Berkata
Jujur dan Menjauhi Dusta
Firman
Allah SWT :
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًا(70) يُصْلِحْ
لَكُمْ اَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ، وَمَنْ يُّطِعِ اللهَ
وَرَسُوْلَه فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا(71) الاحزاب: 70-71
Hai
orang-orang yang beriman, bertaqwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan
yang benar, (70)
niscaya
Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan
barangsiapa mentha'ati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat
kemenangan yang besar. (71)
[QS. Al-Ahzaab : 70-71]
Hadits-hadits
Rasulullah SAW :
عَنْ عَبْدِ اللهِ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم:
عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَاِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِى اِلىَ اْلبِرِّ وَاِنَّ اْلبِرَّ
يَهْدِى اِلىَ اْلجَنَّةِ. وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى
الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ صِدِّيْقًا. وَاِيَّاكُمْ وَاْلكَذِبَ
فَاِنَّ اْلكَذِبَ يَهْدِى اِلىَ اْلفُجُوْرِ وَاِنَّ اْلفُجُوْرَ يَهْدِى اِلىَ
النَّارِ. وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ وَيَتَحَرَّى اْلكَذِبَ حَتَّى
يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ كَذَّابًا. مسلم 4: 2013
Dari
'Abdullah (bin Mas'ud), ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Wajib atasmu
berlaku jujur, karena sesungguhnya jujur itu membawa kepada kebaikan dan
kebaikan itu membawa ke surga. Dan terus-menerus seseorang berlaku jujur dan
memilih kejujuran sehingga dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Dan
jauhkanlah dirimu dari dusta, karena sesungguhnya dusta itu membawa kepada
kedurhakaan, dan durhaka itu membawa ke neraka. Dan terus menerus seseorang itu
berdusta dan memilih yang dusta sehingga dicatat di sisi Allah sebagai
pendusta".
[HR. Muslim juz 4, hal. 2013]
عَنْ اَبِى بَكْرٍ الصِّدِّيْقِ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ
اللهِ صلى الله عليه وسلم: عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ، فَاِنَّهُ مَعَ اْلبِرِّ
وَهُمَا فِى اْلجَنَّةِ. وَاِيَّاكُمْ وَاْلكَذِبَ، فَاِنَّهُ مَعَ اْلفُجُوْرِ
وَهُمَا فِى النَّارِ. ابن حبان فى صحيحه 5: 368، رقم 5743
Dari
Abu Bakar Ash-Shiddiq RA ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Wajib atasmu
berlaku jujur, karena jujur itu bersama kebaikan, dan keduanya di surga. Dan
jauhkanlah dirimu dari dusta, karena dusta itu bersama kedurhakaan, dan keduanya
di neraka".
[HR. Ibnu Hibban di dalam Shahihnya, juz 5, hal. 368, no. 5743]
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ مَسْعُوْدٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى
الله عليه وسلم: اِنَّ الصِّدْقَ بِرٌّ، وَاِنَّ اْلبِرَّ يَهْدِى اِلىَ
اْلجَنَّةِ. وَاِنَّ اْلعَبْدَ لَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ
اللهِ صِدِّيْقًا. وَاِنَّ اْلكَذِبَ فُجُوْرٌ، وَاِنَّ اْلفُجُوْرَ يَهْدِى اِلىَ
النَّارِ. وَاِنَّ اْلعَبْدَ لَيَتَحَرَّى اْلكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ
كَذَّابًا. مسلم 4: 2013
Dari
'Abdullah bin Mas'ud, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya jujur
itu adalah kebaikan, dan sesungguhnya kebaikan itu membawa ke surga. Dan
sesungguhnya seorang hamba memilih berlaku jujur sehingga dicatat di sisi Allah
sebagai orang yang jujur. Dan sesungguhnya dusta itu adalah kedurhakaan, dan
sesungguhnya durhaka itu membawa ke neraka. Dan sesungguhnya seorang hamba
memilih berlaku dusta sehingga dicatat (di sisi Allah) sebagai
pendusta".
[HR. Muslim juz 4, hal. 2013]
عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ عَنْ رَسُوْلِ اللهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ:
مَنْ يَضْمَنْ لِى مَا بَيْنَ لَحْيَيْهِ وَمَا يَيْنَ رِجْلَيْهِ اَضْمَنْ لَهُ
الْجَنَّةَ. البحارى 7: 184
Dari
Sahl bin Sa'ad, dari Rasulullah SAW, beliau bersabda, "Barangsiapa yang mau
menjamin padaku apa yang ada diantara dua rahangnya dan apa yang ada diantara
dua kakinya, maka aku jamin untuknya surga".
[HR. Bukhari juz 7, hal. 184]
عَنْ عُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِ اَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم
قَالَ: اِضْمَنُوْا لىِ سِتًّا مِنْ اَنْفُسِكُمْ، اَضْمَنْ لَكُمُ اْلجَنَّةَ.
اُصْدُقُوْا اِذَا حَدَّثْتُمْ، وَاَوْفُوْا اِذَا وَعَدْتُمْ، وَاَدُّوْا اِذَا
ائْتُمِنْتُمْ، وَاحْفَظُوْا فُرُوْجَكُمْ، وَغُضُّوْا اَبْصَارَكُمْ، وَكُفُّوْا
اَيْدِيَكُمْ. احمد 8: 412، رقم: 22821
Dari
'Ubaadah bin Shaamit, bahwasanya Nabi SAW bersabda, "Hendaklah kalian menjamin
padaku enam perkara dari diri kalian, niscaya aku menjamin surga bagi kalian :
1. Jujurlah apabila kalian berbicara, 2. Sempurnakanlah (janji kalian) apabila
kalian berjanji, 3. Tunaikanlah apabila kalian diberi amanat, 4. Jagalah
kemaluan kalian, 5. Tundukkanlah pandangan kalian (dari ma'shiyat) dan 6.
Tahanlah tangan kalian (dari hal yang tidak baik)".
[HR. Ahmad juz 8, hal. 412, no. 22821, dla'if karena Al-Muththalib tidak
mendengar dari 'Ubaadah bin Ash-Shaamit]
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرٍو اَنَّ رَجُلًا جَاءَ اِلىَ النَّبِيِّ
صلى الله عليه وسلم فَقَالَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، مَا عَمَلُ اْلجَنَّةِ؟ قَالَ:
اَلصِّدْقُ. وَاِذَا صَدَقَ الْعَبْدُ بَرَّ، وَاِذَا بَرَّ اٰمَنَ، وَاِذَا اٰمَنَ دَخَلَ اْلجَنَّةَ. قَالَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، وَمَا عَمَلُ
النَّارِ؟ قَالَ: َالْكَذِبُ، اِذَا كَذَبَ فَجَرَ، وَاِذَا فَجَرَ كَفَرَ، وَاِذَا
كَفَرَ يَعْنِى النَّارَ. احمد 2: 589، رقم: 6652
Dari
Abdullah bin 'Amr, ia berkata : Ada seorang laki-laki datang kepada Nabi SAW,
lalu bertanya, "Ya Rasulullah, apakah amalan surga itu ?". Rasulullah SAW
bersabda, "(Amalan surga itu ialah) jujur. Apabila seorang hamba itu jujur
berarti dia itu baik, apabila baik dia beriman, dan apabila dia beriman maka dia
masuk surga". Orang itu bertanya lagi, "Ya Rasulullah, apakah amalan neraka itu
?". Rasulullah SAW bersabda, "(Amalan neraka itu ialah) dusta. Apabila seorang
hamba itu berdusta berarti dia durhaka, apabila durhaka dia kafir dan apabila
kafir maka dia masuk neraka".
[HR. Ahmad juz 2, hal. 589, no. 6652, dla'if karena dalam sanadnya ada perawi
bernama Ibnu Lahii'ah]
عَنْ اَبِى بَرْزَةَ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم
يَقُوْلُ: اَلَا اِنَّ اْلكَذِبَ يُسَوِّدُ اْلوَجْهَ. وَالنَّمِيْمَةَ مِنْ
عَذَابِ اْلقَبْرِ. ابن حبان فى صحيحه 13: 44، رقم: 5735
Dari
Abu Barzah, ia berkata : Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Ketahuilah,
sesungguhnya dusta itu menghitamkan wajah dan namimah itu menyebabkan siksa
qubur".
[HR. Ibnu Hibban juz 13, hal. 44, no. 5735, dla'if karena dalam sanadnya ada
perawi bernama Ziyaad bin Al-Mundzir, ia kadzdzaab]
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ:
اٰيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلَاثٌ. اِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَاِذَا وَعَدَ
اَخْلَفَ وَاِذَا ائْتُمِنَ خَانَ. البخارى 1: 14
Dari
Abu Hurairah, dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Tanda kemunafiqan itu ada tiga
hal, yaitu : 1. Apabila berbicara ia berdusta, 2. Apabila berjanji menyelisihi
dan 3. Apabila diberi amanat ia khianat".
[HR. Bukhari juz 1, hal. 14]
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرٍو اَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم
قَالَ: اَرْبَعٌ مَنْ كُنَّ فِيْهِ كَانَ مُنَافِقًا خَالِصًا، وَمَنْ كَانَتْ
فِيْهِ خَصْلَةٌ مِنْهُنَّ كَانَتْ فِيْهِ خَصْلَةٌ مِنَ النِّفَاقِ حَتَّى
يَدَعَهَا. اِذَا ائْتُمِنَ خَانَ، وَاِذَا حَدَّثَ كَذَبَ، وَاِذَا عَاهَدَ
غَدَرَ، وَاِذَا خَاصَمَ فَجَرَ. البخارى 1: 14
Dari
Abdullah bin 'Amr bahwasanya Nabi SAW bersabda, "Ada empat hal barangsiapa yang
empat hal itu ada padanya maka ia adalah orang munafiq yang sebenarnya. Dan
barangsiapa ada padanya satu bagian dari yang empat hal itu berarti ada padanya
satu bagian dari kemunafiqan sehingga ia meninggalkannya, yaitu : 1. Apabila
diberi amanat ia khianat, 2. Apabila berbicara ia berdusta, 3. Apabila berjanji
menyelisihi dan 4. Apabila bertengkar ia curang".
[HR. Bukhari juz 1, hal. 14]
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ:
اَتَدْرُوْنَ مَا اْلغِيْبَةُ؟ قَالُوْا: اَللهُ وَرَسُوْلُهُ اَعْلَمُ. قَالَ:
ذِكْرُكَ اَخَاكَ بِمَا يَكْرَهُ. قِيْلَ: اَفَرَأَيْتَ اِنْ كَانَ فِى اَخِى مَا
اَقُوْلُ؟ قَالَ: اِنْ كَانَ فِيْهِ مَا تَقُوْلُ فَقَدِ اغْتَبْتَهُ، وَاِنْ لَمْ
يَكُنْ فِيْهِ فَقَدْ بَهَتَّهُ. مسلم 4: 2001
Dari
Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah SAW bersabda (kepada para shahabatnya),
“Tahukah kalian apakah ghibah itu ?”. Para shahabat menjawab, “Allah dan
Rasul-Nya yang lebih mengetahui”. Beliau bersabda, “(Ghibah) ialah kamu menyebut
tentang saudaramu dengan apa-apa yang dia tidak suka”. Ada yang bertanya kepada
beliau, “Bagaimana pendapat engkau jika keadaan saudaraku itu memang betul-betul
seperti apa yang aku katakan ?”. Rasulullah SAW bersabda, “Jika keadaan
saudaramu itu betul seperti apa yang kamu katakan, maka sungguh kamu telah
berbuat ghibah kepadanya. Dan jika (apa yang kamu katakan itu) tidak ada
padanya, maka berarti kamu telah berbuat buhtan (kebohongan)
kepadanya”.
[HR. Muslim juz 4, hal. 2001]
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرٍو اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه
وسلم قَالَ: اَرْبَعٌ اِذَا كُنَّ فِيْكَ فَلَا عَلَيْكَ مَا فَاتَكَ مِنَ
الدُّنْيَا: حِفْظُ اَمَانَةٍ وَصِدْقُ حَدِيْثٍ وَحُسْنُ خَلِيْقَةٍ وَعِفَّةٌ فِى
طُعْمَةٍ. احمد 2: 591، رقم: 6664
Dari
'Abdullah bin 'Amr, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, "Ada empat hal apabila
ada padamu maka tidak menyusahkanmu kehilangan dunia. yaitu : 1. menjaga amanah,
2. jujur dalam berbicara, 3. bagus perilakunya, dan 4. tidak rakus terhadap
makanan".
[HR. Ahmad, juz 2, hal. 591, no.6664, dla'if karena dalam sanadnya ada perawi
bernama Ibnu Lahii'ah]
عَنْ اَبِى الْحَوْرَاءِ السَّعْدِيِّ قَالَ: قُلْتُ لِلْحَسَنِ بْنِ
عَلِيٍّ: مَا حَفِظْتَ مِنْ رَسُوْلِ اللهِ صلى الله عليه وسلم؟ قَالَ: حَفِظْتُ
مِنْ رَسُوْلِ اللهِ صلى الله عليه وسلم: دَعْ مَا يَرِيْبُكَ اِلىَ مَا لَا
يَرِيْبُكَ. فَاِنَّ الصِّدْقَ طُمَأْنِيْنَةٌ، وَاِنَّ اْلكَذِبَ
رِيْبَةٌ. الترمذى 4: 77، رقم: 2637، و قال هذا حديث صحيح
Dari
Abul Hauraa' As-Sa'diy, ia berkata : Aku bertanya kepada Hasan bin 'Aliy, "Apa
yang kamu hafal dari Rasulullah SAW ?". Ia berkata : Aku hafal dari Rasulullah
SAW (beliau bersabda), "Tinggalkan apa-apa yang meragukanmu (berpindahlah)
kepada apa-apa yang tidak meragukanmu, karena jujur itu adalah ketenangan dan
dusta itu adalah keraguan".
[HR. Tirmidzi juz 4, hal. 77, no. 2637, ia berkata : Ini hadits
shahih]
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم:
لَا يُؤْمِنُ اْلعَبْدُ اْلاِيْمَانَ كُلَّهُ حَتَّى يَتْرُكَ اْلكَذِبَ مِنَ
الْمُزَاحَةِ وَيَتْرُكَ الْمِرَاءَ وَاِنْ كَانَ صَادِقًا. احمد 3: 268، رقم: 8638
Dari
Abu Hurairah, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah beriman seorang
hamba dengan iman sepenuhnya sehingga ia meninggalkan berdusta dalam bergurau
dan meninggalkan berbantah meskipun ia benar".
[HR. Ahmad juz 3, hal. 268, no. 8638]
عَنْ اَبِى اُمَامَةَ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم:
اَنَا زَعِيْمٌ بِبَيْتٍ فِى رَبَضِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْمِرَاءَ وَاِنْ
كَانَ مُحِقًّا، وَبِبَيْتٍ فِى وَسَطِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْكَذِبَ وَاِنْ
كَانَ مَازِحًا، وَبِبَيْتٍ فِى اَعْلَى الْجَنَّةِ لِمَنْ حَسَّنَ
خُلُقَهُ. ابو داود 4: 253، رقم: 4800
Dari
Abu Umamah, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Aku menjamin dengan rumah di
bagian bawah surga bagi orang yang meninggalkan berbantah meskipun dia benar,
dan (aku menjamin dengan rumah) di tengah-tengah surga bagi orang yang
meninggalkan dusta meskipun dalam bergurau, dan (aku menjamin dengan rumah) di
bagian atas surga bagi orang yang memperbagus akhlaqnya".
[HR. Abu Dawud juz 4, hal. 253, no. 4800]
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ عَنْ رَسُوْلِ اللهِ صلى الله عليه وسلم اَنَّهُ
قَالَ: مَنْ قَالَ لِصَبِيٍّ تَعَالَ هَاكَ، ثُمَّ لَمْ يُعْطِهِ، فَهِيَ
كِذْبَةٌ. احمد 3: 467، رقم: 9843
Dari
Abu Hurairah, dari Rasulullah SAW bahwasanya beliau bersabda, "Barangsiapa
berkata kepada anak kecil, "Kesinilah ! saya beri". Kemudian ia tidak
memberinya, maka yang demikian itu adalah perbuatan dusta".
[HR. Ahmad juz 3, hal. 467, hal. 9843]
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَامِرٍ اَنَّهُ قَالَ: دَعَتْنِى اُمِّى
يَوْمًا وَرَسُوْلُ اللهِ ص قَاعِدٌ فِى بَيْتِنَا. فَقَالَتْ: هَا تَعاَلَ
اُعْطِيْكَ، فَقَالَ لهَاَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَا اَرَدْتِ اَنْ تُعْطِيْهِ؟
قَالَتْ: اُعْطِيْهِ تَمْرًا، فَقَالَ لَهَا رَسُوْلُ اللهِ ص، اَمَا اِنَّكِ لَوْ
لَمْ تُعْطِيْهِ شَيْئًا كُتِبَتْ عَلَيْكِ كِذْبَةٌ. ابو داود 4: 298، رقم: 4991
Dari
Abdullah bin 'Aamir, ia berkata, "Pada suatu hari ibu saya memanggil saya, pada
waktu itu Rasulullah SAW sedang duduk di rumah kami. Ibu saya berkata,
"Kesinilah ! kamu saya beri". Maka Rasulullah SAW bersabda, "Apakah betul engkau
akan memberinya ?". Ibu saya berkata, "Saya akan memberinya kurma". Lalu
Rasulullah SAW bersabda kepada ibu saya, "Ketahuilah, sesungguhnya kamu jika
tidak memberi sesuatu kepadanya niscaya kamu dicatat dusta".
[HR. Abu Dawud juz 4, hal. 298, no. 4991, dla'if karena dalam sanadnya ada
perawi seorang laki-laki dari maula 'Abdullah bin 'Aamir, ia majhul]
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ:
لَا يَجْتَمِعُ اْلاِيْمَانُ وَاْلكُفْرُ فِى قَلْبِ امْرِئٍ، وَلَا يَجْتَمِعُ
الصِّدْقُ وَاْلكَذِبُ جَمِيْعًا، وَلَا تَجْتَمِعُ اْلخِيَانَةُ وَاْلاَمَانَةُ
جَمِيْعًا. احمد 3: 261، رقم: 8601
Dari
Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, "Tidak akan berkumpul keimanan
dengan kekafiran di hati seseorang, begitu pula tidak akan berkumpul
bersama-sama kejujuran dengan kedustaan, dan tidak akan berkumpul bersama-sama
khianat dengan amanat".
[HR. Ahmad juz 3, hal. 261, no. 8601, dla'if karena dalam sanadnya ada perawi
bernama Ibnu Lahii'ah]
عَنْ اَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه
وسلم: لَا يَسْتَقِيْمُ اِيْمَانُ عَبْدٍ حَتَّى يَسْتَقِيْمَ قَلْبُهُ، وَلَا
يَسْتَقِيْمُ قَلْبُهُ حَتَّى يَسْتَقِيْمَ لِسَانُهُ، وَلَا يَدْخُلُ رَجُلٌ
اْلجَنَّةَ لَا يَأْمَنُ جَارُهُ بَوَائِقَهُ. احمد 4: 395، رقم: 13047
Dari
Anas bin Malik, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Tidak akan lurus iman
seorang hamba sehingga lurus hatinya, dan tidak akan lurus hatinya sehingga
lurus pula lisannya. Dan tidak akan masuk surga orang yang (membuat) tetangganya
itu tidak aman dari kejahatannya".
[HR. Ahmad juz 4, hal. 395, no. 13047]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar