Menjaga persatuan dan menjauhi
perpecahan
Firman Allah SWT :
وَاعْتَصِمُوْا بِحَبْلِ اللهِ جَمِيْعًا وَّ لاَ تَفَرَّقُوْا
وَاذْكُرُوْا نِعْمَتَ اللهِ عَلَيْكُمْ اِذْ كُنْتُمْ اَعْدَآءً فَاَلَّفَ بَيْنَ
قُلُوْبِكُمْ فَاَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِه اِخْوَانًا، وَ كُنْتُمْ عَلى شَفَا
حُفْرَةٍ مّنَ النَّارِ فَاَنْقَذَكُمْ مّنْهَا، كَذلِكَ يُبَيّنُ اللهُ لَكُمْ
ايتِه لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُوْنَ.
ال عمران:
103
Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan
janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah akan ni'mat Allah kepadamu ketika
kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu,
lalu menjadilah kamu karena ni'mat Allah orang-orang yang bersaudara; dan kamu
telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya.
Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat
petunjuk. [QS. Ali 'Imran : 103]
وَ
اَطِيْعُوا اللهَ وَ رَسُوْلَه وَلاَ تَنَازَعُوْا فَتَفْشَلُوْا وَ تَذْهَبَ
رِيْحُكُمْ وَ اصْبِرُوْا، اِنَّ اللهَ مَعَ الصّبِرِيْنَ.
الانفال:
46
Dan tha’atlah kepada Allah dan
Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi
gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta
orang-orang yang sabar. [QS. Al-Anfaal : 46]
فَاتَّقُوا اللهَ وَ اَصْلِحُوْا ذَاتَ بَيْنِكُمْ، وَاَطِيْعُوا اللهَ
وَرَسُوْلَه اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ.
الانفال: 1
Maka bertaqwalah kepada Allah dan perbaikilah hubungan
diantara sesamamu, dan tha’atlah kepada Allah dan
Rasul-Nya jika kamu orang-orang yang beriman. [QS. Al-Anfal : 1]
وَ
اِنْ طَآئِفَتَانِ مِنَ اْلمُؤْمِنِيْنَ اقْتَتَلُوْا فَاَصْلِحُوْا بَيْنَهُمَا،
فَاِنْ بَغَتْ اِحْديهُمَا عَلَى اْلاُخْرى فَقَاتِلُوا الَّتِيْ تَبْغِيْ حَتّى
تَفِيْءَ اِلى اَمْرِ اللهِ، فَاِنْ فَآءَتْ فَاَصْلِحُوْا بَيْنَهُمَا بِاْلعَدْلِ
وَ اَقْسِطُوْا، اِنَّ اللهَ يُحِبُّ اْلمُقْسِطِيْنَ.
الحجرات: 9
Dan jika ada dua golongan dari orang-orang mukmin berperang
maka damaikanlah antara keduanya. Jika salah satu dari kedua golongan itu
berbuat aniaya terhadap golongan yang lain maka perangilah golongan yang berbuat
aniaya itu sehingga golongan itu kembali kepada perintah Allah; jika golongan
itu telah kembali (kepada perintah Allah), maka damaikanlah antara keduanya
dengan adil dan berlaku adillah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang
berlaku adil. [QS. Al-Hujurat : 9]
اِنَّمَا اْلمُؤْمِنُوْنَ اِخْوَةٌ فَاَصْلِحُوْا بَيْنَ اَخَوَيْكُمْ
وَ اتَّقُوا اللهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ.
الحجرات: 10
Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara karena itu
damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu
mendapat rahmat. [QS. Al-Hujurat : 10]
ياَيُّهَا الَّذِيْنَ امَنُوْا لاَ يَسْخَرْ قَوْمٌ مّنْ قَوْمٍ عَسى
اَنْ يَّكُوْنُوْا خَيْرًا مّنْهُمْ وَلاَ نِسَآءٌ مّنْ نّسَآءٍ عَسى اَنْ يَّكُنَّ
خَيْرًا مّنْهُنَّ، وَ لاَ تَلْمِزُوْآ اَنْفُسَكُمْ وَلاَ تَنَابَزُوْا
بِاْلاَلْقَابِ، بِئْسَ الاِسْمُ اْلفُسُوْقُ بَعْدَ اْلاِيْمَانِ، وَ مَنْ لَّمْ
يَتُبْ فَاُولئِكَ هُمُ الظّلِمُوْنَ.
الحجرات:11
Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum
memperolok-olokkan kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang
diperolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang memperolok-olokkan) dan jangan
pula wanita-wanita (memperolok-olokkan) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi
wanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang
memperolok-olokkan) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu
panggil-memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah
(panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertaubat, maka
mereka itulah orang-orang yang dhalim. [QS. Al-Hujurat : 11]
ياَيُّهَا الَّذِيْنَ امَنُوْا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مّنَ الظَّنّ،
اِنَّ بَعْضَ الظَّنّ اِثْمٌ وَّلاَ تَجَسَّسُوْا وَلاَ يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ
بَعْضًا، اَيُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَّأْكُلَ لَحْمَ اَخِيْهِ مَيْتًا
فَكَرِهْتُمُوْهُ، وَ اتَّقُوا اللهَ، اِنَّ اللهَ تَوَّابُ
الرَّحِيْمُ.
الحجرات:12
Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari
prasangka, sesungguhnya sebahagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu
mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu mempergunjingkan
sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang diantara kamu memakan daging
saudaranya yang sudah mati ? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan
bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha
Penyayang. [QS. Al-Hujurat : 12]
Hadits-hadits Nabi SAW :
عَنْ اَبِى مُوْسَى قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اَلْمُؤْمِنُ
لِلْمُؤْمِنِ كَاْلبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا.
مسلم 4: 1999
Dari Abu Musa, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Orang
mukmin dengan mukmin lainnya adalah seperti satu bangunan yang sebagiannya
dengan bagian yang lain saling menguatkan" [HR. Muslim juz 4, hal.
1999]
عَنِ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيْرٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَثَلُ
الْمُؤْمِنِيْنَ فِىْ تَوَادّهِمْ وَ تَرَاحُمِهِمْ وَ تَعَاطُفِهِمْ مَثَلُ
اْلجَسَدِ، اِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ اْلجَسَدِ
بِالسَّهَرِ وَ اْلحُمَّى.
مسلم 4: 1999
Dari Nu'man bin Basyir, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda,
"Perumpamaan orang-orang mukmin dalam berkasih sayang, cinta-mencintai, serta
memadu kasih ibarat satu tubuh, apabila ada anggota badan yang sakit maka
seluruh tubuh akan ikut merasa sakit, dengan tidak bisa tidur dan demam".
[HR. Muslim juz 4, hal. 1999]
عَنِ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيْرٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص:
اَلْمُسْلِمُوْنَ كَرَجُلٍ وَاحِدٍ اِنِ اشْتَكَى عَيْنُهُ اشْتَكَى كُلُّهُ، وَ
اِنِ اشْتَكَى رَأْسُهُ اشْتَكَى كُلُّهُ.
مسلم 4: 2000
Dari Nu'man bin Basyir, ia berkata : Rasulullah SAW
bersabda, "Orang-orang muslim itu ibarat satu orang, jika matanya sakit, maka
seluruh badannya ikut merasakan sakit. Dan bila kepalanya sakit, maka seluruh
tubuhnya ikut merasa sakit pula". [HR. Muslim juz 4, hal. 2000]
عَنْ اَنَسٍ عَنِ النَّبِيّ ص قَالَ: لاَ يُؤْمِنُ اَحَدُكُمْ حَتَّى
يُحِبَّ ِلاَخِيْهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ.
البخارى 1: 9
Dari Anas, dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Tidak beriman
seseorang diantara kalian, sehingga dia cinta untuk saudaranya sebagaimana dia
cinta untuk dirinya sendiri". [HR. Bukhari juz 1, hal. 9]
عَنْ اَبِى اَيُّوْبَ اْلاَنْصَارِيّ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: لاَ
يَحِلُّ لِمُسْلِمٍ اَنْ يَهْجُرَ اَخَاهُ فَوْقَ ثَلاَثِ لَيَالٍ. يَلْتَقِيَانِ
فَيُعْرِضُ هذَا وَ يُعْرِضُ هذَا.وَ خَيْرُهُمَا الَّذِيْ يَبْدَأُ
بِالسَّلاَمِ.
مسلم 4: 1984
Dari Abu Ayyub Al-Anshariy, ia berkata : Sesungguhnya
Rasulullah SAW bersabda, "Tidak halal bagi seorang muslim mendiamkan saudaranya
lebih tiga hari. (Apabila) keduanya bertemu, yang ini berpaling dan yang itu
berpaling. Dan sebaik-baik dari keduanya itu ialah orang yang memulai
mengucapkan salam". [HR. Muslim juz 4, hal. 1984]
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: اِيَّاكُمْ وَ
الظَّنَّ فَاِنَّ الظَّنَّ اَكْذَبُ اْلحَدِيْثِ. وَ لاَ تَحَسَّسُوْا وَلاَ
تَجَسَّسُوْا وَلاَ تَنَافَسُوْا وَلاَ تَحَاسَدُوْا وَ لاَ تَبَاغَضُوْا وَ لاَ
تَدَابَرُوْا، وَ كُوْنُوْا عِبَادَ اللهِ اِخْوَانًا.
مسلم 4: 1985
Dari Abu Hurairah, ia berkata : Sesungguhnya Rasulullah SAW
bersabda, “Jauhkanlah diri kalian
dari berprasangka (buruk), karena prasangka (buruk) itu adalah sedusta-dusta
perkataan (hati), janganlah kalian mendengar-dengarkan (pembicaraan orang lain)
dan janganlah kalian mencari-cari kesalahan orang lain, janganlah kalian
bersaing yang tidak sehat, janganlah kalian saling mendengki, janganlah saling
membenci dan janganlah saling membelakangi. Dan jadilah kamu sekalian
hamba-hamba Allah yang bersaudara”. [HR. Muslim juz 4,
hal. 1985]
عَنْ سَالِمٍ عَنْ اَبِيْهِ، اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ:
اَلْمُسْلِمُ اَخُو الْمُسْلِمِ، لاَ يَظْلِمُهُ وَلاَ يُسْلِمُهُ. مَنْ كَانَ فِى
حَاجَةِ اَخِيْهِ كَانَ اللهُ فِى حَاجَتِهِ. وَ مَنْ فَرَّجَ عَنْ مُسْلِمٍ
كُرْبَةً فَرَّجَ اللهُ عَنْهُ بِهَا كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ اْلقِيَامَةِ، وَ
مَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللهُ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ.
مسلم 4: 1996
Dari Salim dari ayahnya, ia berkata : Sesungguhnya Rasulullah
SAW bersabda, "Orang Islam itu saudaranya orang Islam yang lain, maka tidak
boleh ia menganiayanya dan tidak boleh membiarkannya (dengan tidak mau
menolongnya). Barangsiapa yang menolong kebutuhan saudaranya, maka Allah akan
menolong kebutuhannya. Dan barangsiapa yang meringankan satu kesusahan orang
muslim, Allah akan meringankan satu kesusahan dari kesusahan-kesusahannya pada
hari qiyamat. Dan barangsiapa yang menutup aib (cela) orang Islam, maka Allah
akan menutup aib (cela)nya besok pada hari qiyamat”. [HR. Muslim juz 4, hal. 1996]
عَنِ ابْنِ عُمَرَ اَنَّهُ سَمِعَ النَّبِيَّ ص يَقُوْلُ: لاَ
تَرْجِعُوْا بَعْدِى كُفَّارًا يَضْرِبُ بَعْضُكُمْ رِقَابَ بَعْضٍ.
البخارى 8: 91
Dari Ibnu ‘Umar, bahwasanya ia mendengar Nabi SAW bersabda,
“Janganlah sepeninggalku nanti kalian kembali kepada kekafiran, (yakni) sebagian
kalian memenggal leher sebagian yang lain”. [HR. Bukhari juz 8, hal.
91]
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ رض اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: مَنْ
حَمَلَ عَلَيْنَا السّلاَحَ فَلَيْسَ مِنَّا.
البخارى 8: 90
Dari ‘Abdullah bin ‘Umar RA, bahwasanya Rasulullah SAW
bersabda, “Barangsiapa yang mengangkat senjata untuk memerangi kami, maka ia
tidak termasuk golongan kami”. [HR. Bukhari juz 8, hal. 90]
عَنْ اَبِى بَكْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اِذَا اْلتَقَى
الْمُسْلِمَانِ بِسَيْفَيْهِمَا فَاْلقَاتِلُ وَ الْمَقْتُوْلُ فِى
النَّارِ.
مسلم 4: 2214
Dari Abu Bakrah, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda,
“Apabila dua orang muslim saling berhadapan dengan menghunus pedang
masing-masing, maka orang yang membunuh dan yang di bunuh di neraka”. [HR.
Muslim juz 4, hal. 2214]
عَنِ اْلاَحْنَفِ بْنِ قَيْسٍ قَالَ: خَرَجْتُ وَ اَنَا اُرِيْدُ هذَا
الرَّجُلَ فَلَقِيَنِى اَبُوْ بَكْرَةَ فَقَالَ: اَيْنَ تُرِيْدُ يَا اَحْنَفُ؟
قَالَ قُلْتُ: اُرِيْدُ نَصْرَ ابْنِ عَمّ رَسُوْلِ اللهِ ص، يَعْنِى عَلِيًّا.
قَالَ فَقَالَ لِىْ: يَا اَحْنَفُ، اِرْجِعْ فَاِنّى سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص
يَقُوْلُ: اِذَا تَوَاجَهَ الْمُسْلِمَانِ بِسَيْفَيْهِمَا فَاْلقَاتِلُ وَ
الْمَقْتُوْلُ فِى النَّارِ. قَالَ فَقُلْتُ، اَوْ قِيْلَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ،
هذَا اْلقَاتِلُ. فَمَا بَالُ الْمَقْتُوْلِ؟ قَالَ: اِنَّهُ قَدْ اَرَادَ قَتْلَ
صَاحِبِهِ.
مسلم 4: 2213
Dari Al-Ahnaf bin Qais, ia berkata, “Aku keluar ingin
menolong orang laki-laki ini”. Lalu Abu Bakrah menemuiku dan bertanya, “Akan
kemana engkau wahai Ahnaf ?”. Perawi mengatakan : (Ahnaf berkata), “Aku akan
membantu anak paman Rasulullah SAW, yakni ‘Ali”. Ahnaf mengatakan : Abu Bakrah
berkata kepadaku : Hai Ahnaf, kembalilah, karena aku mendengar Rasulullah SAW
bersabda, “Apabila dua orang muslim berhadapan dengan menghunus pedang, maka
orang yang membunuh dan yang dibunuh di dalam neraka”. Perawi berkata : Aku
(Ahnaf) bertanya, atau ada orang yang bertanya, “Ya Rasulullah, ini bagi yang
membunuh (sudah jelas), lalu bagaimana yang dibunuh ?”. Beliau bersabda,
“Sesungguhnya dia juga ingin membunuh saudaranya”. [HR. Muslim juz 4, hal.
2213]
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرٍو عَنِ النَّبِيّ ص قَالَ: اَلْمُسْلِمُ
مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُوْنَ مِنْ لِسَانِهِ وَ يَدِهِ وَ الْمُهَاجِرُ مَنْ هَجَرَ
مَا نَهَى اللهُ عَنْهُ.
البخارى 1: 8
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr dari Nabi SAW, beliau bersabda,
“Orang muslim itu orang yang mana orang muslim lainnya selamat dari lisan dan
tangannya. Dan orang yang berhijrah itu ialah orang yang berhijrah dari apa yang
Allah melarang dari padanya”. [HR. Bukhari juz 1, hal. 8]
قَالَ عَبْدُ اللهِ قَالَ النَّبِيُّ ص: سِبَابُ الْمُسْلِمِ فُسُوْقٌ
وَ قِتَالُهُ كُفْرٌ.
البخارى 8: 91
‘Abdullah (bin
Mas’ud) berkata : Nabi SAW bersabda, “Mencaci orang Islam itu merupakan
kefasiqan, dan membunuhnya merupakan kekafiran”. [HR. Bukhari juz 8, hal.
91]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar