1/20/2013

Islam Agama Tauhid (ke-1)

Islam adalah agama tauhid
Firman Allah SWT :
اِنَّ الدّيْنَ عِنْدَ اللهِ الاِسْلاَمُ، وَ مَا اخْتَلَفَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا اْلكِتبَ اِلاَّ مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَهُمُ اْلعِلْمُ بَغْيًا بَيْنَهُمْ، وَ مَنْ يَّكْفُرْ بِايتِ اللهِ فَاِنَّ اللهَ سَرِيْعُ اْلحِسَابِ.(19) فَاِنْ حَاجُّوْكَ فَقُلْ اَسْلَمْتُ وَجْهِيَ ِللهِ وَ مَنِ اتَّبَعَنِ، وَ قُلْ لّلَّذِيْنَ اُوْتُوا اْلكِتبَ وَ الاُمّيّنَ ءَاَسْلَمْتُمْ، فَاِنْ اَسْلَمُوْا فَقَدِ اهْتَدَوْا وَ اِنْ تَوَلَّوْا فَاِنَّمَا عَلَيْكَ اْلبَلغُ، وَ اللهُ بَصِيْرٌ بِاْلعِبَادِ. (20) ال عمران: 19-20
Sesungguhnya agama (yang diridlai) di sisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al-Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) diantara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya. (19)
Kemudian jika mereka mendebat kamu (tentang kebenaran Islam), maka katakanlah, "Aku menyerahkan diriku kepada Allah dan (demikian pula) orang-orang yang mengikutiku". Dan katakanlah kepada orang-orang yang telah diberi Al-Kitab dan kepada orang-orang yang ummi, "Apakah kamu (mau) masuk Islam ?". Jika mereka masuk Islam, sesungguhnya mereka telah mendapat petunjuk, dan jika mereka berpaling, maka kewajiban kamu hanyalah menyampaikan (ayat-ayat Allah). Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya. (20) [QS. Ali Imraan : 19-20]
اَفَغَيْرَ دِيْنِ اللهِ يَبْغُوْنَ وَ لَه اَسْلَمَ مَنْ فِى السَّموَاتِ وَ الاَرْضِ طَوْعًا وَّ كَرْهًا وَّ اِلَيْهِ يُرْجَعُوْنَ(83) قُلْ امَنَّا بِاللهِ وَ مَآ اُنْزِلَ عَلَيْنَا وَ مَآ اُنْزِلَ عَلى اِبْرهِيْمَ وَ اِسْمعِيْلَ وَ اِسْحقَ وَ يَعْقُوْبَ وَ الاسْبَاطِ وَ مَآ اُوْتِيَ مُوْسى وَ عِيْسى وَ النَّبِيُّوْنَ مِنْ رَّبّهِمْ لاَ نُفَرّقُ بَيْنَ اَحَدٍ مّنْهُمْ وَ نَحْنُ لَه مُسْلِمُوْنَ(84) وَ مَنْ يَّبْتَغِ غَيْرَ الاسْلاَمِ دِيْنًا فَلَنْ يُّقْبَلَ مِنْهُ، وَ هُوَ فِى اْلاخِرَةِ مِنَ اْلخسِرِيْنَ(85) آل عمران: 83-85
Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah, padahal kepada-Nya-lah berserah diri segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan (83)
Katakanlah, "Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Yaqub, dan anak-anaknya, dan apa yang diberikan kepada Musa, 'Isa dan para nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorang pun diantara mereka dan hanya kepada-Nya-lah kami menyerahkan diri. (84)
Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi. (85) [QS. Ali Imraan : 83-85]
وَ قَالَتِ اْليَهُوْدُ عُزَيْرٌ ابْنُ اللهِ وَ قَالَتِ النَّصَارَى اْلمَسِيْحُ ابْنُ اللهِ، ذلِكَ قَوْلُهُمْ بِاَفْوَاهِهِمْ، يُضَاهِئُوْنَ قَوْلَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْ قَبْلُ، قَاتَلَهُمُ اللهُ، اَنّى يُؤْفَكُوْنَ(30) اِتَّخَذُوْآ اَحْبَارَهُمْ وَ رُهْبَانَهُمْ اَرْبَابًا مّنْ دُوْنِ اللهِ وَ اْلمَسِيْحَ ابْنَ مَرْيَمَ، وَ مَآ اُمِرُوْا اِلاَّ لِيَعْبُدُوْآ اِلَهًا وَّاحِدًا، لآَ اِلهَ اِلاَّ هُوَ، سُبْحنَه عَمَّا يُشْرِكُوْن(31) يُرِيْدُوْنَ اَنْ يُّطْفِئُوْا نُوْرَ اللهِ بِاَفْوَاهِهِمْ وَ يَأْبَى اللهُ اِلاَّ اَنْ يُّتِمَّ نُوْرَه وَ لَوْ كَرِهَ اْلكفِرُوْنَ(32) هُوَ الَّذِيْ اَرْسَلَ رَسُوْلَه بِالْهُدى وَ دِيْنِ اْلحَقّ لِيُظْهِرَه عَلَى الدّيْنِ كُلّه وَلَوْ كَرِهَ اْلمُشْرِكُوْنَ(33) التوبة: 30-33
Orang-orang Yahudi berkata, " Uzair itu putra Allah" dan orang Nashrani berkata, "Al-Masih itu putra Allah". Demikian itulah ucapan mereka dengan mulut mereka, mereka meniru perkataan orang-orang kafir yang terdahulu. Dilanati Allah-lah mereka; bagaimana mereka sampai berpaling ? (30)
Mereka menjadikan orang-orang alimnya, dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah, dan (juga mereka mempertuhankan) Al-Masih putra Maryam; padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan. (31)
Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai. (32)
Dialah yang telah mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) petunjuk (Al-Qur'an) dan agama yang benar untuk dimenangkan-Nya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrik tidak menyukai. (33). [QS. At-Taubah : 30-33]
وَ اِذْ قَالَ عِيْسَى ابْنُ مَرْيَمَ يبَنِيْ اِسْرَآئِيْلَ اِنّيْ رَسُوْلُ اللهِ اِلَيْكُمْ مُّصَدّقًا لّمَا بَيْنَ يَدَيَّ مِنَ التَّوْريةِ وَ مُبَشّرًا بِرَسُوْلٍ يَّأْتِيْ مِنْ بَعْدِي اسْمُه اَحْمَدُ، فَلَمَّا جَاءَهُمْ بِاْلبَيّنتِ قَالُوْا هذَا سِحْرٌ مُّبِيْنٌ(6) وَ مَنْ اَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرى عَلَى اللهِ اْلكَذِبَ وَ هُوَ يُدْعى اِلىَ اْلاِسْلاَمَِ وَ اللهُ لاَ يَهْدِى اْلقَوْمَ الظّلِمِيْن(7)الصف: 6-7
Dan (ingatlah) ketika Isa Putra Maryam berkata, "Hai Bani Israel, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab (yang turun) sebelumku, yaitu Taurat dan memberi kabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)" Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata, "Ini adalah sihir yang nyata".
Dan siapakah yang lebih dhalim daripada orang yang mengada-adakan dusta terhadap Allah sedang dia diajak kepada agama Islam? Dan Allah tiada memberi petunjuk kepada orang-orang yang dhalim. [QS. Ash-Shaff  : 6-7]
Hadits-hadits Nabi SAW :
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: لَمَّا بَعَثَ النَّبِيُّ ص مُعَاذًا نَحْوَ اْليَمَنِ قَالَ لَهُ: اِنَّكَ تَقْدَمُ عَلَى قَوْمٍ مِنْ اَهْلِ اْلكِتَابِ، فَلْيَكُنْ اَوَّلَ مَا تَدْعُوْهُمْ اِلَى اَنْ يُوَحّدُوا اللهَ تَعَالىَ، فَاِذَا عَرَفُوْا ذلِكَ فَاَخْبِرْهُمْ اَنَّ اللهَ فَرَضَ عَلَيْهِمْ خَمْسَ صَلَوَاتٍ فِى يَوْمِهِمْ وَ لَيْلَتِهِمْ. فَاِذَا صَلَّوْا فَاَخْبِرْهُمْ اَنَّ اللهَ افْتَرَضَ عَلَيْهِمْ زَكَاةَ اَمْوَالِهِمْ تُؤْخَذُ مِنْ غَنِيّهِمْ فَتُرَدُّ عَلَى فَقِيْرِهِمْ، فَاِذَا اَقَرُّوْا بِذلِكَ فَخُذْ مِنْهُمْ وَ تَوَقَّ كَرَائِمَ اَمْوَالِ النَّاسِ. البخارى 8: 164
Dari Ibnu Abbas, ia berkata : Ketika Nabi SAW mengutus Muadz ke Yaman, beliau bersabda kepadanya, Sesungguhnya kamu akan datang pada kaum dari ahli kitab. Maka pertama kali hendaklah kamu mengajak mereka untuk mengesakan Allah Taaalaa. Apabila mereka telah mengakui yang demikian, maka beritahukanlah kepada mereka bahwa Allah mewajibkan kepada mereka shalat lima waktu sehari semalam. Apabila mereka telah shalat, maka beritahukanlah kepada mereka bahwa Allah mewajibkan kepada mereka membayar zakat harta-benda mereka, yang diambil dari orang kaya mereka, dan diberikan kepada orang faqir mereka. Apabila mereka mengakui hal itu, maka ambillah dari mereka, dan jagalah kehormatan harta manusia. [HR. Bukhari juz 8, hal. 164]
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ اَنَّ مُعَاذًا قَالَ: بَعَثَنِى رَسُوْلُ اللهِ ص قَالَ: اِنَّكَ تَأْتِى قَوْمًا مِنْ اَهْلِ اْلكِتَابِ فَادْعُهُمْ اِلىَ شَهَادَةِ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَاَنّى رَسُوْلُ اللهِ. فَاِنْ هُمْ اَطَاعُوْا لِذلِكَ فَاَعْلِمْهُمْ اَنَّ اللهَ افْتَرَضَ عَلَيْهِمْ خَمْسَ صَلَوَاتٍ فِى كُلّ يَوْمٍ وَ لَيْلَةٍ. فَاِنْ هُمْ اَطَاعُوْا لِذلِكَ فَاَعْلِمْهُمْ اَنَّ اللهَ افْتَرَضَ عَلَيْهِمْ صَدَقَةً تُؤْخَذُ مِنْ اَغْنِيَائِهِمْ فَتُرَدُّ فِى فُقَرَائِهِمْ. فَاِنْ هُمْ اَطَاعُوْا لِذلِكَ فَاِيّاكَ وَ كَرَائِمَ اَمْوَالِهِمْ. وَ اتَّقِ دَعْوَةَ اْلمَظْلُوْمِ فَاِنَّهُ لَيْسَ بَيْنَهَا وَ بَيْنَ اللهِ حِجَابٌ. مسلم 1: 50
Dari Ibnu Abbas, bahwasanya Muadz berkata : Rasulullah SAW mengutusku. Beliau bersabda, Engkau akan datang pada suatu kaum dari ahli Kitab, karena itu ajaklah mereka kepada syahadat bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan bahwa aku adalah utusan Allah. Jika mereka menthaati itu, maka beritahukan kepada mereka, bahwa Allah mewajibkan kepada mereka shalat lima waktu dalam sehari semalam. Kalau mereka menthaati itu, maka beritahukanlah kepada mereka, bahwa Allah mewajibkan kepada mereka zakat yang diambil dari orang-orang kaya  mereka dan diberikan kepada para faqir-miskin mereka. Jika mereka menthaati itu, maka jagalah dirimu dari kehormatan harta benda mereka. Dan takutlah kamu dari doanya orang yang teraniaya, karena tidak ada penghalang antara doa itu dengan Allah. [HR. Muslim juz 1, hal. 50]
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص لَمَّا بَعَثَ مُعَاذًا اِلىَ اْليَمَنِ قَالَ: اِنَّكَ تَقْدَمُ عَلَى قَوْمِ اَهْلِ كِتَابٍ فَلْيَكُنْ اَوَّلَ مَا تَدْعُوْهُمْ اِلَيْهِ بِعِبَادَةِ اللهِ عَزَّ وَ جَلَّ. فَاِذَا عَرَفُوا اللهَ فَاَخْبِرْهُمْ اَنَّ اللهَ فَرَضَ عَلَيْهِمْ خَمْسَ صَلَوَاتٍ فِى يَوْمِهِمْ وَ لَيْلَتِهِمْ. فَاِذَا فَعَلُوْا فَاَخْبِرْهُمْ اَنَّ اللهَ قَدْ فَرَضَ عَلَيْهِمْ زَكَاةً تُؤْخَذُ مِنْ اَغْنِيَائِهِمْ فَتُرَدُّ عَلَى فُقَرَائِهِمْ، فَاِذَا اَطَاعُوْا بِهَا فَخُذْ مِنْهُمْ وَ تَوَقَّ كَرَائِمَ اَمْوَالِهِمْ. مسلم 1: 51
Dari Ibnu Abbas, bahwasanya Rasulullah SAW ketika mengutus Muadz ke Yaman, beliau bersabda, Engkau akan datang pada suatu kaum dari ahli Kitab. Karena itu hendaknya yang pertama-tama engkau serukan kepada mereka ialah beribadah kepada Allah Azza wa Jalla. Apabila mereka telah mengakui Allah, maka beritahukanlah kepada mereka bahwa Allah mewajibkan kepada mereka shalat lima waktu dalam sehari-semalam. Apabila mereka sudah mau mengerjakan shalat, maka beritahukanlah kepada mereka bahwa Allah mewajibkan atas mereka zakat yang diambil dari orang-orang kaya mereka dan diberikan kepada faqir miskin mereka. Apabila mereka menthaatinya, maka ambillah dari mereka dan jagalah kehormatan harta benda mereka. [HR. Muslim juz 1, hal. 51]
عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ ص: يَا مُعَاذُ، اَ تَدْرِى مَا حَقُّ اللهِ عَلَى اْلعِبَادِ؟ قَالَ: اَللهُ وَ رَسُوْلُهُ اَعْلَمُ. قَالَ: اَنْ يَعْبُدُوْهُ وَ لاَ يُشْرِكُوْا بِهِ شَيْئًا. اَ تَدْرِى مَا حَقُّهُمْ عَلَيْهِ؟ قَالَ: اَللهُ وَ رَسُوْلُهُ اَعْلَمُ. قَالَ: اَنْ لاَ يُعَذّبَهُمْ. البخارى 8: 164
Dari Muadz bin Jabal, ia berkata : Nabi SAW bersabda, Hai Muadz, tahukah kamu, apa hak Allah yang harus dilaksanakan hamba-hamba-Nya ?. Muadz menjawab, Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui. Beliau bersabda, (Hak Allah yang harus dilaksanakan oleh hamba) ialah mereka menyembah Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan apapun. (Nabi SAW bersabda lagi), Tahuah kamu, apa hak mereka pada Allah ?. Muadz menjawab, Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui. Beliau bersabda, (Hak para hamba pada Allah), bahwa Allah tidak akan mengadzab mereka. [HR. Bukhari juz 8, hal. 164]
عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ قَالَ: كُنَّا رِدْفَ رَسُوْلِ اللهِ ص عَلَى حِمَارٍ يُقَالُ لَهُ عُفَيْرٌ قَالَ، فَقَالَ: يَا مُعَاذُ تَدْرِى مَا حَقُّ اللهِ عَلَى اْلعِبَادِ وَ مَا حَقُّ اْلعِبَادِ عَلَى اللهِ؟ قَالَ، قُلْتُ: اَللهُ وَ رَسُوْلُهُ اَعْلَمُ. قَالَ: فَاِنَّ حَقَّ اللهِ عَلَى اْلعِبَادِ اَنْ يَعْبُدُوا اللهَ وَ لاَ يُشْرِكُوْا بِهِ شَيْئًا، وَ حَقُّ اْلعِبَادِ عَلَى اللهِ عَزَّ وَ جَلَّ اَنْ لاَ يُعَذّبَ مَنْ لاَ يُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا. قَالَ، قُلْتُ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، اَفَلاَ اُبَشّرُ النَّاسَ؟ قَالَ: لاَ تُبَشّرْهُمْ فَيَتَّكِلُوْا. مسلم 1: 58
Dari Muadz bin Jabal, ia berkata : Aku pernah membonceng Rasulullah SAW di atas himar yang bernama Ufair. Lalu Rasulullah SAW bersabda, Hai Muadz, tahukah kamu apa haq Allah atas para hamba dan apa pula haq para hamba atas Allah ?. Aku (Muadz) menjawab, Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui. Rasulullah SAW bersabda, Hak Allah atas para hamba-Nya, yaitu mereka menyembah kepada Allah dan tidak menyekutukan sesuatupun dengan-Nya. Sedangkan haq para hamba atas Allah Azza wa Jalla, yaitu Dia tidak menyiksa orang yang tidak menyekutukan sesuatupun dengan-Nya. Aku bertanya, Ya Rasulullah, bolehkah aku memberitahukan khabar gembira ini kepada orang-orang ?. Rasulullah SAW bersabda, Jangan engkau beritahukan kepada mereka, nanti mereka jadikan andalan (sehingga malas beramal). [HR. Muslim juz 1, hal. 58]
Bersambung…….


Fithrah manusia beragama tauhid

كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً فَبَعَثَ اللهُ النَّبِيّنَ مُبَشّرِيْنَ وَ مُنْذِرِيْنَ وَ اَنْزَلَ مَعَهُمُ اْلكِتبَ بِاْلحَقّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ، وَ مَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلاَّ الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْ بَعْدِ مَا جَآءَتْهُمُ اْلبَيّنتُ بَغْيًا بَيْنَهُمْ، فَهَدَى اللهُ الَّذِيْنَ امَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ اْلحَقّ بِاِذْنِه، وَ اللهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَآءُ اِلى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ. البقرة: 213
Manusia itu adalah umat yang satu. (Setelah timbul perselisihan), maka Allah mengutus para nabi sebagai pemberi khabar gembira dan pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka Kitab dengan benar, untuk memberi keputusan diantara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Tidaklah berselisih tentang Kitab itu melainkan orang yang telah didatangkan kepada mereka Kitab, yaitu setelah datang kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, karena dengki antara mereka sendiri. Maka Allah memberi petunjuk orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang hal yang mereka perselisihkan itu dengan kehendak-Nya. Dan Allah selalu memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus. [QS. Al-Baqarah : 213]
Hadits-hadits Nabi SAW :
عَنْ اَبِى سَعِيْدِ اْلخُدْرِيّ اَنَّ رَجُلاً سَمِعَ رَجُلاً يَقْرَأُ قُلْ هُوَ اللهُ اَحَدٌ يُرَدّدُهَا. فَلَمَّا اَصْبَحَ جَاءَ اِلَى النَّبِيّ ص فَذَكَرَ لَهُ ذلِكَ وَ كَاَنَّ الرَّجُلَ يَتَقَالُّهَا، فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: وَ الَّذِى نَفْسِى بِيَدِهِ اِنَّهَا لَتَعْدِلُ ثُلُثَ اْلقُرْانِ. البخارى 8: 164
Dari Abu Said Al-Khudriy, sesungguhnya pernah seorang laki-laki mendengar seorang laki-laki lain membaca Qul huwalloohu ahad, berulang kali. Pada pagi harinya laki-laki itu datang kepada Nabi SAW, lalu menceritakan hal itu kepada beliau, seolah-olah laki-laki itu meremehkannya. Rasulullah SAW bersabda, Demi Allah yang jiwaku ada pada genggaman-Nya, sesungguhnya (bacaan) itu berimbang dengan sepertiga Al-Quran. [HR. Bukhari juz 8, hal. 164]
عَنْ عَائِشَةَ زَوْجِ النَّبِيّ ص اَنَّ النَّبِيَّ ص بَعَثَ رَجُلاً عَلَى سَرِيَّةٍ، وَ كَانَ يَقْرَأُ ِلاَصْحَابِهِ فِى صَلاَتِهِ فَيَخْتِمُ بِقُلْ هُوَ اللهُ اَحَدٌ. فَلَمَّا رَجَعُوْا ذَكَرُوْا ذلِكَ لِلنَّبِيّ ص، فَقَالَ: سَلُوْهُ ِلاَيّ شَيْءٍ يَصْنَعُ ذلِكَ. فَسَأَلُوْهُ، فَقَالَ: ِلاَنَّهَا صِفَةُ الرَّحْمنِ وَ اَنَا اُحِبُّ اَنْ اَقْرَأَ بِهَا. فَقَالَ النَّبِيُّ ص: اَخْبِرُوْهُ اَنَّ اللهَ يُحِبُّهُ. البخارى 8: 164
Dari Aisyah, sesungguhnya Nabi SAW pernah mengutus seorang laki-laki bersama sekelompok pasukan. Dia membaca (Al-Quran) untuk teman-temannya dalam shalatnya. Dia mengakhiri dengan Qul huwalloohu ahad. Ketika mereka kembali, mereka menuturkan hal itu kepada Nabi SAW. Beliau bersabda, Bertanyalah kepadanya, mengapa dia berbuat demikian. Mereka lalu bertanya kepada laki-laki tersebut. Laki-laki itu menjawab, Karena sesungguhnya (bacaan) itu adalah sifat Yang Maha Pemurah. Aku suka bila aku membacanya. Nabi SAW bersabda, Khabarkanlah kepadanya bahwa Allah mencintainya.  [HR. Bukhari juz 8, hal. 164]
وَ مَا كَانَ النَّاسُ اِلاَّ اُمَّةً وَّاحِدَةً فَاخْتَلَفُوْا، وَ لَوْلاَ كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبّكَ لَقُضِيَ بَيْنَهُمْ فِيْمَا فِيْهِ يَخْتَلِفُوْنَ(19)  وَ يَقُوْلُوْنَ لَوْلاَ اُنْزِلَ عَلَيْهِ ايَةٌ مّنْ رَّبّه، فَقُلْ اِنَّمَا اْلغَيْبُ ِللهِ فَانْتَظِرُوْا، اِنّيْ مَعَكُمْ مّنَ اْلمُنْتَظِرِيْنَ(20) يونس: 19-20
Manusia dahulunya hanyalah satu umat, kemudian mereka berselisih. Kalau tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dari Tuhanmu dahulu, pastilah telah diberi keputusan diantara mereka, tentang apa yang mereka perselisihkan itu. (19)
Dan mereka berkata, "Mengapa tidak diturunkan kepadanya (Muhammad) suatu keterangan (mujizat) dari Tuhannya ?". Maka katakanlah, Sesungguhnya yang ghaib itu kepunyaan Allah; sebab itu tunggu (sajalah) olehmu, sesungguhnya aku bersama kamu termasuk orang-orang yang menunggu. (20) [QS. Yuunus : 19-20]
فَاَقِمْ وَجْهَكَ لِلدّيْنِ حَنِيْفًا، فِطْرَتَ اللهِ الَّتِيْ فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا، لاَ تَبْدِيْلَ لِخَلْقِ اللهِ، ذلِكَ الدّيْنُ اْلقَيّمُ وَ لكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لاَ يَعْلَمُوْنَ(30) مُنِيْبِيْنَ اِلَيْهِ وَ اتَّقُوْهُ وَ اَقِيْمُوا الصَّلوةَ وَ لاَ تَكُوْنُوْا مِنَ اْلمُشْرِكِيْنَ(31) مِنَ الَّذِيْنَ فَرَّقُوْا دِيْنَهُمْ وَ كَانُوْا شِيَعًا، كُلُّ حِزْبٍ بِمَا لَدَيْهِمْ فَرِحُوْنَ(32) الروم: 30-32
Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fithrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fithrah itu. Tidak ada perubahan pada fithrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui, (30)
dengan kembali bertaubat kepada-Nya dan bertaqwalah kepada-Nya serta dirikanlah shalat dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah. (31)
yaitu orang-orang yang memecah belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka (32) [QS. Ar-Ruum : 30-32]
وَ لَوْ شَآءَ اللهُ لَجَعَلَهُمْ اُمَّةً وَّاحِدَةً وَّ لكِنْ يُّدْخِلُ مَنْ يَّشَآءُ فِيْ رَحْمَتِه، وَ الظّلِمُوْنَ مَا لَهُمْ مّنْ وَّلِيّ وَّ لاَ نَصِيْرٍ(8) اَمِ اتَّخَذُوْا مِنْ دُوْنِه اَوْلِيَآءَ، فَاللهُ هُوَ اْلوَلِيُّ وَ هُوَ يُحْيِى اْلمَوْتى وَ هُوَ عَلى كُلّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ(9) الشورى: 8-9
Dan kalau Allah menghendaki niscaya Allah menjadikan mereka satu umat (saja), tetapi Dia memasukkan orang-orang yang dikehendaki-Nya ke dalam rahmat-Nya. Dan orang-orang yang dhalim tidak ada bagi mereka seorang pelindung pun dan tidak pula seorang penolong. (8)
Atau patutkah mereka mengambil pelindung-pelindung selain Allah ?. Maka Allah, Dialah Pelindung (yang sebenarnya) dan Dia menghidupkan orang-orang yang mati dan Dia adalah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (9) [QS. Asy-Syuuraa : 8-9]
شَرَعَ لَكُمْ مّنَ الدّيْنِ مَا وَصّى بِه نُوْحًا وَّ الَّذِيْ اَوْحَيْنَآ اِلَيْكَ وَ مَا وَصَّيْنَا بِه اِبْرهِيْمَ وَ مُوْسى وَ عِيْسى اَنْ اَقِيْمُوا الدّيْنَ وَ لاَ تَتَفَرَّقُوْا فِيْهِ، كَبُرَ عَلَى اْلمُشْرِكِيْنَ مَا تَدْعُوْهُمْ اِلَيْهِ، اللهُ يَجْتَبِيْ اِلَيْهِ مَنْ يَّشَآءُ وَ يَهْدِيْ اِلَيْهِ مَنْ يُّنِيْبُ(13) وَ مَا تَفَرّقُوْآ اِلاَّ مِنْ بَعْدِ مَا جَآءَهُمُ اْلعِلْمُ بَغْيًا بَيْنَهُمْ، وَ لَوْلاَ كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبّكَ اِلى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَقُضِيَ بَيْنَهُمْ، وَ اِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا اْلكِتبَ مِنْ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكّ مّنْهُ مُرِيْبٍ(14) فَلِذلِكَ فَادْعُ، وَ اسْتَقِمْ كَمَآ اُمِرْتَ، وَ لاَ تَتَّبِعْ اَهْوَآءَهُمْ، وَ قُلْ امَنْتُ بِمَآ اَنْزَلَ اللهُ مِنْ كِتبٍ، وَ اُمِرْتُ ِلاَعْدِلَ بَيْنَكُمُ، اللهُ رَبُّنَا وَ رَبُّكُمْ، لَنَآ اَعْمَالُنَا وَ لَكُمْ اَعْمَالُكُمْ، لاَ حُجَّةَ بَيْنَنَا وَ بَيْنَكُمْ، اللهُ يَجْمَعُ بَيْنَنَا، وَ اِلَيْهِ اْلمَصِيْرُ(15) وَ الَّذِيْنَ يُحَآجُّوْنَ فِى اللهِ مِنْ بَعْدِ مَا اسْتُجِيْبَ لَه حُجَّتُهُمْ دَاحِضَةٌ عِنْدَ رَبّهِمْ وَ عَلَيْهِمْ غَضَبٌ وَّ لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيْدٌ(16) الشورى: 13-16
Dia telah mensyariatkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami washiyatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu : Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama) -Nya orang yang kembali (kepada-Nya). (13)
Dan mereka (ahli kitab) tidak berpecah belah melainkan sesudah datangnya pengetahuan kepada mereka karena kedengkian antara mereka. Kalau tidaklah karena sesuatu ketetapan yang telah ada dari Tuhanmu dahulunya (untuk menangguhkan adzab) sampai kepada waktu yang ditentukan, pastilah mereka telah dibinasakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang diwariskan kepada mereka Al-Kitab (Taurat dan Injil) sesudah mereka, benar-benar berada dalam keraguan yang menggoncangkan tentang kitab itu. (14)
Maka karena itu serulah (mereka kepada agama itu) dan tetaplah sebagaimana diperintahkan kepadamu dan janganlah mengikuti hawa nafsu mereka dan katakanlah, "Aku beriman kepada semua Kitab yang diturunkan Allah dan aku diperintahkan supaya berlaku adil diantara kamu. Allah-lah Tuhan kami dan Tuhan kamu. Bagi kami amal-amal kami dan bagi kamu amal-amal kamu. Tidak ada pertengkaran antara kami dan kamu, Allah mengumpulkan antara kita, dan kepada-Nya lah kembali (kita)". (15)
Dan orang-orang yang membantah (agama) Allah sesudah agama itu diterima, maka bantahan mereka itu sia-sia saja di sisi Tuhan mereka. Mereka mendapat kemurkaan (Allah) dan bagi mereka adzab yang sangat keras. (16) [QS. Asy-Syuuraa : 13-16]
Bersambung…………

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tentang kehidupan Dunia

  TENTANG DUNIA فعَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: لَوْ كَانَتِ الدُّنْيَا تَعْدِلُ عِنْدَ اللهِ جَنَاحَ بَعُوْضَةٍ ...