Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq
Perang
Yarmuk (lanjutan)
Dalam kitab
tarikh Al-Bidaayah wan Nihaayah disebutkan sebagai berikut
:
ثُمَّ تَقَدَّمَ خَالِدٌ اِلَى عِكْرِمَةَ بْنِ اَبِي جَهْلٍ وَ
الْقَعْقَاعِ بْنِ عَمْرٍو وَ هُمَا عَلَى مُجَنّبَتَيِ الْقَلْبِ اَنْ يَنْشَئَا
الْقِتَالَ. فَبَدَرَا يَرْتَجِزَانِ وَ دَعَوَا اِلَى الْبِرَازِ، وَ تَنَازَلَ
اْلاَبْطَالُ وَ تَجَاوَلُوْا وَحَمَى الْحَرْبُ وَ قَامَتْ عَلَى سَاقٍ. هذَا
خَالِدٌ مَعَ كُرْدُوْسٍ مِنَ الْحُمَاةِ الشُّجْعَانِ اْلاَبْطَالِ بَيْنَ يَدَيِ
الصُّفُوْفِ. وَ اْلاَبْطَالُ يَتَصَاوَلُوْن مِنَ الْفَرِيْقَيْنِ بَيْنَ
يَدَيْهِ، وَ هُوَ يَنْظُرُ وَ يَبْعَثُ اِلَى كُلّ قَوْمٍ مِنْ اَصْحَابِهِ بِمَا
يَعْتَمِدُوْنَهُ مِنَ اْلاَفَاعِيْلِ، وَ يُدَبّرُ اَمْرَ الْحَرْبِ اَتَمَّ
تَدْبِيْرٍ. البداية و النهاية 7: 13
Kemudian
Khalid bin Walid maju menemui 'Ikrimah bin Abu Jahl dan Al-Qa'qaa' bin 'Amr yang
berada di kiri-kanan jantung pasukan. Khalid memerintahkan supaya memulai
peperangan. Kemudian keduanya segera bersyair dan mengajak musuh untuk perang
tanding, para pahlawan turun silih berganti dan berkeliling sehingga memanas dan
perangpun terjadi. Inilah Khalid bersama satu regu sebanyak 1.000 orang para
jagoan yang pemberani telah siap siaga di depan barisan. Para jagoan dari dua
kubu saling melompat di depan Khalid, sedangkan beliau memperhatikan dan
memerintahkan kepada masing-masing kaum dari shahabatnya agar tetap berdisiplin
berpegang teguh pada tugas-tugas yang harus dilakukan. Dan Khalid bin Walid
betul-betul mempersiapkan peperangan dengan tertib. [Al-Bidaayah wan Nihaayah
juz 7, hal. 13]
ثُمَّ زَحَفَ مَاهَانُ، فَخَرَجَ اَبُو عُبَيْدَةَ، وَقَدْ جُعِلَ عَلَى
الْمَيْمَنَةِ مُعَاذُ بْنُ جَبَلٍ، وَعَلَى الْمَيْسَرَةِ قُبَابُ بْنُ اَشِيْمٍ
الْكِنَانِيُّ، وَ عَلَى الرَّجَّالَةِ هَاشِمُ بْنُ عُتْبَةَ بْنِ اَبِي وَقَّاصٍ،
وَ عَلَى الْخَيْلِ خَالِدُ بْنُ الْوَلِيْدِ. وَ خَرَجَ النَّاسُ عَلَى
رَايَاتِهِمْ. وَ سَارَ اَبُوْ عُبَيْدَةَ بِالْمُسْلِمِيْنَ، وَ هُوَ يَقُوْلُ:
عِبَادَ اللهِ، اُنْصُرُوا اللهَ يَنْصُرْكُمْ وَ يُثَبّتْ اَقْدَامَكُمْ، يَا
مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ اِصْبِرُوْا فَاِنَّ الصَبْرَ مَنْجَاةٌ مِنَ الْكُفْرِ،
وَ مَرْضَاةٌ لِلرَّبّ، وَ مَدْحَضَةٌ لِلْعَارِ، وَلَا تَبْرَحُوْا مَصَافَّكُمْ،
وَلَا تَخْطُوْا اِلَيْهِمْ خُطْوَةً، وَلَا تَبْدَؤُهُمْ بِالْقِتَالِ، وَ
اشْرَعُوا الرّمَاحَ، وَ اسْتَتِرُوْا بِالدّرْقِ، وَ الْزَمُوْا الصُّمْتَ اِلاَّ
مِنْ ذِكْرِ اللهِ.
Kemudian
Maahaan mulai maju. Maka Abu 'Ubaidah keluar. Dan pada pasukan muslimin, di
bagian sayap kanan dipimpin oleh Mu'adz bin Jabal, pada sayap kiri dipimpin oleh
Qubaab bin Asyiim Al-Kinaniy. Pasukan yang berjalan kaki dipimpin oleh Hasyim
bin 'Utbah bin Abi Waqqaash, sedangkan pasukan penunggang kuda dipimpin oleh
Khalid bin Walid. Pasukan muslimin keluar dengan membawa panji-panji mereka. Abu
'Ubaidah berjalan mempimpin kaum muslimin. Beliau berpesan, "Wahai hamba Allah,
tolonglah agama Allah, niscaya Allah menolong kalian dan meneguhkan pendirian
kalian. Wahai kaum muslimin, bershabarlah kalian. Sesungguhnya keshabaran akan
menyelamatkan kalian dari kekufuran, akan membuat ridla Allah Tuhan kalian dan
menjauhkan kalian dari celaan. Tetaplah kalian di tempat-tempat barisan kalian,
janganlah kalian maju memulai menyerbu mereka, tetapi bersiap siagalah dengan
tombak-tombak kalian, dan berlindunglah dengan perisai-perisai kalian, banyaklah
diam, kecuali dzikir kepada Allah. [Al-Bidaayah wan Nihaayah juz 7,
hal.13]
وَ خَرَجَ مُعَاذُ بْنُ جَبَلٍ فَجَعَلَ يُذَكّرُهُمْ، وَ يَقُوْلُ: يَا
اَهْلَ الْقُرْا?نِ، وَ مُسْتَحْفِظِي اْلكِتَابِ، وَ اَنْصَارَ الْهُدَى وَ
الْحَقّ، اِنَّ رَحْمَةَ اللهِ لَا تُنَالُ وَ جَنَّتُهُ لَا تُدْخَلُ
بِالْاَمَانِيّ، وَلَا يُؤْتِي اللهُ الْمَغْفِرَةَ وَ الرَّحْمَةَ الْوَاسِعَةَ
اِلَّا لِلصَّادِقِ الْمُصَدّقِ، اَلَمْ تَسْمَعُوْا لِقَوْلِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ:
(وَعَدَ اللهُ الَّذِيْنَ ا?مَنُوْا مِنْكُمْ وَ عَمِلُوا الصّ?لِح?تِ)اِلَى ا?خِرِ
اْلآيَةِ ؟ فَاسْتَحْيُوْا رَحِمَكُمُ اللهُ مِنْ رَبّكُمْ اَنْ يَرَاكُمْ فِرَارًا
مِنْ عَدُوّكُمْ، وَ اَنْتُمْ فِي قَبْضَتِهِ، وَ لَيْسَ لَكُمْ مُلْتَحَدٌ مِنْ
دُوْنِهِ.
Mu'adz bin
Jabal berjalan mengingatkan pasukan muslimin dan berkata, "Wahai Ahlul-Qur'an,
para penghafal Kitab Allah, para penolong petunjuk dan kebenaran, sesungguhnya
rahmat Allah dan surga Allah tidak akan diperoleh hanya dengan berangan-angan,
dan Allah tidak akan memberikan ampunan dan rahmat-Nya kecuali kepada orang yang
jujur dan membenarkan-Nya. Bukankah kalian telah mendengar firman Allah 'Azza wa
Jalla (yang artinya), "Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman
dan mengerjakan amal shalih diantara kalian, bahwa Dia sungguh-sungguh akan
menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia menjadikan orang-orang
sebelum mereka berkuasa ….hingga akhir ayat. [QS. AN-Nuur :
55]
Semoga
Allah merahmati kalian, malulah kalian kepada Allah Tuhan kalian kalau Allah
sampai melihat kalian melarikan diri dari musuh kalian, sedangkan kamu sekalian
berada di genggaman-Nya, tidak ada bagi kalian tempat berlindung selain
kepada-Nya.
وَ سَارَ عَمْرُو بْنُ الْعَاصِ فِي النَّاسِ وَ هُوَ يَقُوْلُ:
اَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، غَضُّوْا اْلاَبْصَارَ وَ اجْثُوْا عَلَى الرُّكَبِ، وَ
اشْرَعُوا الرّمَاحَ، فَاِذَا حَمَلُوْا عَلَيْكُمْ فَاَمْهِلُوْهُمْ حَتَّى اِذَا
رَكِبُوْا اَطْرَافَ اْلاَسِنَّةِ فَثِبُوْا وَثْبَةَ اْلاَسَدِ، فَوَالَّذِيْ
يَرْضَي الصّدْقَ وَ يُثِيْبُ عَلَيْهِ، وَ يَمْقُتُ الْكَذِبَ وَ يَجْزِي
اْلاِحْسَانَ اِحْسَانًا، لَقَدْ سَمِعْتُ اَنَّ الْمُسْلِمِيْنَ سَيَفْتَحُوْنَهَا
كَفْرًا كَفْرًا وَ قَصْرًا قَصْرًا، فَلَا يُهَوّلَنَّكُمْ جُمُوْعُهُمْ وَلَا
عَدَدُهُمْ، فَاِنَّكُمْ لَوْ صَدَقْتُمُوْهُمُ الشَّدَّ لَتَطَايَرُوْا تَطَايُرَ
اَوْلَادِ الْحَجَلِ.
'Amr bin Al-'Aash berjalan di hadapan pasukan dan berkata, "Wahai
kaum muslimin, tahanlah pandangan kalian, berlututlah pada lutut-lutut kalian,
dan bersiap-siaplah dengan tombak-tombak kalian. Dan apabila mereka menyerbu,
biarkanlah dan tunggulah dulu hingga ketika mereka telah berada sejarak ujung
pedang, maka terkamlah dan habisilah mereka seperti singa menerkam. Demi Allah
yang ridla kepada kejujuran dan akan memberinya pahala, yang membenci kedustaan
(serta memberikan hukuman atasnya), yang membalas kebaikan dengan kebaikan pula,
sungguh aku telah mendengar bahwa kaum muslimin akan menaklukkan negeri ini,
wilayah demi wilayah dan benteng demi benteng. Maka janganlah kalian merasa
gentar dengan banyaknya jumlah pasukan mereka. Jika kalian benar-benar dan
sungguh-sungguh memerangi mereka, pasti mereka akan kocar-kacir seperti
anak-anak burung puyuh beterbangan.
ثُمَّ تَكَلَّمَ اَبُوْ سُفْيَانَ فَاَحْسَنَ وَ حَثَّ عَلَى الْقِتَالِ
فَاَبْلَغَ فِي كَلَامٍ طَوِيْلٍ. ثُمَّ قَالَ حِيْنَ تَوَاجَهَ النَّاسُ: يَا
مَعْشَرَ اَهْلِ اْلاِسْلَامِ، حَضَرَ مَا تَرَوْنَ، فَه?ذَا رَسُوْلُ اللهِ وَ
الْجَنَّةُ اَمَامَكُمْ، وَ الشَّيْطَانُ وَ النَّارُ خَلْفَكُمْ. وَ حَرَّضَ
اَبُوْ سُفْيَانَ النّسَاءَ فَقَالَ: مَنْ رَأَيْتُنَّهُ فَارًّا فَاضْرِبْنَهُ
بِه?ذِهِ اْلاَحْجَارِ وَ الْعَصَي حَتَّى يَرْجِعَ. البداية و النهاية 7:
13
Kemudian
Abu Sufyan memberikan nasehat yang bagus dan memotivasi pasukan dengan panjang
lebar. Kemudian ketika pasukan telah berhadap-hadapan dengan musuh, beliau
berkata, "Wahai pasukan muslimin, telah datang apa yang kalian lihat, inilah
Rasulullah dan surga di depan kalian, sedangkan syaithan dan neraka di belakang
kalian". Kemudian Abu Sufyan membangkitkan semangat kaum wanita, ia berkata,
"Siapa saja dari pasukan muslimin yang kalian lihat melarikan diri, maka
pukullah dengan batu-batu dan tongkat-tongkat ini, supaya ia kembali".
[Al-Bidaayah wan Nihaayah juz 7, hal. 13]
وَ اَشَارَ خَالِدٌ اَنْ يَقِفَ فِي الْقَلْبِ سَعِيْدُ بْنُ زَيْدٍ، وَ
اَنْ يَكُوْنَ اَبُوْ عُبَيْدَةَ مِنْ وَرَاءِ النَّاسِ لِيَرُدَّ الْمُنْهَزِمَ.
وَ قَسَمَ خَالِدٌ الْخَيْلَ قِسْمَيْنِ، فَجَعَلَ فِرْقَةً وَرَاءَ الْمَيْمَنَةِ،
وَ فِرْقَةً وَرَاءَ الْمَيْسَرَةِ، لِئَلَّا يَفِرَّ النَّاسُ وَ لِيَكُوْنُوْا
رِدْءًا لَهُمْ مِنْ وَرَائِهِمْ. فَقاَلَ لَهُ اَصْحَابُهُ: اِفْعَلْ مَا اَرَاكَ
اللهُ. وَ امْتَثَلُوْا مَا اَشَارَ بِهِ خَالِدٌ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ. وَ
اَقْبَلَتِ الرُّوْمُ رَافِعَةً صُلْبَانَهَا وَلَهُمْ اَصْوَاتٌ مُزْعِجَةٌ
كَالرَّعْدِ، وَ الْقَسَاقِسَةُ وَ الْبَطَارِقَةُ تُحَرّضُهُمْ عَلَى الْقِتَالِ
وَ هُمْ فِيْ عَدَدٍ وَعَدَدٍ لَمْ يُرَ مِثْلُهُ، فَاللهُ الْمُسْتَعَانُ وَ
عَلَيْهِ التُّكْلَانُ. البداية و النهاية 7: 14
Khalid bin
Walid mengisyaratkan agar Sa'id bin Zaid berdiri di tengah-tengah pasukan, dan
agar Abu 'Ubaidah berada di belakang pasukan untuk mengembalikan apabila ada
diantara pasukan muslimin yang mundur untuk melarikan
diri.
Khalid bin
Walid membagi pasukan berkuda menjadi dua, lalu menempatkan sebagian di belakang
sebelah kanan, dan sebagian lagi di belakang sebelah kiri, supaya pasukan kaum
muslimin tidak ada yang melarikan diri, dan untuk memberikan bantuan kepada
mereka dari belakang. Kemudian shahabat-shahabat Khalid berkata kepadanya,
"Lakukanlah apasaja yang ditunjukkan oleh Allah kepadamu !". Maka pasukan
musliminpun melaksanakan apa yang ditunjukkan oleh Khalid bin Walid RA.
Lalu
datanglah pasukan Romawi dengan mengangkat salib-salibnya. Mereka datang
berteriak-teriak dengan suara keras mengejutkan seperti halilintar, para pendeta
dan komandan pasukan mengobarkan semangat pasukannya untuk berperang, dan
pasukan Romawi itu datang dengan jumlah yang sangat banyak yang belum pernah
terjadi sebelumnya seperti pada saat itu. Kepada Allah lah tempat memohon
pertolongan dan kepada-Nya lah kita bertawakkal. [Al-Bidaayah wan Nihaayah juz
7, hal. 14]
وَقَدْ كَاَن فِيْمَنْ شَهِدَ الْيَرْمُوْكَ الزُّبْيِرُ بْنُ
الْعَوَّامِ، وَ هُوَ اَفْضَلُ مَنْ هُنَاكَ مِنَ الصَّحَابَةِ، وَ كَانَ مِنْ
فُرْسَانِ النَّاسِ وَ شُجْعَانِهِمْ. فَاجْتَمَعَ اِلَيْهِ جَمَاعَةٌ مِنَ
الْاَبْطَالِ يَوْمَئِذٍ فَقَالُوْا: اَلَا تَحْمِلُ فَنَحْمِلُ مَعَكَ؟ فَقَالَ:
اِنَّكُمْ لَا تُثَبّتُوْنَ. فَقَالُوْا: بَلَى! فَحَمَلَ وَ حَمَلُوْا. فَلَمَّا
وَاجَهُوْا صُفُوْفَ الرُّوْمِ اَحْجَمُوْا وَ اَقْدَمَ هُوَ فَاخْتَرَقَ صُفُوْفَ
الرُّوْمِ حَتَّى خَرَجَ مِنَ الْجَانِبِ الْآخَرِ وَ عَادَ اِلَى اَصْحَابِهِ.
ثُمَّ جَاؤُوْا اِلَيْهِ مَرَّةً ثَانِيَةً فَفَعَلَ كَمَا فَعَلَ فِي اْلاُوْلَى،
وَ جَرَحَ يَوْمَئِذٍ جُرْحَيْنِ بَيْنَ كَتِفَيْهِ.
Zubair bin
'Awwam, adalah salah seorang pasukan muslimin dalam perang Yarmuk. Beliau adalah
shahabat yang paling mulia dalam peperangan ini. Beliau adalah penunggang kuda
yang sangat cekatan dan jagoan yang paling berani. Dalam peperangan ini
berkumpullah sebagian dari jagoan Islam maju mendekatinya dan berkata, "Maukah
engkau menyerbu ke dalam barisan musuh dan kami akan ikut bersamamu ?". Zubair
menjawab, "Kalian tidak akan sanggup". Mereka menjawab, "Ya, kami sanggup
melakukan". Maka Zubair lalu menyerbu ke dalam barisan musuh bersama mereka.
Ketika mereka akan masuk ke dalam pasukan musuh, para jagoan yang mengajak
Zubair tadi tidak berhasil menerobos ke dalam pasukan musuh, sedangkan Zubair
berhasil menembus barisan musuh hingga keluar pada sisi yang lain. Kemudian
beliau kembali masuk dari arah yang dilalui itu hingga bertemu lagi dengan para
jagoan yang mengajaknya tadi. Kemudian para jagoan itu kembali bergabung
dengannya untuk menyerbu ke dalam barisan musuh untuk kedua kalinya. Kemudian
Zubair kembali melakukan sebagaimana yang telah dilakukan tadi. Pada waktu itu
Zubair mendapat dua luka diantara kedua bahunya. [Al-Bidaayah wan Nihaayah juz
7, hal. 14] .
وَ جَعَل مُعَاذُ بْنُ جَبَلٍ كُلَّمَا سَمِعَ اَصْوَاتَ
الْقِسّيْسِيْنَ وَ الرُّهْبَانِ يَقُوْلُ: اَللّ?هُمَّ زَلْزِلْ اَقْدَامَهُمْ، وَ
اَرْعِبْ قُلُوْبَهُمْ، وَ اَنْزِلْ عَلَيْنَا السَّكِيْنَةَ، وَ اَلْزِمْنَا
كَلِمَةَ التَّقْو?ى، وَحَبّبْ اِلَيْنَا اللّقَاءَ، وَ اَرْضِنَا بِاْلقَضَاءِ.
البداية و النهاية 7: 14
Adapun
Mu'adz bin Jabal RA setiap kali mendengar suara para pendeta dan Rahib-rahib
(mereka memotivasi dengan membacakan Injil), Mu'adz berdo'a, "Ya Allah,
goyahkanlah pendirian mereka, takutkanlah hati mereka, turunkanlah ketenangan
kepada kami, dan tegarkanlah kami dengan kalimat taqwa, senangkanlah kepada kami
berhadapan dengan musuh, dan buatlah kami ridla dengan ketentuan
taqdir-Mu".
وَ خَرَجَ مَاهَانُ فَاَمَرَ صَاحِبَ الْمَيْسَرَةِ وَ هُوَ
الدُبْرِيْجَانُ، وَكَانَ عَدُوُّ اللهِ مُتَنَسّكًا فِيْهِمْ، فَحَمَلَ عَلَى
الْمَيْمَنَةِ وَ فِيْهَا اْلاَزْدُ وَ مُذْحِجٌ وَ حَضَرَمَوْتُ وَ خَوْلَانُ،
فَثَبَتُوْا حَتَّى صَدَقُوْا اَعْدَاءَ اللهِ. ثُمَّ رَكِبَهُمْ مِنَ الرُّوْمِ
اَمْثَالُ الْجِبَالِ، فَزَالَ الْمُسْلِمُوْنَ مِنَ الْمَيْمَنَةِ اِلَى نَاحِيَةِ
الْقَلْبِ، وَ انْكَشَفَ طَائِفَةٌ مِنَ النَّاسِ اِلَى الْعَسْكَرِ. وَ ثَبَتَ
صَوْرٌ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ عَظِيْمٌ يُقَاتِلُوْنَ تَحْتَ رَايَاتِهِمْ، وَ
انْكَشَفَ زُبَيْدٌ. ثُمَّ تَنَادَوْا فَتَرَاجَعُوْا وَ حَمَلُوْا حَتَّى
نَهْنَهُوْا مَنْ اَمَامَهُمْ مِنَ الرُّوْمِ وَ اَشْغَلُوْهُمْ عَنِ اتّبَاعِ مَنْ
اِنْكَشَفَ مِنَ النَّاسِ. فَتَرَاجَعَ النَّاسُ اِلَى مَوَاقِفِهِمْ. البداية و
النهاية 7: 14
Kemudian
Maahaan keluar, lalu memerintahkan kepada pimpinan pasukannya yang berada di
sebelah kiri yaitu Dubriijan, ia adalah musuh Allah yang berlagak ahli ibadah di
kalangan mereka. Kemudian Dubriijan dengan pasukannya menyerbu di bagian sayap
kanan pasukan muslimin, yang ditempati oleh orang-orang dari qabilah Al-Azdiy,
Mudzhij, Hadlaramaut dan Khaulaan. Namun pasukan muslimin tersebut masih tetap
teguh dan berani, sehingga mampu membendung musuh-musuh Allah yang ingin
menerobos masuk dari bagian sayap kanan pasukan muslimin
tersebut.
Kemudian
datanglah rombongan tentara Romawi yang banyak sekali seperti gunung-gunung yang
besar, yang membuat pasukan kaum muslimin di sayap kanan tersebut kewalahan,
sehingga mereka harus beralih ke posisi tengah pasukan, dan ada pula sebagian
yang lari menuju ke perkemahan. Sebagian besar pasukan muslimin tetap tegar
berperang di bawah panji-panji mereka, dan hanya sebagian kecil yang melarikan
diri.
Tak lama
kemudian kaum muslimin saling menyeru supaya kembali ke medan pertempuran
sehingga mereka berhasil memukul mundur kembali pasukan Romawi yang menyerang
mereka, dan musuh tidak dapat mengejar tentara Islam yang lari,.sehingga mereka
kembali ke medan pertempuran. [Al-Bidaayah wan Nihaayah juz 7, hal. 14
Tidak ada komentar:
Posting Komentar