Anjuran
bershadaqah
قُلْ اِنَّ رَبّيْ يَبْسُطُ الرّزْقَ لِمَنْ يَّشَآءُ مِنْ عِبَادِه
وَيَقْدِرُ لَهُ، وَ مَآ اَنْفَقْتُمْ مّنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُه، وَ هُوَ
خَيْرُ الرّزِقِيْنَ. سبأ:39
Katakanlah,
"Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezqi bagi siapa yang dikehendaki-Nya diantara
hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya)". Dan barang
apasaja yang kamu nafqahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia lah Pemberi
rezqi yang sebaik-baiknya. [QS.
Saba’ : 39]
مَثَلُ الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ اَمْوَالَهُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ
كَمَثَلِ حَبَّةٍ اَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِيْ كُلّ سُنْبُلَةٍ مّائَةُ
حَبَّةٍ، وَ اللهُ يُض?عِفُ لِمَنْ يَّشَآءُ، وَ اللهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ. البقرة:261
Perumpamaan
(nafqah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafqahkan hartanya di jalan
Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada
tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang
Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (kurnia-Nya) lagi Maha
Mengetahui. [QS.
Al-Baqarah 261]
ي??اَيُّهَا الَّذِيْنَ ا?مَنُوْا اَنْفِقُوْا مِنْ طَيّب?تِ مَا كَسَبْتُمْ وَمِمَّآ اَخْرَجْنَا لَكُمْ مّنَ اْلاَرْضِ، وَلاَ
تَيَمَّمُوا اْلخَبِيْثَ مِنْهُ تُنْفِقُوْنَ وَ لَسْتُمْ بِا?خِذِيْهِ اِلآَّ اَنْ تُغْمِضُوْا فِيْهِ، وَ اعْلَمُوْآ اَنَّ اللهَ
غَنِيٌّ حَمِيْدٌ(267) الشَّيْط?نُ يَعِدُكُمُ اْلفَقْرَ وَ يَأْمُرُكُمْ بِالْفَحْشَآءِ، وَ اللهُ
يَعِدُكُمْ مَّغْفِرَةً مّنْهُ وَ فَضْلاً، وَ اللهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ(268) البقرة: 267-268
Hai
orang-orang yang beriman, nafqahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil
usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk
kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu nafqahkan
daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan
memicingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha
Terpuji. (267) Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan
menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjanjikan untukmu
ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha
Mengetahui. [QS.
Al-Baqarah : 267-268]
اِنَّمَآ اَمْوَالُكُمْ وَ اَوْلاَدُكُمْ فِتْنَةٌ، وَ اللهُ عِنْدَه
اَجْرٌ عَظِيْمٌ(15) فَاتَّقُوا اللهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ وَ اسْمَعُوْا وَ
اَطِيْعُوْا وَ اَنْفِقُوْا خَيْرًا لاَنْفُسِكُمْ، وَ مَنْ يُّوْقَ شُحَّ نَفْسِه
فَاُول??ئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ(16) اِنْ تُقْرِضُوا اللهَ قَرْضًا حَسَنًا
يُّض?عِفْهُ لَكُمْ وَ يَغْفِرْ لَكُمْ، وَ اللهُ ش?َكُوْرٌ حَلِيْمٌ(17) التغابن:15-17
Sesungguhnya
hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah lah pahala
yang besar. Maka bertaqwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan
dengarlah serta thaatlah, dan nafqahkanlah nafqah yang baik untuk dirimu. Dan
barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, maka mereka itulah
orang-orang yang beruntung. Jika kamu meminjamkan kepada Allah pinjaman yang
baik, niscaya Allah melipat gandakan (pembalasannya) kepadamu dan mengampuni
kamu. Dan Allah Maha Pembalas Jasa lagi Maha Penyantun”.[QS.
At-Taghaabun : 15-17]
لَنْ تَنَالُوا الْبِرَّ حَتّ?ى تُنْفِقُوْا مِمَّا تُحِبُّوْنَ، وَمَا
تُنْفِقُوْا مِنْ شَيْءٍ فَاِنَّ اللهَ بِه عَلِيْمٌ. ال عمران: 92
Kamu
sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu
menafqahkan sebahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafqahkan,
maka sesungguhnya Allah mengetahuinya.
[QS. Ali
'Imraan : 92]
وَلَا يَحْسَبَنَّ الَّذِيْنَ يَبْخَلُوْنَ بِمَآ ا?ت?ىهُمُ اللهُ مِنْ
فَضْلِه هُوَ خَيْرًا لَّهُمْ، بَلْ هُوَ شَرٌّ لَّهُمْ، سَيُطَوَّقُوْنَ مَا
بَخِلُوْا بِه يَوْمَ الْقِي?مَةِ، وَ للهِ مِيْرَاثُ السَّم?و??تِ وَ اْلاَرْضِ،
وَ اللهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ. ال عمران: 180
Sekali-kali
janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka
dari karunia-Nya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya
kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan
dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala
warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu
kerjakan. [QS. Ali
'Imraan : 180]
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ وَهُوَ
عَلَى الْمِنْبَرِ وَهُوَ يَذْكُرُ الصَّدَقَةَ وَ التَّعَفُّفَ عَنِ
الْمَسْأَلَةِ: الْيَدُ الْعُلْيَا خَيْرٌ مِنَ الْيَدِ السُّفْلَى وَ الْيَدُ الْعُلْيَا الْمُنْفِقَةُ، وَ السُّفْلَى
السَّائِلَةُ. مسلم 2: 717
Dari
'Abdullah bin 'Umar, bahwasanya Rasulullah SAW ketika itu beliau berada di atas
mimbar, beliau menerangkan tentang bershadaqah dan menahan diri dari
minta-minta, beliau bersabda, "Tangan yang di atas lebih baik daripada tangan
yang di bawah. Tangan yang di atas adalah tangan orang yang memberi, sedangkan
tangan yang di bawah adalah tangan orang yang meminta".
[HR. Muslim juz 2 : 717].
عَنْ حَكِيْمِ بْنِ حِزَامٍ رض عَنِ النَّبِيّ ص قَالَ: اَلْيَدُ
اْلعُلْيَا خَيْرٌ مِنَ اْليَدِ السُّفْلَى. وَ ابْدَأْ بِمَنْ تَعُوْلُ. وَ خَيْرُ
الصَّدَقَةِ عَنْ ظَهْرِ غِنًى. وَ مَنْ يَسْتَعِفَّ يُعِفَّهُ اللهُ. وَ مَنْ
يَسْتَغْنِ يُغْنِهِ اللهُ. البخارى 2: 117
Dari Hakim bin Hizaam RA,
dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Tangan yang di atas itu lebih baik dari pada
tangan yang di bawah. Dahulukanlah dalam pemberianmu kepada orang yang menjadi
tanggunganmu. Sebaik-baik sedeqah ialah yang lebih dari keperluan. Dan
barangsiapa yang berlaku perwira, maka Allah akan memelihara keperwiraannya dan
barangsiapa yang mencukupkan diri, maka Allah akan
mencukupkannya". [HR. Bukhari juz 2,
hal. 117]
عَنْ شَدَّادٍ قَالَ: سَمِعْتُ اَبَا اُمَامَةَ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ
اللهِ ص: يَا ابْنَ آدَمَ، اِنَّكَ اَنْ تَبْذُلَ اْلفَضْلَ خَيْرٌ لَكَ، وَ اَنْ
تُمْسِكَهُ شَرٌّ لَكَ، وَ لاَ تُلاَمُ عَلَى كَفَافٍ. وَ ابْدَأْ بِمَنْ تَعُوْلُ.
وَ اْليَدُ اْلعُلْيَا خَيْرٌ مِنَ اْليَدِ السُّفْلَى. مسلم 2: 718
Dari
Syaddad ia berkata : Aku mendengar Abu Umamah berkata : Rasulullah SAW bersabda,
“Hai anak Adam, jika kamu memberikan kelebihanmu, maka itu lebih baik bagimu,
dan apabila kamu menahannya, maka akan buruk bagimu. Dan tidaklah tercela untuk
kebutuhanmu, mulailah dari orang-orang yang menjadi tanggunganmu. Dan tangan
yang di atas lebih baik daripada tangan yang di bawah”. [HR.
Muslim juz 2, hal. 718]
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ عَنْ رَسُوْلِ اللهِ ص قَالَ: خَيْرُ الصَّدَقَةِ
مَا كَانَ عَنْ ظَهْرِ غِنًى وَ الْيَدُ الْعُلْيَا خَيْرٌ مِنَ الْيَدِ السُّفْلَى
وَ ابْدَأْ بِمَنْ تَعُوْلُ. النسائى 5: 62
Dari
Abu Hurairah, dari Rasulullah SAW, beliau bersabda, "Sebaik-baik shadaqah adalah
yang lebih dari kebutuhan. Dan tangan yang di atas lebih baik daripada tangan
yang di bawah. Dahulukanlah permberianmu untuk orang yang menjadi
tanggunganmu".
[HR. Nasaiy juz 5, hal. 62]
عَنْ اَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: تَصَدَّقُوْا.
فَقَالَ رَجُلٌ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، عِنْدِي دِيْنَارٌ؟ قَالَ: تَصَدَّقْ بِهِ
عَلَى نَفْسِكَ. قَالَ: عِنْدِي آخَرُ؟ قَالَ: تَصَدَّقْ بِهِ عَلَى زَوْجَتِكَ.
قَالَ: عِنْدِي آخَرُ؟ قَالَ: تَصَدَّقْ بِهِ عَلَى وَلَدِكَ. قَالَ: عِنْدِي
آخَرُ؟ قَالَ: تَصَدَّقْ بِهِ عَلَى خَادِمِكَ. قَالَ: عِنْدِي آخَرُ؟ قَالَ:
اَنْتَ اَبْصَرُ. النسائى 5: 62
Dari
Abu Hurairah, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Bershadaqahlah kalian".
Lalu ada seorang laki-laki yang bertanya, "Ya Rasulullah, bagaimana kalau saya
punya uang satu dinar ?" Beliau bersabda, "Bershadaqahlah untuk dirimu". Orang
laki-laki itu bertanya lagi, "Kalau saya punya yang lain ?". Beliau bersabda,
"Bershadaqahlah untuk istrimu". Orang itu bertanya lagi, "Kalau saya punya yang
lain lagi ?". Beliau bersabda, "Bershadaqahlah untuk anak-anakmu". Orang itu
bertanya lagi, "Kalau saya masih punya yang lain lagi ?". Beliau bersabda,
"Bershadaqahlah untuk pelayanmu". Orang itu bertanya lagi, "Kalau saya masih
punya yang lain lagi ?". Beliau bersabda, "Kamu lebih mengetahui siapa yang
seharusnya kamu beri shadaqah".
[HR. Nasaiy juz 5, hal. 62]
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: سَبَقَ دِرْهَمٌ
مِائَةَ اَلْفِ دِرْهَمٍ. قَالُوْا: وَكَيْفَ؟ قَالَ: كَانَ لِرَجُلٍ دِرْهَمَانِ
تَصَدَّقَ بِاَحَدِهِمَا وَانْطَلَقَ رَجُلٌ اِلَى عُرْضِ مَالِهِ فَاَخَذَ مِائَةَ
اَلْفِ دِرْهَمٍ فَتَصَدَّقَ بِهَا. النسائى 5: 59
Dari
Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, "Pahala shadaqah satu dirham
bisa mengalahkan pahala shadaqah seratus ribu dirham". Para shahabat bertanya,
"Bagaimana hal itu bisa terjadi, ya Rasulullah ?". Beliau bersabda, "Ada
seseorang yang hanya punya uang dua dirham, kemudian ia menyedekahkan uangnya
yang satu dirham. Dan ada orang yang kaya, ia menuju hartanya yang
bertumpuk-tumpuk, lalu ia mengambil seratus ribu dirham, lalu ia
shadaqahkan".
[HR. Nasaiy juz 5, hal. 59]
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: سَبَقَ دِرْهَمٌ
مِائَةَ اَلْفٍ. قَالُوْا: يَا رَسُوْلَ اللهِ وَ كَيْفَ؟ قَالَ: رَجُلٌ لَهُ
دِرْهَمَانِ فَاَخَذَ اَحَدَهُمَا فَتَصَدَّقَ بِهِ وَ رَجُلٌ لَهُ مَالٌ كَثِيْرٌ
فَاَخَذَ مِنْ عُرْضِ مَالِهِ مِائَةَ اَلْفٍ فَتَصَدَّقَ بِهَا. النسائى 5: 59
Dari
Abu Hurairah, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Pahala shadaqah satu dirham
bisa mengalahkan pahala shadaqah seratus ribu dirham". Para shahabat bertanya,
"Ya Rasulullah, bagaimana hal itu bisa terjadi ?". Rasulullah SAW bersabda, "Ada
seseorang mempunyai uang dua dirham, lalu ia mengambil yang satu dirham untuk
dishadaqahkan. Dan ada orang yang mempunyai harta yang banyak, lalu ia mengambil
dari tumpukan hartanya itu seratus ribu dirham, lalu ia
shadaqahkan".
[HR. Nasaiy juz 5, hal. 59]
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَنْ
تَصَدَّقَ بِعَدْلِ تَمْرَةٍ مِنْ كَسْبٍ طَيّبٍ، وَ لاَ يَقْبَلُ اللهُ اِلاَّ
الطَّيّبَ، وَ اِنَّ اللهَ يَتَقَبَّلُهَا بِيَمِيْنِهِ ثُمَّ يُرَبّيْهَا
لِصَاحِبِهِ كَمَا يُرَبّى اَحَدُكُمْ فَلُوَّهُ حَتَّى تَكُوْنَ مِثْلَ
اْلجَبَلِ. البخارى 2: 113
Dari Abu
Hurairah RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang bersedeqah
senilai satu biji kurma dari hasil usaha yang halal, dan Allah tidak mau
menerima kecuali dari usaha yang halal, maka Allah akan menerima sedeqah itu
dengan tangan kanan-Nya, kemudian dipelihara-Nya baik-baik untuk yang bersedeqah
itu, sebagaimana salah seorang diantara kamu memelihara anak kudanya, sehingga
sedeqah satu biji kurma itu menjadi sebesar gunung”. [HR.
Bukhari juz 2, hal 113]
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ: اَتَى رَسُوْلَ اللهِ ص رَجُلٌ فَقَالَ:
يَا رَسُوْلَ اللهِ، اَىُّ الصَّدَقَةِ اَعْظَمُ؟ فَقَالَ: اَنْ تَصَدَّقَ وَ اَنْتَ صَحِيْحٌ شَحِيْحٌ تَخْشَى
الْفَقْرَ وَ تَأْمُلُ الْغِنَى، وَلَا تُمْهِلْ حَتَّى اِذَا بَلَغَتِ
الْحُلْقُوْمَ قُلْتَ لِفُلَانٍ كَذَا وَ لِفُلَانٍ كَذَا. اَلَا وَقَدْ كَانَ
لِفُلَانٍ. مسلم 2: 716
Dari
Abu Hurairah, ia berkata : Ada seorang laki-laki datang kepada Rasulullah SAW
lalu bertanya, "Ya Rasulullah, shadaqah yang bagaimana yang paling besar
pahalanya ?". Rasulullah SAW menjawab, "Kamu bershadaqah sedang kamu masih dalam
keadaan sehat dan masih menginginkannya, kamu khawatir melarat dan ingin kaya.
Maka janganlah menunda-nunda sehingga nyawa sudah (hampir) sampai di
tenggorokan, baru kamu berkata, "Untuk si Fulan sekian, dan untuk si Fulan
sekian". Ketahuilah bahwa sa'at itu harta tersebut sudah menjadi milik si
Fulan".
[HR. Muslim juz 2, hal. 716]
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رض عَنِ النَّبِيّ ص قَالَ: سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ
اللهُ تَعَالَى فِى ظِلّهِ يَوْمَ لاَ ظِلَّ اِلاَّ ظِلُّهُ: اِمَامٌ عَدْلٌ، وَ
شَابٌّ نَشَأَ فِى عِبَادَةِ اللهِ، وَ رَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِى
اْلمَسَاجِدِ،وَ رَجُلاَنِ تَحَابَّا فِى اللهِ اجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَ تَفَرَّقَا
عَلَيْهِ، وَ رَجُلٌ دَعَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَ جَمَالٍ، فَقَالَ: اِنّى
اَخَافُ اللهَ، وَ رَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَخْفَاهَا حَتَّى لاَ تَعْلَمَ
شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِيْنُهُ، وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ
عَيْنَاهُ. البخارى 2: 116
Dari
Abu Hurairah RA dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Ada tujuh golongan yang Allah
Ta’aalaa
akan menaungi mereka di dalam naungan-Nya pada hari yang tidak ada naungan
kecuali naungan-Nya, yaitu : 1. Imam yang adil, 2. Pemuda yang giat dalam
beribadah kepada Allah, 3. Orang lelaki yang hatinya bergantung pada
masjid-masjid, 4. Dua orang yang saling mengasihi karena Allah, keduanya
berkumpul karena Allah dan berpisah karena Allah, 5. Orang laki-laki yang diajak
berzina oleh wanita bangsawan, kaya lagi cantik molek, tetapi dia tidak mau dan
mengatakan, "Aku takut kepada Allah", 6. Orang yang bersedekah dengan suatu
sedekah dan ia merahasiakannya sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang
diberikan oleh tangan kanannya, dan 7. Orang yang mengingat Allah diwaktu sunyi
sehingga mengalirlah air mata dari kedua matanya".
[HR. Bukhari Juz 2, hal. 116]
عَنِ الْمُنْذِرِ بْنِ جَرِيْرٍ عَنْ اَبِيْهِ قَالَ: كُنَّا عِنْدَ
رَسُوْلِ اللهِ ص فِى صَدْرِ النَّهَارِ. قَالَ: فَجَاءَهُ قَوْمٌ حُفَاةٌ عُرَاةٌ
مُجْتَابِى النّمَارِ اَوِ اْلعَبَاءِ مُتَقَلّدِى السُّيُوْفِ. عَامَّتُهُمْ مِنْ
مُضَرَ بَلْ كُلُّهُمْ مِنْ مُضَرَ، فَتَمَعَّرَ وَجْهُ رَسُوْلِ اللهِ ص لِمَا
رَأَى بِهِمْ مِنَ اْلفَاقَةِ. فَدَخَلَ ثُمَّ خَرَجَ فَاَمَرَ بِلاَلاً فَاَذَّنَ
وَ اَقَامَ. فَصَلَّى ثُمَّ خَطَبَ فَقَالَ: ي??اَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مّنْ
نَّفْسٍ وَّاحِدَةٍ، اِلىَ آخِرِ اْلآيَةِ، اِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ
رَقِيْبًا.(النساء:1). وَ اْلآيَةَ الَّتِى فِى اِلحَشْرِ: اِتَّقُوا اللهَ وَ لْتَنْظُرْ
نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ، وَ اتَّقُوا اللهَ (الحشر: 18) تَصَدَّقَ رَجُلٌ مِنْ دِيْنَارِهِ، مِنْ دِرْهَمِهِ، مِنْ ثَوْبِهِ،
مِنْ صَاعِ بُرّهِ، مِنْ صَاعِ تَمْرِهِ (حَتىَّ قَالَ) وَ لَوْ بِشِقّ تَمْرَةٍ.
قَالَ: فَجَاءَ رَجُلٌ مِنَ اْلاَنْصَارِ بِصُرَّةِ كَادَتْ كَفُّهُ تَعْجِزُ
عَنْهَا، بَلْ قَدْ عَجَزَتْ. قَالَ: ثُمَّ تَتَابَعَ النَّاسُ. حَتَّى رَأَيْتُ
كَوْمَيْنِ مِنْ طَعَامٍ وَ ثِيَابٍ حَتَّى رَأَيْتُ وَجْهَ رَسُوْلِ اللهِ
يَتَهَلَّلُ كَاَنَّهُ مُذْهَبَةٌ. فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَنْ سَنَّ فِى
اْلاِسْلاَمِ سُنَّةً حَسَنَةً فَلَهُ اَجْرُهَا وَ اَجْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا
بَعْدَهُ مِنْ غَيْرِ اَنْ يَنْقُصَ مِنْ اُجُوْرِهِمْ شَيْءٌ، وَ مَنْ سَنَّ فِى
اْلاِسْلاَمِ سُنَّةً سَيّئَةً كَانَ عَلَيْهِ وِزْرُهَا وَ وِزْرُ مَنْ عَمِلَ
بِهَا مِنْ بَعْدِهِ مِنْ غَيْرِ اَنْ يَنْقُصَ مِنْ اَوْزَارِهِمْ
شَيْءٌ. مسلم 2: 704
Dari
Al-Mundzir bin Jarir, dari ayahnya, ia berkata : Dahulu kami berada di sisi
Rasulullah SAW pada permulaan siang, tiba-tiba datang sekelompok orang tanpa
alas kaki, telanjang dan hanya memakai pakaian yang terbuat dari bulu atau
mantel yang terbuka bagian depannya, dan berselempang pedang. Kebanyakan mereka
dari qabilah Mudlar, bahkan semuanya dari Mudlar. Maka berubahlah wajah
Rasulullah SAW ketika melihat mereka itu karena sangat miskinnya. Kemudian
beliau masuk, lalu keluar dan menyuruh Bilal untuk menyerukan adzan dan iqamah.
Kemudian beliau shalat (Dhuhur). Setelah itu beliau berkhutbah, “Hai manusia,
bertaqwalah kalian kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri,
…. hingga akhir ayat. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi
kamu”. An-Nisaa’ : 1. Dan beliau juga membaca ayat yang ada dalam surat
Al-Hasyr “Bertaqwalah kamu sekalian kepada Allah, dan hendaklah setiap diri
memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan
bertaqwalah kepada Allah”. Al-Hasyr : 18. (Hendaklah) seseorang
menyedekahkan dari dinarnya, dari dirhamnya, dari pakaiannya, dari satu sha’
gandumnya, dari satu sha’ kurmanya (hingga beliau bersabda) walaupun hanya
separoh biji kurma”. Jarir berkata : Lalu datanglah seorang laki-laki Anshar
dengan membawa sedeqah satu kantong yang hampir-hampir tangannya tidak kuat
membawanya, bahkan betul-betul tidak kuat. Jarir berkata : Kemudian orang-orang
susul-menyusul mengikutinya hingga aku melihat dua tumpukan dari makanan dan
pakaian, sehingga aku lihat wajah Rasulullah SAW berseri-seri, seolah-olah wajah
beliau tersepuh emas. Kemudian Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa mempelopori
perbuatan baik dalam Islam, maka dia akan mendapat pahala perbuatan itu dan
pahala perbuatan orang yang mengikutinya, tanpa berkurang sedikitpun dari pahala
mereka. Dan barangsiapa mempelopori perbuatan buruk di dalam Islam, maka ia
menanggung dosa perbuatannya itu dan dosa orang yang mengikutinya, tanpa
berkurang sedikitpun dari dosa-dosa mereka. [HR.
Muslim juz 2, hal. 704]
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَا مِنْ يَوْمٍ
يُصْبِحُ اْلعِبَادُ فِيْهِ اِلاَّ مَلَكَانِ يَنْزِلاَنِ فَيَقُوْلُ اَحَدُهُمَا:
اَللّهُمَّ اَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا. وَ يَقُوْلُ اْلآخَرُ: اَللّهُمَّ اَعْطِ
مُمْسِكًا تَلَفًا. مسلم 2: 700
Dari Abu
Hurairah, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Tidak ada hari yangmana para
hamba itu masuk waktu pagi kecuali ada dua malaikat yang turun, salah satu dari
malaikat itu berdoa : Ya Allah, berilah ganti kepada orang yang suka memberi.
Dan malikat yang lain berdoa : Ya Allah, berilah kehancuran kepada orang yang
bakhil”. [HR.
Muslim juz 2, hal. 700]
Tidak
boleh menarik kembali suatu pemberian, kecuali pemberian orang tua kepada
anaknya.
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ اَنَّ النَّبِىَّ ص قَالَ: مَثَلُ الَّذِى يَرْجِعُ فِى صَدَقَتِهِ
كَمَثَلِ الْكَلْبِ يَقِيْءُ ثُمَّ يَعُوْدُ فِى قَيْئِهِ
فَيَأْكُلُهُ. مسلم 3: 1240
Dari
Ibnu 'Abbas, bahwasanya Nabi SAW bersabda, "Perumpamaan orang yang menarik
kembali shadaqahnya adalah seperti anjing yang muntah, kemudian memakan kembali
muntahannya".
[HR. Muslim juz 3, hal. 1240]
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص يَقُوْلُ:
اِنَّمَا مَثَلُ الَّذِى يَتَصَدَّقُ بِصَدَقَةٍ ثُمَّ يَعُوْدُ فِى صَدَقَتِهِ
كَمَثَلِ الْكَلْبِ يَقِيْءُ ثُمَّ يَأْكُلُ قَيْأَهُ. مسلم 3: 1241
Dari
Ibnu 'Abbas, ia berkata, "Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya
perumpamaan orang yang bershadaqah dengan satu shadaqah, kemudian menarik
kembali shadaqahnya, adalah seperti anjing yang muntah, lalu memakan kembali
muntahannya".
[HR. Muslim juz 3, hal. 1241]
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ عَنْ رَسُوْلِ اللهِ ص قَالَ:
الْعَائِدُ فِى هِبَتِهِ كَالْكَلْبِ يَقِىءُ ثُمَّ
يَعُودُ فِى قَيْئِهِ. مسلم 3: 1241
Dari
Ibnu 'Abbas, dari Rasulullah SAW, beliau bersabda, "Orang-orang yang menarik
kembali hibahnya adalah seperti anjing yang muntah, lalu menelan kembali
muntahannya". [HR.
Muslim juz 3, hal. 1241]
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رض قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ ص: لَيْسَ لَنَا مَثَلُ
السَّوْءِ الَّذِيْ يَعُوْدُ فِي هِبَتِهِ كَالْكَلْبِ يَرْجِعُ فِى
قَيْئِهِ. البخارى 3: 142
Dari
Ibnu 'Abbas RA, ia berkata : Nabi SAW bersabda, "Tidak pantas kita punya
sifat-sifat yang buruk, yaitu orang yang menarik kembali hibahnya adalah seperti
anjing yang memakan kembali muntahannya".
[HR. Bukhari juz 3, hal. 142].
Boleh menarik kembali
pemberian orang tua kepada anaknya.
عَنِ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيرٍ اَنَّهُ قَالَ: اِنَّ اَبَاهُ اَتَى
بِهِ رَسُوْلَ اللهِ ص فَقَالَ: اِنّى نَحَلْتُ ابْنِى ه?ذَا غُلَامًا كَانَ لِى. فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اَكُلَّ وَلَدِكَ
نَحَلْتَهُ مِثْلَ ه?ذَا؟. فَقَالَ: لَا. فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: فَارْجِعْهُ. مسلم 3: 1241
Dari Nu'man bin
Basyir bahwasanya ia mengatakan bahwa ayahnya pernah membawanya datang kepada
Rasulullah SAW, lalu ayahnya berkata, "Sesungguhnya saya memberikan budak saya
kepada anak saya ini". Kemudian Rasulullah SAW bertanya, "Apakah kepada
masing-masing anakmu juga kamu berikan seperti kepada anakmu ini ?". Jawab
ayahku, "Tidak". Maka Rasulullah SAW bersabda, "(Kalau begitu) maka tariklah
kembali pemberian itu".
[HR. Muslim juz 3, hal. 1241]
عَنْ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيْرٍ قَالَ: تَصَدَّقَ عَلَيَّ اَبِى
بِبَعْضِ مَالِهِ فَقَالَتْ اُمّى عَمْرَةُ بِنْتُ رَوَاحَةَ: لَا اَرْضَى حَتَّى
تُشْهِدَ رَسُوْلَ اللهِ ص. فَانْطَلَقَ اَبِى اِلَى النَّبِيّ ص لِيُشْهِدَهُ
عَلَى صَدَقَتِىْ، فَقَالَ لَهُ رَسُوْلُ اللهِ ص: اَفَعَلْتَ ه?ذَا بِوَلَدِكَ كُلّهِمْ؟ قَالَ: لَا. قَالَ: اِتَّقُوا اللهَ وَ
اعْدِلُوْا فِى اَوْلَادِكُمْ. فَرَجَعَ اَبِى فَرَدَّ تِلْكَ
الصَّدَقَةَ. مسلم 3: 1242
Dari
Nu'man bin Basyir, ia berkata, “Ayahku memberikan sebagian hartanya kepadaku”.
Lalu ibuku, yaitu ‘Amrah binti Rawahah berkata, ”Aku tidak rela sehingga kamu
minta disaksikan kepada Rasulullah SAW”. Maka ayahku datang kepada Nabi SAW
meminta kepada beliau untuk menjadi saksi pemberiannya kepadaku. Lalu Rasulullah
SAW bertanya, “Apakah kamu juga memberikan seperti ini kepada semua anakmu ?".
Ayahku menjawab, “Tidak". Nabi SAW bersabda, “Bertaqwalah kepada Allah, dan
berbuatlah adil terhadap anak-anakmu". Lalu ayahku pulang dan menarik kembali
pemberian itu. [HR.
Muslim juz 3, hal. 1242].
Tidak ada komentar:
Posting Komentar