1/12/2019

Bila Hukum tidak tegak...

Hancurnya suatu bangsa karena tidak tegaknya Hukum

Kaum muslimin dan muslimat rahimakumullah, Allah SWT senantiasa mencurahkan ni'mat-Nya kepada kita dengan bermacam-macam ni'mat yang banyak sekali, yang sungguh kita tidak dapat menghitungnya. Allah SWT berfirman :
وَ اِنْ تَعُدُّوْا نِعْمَتَ اللهِ لَا تُحْصُوْهَا. ابراهيم:34
Dan jika kamu menghitung-hitung ni'mat Allah, niscaya kamu tidak akan dapat menghitungnya. [QS. Ibrahim : 34]

Diantara sekian banyak ni'mat Allah yang dicurahkan kepada kita, ialah Allah menganugerahkan kepada kita negeri yang subur dan ma'mur ini, maka marilah semuanya itu kita syukuri dengan beriman, bertaqwa dan lebih mendekatkan diri kepada-Nya. Allah SWT berfirman :
لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ. ابرهيم: 7
Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (ni'mat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (ni'mat-Ku), maka sesungguhnya adzab-Ku sangat pedih. [QS. Ibrahim : 7]
Kaum muslimin dan muslimat rahimakumullah, Allah SWT membuat suatu contoh di dalam Al-Qur'an :
وَضَرَبَ اللهُ مَثَلًا قَرْيَةً كَانَتْ اٰمِنَةً مُّطْمَئِنَّةً يَّأْتِيْهَا رِزْقُهَا رَغَدًا مّنْ كُلّ مَكَانٍ فَكَفَرَتْ بِاَنْعُمِ اللهِ فَاَذَاقَهَا اللهُ لِبَاسَ الْجُوْعِ وَالْخَوْفِ بِمَا كَانُوْا يَصْنَعُوْنَ. النحل: 112
Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezekinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk) nya mengingkari ni'mat-ni'mat Allah; karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat. [QS. An-Nahl : 112]
Kaum muslimin dan muslimat rahimakumullah, memperhatikan ayat tersebut dengan melihat kenyataan yang ada di negeri kita, patut rasanya kita prihatin. Negeri yang mayoritas penduduknya ummat Islam ini terjadi kama'shiyatan di mana-mana, minuman keras, perjudian dan perzinaan dilakukan dari kalangan bawah sampai kalangan atas. Padahal Allah SWT berfirman :
يٰۤاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْآ اِنَّمَا اْلخَمْرُ وَ الْمَيْسِرُ وَ اْلاَنْصَابُ وَ اْلاَزْلَامُ رِجْسٌ مّنْ عَمَلِ الشَّيْطٰنِ فَاجْتَنِبُوْهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. اِنَّمَا يُرِيْدُ الشَّيْطٰنُ اَنْ يُّوْقِعَ بَيْنَكُمُ اْلعَدَاوَةَ وَ اْلبَغْضَآءَ فِى اْلخَمْرِ وَ الْمَيْسِرِ وَ يَصُدَّكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللهِ وَ عَنِ الصَّلوٰةِ فَهَلْ اَنْتُمْ مُّنْتَهُوْنَ. المائدة:90-91
Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamr, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan syaithan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. Sesungguhnya syaithan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian diantara kamu lantaran (meminum) khamr dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan shalat, maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu). [QS. Al-Maidah : 90-91]
Dan firman Allah SWT :
وَلَا تَقْرَبُوا الزّنَآ اِنَّه كَانَ فَاحِشَةً وَّسَآءَ سَبِيْلًا. الاسراء: 32
Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk. [QS. Al-Israa' : 32]
Dan Allah SWT juga berfirman :
وَاِذَآ اَرَدْنَآ اَنْ نُّهْلِكَ قَرْيَةً اَمَرْنَا مُتْرَفِيْهَا فَفَسَقُوْا فِيْهَا فَحَقَّ عَلَيْهَا الْقَوْلُ فَدَمَّرْنٰهَا تَدْمِيْرًا. الاسراء: 16
Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentha'ati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya. [QS. Al-Israa' : 16]
Dan di dalam hadits juga disebutkan :
عَنْ اَنَسِ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اِنَّ مِنْ اَشْرَاطِ السَّاعَةِ اَنْ يُرْفَعَ اْلعِلْمُ وَ يَثْبُتَ اْلجَهْلُ وَ يُشْرَبَ اْلخَمْرُ وَ يَظْهَرَ الزّنَا. البخارى 1: 28
Dari Anas, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya sebagian dari tanda-tanda kehancuran adalah dicabutnya ilmu (agama), ditetapkannya kebodohan, diminumnya khamr dan merajalelanya perzinaan”. [HR. Bukhari juz 1 hal. 28]
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ اْلعَاصِ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص يَقُوْلُ: اِنَّ اللهَ لاَ يَقْبِضُ اْلعِلْمَ اِنْتِزَاعًايَنْتَزِعُهُ مِنَ النَّـاسِ، وَلٰكِنْ يَقْبِضُ اْلعِلْمَ بِقَبْضِ اْلعُلَمَاءِ حَتَّى اِذَا لَمْ يَتْرُكْ عَالِمًا اِتَّخَذَ النَّاسُ رُءُوْسًا جُهَّالاً فَسُئِلُوْا فَأَفْتَوْا بِغَيْرِ عِلْمٍ فَضَلُّوْا وَ اَضَلُّوْا. البخارى 1: 33، مسلم 4: 2058، و اللفظ له
Dari Abdullah bin Amr bin Al-'Ash, ia berkata : Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda : "Sesungguhnya Allah tidak akan mencabut ilmu langsung dari orang-orang, tetapi Allah akan mencabut ilmu dengan meninggalnya para ulama, sehingga apabila telah habis orang-orang yang 'alim, orang-orang akan mengangkat orang-orang yang bodoh menjadi pemimpin mereka. Kemudian apabila mereka ditanya sesuatu akan memberikan fatwanya tidak berdasarkan ilmu, maka mereka itu sesat dan menyesatkan". [HR. Bukhari juz 1, hal. 33; Muslim juz 4, hal. 2058, lafadh ini bagi Muslim]
Kaum muslimin dan muslimat rahimakumullah, dengan hukum dunia, para mantan pejabat korup yang masuk penjara masih bisa tertawa. Sebagian ada yang mampu menyuap petugas penjara untuk memperoleh fasilitas lebih, bahkan ada pula yang masih bisa pergi ke mana-mana. Yang demikian itu diantara penyebabnya adalah tidak tegaknya hukum di negeri kita. Maka, hakim harus berbuat adil. Allah SWT berfirman :
يٰۤاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُوْنُوْا قَوَّامِيْنَ لِلّٰهِ شُهَدَآءَ بِالْقِسْطِ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَاٰنُ قَوْمٍ عَلىٰۤ اَلَّا تَعْدِلُوْا، اِعْدِلُوْا، هُوَ اَقْرَبُ لِلتَّقْوٰى، وَاتَّقُوا اللهَ، اِنَّ اللهَ خَبِيْرٌ بِمَا تَعْمَلُوْنَ. المائدة: 8
Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap suatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada taqwa. Dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. [QS. Al-Maaidah : 8]
وَاَنِ احْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَآ اَنْزَلَ اللهُ وَلَا تَتَّبِعْ اَهْوَآءَهُمْ وَاحْذَرْهُمْ اَنْ يَّفْتِنُوْكَ عَنْ بَعْضِ مَآ اَنْزَلَ اللهُ اِلَيْكَ، فَاِنْ تَوَلَّوْا فَاعْلَمْ اَنَّمَا يُرِيْدُ اللهُ اَنْ يُّصِيْبَهُمْ بِبَعْضِ ذُنُوْبِهِمْ، وَاِنَّ كَثِيْرًا مّنَ النَّاسِ لَفٰسِقُوْنَ(49) اَفَحُكْمَ الْجَاهِلِيَّةِ يَبْغُوْنَ، وَمَنْ اَحْسَنُ مِنَ اللهِ حُكْمًا لّقَوْمٍ يُّوْقِنُوْنَ(50) المائدة: 49-50
dan hendaklah kamu memutuskan perkara diantara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan mushibah kepada mereka disebabkan sebagian dosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasiq. (49)
Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yaqin? (50) [QS. Al-Maaidah : 49-50]
وَمَنْ لَّمْ يَحْكُمْ بِمَآ اَنْزَلَ اللهُ فَاُولـٰۤئِكَ هُمُ الْكٰفِرُوْنَ. المائدة: 44
Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir. [QS. Al-Maaidah : 44]
وَمَنْ لَّمْ يَحْكُمْ بِمَآ اَنْزَلَ اللهُ فَاُولـٰۤئِكَ هُمُ الظّٰلِمُوْنَ. المائدة: 45
Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang dhalim. [QS. Al-Maaidah : 45]
وَمَنْ لَّمْ يَحْكُمْ بِمَآ اَنْزَلَ اللهُ فَاُولـٰۤئِكَ هُمُ الْفٰسِقُوْنَ. المائدة: 47
Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang fasiq. [QS. Al-Maaidah : 47]
Dan Rasulullah SAW memberikan contoh untuk berbuat adil :
عَنْ عَائِشَةَ اَنَّ قُرَيْشًا اَهَمَّهُمْ شَأْنُ الْمَرْاَةِ الْمَخْزُوْمِيَّةِ الَّتِيْ سَرَقَتْ، فَقَالُوْا مَنْ يُكَلّمُ فِيْهَا رَسُوْلَ اللهِ ص؟ فَقَالُوْا: وَ مَنْ يَجْتَرِئُ عَلَيْهِ اِلاَّ اُسَامَةُ حِبُّ رَسُوْلِ اللهِ ص؟ فَكَلَّمَهُ اُسَامَةُ. فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اَتَشْفَعُ فِيْ حَدّ مِنْ حُدُوْدِ اللهِ؟ ثُمَّ قَامَ فَاخْتَطَبَ فَقَالَ: اَيُّهَا النَّاسُ، اِنَّمَا اَهْلَكَ الَّذِيْنَ قَبْلَكُمْ اَنَّهُمْ كَانُوْا اِذَا سَرَقَ فِيْهِمُ الشَّرِيْفُ تَرَكُوْهُ، وَ اِذَا سَرَقَ فِيْهِمُ الضَّعِيْفُ اَقَامُوْا عَلَيْهِ اْلحَدَّ. وَاَيْمُ اللهِ، لَوْ اَنَّ فَاطِمَةَ بِنْتَ مُحَمَّدٍ سَرَقَتْ لَقَطَعْتُ يَدَهَا. مسلم 3: 1315
Dari Aisyah, ia berkata : Sesungguhnya orang-orang Quraisy disibukkan oleh kejadian seorang wanita Makhzumiyah yang mencuri. Mereka berkata, Siapa orang yang berani menyampaikan masalah itu kepada Rasulullah SAW (agar mendapat keringanan hukuman )?. Lalu diantara mereka ada yang berkata, Siapa lagi yang berani menyampaikan hal itu kepada beliau kecuali Usamah kecintaan Rasulullah SAW ?. Lalu Usamah menyampaikan hal itu kepada beliau. Maka Rasulullah SAW bersabda kepada Usamah, Apakah kamu akan membela orang yang melanggar hukum dari hukum-hukum Allah ?. Kemudian beliau berdiri dan berkhutbah. Beliau bersabda, Hai para manusia, sesungguhnya yang menyebabkan hancurnya orang-orang sebelum kalian, bahwasanya mereka itu apabila orang terhormat di kalangan mereka yang mencuri, mereka membiarkannya, tetapi jika orang lemah diantara mereka yang mencuri, mereka menghukumnya. Demi Allah, seandainya Fathimah binti Muhammad mencuri, pasti aku potong tangannya. [HR. Muslim juz 3, hal. 1315].
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ: اٍسْتَعَارَتِ امْرَأَةٌ عَلَى اَلْسِنَةِ اُنَاسٍ يُعْرَفُوْنَ وَ هِيَ لاَ تُعْرَفُ حُلِيًّا فَبَاعَتْهُ وَ اَخَذَتْ ثَمَنَهُ فَاُتِيَ بِهَا رَسُوْلُ اللهِ ص، فَسَعَى اَهْلُهَا اِلَى اُسَامَةَ بْنِ زَيْدٍ، فَكَلَّمَ رَسُوْلَ اللهِ ص فِيْهَا، فَتَلَوَّنَ وَجْهُ رَسُوْلِ اللهِ ص وَ هُوَ يُكَلّمُهُ، ثُمَّ قَالَ لَهُ رَسُوْلُ اللهِ ص: اَتَشْفَعُ اِلَيَّ فِيْ حَدّ مِنْ حُدُوْدِ اللهِ؟ فَقَالَ اُسَامَةُ: اِسْتَغْفِرْ لِيْ يَا رَسُوْلَ اللهِ. ثُمَّ قَامَ رَسُوْلُ اللهِ ص عَشِيَّتَئِذٍ فَاَثْنَى عَلَى اللهِ عَزَّ وَ جَلَّ بِمَا هُوَ اَهْلُهُ، ثُمَّ قَالَ: اَمَّا بَعْدُ، فَاِنَّمَا هَلَكَ النَّاسُ قَبْلَكُمْ اَنَّهُمْ كَانُوْا اِذَا سَرَقَ الشَّرِيْفُ فِيْهِمْ تَرَكُوْهُ، وَ اِذَا سَرَقَ الضَّعِيْفُ فِيْهِمْ اَقَامُوْا عَلَيْهِ اْلحَدّ.َ وَ الَّذِيْ نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ، لَوْ اَنَّ فَاطِمَةَ بِنْتَ مُحَمَّدٍ سَرَقَتْ لَقَطَعْتُ يَدَهَا. ثُمَّ قَطَعَ تِلْكَ الْمَرْأَةَ. النسائى 8: 73
Dari Aisyah, ia berkata : Ada seorang wanita Makhzumiyah yang meminjam perhiasan dengan perantaraan orang-orang yang sudah  dikenal, sedang ia tidak dikenal. Tetapi kemudian ia menjual perhiasan tersebut dan mengambil hasil penjualannya. Kemudian ia dihadapkan kepada Rasulullah SAW. Kemudian keluarganya meminta Usamah bin Zaid (agar memintakan keringanan kepada beliau). Setelah Usamah menyampaikan hal itu kepada Rasulullah SAW, maka wajah Rasulullah SAW memerah, lalu beliau bersabda kepada Usamah, Apakah kamu akan minta tolong kepadaku untuk membela orang yang melanggar hukum dari hukum-hukum Allah ?. Usamah berkata, Mohonkanlah ampunan untukku, ya Rasulullah. Kemudian pada sore itu beliau berdiri dan berkhutbah. Setelah beliau memanjatkan puji syukur kepada Allah Azza wa Jalla, kemudian beliau bersabda, Ammaa badu, sesungguhnya hancurnya orang-orang sebelum kalian, disebabkan mereka itu apabila yang mencuri dari orang yang terhormat di kalangan mereka, maka mereka membiarkannya, tetapi apabila yang mencuri itu dari orang yang lemah diantara mereka, maka mereka menghukumnya. Demi Allah yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, seandainya Fathimah binti Muhammad mencuri, pasti aku potong tangannya. Kemudian beliau memotong tangan wanita tersebut. [HR. Nasaiy juz 8, hal. 73]
Kaum muslimin dan muslimat rahimakumullah, pada umumnya orang yang dimenangkan di pengadilan, ia merasa senang, walaupun ia sebenarnya di pihak yang salah. Maka Rasulullah SAW berpesan :
عَنْ اُمّ سَلَمَةَ قَالَتْ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اِنَّكُمْ تَخْتَصِمُوْنَ اِلَيَّ فَلَعَلَّ بَعْضَكُمْ اَنْ يَكُوْنَ اَلْحَنَ بِحُجَّتِهِ مِنْ بَعْضٍ، فَاَقْضِى لَهُ عَلَى نَحْوٍ مِمَّا اَسْمَعُ مِنْهُ، فَمَنْ قَطَعْتُ لَهُ مِنْ حَقّ اَخِيْهِ شَيْئًا فَلاَ يَأْخُذْهُ فَاِنَّمَا اَقْطَعُ لَهُ قِطْعَةً مِنَ النَّـارِ. مسلم 3: 1337
Dari Ummu Salamah, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya kalian mengadukan perselisihan kepadaku, barangkali sebagian kalian lebih pintar berhujjah (beralasan) dari pada sebagian yang lain, lalu aku memberikan keputusan kepadanya berdasarkan apa yang aku dengar darinya. Maka barangsiapa yang aku beri sepotong dari haq saudaranya, janganlah ia mengambilnya, karena berarti aku memberinya sepotong api neraka". [HR Muslim juz 3, hal. 1337]
Dan Rasulullah SAW bersabda :
اْلقُضَاةُ ثَلَاثَةٌ: وَاحِدٌ فِى اْلجَنَّةِ، وَ اثْنَانِ فِى النَّارِ. فَاَمَّا الَّذِى فِى اْلجَنَّةِ فَرَجُلٌ عَرَفَ اْلحَقَّ فَقَضَى بِهِ. وَ رَجُلٌ عَرَفَ اْلحَقَّ فَجَارَ فِى اْلحُكْمِ فَهُوَ فِى النَّارِ. وَ رَجُلٌ قَضَى لِلنَّاسِ عَلَى جَهْلٍ فَهُوَ فِى النَّارِ. ابو داود 3: 299، رقم: 2573
Hakim itu ada 3 macam. Yang satu hakim di surga dan yang dua di neraka.
1.  Hakim yang mengetahui kebenaran, dan dia membuat keputusan dengan benar (dengan adil), maka dia di surga.
2.  Hakim yang mengetahui kebenaran, tetapi dia membuat keputusan dengan curang (tidak adil), maka dia di neraka.
3.  Hakim yang membuat keputusan dengan kebodohan (tidak mengetahui yang benar, sehingga membuat keputusan dengan ngawur), maka dia di neraka. [HR. Abu Dawud 3 : 299, no. 2573]
Kaum muslimin dan muslimat rahimakumullah, kita semua tentu tidak rela apabila bangsa kita terpuruk dalam kehancuran, maka marilah kita perbaiki bangsa kita dengan amar ma'ruf dan nahi munkar menurut kemampuan kita masing-masing. Rasulullah SAW bersabda :
عَنْ اَبِى سَعِيْدٍ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص يَقُوْلُ: مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَرًافَلْيُغَيّرْهُ بِيَدِهِ، فَاِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ، فَاِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ. وَ ذٰلِكَ اَضْعَفُ اْلاِيْمَانِ. مسلم 1: 69
Dari Abu Sa'id, ia berkata : Saya pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa diantara kalian yang melihat kemungkaran, maka hendaklah ia merobahnya dengan tangannya. Jika ia tidak mampu maka (hendaklah merobah) dengan lesannya. Dan jika ia tidak mampu, maka dengan hatinya. Dan yang demikian itu adalah selemah-lemah iman". [HR. Muslim juz 1, hal. 69]
عَنْ حُذَيْفَةَ بْنِ اْليَمَانِ عَنِ النَّبِيّ ص قَالَ: وَ الَّذِيْ نَفْسِيْ بِيَدِهِ لَتَأْمُرُنَّ بِالْمَعْرُوْفِ وَ لَتَنْهَوُنَّ عَنِ الْمُنْكَرِ وَ لَيُوْشِكَنَّ اللهُ اَنْ يَبْعَثَ عَلَيْكُمْ عِقَابًا مِنْهُ وَ تَدْعُوْنَهُ فَلَا يَسْتَجِيْبُ لَكُمْ. الترمذى 3: 316، رقم: 2169، و قال هذا حديث حسن
Dari Hudzaifah bin Yaman dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Demi Allah yang jiwaku ada ditangan-Nya. Sungguh kamu sekalian akan menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang mungkar atau (kalau tidak) pasti Allah akan menurunkan siksa kepada kalian, kemudian kalian berdo'a kepada Allah, tetapi Dia tidak mengabulkan di'a kalian". [HR. Tirmidzi juz 3, hal. 316, no. 2169, dan ia berkata : Ini hadits hasan]
عَنْ عُبَيْدِ اللهِ بْنِ جَرِيْرٍ عَنْ اَبِيْهِ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَا مِنْ قَوْمٍ يُعْمَلُ فِيْهِمْ بِالْمَعَاصِى هُمْ اَعَزُّ مِنْهُمْ وَ اَمْنَعُ لَا يُغَيّرُوْنَ اِلاَّ عَمَّهُمُ اللهُ بِعِقَابٍ. ابن ماجه 2: 1329
Dari Ubaidillah bin Jarir dari ayahnya, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, Tidaklah dalam suatu kaum yang di dalamnya dilakukan kemashiyatan- kemashiyatan, lalu ada orang-orang yang mampu untuk melawan dan mencegahnya, tetapi mereka tidak mau merubahnya, melainkan Allah akan meratakan siksa kepada mereka. [HR. Ibnu Majah juz 2, hal. 1329]
مَا مِنْ قَوْمٍ يُعْمَلُ فِيْهِمْ بِالْمَعَاصِى ثُمَّ يَقْدِرُوْنَ عَلَى اَنْ يُغَيّرُوْا ثُمَّ لَا يُغَيّرُوْا اِلَّا يُوْشِكُ اَنْ يَعُمَّهُمُ اللهُ مِنْهُ بِعِقَابٍ. ابو داود 4: 122، رقم: 4328
Tidaklah suatu qaum yang di tengah-tengah mereka dilakukan kema'shiyatan-kema'shiyatan, sedangkan mereka mampu mencegahnya, tetapi tidak mau mencegahnya, melainkan Allah akan menimpakan adzab secara merata kepada mereka. [HR. Abu Dawud juz 4, hal. 122, no. 4328]
عَنِ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيْرٍ رض عَنِ النَّبِيّ ص قَالَ: مَثَلُ اْلقَائِمِ عَلَى حُدُوْدِ اللهِ وَ اْلوَاقِعِ فِيْهَا كَمَثَلِ قَوْمٍ اسْتَهَمُوْا عَلَى سَفِيْنَةٍ فَاَصَابَ بَعْضُهُمْ اَعْلَاهَا وَ بَعْضُهُمْ اَسْفَلَهَا. فَكَانَ الَّذِيْنَ فِى اَسْفَلِهَا اِذَا اسْتَقَوْا مِنَ الْمَاءِ مَرُّوْا عَلَى مَنْ فَوْقَهُمْ. فَقَالُوْا لَوْ اَنَّا خَرَقْنَا فِى نَصِيْبِنَا خَرْقًا وَ لَمْ نُؤْذِ مَنْ فَوْقَنَا. فَاِنْ يَتْرُكُوْهُمْ وَ مَا اَرَادُوْا هَلَكُوْا جَمِيْعًا وَ اِنْ اَخَذُوْا عَلَى اَيْدِيْهِمْ نَجَوْا وَ نَجَوْا جَمِيْعًا. البخارى 3: 111
Dari Nu'man bin Basyir RA, dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Perumpamaan orang yang menegakkan hukum-hukum Allah dan orang yang tidak menthaatinya, adalah seperti perumpamaan orang-orang yang sama-sama naik dalam sebuah perahu, sebagian mereka ada yang di bagian atas, dan sebagian yang lain berada di bawah. Mereka yang berada di bawah apabila memerlukan air, ia mesti melewati orang-orang yang di atas. Lalu mereka berpikir, "Seandainya kami melubangi di tempat kami ini, tentu kami tidak mengganggu orang-orang yang di atas kami". Kalau mereka membiarkan kehendak orang-orang yang di bawah itu, niscaya mereka binasa semuanya. Tetapi jika mereka mencegah kehendak orang-orang yang di bawah itu, maka orang-orang yang di bawah itu akan selamat, dan selamatlah semuanya". [HR. Bukhari juz 3, hal. 111]
Dan Rasulullah SAW bersabda :
كُلُّكُمْ رَاعٍ وَ كُلُّكُمْ مَسْئُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ. اَلْاِمَامُ رَاعٍ وَ مَسْئُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ. وَ الرَّجُلُ رَاعٍ فِى اَهْلِهِ وَ هُوَ مَسْئُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ. وَ اْلمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ فِى بَيْتِ زَوْجِهَا وَ مَسْئُوْلَةٌ عَنْ رَعِيَّتِهَا. وَ اْلخَادِمُ رَاعٍ فِى مَالِ سَيّدِهِ وَ مَسْئُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ. وَ كُلُّكُمْ رَاعٍ وَ مَسْئُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ. البخارى عن ابن عمر 1: 215
Kamu sekalian adalah pemimpin dan kamu akan ditanya tentang kepemimpinannya. Imam adalah pemimpin dan akan ditanya tentang kepemimpinannya. Orang laki-laki (suami) adalah pemimpin dalam keluarganya dan akan ditanya tentang kepemimpinannya. Istri adalah pemimpin dalam rumah tangga suaminya dan akan ditanya tentang kepemimpinannya. Pelayan adalah pemimpin dalam menjaga harta tuannya dan akan ditanya tentang kepemimpinannya. Dan masing-masing dari kamu sekalian adalah pemimpin dan akan ditanya tentang kepemimpinannya. [HR. Bukhari dari Ibnu Umar, juz 1, hal. 215]

Demikian, semoga Allah SWT menuntun kita ke jalan yang  benar, dan semoga Allah mengampuni kita, aamiin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tentang kehidupan Dunia

  TENTANG DUNIA فعَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: لَوْ كَانَتِ الدُّنْيَا تَعْدِلُ عِنْدَ اللهِ جَنَاحَ بَعُوْضَةٍ ...