Pedoman memilih pemimpin
Allah SWT berfirman :
يٰۤاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تُقَدِّمُوْا بَيْنَ يَدَيِ اللهِ
وَرَسُوْلِه وَاتَّقُوا اللهَ، اِنَّ اللهَ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ. الحجرات: 1
Hai
orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan Rasul-Nya dan
bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui. [QS. Al-Hujuraat : 1]
اِنَّمَا كَانَ قَوْلَ الْمُؤْمِنِيْنَ اِذَا دُعُوْآ اِلَى اللهِ
وَرَسُوْلِه لِيَحْكُمَ بَيْنَهُمْ اَنْ يَّقُوْلُوْا سَمِعْنَا وَاَطَعْنَا،
وَاُولـٰۤئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ. النور: 51
Sesungguhnya jawaban orang-orang mukmin, bila mereka dipanggil kepada
Allah dan rasul-Nya agar rasul menghukum (mengadili) diantara mereka ialah
ucapan, "Kami mendengar dan kami patuh". Dan mereka itulah orang-orang yang
beruntung. [QS. An-Nuur : 51]
وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَّلَا مُؤْمِنَةٍ اِذَا قَضَى اللهُ
وَرَسُوْلُه اَمْرًا اَنْ يَّكُوْنَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ اَمْرِهِمْ، وَمَنْ
يَّعْصِ اللهَ وَرَسُوْلَه فَقَدْ ضَلَّ ضَلٰلًا مُّبِيْنًا. الاحزاب: 36
Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi
perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu
ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan
barang siapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat,
sesat yang nyata. [QS. Al-Ahzaab : 36]
فَلَاَ وَرَبِّكَ لَا يُؤْمِنُوْنَ حَتّٰى يُحَكِّمُوْكَ فِيْمَا شَجَرَ
بَيْنَهُمْ ثُمَّ لَا يَجِدُوْا فِيْۤ اَنْفُسِهِمْ حَرَجًا مّمَّا قَضَيْتَ
وَيُسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. النساء: 65
Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga
mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian
mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu
berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya. [QS. An-Nisaa' : 65]
يٰۤاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَتَّخِذُوا اْليَهُوْدَ وَالنَّصٰرٰۤى اَوْلِيَآءَ. بَعْضُهُمْ اَوْلِيَآءُ بَعْضٍ، وَمَنْ يَّتَوَلَّهُمْ
مِّنْكُمْ فَاِنَّه مِنْهُمْ، اِنَّ اللهَ لَا يَهْدِى اْلقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَ. المائدة : 51
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang
Yahudi dan Nashrani menjadi pemimpin-pemimpin (mu); sebahagian mereka adalah
pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka
menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka.
Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang
dhalim.. [QS. Al-Maaidah : 51]
اِنَّمَا وَلِيُّكُمُ اللهُ وَرَسُوْلُه وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوا
الَّذِيْنَ يُقِيْمُوْنَ الصَّلٰوةَ وَيُؤْتُوْنَ الزَّكٰوةَ وَهُمْ
رَاكِعُوْنَ. المائدة: 55
Sesungguhnya penolong kamu
hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman, yang mendirikan shalat
dan menunaikan zakat, seraya mereka tunduk (kepada Allah). [QS. Al-Maaidah : 55]
وَمَنْ يَّتَوَلَّ اللهَ وَرَسُوْلَه وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا فَاِنَّ
حِزْبَ اللهِ هُمُ الْغٰلِبُوْنَ. المائدة: 56
Dan barangsiapa mengambil
Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman menjadi penolongnya, maka
sesungguhnya pengikut (agama) Allah itulah yang pasti menang. [QS. Al-Maaidah : 56]
يٰۤاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَتَّخِذُوا الَّذِيْنَ
اتَّخَذُوْا دِيْنَكُمْ هُزُوًا وَّلَعِبًا مِّنَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ
مِنْ قَبْلِكُمْ وَالْكُفَّارَ اَوْلِيَآءَ، وَاتَّقُوا اللهَ اِنْ كُنْتُمْ
مُّؤْمِنِيْنَ. المائدة: 57
Hai orang-orang yang beriman,
janganlah kamu mengambil jadi pemimpinmu, orang-orang yang membuat agamamu jadi
buah ejekan dan permainan, (yaitu) di antara orang-orang yang telah diberi Kitab
sebelummu, dan orang-orang yang kafir (orang-orang musyrik). Dan bertakwalah
kepada Allah jika kamu betul-betul orang-orang yang beriman. [QS. Al-Maaidah : 57]
وَاِذَا نَادَيْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ اتَّخَذُوْهَا هُزُوًا
وَّلَعِبًا، ذٰلِكَ بِاَنَّهُمْ قَوْمٌ لَّا يَعْقِلُوْنَ. المائدة: 58
Dan apabila kamu menyeru
(mereka) untuk (mengerjakan) shalat, mereka menjadikannya buah ejekan dan
permainan. Yang demikian itu adalah karena mereka benar-benar kaum yang tidak
mau mempergunakan akal. [QS. Al-Maaidah : 58]
يٰۤاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَتَّخِذُوْا بِطَانَةً مِّنْ
دُوْنِكُمْ لَا يَأْلُوْنَكُمْ خَبَالًا، وَدُّوْا مَا عَنِتُّمْ، قَدْ بَدَتِ
الْبَغْضَآءُ مِنْ اَفْوَاهِهِمْ وَمَا تُخْفِيْ صُدُوْرُهُمْ اَكْبَرُ، قَدْ
بَيَّنَّا لَكُمُ اْلاٰيٰتِ اِنْ كُنْتُمْ تَعْقِلُوْنَ. ال عمران: 118
Hai orang-orang yang beriman,
janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu orang-orang yang di luar
kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudlaratan
bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari
mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka lebih besar lagi.
Sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu
memahaminya.
[QS. Ali 'Imraan : 118]
هٰۤاَنْتُمْ اُولَآءِ تُحِبُّوْنَهُمْ وَلَا يُحِبُّوْنَكُمْ
وَتُؤْمِنُوْنَ بِالْكِتٰبِ كُلِّه، وَاِذَا لَقُوْكُمْ قَالُوْآ اٰمَنَّا، وَاِذَا
خَلَوْا عَضُّوْا عَلَيْكُمُ اْلانَامِلَ مِنَ الْغَيْظِ، قُلْ مُوْتُوْا
بِغَيْظِكُمْ، اِنَّ اللهَ عَلِيْمٌ بِذَاتِ الصُّدُوْرِ. ال عمران: 119
Beginilah kamu, kamu menyukai
mereka, padahal mereka tidak menyukai kamu, dan kamu beriman kepada kitab-kitab
semuanya. Apabila mereka menjumpai kamu, mereka berkata: "Kami beriman"; dan
apabila mereka menyendiri, mereka menggigit ujung jari lantaran marah bercampur
benci terhadap kamu. Katakanlah (kepada mereka): "Matilah kamu karena
kemarahanmu itu". Sesungguhnya Allah mengetahui segala isi hati.
[QS. Ali 'Imraan : 119]
بَشِّرِ الْمُنٰفِقِيْنَ بِاَنَّ لَهُمْ عَذَابًا اَلِيْمًا(138) الَّذِيْنَ يَتَّخِذُوْنَ الْكٰفِرِيْنَ اَوْلِيَآءَ مِنْ دُوْنِ
الْمُؤْمِنِيْنَ، اَيَبْتَغُوْنَ عِنْدَهُمُ الْعِزَّةَ فَاِنَّ الْعِزَّةَ لِلّٰهِ
جَمِيْعًا(139)
النساء: 138-139
Kabarkanlah kepada
orang-orang munafik bahwa mereka akan mendapat siksaan yang
pedih,
(138)
(yaitu) orang-orang yang
mengambil orang-orang kafir menjadi teman-teman penolong dengan meninggalkan
orang-orang mukmin. Apakah mereka mencari kekuatan di sisi orang kafir itu? Maka
sesungguhnya semua kekuatan kepunyaan Allah. (139) [QS. An-Nisaa' : 138-139]
وَقَدْ نَزَّلَ عَلَيْكُمْ فِى الْكِتٰبِ اَنْ اِذَا سَمِعْتُمْ اٰيٰتِ
اللهِ يُكْفَرُ بِهَا وَيُسْتَهْزَاُ بِهَا فَلَا تَقْعُدُوْا مَعَهُمْ حَتّٰى
يَخُوْضُوْا فِيْ حَدِيْثٍ غَيْرِه اِنَّكُمْ اِذًا مِّثْلُهُمْ، اِنَّ اللهَ
جَامِعُ الْمُنٰفِقِيْنَ وَالْكٰفِرِيْنَ فِيْ جَهَنَّمَ جَمِيْعًا. النساء: 140
Dan sungguh Allah telah
menurunkan kepada kamu di dalam Al Qur'an bahwa apabila kamu mendengar ayat-ayat
Allah diingkari dan diperolok-olokkan (oleh orang-orang kafir), maka janganlah
kamu duduk beserta mereka, sehingga mereka memasuki pembicaraan yang lain.
Karena sesungguhnya (kalau kamu berbuat demikian), tentulah kamu serupa dengan
mereka. Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan semua orang-orang munafik dan
orang-orang kafir di dalam Jahannam, [QS. An-Nisaa' : 140]
Hadits-hadits
Rasulullah SAW
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه
وسلم: مَنِ اسْتَعْمَلَ رَجُلًا مِنْ عَصَابَةٍ وَفِي تِلْكَ الْعَصَابَةِ
مَنْ هُوَ اَرْضَى لِلّٰهِ مِنْهُ فَقَدْ خَانَ اللهَ وخانَ رَسُوْلَهُ وَخَانَ
الْمُؤْمِنِيْنَ. الحاكم فى المستدرك 4: 104، رقم: 7023
Dari Ibnu 'Abbas RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda,
"Barangsiapa mengangkat seseorang untuk suatu jabatan dari golongannya, padahal
di dalamnya ada orang yang lebih diridlai Allah (karena kemampuan) dari padanya,
maka sesungguhnya ia telah berkhianat kepada Allah, berkhianat kepada Rasul-Nya
dan berkhianat kepada orang-orang mukmin semuanya. [HR. Hakim, dalam Al-Mustadrak juz 4, hal. 104, no. 7023, dla'if
karena dalam sanadnya ada perawi bernama Husein bin Qais Ar-Rahabiy, ia
matruk]
عَنِ الْحَسَنِ اَنَّ كَعْبَ بْنَ عُجْرَةَ قَالَ: خَرَجَ عَلَيْنَا
رَسُوْلُ اللهِ ص فَقَالَ: سَتَكُوْنُ عَلَيْكُمْ اُمَرَاءُ مِنْ بَعْدِي،
يُعْطُوْنَ بِالْحِكْمَةِ عَلَى مَنَابِرَ، فَاِذَا نَزَلُوا اِخْتَلَسَتْ مِنْهُمْ،
وَقُلُوْبُهُمْ اَنْتَنُ مِنَ الْجَيْفِ، فَمَنْ صَدَّقَهُمْ بِكَذِبِهِمْ وَاَعَانَهُمْ عَلَى
ظُلْمِهِمْ، فَلَيْسَ مِنِّي وَلَسْتُ مِنْهُ، وَلَا يَرِدُ عَلَى الْحَوْضِ،
وَمَنْ لَمْ يُصَدِّقْهُمْ بِكَذِبِهِمْ وَلَمْ يُعِنْهُمْ عَلَى ظُلْمِهِمْ،
فَهُوَ مِنِّي وَاَنَا مِنْهُ، وَسَيَرِدُ عَلَى الْحَوْضِ. الطبرانى فى المعجم الكبير 19: 160، رقم: 356
Dari Al-Hasan (Al-Bashriy) bahwasanya Ka'ab bin 'Ujrah berkata :
Rasulullah SAW keluar kepada kami, lalu beliau bersabda, "Akan ada sepeninggalku
nanti para pemimpin yang pandai memberikan nasehat-nasehat dengan penuh hikmat
ketika mereka di atas mimbar, tetapi apabila sudah turun dari mimbar, mereka
suka melakukan penipuan-penipuan, dan hati mereka lebih busuk dari pada bangkai.
Maka barangsiapa yang membenarkan mereka dengan kebohongan mereka dan membantu
mereka atas kedhaliman mereka, ia bukan dari golonganku, dan aku bukan dari
golongannya, dan ia tidak akan datang ke telagaku. Dan barangsiapa yang tidak
membenarkan mereka dengan kebohongan mereka dan tidak membantu mereka atas
kedhalimannya, maka ia termasuk dari golonganku dan aku dari golongannya, dan ia
akan datang ke telagaku". [HR. Thabarani dalam Al-Mu'jamul Kabir juz 19, hal. 160, no.
356]
عَنْ اَبِيْ مُوْسَى رضي الله عنه قَالَ: دَخَلْتُ عَلَى النَّبِيِّ صلى
الله عليه وسلم اَنَا وَرَجُلَانِ مِنْ قَوْمِي، فَقَالَ اَحَدُ الرَّجُلَيْنِ:
اَمِّرْنَا يَا رَسُوْلَ اللهِ. وَقَالَ الْآخَرُ مِثْلَهُ. فَقَالَ: اِنَّا لَا نُوَلِّيْ هٰذَا مَنْ
سَأَلَهُ وَلَا مَنْ حَرَصَ عَلَيْهِ. البخارى 8: 107
Dari Abu Musa RA, ia berkata : Saya datang kepada Nabi SAW bersama
dua orang laki-laki dari kaumku, lalu salah seorang dari keduanya berkata, "Ya
Rasulullah, berilah jabatan kepada kami". Dan yang satunya lagi juga berkata
seperti itu, maka Nabi SAW bersabda, "Sesungguhnya kami tidak akan menyerahkan
jabatan ini kepada orang yang memintanya, dan tidak pula kepada orang yang
sangat menginginkannya". [HR. Bukhari juz 8, hal. 107]
عَنْ اَبِىْ مُوْسَى قَالَ: دَخَلْتُ عَلَى النَّبِىِّ صلى الله عليه
وسلم اَنَا وَرَجُلَانِ مِنْ بَنِى عَمِّى، فَقَالَ اَحَدُ الرَّجُلَيْنِ: يَا
رَسُوْلَ اللهِ، اَمِّرْنَا عَلَى بَعْضِ مَا وَلَّاكَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ.
وَقَالَ اْلاٰخَرُ مِثْلَ ذٰلِكَ. فَقَالَ : اِنَّا وَاللهِ لَا نُوَلِّى عَلَى
هٰذَا الْعَمَلِ اَحَدًا سَأَلَهُ وَلَا اَحَدًا حَرَصَ عَلَيْهِ. مسلم 3: 1456
Dari Abu Musa, ia berkata : Saya datang kepada Nabi SAW bersama dua
orang laki-laki dari anak-anak pamanku, lalu salah seorang dari keduanya
berkata, "Ya Rasulullah, berilah kami jabatan untuk memimpin sebagian dari
apa-apa yang telah Allah 'Azza wa Jalla serahkan kepada engkau". Dan orang yang
satunya lagi juga berkata seperti itu. Maka Rasulullah SAW bersabda, "Demi
Allah, sesungguhnya kami tidak akan menyerahkan jabatan ini kepada orang yang
memintanya, dan tidak pula kepada orang yang sangat
menginginkannya". [HR. Muslim juz 3, hal. 1456]
عَنْ عَبْدِ الرَّحْمٰنِ بْنِ سَمُرَةَ قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ صلى
الله عليه وسلم: يَا عَبْدَ الرَّحْمٰنِ، لَا تَسْأَلِ الْاِمَارَةَ،
فَاِنَّكَ اِنْ اُعْطِيْتَهَا عَنْ مَسْأَلَةٍ وُكِلْتَ اِلَيْهَا، وَاِنْ
اُعْطِيْتَهَا عَنْ غَيْرِ مَسْأَلَةٍ اُعِنْتَ عَلَيْهَا. وَاِذَا حَلَفْتَ عَلَى يَمِيْنٍ فَرَأَيْتَ
غَيْرَهَا خَيْرًا مِنْهَا فَكَفِّرْ يَمِيْنَكَ وَأْتِ الَّذِيْ هُوَ
خَيْرٌ. البخارى 8: 106
Dari 'Abdur Rahman bin Samurah, ia berkata : Nabi SAW bersabda, "Hai
'Abdur Rahman, janganlah kamu meminta jabatan, karena apabila kamu diberi
jabatan itu karena meminta, maka kamu akan diserahkan pada jabatan itu. Tetapi
jika kamu diberi jabatan itu bukan karena kamu meminta, maka kamu akan ditolong
untuk melaksanakan jabatan itu. Dan apabila kamu telah bersumpah atas sesuatu
sumpah, lalu kamu melihat ada yang lainnya yang lebih baik daripadanya, maka
(bathalkanlah sumpah itu dan) bayarlah kaffarah sumpahmu, dan laksanakanlah yang
lebih baik itu". [HR. Bukhari juz 8, hal. 106]
عَنْ يَزِيْدَ بْنِ اَبِيْ سُفْيَانَ قَالَ: قَالَ لِيْ اَبُوْ بَكْرٍ
الصِّدِّيْقُ رضي الله عنه حِيْنَ بَعَثَنِيْ اِلَى الشَّامِ: يَا يَزِيْدُ، اِنَّ
لَكَ قَرَابَةً عَسَيْتَ اَنْ تُؤْثِرَهُمْ بِاْلاِمَارَةِ ذٰلِكَ اَكْثَرُ مَا
اَخَافُ عَلَيْكَ، فَقَدْ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: مَنْ وَلِيَ
مِنْ اَمْرِ الْمُسْلِمِيْنَ شَيْئًا فَاَمَّرَ عَلَيْهِمْ اَحَدًا مُحَابَّاةً فَعَلَيْهِ لَعْنَةُ اللهِ، لَا يَقْبَلُ
اللهُ مِنْهُ صَرْفًا وَلَا عَدْلًا حَتَّى يُدْخِلَهُ جَهَنَّمَ. الحاكم فى المستدرك 4: 104، رقم: 7024
Dari Yazid bin Abu Sufyan, ia berkata : Abu Bakar As-Shiddiq RA
berpesan kepadaku ketika beliau mengutusku ke Syam : Hai Yazid, sesungguhnya
kamu mempunyai kerabat, barangkali kamu akan mengutamakan mereka dengan memberi
jabatan. Dan itulah yang sangat saya khawatirkan kepadamu, karena Rasulullah SAW
pernah bersabda, "Barangsiapa yang memegang urusan kaum muslimin, kemudian ia
memberi jabatan kepada seseorang karena cintanya (bukan karena kemampuannya)
maka ia akan mendapat la'nat Allah, dan Allah tidak akan menerima alasan dan
tebusannya, sehingga Allah memasukkannya ke neraka Jahannam". [HR. Hakim dalam Al-Mustadrak juz 4, hal. 104, no. 7024, dlaif
karena dalam sanadnya ada perawi bernama Bakr bin Khunais, ia
matruk]
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم:
اِذَا كَانَتْ اُمَرَاؤُكُمْ خِيَارَكُمْ وَاَغْنِيَاؤُكُمْ سُمَحَاءَكُمْ
وَاُمُوْرُكُمْ شُوْرَى بَيْنَكُمْ، فَظَهْرُ اْلاَرْضِ خَيْرٌ لَكُمْ مِنْ
بَطْنِهَا. وَاِذَا كَانَتْ اُمَرَاؤُكُمْ شِرَارَكُمْ وَاَغْنِيَاؤُكُمْ
بُخَلَاءَكُمْ وَاُمُوْرُكُمْ اِلَى نِسَائِكُمْ، فَبَطْنُ اْلاَرْضِ خَيْرٌ لَكُمْ
مِنْ ظَهْرِهَا. الترمذى 3: 361، رقم: 2368، هذا حديث غريب
Dari Abu Hurairah, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Apabila
pemimpin-pemimpin kalian itu orang-orang baik diantara kalian, orang-orang kaya
kalian itu orang-orang dermawan diantara kalian dan urusan-urusan kalian itu
dimusyawarahkan diantara kalian, maka punggung bumi (hidup) itu lebih baik bagi
kalian daripada perutnya (mati). Tetapi apabila pemimpin-pemimpin kalian itu
orang-orang jahat diantara kalian, orang-orang kaya kalian itu orang-orang
bakhil diantara kalian, dan urusan-urusan kalian diserahkan kepada wanita-wanita kalian, maka perut bumi itu
lebih baik daripada punggungnya”. [HR. Tirmidzi juz 3, hal. 361, no. 2368, ini hadits
gharib]
عَنْ اَبِيْ هُرَيْرَةَ قَالَ: بَيْنَمَا النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم
فِيْ مَجْلِسٍ يُحَدِّثُ اْلقَوْمَ جَاءَهُ اَعْرَابِيٌّ فَقَالَ: مَتَى
السَّاعَةُ؟ فَمَضَى رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم يُحَدِّثُ، فَقَالَ بَعْضُ
الْقَوْمِ سَمِعَ مَا قَالَ فَكَرِهَ مَا قَالَ. وَقَالَ بَعْضُهُمْ بَلْ لَمْ
يَسْمَعْ، حَتَّى اِذَا قَضَى حَدِيْثَهُ قَالَ: اَيْنَ اُرَاهُ السَّائِلُ
عَنِ السَّاعَةِ؟ قَالَ: هَا اَنَا يَا رَسُوْلَ اللهِ. قَالَ: فَاِذَا
ضُيِّعَتِ الْاَمَانَةُ فَانْتَظِرِ السَّاعَةَ. قَالَ: كَيْفَ اِضَاعَتُهَا؟
قَالَ: اِذَا وُسِّدَ الْاَمْرُ اِلَى غَيْرِ اَهْلِهِ فَانْتَظِرِ السَّاعَةَ. البخارى 1: 21
Dari Abu Hurairah, ia berkata : Pada suatu ketika Nabi SAW berada di
majlis sedang berbicara dengan suatu kaum, tiba-tiba datang seorang 'Arab
gunung, lalu bertanya, "Kapan terjadinya kehancuran ?". Rasulullah SAW terus
saja berbicara dengan orang banyak. Sebagian orang ada yang berkata, "Beliau
mendengar pertanyaan itu, tetapi beliau tidak suka dengan pertanyaan tersebut".
Sebagian yang lain berkata : "Beliau tidak mendengar pertanyaan itu", sehingga
setelah beliau menyelesaikan pembicaraannya dengan orang banyak, lalu beliau
bertanya, "Di mana orang yang bertanya
tentang (hari) kehancuran tadi ?". (Orang 'Arab gunung yang bertanya tadi)
menjawab, "Saya ya Rasulullah". Beliau SAW bersabda, "Apabila amanah
disia-siakan, maka tunggulah kehancurannya". Orang itu bertanya, "Bagaimanakah
menyia-nyiakan amanah itu ?". Nabi SAW menjawab, "Apabila urusan diserahkan
kepada orang yang bukan ahlinya, maka tunggulah kehancurannya". [HR. Bukhari juz 1, hal. 21]
عَنْ اَبِيْ هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: اِذَا ضُيِّعَتِ
الْاَمَانَةُ فَانْتَظِرِ السَّاعَةَ. قَالَ: كَيْفَ اِضَاعَتُهَا يَا رَسُوْلَ
اللهِ؟ قَالَ: اِذَا اُسْنِدَ الْاَمْرُ اِلَى غَيْرِ اَهْلِهِ فَانْتَظِرِ
السَّاعَةَ. البخارى 7: 188
Dari Abu Hurairah RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Apabila
amanah sudah disia-siakan, maka tunggulah kehancurannya". Shahabat bertanya,
"Bagaimanakah menyia-nyiakan amanah itu ya Rasulullah ?". Rasulullah SAW
bersabda, "Apabila suatu urusan diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya, maka
tunggulah kehancurannya". [HR. Bukhari juz 7. Hal. 188]
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ: قَالَ رَسُوْلُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم: اِذَا اَرَادَ اللهُ بِاْلاَمِيْرِ خَيْرًا
جَعَلَ لَهُ وَزِيْرَ صِدْقٍ، اِنْ نَسِىَ ذَكَّرَهُ، وَاِنْ ذَكَرَ اَعَانَهُ.
وَاِذَا اَرَادَ اللهُ بِهِ غَيْرَ ذٰلِكَ، جَعَلَ لَهُ وَزِيْرَ سُوْءٍ، اِنْ نَسِىَ لَمْ يُذَكِّرْهُ، وَاِنْ ذَكَرَ لَمْ
يُعِنْهُ. ابو داود 3: 131، رقم: 2932
Dari 'Aisyah, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Apabila Allah
menghendaki kebaikan pada seorang pemimpin, maka Allah memberinya pembantu atau
menteri yang baik. Apabila pemimpin itu lupa diingatkannya, dan apabila ingat
dibantunya. Dan apabila Allah menghendaki keburukan pada seorang pemimpin, maka
diberi-Nya pembantu atau menteri yang jelek, apabila pemimpin itu lupa tidak
diingatkannya, dan apabila ingat tidak dibantunya". [HR. Abu Dawud juz 3, hal. 131, no. 2932]
عَنْ عَائِشَةَ اَنَّ قُرَيْشًا اَهَمَّهُمْ شَأْنُ الْمَرْاَةِ
الْمَخْزُوْمِيَّةِ الَّتِيْ سَرَقَتْ. فَقَالُوْا مَنْ يُكَلِّمُ فِيْهَا رَسُوْلَ
اللهِ ص؟ فَقَالُوْا: وَ مَنْ يَجْتَرِئُ عَلَيْهِ اِلاَّ اُسَامَةُ حِبُّ رَسُوْلِ
اللهِ ص؟ فَكَلَّمَهُ اُسَامَةُ. فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اَتَشْفَعُ فِيْ حَدٍّ
مِنْ حُدُوْدِ اللهِ؟ ثُمَّ قَامَ فَاخْتَطَبَ فَقَالَ: اَيُّهَا النَّاسُ،
اِنَّمَا اَهْلَكَ الَّذِيْنَ قَبْلَكُمْ اَنَّهُمْ كَانُوْا اِذَا سَرَقَ فِيْهِمُ
الشَّرِيْفُ تَرَكُوْهُ، وَ اِذَا سَرَقَ فِيْهِمُ الضَّعِيْفُ اَقَامُوْا عَلَيْهِ
اْلحَدَّ. وَاَيْمُ اللهِ، لَوْ اَنَّ فَاطِمَةَ بِنْتَ مُحَمَّدٍ سَرَقَتْ
لَقَطَعْتُ يَدَهَا. مسلم 3: 1315
Dari ‘Aisyah, ia berkata : Sesungguhnya orang-orang Quraisy
disibukkan oleh kejadian seorang wanita Makhzumiyah yang mencuri. Mereka
berkata, “Siapa orang yang berani menyampaikan masalah ini kepada Rasulullah SAW
(agar mendapat keringanan hukuman )?”. Lalu diantara mereka ada yang berkata,
“Siapa lagi yang berani menyampaikan hal itu kepada beliau kecuali Usamah
kecintaan Rasulullah SAW ?”. Lalu Usamah menyampaikan hal itu kepada beliau.
Maka Rasulullah SAW bersabda kepada Usamah, “Apakah kamu akan membela orang yang
melanggar hukum dari hukum-hukum Allah ?”. Kemudian beliau berdiri dan
berkhutbah. Beliau bersabda, “Hai para manusia, sesungguhnya yang menyebabkan
hancurnya orang-orang sebelum kalian, bahwasanya mereka itu apabila orang
terhormat di kalangan mereka yang mencuri, mereka membiarkannya, tetapi jika
orang lemah diantara mereka yang mencuri, mereka menghukumnya. Demi Allah,
seandainya Fathimah binti Muhammad mencuri, pasti aku potong
tangannya”. [HR. Muslim 3 : 1315].
عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ، اَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم
قَالَ لِكَعْبِ بْنِ عُجْرَةَ: اَعَاذَكَ اللهُ مِنْ اِمَارَةِ السُّفَهَاءِ. قَالَ: وَمَا اِمَارَةُ
السُّفَهَاءِ؟ قَالَ: اُمَرَاءُ يَكُوْنُوْنَ بَعْدِى لَا يَقْتَدُوْنَ بِهَدْيِى،
وَلَا يَسْتَنُّوْنَ بِسُنَّتِى. فَمَنْ صَدَّقَهُمْ بِكَذِبِهِمْ وَاَعَانَهُمْ
عَلَى ظُلْمِهِمْ. فَاُولـٰۤئِكَ لَيْسُوْا مِنِّى وَلَسْتُ مِنْهُمْ. وَلَا يَرِدُوْا عَلَى حَوْضِيْ، وَمَنْ لَمْ يُصَدِّقْهُمْ
بِكَذِبِهِمْ وَلَمْ يُعِنْهُمْ عَلَى ظُلْمِهِمْ، فَاُولـٰۤئِكَ مِنِّيْ وَاَنَا
مِنْهُمْ، وَسَيَرِدُوْا عَلَى حَوْضِيْ. يَا كَعْبُ بْنَ عُجْرَةَ، اَلصَّوْمُ جُنَّةٌ، وَالصَّدَقَةُ تُطْفِئُ
الْخَطِيْئَةَ، وَالصَّلَاةُ قُرْبَانٌ اَوْ قَالَ بُرْهَانٌ. يَا كَعْبُ بْنَ عُجْرَةَ، اِنَّهُ لَا يَدْخُلُ اْلجَنَّةَ لَحْمٌ
نَبَتَ مِنْ سُحْتٍ، اَلنَّارُ اَوْلَى بِهِ. يَا كَعْبُ بْنَ عُجْرَةَ، اَلنَّاسُ
غَادِيَانِ فَمُبْتَاعٌ نَفْسَهُ فَمُعْتِقُهَا وَبَائِعٌ نَفْسَهُ
فَمُوْبِقُهَا. احمد 5: 64، رقم: 14448
Dari Jabir bin 'Abdullah, bahwasanya Nabi SAW bersabda kepada Ka'ab
bin 'Ujrah, "Semoga Allah melindungimu dari pemimpin-pemimpin yang tolol". Ka’ab
bertanya, “Ya Rasulullah, siapakah pemimpin yang tolol itu ?”. Rasulullah SAW
menjawab, “Yaitu para pemimpin sesudahku, yang tidak mau memakai petunjuk dengan
petunjukku, dan tidak mau berpegang kepada sunnahku. Barangsiapa membenarkan
perilaku mereka dengan segala kebohongannya, serta membantu kedhaliman mereka, maka mereka itu tidak
termasuk golonganku, dan akupun tidak termasuk golongan mereka, dan mereka tidak
akan datang pada telagaku. Dan barangsiapa yang tidak membenarkan perilaku mereka dengan segala
kebohongannya, serta tidak membantu kedhaliman mereka, maka mereka itu
termasuk golonganku, dan akupun termasuk golongan mereka, dan mereka akan datang
pada telagaku. Hai Ka'ab bin 'Ujrah, puasa itu adalah perisai, shadaqah itu
menghapus dosa, shalat itu pendekatan diri kepada Allah" (atau beliau bersabda)
"tanda bukti keimanan". "Hai Ka’ab bin ‘Ujrah, sesungguhnya tidak masuk surga
daging yang tumbuh dari barang yang haram, neraka lebih pantas baginya”. “Hai
Ka’ab bin ‘Ujrah, manusia itu memasuki waktu pagi ada dua macam, ada yang
menjual dirinya ke jalan Allah, hingga dia selamat dari siksa neraka, dan ada
yang menjual dirinya kepada hawa nafsunya, hingga nerakalah sebagai tempat
tinggalnya”. [HR. Ahmad juz 5, hal. 64. No. 14448]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar