Memberi Nafqah Kepada
Keluarga
Seorang
ayah bertanggungjawab memberikan nafqah bagi anak-anak dan keluarganya, sedang
ibu bertanggungjawab mengasuh anak-anak dan mengatur rumah tangga sebagai wakil
dari suaminya. Tentang berapa besarnya nafqah untuk anak dan keluarganya ini
Islam tidak menentukan secara khusus, hal ini terserah pada kemampuan
masing-masing.
Firman
Allah SWT :
اَلرّجَالُ قَوَّامُوْنَ عَلَى النّسَآءِ بِمَا فَضَّلَ اللهُ
بَعْضَهُمْ عَلى? بَعْضٍ وَّ بِمَآ اَنْفَقُوْا مِنْ اَمْوَالِهِمْ. النساء :
34
Kaum
laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, karena Allah telah melebihkan
sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (wanita), dan karena
laki-laki telah menafqahkan sebagian dari harta mereka ...... . [QS. An-Nisaa' :
34]
وَ عَلَى الْمَوْلُوْدِ لَه رِزْقُهُنَّ وَ كِسْوَتُهُنَّ
بِالْمَعْرُوْفِ. البقرة : 233
Dan
bagi ayah berkewajiban memberi nafqah dan memberi pakaian kepada ibu (dan
anaknya) dengan cara yang ma'ruf. [QS. Al-Baqarah :
233]
لِيُنْفِقْ ذُوْ سَعَةٍ مّنْ سَعَتِه، وَ مَنْ قُدِرَ عَلَيْهِ رِزْقُه
فَلْيُنْفِقْ مِمَّآ ا?ت?ىهُ اللهُ، لَا يُكَلّفُ اللهُ نَفْسًا اِلَّا مَآ ا?ت?ىهَا ، سَيَجْعَلُ اللهُ بَعْدَ عُسْرٍ يُّسْرًا. الطلاق :
7
Hendaklah orang yang mampu
memberi nafqah menurut kemampuannya. Dan orang yang disempitkan rezqinya
hendaklah memberi nafqah dari harta yang Allah berikan kepadanya. Allah tidak
memikulkan beban kepada seseorang melainkan (sekedar) apa yang Allah berikan
kepadanya. Allah akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan. [QS. Ath-Thalaaq :
7]
Hadits-hadits Nabi SAW
:
عَنْ اَبِيْ هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: دِيْنَارٌ
اَنْفَقْتَهُ فِي سَبِيْلِ اللهِ وَدِيْنَارٌ اَنْفَقْتَهُ فِي رَقَبَةٍ
وَدِيْنَارٌ تَصَدَّقْتَ بِهِ عَلَى مِسْكِيْنٍ وَ دِيْنَارٌ اَنْفَقْتَهُ عَلَى
اَهْلِكَ. اَعْظَمُهَا اَجْرًا الَّذِيْ اَنْفَقْتَهُ عَلَى اَهْلِكَ. مسلم 2:
692
Dari
Abu Hurairah, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Satu dinar kamu infaqkan
fii sabilillah, satu dinar kamu pergunakan untuk memerdekakan budak, satu dinar
kamu sedekahkan kepada orang miskin, dan satu dinar yang kamu belanjakan untuk
keluargamu, maka yang paling besar pahalanya ialah yang kamu belanjakan untuk
keluargamu".
[HR. Muslim juz 2, hal. 692]
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص. كَفَى
بِالْمَرْءِ اِثْمًا اَنْ يُّضِيْعَ مَنْ يَّقُوْتُ. ابو داود 2: 132، رقم:
1692
Dari
Abdullah bin 'Amr (bin Al-'Ash), ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Cukuplah
seseorang berbuat dosa, apabila dia mengabaikan orang yang makan dan minumnya
menjadi tanggungannya". [HR. Abu Dawud juz 2, hal.
132, no. 1692]
عَنْ خَيْثَمَةَ قَالَ: كُنَّا جُلُوْسًا مَعَ عَبْدِ اللهِ بْنِ
عَمْرٍو اِذْ جَاءَهُ قَهْرَمَانٌ لَهُ
فَدَخَلَ. فَقَالَ: اَعْطَيْتَ الرَّقِيْقَ قُوْتَهُمْ؟ قَالَ: لَا. قَالَ:
فَانْطَلِقْ فَاَعْطِهِمْ. قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: كَفَى بِالْمَرْءِ
اِثْمًا اَنْ يَحْبِسَ عَمَّنْ يَمْلِكُ قُوْتَهُ. مسلم 2:
692
Dari
Khaitsamah, ia berkata : Dahulu ketika kami sedang duduk bersama 'Abdullah bin
'Amr, tiba-tiba datang kepadanya seorang pembantu 'Abdullah bin 'Amr yang
mengurusi kebutuhan-kebutuhan ummat, lalu 'Abdullah bin 'Amr bertanya, "Apakah
para budak sudah kamu beri kebutuhan makan mereka ?". Pembantunya tersebut
menjawab, "Belum". 'Abdullah bin 'Amr berkata, "Berangkatlah, berilah mereka
makan". 'Abdullah bin 'Amr berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Cukuplah
seseorang itu berbuat dosa apabila ia menahan memberi makan orang yang menjadi
tanggungannya". [HR. Muslim juz 2, hal.
692]
عَنْ اَبِى مَسْعُوْدٍ عَنِ النَّبِيّ ص قَالَ: اِذَا اَنْفَقَ
الرَّجُلُ عَلَى اَهْلِهِ يَحْتَسِبُهَا فَهُوَ لَهُ صَدَقَةٌ. البخارى 1:
20
Dari
Abu Mas'ud, dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Apabila seorang laki-laki memberi
belanja kepada keluarganya dengan mengharap pahala dari Allah, maka yang
demikian itu tercatat sebagai shadaqah".
[HR. Bukhari juz 1, hal. 20]
عَنْ اَبِى مَسْعُوْدٍ الْبَدْرِىّ عَنِ النَّبِىّ ص قَالَ: اِنَّ
الْمُسْلِمَ اِذَا اَنْفَقَ عَلَى اَهْلِهِ نَفَقَةً وَهُوَ يَحْتَسِبُهَا كَانَتْ
لَهُ صَدَقَةً. مسلم 2: 695
Dari Abu Mas'ud
Al-Badriy, dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Sesungguhnya orang muslim itu
apabila membelanjakan hartanya untuk keluarganya dan ia mengharapkan pahala dari
Allah, maka ia akan mendapatkan pahala sebagaimana bershadaqah". [HR. Muslim
juz 2, hal. 695].
عَنْ جَابِرٍ قَالَ: اَعْتَقَ رَجُلٌ مِنْ بَنِى عُذْرَةَ عَبْدًا لَهُ
عَنْ دُبُرٍ، فَبَلَغَ ذ?لِكَ رَسُوْلَ اللهِ ص، فَقَالَ: اَلَكَ مَالٌ غَيْرُهُ؟. فَقَالَ: لَا.
فَقَالَ: مَنْ يَشْتَرِيْهِ مِنّى؟. فَاشْتَرَاهُ نُعَيْمُ بْنُ عَبْدِ اللهِ
الْعَدَوِىُّ بِثَمَانِمِائَةِ دِرْهَمٍ. فَجَاءَ بِهَا رَسُوْلَ اللهِ ص،
فَدَفَعَهَا اِلَيْهِ، ثُمَّ قَالَ: اِبْدَأْ بِنَفْسِكَ، فَتَصَدَّقْ عَلَيْهَا.
فَاِنْ فَضَلَ شَىْءٌ فَلِاَهْلِكَ. فَاِنْ فَضَلَ عَنْ اَهْلِكَ شَىْءٌ فَلِذِى
قَرَابَتِكَ. فَاِنْ فَضَلَ عَنْ ذِى قَرَابَتِكَ شَىْءٌ فَهَكَذَا وَ
ه?كَذَا. يَقُوْلُ فَبَيْنَ يَدَيْكَ وَعَنْ يَمِيْنِكَ وَعَنْ شِمَالِكَ.
مسلم 2: 692
Dari Jabir, ia
berkata : Ada seorang laki-laki dari Bani 'Udzrah ingin memerdekakan budaknya
secara mudabbar (kalau yang punya itu meninggal, maka budaknya itu jadi
merdeka). Kemudian berita itu sampai kepada Rasulullah SAW, lalu Rasulullah SAW
bertanya kepada orang laki-laki tersebut, "Apakah kamu mempunyai harta selain
budak itu ?". Orang laki-laki tersebut menjawab, "Tidak". Kemudian Rasulullah
SAW menawarkan budak itu kepada yang hadir. "Siapa yang mau membeli budaknya
orang ini ?". Lalu budak itu dibeli oleh Nu'aim bin 'Abdullah Al-'Adawiy dengan
harga delapan ratus dirham. Kemudian Nu'aim datang kepada Rasulullah SAW dengan
membawa uang tersebut, lalu beliau menyerahkan uang itu kepada orang laki-laki
tersebut. Kemudian beliau bersabda, "Mulailah dengan dirimu, bersedekahlah
padanya. Jika masih ada kelebihan, maka untuk keluargamu. Jika untuk keluargamu
masih ada kelebihan, maka untuk kerabat-kerabatmu. Dan jika untuk
kerabat-kerabatmu masih ada kelebihan, maka untuk demikian dan demikian". Beliau
mengisyaratkan "untuk depanmu dan kanan kirimu". [HR. Muslim
juz 2, hal. 692]
عَنْ حَكِيْمِ بْنِ حِزَامٍ رض عَنِ النَّبِيّ ص قَالَ: اَلْيَدُ
اْلعُلْيَا خَيْرٌ مِنَ اْليَدِ السُّفْلَى. وَ ابْدَأْ بِمَنْ تَعُوْلُ. وَ خَيْرُ
الصَّدَقَةِ عَنْ ظَهْرِ غِنًى. وَ مَنْ يَسْتَعِفَّ يُعِفَّهُ اللهُ. وَ مَنْ
يَسْتَغْنِ يُغْنِهِ اللهُ. البخارى 2: 117
Dari
Hakim bin Hizaam RA, dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Tangan yang di atas itu
lebih baik dari pada tangan yang di bawah. Dahulukanlah dalam pemberianmu kepada
orang yang menjadi tanggunganmu. Sebaik-baik sedeqah ialah yang lebih dari
keperluan. Dan barangsiapa yang berlaku perwira, maka Allah akan memelihara
keperwiraannya dan barangsiapa yang mencukupkan diri, maka Allah akan
mencukupkannya".
[HR. Bukhari juz 2, hal. 117]
Adil dalam
pemberian kepada anak
عَنْ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيْرٍ قَالَ: تَصَدَّقَ عَلَيَّ اَبِى
بِبَعْضِ مَالِهِ فَقَالَتْ اُمّى عَمْرَةُ بِنْتُ رَوَاحَةَ: لَا اَرْضَى حَتَّى
تُشْهِدَ رَسُوْلَ اللهِ ص. فَانْطَلَقَ اَبِى اِلَى النَّبِيّ ص لِيُشْهِدَهُ
عَلَى صَدَقَتِىْ، فَقَالَ لَهُ رَسُوْلُ اللهِ ص: اَفَعَلْتَ ه?ذَا بِوَلَدِكَ كُلّهِمْ؟ قَالَ: لَا. قَالَ: اِتَّقُوا اللهَ وَ
اعْدِلُوْا فِى اَوْلَادِكُمْ. فَرَجَعَ اَبِى فَرَدَّ تِلْكَ الصَّدَقَةَ. مسلم 3:
1242
Dari
Nu'man bin Basyir, ia berkata, “Ayahku memberikan sebagian hartanya kepadaku”.
Lalu ibuku, yaitu ‘Amrah binti Rawahah berkata, ”Aku tidak rela sehingga kamu
minta disaksikan kepada Rasulullah SAW”. Maka ayahku datang kepada Nabi SAW
meminta kepada beliau untuk menjadi saksi pemberiannya kepadaku. Lalu Rasulullah
SAW bertanya, “Apakah kamu juga memberikan seperti ini kepada semua anakmu ?".
Ayahku menjawab, “Tidak". Nabi SAW bersabda, “Bertaqwalah kepada Allah, dan
berbuatlah adil terhadap anak-anakmu". Lalu ayahku pulang dan menarik kembali
pemberian itu.
[HR. Muslim juz 3, hal. 1242].
عَنِ الشَّعْبِىّ حَدَّثَنِى النُّعْمَانُ بْنُ بَشِيْرٍ اَنَّ اُمَّهُ
بِنْتَ رَوَاحَةَ سَأَلَتْ اَبَاهُ بَعْضَ الْمَوْهِبَةِ مِنْ مَالِهِ لِابْنِهَا،
فَالْتَوَى بِهَا سَنَةً، ثُمَّ بَدَا لَهُ، فَقَالَتْ: لَا اَرْضَى حَتَّى
تُشْهِدَ رَسُوْلَ اللهِ ص عَلَى مَا وَهَبْتَ لِابْنِى. فَاَخَذَ اَبِى بِيَدِى وَ
اَنَا يَوْمَئِذٍ غُلَامٌ فَاَتَى رَسُوْلَ اللهِ ص فَقَالَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ،
اِنَّ اُمَّ ه?ذَا بِنْتَ رَوَاحَةَ اَعْجَبَهَا اَنْ اُشْهِدَكَ عَلَى الَّذِى
وَهَبْتُ لِابْنِهَا. فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: يَا بَشِيْرُ، اَلَكَ وَلَدٌ سِوَى
ه?ذَا؟. قَالَ: نَعَمْ. فَقَالَ: اَكُلَّهُمْ وَهَبْتَ لَهُ مِثْلَ
ه?ذَا؟. قَالَ: لَا. قَالَ: فَلَا تُشْهِدْنِى اِذًا، فَاِنّى لَا
اَشْهَدُ عَلَى جَوْرٍ. مسلم 3: 1243
Dari
Asy-Sya'biy, ia berkata : Nu'man bin Basyir menceritakan kepadaku bahwa ibunya,
yaitu binti Rawahah menanyakan kepada ayah Nu'man bin Basyir tentang sebagian
hartanya yang diberikan kepada anaknya. Pemberian itu sudah berlangsung setahun,
kemudian baru diketahui. Lalu ibunya Nu'man bin Basyir berkata kepada suaminya,
"Aku tidak rela atas pemberianmu kepada anakku ini sehingga kamu minta
dipersaksikan kepada Rasulullah SAW". Nu'man bin Basyir berkata : Lalu ayahku
memegang tanganku, membawaku menghadap kepada Rasulullah SAW. Pada waktu itu aku
belum dewasa. Lalu ayahku berkata, "Ya Rasulullah, sesungguhnya ibunya anak ini,
yaitu binti Rawahah menginginkan supaya saya memohon engkau sebagai saksi atas
pemberian yang saya berikan kepada anaknya". Lalu Rasulullah SAW bertanya, "Hai
Basyir, apakah kamu mempunyai anak selain anakmu ini ?". Ayahku menjawab, "Ya".
Rasulullah SAW bertanya lagi, "Apakah mereka masing-masing juga kamu beri
seperti yang kamu berikan kepada anakmu ini ?". Ayahku menjawab, "Tidak".
Rasulullah SAW bersabda, "Kalau begitu, janganlah kamu meminta aku menjadi
saksi, karena aku tidak mau menjadi saksi atas perbuatan yang menyimpang dari
kebenaran". [HR. Muslim
juz 3, hal. 1243]
عَنِ الشَّعْبِى عَنِ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيْرٍ قَالَ: اِنْطَلَقَ بِى
اَبِى يَحْمِلُنِى اِلَى رَسُوْلِ اللهِ ص، فَقَالَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، اِشْهَدْ
اَنّى قَدْ نَحَلْتُ النُّعْمَانَ كَذَا وَكَذَا مِنْ مَالِى. فَقَالَ: اَكُلَّ
بَنِيْكَ قَدْ نَحَلْتَ مِثْلَ مَا نَحَلْتَ النُّعْمَانَ؟. قَالَ: لَا. قَالَ:
فَاَشْهِدْ عَلَى هذَا غَيْرِى. ثُمَّ قَالَ: اَيَسُرُّكَ اَنْ يَكُوْنُوْا
اِلَيْكَ فِى الْبِرّ سَوَاءً؟. قَالَ: بَلَى. قَالَ: فَلَا اِذًا. مسلم 3:
1244
Dari
Asy-Sya'biy, dari Nu'man bin Basyir, ia berkata : Ayahku pernah membawaku pergi
menghadap Rasulullah SAW, lalu ayahku berkata, "Ya Rasulullah, saksikanlah bahwa
saya memberikan kepada anak saya Nu'man ini sekian dan sekian dari harta saya".
Lalu Rasulullah SAW bertanya, "Apakah kepada anak-anakmu yang lain juga kamu
berikan seperti yang kamu berikan kepada Nu'man ?". Ayahku menjawab, "Tidak".
"(Kalau begitu) persaksikanlah hal ini kepada selain aku". Kemudian beliau
bersabda, "Bukankah kamu senang kalau anak-anakmu itu sama dalam hal berbhakti
kepadamu ?". Ayahku menjawab, "Ya". Rasulullah SAW bersabda, "Kalau begitu,
janganlah kamu lakukan". [HR. Muslim
juz 3, hal. 1244]
عَنِ الشَّعْبِىّ عَنِ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيْرٍ قَالَ: نَحَلَنِى
اَبِى نَحْلًا ثُمَّ اَتَى بِى اِلَى رَسُوْلِ اللهِ ص لِيُشْهِدَهُ. فَقَالَ:
اَكُلَّ وَلَدِكَ اَعْطَيْتَهُ ه?ذَا؟. قَالَ: لَا. قَالَ: اَلَيْسَ تُرِيْدُ مِنْهُمُ الْبِرَّ مِثْلَ
مَا تُرِيْدُ مِنْ ذَا؟. قَالَ: بَلَى. قَالَ: فَاِنّى لَا اَشْهَدُ. مسلم 3:
1244
Dari
Asy-Sya'biy, dari Nu'man bin Basyir, ia berkata : Ayahku pernah memberikan suatu
pemberian kepadaku. Kemudian ayahku membawaku menghadap kepada Rasulullah SAW
memohon agar beliau mau menjadi saksi atas pemberian itu. Lalu Rasulullah SAW
bersabda, "Apakah kepada masing-masing anakmu juga kamu berikan seperti yang
kamu berikan kepada anakmu ini ?". Ayahku menjawab, "Tidak". Rasulullah SAW
bersabda, "Bukankah kamu menginginkan anak-anakmu yang lain berbhakti kepadamu
seperti yang kamu inginkan dari anakmu ini ?". Ayahku menjawab, "Ya". Rasulullah
SAW bersabda, "Sesungguhnya aku tidak mau menjadi saksi (atas pemberianmu kepada
anakmu ini)". [HR. Muslim
juz 3, hal. 1244]
عَنِ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيرٍ اَنَّهُ قَالَ: اِنَّ اَبَاهُ اَتَى
بِهِ رَسُوْلَ اللهِ ص فَقَالَ: اِنّى نَحَلْتُ ابْنِى ه?ذَا غُلَامًا كَانَ لِى. فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اَكُلَّ وَلَدِكَ
نَحَلْتَهُ مِثْلَ ه?ذَا؟. فَقَالَ: لَا. فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: فَارْجِعْهُ. مسلم 3:
1241
Dari Nu'man bin
Basyir bahwasanya ia mengatakan bahwa ayahnya pernah membawanya datang kepada
Rasulullah SAW, lalu ayahnya berkata, "Sesungguhnya saya memberikan budak saya
kepada anak saya ini". Kemudian Rasulullah SAW bertanya, "Apakah kepada
masing-masing anakmu juga kamu berikan seperti kepada anakmu ini ?". Jawab
ayahku, "Tidak". Maka Rasulullah SAW bersabda, "(Kalau begitu) maka tariklah
kembali pemberian itu". [HR. Muslim
juz 3, hal. 1241]
عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ اَبِيهِ قَالَ: حَدَّثَنَا
النُّعْمَانُ بْنُ بَشِيْرٍ، قَالَ وَقَدْ اَعْطَاهُ اَبُوْهُ غُلَامًا، فَقَالَ
لَهُ النَّبِىُّ ص: مَا ه?ذَا الْغُلَامُ؟. قَالَ: اَعْطَانِيْهِ اَبِى. قَالَ: فَكُلَّ
اِخْوَتِهِ اَعْطَيْتَهُ كَمَا اَعْطَيْتَ ه?ذَا؟. قَالَ: لَا. قَالَ: فَرُدَّهُ. مسلم 3:
1242
Dari Hisyam bin
'Urwah, dari ayahnya, ia berkata : Nu'man bin Basyir menceritakan kepada kami,
ia mengatakan, ayahnya telah memberi kepadanya seorang budak. Lalu Nabi SAW
bertanya kepadanya, "Budak siapa ini ?". Nu'man bin Basyir menjawab, "Ini budak
pemberian ayah saya". Nabi SAW bertanya kepada ayah saya, "Apakah kepada
masing-masing saudaranya juga kamu beri seperti yang kamu berikan kepada anakmu
ini ?". Jawab ayahku, "Tidak". Nabi SAW bersabda, "Tariklah kembali pemberian
itu". [HR. Muslim
juz 3, hal. 1242]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar