SEJARAH ISLAMNYA BEBERAPA BEBERAPA SHAHABAT NABI SAW.
Masuk Islamnya Zubair bin 'Awwam.
Setelah
Zubair bin 'Awwam diketahui oleh pamannya bahwa beliau sudah mengikut seruan
Nabi SAW (memeluk Islam), beliaupun lalu dipanggil oleh pamannya. Setelah beliau
menghadap, beliau ditanya : "Apakah kamu sekarang sudah mengikut agama
Muhammad ? Sudah tidak maukah kamu kepada agama nenek moyangmu dahulu ? Apa kamu
sudah menjadi orang yang hina ?".
Lalu
beliau menjawab dengan tegas : "Saya mengikut agama Allah ! Saya mengikut
agama Allah !".
Oleh
sebab itu beliau lalu diikat dan diberi asap panas oleh pamannya. Selama
dianiaya begitu beliau selalu ditanya oleh paman beliau : "Maukah kamu
mendustakan Muhammad dan kembali ikut agamamu dahulu ? Selama kamu belum mau
mengikut dan memeluk agamamu yang lama, selama itu pula kamu tidak akan
kulepaskan dari ikatan dan penganiayaan ini".
Beliau
menjawab dengan tegas dan ikhlas : "Aku tidak akan mendustakan seruan
Muhammad; aku memeluk agama Allah dan tidak akan mengikut
agamamu".
Setelah
beberapa hari, akhirnya beliau dilepaskan oleh pamannya. Dan sejak saat itu
beliau tidak lagi diakui sebagai anggota keluarga oleh pamannya dan oleh anggota
keluarga yang lain sebagaimana shahabat 'Ustman bin 'Affan RA.
Masuk Islamnya Abu Fakihah
Shahabat
Abu Fakihah adalah seorang lelaki budak belian Shafwan bin Umayyah, seorang
kepala bangsa Quraisy Musyrikin. Setelah tuannya mengetahui bahwa ia telah
menjadi pengikut Nabi SAW maka dia pun disiksa oleh tuannya.
Pada
suatu hari ia dikeluarkan dari rumah dengan dibelenggu tangan dan lehernya oleh
tuannya, lantas dibawa ke padang pasir diwaktu siang hari sedang panas terik. Di
sana ia ditelentangkan oleh tuannya menghadap ke atas, lantas sebuah batu besar
diletakkan di atas perutnya. Dari besarnya batu itu dan dari panasnya pada waktu
itu, seingga nafasnya terengah-engah dan lidahnya terjulur.
Pada
saat itu Umayyah bin Khalaf (pamannya Shafwan bin Umayyah) datang melihatnya,
dan setelah dilihatnya keadaan Abu Fakihah seperti itu, ia berkata kepada
keponakannya : "Shafwan ! Tambahilah siksaannya sehingga datang Muhammad
kemari, biarlah Muhammad nanti yang melepaskannya !".
Dengan
taqdir Allah, tiba-tiba shahabat Abu Bakar datang ke tempat itu. Setelah beliau
melihat bahwa Abu Fakihah (seorang Muslim) sedang disiksa begitu kejam oleh
tuannya, dengan segera beliau menyatakan sanggup menebus Abu Fakihah dengan
harga ketika dibeli oleh Shafwan. Setelah Shafwan menerima tebusan itu, maka
dengan segera dilepaskanlah ia dari penganiayaan yang seganas itu. Dan setelah
Abu Fakihah menjadi hak milik Shahabat Abu Bakar RA, maka beberapa hari
kemudian, ia dimerdekakan oleh beliau. Selanjutnya ia tetap menjadi seorang
pemeluk Islam yang sesungguhnya !
Masuk Islamnya 'Ammar bin Yasir, Bapaknya,
Ibunya dan Saudaranya laki-laki
Shahabat
'Ammar bin Yasir, bapaknya (Yasir) dan ibunya (Sumayyah), serta saudaranya
laki-laki (Anis), mereka itu adalah budak belian milik 'Amr bin Hisyam (Abu
Jahal). Setelah diketahui oleh tuannya dan oleh para pemuka musyrikin Quraisy,
bahwa mereka itu sudah mengikut seruan Nabi SAW, lalu mereka disiksa dengan
kejam dan ganas oleh tuannya (Abu Jahal) dan kawan-kawannya.
Mereka
itu dipanggang di atas api yang menyala. Dari sangat hebatnya dan ganasnya
siksaan itu, maka Nabi SAW datang melihatnya untuk menyaksikan dengan mata
kepala sendiri, bahwa mereka sedang disiksa dan dipanggang. Pada waktu itu, Nabi
SAW bersabda :
صَبْرًا يَا آلَ يَاسِرٍ ! صَبْرًا يَا آلَ يَاسِرٍ ! فَاِنَّ
مَوْعِدَكُمُ اْلجَـنَّــةُ!
"Shabarlah
hai keluarga Yasir ! Shabarlah hai keluarga Yasir ! Karena sesungguhnya yang
dijanjikan kepadamu sekalian adalah surga".
Kemudian
beliau berdo'a kepada Allah :
اَللّهُمَّ اغْفِرْ ِلآلِ يَاسِرٍ !
"Ya
Allah, ampunilah keluarga Yasir !".
Oleh
karena mereka itu terus menerus dipanggang dengan api yang menyala-nyala, maka
tidak beberapa lama kemudian matilah shahabat Yasir, setelah itu menyusullah
Anis (saudaranya 'Ammar), sedang Sumayyah, ibunya 'Ammar, sebelum sampai mati ia
dilepaskan dan diangkat dari siksaan yang amat kejam itu. Tetapi 'Ammar masih
terus disiksa di atas api yang bernyala-nyala tadi. Oleh sebab itu Nabi SAW lalu
bersabda :
يَا نَارُ كُوْنــِى بَرْدًا وَسَلاَمًا عَلَى عَمَّارٍ كَمَا كُــنْتِ
عَلَى اِبْرَاهِيْمَ !
"Hai
api ! Jadilah kamu dingin dan selamat, sebagaimana keadaan kamu dahulu atas Nabi
Ibrahim".
Adapun
ibunya 'Ammar, yaitu Sumayyah, setelah dilepaskan dari panggangan api tersebut,
lalu ditanya lagi oleh Abu Jahal : "Maukah kamu kembali kepada agamamu yang
lama dan mendustakan Muhammad ?"
Pertanyaan
ini dijawabnya dengan tegas serta ikhlas : "Saya tetap mengikut Nabi Muhammad
SAW, dan saya tetap beriman sungguh-sungguh kepadanya".
Abu
Jahal berkata : "Ya, sudah tentu kamu mengikut Muhammad, karena kamu cinta
kepadanya dan kepada kebagusan rupanya".
Kemudian
Abu Jahal dan para pemuka Quraisy, mengikatnya dan ditelanjanginya bulat-bulat,
lalu dibawa ke padang pasir, dan di sana kemaluannya ditusuk dengan senjata
tajam hingga terbelah. Maka seketika itu juga meninggal dalam keadaan yang
sangat mengerikan bagi orang yang punya perikemanusiaan !
Adapun
'Ammar, setelah disiksa dengan panggangan api itu, lalu dia dianiaya dengan cara
yang lain lagi, oleh Abu Jahal dan kawan-kawannya, yaitu dengan memaksanya
memakai baju besi diwaktu hari sedang panas terik. Oleh karena tak tertahankan
lagi maka ia pun pura-pura mau kembali memeluk agamanya yang lama, dan menuruti
apa yang menjadi kehendak Abu Jahal. Tetapi di dalam hati ia tetap mengikut
seruan Nabi SAW dan sungguh-sungguh beriman kepadanya. Maka setelah kelihatan
dia mau kembali mengikut agamanya yang lama, dilepaskanlah ia dari penganiayaan
yang sangat berat tadi oleh Abu Jahal.
Para
shahabat Nabi SAW sangat terperanjat setelah mendengar berita keadaan shahabat
'Ammar itu. Sebagian dari mereka menyangka bahwa 'Ammar telah kembali memeluk
agamanya yang lama, menjadi musyrik lagi, menyembah berhala lagi. Sebab itu di
antara mereka ada yang menyampaikan hal itu kepada Nabi SAW. Karena mereka
mengira bahwa Nabi SAW belum mendengar tentang hal 'Ammar tersebut. Padahal
sesungguhnya Nabi SAW telah mendengarnya lebih dulu. Lantaran itu kepada siapa
yang mengatakan bahwa 'Ammar telah murtad, kembali menjadi musyrik atau kafir
lagi dan sebagainya beliau bersabda :
عَمَّارُ خَلَّطَ اللهُ اْلاِْيمَان مَا بَيْن قَرْنـِهِ اِلى قَدَمِهِ
! وَخَلَّطَ اللهُ اْلاِْيمَان بِلَحْمِهِ وَدَمِهِ !
"'Ammar
itu Allah telah mencampur imannya di antara ujung kepalanya, sampai ujung
kakinya dan Allah telah mencampur imannya dengan daging dan
darahnya".
Jadi
walaupun banyak dari orang-orang Islam pada waktu itu menyangka bahwa 'Ammar
sudah musyrik lagi, telah murtad, menjadi kafir lagi dan sebagainya, tetapi Nabi
SAW menetapkan dengan tegas bahwa ia adalah tetap seorang yang beriman kepada
seruannya dengan sungguh-sungguh, karena Nabi SAW sudah menerima wahyu dari
Allah SWT sebagaimana dalam QS. An-Nahl : 106.
مَن كــَفَرَ بِاللهِ مِن بَعْدِ اِيـْـمَانِه اِلاَّ مَن اُكْرِهَ
وَقَلْبُه مُطْمَئِن بِاْلاِْيمَان وَلكِن مَن شَرَحَ بِاْلكُـفْرِ صَدْرًا
فَعَلَيْهِمْ غَضَبٌ مِّن اللهِ وَلَـهُمْ عَذَابٌ عَظِيْمٌ. النحل:106
"Barangsiapa
yang kafir kepada Allah sesudah dia beriman (dia mendapat kemurkaan Allah),
kecuali orang yang dipaksa kafir padahal hatinya tetap tenang dalam beriman,
akan tetapi orang yang melapangkan dadanya untuk kekafiran, maka kemurkaan Allah
menimpanya dan baginya adzab yang besar"
[ An-Nahl : 106 ]
Selanjutnya
'Ammar bin Yasir tetap menjadi orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya
sampai akhir hayat.
Islamnya Shahabat 'Amir bin Fuhairah dan
Saudara Perempuannya.
'Amir
bin Fuhairah, adalah seorang budak belian seorang musyrik bangsa Quraisy.
Setelah diketahui oleh tuannya bahwa ia telah mengikut seruan Nabi SAW, kemudian
ia dianiaya dengan kejam dan ganas oleh tuannya.
Kemudian
ia dibeli oleh Abu Bakar RA dan dimerdekakan karena Allah semata.
Adapun
saudara perempuannya, ketika itu adalah budak belian 'Umar bin Khaththab, yang
pada waktu itu beliau belum masuk Islam. Maka dari itu setelah diketahui oleh
tuannya ('Umar bin Khaththab), bahwa ia telah mengikut seruan Nabi SAW, ia pun
dianiaya. Tetapi sebelum penganiayaan yang ditimpakan atas dirinya itu
menjadikan tewasnya, datanglah Abu Bakar ke rumah 'Umar, dan beliau sanggup
mengganti atau menebusnya dengan harga ketika dibeli oleh 'Umar. Maka 'Umar pun
mau menerima tebusan itu dan seketika itu juga ia dilepaskan dari penganiayaan
tersebut, maka ia menjadi miliknya Abu Bakar. Dan beberapa hari kemudian, ia
dimerdekakan oleh Abu Bakar karena Allah semata.
Masuk Islamnya Hamamah, ibunya Bilal bin
Rabah
Hamamah
ialah ibunya Bilal bin Rabah, dan ia adalah seorang budak belian seorang bangsa
Quraisy musyrik, setelah ketahuan oleh tuannya bahwa ia telah mengikut seruan
Nabi SAW, lalu dianiaya dengan kejam oleh tuannya, yang akhirnya ditebus
(diganti) harganya oleh Abu Bakar RA menurut harga ketika dibeli oleh tuannya.
Kemudian setelah ia mengikut Abu Bakar, beberapa hari kemudian ia dimerdekakan
karena Allah.
Masuk Islamnya Ummu 'Unais dan Anaknya
Perempuan
Ummu
'Unais adalah seorang perempuan yang menjadi budak belian Aswad bin Abdi
Jaghuts, seorang pemuka musyrikin Quraisy. Setelah diketahui oleh tuannya bahwa
ia telah menjadi pengikut seruan Nabi SAW, maka ia dianiaya. Kemudian dengan
taqdir Allah, ketika ia sedang dianiaya dan disiksa oleh tuannya, tiba-tiba
datanglah shahabat Abu Bakar RA. Dan beliau lalu menebusnya seharga ketika ia
dibeli oleh tuannya. Maka setelah Aswad bin Abdi Jaghuts menerima tebusan itu,
seketika itu juga ia dilepaskan dari penganiayaan dan menjadi milik Abu Bakar.
Beberapa hari kemudian ia dimerdekakan dan selanjutnya ia tetap menjadi seorang
Islam yang sungguh-sungguh.
Adapun
anaknya perempuan yang bernama Lathifah, pada waktu itu adalah budak belian dari
Walid bin Mughirah. Tetapi sebelum terjadi penganiayaan oleh tuannya, ia dibeli
oleh shahabat Abu Bakar dengan harga ketika ia dibeli oleh Walid. Maka setelah
ia menjadi hak milik shahabat Abu Bakar, tidak lama kemudian dimerdekakan karena
Allah semata.
Masuk Islamnya Nahdiyah dan anak perempuannya
Nahdiyah
adalah seorang perempuan yang menjadi budak belian Walid bin Mughirah. Begitu
juga anaknya perempuan. Kedua-duanya, sesudah diketahui oleh tuannya mengikut
seruan Nabi SAW (memeluk Islam), lalu dianiaya dengan kejam. Tetapi dengan
taqdir Allah, sebelum kedua-duanya sampai mati, datanglah shahabat Abu Bakar RA
kepada Walid untuk menebus (mengganti) mereka dengan harga ketika dibeli oleh
Walid. Maka seketika itu juga mereka dilepaskan dari penganiayaan tuannya dan
menjadi hak milik shahabat Abu Bakar, dan akhirnya dimerdekakan karena Allah.
Selanjutnya mereka berdua menjadi pengikut Islam yang setia !
Masuk Islamnya Labibah
Labibah
adalah seorang perempuan budak belian 'Umar bin Khaththab (sebelum masuk Islam).
Setelah ia diketahui telah mengikut seruan Nabi SAW (memeluk Islam), maka ia
dianiaya dan disiksa oleh 'Umar.
Tatkala
'Umar bin Khaththab sedang menyiksa budak perempuan itu, tiba-tiba shahabat Abu
Bakar RA lewat ditempat itu, dan ketika itu 'Umar berkata kepadanya : "Aku
tidak akan membiarkan kamu, kecuali kalau aku sudah jemu !".
Ketika
itu Labibah menjawab dengan tangkas : "Demikian juga Allah akan berbuat
kepadamu, jika engkau tidak ikut Islam". Dan 'Umar terus-menerus memukuli
dia sampai jemu.
Akhirnya
Labibah dibeli oleh Abu Bakar RA dengan harga menurut kehendak 'Umar; kemudian
dimerdekakan karena Allah semata.
[BERSAMBUNG]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar