Al-Quran dan Rasul
Firman
Allah SWT :
ياَيُّهَا الرَّسُوْلُ بَلّغْ مَآ اُنْزِلَ اِلَيْكَ مِنْ رَّبّكَ، وَ
اِنْ لَّمْ تَفْعَلْ فَمَا بَلَّغْتَ رِسلَتَه، وَ اللهُ يَعْصِمُكَ مِنَ النَّاسِ،
اِنَّ اللهَ لاَ يَهْدِي الْقَوْمَ الْكفِرِيْنَ. المائدة: 67
Hai Rasul,
sampaikanlah apa yang di turunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika tidak kamu
kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan
amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah
tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.
[QS. Al-Maaidah : 67]
..... وَ اَنْزَلْنَآ اِلَيْكَ الذّكْرَ
لِتُبَيّنَ لِلنَّاسِ مَا نُزّلَ اِلَيْهِمْ وَلَعَلَّهُمْ
يَتَفَكَّرُوْنَ. النحل: 44
….... Dan Kami
turunkan kepadamu Al-Qur'an, agar kamu menerangkan kepada umat manusia apa yang
telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkan,
[QS. An-Nahl : 44]
وَمَآ اَنْزَلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَابَ اِلاَّ لِتُبَيّنَ لَهُمُ
الَّذِي اخْتَلَفُوْا فِيْهِ وَ هُدًى وَّ رَحْمَةً لّقَوْمٍ
يُّؤْمِنُوْنَ. النحل: 64
Dan Kami tidak
menurunkan kepadamu Al-Kitab (Al-Qur'an) ini, melainkan agar kamu dapat
menjelaskan kepada mereka apa yang mereka perselisihkan itu dan menjadi petunjuk
dan rahmat bagi kaum yang beriman.
[QS. An-Nahl : 64]
وَ نَزَّلْنَا عَلَيْكَ الْكِتبَ تِبْيَانًا لّكُلّ شَيْءٍ وَّهُدًى وَّ
رَحْمَةً وَّبُشْرى لِلْمُسْلِمِيْنَ. النحل: 89
Dan Kami
turunkan kepadamu Al-Kitab (Al-Qur'an) untuk menjelaskan segala sesuatu dan
petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah
diri.
[QS. An-Nahl : 89]
الر، كِتبٌ اَنْزَلْنهُ اِلَيْكَ لِتُخْرِجَ النَّاسَ مِنَ الظُّلُمتِ
اِلَى النُّوْرِ بِاِذْنِ رَبّـهِمْ اِلى صِرَاطِ الْعَزِيْزِ
الْحَمِيْدِ. ابرهيم: 1
Alif, laam raa.
(Ini adalah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia
dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan izin Tuhan mereka,
(yaitu) menuju jalan Tuhan Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji.
[QS. Ibrahim : 1]
هُوَ الَّذِيْ يُنَزّلُ عَلى عَبْدِه ايتٍ بَيّنتٍ لّيُخْرِجَكُمْ مّنَ
الظُّلُمتِ اِلَى النُّوْرِ، وَ اِنَّ اللهَ بِكُمْ لَرَءُوْفٌ
رَّحِيْمٌ. الحديد: 9
Dia-lah yang
menurunkan kepada hamba-Nya ayat-ayat yang terang (Al-Qur'an) supaya Dia
mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya. Dan sesungguhnya Allah
benar-benar Maha Penyantun lagi Maha Penyayang terhadapmu.
[QS. Al-Hadiid : 9]
وَ يَوْمَ يَعَضُّ الظَّالِمُ عَلى يَدَيْهِ يَقُوْلُ يلَيْتَنِي
اتَّخَذْتُ مَعَ الرَّسُوْلِ سَبِيْلاً(27) يوَيْلَتى لَيْتَنِيْ لَمْ اَتَّخِذْ فُلاَنًا خَلِيْلاً(28) لَقَدْ
اَضَلَّنِيْ عَنِ الذّكْرِ بَعْدَ اِذْ جَآءَنِيْ، وَ كَانَ الشَّيْطنُ للاِنْسَانِ
خَذُوْلاً(29) وَ قَالَ الرَّسُوْلُ يرَبّ اِنَّ قَوْمِي اتَّخَذُوْا هذَا
الْقُرْانَ مَهْجُوْرًا(30) الفرقان: 27-30
Dan (ingatlah)
hari (ketika itu) orang yang dhalim menggigit dua tangannya, seraya berkata,
"Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama
Rasul.
(27)
Kecelakaan
besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak menjadikan si fulan itu teman akrab
(ku). (28)
Sesungguhnya
dia telah menyesatkan aku dari Al-Qur'an ketika Al-Qur'an itu telah datang
kepadaku. Dan adalah syaithan itu tidak mau menolong manusia".
(29)
Berkatalah
Rasul, "Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan Al-Qur'an ini suatu yang
tidak diacuhkan". [QS.
Al-Furqaan : 27-30]
اَلَّذِيْنَ يَتَّبِعُوْنَ الرَّسُوْلَ النَّبِيَّ اْلاُمّيَّ الَّذِيْ
يَجِدُوْنَه مَكْتُوْبًا عِنْدَهُمْ فِي التَّوْريةِ وَ اْلاِنْجِيْلِ يَأْمُرُهُمْ
بِالْمَعْرُوْفِ وَ يَنْهيهُمْ عَنِ الْمُنْكَرِ وَ يُحِلُّ لَهُمُ الطَّيّبتِ وَ
يُحَرّمُ عَلَيْهِمُ الْخَبَآئِثَ وَ يَضَعُ عَنْهُمْ اِصْرَهُمْ وَ اْلاَغْللَ
الَّتِيْ كَانَتْ عَلَيْهِمْ، فَالَّذِيْنَ امَنُوْا بِه وَ عَزَّرُوْهُ وَ
نَصَرُوْهُ وَ اتَّبَعُوا النُّوْرَ الَّذِيْ اُنْزِلَ مَعَه، اُولئِكَ هُمُ
الْمُفْلِحُوْنَ. الاعراف: 157
(Yaitu) orang-orang
yang mengikut Rasul, Nabi yang ummiy yang (namanya) mereka dapati tertulis di
dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan
yang ma'ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang munkar dan menghalalkan
bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan
membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka.
Maka orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya dan
mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al-Qur'an), mereka
itulah orang-orang yang beruntung.
[QS. Al-A'raaf : 157]
Uraian
:
Pada
QS. Al-Maaidah : 67 Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad SAW supaya
menyampaikan dan menyiarkan apa-apa yang diturunkan oleh Allah SWT kepada
beliau, yaitu Al-Qur'an. Dan jika beliau tidak mengerjakan apa yang
diperintahkan itu, berarti beliau tidak menyampaikan amanat-Nya. Dan beliau
sudah menyampaikan risalah dari Allah itu dengan sempurna.
Dengan
demikian jelaslah bagi kita bahwa tugas kewajiban Nabi Muhammad SAW ialah
menyampaikan Al-Qur'an kepada ummat manusia.
Pada
QS. An-Nahl : 44 menjelaskan bahwa Allah menurunkan Al-Qur'an kepada Nabi
Muhammad SAW, agar beliau menerangkan kepada manusia mengenai urusan iman,
ibadah dan hukum-hukum, baik dengan perkataan maupun dengan perbuatan. Dan
dengan keterangan itu dikehendaki supaya manusia mau
berfikir.
Pada
QS. An-Nahl : 64 Allah memerintahkan supaya Nabi Muhammad SAW menerangkan
Al-Qur'an kepada orang-orang yang berselisih tentang hukum-hukum syari'at dan
tentang urusan ibadah. Dan Al-Qur'an itu menjadi petunjuk dan rahmat bagi
orang-orang yang beriman.
Pada
QS. An-Nahl : 89 menerangkan bahwa Al-Qur'an yang telah diturunkan kepada Mabi
Muhammad SAW itu menjelaskan tiap-tiap sesuatu, menjadi hidayah dan rahmat serta
membawa berita gembira bagi orang-orang yang berserah
diri.
Pada
QS. Ibrahim : 1 dan Al-Hadiid : 9 menjelaskan bahwa Allah menurunkan Al-Qur'an
kepada Nabi Muhammad SAW supaya beliau mengeluarkan manusia dari kegelapan
kepada cahaya terang benderang dengan idzin Allah menuju ke jalan Allah Yang
Maha Perkasa lagi Maha Terpuji. Dan Allah Maha Penyantun lagi Maha Penyayang
kepada hamba-Nya.
Pada
QS. Al-Furqaan : 27-30 menerangkan penyesalan orang-orang yang mengabaikan
Al-Qur'an. Mereka di hari qiyamat menyesali perbuatan mereka ketika di dunia
tidak mau mengikuti Rasulullah SAW, karena terpengaruh oleh kawan-kawannya yang
tersesat dari jalan Allah, yang menjadi pengikuti
syaithan.
Pada
QS. Al-A'raaf : 157 menerangkan bahwa orang-orang yang beriman kepada Nabi
Muhammad SAW dan meneguhkan pendiriannya, memuliakannya, membelanya, dan
mengikuti Al-Qur'an yang diturunkan kepadanya, mereka itu adalah orang-orang
yang berbahagia.
4.
Al-Qur'an dasar hukum yang pertama
اِنَّآ اَنْزَلْنَآ اِلَيْكَ الْكِتبَ بِالْحَقّ لِتَحْكُمَ بَيْنَ
النَّاسِ بِمَآ اَريكَ اللهُ، وَلاَ تَكُنْ لّلْخَآئِنِيْنَ خَصِيْمًا. النساء: 105
Sesungguhnya
Kami telah menurunkan Kitab kepadamu dengan membawa kebenaran, supaya kamu
mengadili antara manusia dengan apa yang telah Allah wahyukan kepadamu, dan
janganlah kamu menjadi penentang (orang yang tidak bersalah), karena (membela)
orang-orang yang khianat,
[QS.
An-Nisaa' : 105]
اَفَغَيْرَ اللهِ اَبْتَغِيْ حَكَمًا وَّ هُوَ الَّذِيْ اَنْزَلَ
اِلَيْكُمُ الْكِتبَ مُفَصَّلاً، وَ الَّذِيْنَ اتَيْنهُمُ الْكِتبَ يَعْلَمُوْنَ
اَنَّه مُنَزَّلٌ مّنْ رَّبّكَ بِالْحَقّ فَلاَ تَكُوْنَنَّ مِنَ
الْمُمْتَرِيْنَ. الانعام: 114
Maka patutkah
aku mencari hakim selain daripada Allah, padahal Dialah yang telah menurunkan
kitab (Al-Qur'an) kepadamu dengan terperinci ? Orang-orang yang telah Kami
datangkan kitab kepada mereka, mereka mengetahui bahwa Al-Qur'an itu diturunkan
dari Tuhanmu dengan sebenarnya. Maka janganlah kamu sekali-kali termasuk orang
yang ragu-ragu.
[QS. Al-An'aam : 114]
وَ اَنِ احْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَآ اَنْزَلَ اللهُ وَلاَ تَتَّبِعْ
اَهْوَآءَهُمْ وَاحْذَرْهُمْ اَنْ يَّفْتِنُوْكَ عَنْ بَعْضِ مَآ اَنْزَلَ اللهُ
اِلَيْكَ، فَاِنْ تَوَلَّوْا فَاعْلَمْ اَنَّمَا يُرِيْدُ اللهُ اَنْ يُّصِيْبَهُمْ
بِبَعْضِ ذُنُوْبِهِمْ، وَ اِنَّ كَثِيْرًا مّنَ النَّاسِ لَفسِقُوْنَ(49) اَفَحُكْمَ الْجَاهِلِيَّةِ يَبْغُوْنَ، وَ مَنْ اَحْسَنُ مِنَ اللهِ
حُكْمًا لّقَوْمٍ يُّوْقِنُوْنَ(50) المائدة: 49-50
dan hendaklah
kamu memutuskan perkara diantara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan
janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu terhadap
mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah
diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah
diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan
menimpakan mushibah kepada mereka disebabkan sebagian dosa-dosa mereka. Dan
sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang
fasiq.
(49)
Apakah hukum
Jahiliyyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada
(hukum) Allah bagi orang-orang yang yaqin? (50)
[QS. Al-Maaidah : 49-50]
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْنَ يَزْعُمُوْنَ اَنَّهُمْ امَنُوْا بِمَآ
اُنْزِلَ اِلَيْكَ وَمَآ اُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ يُرِيْدُوْنَ اَنْ يَّتَحَاكَمُوْآ
اِلَى الطَّاغُوْتِ وَقَدْ اُمِرُوْآ اَنْ يَّكْفُرُوْا بِه وَ يُرِيْدُ الشَّيْطنُ
اَنْ يُّضِلَّهُمْ ضَللاً بَعِيْدًا. النساء: 60
Apakah kamu
tidak memperhatikan orang-orang yang mengaku dirinya telah beriman kepada apa
yang diturunkan kepadamu dan kepada apa yang diturunkan sebelum kamu ? Mereka
hendak berhakim kepada thaghut, padahal mereka telah diperintah mengingkari
thaghut itu. Dan syaithan bermaksud menyesatkan mereka (dengan) penyesatan yang
sejauh-jauhnya.
[QS.
An-Nisaa' : 60]
وَلاَ تَقُوْلُوْا لِمَا تَصِفُ اَلْسِنَتُكُمُ الْكَذِبَ هذَا حَللٌ
وَّ هذَا حَرَامٌ لّتَفْتَرُوْا عَلَى اللهِ الْكَذِبَ، اِنَّ الَّذِيْنَ
يَفْتَرُوْنَ عَلَى اللهِ الْكَذِبَ لاَ يُفْلِحُوْنَ. النحل: 116
Dan janganlah
kamu mengatakan terhadap apa yang disebut-sebut oleh lidahmu secara dusta "Ini
halal dan ini haram", untuk mengada-adakan kebohongan terhadap Allah.
Sesungguhnya orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah tiadalah
beruntung.
[QS.
An-Nahl : 116]
قُلْ اَرَءَيْتُمْ مَّآ اَنْزَلَ اللهُ لَكُمْ مّنْ رّزْقٍ فَجَعَلْتُمْ
مّنْهُ حَرَامًا وَّحَللاً، قُلْ آللهُ اَذِنَ لَكُمْ اَمْ عَلَى اللهِ
تَفْتَرُوْنَ. يونس: 59
Katakanlah,
"Terangkanlah kepadaku tentang rezqi yang diturunkan Allah kepadamu, lalu kamu
jadikan sebagiannya haram dan (sebagiannya) halal". Katakanlah, "Apakah Allah
telah memberikan idzin kepadamu (tentang ini) atau kamu mengada-adakan saja
terhadap Allah ?".
[QS.
Yuunus : 59]
وَمَنْ لَّمْ يَحْكُمْ بِمَآ اَنْزَلَ اللهُ فَاُولئِكَ هُمُ
الْكفِرُوْنَ. المائدة: 44
Barangsiapa
yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah
orang-orang yang kafir.
[QS.
Al-Maaidah : 44]
وَمَنْ لَّمْ يَحْكُمْ بِمَآ اَنْزَلَ اللهُ فَاُولئِكَ هُمُ
الظّلِمُوْنَ. المائدة: 45
Barangsiapa
tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu
adalah orang-orang yang dhalim.
[QS.
Al-Maaidah : 45]
وَمَنْ لَّمْ يَحْكُمْ بِمَآ اَنْزَلَ اللهُ فَاُولئِكَ هُمُ
الْفسِقُوْنَ. المائدة: 47
Barangsiapa
tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu
adalah orang-orang yang fasiq.
[QS. Al-Maaidah : 47]
Uraian
:
Pada
QS. An-Nisaa' 105, menunjukkan bahwa Allah menurunkan Al-Qur'an kepada Nabi
Muhammad SAW dengan membawa kebenaran, agar Nabi Muhammad SAW memberi hukum dan
keputusan diantara ummat manusia menurut pengertian yang telah
ditunjukkan-Nya.
Pada
QS. Al-An'aam : 114, menunjukkan bahwa Nabi Muhammad SAW diperintahkan oleh
Allah SWT supaya menyatakan kepada manusia, "Apakah patut aku mencari hakim
selain daripada Allah ?". "Padahal Allah yang telah menurunkan Al-Qur'an dengan
jelas kepada kamu sekalian".
Tegasnya,
Allah telah menurunkan Al-Qur'an yang di dalamnya antara lain berisi
hukum-hukum, maka tidak sepantasnya orang mencari atau memakai hukum-hukum yang
lain selain hukum-hukum Allah yang telah disebutkan di dalam
Al-Qur'an.
Pada
QS. Al-Maaidah : 49-50, menunjukkan bahwa Nabi Muhammad SAW diperintahkan agar
menghukumi diantara manusia dengan hukum yang telah diturunkan oleh Allah
(Al-Qur'an). Kemudian Nabi SAW supaya menyatakan kepada orang-orang yang yaqin
bahwa tidak ada hukum yang lebih baik, lebih tepat dipergunakan bagi manusia,
selain dari hukum Allah".
Pada
QS. An-Nisaa' : 60, menerangkan bahwa Allah telah memerintahkan kepada
orang-orang yang beriman kepada Al-Qur'an dan kepada kitab-kitab yang telah
diturunkan kepada Nabi SAW yang datang sebelum Nabi Muhammad SAW, supaya mereka
itu mengkufuri thaghut, yaitu sesuatu yang melewati batas, dan agar tidak
menyerahkan urusan hukum kepada thaghut. Maka kalau mereka itu betul beriman
kepada Al-Qur'an dan kepada kitab-kitab sebelumnya, haruslah mereka menyerahkan
urusan hukum kepada hukum-hukum Allah.
Pada
QS. An-Nahl : 116, menerangkan bahwa kita dilarang mengatakan tentang sesuatu,
baik yang berupa makanan, maupun lainnya, "Ini halal, dan ini haram", dengan
mengadakan kebohongan terhadap Allah.
Pada
QS. Yuunus : 59, menerangkan bahwa rezqi yang telah dikaruniakan oleh Allah
kepada ummat manusia, tidak boleh dikatakan halal maupun haram menurut kemauan
manusia sendiri, karena yang berhaq menghalalkan dan mengharamkan sesuatu itu
hanya Allah sendiri. Oleh karena itu orang yang menetapkan sesuatu "ini halal
dan ini haram", haruslah dengan keterangan yang jelas dari
Allah.
Pada
QS. Al-Maaidah : 44, 45 dan 47, menunjukkan bahwa orang yang menghukumi segala
sesuatu tidak dengan hukum yang telah diturunkan oleh Allah, maka ia adalah
fasiq, dhalim dan kafir.
Dengan
ayat-ayat tersebut jelaslah bahwa Al-Qur'an adalah pokok atau dasar hukum yang
pertama dan utama dalam Islam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar