari perbuatan-perbuatan, guna mendekatkan 
(mengabdikan)diri kita kepada Allah".
Kemudian 
sebagian dari mereka mengharamkan makan daging dan lemak, dan makan pada siang 
hari; sebagian dari mereka mengharamkan perempuan (menjauhkan diri dari 
mencampuri isterinya) dan adalah Utsman bin Madh'un salah seorang dari orang 
yang mengharamkan perempuan, dan ia tidak mau menghampiri istrinya. Sehubungan 
dengan itu, maka pada suatu hari datanglah istri Utsman bin Madh'un, Haula' 
namanya, kepada Aisyah RA dengan rambut kusut, tidak bersisir, tidak memakai 
wangi-wangian dan pucat wajahnya. Aisyah lalu bertanya kepadanya, sedang di kala 
itu para istri Nabi SAW tengah mengelilingi Aisyah. Aisyah berkata : 
"Bagaimanakah keadaanmu hai Haula' ? Berubah benar wajahmu. Mengapa tidak 
bersisir dan tidak memakai wangi-wangian yang harum 
?".
Kata 
Haula' : "Bagaimanakah saya akan bersisir dan memakai wangi-wangian serta 
berpakaian yang baik-baik, sedang suami saya sudah sekian hari tidak mau 
menghampiri saya". Mendengar perkataan Haula' ini, tertawalah sekalian istri 
Nabi.
Di 
tengah-tengah mereka tertawa, datanglah Nabi SAW dan masuklah beliau ke rumah. 
Aisyah, lalu beliau bertanya : "Mengapa mereka tertawa ?" Jawab Aisyah : 
"Ya Rasulullah ~tentang Haula'~, saya bertanya tentang 
halnya".
Kemudian 
Haula' menceritakan keadaan dirinya kepada Nabi SAW  seperti yang telah diceriterakan kepada 
Aisyah, bahwa suaminya ('Utsman bin Madh'un) sudah sekian hari tidak mau 
menghampirinya, karena membanyakkan ber'ibadat kepada 
Allah.
Setelah 
mendengar kata Haula', seketika itu juga Nabi SAW memanggil Utsman bin Madh'un 
untuk datang menghadap beliau. Lalu Utsman pun datang menghadap beliau. Nabi SAW 
bertanya kepadanya : "Bagaimanakah halmu, hai 'Utsman ?" Kata Utsman : 
"Saya meninggalkan demikian, karena Allah semata agar saya dapat bersunyi 
diri mengerjakan 'ibadat". Dan ia punlalu menceritakan segala sesuatu yang 
terdapat pada dirinya kepada Nabi SAW. Antara lain menceritakan bahwa ia akan 
berkebiri.
Setelah 
mendengar perkataan Utsman tersebut, Nabi SAW bersabda : "Aku bersumpah akan 
menjauhimu, kecuali jika kamu kembali, lalu menghampiri istrimu". 
Utsman 
berkata : "Wahai Rasulullah, saya sedang berpuasa".
Nabi 
SAW  bersabda : "Berbukalah engkau !". 
Maka seketika itu juga ia berbuka dan kembali ke rumahnya dan mendatangi 
isterinya. 
Pada 
kelanjutan riwayat tersebut Rasulullah SAW bersabda :
مَا 
بَالُ اَقْوَامٍ حَرَّمُوْا النّسَاءَ وَالطَّعَامَ وَالنَّوْمَ. اَلاَ اِنّى 
اَنَامُ وَ اَقُوْمُ وَاُفْطِرُ وَاَصُوْمُ وَاَنْكِحُ النّسَاءَ. فَمَنْ رَغِبَ 
عَنْ سُنَّتِى فَلَيْسَ مِنِّى. 
"Bagaimanakah 
orang-orang itu, mereka mengharamkan wanita, makanan, dan tidur. Ketahuilah 
sesungguhnya aku tidur dan shaat malam, berbuka dan berpuasa, juga mengawini 
wanita. Maka barangsiapa membenci sunnahku, bukanlah ia dari 
golonganku". 
[Tafsir Jami'ul Bayan, Ibnu Jarir Ath-Thabari jilid 5 hal 9-10]
Dan 
Rasulullah SAW pernah bersabda:
اِيَّاكُمْ 
وَاْلغُلُوَّ فِى الدّيْنِ. فَاِنَّمَا هَلَكَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ بِاْلغُلُوّ 
فِى الدّيْنِ. احمد عن ابن عباس.
"Jauhkanlah 
olehmu akan melampaui batas di dalam beragama, karena sesungguhnya telah binasa 
orang-orang sebelummu disebabkan melampaui batas dalam urusan 
agama" 
[HR. Ahmad dari Ibnu Abbas]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar