عَنْ اَبِى اُمَامَةَ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اِنَّ اللهَ
عَزَّ وَ جَلَّ لَيَقُوْلُ لِلْمَلاَئِكَةِ اِنْطَلِقُوْا اِلَى عَبْدِى فَصُبُّوْا
عَلَيْهِ اْلبَلاَءَ صَبًّا، فَيَحْمَدُ اللهَ فَيَرْجِعُوْنَ فَيَقُوْلُوْنَ: يَا
رَبَّنَا صَبَبْنَا عَلَيْهِ اْلبَلاَءَ صَبًّا كَمَا اَمَرْتَنَا، فَيَقُوْلُ:
اِرْجِعُوْا فَاِنِّى اُحِبُّ اَنْ اَسْمَعَ صَوْتَهُ. الطبرانى فى الكبير
Dari
Abu Umamah RA ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah Azza wa
Jalla berfirman kepada para malaikat, “Pergilah kalian kepada hamba-Ku lalu
timpakanlah cobaan padanya”. Lalu hamba itu memuji kepada Allah. Maka para
malaikat itu kembali dan berkata, “Wahai Tuhan kami, kami telah menimpakan
cobaan sebagaimana Engkau perintahkan kepada kami”. Maka Allah berfirman,
“Kembalilah kalian, karena sesungguhnya Aku senang mendengar
suara/doanya”.
[HR. Thabrani di dalam Al-Kabir]
عَنْ اَبِى سَعِيْدٍ وَ اَبِى هُرَيْرَةَ رض عَنِ النَّبِيِّ ص قَالَ:
مَا يُصِيْبُ اْلمُؤْمِنَ مِنْ نَصَبٍ وَ لاَ وَصَبٍ وَ لاَ هَمٍّ وَ لاَ حَزَنٍ وَ
لاَ اَذًى وَ لاَ غَمٍّ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُّهَا اِلاَّ كَفَّرَ اللهُ بِهَا
خَطَايَاهُ. البخارى
Dari
Abu Sa’id dan Abu Hurairah RA dari Nabi SAW, beliau bersabda, “Tidaklah menimpa
kepada orang mukmin berupa kepayahan, penyakit, duka cita, kesusahan, gangguan
dan tidak pula kesedihan hati, hingga terkena duripun kecuali dengannya Allah
menghapus kesalahan-kesalahannya”.
[HR. Bukhari].
عَنْ عَائِشَةَ رض قَالَتْ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَا مِنْ
مُصِيْبَةٍ تُصِيْبُ اْلمُسْلِمَ اِلاَّ كَفَّرَ اللهُ عَنْهُ بِهَا حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُّهَا. البخارى و مسلم
Dari
‘Aisyah RA ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah suatu mushibah
menimpa kepada orang muslim, kecuali dengannya Allah menghapus dosa-dosanya,
hingga duri yang mengenainya”.
[HR. Bukhari dan Muslim]
و فى رواية لمسلم: لاَ يُصِيْبُ اْلمُؤْمِنَ شَوْكَةٌ فَمَا فَوْقَهَا اِلاَّ نَقَصَ
اللهُ بِهَا مِنْ خَطِيْئَتِهِ.
Dan
di dalam riwayat Muslim, “Tidaklah sebuah duripun yang mengenai orang mukmin
atau yang lebih dari itu, kecuali
dengannya Allah mengurangi dosa-dosanya”.
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَا يَزَالُ
اْلبَلاَءُ بِاْلمُؤْمِنِ وَ اْلمُؤْمِنَةِ بِنَفْسِهِ وَ وَلَدِهِ وَ مَالِهِ
حَتَّى يَلْقَ اللهَ تَعَالَى وَ مَا عَلَيْهِ خَطِيْئَةٌ. الترمذى و قال حديث حسن صحيح، و الحاكم و قال صحيح على شرط
مسلم
Dari
Abu Hurairah RA ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Terus menerus cobaan
menimpa kepada orang mukmin laki-laki dan orang mukmin perempuan pada dirinya,
anaknya dan hartanya, sehingga ia bertemu kepada Allah Ta’ala dalam keadaan
tidak punya dosa”.
[HR. Tirmidzi, ia berkata : Hadits hasan shahih, dan Hakim ia berkata : Shahih
atas syarath Muslim]
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَنْ اُصِيْبَ
بِمُصِيْبَةٍ بِمَالِهِ اَوْ فِى نَفْسِهِ فَكَتَمَهَا وَ لَمْ يَشْكُهَا اِلَى
النَّاسِ كَانَ حَقًّا عَلَى اللهِ اَنْ يَغْفِرَ لَهُ. الطبرانى
Dari
Ibnu Abbas RA ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang ditimpa
mushibah pada hartanya, atau dirinya, lalu dia menyembunyikannya dengan tidak
mengeluh kepada manusia, maka haq atas Allah untuk
mengampuninya”.
[HR. Thabrani]
عَنْ اَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رض قَالَ: اَتَى رَسُوْلُ اللهِ ص شَجَرَةً
فَهَزَّهَا حَتَّى تَسَاقَطَ وَرَقُهَا مَا شَاءَ اللهُ اَنْ يَتَسَاقَطَ، ثُمَّ
قَالَ: اَلْمُصِيْبَاتُ وَ اْلاَوْجَاعُ اَسْرَعُ فِى ذُنُوْبِ ابْنِ آدَمَ مِنِّى
فِى هذِهِ الشَّجَرَةِ. ابن ابى الدنيا و ابو يعلى
Dari
Anas bin Malik RA, ia berkata : Rasulullah SAW mendatangi sebuah pohon, lalu
menggoyangkannya hingga daun-daunnya berguguran banyak sekali. Kemudian beliau
bersabda, “Mushibah-mushibah dan sakit itu lebih cepat menggugurkan dosa-dosa
anak Adam daripada aku menggugurkan (daun-daun) pohon ini”.
[HR. Ibnu Abid-Dunya dan Abu Ya’la]
عَنْ اَبِى سَعِيْدِ اْلخُدْرِيِّ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص:
مَا مِنْ شَيْءٍ يُصِيْبُ اْلمُؤْمِنَ مِنْ نَصَبٍ وَ لاَ حَزَنٍ وَ لاَ وَصَبٍ
حَتَّى اَلْهَمِّ يَهُمُّهُ اِلاَّ يُكَفِّرُ اللهُ عَنْهُ بِهِ
سَيِّئَاتِهِ. ابن ابى الدنيا و الترمذى و قال حديث حسن
Dari
Abu Sa’id Al-Khudriy RA ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah sesuatu
menimpa orang mukmin berupa lelah, susah, sakit, hingga kesedihan, kecuali
dengannya Allah menghapuskan kesalahan-kesalahannya”.
[HR. Ibnu Abid-Dunya dan Tirmidzi, ia berkata : Hadits
Hasan]
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رض قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص يَقُوْلُ:
وَصَبُ اْلمُؤْمِنِ كَفَّارَةٌ لِخَطَايَاهُ. ابن ابى الدنيا و الحاكم و قال صحيح الاسناد
Dari
Abu Hurairah RA ia berkata : Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Sakitnya
orang mukmin adalah kaffarah dosa-dosanya”.
[HR. Ibnu Abid Dunya dan Hakim, ia berkata : Shahih
sanadnya]
عَنْ عَائِشَةَ رض اَنَّ النَّبِيَّ ص قَالَ: اِذَا اشْتَكَى اْلعَبْدُ
اْلمُؤْمِنُ اَخْلَصُهُ اللهُ مِنَ الذُّنُوْبِ كَمَا يُخَلِّصُ اْلكِيْرُ خَبَثَ
اْلحَدِيْدِ. ابن ابى الدنيا و الطبرانى و اللفظ له و ابن حبان فى
صحيحه
Dari
‘Aisyah RA bahwasanya Nabi SAW bersabda, “Apabila seorang hamba mukmin mengaduh
karena sakit, maka Allah membersihkannya dari dosa-dosa sebagaimana apinya
tukang pandai besi membersihkan kotoran besi”.
[HR. Ibnu Abid Dunya, Thabrani lafadh itu baginya dan Ibnu Hibban di dalam
Shahihnya]
عَنْ عَائِشَةَ رض قَالَتْ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص يَقُوْلُ: مَا
ضَرَبَ عَلَى مُؤْمِنٍ عِرْقٌ قَطُّ اِلاَّ حَطَّ اللهُ بِهِ عَنْهُ خَطِيْئَةً
وَكَتَبَ لَهُ حَسَنَةً وَ رَفَعَ لَهُ دَرَجَةً. ابن ابى الدنيا و الطبرانى باسناد حسن و اللفظ له و الحاكم و قال صحيح
الاسناد
Dari
‘Aisyah RA ia berkata : Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah suatu
penyakit mengenai orang mukmin kecuali dengannya Allah menghapus kesalahannya,
mencatat kebaikan untuknya, dan mengangkat derajatnya”.
[HR. Ibnu Abid Dunya, Thabrani lafadh itu baginya dan Hakim, ia berkata : Shahih
sanadnya]
عَنْ اَبِى مُوْسَى رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اِذَا مَرِضَ
اْلعَبْدُ اَوْ سَافَرَ كُتِبَ لَهُ مِثْلُ مَا كَانَ يَعْمَلُ مُقِيْمًا
صَحِيْحًا. البخارى و ابو داود
Dari
Abu Musa RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Apabila seorang hamba sedang
sakit atau sedang musafir, akan dicatat baginya seperti apa yang biasa diamalkan
sewaktu tidak bepergian dan sewaktu sehat”.
[HR. Bukhari dan Abu Dawud]
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ رض اَنَّ النَّبِيَّ ص قَالَ: مَا مِنْ
اَحَدٍ مِنَ النَّاسِ يُصَابُ مِنْ بَلاَءٍ فِى جَسَدِهِ اِلاَّ اَمَرَ اللهُ عَزَّ
وَ جَلَّ اْلمَلاَئِكَةَ الَّذِيْنَ يَحْفَظُوْنَهُ، قَالَ: اُكْتُبُوْا لِعَبْدِى
لِكُلِّ يَوْمٍ وَ لَيْلَةٍ مَا كَانَ يَعْمَلُ مِنْ خَيْرٍ مَا كَانَ فِى
وَثَاقِى. احمد و اللفظ له و الحاكم و قال صحيح على شرطهما
Dari
‘Abdullah bin ‘Umar RA, dari Nabi SAW beliau bersabda, “Tidaklah seorangpun dari
manusia yang ditimpa suatu balak pada jasadnya kecuali Allah memerintah kepada
para malaikat yang menjaganya. Allah berfirman, “Catatlah untuk hamba-Ku setiap
hari dan malam apa-apa yang biasa dikerjakan berupa kebaikan selama dia tetap
thaat kepada-Ku”.
[HR. Ahmad, lafadh itu baginya dan Hakim, ia berkata : Shahih atas syarath
Bukhari Muslim]
و فى رواية لاحمد قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اِنَّ اْلعَبْدَ اِذَا كَانَ عَلَى طَرِيْقَةٍ
حَسَنَةٍ مِنَ اْلعِبَادَةِ ثُمَّ مَرِضَ، قِيْلَ لِلْمَلَكِ اْلمُوَكَّلِ بِهِ:
اُكْتُبْ لَهُ مِثْلَ عَمَلِهِ اِذَا كَانَ طَلِيْقًا حَتَّى اُطْلِقَهُ اَوْ
اَكْفِتَهُ اِلَيَّ. و اسناده حسن
Dan
dalam satu riwayat bagi Ahmad, dikatakan : Rasulullah SAW bersabda,
“Sesungguhnya seorang hamba apabila tetap dengan beribadah pada jalan yang baik,
kemudian dia sakit, dikatakan kepada malaikat yang diserahinya, “Tulislah
baginya seperti amalnya diwaktu sehat, hingga dia sembuh kembali atau Aku
mewafatkannya”.
عَنْ اَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اِذَا
ابْتَلَى اللهُ عَزَّ وَ جَلَّ اْلبَعْدَ اْلمُسْلِمَ بِبَلاَءٍ فِى جَسَدِهِ قَالَ
اللهُ عَزَّ وَ جَلَّ لِلْمَلَكِ اُكْتُبْ لَهُ صَالِحَ عَمَلِهِ الَّذِى كَانَ
يَعْمَلُ، وَ اِنْ شَفَاهُ غَسَلَهُ وَ طَهَّرَهُ. وَ اِنْ قَبَضَهُ غَفَرَ لَهُ وَ
رَحِمَهُ. احمد و رواته ثقات
Dari
Anas bin Malik RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Apabila Allah ’Azza wa
Jalla memberi cobaan kepada hamba-Nya yang muslim dengan cobaan pada jasadnya,
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman kepada malaikat, “Catatlah untuknya kebaikan
amalnya yang biasa dia kerjakan”. Dan jika Allah memberinya kesembuhan, Allah
mensucikan-nya dan membersihkannya, dan jika Allah mencabutnya (mewafat-kannya)
Allah mengampuni dan memberinya rahmat”.
[HR. Ahmad dan para perawinya tsiqat]
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَا مِنْ
عَبْدٍ يَمْرَضُ مَرَضًا اِلاَّ اَمَرَ اللهُ حَافِظَهُ اِنَّ مَا عَمِلَ مِنْ
سَيِّئَةٍ فَلاَ يَكْتُبُهَا. وَ مَا عَمِلَ مِنْ حَسَنَةٍ اَنْ يَكْتُبَهَا عَشْرَ
حَسَنَاتٍ وَ اَنْ يَكْتُبَ لَهُ مِنَ اْلعَمَلِ الصَّالِحِ كَمَا كَانَ يَعْمَلُ
وَ هُوَ صَحِيْحٌ وَ اِنْ لَمْ يَعْمَلْ. ابو يعلى و ابن ابى الدنيا
Dari
Abu Hurairah RA ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah seorang hamba
yang sedang sakit kecuali Allah memerintahkan kepada penjaganya bahwa apa yang telah ia kerjakan berupa
kejelekan maka tidak usah dicatatnya, dan apa yang telah ia kerjakan berupa
kebaikan, malaikat supaya mencatatnya sepuluh kebaikan dansupaya mencatat
untuknya amal shaleh sebagai mana yang dikerjakan di waktu ia sehat, meskipun
(di waktu sakit itu) dia tidak mengerjakan”.
[HR. Abu Ya’la dan Ibnu Abid Dunya]
عَنْ بُرَيْدَةَ اْلاَسْلاَمِيِّ رض قَالَ: سَمِعْتُ النَّبِيَّ ص
يَقُوْلُ: مَا اَصَابَ رَجُلاً مِنَ اْلمُسْلِمِيْنَ نَكْبَةٌ فَمَا فَوْقَهَا
حَتَّى ذَكَرَ الشَّوْكَةَ اِلاَّ ِلاِحْدَى خَصْلَتَيْنِ: اِمَّا لِيَغْفِرَ اللهُ
لَهُ مِنَ الذُّنُوْبِ ذَنْبًا لَمْ يَكُنْ لِيَغْفِرَهُ لَهُ اِلاَّ بِمِثْلِ
ذلِكَ، اَوْ يَبْلُغَ بِهِ مِنَ اْلكَرَامَةِ كَرَامَةً لَمْ يَكُنْ لِيَبْلُغَهَا
اِلاَّ بِمِثْلِ ذلِكَ. ابن ابى الدنيا
Dari
Buraidah Al-Aslamiy RA ia berkata : Aku mendengar Nabi SAW bersabda, “Tidaklah
suatu bencana menimpa seseorang dari kaum muslimin atau yang lebih ringan dari
itu hingga beliau menyebutkan sebuah duri, kecuali untuk salah satu dari dua
hal. Ada
kalanya supaya Allah mengampuni dosanya yang Allah tidak mengampuninya kecuali
dengan hal seperti itu. Atau dengannya Allah menyampaikannya kepada kemulyaan
yang Allah tidak menyampaikannya kecuali dengan hal seperti itu”.
[HR. Ibnu Abid-Dunya]
عَنِ ابْنِ مَسْعُوْدٍ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: عَجَبٌ
لِلْمُؤْمِنِ وَ جَزَعِهِ مِنَ السَّقَمِ، وَ لَوْ كَانَ يَعْلَمُ مَا لَهُ مِنَ
السَّقَمِ اَحَبَّ اَنْ يَكُوْنَ سَقِيْمًا الدَّهْرَ، ثُمَّ اِنَّ رَسُوْلَ اللهِ
ص رَفَعَ رَأْسَهُ اِلَى السَّمَاءِ فَضَحِكَ فَقِيْلَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، مِمَّ
رَفَعْت رَأْسَكَ اِلَى السَّمَاءِ وَ ضَحِكْتَ؟ فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص:
عَجِبْتُ مِنْ مَلَكَيْنِ كَانَا يَلْتَمِسَانِ عَبْدًا فِى مُصَلًّى كَانَ
يُصَلِّي فِيْهِ فَلَمْ يَجِدَاهُ فَرَجَعَا فَقَالاَ: يَا رَبَّنَا عَبْدُكَ
فُلاَنٌ كُنَّا نَكْتُبُ لَهُ فِى يَوْمِهِ وَ لَيْلَتِهِ. عَمَلَهُ الَّذِى كَانَ
يَعْمَلُ فَوَجَدْنَاهُ حَبَسْتَهُ فِى حِبَالِكَ. قَالَ اللهُ تَبَارَكَ وَ
تَعَالىَ: اُكْتُبُوْ لِعَبْدِى عَمَلَهُ الَّذِى كَانَ يَعْمَلُ فِى يَوْمِهِ وَ
لَيْلَتِهِ وَ لاَ تَنْقُصُوْا مِنْهُ شَيْئًا وَ عَلَيَّ اَجْرُهُ مَا حَبَسْتُهُ
وَ لَهُ اَجْرُ مَا كَانَ يَعْمَلُ. ابن ابى الدنيا و الطبرانى فى الاوسط
Dari
Ibnu Mas’ud RA ia berkata, “Rasulullah SAW bersabda, “Sesuatu hal yang
mengagumkan orang mukmin dan kesusahannya karena sakit, seandainya dia
mengetahui apa yang dia dapatkan dari sakit itu, ia akan senang kalau dia sakit
sepanjang tahun”. Kemudian Rasulullah SAW mengangkat kepalanya ke langit lalu
tertawa. Ada yang bertanya, “Ya Rasulullah, apa sebabnya engkau mengangkat
kepalamu ke langit lalu tertawa ?”. Rasulullah SAW menjawab, “Aku heran pada dua
malaikat yang mencari seorang hamba di mushalla yang dia biasa shalat di
dalamnya, tetapi kedua malaikat itu tidak mendapatinya, lalu keduanya kembali
dan berkata, “Wahai Tuhan kami, hamba-Mu si fulan yang biasa kami mencatat
amalnya yang dia lakukan siang dan malam, kami mendapatinya dia tertahan karena
sakit”. Allah yang Maha Suci lagi Maha Tinggi berfirman, “Catatlah untuk
hamba-Ku amalnya yang biasa dia kerjakan siang dan malamnya dan jangan kamu
kurangi sedikitpun, dan menjadi tanggungan-Ku pahalanya selama Aku menahannya,
dan ia akan mendapatkan pahala sebagaimana yang biasa ia kerjakan”.
[HR. Ibnu Abid Dunya dan Thabrani]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar