Tentang
larangan berbuat dengki
Firman
Allah SWT :
اِنَّ الدّيْنَ عِنْدَ اللهِ اْلاِسْلاَمُ، وَ مَا اخْتَلَفَ الَّذِيْنَ
اُوْتُوا اْلكِتبَ اِلاَّ مِنْ بَعْدِ مَا جَآءَهُمُ اْلعِلْمُ بَغْيًا بَيْنَهُمْ،
وَ مَنْ يَّكْفُرْ بِايتِ اللهِ فَاِنَّ اللهَ سَرِيْعُ اْلحِسَابِ. ال عمران:19
Sesungguhnya
agama (yang diridlai) di sisi Allah hanyalah Islam.
Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al-Kitab
kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka karena kedengkian (yang ada)
diantara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap
ayat-ayat Allah, maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.
[QS. Ali ‘Imran : 19]
وَدَّ كَثِيْرٌ مّنْ اَهْلِ اْلكِتبِ لَوْ يَرُدُّوْنَكُمْ مّنْ بَعْدِ
اِيْمَانِكُمْ كُفَّارًا حَسَدًا مّنْ عِنْدِ اَنْفُسِهِمْ مّنْ بَعْدِ مَا
تَبَيَّنَ لَهُمُ اْلحَقُّ، فَاعْفُوْا وَ اصْفَحُوْا حَتّى يَأْتِيَ اللهُ
بِأَمْرِه، اِنَّ اللهَ عَلى كُلّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ. البقرة:109
Sebahagian
besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada
kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka
sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran. Maka maafkanlah dan biarkanlah
mereka, sampai Allah mendatangkan perintah-Nya. Sesungguhnya
Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
[QS. Al-Baqarah : 109]
اَمْ يَحْسُدُوْنَ النَّاسَ عَلى مَآ اتهُمُ اللهُ مِنْ فَضْلِه، فَقَدْ
اتَيْنَآ الَ اِبْرَاهِيْمَ اْلكِتبَ وَ اْلحِكْمَةَ وَ اتَيْنهُمْ مُّلْكًا
عَظِيْمًا. فَمِنْهُمْ مَّنْ امَنَ بِه وَ مِنْهُمْ مَّنْ صَدَّ عَنْهُ وَ كَفى
بِجَهَنَّمَ سَعِيْرًا. النساء:54-55
Ataukah
mereka dengki kepada manusia lantaran karunia yang Allah telah berikan kepadanya ? Sesungguhnya Kami telah memberikan Kitab dan
Hikmah kepada keluarga Ibrahim, dan Kami telah memberikan kepadanya kerajaan
yang besar. Maka diantara mereka, ada orang-orang yang beriman kepadanya, dan
diantara mereka ada orang-orang yang menghalangi (manusia) beriman kepadanya.
Dan cukuplah (bagi mereka) Jahannam yang menyala-nyala
apinya.
[QS. An-Nisa' : 54 - 55]
اِنْ تَمْسَسْكُمْ حَسَنَةٌ تَسُؤْهُمْ وَ اِنْ تُصِبْكُمْ سَيّئَةٌ
يَّفْرَحُوْا بِهَا، وَ اِنْ تَصْبِرُوْا وَ تَتَّقُوْا لاَ يَضُرُّكُمْ كَيْدُهُمْ
شَيْئًا، اِنَّ اللهَ بِمَا يَعْمَلُوْنَ مُحِيْطٌ. ال عمران:120
Jika
kamu memperoleh kebaikan, niscaya mereka bersedih hati, tetapi jika kamu
mendapat bencana, mereka bergembira karenanya. Jika kamu bershabar dan bertaqwa,
niscaya tipu daya mereka sedikitpun tidak mendatangkan kemudharatan kepadamu.
Sesungguhnya Allah mengetahui segala apa yang mereka
kerjakan.
[QS. Ali 'Imran : 120]
قُلْ اَعُوْذُ بِرَبّ اْلفَلَقِ. مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ. وَ مِنْ شَرّ
غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَ. وَ مِنْ شَرّ النَّفّثتِ فِى اْلعُقَدِ. وَ مِنْ شَرّ
حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ. الفلق:1-5
Katakanlah,
"Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai Shubuh, dari kejahatan makhluq-Nya,
dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan
wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan
orang yang dengki apabila ia dengki.
[QS. Al-Falaq : 1 - 5]
وَ الَّذِيْنَ تَبَوَّؤُ الدَّارَ وَ اْلاِيْمَانَ مِنْ قَبْلِهِمْ
يُحِبُّوْنَ مَنْ هَاجَرَ اِلَيْهِمْ وَ لاَ يَجِدُوْنَ فِيْ صُدُوْرِهِمْ حَاجَةً
مِّمَّآ اُوْتُوْا وَ يُؤْثِرُوْنَ عَلى اَنْفُسِهِمْ وَ لَوْ كَانَ بِهِمْ
خَصَاصَةٌ، وَ مَنْ يُّوْقَ شُحَّ نَفْسه فَاُولئِكَ هُمُ اْلمُفْلِحُوْنَ. وَ
الَّذِيْنَ جَآءُوْ مِنْ بَعْدِهِمْ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَا اغْفِرْلَنَا وَ ِلاِ
خْوانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِاْلاِيْمَانِ وَ لاَ تَجْعَلْ فِي قُلُوْبِنَا
غِلاًّ لِلَّذِيْنَ امَنُوْا رَبَّنَا اِنَّكَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ. الحشر:9-10
Dan
orang-orang (Anshar) yang telah mendiami kota
Madinah dan telah beriman sebelum (kedatangan kaum) Muhajirin, mereka mencintai
orang yang berhijrah ke negeri mereka. Dan mereka tiada merasa iri dan dengki
dalam hatinya terhadap apa-apa yang diberikan kepada orang Muhajirin itu dan
mereka mengutamakan (kepentingan) orang-orang Muhajirin atas (kepentingan) diri
mereka sendiri, sekalipun mereka memerlukan (apa yang
mereka berikan itu). Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka
itulah orang-orang yang beruntung. Dan orang-orang yang datang sesudah kaum
Muhajirin dan Anshar mereka berdo'a, "Ya Tuhan kami, beri ampunlah kami dan
saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah
Engkau biarkan kedengkian (bersemi) dalam hati kami terhadap orang-orang yang
beriman; Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau Maha
Penyantun lagi Maha Penyayang.
[QS. Al-Hasyr : 9 - 10]
Hadits-hadits
Nabi SAW :
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: لاَ
تَحَاسَدُوْا، وَ لاَ تَنَاجَشُوْا، وَ لاَ تَبَاغَضُوْا، وَ لاَ تَدَابَرُوْا، وَ
لاَ يَبِعْ بَعْضُكُمْ عَلَى بَيْعِ بَعْضٍ، وَ كُوْنُوْا عِبَادَ اللهِ
اِخْوَانًا. اَلْمُسْلِمُ اَخُو اْلمُسْلِمِ، لاَ يَظْلِمُهُ وَ لاَ يَخْذُلُهُ وَ
لاَ يَحْقِرُهُ. اَلتَّقْوَى ههُنَا. وَ يُشِيْرُ اِلَى صَدْرِهِ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ.
بِحَسْبِ امْرِئٍ مِنَ الشَّرّ اَنْ يَحْقِرَ اَخَاهُ اْلمُسْلِمَ. كُلُّ
اْلمُسْلِمِ عَلَى اْلمُسْلِمِ حَرَامٌ دَمُهُ وَ مَالُهُ وَ عِرْضُهُ.
مسلم 4: 1986
Dari
Abu Hurairah, ia berkat : Rasulullah SAW bersabda,
“Janganlah kalian saling mendengki, janganlah kalian saling menjerumuskan,
janganlah kalian saling membenci, janganlah kalian saling membelakangi, dan
janganlah sebagian kalian menjual atas jualan sebagian yang lain. Jadilah kalian sebagai hamba-hamba Allah yang bersaudara.
Seorang muslim itu saudara muslim lainnya. Dia tidak
boleh menganiaya, membiarkannya dan menghinanya. Taqwa itu ada
di sini”, sambil beliau menunjuk ke dadanya, tiga kali. “Cukuplah
seseorang dianggap jahat apabila menghina saudaranya sesama muslim. Setiap muslim atas muslim
lainnya itu haram darahnya, hartanya dan kehormatannya”.
[HR. Muslim juz 4, hal. 1986]
عَنْ اَنَسٍ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: اَلْحَسَدُ يَأْكُلُ
اْلحَسَنَاتِ كَمَا تَأْكُلُ النَّارُ اْلحَطَبَ. وَ الصَّدَقَةُ تُطْفِئُ
اْلخَطِيْئَةَ كَمَا يُطْفِئُ اْلمَاءُ النَّارَ. وَ الصَّلاَةُ نُوْرُ اْلمُؤْمِنِ
وَ الصّيَامُ جُنَّةٌ مِنَ النَّارِ. ابن ماجه، ضعيف لانه فى اسناده عيسى بن عيسى
Dari
Anas RA, ia berkata : Sesungguhnya Rasulullah SAW
bersabda, "Dengki itu bisa memakan kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar.
Shadaqah itu bisa menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api, shalat itu adalah cahayanya orang mukmin dan puasa itu
adalah perisai (bisa menjauhkan) dari neraka".
[HR. Ibnu Majah, dlaif karena di dalam sanadnya ada perawi bernama ‘Isa bin
‘Isa]
عَنِ ابْنِ كَعْبِ بْنِ مَالِكٍ اْلاَنْصَارِيّ عَنْ اَبِيْهِ قَالَ:
قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَا ذِئْبَانِ جَائِعَانِ اُرْسِلاَ فِى غَنَمٍ بِاَفْسَدَ
لَهَا مِنْ حِرْصِ اْلمَرْءِ عَلَى اْلمَالِ وَ الشَّرَفِ لِدِيْنِهِ. الترمذى 4: 16 و قال: هذا حديث حسن صحيح
Dari
Ibnu Ka'ab bin Malik Al-Anshariy dari ayahnya RA, ia berkata
: Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda, "Dua serigala lapar yang
dilepaskan di tengah-tengah sekelompok kambing tidaklah lebih berbahaya dari
pada rakusnya terhadap harta dan kedengkian bagi agama seorang
Muslim".
[HR. Tirmidzi juz 4, hal. 16, dan ia berkata : Ini
hadits hasan shahih]
عَنِ الزُّبَيْرِ رض اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: دَبَّ اِلَيْكُمْ
دَاءُ اْلاُمَمِ قَبْلَكُمْ. اَلْحَسَدُ وَ اْلبَغْضَاءُ. وَ اْلبَغْضَاءُ هِيَ
اْلحَالِقَةُ. اَمَّا اِنّى لاَ اَقُوْلُ تَحْلِقُ الشَّعَرَ وَ لكِنْ تَحْلِقُ
الدّيْنَ. البزار باسناد جيد و البيهقى فى الترغيب و الترهيب 3: 548
Dari
Zubair RA, ia berkata : Sesungguhnya Rasulullah SAW
bersabda, “Akan menjalar kepadamu penyakitnya ummat-ummat sebelummu, yaitu
dengki dan kebencian yang sangat. Dan kebencian yang sangat
itu adalah pencukur. Adapun saya tidak mengatakan mencukur rambut, tetapi
mencukur agama”. [HR.
Al-Bazzar dengan sanad yang baik, dan Baihaqi, dalam Targhib wat Tarhib juz 3,
hal. 548]
عَنْ اَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رض قَالَ: كُنَّا جُلُوْسًا مَعَ رَسُوْلِ
اللهِ ص فَقَالَ: يَطْلُعُ اْلآنَ عَلَيْكُمْ رَجُلٌ مِنْ اَهْلِ اْلجَنَّةِ.
فَطَلَعَ رَجُلٌ مِنَ اْلاَنْصَارِ تَنْطُفُ لِحْيَتُهُ مِنْ وَضُوْئِهِ قَدْ
عَلَّقَ نَعْلَيْهِ بِيَدِهِ الشّمَالِ. فَلَمَّا كَانَ اْلغَدُ قَالَ النَّبِيُّ ص
مِثْلَ ذلِكَ، فَطَلَعَ ذلِكَ الرَّجُلُ مِثْلَ اْلمَرَّةِ اْلاُوْلَى، فَلَمَّا
كَانَ اْليَوْمُ الثَّالِثُ قَالَ النَّبِيُّ ص مِثْلَ مَقَالَتِهِ اَيْضًا،
فَطَلَعَ ذلِكَ الرَّجُلُ عَلَى مِثْلِ حَالِهِ اْلاَوَّلِ، فَلَمَّا قَامَ
النَّبِيُّ ص تَبِعَهُ عَبْدُ اللهِ بْنُ عَمْرٍو، فَقَالَ: اِنّى لاَحَيْتُ اَبِى،
فَأَقْسَمْتُ اَنّى لاَ اَدْخُلُ عَلَيْهِ ثَلاَثًا، فَاِنْ رَاَيْتَ اَنْ
تُؤْوِيَنِى اِلَيْكَ حَتَّى تَمْضِيَ فَعَلْتَ: قَالَ: نَعَمْ. قَالَ اَنَسٌ:
فَكَانَ عَبْدُ اللهِ يُحَدّثُ اَنَّهُ بَاتَ مَعَهُ تِلْكَ الثَّلاَثَ اللَّيَالِى
فَلَمْ يَرَهُ يَقُوْمُ مِنَ اللَّيْلِ شَيْئًا غَيْرَ اَنَّهُ اِذَا تَعَارَّ
تَقَلَّبَ عَلَى فِرَاشِهِ ذَكَرَ اللهَ عَزَّ وَ جَلَّ، وَ كَبَّرَ حَتَّى
لِصَلاَةِ اْلفَجْرِ. قَالَ عَبْدُ اللهِ: غَيْرَ اَنّى لَمْ اَسْمَعْهُ يَقُوْلُ
اِلاَّ خَيْرًا، فَلَمَّا مَضَتِ الثَّلاَثُ اللَّيَالِى، وَ كِدْتُ اَنْ
اَحْتَقِرَ عَمَلَهُ قُلْتُ: يَا عَبْدَ اللهِ لَمْ يَكُنْ بَيْنِى وَ بَيْنَ اَبِى
غَضَبٌ وَ لاَ هُجْرَةٌ، وَ لكِنْ سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص يَقُوْلُ لَكَ ثَلاَثَ
مَرَّاتٍ: يَطْلُعُ عَلَيْكُمْ رَجُلٌ مِنْ اَهْلِ اْلجَنَّةِ، فَطَلَعْتَ اَنْتَ
الثَّلاَثَ اْلمَرَّاتِ، فَاَرَدْتُ اَنْ آوِيَ اِلَيْكَ، فَاَنْظُرَ مَا عَمَلُكَ،
فَأَقْتَدِيَ بِكَ، فَلَمْ اَرَكَ عَمِلْتَ كَبِيْرَ عَمَلٍ، فَمَا الَّذِى بَلَغَ
بِكَ مَا قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص؟ قَالَ: مَا هُوَ اِلاَّ مَا رَأَيْتَ، فَلَمَّا
وَلَّيْتُ دَعَانِى فَقَالَ: مَا هُوَ اِلاَّ مَا رَأَيْتَ غَيْرَ اَنّى لاَ اَجِدُ
فِى نَفْسِى ِلاَحَدٍ مِنَ اْلمُسْلِمِيْنَ غِشًّا وَ لاَ اَحْسُدُ اَحَدًا عَلَى
خَيْرٍ اَعْطَاهُ اللهُ اِيَّاهُ. فَقَالَ عَبْدُ اللِه: هذِهِ الَّتِى بَلَغَتْ
بِكَ. احمد باسناد على شرط البخارى و مسلم و النسائى فى الترغيب و الترهيب 3:
548
Dari
Anas bin Malik RA, ia berkata : Dahulu ketika kami
sedang duduk bersama Rasulullah SAW, beliau bersabda, "Sekarang akan muncul
ditengah-tengah kalian seorang laki-laki ahli surga". Lalu muncullah seorang
laki-laki dari kaum Anshar yang dari jenggotnya masih menetes air wudlunya
sambil menenteng dua sandalnya dengan tangan kirinya. Kemudian pada hari
berikutnya Nabi SAW bersabda seperti itu lagi, lalu muncul orang laki-laki itu
lagi seperti pada kali yang pertama. Kemudian pada hari yang ketiga, Nabi SAW
bersabda seperti sabdanya itu lagi, lalu muncullah orang laki-laki itu lagi
seperti keadaannya yang semula. Maka setelah Nabi SAW bangkit, Abdullah bin 'Amr
lalu mengikuti orang tersebut dan berkata, "Sesungguhnya aku sedang berselisih
dengan ayahku, lalu aku bersumpah tidak akan datang padanya selama tiga hari,
maka jika engkau bisa memberikan tempat kepadaku, aku akan ikut kamu singgah di
rumahmu dan kamupun bisa melakukan kegiatanmu seperti biasa". Orang tersebut menjawab, "Ya, boleh". Anas berkata, "Maka
adalah Abdullah bin 'Amr menceritakan bahwa ia bermalam
bersama orang laki-laki tersebut selama tiga malam, maka iapun tidak melihatnya
bangun shalat malam, hanya saja apabila ia terbangun dari tidurnya,
berbolak-balik pada tempat tidurnya selalu menyebut Allah 'Azza wa jalla dan
bertakbir, hingga datang waktu shalat Shubuh. Abdullah (bin
'Amr) berkata, "Hanya saja aku tidak pernah mendengarnya ia berkata kecuali
kebaikan. Maka setelah berlalu tiga malam itu dan hampir-hampir aku
meremehkan amalan orang tersebut, lalu aku berkata, "Wahai hamba Allah,
sesungguhnya antara ku dan antara ayahku tidak ada kemarahan dan tidak pula
pemutusan hubungan, akan tetapi karena aku mendengar Rasulullah SAW bersabda
tertuju kepadamu sampai tiga kali (yaitu), "Sekarang akan muncul ditengah-tengah
kalian seorang laki-laki ahli surga", lalu engkau muncul pula tiga kali. Maka
aku ingin singgah di rumahmu supaya aku bisa melihat amalanmu sehingga aku bisa
mencontohmu, tetapi aku tidak melihat engkau mengamalkan suatu amalan yang
besar, lalu apa yang menyebabkan kamu sampai Rasulullah SAW bersabda demikian ?" Orang laki-laki tersebut
menjawab, "Tidak ada itu semua kecuali apa yang engkau telah melihatnya".
Maka setelah aku berpaling akan pulang, dia memanggilku
lalu berkata, "Tidak ada itu semua kecuali apa yang engkau telah melihatnya.
Hanya saja tidak ada pada diriku perasaan dendam kepada seorangpun dari kaum
muslimin, dan tidak ada pula perasaan dengki pada diriku kepada seorangpun atas
kebaikan yang Allah berikan kepadanya".
Berkata Abdullah (bin 'Amr), "Inilah yang menyebabkan
(kelebihan) kamu".
[HR. Ahmad, dengan sanad atas syarath Bukhari - Muslim, dan Nasai, dalam Targhib
wat Tarhib juz 3, hal. 548]
عَنْ ضَمُرَةَ بْنِ ثَعْلَبَةَ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: لاَ
يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا لَمْ يَتَحَاسَدُوْا. الطبرانى و رواته ثقات فى الترغيب و الترهيب 3: 547
Dari
Dlamurah bin Tsa'labah RA, ia berkata : Rasulullah SAW
bersabda, "Senantiasalah manusia itu dalam kebaikan selama mereka tidak saling
mendengki".
[HR. Thabarani, dan para perawinya dapat dipercaya, di dalam Targhib wat Tarhib
juz 3, hal. 547]
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ بُسْرٍ رض عَنِ النَّبِيّ ص قَالَ: لَيْسَ مِنّى
ذُوْ حَسَدٍ وَ لاَ نَمِيْمَةٍ وَ لاَ كَهَانَةٍ وَ لاَ اَنَا مِنْهُ. ثُمَّ تَلاَ
رَسُوْلُ اللهِ ص: وَ الَّذِيْنَ يُؤْذُوْنَ اْلمُؤْمِنِيْنَ وَ اْلمُؤْمِنَاتِ
بِغَيْرِ مَا اكْتَسَبُوْا فَقَدِ احْتَمَلُوْا بُهْتَانًا وَّ اِثْمًا
مُّبِيْنًا. الطبرانى فى الترغيب و الترهيب 3: 547
Dari
Abdullah bin Busr RA dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Bukan dari golonganku
orang yang dengki, namimah (adu-adu) dan orang yang percaya kepada dukun, dan
saya bukan pula dari golongannya". Kemudian Rasulullah SAW
membaca ayat (yang artinya), “Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang mukmin
dan mukminat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah
memikul kebohongan dan dosa yang nyata”. (QS. Al-Ahzab
: 58).
[HR. Thabrani, dalam Targhib wat Tarhib juz 3, hal 547]
قال اَنَسُ بْنُ مَالِكٍ: قَالَ لِى رَسُوْلُ اللهِ ص: يَا بُنَيَّ اِنْ
قَدَرْتَ عَلَى اَنْ تُصْبِحَ وَ تُمْسِيَ لَيْسَ فِى قَلْبِكَ غِشٌّ ِلاَحَدٍ
فَافْعَلْ. الترمذى 4: 151
Anas
bin Malik berkata : Rasulullah SAW bersabda kepadaku,
"Wahai anakku, jika engkau bisa diwaktu pagi maupun sore di dalam hatimu tidak
ada dendam (atau dengki) kepada seseorangpun maka lakukanlah”.
[HR. Tirmidzi juz 4, hal. 151]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar