وَ اِذْ اَخَذَ رَبُّكَ مِنْ بَنِيْ ادَمَ مِنْ ظُهُوْرِهِمْ
ذُرِّيَّتَهُمْ وَ اَشْهَدَهُمْ عَلى اَنْفُسِهِمْ اَلَسْتُ بِرَبّكُمْ، قَالُوْا
بَلى شَهِدْنَا، اَنْ تَقُوْلُوْا يَوْمَ اْلقِيمَةِ اِنَّا كُنَّا عَنْ هذَا
غَافِلِيْنَ. اَوْ تَقُوْلُوْآ اِنَّمَآ اَشْرَكَ ابَآؤُنَا مِنْ قَبْلُ وَكُنَّا
ذُرّيَّةً مّنْ بَعْدِهِمْ، اَفَتُهْلِكُنَا بِمَا فَعَلَ
اْلمُبْطِلُوْنَ. وَ كَذلِكَ نُفَصّلُ الايتِ وَ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ. الاعراف: 172-174
Dan
(ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi
mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman),
"Bukankah Aku ini Tuhanmu ?". Mereka
menjawab, "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan
yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan, "Sesungguhnya kami
(bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)",
(172)
atau
agar kamu tidak mengatakan, "Sesungguhnya orang-orang tua kami telah
mempersekutukan Tuhan sejak dahulu, sedang kami ini adalah anak-anak keturunan
yang (datang) sesudah mereka. Maka apakah Engkau akan membinasakan kami karena
perbuatan orang-orang yang sesat dahulu
?".
(173)
Dan
demikianlah Kami menjelaskan ayat-ayat itu, agar mereka kembali (kepada
kebenaran).
(174) [QS. Al-A’raaf
: 172-174]
فَاَقِمْ وَجْهَكَ لِلدّيْنِ حَنِيْفًا، فِطْرَتَ اللهِ الَّتِيْ فَطَرَ
النَّاسَ عَلَيْهَا، لاَ تَبْدِيْلَ لِخَلْقِ اللهِ، ذلِكَ الدّيْنُ اْلقَيّمُ وَ
لكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لاَ يَعْلَمُوْنَ. مُنِيْبِيْنَ اِلَيْهِ وَ اتَّقُوْهُ وَ اَقِيْمُوا الصَّلوةَ وَ لاَ
تَكُوْنُوْا مِنَ اْلمُشْرِكِيْن. مِنَ الَّذِيْنَ فَرَّقُوْا دِيْنَهُمْ وَ
كَانُوْا شِيَعًا، كُلُّ حِزْبٍ بِمَا لَدَيْهِمْ فَرِحُوْنَ. الروم: 30-32
Maka
hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fithrah
Allah yang telah menciptakan manusia menurut fithrah itu (kesiapan menerima
agama tauhid).
Tidak ada perubahan pada fithrah Allah. (Itulah) agama
yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui, (30)
dengan
kembali bertaubat kepada-Nya dan bertaqwalah kepada-Nya serta dirikanlah shalat
dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah.
(31)
yaitu
orang-orang yang memecah belah agama mereka
dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan
apa yang ada pada golongan mereka (32)
[QS. Ar-Ruum : 30-32]
Hadits-hadits
Nabi SAW :
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: كُلُّ
مَوْلُوْدٍ يُوْلَدُ عَلَى اْلفِطْرَةِ
فَاَبَوَاهُ يُهَوّدَانِهِ اَوْ يُنَصّرَانِهِ اَوْ يُمَجّسَانِهِ، كَمَثَلِ
اْلبَهِيْمَةِ تُنْتَجُ اْلبَهِيْمَةَ، هَلْ تَرَى فِيْهَا جَدْعَاءَ. البخارى 2: 104
Dari Abu Hurairah RA, ia berkata : Rasulullah SAW
bersabda, “Setiap
anak yang lahir, dia terlahir atas fithrah, maka tergantung kedua orang tuanya
yang menjadikan dia orang Yahudi, Nashrani, atau Majusi, seperti binatang ternak
yang dilahirkan dengan sempurna, apakah kamu melihat padanya telinga yang
terpotong ?”.
[HR. Al-Bukhari juz 2, hal. 104]
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ اَنَّهُ كَانَ يَقُوْلُ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص:
مَا مِنْ مَوْلُوْدٍ اِلاَّ يُوْلَدُ عَلَى اْلفِطْرَةِ فَاَبَوَاهُ يُهَوّدَانِهِ
وَ يُنَصّرَانِهِ وَ يُمَجّسَانِهِ، كَمَا تُنْتَجُ اْلبَهِيْمَةُ بَهِيْمَةً
جَمْعَاءَ، هَلْ تُحِسُّوْنَ مِنْ جَدْعَاءَ؟ ثُمَّ يَقُوْلُ اَبُوْ هُرَيْرَةَ: وَ
اقْرَءُوْا اِنْ شِئْتُمْ: فِطْرَتَ اللهِ الَّتِيْ فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا، لاَ
تَبْدِيْلَ لِخَلْقِ اللهِ. مسلم 4: 2047
Dari Abu Hurairah, bahwasanya dia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah
seorang anak yang dilahirkan melainkan terlahir atas fithrah, maka kedua orang
tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nashrani atau Majusi, sebagaimana binatang
ternak dilahirkan (oleh induknya) dalam keadaan sempurna. Apakah kalian
mengetahui ada yang telinganya terpotong ? Kemudian Abu
Hurairah berkata, “Bacalah
jika kalian mau : Fithrotalloohillatii fathoron
naasa ‘alaihaa,
laa tabdiila likholqillaah. (Fithrah Allah yang
telah menciptakan manusia menurut fithrah itu. Tidak
ada perubahan pada fithrah Allah). (Q.Ar-Ruum :
30)”.
[HR. Muslim juz 4, hal. 2047]
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَا مِنْ مَوْلُوْدٍ اِلاَّ يُوْلَدُ عَلَى اْلفِطْرَةِ فَاَبَوَاهُ
يُهَوّدَانِهِ اَوْ يُنَصّرَانِهِ اَوْ يُمَجّسَانِهِ كَمَا تُنْتَجُ اْلبَهِيْمَةُ
بَهِيْمَةً جَمْعَاءَ، هَلْ تُحِسُّوْنَ فِيْهَا مِنْ جَدْعَاءَ؟ ثُمَّ يَقُوْلُ
فِطْرَتَ اللهِ الَّتِيْ فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا، لاَ تَبْدِيْلَ لِخَلْقِ
اللهِ، ذلِكَ الدّيْنُ اْلقَيّمُ. البخارى 6: 20
Dari Abu Hurairah RA, ia berkata : Rasulullah SAW
bersabda, “Tiadalah
anak yang terlahir, kecuali ia terlahir atas fithrah, maka orang tuanyalah yang
menjadikannya Yahudi, Nashrani atau Majusi, sebagaimana binatang ternak yang
terlahir dengan sempurna, apakah kamu lihat ada telinganya yang terpotong
?”.
Kemudian (Abu Hurairah) membaca (ayat) :
Fithrotalloohillatii fathoron naasa ‘alaihaa,
laa tabdiila likholqillaah, dzaalikad diinul qoyyim”.
( (QS. Ar-Ruum : 30). [HR.
Bukhari juz 6, hal. 20]
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَا مِنْ
مَوْلُوْدٍ اِلاَّ يُلِدَ عَلَى اْلفِطْرَةِ، فَاَبَوَاهُ يُهَوّدَانِهِ وَ
يُنَصّرَانِهِ وَ يُشَرّكَانِهِ. فَقَالَ رَجُلٌ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، اَرَأَيْتَ
لَوْ مَاتَ قَبْلَ ذلِكَ؟ قَالَ: اللهُ اَعْلَمُ بِمَا كَانُوْا
عَامِلِيْنَ. مسلم 4: 2048
Dari Abu Hurairah, ia berkata
: Rasulullah SAW bersabda, “Tiadalah
anak yang terlahir melainkan terlahir atas fithrah. Maka kedua orang tuanyalah
yang menjadikannya Yahudi, Nashrani, atau musyrik”.
Lalu ada orang yang bertanya, “Ya
Rasulullah, apa pendapat engkau tentang orang yang meninggal sebelum itu ?”.
Nabi SAW bersabda, “Allah
lebih mengetahui tentang apa yang mereka kerjakan”.
[HR. Muslim juz 4, hal. 2048]
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ عَنْ رَسُوْلِ اللهِ ص، فَذَكَرَ اَحَادِيْثَ
مِنْهَا، وَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَنْ يُوْلَدُ يُوْلَدُ عَلَى هذِهِ
اْلفِطْرَةِ فَاَبَوَاهُ يُهَوّدَانِهِ وَ يُنَصّرَانِهِ، كَمَا تَنْتِجُوْنَ
اْلاِبِلَ، فَهَلْ تَجِدُوْنَ فِيْهَا جَدْعَاءَ حَتَّى تَكُوْنُوْا اَنْتُمْ
تَجْدَعُوْنَهَا قَالُوْا: يَا رَسُوْلَ اللهِ، اَفَرَأَيْتَ مَنْ يَمُوْتُ
صَغِيْرًا؟ قَالَ: اللهُ اَعْلَمُ بِمَا كَانُوْا عَامِلِيْنَ. مسلم 4: 2048
Dari Abu Hurairah, dari Rasulullah SAW, lalu (Abu
Hurairah) menyebutkan hadits, diantaranya Rasulullah SAW bersabda, “Anak
yang lahir, ia terlahir atas fithrah ini, maka kedua orang tuanya yang
menjadikannya Yahudi atau Nashrani, sebagaimana kalian memelihara unta, kalian
tidak mendapati padanya telinganya yang terpotong sehingga kalian yang
memotongnya”.
Mereka bertanya, “Ya
Rasulullah, bagaimana pendapat engkau tentang anak yang meninggal masih kecil ?”.
Beliau SAW bersabda, “Allah
lebih mengetahui tentang apa yang mereka kerjakan”.
[HR. Muslim juz 4, hal. 2048]
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: سُئِلَ رَسُوْلُ اللهِ ص عَنْ اَطْفَالِ
اْلمُشْرِكِيْنَ، قَالَ: اللهُ اَعْلَمُ بِمَا كَانُوْا عَامِلِيْنَ اِذْ
خَلَقَهُمْ. مسلم 4: 2049
Dari Ibnu ‘Abbas,
ia berkata Rasulullah SAW ditanya tentang anak-anak
orang musyrik, beliau bersabda, “Allah
lebih mengetahui tentang apa yang mereka kerjakan, karena Dia yang menciptakan
mereka”.
[HR. Muslim juz 4, hal. 2049]
عَنْ عَائِشَةَ اُمّ الْمُؤْمِنِيْنَ قَالَتْ تُوُفِيَ صَبِيٌّ
فَقُلْتُ: طُوبَى لَهُ عُصْفُوْرٌ مِنْ عَصَافِيْرِ اْلجَنَّةِ. فَقَالَ رَسُوْلُ
اللهِ ص: اَوَ لاَ تَدْرِيْنَ اَنَّ اللهَ خَلَقَ اْلجَنَّةَ وَ خَلَقَ النَّارَ
فَخَلَقَ لِهذِهِ اَهْلاً وَ لِهذِهِ اَهْلاً. مسلم 4: 2050
Dari ‘Aisyah
Ummul mu’minin,
ia berkata :
Ada seorang anak kecil
yang meninggal, lalu aku berkata, “Berbahagialah
dia, seekor burung diantara burung-burung surga”.
Maka Rasulullah SAW bersabda, “Tidakkah
kamu tahu bahwasanya Allah menciptakan surga, dan menciptakan neraka, maka Dia
menciptakan (pula) penghuni surga dan penghuni neraka
?”.
[HR. Muslim juz 4, hal. 2050]
عَنْ عَائِشَةَ اُمّ الْمُؤْمِنِيْنَ قَالَتْ دُعِيَ رَسُوْلُ اللهِ ص
اِلَى جَنَازَةِ صَبِيّ مِنَ اْلاَنْصَارِ فَقُلْتُ يَا رَسُوْلَ الله،ِ طُوْبَى
لِهذَا، عُصْفُوْرٌ مِنْ عَصَافِيْرِ اْلجَنَّةِ لَمْ يَعْمَلِ السُّوْءَ وَ لَمْ
يُدْرِكْهُ. قَالَ: اَوَ غَيْرَ ذلِكَ يَا عَائِشَةُ، اِنَّ اللهَ خَلَقَ
لِلْجَنَّةِ اَهْلاً خَلَقَهُمْ لَهَا وَ هُمْ فِي اَصْلاَبِ ابَائِهِمْ، وَ خَلَقَ
لِلنَّارِ اَهْلاً خَلَقَهُمْ لَهَا وَ هُمْ فِي اَصْلاَبِ ابَائِهِمْ. مسلم 4: 2050
Dari ‘Aisyah
Ummul mu’minin,
dia berkata : Rasulullah SAW diundang pada jenazah
seorang anak dari kaum Anshar, lalu saya berkata, “Ya
Rasulullah, berbahagialah anak ini, seekor burung diantara burung-burung surga,
ia belum beramal buruk, dan belum mendapatkannya”.
Nabi SAW bersabda, “Tidaklah
demikian ya ‘Aisyah,
Sesungguhnya Allah menciptakan surga dan penghuninya, Dia menciptakan mereka,
sedangkan saat itu mereka masih di shulbi orang tuanya. Dan Allah
menciptakan neraka dan penghuninya, sedangkan saat itu mereka masih dalam shulbi
orang tuanya”. [HR. Muslim juz 4, hal. 2050]
Manusia dahulunya satu ummat
اِنَّ هذِه اُمَّتُكُمْ اُمَّةً وَّاحِدَةً وَّ اَنَا رَبُّكُمْ
فَاعْبُدُوْنِ. تَقَطَّعُوْآ اَمْرَهُمْ بَيْنَهُمْ، كُلٌّ اِلَيْنَا
رَاجِعُوْنَ. الانبياء: 92-93
Sesungguhnya
(agama tauhid) ini adalah agama kamu semua; agama yang satu dan Aku adalah
Tuhanmu, maka sembahlah Aku.
(92)
Dan
mereka telah memotong-motong urusan (agama) mereka di antara
mereka.
Kepada Kami lah masing-masing golongan itu akan
kembali.
(QS. Al-Abiyaa’
: 93)
وَ اِنَّ هذِه اُمَّتُكُمْ اُمَّةً وَّاحِدَةً وَّ اَنَا رَبُّكُمْ
فَاتَّقُوْنِ. فَتَقَطَّعُوْآ اَمْرَهُمْ بَيْنَهُمْ زُبُرًا، كُلُّ حِزْبٍ بِمَا
لَدَيْهِمْ فَرِحُوْنَ . المؤمنون: 52-53
Sesungguhnya
(agama tauhid) ini, adalah agama kamu semua, agama yang satu dan Aku adalah
Tuhanmu, maka bertakwalah kepada-Ku.
(52)
Kemudian
mereka (pengikut-pengikut rasul itu) menjadikan agama mereka terpecah belah
menjadi beberapa pecahan.
Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada
pada sisi mereka (masing-masing).
(53) [QS. Al-Mu’minuun
: 52-53]
وَ مَا كَانَ النَّاسُ اِلاَّ اُمَّةً وَّاحِدَةً فَاخْتَلَفُوْا، وَ
لَوْلاَ كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبّكَ لَقُضِيَ بَيْنَهُمْ فِيْمَا فِيْهِ
يَخْتَلِفُوْنَ. يونس: 19
Manusia
dahulunya hanyalah satu umat, kemudian mereka berselisih. Kalau tidaklah karena
suatu ketetapan yang telah ada dari Tuhanmu dahulu, pastilah telah diberi
keputusan diantara mereka, tentang apa yang mereka
perselisihkan itu.
[QS.
Yuunus : 19]
كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً فَبَعَثَ اللهُ النَّبِيّنَ
مُبَشّرِيْنَ وَ مُنْذِرِيْنَ وَ اَنْزَلَ مَعَهُمُ اْلكِتبَ بِاْلحَقّ لِيَحْكُمَ
بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ، وَ مَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلاَّ
الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْ بَعْدِ مَا جَآءَتْهُمُ اْلبَيّنتُ بَغْيًا بَيْنَهُمْ،
فَهَدَى اللهُ الَّذِيْنَ امَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ اْلحَقّ
بِاِذْنِه، وَ اللهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَآءُ اِلى صِرَاطٍ
مُّسْتَقِيْمٍ. البقرة: 213
Manusia itu adalah umat yang
satu. (Setelah timbul perselisihan), maka Allah mengutus para nabi
sebagai pemberi khabar gembira dan pemberi peringatan, dan Allah menurunkan
bersama mereka Kitab dengan benar, untuk memberi keputusan diantara manusia
tentang perkara yang mereka perselisihkan. Tidaklah berselisih tentang Kitab itu
melainkan orang yang telah didatangkan kepada mereka Kitab, yaitu setelah datang
kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, karena dengki antara mereka
sendiri. Maka Allah memberi petunjuk orang-orang yang beriman
kepada kebenaran tentang hal yang mereka perselisihkan itu dengan
kehendak-Nya. Dan Allah selalu memberi petunjuk orang
yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus. [QS. Al-Baqarah
: 213]
Bersambung…………
عَنْ اَبِى سَعِيْدِ اْلخُدْرِيّ اَنَّ رَجُلاً سَمِعَ رَجُلاً يَقْرَأُ
قُلْ هُوَ اللهُ اَحَدٌ يُرَدّدُهَا. فَلَمَّا اَصْبَحَ جَاءَ اِلَى النَّبِيّ ص
فَذَكَرَ لَهُ ذلِكَ وَ كَاَنَّ الرَّجُلَ يَتَقَالُّهَا، فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ
ص: وَ الَّذِى نَفْسِى بِيَدِهِ اِنَّهَا لَتَعْدِلُ ثُلُثَ اْلقُرْانِ. البخارى 8: 164
Dari Abu Sa’id
Al-Khudriy, sesungguhnya pernah seorang laki-laki mendengar seorang laki-laki
lain membaca “Qul
huwalloohu ahad”,
berulang kali. Pada pagi harinya laki-laki itu datang kepada Nabi SAW, lalu
menceritakan hal itu kepada beliau, seolah-olah laki-laki itu meremehkannya.
Rasulullah SAW bersabda, “Demi
Allah yang jiwaku ada pada genggaman-Nya, sesungguhnya (bacaan) itu berimbang
dengan sepertiga Al-Qur’an”. [HR. Bukhari juz 8, hal. 164]
عَنْ عَائِشَةَ زَوْجِ النَّبِيّ ص اَنَّ النَّبِيَّ ص بَعَثَ رَجُلاً
عَلَى سَرِيَّةٍ، وَ كَانَ يَقْرَأُ ِلاَصْحَابِهِ فِى صَلاَتِهِ فَيَخْتِمُ بِقُلْ
هُوَ اللهُ اَحَدٌ. فَلَمَّا رَجَعُوْا ذَكَرُوْا ذلِكَ لِلنَّبِيّ ص، فَقَالَ:
سَلُوْهُ ِلاَيّ شَيْءٍ يَصْنَعُ ذلِكَ. فَسَأَلُوْهُ، فَقَالَ: ِلاَنَّهَا صِفَةُ
الرَّحْمنِ وَ اَنَا اُحِبُّ اَنْ اَقْرَأَ بِهَا. فَقَالَ النَّبِيُّ ص:
اَخْبِرُوْهُ اَنَّ اللهَ يُحِبُّهُ. البخارى 8: 164
Dari ‘Aisyah,
sesungguhnya Nabi SAW pernah mengutus seorang laki-laki bersama sekelompok
pasukan. Dia membaca (Al-Qur’an)
untuk teman-temannya dalam shalatnya. Dia mengakhiri
dengan “Qul
huwalloohu ahad”.
Ketika mereka kembali, mereka menuturkan hal itu kepada Nabi SAW. Beliau
bersabda, “Bertanyalah
kepadanya, mengapa dia berbuat demikian”.
Mereka lalu bertanya kepada laki-laki tersebut. Laki-laki itu menjawab, “Karena
sesungguhnya (bacaan) itu adalah sifat Yang Maha Pemurah. Aku suka bila aku membacanya”.
Nabi SAW bersabda, “Khabarkanlah
kepadanya bahwa Allah mencintainya”. [HR. Bukhari juz 8, hal. 164]
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ عَنْ اُبَيِّ بْنِ كَعْبٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ
اللهِ ص: اِنَّ اْلغُلاَمَ الَّذِيْ قَتَلَهُ
اْلخَضِرُ طُبِعَ كَافِرًا وَ لَوْ عَاشَ َلاَرْهَقَ اَبَوَيْهِ طُغْيَانًا وَ
كُفْرًا. مسلم 4: 2050
Dari Ibnu ‘Abbas,
dari Ubay bin Ka’ab,
ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya
seorang anak yang terbunuh ….
[HR. Muslim juz 4, hal. 2050]
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ: جَاءَ مُشْرِكُوْ قُرَيْشٍ يُخَاصِمُوْنَ
رَسُوْلَ اللهِ ص فِى اْلقَدَرِ فَنَزَلَتْ: يَوْمَ يُسْحَبُونَ فِي النَّارِ
عَلَى وُجُوهِهِمْ ذُوقُوا مَسَّ سَقَرَ اِنَّا كُلَّ شَيْءٍ خَلَقْنَاهُ
بِقَدَرٍ. البخارى 4: 2046
Dari Abu Hurairah, ia berkata : Orang-orang msyrikin
Quraisy membantah Rasulullah SAW tentang taqdir, maka turunlah ayat (yang
artinya) “Pada
hari dibolak-balikkan di dalam neraka atas wajah-wajah mereka, (dikatakan)
“Rasakanlah
sentuhan neraka Saqar”,
sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu itu dengan taqdir”.
[HR. Muslim juz 4, hal. 2046, no. 19]
وَ لَوْ شَآءَ اللهُ لَجَعَلَهُمْ اُمَّةً وَّاحِدَةً وَّ لكِنْ
يُّدْخِلُ مَنْ يَّشَآءُ فِيْ رَحْمَتِه، وَ الظّلِمُوْنَ مَا لَهُمْ مّنْ وَّلِيّ
وَّ لاَ نَصِيْرٍ(8) اَمِ اتَّخَذُوْا مِنْ دُوْنِه اَوْلِيَآءَ، فَاللهُ هُوَ
اْلوَلِيُّ وَ هُوَ يُحْيِى اْلمَوْتى وَ هُوَ عَلى كُلّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ(9)
الشورى: 8-9
Dan
kalau Allah menghendaki niscaya Allah menjadikan mereka satu umat (saja), tetapi
Dia memasukkan orang-orang yang dikehendaki-Nya ke dalam
rahmat-Nya.
Dan orang-orang yang dhalim tidak ada bagi mereka seorang
pelindung pun dan tidak pula seorang penolong. (8)
Atau
patutkah mereka mengambil pelindung-pelindung selain Allah
?. Maka Allah, Dialah Pelindung (yang sebenarnya) dan Dia menghidupkan
orang-orang yang mati dan Dia adalah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
(9)
[QS. Asy-Syuuraa : 8-9]
شَرَعَ لَكُمْ مّنَ الدّيْنِ مَا وَصّى بِه نُوْحًا وَّ الَّذِيْ
اَوْحَيْنَآ اِلَيْكَ وَ مَا وَصَّيْنَا بِه اِبْرهِيْمَ وَ مُوْسى وَ عِيْسى اَنْ
اَقِيْمُوا الدّيْنَ وَ لاَ تَتَفَرَّقُوْا فِيْهِ، كَبُرَ عَلَى اْلمُشْرِكِيْنَ
مَا تَدْعُوْهُمْ اِلَيْهِ، اللهُ يَجْتَبِيْ اِلَيْهِ مَنْ يَّشَآءُ وَ يَهْدِيْ
اِلَيْهِ مَنْ يُّنِيْبُ(13) وَ مَا تَفَرّقُوْآ اِلاَّ مِنْ بَعْدِ مَا جَآءَهُمُ
اْلعِلْمُ بَغْيًا بَيْنَهُمْ، وَ لَوْلاَ كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبّكَ اِلى
اَجَلٍ مُّسَمًّى لَقُضِيَ بَيْنَهُمْ، وَ اِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا اْلكِتبَ
مِنْ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكّ مّنْهُ مُرِيْبٍ(14) فَلِذلِكَ فَادْعُ، وَ اسْتَقِمْ
كَمَآ اُمِرْتَ، وَ لاَ تَتَّبِعْ اَهْوَآءَهُمْ، وَ قُلْ امَنْتُ بِمَآ اَنْزَلَ
اللهُ مِنْ كِتبٍ، وَ اُمِرْتُ ِلاَعْدِلَ بَيْنَكُمُ، اللهُ رَبُّنَا وَ
رَبُّكُمْ، لَنَآ اَعْمَالُنَا وَ لَكُمْ اَعْمَالُكُمْ، لاَ حُجَّةَ بَيْنَنَا وَ
بَيْنَكُمْ، اللهُ يَجْمَعُ بَيْنَنَا، وَ اِلَيْهِ اْلمَصِيْرُ(15) وَ الَّذِيْنَ
يُحَآجُّوْنَ فِى اللهِ مِنْ بَعْدِ مَا اسْتُجِيْبَ لَه حُجَّتُهُمْ دَاحِضَةٌ
عِنْدَ رَبّهِمْ وَ عَلَيْهِمْ غَضَبٌ وَّ لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيْدٌ(16)
الشورى: 13-16
Dia
telah mensyariatkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya
kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami
washiyatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu :
Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka
kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang
dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama) -Nya orang yang kembali
(kepada-Nya). (13)
Dan
mereka (ahli kitab) tidak berpecah belah melainkan sesudah datangnya pengetahuan
kepada mereka
karena kedengkian antara mereka.
Kalau tidaklah karena sesuatu ketetapan yang telah ada dari
Tuhanmu dahulunya (untuk menangguhkan adzab) sampai kepada waktu yang
ditentukan, pastilah mereka telah dibinasakan. Dan
sesungguhnya orang-orang yang diwariskan kepada mereka Al-Kitab (Taurat dan
Injil) sesudah mereka, benar-benar berada dalam keraguan yang menggoncangkan
tentang kitab itu. (14)
Maka
karena itu serulah (mereka kepada agama itu) dan tetaplah sebagaimana
diperintahkan kepadamu dan janganlah mengikuti hawa nafsu mereka dan katakanlah,
"Aku beriman kepada semua Kitab yang diturunkan Allah dan aku diperintahkan
supaya berlaku adil diantara kamu.
Allah-lah Tuhan kami dan Tuhan kamu. Bagi kami amal-amal kami dan bagi kamu amal-amal kamu. Tidak
ada pertengkaran antara kami dan kamu, Allah mengumpulkan antara kita, dan
kepada-Nya lah kembali (kita)". (15)
Dan orang-orang yang
membantah (agama) Allah sesudah agama itu diterima, maka bantahan mereka itu
sia-sia saja di sisi Tuhan mereka. Mereka
mendapat kemurkaan (Allah) dan bagi mereka adzab yang sangat keras. (16) [QS. Asy-Syuuraa : 13-16]
عَنْ ابِى هُرَيْرَةَ رض قَالَ النَّبِيُّ ص: مَا مِنْ مَوْلُوْدٍ اِلاَّ يُوْلَدُ عَلَى
اْلفِطْرَةِ فَاَبَوَاهُ يُهَوّدَانِهِ اَوْ يُنَصّرَانِهِ اَوْ يُمَجّسَانِهِ،
كَمَا تُنْتَجُ اْلبَهِيْمَةُ بَهِيْمَةً جَمْعَاءَ، هَلْ تُحِسُّوْنَ فِيْهَا مِنْ
جَدْعَاءَ؟ ثُمَّ يَقُوْلُ اَبُوْ هُرَيْرَةَ رض: فِطْرَتَ اللهِ الَّتِي فَطَرَ
النَّاسَ عَلَيْهَا الآية. البخارى
Dari Abu Hurairah RA, Nabi SAW
bersabda, “Tidaklah
anak yang terlahir, kecuali terlahir atas fithrah, maka orang tuanyalah yang
menjadikannya Yahudi, Nashrani, atau Majusi. Sebagaimana binatang
ternak yang terlahir sempurna, apakah kamu lihat ada yang telinganya terpotong ?”.
Kemudian Abu Hurairah membaca ayat : Fithrotallooh,
allatii fathoron naasa ‘alaiha….
[HR. Bukhari juz , hal. ]
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَا مِنْ مَوْلُوْدٍ اِلاَّ يُوْلَدُ عَلَى اْلفِطْرَةِ فَاَبَوَاهُ
يُهَوّدَانِهِ اَوْ يُنَصّرَانِهِ اَوْ يُمَجّسَانِهِ كَمَا تُنْتَجُ اْلبَهِيْمَةُ
بَهِيْمَةً جَمْعَاءَ، هَلْ تُحِسُّوْنَ فِيْهَا مِنْ جَدْعَاءَ؟ ثُمَّ يَقُوْلُ
اَبُوْ هُرَيْرَةَ رض: فِطْرَتَ اللهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا، لاَ
تَبْدِيْلَ لِخَلْقِ اللهِ، ذلِكَ الدّيْنُ اْلقَيّمُ. البخارى
Dari Abu Hurairah RA, ia berkata : Rasulullah SAW
bersabda, “Tiadalah
anak yang terlahir kecuali terlahir atas fithrah, maka orang tuanyalah yang
menjadikannya Yahudi, Nashrani atau Majusi, sebagaimana binatang ternak yang
terlahir dengan sempurna, maka apakah kamu lihat ada telinganya yang terpotong
?”.
Kemudian Abu Hurairah RA membaca, Fithrotallooh, allatii fathoron naasa
‘alaihaa.
Laa tabdiila likholqillaah, dzaalikad diinul qoyyim”.
[HR. Bukhari juz
hal. ]
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَا مِنْ مَوْلُوْدٍ اِلاَّ يُوْلَدُ عَلَى
اْلفِطْرَةِ فَاَبَوَاهُ يُهَوّدَانِهِ وَ يُنَصّرَانِهِ كَمَا تُنْتَجُوْنَ
اْلبَهِيْمَةُ هَلْ تَجِدُوْنَ فِيْهَا مِنْ جَدْعَاءَ حَتَّى تَكُوْنُوْا اَنْتُمْ
تَجْدَعُوْنَهَا؟ قَالُوْا: يَا رَسُوْلَ اللهِ، اَفَرَأَيْتَ مَنْ يَمُوْتُ وَ
هُوَ صَغِيْرٌ؟ قَالَ: اَللهُ اَعْلَمُ بِمَا كَانُوْا عَامِلِيْنَ. البخارى
Dari Abu Hurairah, ia berkata
: Rasulullah SAW bersabda, “Tiadalah
anak yang terlahir, kecuali terlahir atas fithrah, maka orang tuanya lah yang
menjadikannya Yahudi dan Nashrani, sebagaimana binatang ternak terlahir, apakah
kamu dapati ada yang telinganya tepotong, tanpa kalian yang memotongnya
?”.
Mereka bertanya, “Ya
Rasulullah, apa pendapat engkau tentang seorang anak kecil yang meninggal ?”.
Beliau bersabda, “Allah
lebih mengetahui tentang apa yang mereka kerjakan
?”.
[HR. Bukhari]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar