Firman
Allah :
ياَيُّهَا الَّذِيْنَ امَنُوا اذْكُرُوا اللهَ ذِكْرًا كَثِيْرًا وَّ
سَبّحُوْهُ بُكْرَةً وَّ اَصِيْلاً. الاحزاب:41-42
Hai
orang-orang yang beriman berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah dengan dzikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang.
[QS. Al-ahzab : 41-42]
وَ اذْكُرْ رَّبَّكَ فِيْ نَفْسِكَ تَضَرُّعًا وَّ خِيْفَةً وَّ دُوْنَ
اْلجَهْرِ مِنَ اْلقَوْلِ بِاْلغُدُوّ وَ اْلاصَالِ وَ لاَ تَكُنْ مّنَ
اْلغفِلِيْنَ. الاعراف:205
Dan
sebutlah nama Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan
diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan
petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.
[QS. Al-A’raf : 205]
فَاذْكُرُوْنِيْ اَذْكُرْكُمْ وَ اشْكُرُوْلِيْ وَ لاَ
تَكْفُرُوْنِ. البقرة:152
Maka
ingatlah kamu kepada-Ku, niscaya Aku ingat kepadamu dan bersyukurlah kepada-Ku
dan janganlah kamu mengingkari (ni’mat)-Ku.
[QS. Al-Baqarah : 152].
اِنَّ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ اْلمُسْلِمتِ وَ اْلمُؤْمِنِيْنَ وَ
اْلمُؤْمِنتِ وَ اْلقنِتِيْنَ وَ اْلقنِتتِ وَ الصّدِقِيْنَ وَ الصّدِقتِ وَ
الصّبِرِيْنَ وَ الصّبِرتِ وَ اْلخشِعِيْنَ وَ اْلخشِعتِ وَ اْلمُتَصَدّقِيْنَ وَ
اْلمُتَصَدّقتِ وَ الصَّآئِمِيْنَ وَ الصَّآئِمتِ وَ اْلحفِظِيْنَ فُرُوْجَهُمْ وَ
اْلحفِظتِ وَ الذَّاكِرِيْنَ اللهَ كَثِيْرًا وَّ الذَّاكِرتِ اَعَدَّ اللهُ لَهُمْ
مَّغْفِرَةً وَّ اَجْرًا عَظِيْمًا. الاحزاب:35
Sesungguhnya
laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mu’min,
laki-laki dan perempuan yang tetap dalam kethaatannya, laki-laki dan perempuan
yang benar, laki-laki dan perempuan yang shabar, laki-laki dan perempuan yang
khusyu’, laki-laki dan perempuan yang bersedeqah, laki-laki dan perempuan yang
berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara
kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah
telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.
[QS. Al-Ahzab : 35]
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لّمَنْ
كَانَ يَرْجُوا اللهَ وَ اْليَوْمَ اْلاخِرَ وَ ذَكَرَ اللهَ كَثِيْرًا.
الاحزاب:21
Sesungguhnya
telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi
orang yang mengharap (rahmat) Allah dan hari akhir dan dia banyak menyebut
Allah.
[QS. Al-Ahzab : 21]
عَنْ اَبِى مُوْسَى اْلاَشْعَرِيّ رض عَنِ النَّبِيّ ص قَالَ: مَثَلُ
الَّذِى يَذْكُرُ رَبّهُ وَ الَّذِى لاَ يَذْكُرُهُ مَثَلُ اْلحَيّ وَ اْلمَيّتِ.
البخارى
Dari
Abu Musa Al-Asy’ariy RA ia berkata : Nabi SAW bersabda,
“Perumpamaan orang yang dzikir kepada Tuhannya dengan orang yang tidak dzikir
kepada-Nya, bagaikan perbedaan antara orang yang hidup dengan orang yang
mati”.
[HR. Bukhari]
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رض اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: يَقُوْلُ اللهُ
تَعَالَى اَنَا عِنْدَ ظَنّ عَبْدِى بِى وَ اَنَا مَعَهُ اِذَا ذَكَرَنِى فَاِنْ
ذَكَرَنِى فِى نَفْسِهِ ذَكَرْتُهُ فِى نَفْسِى وَ اِنْ ذَكَرَنِى فِى مَـَلإٍ
ذَكَرْتُهُ فِى مَـَلإٍ خَيْرٍ مِنْهُمْ. البخارى و مسلم
Dari
Abu Hurairah RA ia berkata : Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda : Allah Ta’ala
berfirman, “Aku selalu mengikuti sangkaan hamba-Ku kepada-Ku dan Aku selalu
menyertainya jika ia berdzikir (ingat) kepada-Ku, jika ia ingat kepada-Ku dalam
hatinya, Aku ingat padanya dalam diri-Ku, dan jika ia dzikir (menyebut-Ku) dalam
kumpulan orang-orang, niscaya Aku menyebutnya dalam kumpulan yang lebih baik
dari pada mereka”.
[HR. Bukhari Muslim].
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ بُسْرٍ رض اَنَّ رَجُلاً قَالَ: يَا رَسُوْلَ
اللهِ، اِنَّ شَرَائِعَ اْلاِسْلاَمِ قَدْ كَثُرَتْ عَلَيَّ فَاَخْبَرَنِى بِشَيْءٍ
اَتَشَبَّبُ بِهِ؟ قَالَ: لاَ يَزَالُ لِسَانُكَ رَطْبًا مِنْ ذِكْرِ اللهِ.
الترمذى
Dari
Abdullah bin Busr RA, ia berkata : Ada seorang bertanya
kepada Rasulullah SAW, “Ya Rasulullah, sesungguhnya syari’at-syari’at Islam
sangat banyak (amal kebaikannya), maka ajarkanlah kepada saya sesuatu yang akan
saya pegang baik-baik”. Nabi SAW bersabda, “Hendaklah lidahmu selalu basah dari
dzikir kepada Allah”.
[HR. Tirmidzi].
Dzikir
Laa ilaaha illallooh
عَنْ جَابِرٍ رض قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص يَقُوْلُ: اَفْضَلُ
الذّكْرِ لاَ اِله اِلاَّ اللهُ. الترمذى
Dari
Jabir RA, ia berkata : Saya mendengar Rasulullah SAW
bersabda, “Seutama-utama dzikir ialah : Laa ilaaha illallooh”. (Tiada Tuhan selain Allah).
[HR. Tirmidzi].
عَنْ اَنَسٍ رض اَنَّ النَّبِيَّ ص وَ مُعَاذُ رَدِيْفُهُ عَلَى
الرَّحْلِ قَالَ: يَا مُعَاذُ بْنَ جَبَلٍ ! قَالَ: لَبَّيْكَ يَا رَسُوْلَ اللهِ
وَ سَعْدَيْكَ ثَلاَثًا. قَالَ: مَا مِنْ اَحَدٍ يَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ
اللهُ وَ اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلَ اللهِ صِدْقًا مِنْ قَلْبِهِ اِلاَّ حَرَّمَهُ
اللهُ عَلَى النَّارِ. قَالَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، اَفَلاَ اُخْبِرُ بِهِ النَّاسَ
وَ فَيَسْتَبْشِرُوْا؟ قَالَ: اِذًا يَتَّكِلُوْا. وَ اَخْبَرَ بِهَا مُعَاذٌ
عِنْدَ مَوْتِهِ تَاَثُّمًا. البخارى و مسلم
Dari
Anas RA, bahwasanya Nabi SAW bersabda (kepada Mu’adz), ketika itu Mu’adz
membonceng beliau di atas unta.
Beliau bersabda, “Hai Mu’adz bin Jabal”. Mu’adz menjawab, “Labbaik, ya
Rasulallah wa sa’daik. (Saya sambut panggilanmu Ya
Rasulullah, dan semoga kebahagiaan atasmu)”. Mu’adz menjawab
demikian tiga kali. Beliau bersabda, “Tidaklah
seseorang bersaksi bahwasanya Tidak ada Tuhan selain Allah, dan bahwa Muhammad
adalah utusan Allah, ikhlas dari lubuk hatinya, kecuali Allah mengharamkannya
masuk neraka”. Mu’adz bertanya, “Ya Rasulullah, bolehkah yang demikian
itu saya khabarkan kepada orang-orang sehingga mereka itu bergembira ? Kalau begitu mereka akan
mengandalkan hal itu (dari lemah untuk beramal)”. Kemudian ketika Mu’adz
akan meninggal dia mengkhabarkan hal itu karena takut
berdosa (kalau tidak menyampaikannya).
[HR. Bukhari dan Muslim].
عَنْ زَيْدِ بْنِ اَرْقَمَ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَنْ
قَالَ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ مُخْلِصًا دَخَلَ اْلجَنَّةَ. قِيْلَ: وَ مَا
اِخْلاَصُهَا؟ قَالَ: اَنْ تَحْجُزَهُ عَنْ مَحَارِمِ اللهِ. الطبرانى فى الاوسط
Dari
Zaid bin Arqam RA ia berkata : Rasulullah SAW bersabda,
“Barangsiapa mengucapkan Laa ilaaha illallooh dengan ikhlash, dia masuk surga”.
Beliau ditanya, “Bagaimana mengikhlashkannya ?”. Beliau
SAW menjawab, “Dengan ucapan tersebut bisa menjauhkannya dari larangan-larangan
Allah”.
[HR. Thabrani di dalam
Al-Ausath].
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: جَدّدُوْا
اِيْمَانَكُمْ. قِيْلَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ وَ كَيْفَ نُجَدّدُ اِيْمَانَنَا؟
قَالَ: اَكْثِرُوْا مِنْ قَوْلِ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ. احمد باسناد حسن و الطبرانى
Dari
Abu Hurairah RA ia berkata : Rasulullah SAW bersabda,
“Perbaruilah iman kalian !”. Beliau SAW ditanya, “Ya Rasulullah, bagaimana
caranya kami memperbarui iman kami ?”. Nabi SAW
bersabda, “Perbanyaklah ucapan Laa ilaaha illallooh”.
[HR. Ahmad dengan Sanad Hasan dan
Thabrani].
عَنْ عَمْرٍو رض قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص يَقُوْلُ: اِنّى
َلاَعْلَمُ كَلِمَةً لاَ يَقُوْلُهَا عَبْدٌ حَقًّا مِنْ قَلْبِهِ فَيَمُوْتُ عَلَى
ذلِكَ اِلاَّ حُرّمَ عَلَى النَّارِ: لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ. الحاكم و قال صحيح على شرطهما
Dari
‘Amr RA ia berkata : Saya mendengar Rasulullah SAW
bersabda, “Sesungguhnya aku mengetahui suatu kalimat yang tidaklah seorang hamba
mengucapkannya ikhlash dari lubuk hatinya, lalu dia meninggal dalam keadaan itu,
kecuali Allah mengharamkan atasnya neraka, yaitu kalimat Laa ilaaha
illallooh”.
[HR. Hakim ia berkata Shahih atas syarath Bukhari
Muslim].
عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص:
مَفَاتِيْحُ اْلجَنَّةِ شَهَادَةُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ. احمد و البزار
Dari
Mu’adz bin Jabal RA, ia berkata : Rasulullah SAW
bersabda, “Kunci-kuncinya surga itu adalah kesaksian Laa ilaaha
illallooh”.
[HR. Ahmad dan Al-Bazzar].
Dzikir
Laa ilaaha illallooh wahdahu laa syariika lah
عَنْ اَبِى اَيُّوْبَ اْلاَنْصَارِيّ رض عَنِ النَّبِيّ ص قَالَ: مَنْ
قَالَ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ لَهُ اْلمُلْكُ وَ لَهُ
اْلحَمْدُ وَ هُوَ عَلَى كُلّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ عَشْرَ مَرَّاتٍ كَانَ كَمَنْ
اعْتَقَ اَرْبَعَةَ اَنْفُسٍ مِنْ وَلَدِ اِسْمَاعِيْلَ. البخارى و مسلم
Dari
Abu Ayyub Al-Anshariy RA, ia berkata : Nabi SAW
bersabda, “Barangsiapa membaca Laa ilaaha illaallooh wahdahu laa syariikalah
lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘alaa kulli syai-in qodiir. (Tiada Tuhan
selain Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya segala kerajaan dan
bagi-Nya segala puji dan Dia berkuasa atas segala sesuatu) sebanyak sepuluh
kali, maka ia bagaikan orang yang memerdekakan empat
orang dari keturunan Nabi Ismail AS”.
[HR. Bukhari dan Muslim].
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رض اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: مَنْ قَالَ لاَ
اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ لَهُ اْلمُلْكُ وَ لَهُ اْلحَمْدُ
وَ هُوَ عَلَى كُلّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ فِى يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ كَانَتْ لَهُ
عَدْلَ عَشْرِ رِقَابٍ. وَ كُتِبَتْ لَهُ مِائَةُ حَسَنَةٍ وَ مُحِيَتْ عَنْهُ
مِائَةُ سَيّئَةٍ وَ كَانَتْ لَهُ حِرْزًا مِنَ الشَّيْطَانِ يَوْمَهُ ذلِكَ حَتّى
يُمْسِيَ وَ لَمْ يَأْتِ اَحَدٌ بِاَفْضَلَ مِمَّا جَاءَ بِهِ اِلاَّ رَجُلٌ عَمِلَ
اَكْثَرَ مِنْهُ. وَ قَالَ: مَنْ قَالَ سُبْحَانَ اللهِ وَ بِحَمْدِهِ فِى يَوْمٍ
مِائَةَ مَرَّةٍ حُطَّتْ خَطَايَاهُ وَ اِنْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ
اْلبَحْرِ. البخارى و مسلم
Dari
Abu Hurairah RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda,
“Barangsiapa membaca Laa ilaaha illallooh wahdahu laa syariika lah lahul mulku
wa lahul hamdu wa huwa ‘alaa kulli syai-in qodiir. (Tiada Tuhan selain Allah
Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya segala kerajaan dan bagi-Nya
segala puji dan Dia berkuasa atas segala sesuatu), setiap hari seratus kali
seimbang dengan ia memiliki sepuluh budak, dan dicatat
untuknya seratus kebaikan dan dihapuskan dari padanya seratus dosa dan ia
terpelihara dari gangguan syaithan pada hari itu hingga sore hari. Dan tiada seorang yang lebih utama daripada amalnya kecuali orang
yang berbuat lebih banyak dari padanya. Dan siapa yang membaca
Subhaanalloohi wa bihamdih (Maha Suci Allah dengan
segala pujian-Nya) seratus kali setiap hari, niscaya akan dihapuskan
dosa-dosanya walau sebanyak buih di laut.
[HR. Bukhari dan Muslim]
عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ عَنْ اَبِيْهِ عَنْ جَدّهِ رض اَنَّ
النَّبِيَّ ص قَالَ: خَيْرُ الدُّعَاءِ دُعَاءُ يَوْمِ عَرَفَةَ وَ خَيْرُ مَا
قُلْتُ اَنَا وَ النَّبِيُّوْنَ مِنْ قَبْلِى لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ
شَرِيْكَ لَهُ لَهُ اْلمُلْكُ وَ لَهُ اْلحَمْدُ وَ هُوَ عَلَى كُلّ شَيْءٍ
قَدِيْرٌ. الترمذى و قال حديث حسن غريب
Dari
‘Amr bin Syu’aib dari ayahnya dari kakeknya RA, bahwasanya Nabi SAW bersabda,
“Sebaik-baik doa adalah doa pada hari Arafah, dan sebaik-baik apa yang aku baca
dan yang dibaca pula oleh Nabi-nabi sebelumku ialah Laa ilaaha illallooh wahdahu
laa syariika lah lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘alaa kulli syai-in
qodiir”.
[HR. Tirmidzi, ia berkata Hadits hasan
Gharib].
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ اَبِى اَوْفَى رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ
ص: مَنْ قَالَ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ اَحَدًا صَمَدًا
لَمْ يَلِدْ وَ لَمْ يُوْلَدْ وَ لَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا اَحَدٌ كَتَبَ اللهُ
لَهُ اَلْفَيْ اَلْفِ حَسَنَةٍ. الطبرانى
Dari
‘Abdullah bin Abi Aufa RA ia berkata : Rasulullah SAW
bersabda, “Barangsiapa membaca Laa ilaaha illalloohu wahdahu laa syariika lah
ahadan shomadan lam yalid walam yuulad wa lam yakun lahu kufuwan ahad, Allah
mencatat baginya dua juta kebaikan”.
[HR. Thabrani].
Tidak ada komentar:
Posting Komentar