1/12/2019

SEJARAH ISLAMNYA BEBERAPA BEBERAPA SHAHABAT NABI SAW.

SEJARAH ISLAMNYA BEBERAPA BEBERAPA SHAHABAT NABI  SAW.


Masuk Islamnya Zubair bin 'Awwam.
Setelah Zubair bin 'Awwam diketahui oleh pamannya bahwa beliau sudah mengikut seruan Nabi SAW (memeluk Islam), beliaupun lalu dipanggil oleh pamannya. Setelah beliau menghadap, beliau ditanya : "Apakah kamu sekarang sudah mengikut agama Muhammad ? Sudah tidak maukah kamu kepada agama nenek moyangmu dahulu ? Apa kamu sudah menjadi orang yang hina ?".

Lalu beliau menjawab dengan tegas : "Saya mengikut agama Allah ! Saya mengikut agama Allah !".
Oleh sebab itu beliau lalu diikat dan diberi asap panas oleh pamannya. Selama dianiaya begitu beliau selalu ditanya oleh paman beliau : "Maukah kamu mendustakan Muhammad dan kembali ikut agamamu dahulu ? Selama kamu belum mau mengikut dan memeluk agamamu yang lama, selama itu pula kamu tidak akan kulepaskan dari ikatan dan penganiayaan ini".
Beliau menjawab dengan tegas dan ikhlas : "Aku tidak akan mendustakan seruan Muhammad; aku memeluk agama Allah dan tidak akan mengikut agamamu".
Setelah beberapa hari, akhirnya beliau dilepaskan oleh pamannya. Dan sejak saat itu beliau tidak lagi diakui sebagai anggota keluarga oleh pamannya dan oleh anggota keluarga yang lain sebagaimana shahabat 'Ustman bin 'Affan RA.
Masuk Islamnya Abu Fakihah
Shahabat Abu Fakihah adalah seorang lelaki budak belian Shafwan bin Umayyah, seorang kepala bangsa Quraisy Musyrikin. Setelah tuannya mengetahui bahwa ia telah menjadi pengikut Nabi SAW maka dia pun disiksa oleh tuannya.
Pada suatu hari ia dikeluarkan dari rumah dengan dibelenggu tangan dan lehernya oleh tuannya, lantas dibawa ke padang pasir diwaktu siang hari sedang panas terik. Di sana ia ditelentangkan oleh tuannya menghadap ke atas, lantas sebuah batu besar diletakkan di atas perutnya. Dari besarnya batu itu dan dari panasnya pada waktu itu, seingga nafasnya terengah-engah dan lidahnya terjulur.
Pada saat itu Umayyah bin Khalaf (pamannya Shafwan bin Umayyah) datang melihatnya, dan setelah dilihatnya keadaan Abu Fakihah seperti itu, ia berkata kepada keponakannya : "Shafwan ! Tambahilah siksaannya sehingga datang Muhammad kemari, biarlah Muhammad nanti yang melepaskannya !".
Dengan taqdir Allah, tiba-tiba shahabat Abu Bakar datang ke tempat itu. Setelah beliau melihat bahwa Abu Fakihah (seorang Muslim) sedang disiksa begitu kejam oleh tuannya, dengan segera beliau menyatakan sanggup menebus Abu Fakihah dengan harga ketika dibeli oleh Shafwan. Setelah Shafwan menerima tebusan itu, maka dengan segera dilepaskanlah ia dari penganiayaan yang seganas itu. Dan setelah Abu Fakihah menjadi hak milik Shahabat Abu Bakar RA, maka beberapa hari kemudian, ia dimerdekakan oleh beliau. Selanjutnya ia tetap menjadi seorang pemeluk Islam yang sesungguhnya !
Masuk Islamnya 'Ammar bin Yasir, Bapaknya, Ibunya dan Saudaranya laki-laki
Shahabat 'Ammar bin Yasir, bapaknya (Yasir) dan ibunya (Sumayyah), serta saudaranya laki-laki (Anis), mereka itu adalah budak belian milik 'Amr bin Hisyam (Abu Jahal). Setelah diketahui oleh tuannya dan oleh para pemuka musyrikin Quraisy, bahwa mereka itu sudah mengikut seruan Nabi SAW, lalu mereka disiksa dengan kejam dan ganas oleh tuannya (Abu Jahal) dan kawan-kawannya.
Mereka itu dipanggang di atas api yang menyala. Dari sangat hebatnya dan ganasnya siksaan itu, maka Nabi SAW datang melihatnya untuk menyaksikan dengan mata kepala sendiri, bahwa mereka sedang disiksa dan dipanggang. Pada waktu itu, Nabi SAW bersabda :
صَبْرًا يَا آلَ يَاسِرٍ ! صَبْرًا يَا آلَ يَاسِرٍ ! فَاِنَّ مَوْعِدَكُمُ اْلجَـنَّــةُ!
"Shabarlah hai keluarga Yasir ! Shabarlah hai keluarga Yasir ! Karena sesungguhnya yang dijanjikan kepadamu sekalian adalah surga".
Kemudian beliau berdo'a kepada Allah :
اَللّهُمَّ اغْفِرْ ِلآلِ يَاسِرٍ !
"Ya Allah, ampunilah keluarga Yasir !".
Oleh karena mereka itu terus menerus dipanggang dengan api yang menyala-nyala, maka tidak beberapa lama kemudian matilah shahabat Yasir, setelah itu menyusullah Anis (saudaranya 'Ammar), sedang Sumayyah, ibunya 'Ammar, sebelum sampai mati ia dilepaskan dan diangkat dari siksaan yang amat kejam itu. Tetapi 'Ammar masih terus disiksa di atas api yang bernyala-nyala tadi. Oleh sebab itu Nabi SAW lalu bersabda :
يَا نَارُ كُوْنــِى بَرْدًا وَسَلاَمًا عَلَى عَمَّارٍ كَمَا كُــنْتِ عَلَى اِبْرَاهِيْمَ !
"Hai api ! Jadilah kamu dingin dan selamat, sebagaimana keadaan kamu dahulu atas Nabi Ibrahim".
Adapun ibunya 'Ammar, yaitu Sumayyah, setelah dilepaskan dari panggangan api tersebut, lalu ditanya lagi oleh Abu Jahal : "Maukah kamu kembali kepada agamamu yang lama dan mendustakan Muhammad ?"
Pertanyaan ini dijawabnya dengan tegas serta ikhlas : "Saya tetap mengikut Nabi Muhammad SAW, dan saya tetap beriman sungguh-sungguh kepadanya".
Abu Jahal berkata : "Ya, sudah tentu kamu mengikut Muhammad, karena kamu cinta kepadanya dan kepada kebagusan rupanya".
Kemudian Abu Jahal dan para pemuka Quraisy, mengikatnya dan ditelanjanginya bulat-bulat, lalu dibawa ke padang pasir, dan di sana kemaluannya ditusuk dengan senjata tajam hingga terbelah. Maka seketika itu juga meninggal dalam keadaan yang sangat mengerikan bagi orang yang punya perikemanusiaan !
Adapun 'Ammar, setelah disiksa dengan panggangan api itu, lalu dia dianiaya dengan cara yang lain lagi, oleh Abu Jahal dan kawan-kawannya, yaitu dengan memaksanya memakai baju besi diwaktu hari sedang panas terik. Oleh karena tak tertahankan lagi maka ia pun pura-pura mau kembali memeluk agamanya yang lama, dan menuruti apa yang menjadi kehendak Abu Jahal. Tetapi di dalam hati ia tetap mengikut seruan Nabi SAW dan sungguh-sungguh beriman kepadanya. Maka setelah kelihatan dia mau kembali mengikut agamanya yang lama, dilepaskanlah ia dari penganiayaan yang sangat berat tadi oleh Abu Jahal.
Para shahabat Nabi SAW sangat terperanjat setelah mendengar berita keadaan shahabat 'Ammar itu. Sebagian dari mereka menyangka bahwa 'Ammar telah kembali memeluk agamanya yang lama, menjadi musyrik lagi, menyembah berhala lagi. Sebab itu di antara mereka ada yang menyampaikan hal itu kepada Nabi SAW. Karena mereka mengira bahwa Nabi SAW belum mendengar tentang hal 'Ammar tersebut. Padahal sesungguhnya Nabi SAW telah mendengarnya lebih dulu. Lantaran itu kepada siapa yang mengatakan bahwa 'Ammar telah murtad, kembali menjadi musyrik atau kafir lagi dan sebagainya beliau bersabda :
عَمَّارُ خَلَّطَ اللهُ اْلاِْيمَان مَا بَيْن قَرْنـِهِ اِلى قَدَمِهِ ! وَخَلَّطَ اللهُ اْلاِْيمَان بِلَحْمِهِ وَدَمِهِ !
"'Ammar itu Allah telah mencampur imannya di antara ujung kepalanya, sampai ujung kakinya dan Allah telah mencampur imannya dengan daging dan darahnya".
Jadi walaupun banyak dari orang-orang Islam pada waktu itu menyangka bahwa 'Ammar sudah musyrik lagi, telah murtad, menjadi kafir lagi dan sebagainya, tetapi Nabi SAW menetapkan dengan tegas bahwa ia adalah tetap seorang yang beriman kepada seruannya dengan sungguh-sungguh, karena Nabi SAW sudah menerima wahyu dari Allah SWT sebagaimana dalam QS. An-Nahl : 106.
مَن كــَفَرَ بِاللهِ مِن بَعْدِ اِيـْـمَانِه اِلاَّ مَن اُكْرِهَ وَقَلْبُه مُطْمَئِن بِاْلاِْيمَان وَلكِن مَن شَرَحَ بِاْلكُـفْرِ صَدْرًا فَعَلَيْهِمْ غَضَبٌ مِّن اللهِ وَلَـهُمْ عَذَابٌ عَظِيْمٌ. النحل:106
"Barangsiapa yang kafir kepada Allah sesudah dia beriman (dia mendapat kemurkaan Allah), kecuali orang yang dipaksa kafir padahal hatinya tetap tenang dalam beriman, akan tetapi orang yang melapangkan dadanya untuk kekafiran, maka kemurkaan Allah menimpanya dan baginya adzab yang besar" [ An-Nahl : 106 ]
Selanjutnya 'Ammar bin Yasir tetap menjadi orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya sampai akhir hayat.
Islamnya Shahabat 'Amir bin Fuhairah dan Saudara Perempuannya.
'Amir bin Fuhairah, adalah seorang budak belian seorang musyrik bangsa Quraisy. Setelah diketahui oleh tuannya bahwa ia telah mengikut seruan Nabi SAW, kemudian ia dianiaya dengan kejam dan ganas oleh tuannya.
Kemudian ia dibeli oleh Abu Bakar RA dan dimerdekakan karena Allah semata.
Adapun saudara perempuannya, ketika itu adalah budak belian 'Umar bin Khaththab, yang pada waktu itu beliau belum masuk Islam. Maka dari itu setelah diketahui oleh tuannya ('Umar bin Khaththab), bahwa ia telah mengikut seruan Nabi SAW, ia pun dianiaya. Tetapi sebelum penganiayaan yang ditimpakan atas dirinya itu menjadikan tewasnya, datanglah Abu Bakar ke rumah 'Umar, dan beliau sanggup mengganti atau menebusnya dengan harga ketika dibeli oleh 'Umar. Maka 'Umar pun mau menerima tebusan itu dan seketika itu juga ia dilepaskan dari penganiayaan tersebut, maka ia menjadi miliknya Abu Bakar. Dan beberapa hari kemudian, ia dimerdekakan oleh Abu Bakar karena Allah semata.
 Masuk Islamnya Hamamah, ibunya Bilal bin Rabah
Hamamah ialah ibunya Bilal bin Rabah, dan ia adalah seorang budak belian seorang bangsa Quraisy musyrik, setelah ketahuan oleh tuannya bahwa ia telah mengikut seruan Nabi SAW, lalu dianiaya dengan kejam oleh tuannya, yang akhirnya ditebus (diganti) harganya oleh Abu Bakar RA menurut harga ketika dibeli oleh tuannya. Kemudian setelah ia mengikut Abu Bakar, beberapa hari kemudian ia dimerdekakan karena Allah.
Masuk Islamnya Ummu 'Unais dan Anaknya Perempuan
Ummu 'Unais adalah seorang perempuan yang menjadi budak belian Aswad bin Abdi Jaghuts, seorang pemuka musyrikin Quraisy. Setelah diketahui oleh tuannya bahwa ia telah menjadi pengikut seruan Nabi SAW, maka ia dianiaya. Kemudian dengan taqdir Allah, ketika ia sedang dianiaya dan disiksa oleh tuannya, tiba-tiba datanglah shahabat Abu Bakar RA. Dan beliau lalu menebusnya seharga ketika ia dibeli oleh tuannya. Maka setelah Aswad bin Abdi Jaghuts menerima tebusan itu, seketika itu juga ia dilepaskan dari penganiayaan dan menjadi milik Abu Bakar. Beberapa hari kemudian ia dimerdekakan dan selanjutnya ia tetap menjadi seorang Islam yang sungguh-sungguh.
Adapun anaknya perempuan yang bernama Lathifah, pada waktu itu adalah budak belian dari Walid bin Mughirah. Tetapi sebelum terjadi penganiayaan oleh tuannya, ia dibeli oleh shahabat Abu Bakar dengan harga ketika ia dibeli oleh Walid. Maka setelah ia menjadi hak milik shahabat Abu Bakar, tidak lama kemudian dimerdekakan karena Allah semata.
Masuk Islamnya Nahdiyah dan anak perempuannya
Nahdiyah adalah seorang perempuan yang menjadi budak belian Walid bin Mughirah. Begitu juga anaknya perempuan. Kedua-duanya, sesudah diketahui oleh tuannya mengikut seruan Nabi SAW (memeluk Islam), lalu dianiaya dengan kejam. Tetapi dengan taqdir Allah, sebelum kedua-duanya sampai mati, datanglah shahabat Abu Bakar RA kepada Walid untuk menebus (mengganti) mereka dengan harga ketika dibeli oleh Walid. Maka seketika itu juga mereka dilepaskan dari penganiayaan tuannya dan menjadi hak milik shahabat Abu Bakar, dan akhirnya dimerdekakan karena Allah. Selanjutnya mereka berdua menjadi pengikut Islam yang setia !
Masuk Islamnya Labibah
Labibah adalah seorang perempuan budak belian 'Umar bin Khaththab (sebelum masuk Islam). Setelah ia diketahui telah mengikut seruan Nabi SAW (memeluk Islam), maka ia dianiaya dan disiksa oleh 'Umar.
Tatkala 'Umar bin Khaththab sedang menyiksa budak perempuan itu, tiba-tiba shahabat Abu Bakar RA lewat ditempat itu, dan ketika itu 'Umar berkata kepadanya : "Aku tidak akan membiarkan kamu, kecuali kalau aku sudah jemu !".
Ketika itu Labibah menjawab dengan tangkas : "Demikian juga Allah akan berbuat kepadamu, jika engkau tidak ikut Islam". Dan 'Umar terus-menerus memukuli dia sampai jemu.
Akhirnya Labibah dibeli oleh Abu Bakar RA dengan harga menurut kehendak 'Umar; kemudian dimerdekakan karena Allah semata.

[BERSAMBUNG]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tentang kehidupan Dunia

  TENTANG DUNIA فعَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: لَوْ كَانَتِ الدُّنْيَا تَعْدِلُ عِنْدَ اللهِ جَنَاحَ بَعُوْضَةٍ ...