Siksa qubur / ni’mat
qubur.
Menurut
hadits-hadits bahwa orang yang mati itu akan mendapat siksa qubur atau ni’mat
qubur.
عَنْ
عَائِشَةَ اَنَّ يَهُوْدِيَّةً دَخَلَتْ عَلَيْهَا فَذَكَرَتْ عَذَابَ اْلقَبْرِ،
فَقَالَتْ لَهَا: اَعَاذَكِ اللهُ مِنْ عَذَابِ اْلقَبْرِ. فَسَأَلَتْ عَائِشَةُ
رَسُوْلَ اللهِ ص عَنْ عَذَابِ اْلقَبْرِ. فَقَالَ: نَعَمْ، عَذَابُ اْلقَبْرِ
حَقٌّ. قَالَتْ عَائِشَةُ: فَمَا رَأَيْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص يُصَلّى صَلاَةً بَعْدُ
اِلاَّ تَعَوَّذَ مِنْ عَذَابِ اْلقَبْرِ.
احمد 9: 532، رقم: 25474
Dari
‘Aisyah,
bahwasanya ada seorang wanita Yahudi datang kepadanya, lalu ia menyebutkan
tentang siksa qubur. Lalu wanita itu
berkata, “Semoga
Allah melindungimu dari siksa qubur”:
Kemudian ‘Aisyah
bertanya kepada Rasulullah SAW tentang siksa qubur, maka beliau menjawab,
“Ya
benar, adzab qubur itu benar
(ada)”.
‘Aisyah
berkata, “Sesudah
itu aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW melakukan shalat melainkan beliau
memohon perlindungan dari siksa qubur”.
[HR. Ahmad juz 9, hal. 532, no. 25474]
قَالَ
النَّبِيُّ ص: يُسَلَّطُ عَلَى اْلكَافِرِ فِى قَبْرِهِ تِسْعَةٌ وَ تِسْعُوْنَ
تِنّيْنًا تَلْدَغُهُ حَتَّى تَقُوْمَ السَّاعَةُ.
احمد و ابو يعلى
Nabi
SAW bersabda, “Dilepaskan
atas siksa kafir di dalam quburnya, sembilan puluh sembilan ular mematuk
(menggigit) dia hingga hari qiyamat”.
[HR. Ahmad dan Abu Ya’la]
عَنِ
ابْنِ عَبَّاسٍ رض عَنِ النَّبِيّ ص اَنَّهُ مَرَّ بِقَبْرَيْنِ يُعَذَّبَانِ
فَقَالَ: اِنَّهُمَا لَيُعَذَّبَانِ وَ مَا يُعَذَّبَانِ فِى كَبِيْرٍ. اَمَّا
اَحَدُهُمَا فَكَانَ لاَ يَسْتَتِرُ مِنَ اْلبَوْلِ، وَ اَمَّا اْلآخَرُ فَكَانَ
يَمْشِى بِالنَّمِيْمَةِ. ثُمَّ اَخَذَ جَرِيْدَةً رَطْبَةً فَشَقَّهَا
بِنِصْفَيْنِ، ثُمَّ غَرَزَ فِى كُلّ قَبْرٍ وَاحِدَةً. فَقَالُوْا: يَا رَسُوْلَ
اللهِ، لِمَ صَنَعْتَ هذَا؟ فَقَالَ: لَعَلَّهُ اَنْ يُخَفَّفَ عَنْهُمَا مَا لَمْ
يَيْبَسَا.
البخارى 2: 98
Dari
Ibnu ‘Abbas
RA, dari Nabi SAW : Bahwasanya Nabi SAW melewati dua qubur, lalu bersabda,
“Sesungguhnya
kedua-duanya sedang disiksa, dan keduanya tidak disiksa dalam urusan yang
(dianggap) besar. Adapun salah seorang dari keduanya, ia tidak membersihkan diri
dari kencingnya. Sedangkan yang lain, ia suka mengadu adu”.
Kemudian beliau mengambil pelepah kurma yang masih basah, lalu beliau
membelahnya menjadi dua bagian, kemudian menancapkan tiap bagian pada setiap
qubur. Para shahabat lalu bertanya, “Untuk
apakah engkau melakukan itu ya Rasulullah ?”.
Beliau bersabda, “Mudah-mudahan
akan diringankan siksa kedua orang ini selama pelepah kurma itu belum
kering”.
[HR. Bukhari juz 2, hal. 98]
قَالَ
النَّبِيُّ ص: اِنَّ عَذَابَ اْلقَبْرِ مِنْ ثَلاَثَةٍ: مِنَ اْلغِيْبَةِ وَ
النَّمِيْمَةِ وَ اْلبَوْلِ، فَاِيَّاكُمْ وَ ذلِكَ.
البيهقى
Nabi
SAW bersabda, “Sesungguhnya
‘adzab
qubur itu dari tiga perkara : mengumpat, mengadu-adu dan karena (tidak bersih
dari) kencing. Karena itu jagalah diri kalian dari yang tersebut itu”.
[HR. Baihaqi]
Hadits-hadits
tersebut menunjukkan adanya siksa qubur. Adapun yang menunjukkan adanya
ni’mat
qubur ialah sebagaimana berikut ini :
قَالَ
رَسُوْلُ اللهِ ص: اَلْمُؤْمِنُ فِى قَبْرِهِ فِى رَوْضَةٍ خَضْرَاءَ يُرَحَّبُ
قَبْرُهُ سَبْعِيْنَ ذِرَاعًا وَ يُنَوَّرُ لَهُ كَاْلقَمَرِ لَيْلَةَ
اْلبَدْرِ.
ابن منده
Rasulullah
SAW bersabda, “Orang
mu’min
di quburnya itu adalah di suatu kebun yang hijau, diluaskan quburnya tujuh puluh
hasta dan diterangi baginya seperti bulan purnama”.
[HR. Ibnu Mandah]
اَلْقَبْرُ
حُفْرَةٌ مِنْ حُفَرِ جَهَنَّمَ اَوْ رَوْضَةٌ مِنْ رِيَاضِ اْلجَنَّةِ.
البيهقى و ابن ابى الدنيا
Qubur
itu suatu lubang dari pada beberapa lubang jahannam, atau satu kebun dari pada
kebun-kebun surga. [HR. Baihaqi dan Ibnu Abid Dunyaa]
عَنْ
اَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ: قَالَ نَبِيُّ اللهِ ص: اِنَّ اْلعَبْدَ اِذَا وُضِعَ
فِى قَبْرِهِ وَ تَوَلَّى عَنْهُ اَصْحَابُهُ، اِنَّهُ لَيَسْمَعُ قَرْعَ
نِعَالِهِمْ. قَالَ: يَأْتِيْهِ مَلَكَاِن فَيُقْعِدَانِهِ فَيَقُوْلاَنِ لَهُ. مَا
كُنْتَ تَقُوْلُ فِى هذَا الرَّجُلِ؟ قَالَ: فَاَمَّا اْلمُؤْمِنُ فَيَقُوْلُ:
اَشْهَدُ اَنَّهُ عَبْدُ اللهِ وَ رَسُوْلُهُ. قَالَ: فَيُقَالُ لَهُ: اُنْظُرْ
اِلَى مَقْعَدِكَ مِنَ النَّارِ قَدْ اَبْدَلَكَ اللهُ بِهِ مَقْعَدًا مِنَ
اْلجَنَّةِ. قَالَ نَبِيُّ اللهِ ص: فَيَرَاهُمَا جَمِيْعًا. قَالَ قَتَادَةُ: وَ
ذُكِرَ لَنَا اَنَّهُ يُفْسَحُ لَهُ فِى قَبْرِهِ سَبْعُوْنَ ذِرَاعًا وَ يُمْـَلأُ
عَلَيْهِ خَضِرًا اِلَى يَوْمِ يُبْعَثُوْنَ.
مسلم 4: 2200
Dari Anas bin Malik, ia berkata : Nabiyullah
SAW bersabda, “Sesungguhnya seorang hamba jika diletakkan di
dalam quburnya dan teman-temannya sudah meninggalkannya, ia mendengar suara
sandal mereka. Kemudian ia didatangi dua malaikat, lalu mendudukkannya dan
bertanya, “Apa pendapatmu tentang laki-laki ini
(Muhammad SAW) ?”. Adapun orang mukmin akan menjawab,
“Aku bersaksi bahwa dia hamba Allah dan
utusan-Nya”. Maka dikatakan kepadanya,
“Lihatlah tempatmu di neraka, Allah telah
menggantinya dengan tempat di surga”. Maka ia dapat melihat
keduanya”. Qatadah berkata, “Dan disebutkan kepada kami bahwasanya mayyit
itu diluaskan quburnya seluas 70 hasta, dan dipenuhi quburnya dengan kenikmatan
hingga hari mereka dibangkitkan. [HR. Muslim juz 4, hal.
2200]
4.
Diperlihatkan tempat duduknya di surga atau di neraka.
Orang
yang sudah mati akan diperlihatkan tempat duduknya (ketetapannya) di surga atau
di neraka setiap pagi dan petang.
اَلنَّارُ
يُعْرَضُوْنَ عَلَيْهَا غُدُوًّا وَّ عَشِيًّا، وَ يَوْمَ تَقُوْمُ السَّاعَةُ،
اَدْخِلُوْآ الَ فِرْعَوْنَ اَشَدَّ اْلعَذَابِ.
المؤمن: 46
Kepada
mereka itu diperlihatkan neraka pada pagi dan petang, dan pada hari qiyamat,
(diperintahkan kepada malaikat), “Masukkanlah
Fir’aun
dan kaumnya di dalam sekeras-keras siksa”.
[QS. Al-Mu’min
: 46]
عَنِ
ابْنِ عُمَرَ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: اِنَّ اَحَدَكُمْ اِذَا مَاتَ عُرِضَ
عَلَيْهِ مَقْعَدُهُ بِاْلغَدَاةِ وَ اْلعَشِيّ اِنْ كَانَ مِنْ اَهْلِ اْلجَنَّةِ
فَمِنْ اَهْلِ اْلجَنَّةِ وَ اِنْ كَانَ مِنْ اَهْلِ النَّارِ فَمِنْ اَهْلِ
النَّارِ. يُقَالُ: هذَا مَقْعَدُكَ حَتَّى يَبْعَثَكَ اللهُ اِلَيْهِ يَوْمَ
اْلقِيَامَةِ.
مسلم 4: 2199
Dari Ibnu ‘Umar bahwasanya Rasulullah SAW bersabda,
“Sesungguhnya salah seorang diantara kalian
apabila meninggal dunia akan diperlihatkan kepadanya tempat duduknya di waktu
pagi dan sore. Jika ia termasuk ahli surga, maka akan diperlihatkan surga
kepadanya. Dan jika ia termasuk ahli neraka, akan diperlihatkan neraka
kepadanya. Lalu dikatakan kepadanya, “Ini adalah tempatmu hingga Allah
membangkitkan kamu kepadanya pada hari qiyamat”. [HR. Muslim juz 4, hal.
2199]
عَنِ
ابْنِ عُمَرَ قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ ص: اِذَا مَاتَ الرَّجُلُ عُرِضَ عَلَيْهِ
مَقْعَدُهُ بِاْلغَدَاةِ وَ اْلعَشِيّ اِنْ كَانَ مِنْ اَهْلِ اْلجَنَّةِ
فَاْلجَنَّةُ وَ اِنْ كَانَ مِنْ اَهْلِ النَّارِ فَالنَّارُ. قَالَ ثُمَّ يُقَالُ:
هذَا مَقْعَدُكَ الَّذِى تُبْعَثُ اِلَيْهِ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ.
مسلم 4: 2199
Dari Ibnu ‘Umar, ia berkata : Nabi SAW bersabda,
“Apabila seseorang meninggal dunia, akan
diperlihatkan tempat duduknya pada pagi dan petang. Apabila ia termasuk ahli
surga maka diperlihatkan surga. Dan jika ia termasuk ahli neraka maka
diperlihatkan neraka”. Nabi SAW bersabda : Kemudian dikatakan
kepadanya, “Ini adalah tempatmu yang kamu akan
dibangkitkan padanya besok pada hari qiyamat”. [HR. Muslim juz 4, hal.
2199]
5.
Tempat ketetapan ruh.
Tempat
ketetapan ruh, yakni orang yang sudah mati, ruhnya akan tetap di tempat yang
ditentukan baginya.
عَنْ
مَسْرُوْقٍ قَالَ: سَأَلْنَا عَبْدَ اللهِ (هُوَ ابْنُ مَسْعُوْدٍ) عَنْ هذِهِ
اْلآيَةِ: وَ لاَ تَحْسَبَنَّ الَّذِيْنَ قُتِلُوْا فِي سَبِيْلِ اللهِ اَمْوَاتًا،
بَلْ اَحْيَآءٌ عِنْدَ رَبّهِمْ يُرْزَقُوْنَ. (ال
عمران: 169)
قَالَ: اَمَا اِنَّا قَدْ سَأَلْنَا عَنْ ذلِكَ، فَقَالَ: اَرْوَاحُهُمْ فِى جَوْفِ
طَيْرٍ خُضْرٍ لَهَا قَنَادِيْلُ مُعَلَّقَةٌ بِاْلعَرْشِ. تَسْرَحُ مِنَ
اْلجَنَّةِ حَيْثُ شَاءَتْ ثُمَّ تَأْوِى اِلىَ تِلْكَ اْلقَنَادِيْلِ فَاطَّلَعَ
اِلَيْهِمْ رَبُّهُمْ اِطّلاَعَةً، فَقَالَ: هَلْ تَشْتَهُوْنَ شَيْئًا؟ قَالُوْا:
أَيَّ شَيْءٍ نَشْتَهِى وَ نَحْنُ نَسْرَحُ مِنَ اْلجَنَّةِ حَيْثَ
شِئْنَا؟.
مسلم 3: 1502
Dari
Masruq, ia berkata : Kami bertanya kepada Abdullah (yakni Ibnu Mas’ud
tentang ayat (yang artinya), “Janganlah
sekali-kali kalian menyangka orang-orang yang terbunuh di jalan Allah itu mati,
akan tetapi mereka itu hidup di sisi Tuhan mereka dan diberi rezqi”.
(QS. Ali ‘Imran
: 169), ‘Abdullah
berkata : Ketahuilah, sungguh kami pernah menanyakan hal itu (kepada Nabi SAW),
maka beliau bersabda, “Ruh-ruh
orang-orang yang mati syahid itu di sisi Allah di tembolok-tembolok burung
hijau, untuk mereka itu lampu-lampu yang bergantung di ‘arsy,
burung-burung itu berjalan-jalan di surga kemana saja ia suka, , kemudian
kembali kepada lampu-lampu (yang menggantung di bawah ‘Arsy)”.
Kemudian Tuhan muncul kepada mereka lalu berfirman, “Apakah
kalian menginginkan sesuatu ?”.
Mereka menjawab, “Apa
lagi yang kami inginkan, sedangkan kami bisa berjalan-jalan di surga kemana saja
yang kami suka ?”..
[HR. Muslim juz 3,hal. 1502]
عَنْ
عَبْدِ الرَّحْمنِ بْنِ كَعْبِ عَنْ اَبِيْهِ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ:
اِنَّمَا نَسَمَةُ اْلمُسْلِمِ طَيْرٌ يَعْلُقُ بِشَجَرِ اْلجَنَّةِ حَتىَّ
يُرْجِعَهَا اللهُ تَبَارَكَ وَ تَعَالَى اِلَى جَسَدِهِ يَوْمَ يَبْعَثُهُ. احمد
5: 349: 15780
Dari
‘Abdur
rahman bin Ka’ab,
dari ayahnya, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Hanyasanya
nyawa orang-orang muslim itu adalah
burung yang bergantungan di pohon surga sehingga Allah ‘Tabaaraka
wa Ta’aalaa
mengembalikannya ke jasadnya pada hari Allah membangkitkan mereka”:.
[HR. Ahmad juz 5, hal. 349, no. 25780]
قَالَ
النَّبِيُّ ص: اِنَّ اَرْوَاحَ اْلمُؤْمِنِيْنَ فِى السَّمَاءِ السَّابِعَةِ
يَنْظُرُوْنَ اِلىَ مَنَازِلِهِمْ فِى اْلجَنَّةِ.
ابو نعيم
Nabi
SAW bersabda, “Sesungguhnya
ruh-ruh kaum mu’minin
itu adalah di langit yang ke tujuh, melihat tempat kedudukan mereka di
surga”.
[HR. Abu Nu’aim]
عَنْ
اَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ: اِذَا خَرَجَتْ رُوْحُ اْلمُؤْمِنِ تَلَقَّاهَا مَلَكَانِ
يُصْعِدَانِهَا، قَالَ حَمَّادٌ: فَذَكَرَ مِنْ طِيْبِ رِيْحِهَا وَ ذَكَرَ
اْلمِسْكَ، قَالَ: وَ يَقُوْلُ اَهْلُ السَّمَاءِ: رُوْحٌ طَيّبَةٌ جَاءَتْ مِنْ
قِبَلِ اْلاَرْضِ صَلَّى اللهُ عَلَيْكِ وَ عَلَى جَسَدٍ كُنْتِ تَعْمُرِيْنَهُ.
فَيُنْطَلَقُ بِهِ اِلَى رَبّهِ عَزَّ وَ جَلَّ ثُمَّ يَقُوْلُ: اِنْطَلِقُوْا بِهِ
اِلَى آخِرِ اْلاَجَلِ. قَالَ: وَ اِنَّ اْلكَافِرَ اِذَا خَرَجَتْ رُوْحُهُ، قَالَ
حَمَّادٌ: وَ ذَكَرَ مِنْ نَتْنِهَا وَ ذَكَرَ لَعْنًا وَ يَقُوْلُ اَهْلُ
السَّمَاءِ: رُوْحٌ خَبِيْثَةٌ جَاءَتْ مِنْ قِبَلِ اْلاَرْضِ. قَالَ: فَيُقَالُ:
اِنْطَلِقُوْا بِهِ اِلَى آخِرِ اْلاَجَلِ. قَالَ اَبُوْ هُرَيْرَةَ: فَرَدَّ
رَسُوْلُ اللهِ ص رَيْطَةً كَانَتْ عَلَيْهِ عَلَى اَنْفِهِ هكَذَا.
مسلم 4: 2202
Dari
Abu Hurairah, ia berkata : Apabila ruh orang mukmin keluar, dua malaikat
menjemputnya dan membawanya naik. (Hammad berkata : Abu Hurairah menyebutkan
harum baunya seperti minyak wangi). Dan penghuni langit berkata, “Ini
adalah ruh yang baik yang datang dari bumi. Semoga Allah memberikan rahmat
kepadamu dan kepada jasad yang engkau tempati”.
Lalu ruh itu dibawa ke hadapan Tuhannya ‘Azza
wa Jalla, lalu Dia berfirman, “Bawalah
ia ke batas yang terakhir (Sidratul Muntaha)”.
Dan apabila ruh orang kafir keluar, (Hammad berkata : Abu Hurairah menyebutkan
busuknya bau ruh itu dan ia dilaknati). Kemudian penghuni langit berkata,
“Ini
adalah ruh yang jelek yang datang dari bumi”.
Kemudian difirmankan, “Bawalah
ia ke tempat terakhir (ke Sijjin)”.
Abu Hurairah berkata, “Lalu
Rasulullah SAW menutupkan kain tipis ke hidungnya demikian”.
[HR. Muslim juz 4, hal. 2202]
6. Dibangkitkan pada hari
kebangkitan.
Di
dalam hal ini cukup dengan ayat Al-Qur’an
saja. Firman Allah SWT :
وَ
نُفِخَ فِى الصُّوْرِ فَاِذَا هُمْ مّنَ اْلاَجْدَاثِ اِلى رَبّهِمْ يَنْسِلُوْنَ.
قَالُوْا يوَيْلَنَا مَنْ بَعَثَنَا مِنْ مَّرْقَدِنَا هذَا مَا وَعَدَ الرَّحْمنُ
وَ صَدَقَ اْلمُرْسَلُوْنَ.
يس: 51-52
Dan
ditiuplah sangkakala. Maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera dari quburnya
(menuju) Tuhan mereka. Mereka berkata, “Aduhai
celakalah kami, siapakah yang membangkitkan kami dari tempat tidur kami ? Inilah
yang dijanjikan Allah yang Maha Pemurah dan benarlah Rasul-rasul-Nya”.
[QS. Yaasiin : 51-52]
وَ
اَنَّ السَّاعَةَ اتِيَةٌ لاَّ رَيْبَ فِيْهَا وَ اَنَّ اللهَ يَبْعَثُ مَنْ فِى
اْلقُبُوْرِ.
الحج: 7
Dan
sesungguhnya qiyamat itu pastilah datang, tidak ada keraguan padanya, dan
sesungguhnya Allah akan membangkitkan semua orang yang di dalam qubur. [QS.
Al-Hajj : 7]
وَ
قَالُوْآ ءَ اِذَا كُنَّا عِظَامًا وَّ رُفَاتًا ءَ اِنَّا لَمَبْعُوْثُوْنَ
خَلْقًا جَدِيْدًا. قُلْ كُوْنُوْا حِجَارَةً اَوْ حَدِيْدًا، اَوْ خَلْقًا مّمَّا
يَكْبُرُ فِيْ صُدُوْرِكُمْ، فَسَيَقُوْلُوْنَ مَنْ يُّعِيْدُنَا، قُلِ الَّذِيْ
فَطَرَكُمْ اَوَّلَ مَرَّةٍ.
الاسراء: 49-51
Mereka
berkata, “Apakah
apabila kami telah menjadi tulang belulang dan benda-benda yang hancur, apa
benar-benarkah kami akan dibangkitkan kembali sebagai makhluq yang baru
?”.
Katakanlah, “Jadilah
kamu sekalian batu atau besi, atau suatu makhluq dari makhluq yang tidak mungkin
(hidup) menurut pikiranmu”.
Maka mereka akan bertanya, “Siapakah
yang akan menghidupkan kami kembali ?”.
Katakanlah, “Yang
telah menciptakan kamu pada kali yang pertama”.
[QS. Al-Israa’
: 49-51]
Dan
ada beberapa lagi ayat-ayat yang menunjukkan bahwa orang-orang yang mati itu
akan dibangkitkan dari quburnya untuk menerima balasan amal masing-masing, baik
atau jahatnya. Walloohu a’lam
~oO[ @ ]Oo~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar