2/02/2013

KEDUDUKAN HADITS-HADITS FADLILAH YAASIIN

Yaasiin qalbul quran
Hadits ke-1
عَنْ قَتَادَةَ عَنْ اَنَسٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اِنَّ لِكُلّ شَيْءٍ قَلْبًا، وَ اِنَّ قَلْبَ اْلقُرْانِ يس. مَنْ قَرَأَهَا فَكَاَنَّمَا قَرَأَ القُرْانَ عَشْرَ مَرَّاتٍ. الدارمى 2: 456، رقم: 3266
Dari Qatadah, dari Anas, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, Sesungguhnya bagi setiap sesuatu itu ada qalbu (hatinya), dan sesungguhnya qalbul Quran itu adalah surat Yaasiin. Barangsiapa yang membacanya, seolah-olah ia membaca Al-Quran sepuluh kali. [HR. Darimiy juz 2, hal. 456, no. 3266]
Adapun para perawi/sanad hadits tersebut adalah sebagai berikut :
Nabi SAW --- Anas --- Qatadah --- Muqatil bin Hayyan --- Harun Abu Muhammad --- Al-Hasan bin Shalih --- Humaid bin Abdur Rahman --- Muhammad bin Said --- Darimiy.
Hadits ini dlaif karena dalam sanadnya ada perawi yang bernama Harun Abu Muhmammad.
Tirmidzi mengatakan : ia itu majhul (mizaanul Itidal juz 4, hal. 288, no. 9178)
Di tempat lain Tirmidzi juga mengatakan, Hadits ini gharib, dan Harun Abu Muhammad adalah majhul. [At-Tarikhul Kabir juz 8, hal. 226, no. 2815]
Hadits ke-2
عَنْ قَتَادَةَ عَنْ اَنَسٍ قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ ص: اِنَّ لِكُلّ شَيْءٍ قَلْبًا، وَ قَلْبُ اْلقُرْانِ يس. وَ مَنْ قَرَأَ يس كَتَبَ اللهُ لَهُ بِقَرَاءَتِهاَ قِرَاءَةَ القُرْانِ عَشْرَ مَرَّاتٍ. الترمذى عارضة الاحوذى 11: 15، رقم: 2887
Dari Qatadah, dari Anas, ia berkata : Nabi SAW bersabda, Sesungguhnya bagi setiap sesuatu itu ada qalbu (hatinya), dan qalbul Quran itu adalah surat Yaasiin. Barangsiapa yang membaca surat Yaasiin, Allah mencatatnya dengan bacaan itu sama dengan membaca Quran sepuluh kali. [HR. Tirmidziy dalam Aridlatul Ahwadziy  juz 11, hal. 15, no. 2887]
Adapun sanad hadits ini sebagai berikut :
Nabi SAW --- Anas --- Qatadah --- Muqatil bin Hayyan --- Harun Abu Muhammad Al-Hasan bin Shalih --- Humaid bin Abdur Rahman Ar-Ruaasiy --- Qutaibah dan Sufyan bin Waqi --- Trimidzi.
Hadits ini dlaif karena dalam sanadnya ada perawi bernama Harun Abu Muhammad, ia majhul.
Baihaqi meriwayatkan hadits tersebut dengan matan dan sanad yang hampir sama. Perbedaan sanadnya adalah nama Harun Abu Muhammad yang terdapat dalam sanadnya Darimiy tersebut tertulis dalam sanadnya Baihaqiy dengan nama Harun bin Muhammad. Haditsnya sebagai berikut :
Hadits ke-3
عَنْ قَتَادَةَ عَنْ اَنَسِ بْنِ مَالِكٍ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: لِكُلّ شَيْءٍ قَلْبٌ، وَ اِنَّ قَلْبَ اْلقُرْانِ يس. مَنْ قَرَأَ يس كَتَبَ اللهُ لَهُ بِقِرَاءَتِهاَ قِرَاءَةَ القُرْانِ عَشْرَ مَرَّاتٍ. البيهقى فى شعب الايمان 2: 479، رقم: 2460
Dari Qatadah, dari Anas bin Malik, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, Bagi setiap sesuatu itu ada qalbu (hatinya), dan sesungguhnya qalbul Quran itu adalah surat Yaasiin. Barangsiapa yang membacanya, Allah mencatatnya dengan bacaan itu sama dengan membaca Al-Quran sepuluh kali. [HR. Baihaqi, dalam Syuabul Iman juz 2, hal 479, no. 2460]
Adapun sanad hadits tersebut adalah sebagai berikut :
Nabi SAW --- Anas bin Malik --- Qatadah --- Muqatil bin Hayyan --- Harun bin Muhammad --- Al-Hasan bin Shalih --- Humaid bin Abdur Rahman --- Qutaibah bin Said --- Abu Abdillah Muhammad bin Al-Fadl Az-Zahid --- Abul Fadl --- Ahmad bin Ismail bin Yahya bin Hazim Al-Azdiy --- Abu Saad Abdul Malik bin Abu Utsman Az-Zahid --- Baihaqiy.
Hadits ini dlaif karena dalam sanadnya ada perawi yang bernama Harun bin Muhammad (dalam riwayat Darimiy disebutkan Harun Abu Muhammad). Perbedaan semacam ini bahkan menambah kemajhulan Harun Abu Muhammad, dan semakin menyatakan kedlaifan hadits tersebut. Karena, dengan nama Harun bin Muhammad, berarti itu dua orang, yakni Harun dan Muhammad (bapaknya Harun), lalu perlu dipertanyakan : Siapakah Harun dan siapakah Muhammad itu ?. Lagi pula nama tersebut dalam kitab-kitab Rijalul hadits tidak tercatat sebagai murid Muqatil bin Hayyan, dan tidak tercatat sebagai guru dari Hasan bin Shalih.
Hadits ke-4
عَنْ مَعْقِلِ بْنِ يَسَارٍ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: اَلْبَقَرَةُ سَنَامُ اْلقُرْانِ وَ ذِرْوَتُهُ نَزَلَ مَعَ كُلّ ايَةٍ مِنْهَا ثَمَانُوْنَ مَلَكًا وَ اسْتُخْرِجَتْ اللهُ لاَ اِلهَ اِلاَّ هُوَ اْلحَيُّى اْلقَيُّوْمُ مِنْ تَحْتِ اْلعَرْشِ فَوُصِلَتْ بِهَا اَوْ فَوُصِلَتْ بِسُوْرَةِ اْلبَقَرَةِ، وَ يس قَلْبُ اْلقُرْانِ، لاَ يَقْرَأُهَا رَجُلٌ يُرِيْدُ اللهَ تَبَارَكَ  وَ تَعَالَى وَ الدَّارَ اْلاخِرَةَ اِلاَّ غُفِرَ لَهُ وَاقْرَأُوْهَا عَلَى مَوْتَاكُمْ. احمد 7: 286، رقم: 20322
Dari Maqil bin Yasar bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, Al-Baqarah adalah inti dan puncaknya Al-Quran.Delapan puluh malaikat turun menyertai setiap ayat, dan dikeluarkan (kalimat) Alloohu laa ilaaha illaa huwal hayyul qoyyuum dari bawah Arsy, lalu disambungkan dengannya atau disambungkan dengan surat Al-Baqarah. Dan Yaasiin adalah qalbul Quran. Tidaklah seseorang membacanya dengan mengharap (ridla) Allah tabaaraka wa taaalaa dan kampung akhirat melainkan diampuni dosanya. Dan bacakanlah ia (surat Yaasiin itu) untuk orang yang akan meninggal diantara kalian. [HR. Ahmad, juz 7, hal. 286, no. 20322]
Adapun sanad hadits tersebut adalah sebagai berikut :
Nabi SAW --- Maqil bin Yasar --- Abiihi (bapaknya) --- Rajulun (seorang laki-laki) --- Abiihi (bapaknya, bernama Sulaiman bin Tharkhan At-Taimiy Abul Mutamir Al-Bashriy) --- Mutamir --- Arim --- Ahmad.
Hadits ini dlaif, karena dalam sanadnya ada dua perawi yang majhul, yaitu Rajulun (seorang laki-laki) dan Abiihi (bapaknya), yang tidak didapatkan keterangan siapakah Rajulun maupun Abiihi itu.
Selain itu, ada rawi yang bernama Sulaiman yaitu bapaknya Mutamir yang nama lengkapnya Sulaiman bin Tharkhan At-Taimiy Abul Muamir Al-Bashriy. Ia dinyatakan sebagai mudallis terhadap hadits-hadits yang tidak didengarnya dari Al-Hasan dan lain-lainnya (lihat Tahdzibul Kamal juz 12, hal. 13, Mizaanul Itidal juz 2, hal. 212).  Apalagi pada sanad hadits ini ia menerima dari Rajulun (seorang laki-laki) yang tidak disebutkan namanya.
Hadits ke-5
عَنْ عَبْدِ الرَّزَّاقِ عَنْ مَعْمَرٍ قَالَ: سَمِعْتُ رَجُلاً يُحَدّثُ اَنَّ لِكُلّ شَيْءٍ قَلْبًا وَ قَلْبُ اْلقُرْانِ يس.
Dari Abdur Razzaaq, dari Mamar, ia berkata, Saya mendengar seorang laki-laki menceritakan bahwasanya pada setiap sesuatu itu ada qalbunya, dan qalbul Quran itu adalah Yaasiin.
Hadits ini pun dlaif karena disamping bukan sabda Nabi SAW, Mamar menyatakan menerima dari seorang laki-laki yang tidak disebutkan namanya.
Kesimpulan :
Hadits-hadits di atas semuanya dlaif, karena itu tidak dapat dijadikan hujjah untuk menunjukkan bahwa surat Yaasiin adalah qalbul Quran.

Kelipatan bacaan Yaasiin
Hadits ke-6
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ: مَنْ قَرَأَ يس مَرَّةً فَكَاَنَّمَا قَرَأَ اْلقُرْانَ عَشْرَ مَرَّاتٍ. وَ قَالَ اَبُوْ سَعِيْدٍ: مَنْ قَرَأَ يس مَرَّةً فَكَاَنَّمَا قَرَأَ اْلقُرْانَ مَرَّتَيْنِ. قَالَ اَبُوْ هُرَيْرَةَ: حَدَّثْتَ اَنْتَ بِمَا سَمِعْتَ وَ اُحَدّثُ اَنَا بِمَا سَمِعْتُ. البيهقى فى شعب الايمان 2: 281، رقم: 2466
Dari Abu Hurairah RA, ia mengatakan, Barangsiapa yang membaca Yaasiin satu kali, maka seolah-olah telah membaca Al-Quran sepuluh kali. Dan Abu Said pun berkata, Barangsiapa yang membaca Yaasiin satu kali, maka seolah-olah ia telah membaca Al-Quran dua kali. Abu Hurairah berkata (kepada Abu Said), Engkau menceritakan hadits menurut yang engkau dengar, dan akupun menceritakan hadits menurut yang aku dengar. [HR. Baihaqi dalam Syuabul Iman juz  2, hal. 281, no. 2466]
Adapun sanad hadits tersebut sebagai berikut :
Abu Hurairah --- Abu Utsman --- Sulaiman At-Taimiy --- Suwaid Abu Hatim --- Thalut bin Ibad --- Al-Mutamir --- Ahmad bin Ubaid Ash-Shafar --- Ali bin Ahmad bin Abdan --- Baihaqiy.
Haditsi ini dlaif, karena dalam sanadnya ada perawi yang bernama Abu Utsman yang menerima dari Abu Hurairah, ia dinyatakan majhul.
Hadits ke-7
عَنْ قَتَادَةَ عَنْ اَنَسِ بْنِ مَالِكٍ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: لِكُلّ شَيْءٍ قَلْبٌ وَ اِنَّ قَلْبَ اْلقُرْانِ يس. مَنْ قَرَأَ يس كَتَبَ اللهُ لَهُ بِقِرَاءَتِهاَ قِرَاءَةَ القُرْانِ عَشْرَ مَرَّاتٍ. البيهقى فى شعب الايمان 2: 479، رقم: 2460
Dari Qatadah, dari Anas bin Malik, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, Bagi setiap sesuatu itu ada qalbu (hati)nya, dan sesungguhnya qalbul Quran itu adalah surat Yaasiin. Barangsiapa yang membaca Yaasiin, maka Allah mencatatnya dengan bacaan itu sama dengan membaca Al-Quran sepuluh kali. [HR. Baihaqiy, dalam Syuabul Iman juz 2, hal. 479, no. 2460]
Adapun sanad hadits tersebut sebagai berikut :
Nabi SAW --- Anas bin Malik --- Qatadah --- Muqatil bin Hayyan --- Harun bin Muhammad --- Al-Hasan bin Shalih --- Humaid bin Abdur Rahman --- Qutaibah bin Said --- Abu Abdillah Muhammad bin Al-Fadl Az-Zahid --- Abul Fadl Ahmad bin Ismail bin Yahya bin Hazim Al-Azdiy --- Abu Saad Abdul Malik bin Abu Utsman Az-Zahid --- Baihaqiy.
Hadits ini lemah, karena dalam sanadnya ada perawi yang bernama Harun bin Muhammad, ia majhul. Demikian pula hadits yang semakna yang diriwayatkan oleh Darimiy melalui sanad yang sama dengan sanad Baihaqiy di atas, hanya saja Qutaibah bin Said yang ada pada sanad Baihaqiy di atas, pada sanad Darimiy tertulis dengan nama Muhammad bin Said, dan Darimiy sendiri menerima dari Muhammad bin Said tersebut. Kami belum mendapat keterangan yang manakah yang benar, apakah dengan nama Qutaibah bin Said sebagaimana pada sanad Baihaqi, ataukah dengan nama Muhammad bin Said sebagaimana sanad pada Darimiy.
Hadits ke-8
عَنْ قَتَادَةَ عَنْ اَنَسٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اِنَّ لِكُلّ شَيْءٍ قَلْبًا، وَ اِنَّ قَلْبَ اْلقُرْانِ يس. مَنْ قَرَأَهَا فَكَاَنَّمَا قَرَأَ القُرْانَ عَشْرَ مَرَّاتٍ. الدارمى 2: 456، رقم: 3266
Dari Qatadah, dari Anas, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, Sesungguhnya bagi setiap sesuatu itu ada qalbu (hatinya), dan sesungguhnya qalbul Quran itu adalah surat Yaasiin. Barangsiapa yang membacanya, seolah-olah ia membaca Al-Quran sepuluh kali. [HR. Darimiy juz 2, hal. 456, no. 3266]
Adapun sanad hadits tersebut sebagai berikut :
Nabi SAW --- Anas bin Malik --- Qatadah --- Muqatil bin Hayyan --- Harun Abu Muhammad --- Al-Hasan bin Shalih --- Humaid bin Abdur Rahman --- Muhammad bin Said --- Darimiy.
Hadits ini dlif, karena dalam sanadnya ada perawi yang bernama Harun Abu Muhammad yang dinyatakn majhul oleh Tirmidzi.
Hadits ke-9
عَنْ اَبِى قِلاَبَةَ قَالَ: …. وَ مَنْ قَرَأَهَا فَكَاَنَّمَا قَرَأَ الْقُرْانَ اَحَدَ عَشَرَ مَرَّةً. لِكُلّ شَيْءٍ قَلْبٌ وَ قَلْبُ اْلقُرْانِ يس. البيهقى، فى شعب الايمان 2: 481، رقم: 2467
Dari Abu Qilabah, ia berkata, ..dan barangsiapa yang membacanya (Yaasiin), maka seolah-olah ia telah membaca Al-Quran sebelas kali. Bagi setiap sesuatu ada qalbu (hati)nya, dan qalbul Quran itu adalah Yaasiin. [HR. Baihaqi, Syuabul Iimaan juz 2, hal. 481, no. 2467]
Adapun sanad hadits tersebut sebagai berikut :
Abu Qilabah --- Ayyub As-Sakhtiyaniy --- Khalil bin Murrah --- Mamar bin Sulaiman An-Nakhaa-i --- Sadan bin Nashr --- Ismail bin Muhammad Ash-Shafar --- Abul Husain bin Bisyran --- Baihaqiy.
Hadits ini dlaif, karena disamping haditsnya maqthu (perkataan Abu Qilabah, seorang tabiin), pada sanadnya ada seorang rawi yang bernama Khalil bin Murrah, nama lengkapnya adalah Khalil bin Murrah Adl-Dlubai Al-Bashriy, ia oleh Bukhari dinyatakan munkarul hadits, dan haditsnya tidak shahih. [Tahdzibut Tahdzib juz 3, hal. 146, no. 319]
Hadits ke-10
عَنْ عَبْدِ الرَّزَّاقِ عَنْ مَعْمَرٍ قَالَ: سَمِعْتُ رَجُلاً يُحَدّثُ اَنَّ لِكُلّ شَيْءٍ قَلْبًا وَ قَلْبُ اْلقُرْانِ يس. وَ مَنْ قَرَأَهَا فَاِنَّهَا تَعْدِلُ اْلقُرْانَ. اَوْ قَالَ تَعْدِلُ قِرَاءَةَ اْلقُرْاَنِ كُلّهِ. وَ مَنْ قَرَأَ قُلْ ياَيُّهَا اْلكَافِرُوْنَ فَاِنَّهَا تَعْدِلُ رُبُعَ اْلقُرْانِ. وَ اِذَا زُلْزِلَتْ شَطْرُ اْلقُرْانِ.
Dari Abdur Razzaaq, dari Mamar, ia berkata, Saya mendengar seorang laki-laki menceritakan bahwasanya pada setiap sesuatu itu ada qalbunya, dan qalbul Quran itu adalah Yaasiin. Dan barangsiapa yang membacanya, maka hal itu seimbang membaca Al-Quran atau ia mengatakan, seimbang dengan bacaan Al-Quran seluruhnya. Dan barangsiapa membaca Qul yaa-ayyuhal kaafiruun, sesungguhnya hal itu seimbang dengan seperempat Al-Quran, dan Idzaa zulzilat seimbang dengan separoh Al-Quran. [HR Abdur Razzaaq, Al-Mushannaf Abdur Rozzaaq  juz 3, hal. 372]
Hadits ini dlaif, karena disamping haditsnya maqthu, Mamar mengatakan, mendengar dari seorang laki-laki yang tidak ia sebutkan namanya. Dengan demikian rawi tersebut majhul.
Kesimpulan :
Riwayat-riwayat di atas tidak ada satupun yang shahih (semuanya dlaif), disamping itu matannya pun saling bertentangan. Dengan demikian riwayat-riwayat di atas dlaif sanadnya dan mudltharib matannya. Karena itu jika ingin khatam Al-Quran, maka tammatkanlah membaca Al-Quran termasuk surat Yaasiinnya.
Bersambung…………….

Yaasiin dan pengampunan dosa.
Hadits ke-11
عَنِ اْلحَسَنِ عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ اَنَّ النَّبِيَّ ص قَالَ: مَنْ قَرَأَ يس فِى لَيْلَةٍ اَصْبَحَ مَغْفُوْرًا لَهُ، وَ مَنْ قَرَأَ حم الَّتِى يُذْكَرُ فِيْهَا الدُّخَانُ فِى لَيْلَةِ اْلجُمْعَةِ مَغْفُوْرًا لَهُ. الدارمى 2: 457
Dari Hasan, dari Abu Hurairah, bahwasanya Nabi SAW bersabda, Barangsiapa membaca Yaasiin pada malam hari, maka pada pagi itu ia diampuni (dari dosanya). Dan barangsiapa membaca Haamiim, surat Ad-Dukhaan, pada malam Jumat, maka ia diampuni (dari dosanya). [R. Darimiy juz 2, hal. 457]
Adapun sanad hadits tersebut lengkapnya adalah sebagai berikut :
Nabi SAW --- Abu Hurairah --- Al-Hasan (tidak mendengar Abu Hurairah) --- Muhammad bin Jahadah --- Ziad bin Khomasah --- Abuhu (ayahnya) --- Al-Walid bin Syuja --- Darimiy.
Hadits ini dlaif, karena pada sanadnya ada seorang perawi yang bernama Al-Walid bin Syuja, yang nama lengkapnya adalah Al-Walid bin Syuja bin Walid bin Qais As-Sukuniy Al-Kindiy atau kunyahnya Abu Hammaam bin Badr Al-Kuufiy.
Ketika Yahya bin Main ditanya oleh Ahmad bin Muhammad binAl-Qasim bin Muhriz mengenai rawi ini, ia mengatakan, Ia tidak apa-apa dan tidak termasuk rawi yang dusta:.
Abu Hatim mengatakan, Ia syaih yang shaduq, dicatat haditsnya, tetapi tidak bisa dijadikan hujjah.
Nasaiy mengatakan, ia tidak mengapa.
Al-Mufadldlal bin Ghassan Al-Ghalibi mengatakan, Tidak pernah mendengar Ibnu Main menilai jelek tentang rawi ini, kecuali ia mengatakan Ia tidak punya bagian (dalam urusan hadits). [Tahdzibul Kamal juz 31, hal. 22-28]
Hadits ke-12
عَنِ اْلحَسَنِ عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: مَنْ قَرَأَ يس فِى لَيْلَةٍ ابْتِغَاءَ وَجْهِ اللهِ غُفِرَ لَهُ فِى تِلْكَ اللَّيْلَةِ. ابو يعلى 9: 93-94
Dari Hasan, dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, Barangsiapa membaca Yaasiin pada malam hari dengan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni baginya dari dosanya pada malam itu. [HR. Abu Yalaa juz 9, hal. 93-94]
Adapun sanad hadits tersebut lengkapnya adalah sebagai berikut :
Nabi SAW --- Abu Hurairah --- Al-Hasan (Al-Bishri, tidak mendengar Abu Hurairah) --- Hisyam bin Ziyad --- Hajjaj bin Muhammad --- Ishaq bin Abu Israil --- Abu Yalaa.
Hadits ini dlaif karena dalam sanadnya ada dua kelemahan :
Pertama, hadits ini mursal, karena Hasan tidak pernah mendengar hadits apapun dari Abu Hurairah.
Kedua, ada rawi yang dinyatakan dlaif, yaitu Hisyam bin Ziyad.
Bahwa Hasan tidak endengar dari Abu Hurairah (mursal tabiI) dinyatakan oleh Tirmidzi, Ayyub, Yunus bin Ubaid dan Ali bin Abu Ziyad. (Musnad Abu Yala Al-Maushili juz 9, hal. 95).
Adapun rawi Hisyam bin Ziyad, nama lengkapnya adalah Hisyam bin Ziyad bin Abu Yazid Al-Quraisyi yang kunyahnya adalah Abul Miqdaam bin Hisyam Al-Baishriy. Tentang dia, ahli hadits menyataka demikian :
Ahmad bin Hanbal : dlaiful hadits
Abu Zarah : dlaiful hadits
Yahya bin Main : laisa bitsiqaat
Bukhari : para ahli memperbincangkannya, medlaifannya.
Tirmidzi : ia menyatakan dlaif.
Nasaiy, Ali bin Husein bin Junaid dan Abul Fath Al-Azdiy : matrukul hadits
Abu Hatim Ar-Razi : dlaif, tidak tsiqat. [Tahdzibul Kamal juz 30, hal. 200-203]
Hadits ke-13
عَنِ اْلحَسَنِ عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَنْ قَرَأَ يس فِى يَوْمٍ وَ لَيْلَةٍ اِبْتِغَاءَ وَجْهَ اللهِ غُفِرَ لَهُ.
Dari Hasan, dari Abu Hurairah, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, Barangsiapa membaca Yaasii pada malam dan siang hari dengan mengharap ridla Allah, diampuni baginya (dari dosanya).
Adapun sanad hadits tersebut lengkapnya adalah sebagai berikut :
Nabi SAW --- Abu Hurairah --- Al-Hasan (tidak mendengar Abu Hurairah) --- Ghalib bin Al-Qaththan --- Hasan bin Abu Jafar --- Aqlab bin Tamim --- Wahab bin Baqiyyah --- Humaid bin Ahmad bin Abdullah bin Abu Majlad Al-Wasiti --- Thabrani.
Hadits ini dlaif, karena ada tiga kelemahan.
Pertama, dalam sanadnya ada perawi yang bernama Aghlab bin Tamim. Bukhari mengatakan, Ia munkarul hadits. Maslamah bin Qasim menyatakan, Munkaul hadits. Ibnu Adiy menyatakan, Keseluruhan haditsnya tidak mahfud dan hanya dicatat. [Lisaanul Mizaan juz 1, hal. 464-465, no.1429]
Kedua, di dalam Mujamush Shaghir yang sudah di tahqiq oleh Muhammad Syukur, pada sanad di atas ada perbedaan atau pembetulan oleh pentahqiq. Adapun sanadnya sebagai berikut :
Nabi SAW --- Abu Hurairah --- Al-Hasan (tidak mendengar Abu Hurairah) --- Ghalib bin Al-Qaththan --- Jasr (bin Farqad) --- Hasan bin Abu Jafar --- Aqlab bin Tamim --- Wahab bin Baqiyyah Humaid bin Ahmad bin Abdullah bin Abu Majlad Al-Wasitiy --- Tabrani.
Pada sanad ini tampak antara rawi Hasan bin Abu Jafar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tentang kehidupan Dunia

  TENTANG DUNIA فعَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: لَوْ كَانَتِ الدُّنْيَا تَعْدِلُ عِنْدَ اللهِ جَنَاحَ بَعُوْضَةٍ ...