Hadits
ke-20
عَنْ صَفْوَانَ قَالَ حَدَّثَنِى اْلمَشِيْخَةُ اَنَّهُمْ حَضَرُوْا
غُضَيْفَ بْنَ اْلحَارِثِ الثّمَالِيَّ حِيْنَ اشْتَدَّ سَوْقُهُ. فَقَالَ: هَلْ
مِنْكُمْ اَحَدٌ يَقْرَأُ يس؟ قَالَ: فَقَرَأَهَا صَالِحُ بْنُ شُرَيْحٍ
السَّكُوْنِىُّ. فَلَمَّا بَلَغَ اَرْبَعِيْنَ مِنْهَا قُبِضَ قَالَ: فَكَانَ
اْلمَشِيْخَةُ يَقُوْلُوْنَ: اِذَا قُرِئَتْ عِنْدَ اْلمَيّتِ خُفّفَ عَنْهُ بِهَا،
قَالَ صَفْوَانُ وَ قَرَأَهَا عِيْسَى بْنُ اْلمُعْتَمِرِ عِنْدَ ابْنِ
مَعْبَدٍ. احمد 6: 40، رقم: 16966
Dari
Shafwan,
ia
berkata : Menceritakan kepadaku Al-Masyikhah. (para guru), bahwasanya mereka
hadir ketika Ghudlaif bin Harits Ats-Tsimaliy sakit keras. Lalu ia berkata,
“Adakah
salah seorang diantara kalian yang bisa membaca Yaasiin ?”.
Lalu Shalih bin Syuraih As-Sakuniy membacanya. Maka setelah sampai pada ayat
ke-40, Ghudlaif meninggal. Para guru mengatakan, “Apabila
surat
Yaasiin dibaca di samping orang yang akan meninggal, niscaya diringankan darinya
karena bacaan itu”.
Shafwan berkata, “Isa
bin Mu’tamir
juga membacakannya untuk Ibnu Ma’bad”.
[HR Ahmad juz 6, hal. 40, no. 16966]
Adapun
sanad hadits ini adalah sebagai berikut :
Ghudlaif
bin Harits --- Al-Masyikhah (para guru) --- Shafwan --- Abul Mughirah ---
Ahmad.
.Riwayat
ini dla’if,
disamping bukan sabda Nabi SAW, riwayat ini diceritakan oleh Shafwan dari para
guru yang tidak dijelaskan namanya. Tentu saja tidak dapat dijadikan
hujjah.
Hadits
ke-21
عَنْ شُرَيْحٍ عَنْ اَبِى الدَّرْدَاءِ وَ اَبِى ذَرّ قَالاَ: قَالَ
رَسُوْلُ اللهِ ص: مَا مِنْ مَيّتٍ يَمُوْتُ فَيُقْرَأُ عِنْدَهُ يس اِلاَّ هَوَّنَ
اللهُ عَزَّ وَ جَلَّ عَلَيْهِ. صاحب الفردوس
Dari
Syuraih, dari Abud Darda’
dan Abu Dzarr, keduanya berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah
orang yang akan meninggal, lalu dibacakan
surat
Yaasiin disampingnya, melainkan Allah ‘Azza
wa Jalla meringankannya. [Shahibul
Firdaus]
Adapun
sanad hadits tersebut adalah sebagai berikut :
Nabi
SAW --- Abud Dardaa’
dan Abu Dzarr --- Syuraih --- Shafwan bin ‘Amr
--- Marwan bin Salim --- Shaahibul Firdaus.
Hadits
ini dlaif, karena dalam sanadnya ada perawi bernama Muhammad bin Salim. Tentang
Muhammad bin Salim :
Ahmad
bin Hanbal berkata “Dia
laisa bitsiqat”
Al-‘Uqailiy
dan Nasaiy juga berkata seperti itu.
Di
tempat lain Nasaiy berkata, “Dia
matruukul hadits”.
Bukhari
dan Muslim berkata, “Dia
munkarul hadits”
Abu
Hatim berkata, “Dia
munkarul hadits jiddan, dla’iful
hadits, laisa lahu haditsun qaaimun”.
Daruquthni
berkata, “Dia
matruukul hadits”.
As-Saajii
berkata, “Ia
kadzdzaab, yadla’ul
hadits”.
[Tahdzibut Tahdzib juz 10, hal. 84, no. 172]
Hadits
ke-22
عَنْ مَعْقِلِ بْنِ يَسَارٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص:
اِقْرَءُوْهَا عَلَى مَوْتَاكُمْ يَعْنِى يس. احمد 7: 286، رقم: 20323
Dari
Ma’qil
bin Yasar, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Bacakanlah
ia kepada orang yang akan meninggal diantara kalian, yaitu
surat
Yaasiin”.
[HR Ahmad juz 7, hal, 286, no. 20323]
Adapun
sanad hadits tersebut sebagai berikut :
Nabi
SAW --- Ma’qil
bin Yasar --- Abuhu --- Abu ‘Utsman
(bukan An-Nahdi) --- Sulaiman At-Taimiy --- ‘Abdullah
bin Al-Mubarak --- ‘Arim
--- Ahmad bin Hanbal.
Hadits
riwayat Ahmad ini dla’if,
karena dalam sanadnya ada Abu ‘Utsman
(bukan An-Nahdi), ia majhul, dan ia menerima hadits itu dari bapaknya, tentu
saja jika Abu ‘Utsman
sendiri majhul (tidak dikenal) apalagi bapaknya, tentu juga majhul. Jadi hadits
ini dla’if,
karena pada sanadnya ada dua orang rawi yang majhul.
Hadits
ke-23
عَنْ مَعْقِلِ بْنِ يَسَارٍ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ ص: اِقْرَأُوْا يس
عَلَى مَوْتَاكُمْ. ابو دادود 3: 191، رقم: 3121
Dari
Ma’qil
bin Yasar, ia berkata : Nabi SAW bersabda, “Bacakanlah
surat
yaasiin pada orang-orang yang akan meninggal diantara kalian”.
[HR. Abu Dawud juz 3, hal 191, no. 3121]
Adapun
sanad hadits tersebut adalah sebagai berikut :
Nabi
SAW --- Ma’qil
bin Yasar --- Abuuhu --- Abu ‘Utsman
(bukan An-Nahdiy) --- Sulaiman At-Taimiy --- (‘Abdullah)
bin Al-Mubarak --- Muhammad bin Makkiy Al-Marwaziy dan Muhammad bin
Al-‘Alaa’
--- Abu Dawud.
Hadits
riwayat Abu Dawud ini dla’if,
karena dalam sanadnya ada dua orang rawi yang majhul, yaitu Abu ‘Utsman
dan bapaknya, sebagaimana yang diriwayatkan Ahmad.
Hadits
ke-24
عَنْ مَعْقِلِ بْنِ يَسَارٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اِقْرَؤُوْهَا عَلَى مَوْتَاكُمْ يَعْنِى
يس. ابن ماجه 1: 465، رقم: 1448
Dari
Ma’qil
bin Yasar ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Bacakanlah
ia pada orang yang akan meninggal diantara kalian, yaitu
surat
Yaasiin”.
[HR. Ibnu Majah juz 1, hal. 465, no. 1448]
Adapun
sanad hadits ini sebagai berikut :
Nabi
SAW --- Maqil bin Yasar --- Abuuhu --- Abu ‘Utsman
(bukan An-Nahdiy) --- Sulaiman At-Taimiy --- Ibnul Mubarak ---
‘Ali
bin Al-Hasan bin Syaqiq --- Abu Bakar bin Abu Syaibah --- Ibnu
Majah.
Hadits
riwayat Ibnu Majah ini juga dla’if,
sama dengan hadits yang sebelumnya, karena dalam sanadnya ada dua perawi yang
majhul, yaitu Abu ‘Utsman
dan bapaknya
Hadits
ke-25
عَنْ مَعْقِلِ بْنِ يَسَارٍ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: سُورَةُ
يس اِقْرَأُوْهَا عِنْدَ مَوْتَاكُمْ. الحاكم، فى المستدرك 1: 753، رقم: 2074
Dari
Ma’qil
bin Yasar RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Surat
Yaasiin, bacakanlah di sisi orang yang akan meninggal diantara
kalian”.
[HR. Hakim dalam Al-Mstadrak juz 1, hal. 753, no. 2074]
Adapun
sanad hadits tersebut sebagai berikut :
Nabi
SAW --- Ma’qil
bin Yasar --- Abuuhu --- Abu ‘Utsman
(bukan An-Nahdi) --- Sulaiman At-Taimiy --- ‘Abdullah
bin Al-Mubarak --- ‘Arim
bin Fadl Abu Nu’man
--- Al-Hasan bin ‘Ali
bin Bahrul Bariy --- Abu ‘Abdullah
Muhammad bin ‘Abdullah
Ash-Shafar --- Hakim.
Hadits
riwayat Hakim ini juga dla’if,
sama dengan hadits yang sebelumnya, karena dalam sanadnya ada dua perawi yang
majhul, yaitu Abu ‘Utsman
dan bapaknya.
Hadits
ke-26
عَنْ مَعْقِلِ بْنِ يَسَارٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اِقْرَؤُوْا
عَلَى مَوْتَاكُمْ يس. ابن حبان 7: 269، رقم: 3002
Dari
Ma’qil
bin Yasar, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Bacakanlah
pada orang yang akan meninggal diantara kalian
surat
Yaasiin”.
[HR. Ibnu Hibban juz 7, hal. 269, no. 3002]
Adapun
sanad hadits tersebut adalah sebagai berikut :
Nabi
SAW --- Ma’qil
bin Yasar --- Abu ‘Utsman
--- Sulaiman At-Taimiy --- Yahya Al-Qaththan --- Abu Bakar bin Khallad
Al-Bahiliy --- ‘Imran
bin Musa bin Mujasyi’
As-Sakhtiyaniy --- Ibnu Hibban.
Hadits
riwayat Ibnu Hibban ini juga dla’if,
karena dalam sanadnya ada perawi yang bernama Abu ‘Utsman,
ia majhul.
Kesimpulan
:
Meskipun
banyak mukharrijnya, riwayat-riwayat di atas semuanya dla’if,
maka tidak boleh diamalkan.
Membacakan
surat
Yaasiin kepada orang yang menghadapi sakaratul maut dengan tujuan apapun adalah
perbuatan bid’ah
tidak sesuai dengan sunnah Rasul.
Khasiat
menulis dan meminum air Yaasiin
Hadits
ke-27
عَنْ اَبِى جَعْفَرٍ مُحَمَّدِ بْنِ عَلِيّ قَالَ: مَنْ وَجَدَ فِى
قَلْبِهِ قَسْوَةً فَلْيَكْتُبْ يس وَ اْلقُرْانِ اْلحَكِيْمِ فِى جَامٍ
بِزَعْفَرَانَ ثُمَّ يَشْرَبُهُ. البيهقى فى شعب الايمان 2: 482، رقم: 2468
Dari
Abu Ja’far
Muhammad bin ‘Ali,
ia berkata : Barangsiapa mendapati kekerasan di dalam hatinya, maka tulislah
Yaasiin wal qur’aanil
hakiim, lalu memasukkan dalam gelas (berisi air) dengan za’faraan,
kemudian (hendaklah) meminumnya.
[HR. Baihaqi di dalam Syu’abul
Iimaan juz 2, hal. 482, no. 2468]
Adapun
sanad hadits tersebut adalah sebagai berikut :
Abu
Ja’far
Muhammad bin ‘Ali
--- Muhammad bin Marwan --- ‘Amr
bin Tsabit bin Abul Miqdam --- Al-Hasan bin Al-Husain Al-‘Uraniy
--- Al-Husain bin Hakam Al-Hairiy --- ‘Ali
bin ‘Abdur
Rahman As-Sabi’iy
--- Abu ‘Abdullah
Al-Hafidh --- Baihaqi.
Hadits
ini dla’if,
disamping bukan sabda Nabi SAW, karena ada perawi yang bernama Muhammad bin
Marwan, ia majhul, dan perawi bernama ‘Amr
bin Tsabit bin Abul Miqdam yang dilemahkan oleh ‘ulama
ahli hadits sebagai berikut :
Hadits
ini dla’if,
disamping bukan sabda Nabi SAW karena dalam sanadnya ada perawi yang bernama,
‘Amr
bin Tsabit dan Al-Hasan bin Al-Husain Al-‘Uraniy,
yang dilemahkan oleh ‘ulama
ahli hadits :
Tentang
‘Amr
bin Tsabit yang nama lengkapnya ‘Amr
bin Tsabit bin Hurmuz Al-Bakriy Abu Muhammad :
Nasaiy
berkata, “Dia
matruukul hadiits”,
dan pada kali yang lain mengatakan, ”laisa
bitsiqat wa laa ma’mun”.
Abu
Zar’ah
mengatakan, “Dia
dla’iiful
hadiits”.
Mu’awiyah
bin Shalih dari Yahya mengatakan, “Dia
dla’if”
Bukhari
mengatakan, “Laisa
bil qawiy”.
[Tahdzibut Tahdziib juz 8, hal. 9, no. 11]
Tentang
Al-Hasan bin Al-Husain Al-‘Uraniy
Al-Kuufiy:
Ibnu
‘Adiy
mengatakan, “Dia
meriwayatkan hadits munkar”.
[Lisaanu Miizaan juz 2, hal. 250, no. 2426]
Hadits
ke-28
عَنْ اَبِى جَعْفَرٍ مُحَمَّدِ بْنِ عَلِيّ قَالَ: مَنْ وَجَدَ فِى
قَلْبِهِ قَسْوَةً فَلْيَكْتُبْ يس وَ اْلقُرْانِ فِى جَامٍ بِزَعْفَرَانَ ثُمَّ
يَشْرَبُهُ. الحاكم، فى المستدرك 2: 465، رقم: 3603
Dari
Abu Ja’far
Muhammad bin ‘Ali,
ia berkata : Barangsiapa yang mendapati kekerasan di dalam hatinya, maka
tulislah Yaasiin wal qur’aani,
lalu menaruh dalam gelas (berisi air) dengan za’faraan,
kemudian (hendaklah) meminumnya. [HR.
Hakim dalam Al-Mustadrak juz 2, hal. 465, no. 3603]
Adapun
sanad hadits tersebut adalah sebagai berikut :
Abu
Ja’far
Muhammad bin ‘Ali
--- Muhammad bin Marwan --- ‘Amr
bin Tsabit --- Abul Miqdam --- Al-Hasan bin Al-Husain Al-‘Uraniy
--- Al-Husain bin Hakam Al-Hairiy --- ‘Ali
bin ‘Abdur
Rahman As-Sabi’iy
Al-Kuufiy --- Hakim.
Hadits
ini dla’if,
disamping bukan sabda Nabi SAW karena dalam sanadnya ada perawi yang bernama,
‘Amr
bin Tsabit dan Al-Hasan bin Al-Husain Al-‘Uraniy,
yang dilemahkan oleh ‘ulama
ahli hadits :
Tentang
‘Amr
bin Tsabit yang nama lengkapnya ‘Amr
bin Tsabit bin Hurmuz Al-Bakriy Abu Muhammad :
Nasaiy
berkata, “Dia
matruukul hadiits”,
dan pada kali yang lain mengatakan, ”laisa
bitsiqat wa laa ma’mun”.
Abu
Zar’ah
mengatakan, “Dia
dla’iiful
hadiits”.
Mu’awiyah
bin Shalih dari Yahya mengatakan, “Dia
dla’if”
Bukhari
mengatakan, “Laisa
bil qawiy”.
[Tahdzibut Tahdziib juz 8, hal. 9, no. 11]
Tentang
Al-Hasan bin Al-Husain Al-‘Uraniy
Al-Kuufiy:
Ibnu
‘Adiy
mengatakan, “Dia
meriwayatkan hadits munkar”.
[Lisaanu Miizaan juz 2, hal. 250, no. 2426]
Hadits
ke-29
عَنْ عَلِيّ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَنْ سَمِعَ سُوْرَةَ يس عَدَلَتْ لَهُ عِشْرِيْنَ
دِيْنَارًا فِى سَبِيْلِ اللهِ وَ مَنْ قَرَأَهَا عَدَلَتْ عِشْرِيْنَ حِجَّةً وَ
مَنْ كَتَبَهَا وَ شَرِبَهَا اَدْخَلَتْ جَوْفَهُ اَلْفَ يَقِيْنٍ وَ اَلْفَ نُوْرٍ
وَ اَلْفَ بَرَكَةٍ وَ اَلْفَ رَحْمَةٍ وَ اَلْفَ رِزْقٍ وَ نَزَعَتْ مِنْهُ كُلَّ
غِلّ وَ دَاءٍ. الخطيب البغدادى 6: 248
Dari
‘Ali
RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa
mendengar surat Yaasiin maka untuknya pahala sama dengan (berinfaq) dua puluh
dinar fii sabiilillaah, barangsiapa yang membacanya maka hal itu mengimbangi dua
puluh kali hajji, dan barangsiapa yang menulis serta meminum airnya, maka ia
memasukkan ke dalam tubuhnya seribu yaqin, seribu cahaya, seribu berkah, seribu
rahmat, seribu rezqi, dan akan menghilangkan semua dengki dan penyakit
hati”.
[HR Al-Khathiib Al-Baghdaadiy juz 6, hal. 248]
Adapun
sanad hadits ini adalah sebagai berikut :
Nabi
SAW --- ‘Ali
--- Al-Haarits --- Abu Ishaq --- Sufyan Ats-Tsauriy --- Isma’il
bin Yahya Al-Baghdaadiy --- Al-‘Abbas
bin Isma’il
Ar-Raqiy --- Ahmad bin Ja’far
bin Nahsr Al-Jamal --- Manshur Al-Busanjiy --- Abu Bakr Al-Barqaniy ---
Al-Khathib Al-Baghdaadiy.
Hadits
ini dla’if,
karena dalam sanadnya ada perawi bernama Isma’il
bin Yahya Al-Baghdaadiy. Daruquthni mengatakan, “Ia
dla’if,
matruukul hadiits”.
[Tarikh Baghdad Al-Khathiib
Al-Baghdaadiy juz 6, hal. 249]
Kesimpulan
:
Memasukkan
tulisan surat Yaasiin baik sebagiannya
atau seluruhnya ke dalam gelas berisi air, lalu diminum untuk mendapatkan
khasiatnya itu bukan ajaran Islam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar